Tbews, POLITIK – Calon Wakil Wali Kota Depok Afifah Alia mengungkapkan dugaan pelecehan seksual secara verbal yang dialaminya dari lawannya di Pilwalkot Depok, Imam Budi Hartono. Afifah mengaku diajak sekamar oleh Imam saat melakukan pemeriksaan kesehatan di RS Hasan Sadikin, Bandung.
“Saya, Afifah Alia, kandidat Pilkada Kota Depok 2020, calon Wakil Wali Kota Depok, atas pelecehan yang saya alami, saya marah, atas lontaran yang telah disampaikan oleh Imam Budi,” kata Afifah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/9/2020).
Afifah menceritakan kejadian di RS Hasan Sadikin, Bandung, pada 8 September 2020, yaitu hari pertama pemeriksaan kesehatan dan pembagian kamar untuk peserta. Afifah menyebut saat itulah Imam Budi menyampaikan kalimat ‘sekamar sama saya saja’.
“Kamar kandidat Pilkada Depok bersebelahan, saat petugas RS menginformasikan kamar saya, tiba-tiba Pak Imam Budi melontarkan ujaran ‘sekamar sama saya saja, Bu Afifah’,” kata Afifah.
Afifah menyebut peristiwa itu tak hanya disaksikan oleh dia dan Imam Budi. Ada Idris, kata Afifah, yang malah terpingkal-pingkal saat Imam Budi melontarkan ‘sekamar sama saya saja’.
“Di situ ada Pak Idris yang mendengar, lalu tertawa terbahak-bahak sambil jarinya menunjuk Pak Imam. Saat itu saya merasa geram, saya sangat marah, namun saya memilih diam. Saya sedang mempersiapkan diri untuk pemeriksaan kesehatan yang berlangsung selama dua hari. Tidak ada tim yang mendampingi saya, karena peraturan mengharuskan masing-masing paslon tidak didampingi,” ucap Afifah.
Afifah baru mengungkapkan kejadian tersebut karena pemeriksaan kesehatan telah rampung dijalaninya. Afifah tak terima jika frasa ‘sekamar sama saya’ itu dianggap candaan belaka oleh Imam Budi.
“Candaan itu menyiratkan ketidakpedulian terhadap perempuan, candaan yang mengandung pelecehan. Apa maksudnya melontarkan ‘sekamar sama saya saja, Bu Afifah’ ketika pembagian kamar isolasi bagian dari prosedur pemeriksaan kesehatan paslon. Di rumah sakit,” ucap Afifah.
Afifah mengaku dulu di-bully karena tampilan wajah, ber-makeup dan tidak ber-makeup, dan kini dilecehkan karena dirinya perempuan. Afifah, yang merupakan Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak PDIP Depok, mengaku paham dengan perasaan perempuan yang dilecehkan.
“‘Sekamar sama saya saja Bu Afifah’, lalu cengengesan. Di sana ada Pak Idris, yang notabene adalah Wali Kota Depok yang sedang mencalonkan diri kembali dalam pilkada, tertawa terbahak-bahak sambil tangannya menunjuk Pak Imam Budi. Mungkin mereka merasa ini adalah hal yang lucu,” kata Afifah.
“Saya ingin tahu, bagaimana jika hal ini terjadi pada ibu mereka, istri mereka, atau anak perempuan mereka, apakah mereka akan diam dan tenang-tenang saja? Jika jawabannya iya, selesai perkara, jelas kita berbeda. Mereka adalah patriarki yang tidak menganggap keberadaan perempuan bisa dalam posisi yang sama sebagai manusia. Sebagai satu-satunya kandidat perempuan dalam Pilkada Depok, saya paham betul tantangan yang saya hadapi,” sebut Afifah.
Saat sudah menghubungi Imam Budi Hartono soal dugaan pelecehan terhadap Afifah. Imam mengaku tidak mengajak Afifah cawalkot Depok. Dia berdalih mengajak cucunya.
“Itu untuk mencairkan suasana agar menghilangkan kekakuan komunikasi sesama paslon, dan yang saya maksud Afifa itu panggilan cucu saya, bukan beliau,” kata Imam Budi Hartono terpisah.
Sumber: detik.com