Tnews, Manado – Perjuangan untuk mewujudkan DIRECT CALL EXPORT ternyata tidak segampang membalikan tangan dan perlu extra effort untuk mewujudkan keinginan diatas. Oleh sebab itu, Kantor Wilayah DJBC Sulawesi Bagian Utara beserta jajaran sejak awal menginginkan agar DIRECT CALL EXPORT ini bisa segera terwujud terutama untuk ekspor Produk Perikanan. Untuk mewujudkan DIRECT CALL EXPORT maka Kantor Wilayah DJBC Sulbagtara beserta jajaran melakukan “sinergi” dengan semua instansi yang terkait di provinsi Sulawesi Utara seperti BKIPM Manado, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Komandan Lanud Sam Ratulangi, Para Eksportir, Angkasa Pura, Otoritas Bandara serta para Agen penerbangan.
Sinergi antar instansi tersebut yang didukung penuh oleh Gubernur Sulawesi Utara dan Pimpinan Garuda Indonesia, telah melakukan serangkaian kegiatan pertemuan dan koordinasi baik secara informal maupun formal untuk mewujudkan “Mimpi” masyarakat Sulawesi Utara tersebut yang pada akhirnya disepakati bersama sebagai berikut :
• kegiatan Direct Call Export secara perdana akan dimulai pada hari Rabu, 23 September 2020
• diawal akan dilakukan sekali dalam satu minggu disetiap hari Rabu;
• menggunakan Pesawat Airbus A330-200
• Flight Number GIA – 8800 / GIA-8810 dengan ETD 23.40;
• Perkiraan waktu tempuh 5.5 s.d 6 jam
• Batas Minimum daya angkut sebanyak 5 Ton
• Batas maksimum daya angkut sebanyak 15 Ton
Dengan adanya DIRECT CALL EXPORT maka selain manfaat berupa kecepatan waktu pengiriman dan terjaminnya kualitas barang, Eksportir akan diuntungkan dengan menurunya biaya logistic dengan perkiraan sebesar 35% s.d 50%. Besarnya penurunan biaya logistic ini tentu saja akan berpengaruh terhadap Daya Saing Produk Sulawesi Utara di Negara Jepang.
Harapan selanjutnya setelah ekspor perdana ini adalah
• kegiatan Direct Call Export ini akan terus berkesinambungan
• jumlah penerbangan bisa diperbanyak (tidak hanya satu kali satu minggu tapi bisa lebih dari satu kali dalam satu minggu);
• Terbentuknya Interkoneksi yang menghubungkan bandara Sam Ratukangi dengan bandara didaerah Indonesia Timur dan Tengah seperti Makasar, Gorontalo, Ternate, Luwuk, Ambon dan Sorong;
• Direct Call Export tidak hanya ke Negara Jepang tapi bisa juga ke Daerah Utara Lainnya seperti China, Korea Selatan, Filiphina dan Honolulu;
• Bandara Sam Ratulangi pada akhirnya akan menjadi “SUPERHUB” untuk wilayah Indonesia Timur dan Tengah sesuai yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo dan tentunya masyarakat Sulawesi Utara.
“Direct call di-launching bertepatan dengan HUT RI ke-56 Sulut. Semoga dengan terbukanya pasar ekspor baru ke Jepang ini dapat bermanfaat untuk masyarakat Sulawesi Utara,” kata Gubernur Sulut Olly Dondokambey, saat peluncuran Akses Ekspor Langsung atau direct call komoditas pertanian dan perikanan dari Kargo Garuda di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Rabu (23/9/2020).
PLUR