Waspada Janji-Janji ‘Surga’ Dimasa Pilkada

0
144
TAUFIK TUMBELAKA

TNews, OPINI – Janji dari seseorang pada dasarnya harus ditepati, apapun bentuk janjinya. Salah satu cerminan integritas sesorang adalah memenuhi janji yang sudah dinyatakan. Bahkan janji sederhana dari seseorang yang telah difigurkan kerap diistilahkan  bermateraikan 6000 Rupiah. Seakan mengingatkan bahwa Janji adalah Sumpah.

Janji (terutama dari seorang Figur) memang menjadi bagian penting, seperti janji atau lebih tepat tekad Jenderal Douglas Mac Arthur, awalnya ia menelan pil pahit, kalah dari Jepang di Pearl Harbor, Agustus 1941, lalu tahun 1942 terpukul mundur dari Filipina. Sebelum meninggalkan Filipina Jenderal Douglas Mac Arthur berjanji dalam sepenggal kalimat yang sangat terkenal, _”I shall return”._ . Sang Jenderal menepati janjinya, benar-benar kembali, ia datang dengan strategi lompat kataknya yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya oleh Jepang.

Untuk Indonesia ada pula Janji dari Maha Patih Gadjah Mada tentang Palapa sebagai tekad atau sumpah yang sangat terkenal.

Mungkin ada yang menyatakan janji yang dilontarkan oleh para Tokoh Besar itu adalah janji besar, janji penting yang wajib ditepati. Jadi hal yang lumrah. Namun terkadang orang lupa bahwa pemenuhan janji-janji yang dikategorikan penting, biasa berawal ketaatan memenuhi janji-janji yang dianggap ringan.

Pada masa Pemilu, baik itu untuk Pemilu Legislatif (Pileg) atau Pemilu Kepala Daerah (Kada) biasa disebut Pilkada bertebaran janji-janji dari sejumlah oknum. Sudah pasti janji itu janji manis dan itu sah-sah saja disebabkan bagian dari strategi menarik simpati atau perhatian yang berujung mendapat kepercayaan atau pendelegasian wewenang dalam bentuk dukungan suara.

Persoalannya, apakah janji-janji itu akan dipenuhi ?? Ini yang menjadi tanda tanya besar. Hal ini berangkat dari pengalaman pribadi dan juga beberqpa sobat lain, bahwa tidak sedikit para oknum yang telah difigurkan karena maju di Pilkada namun beberapa kali ingkar janji dan dengan gampangnya melontarkan alasan pembenar sebagai upaya berkelit. Mungkin Sang Oknum Figur lupa, bahwa kelakuan menebar Janji-janji Surga alias janji manis yang tidak ditepati sama dengar membongkar kualitas jati dirinya sesungguhnya.

Jadi. Waspadalah terhadap oknum penebar Janji-janji Surga agar tidak menyesal dibelakang hari.

Jangan lupa dua bulan lagi Torang memilih, 9 Desember 2020.

Selamat menyongsong _weekend._

Desa Suwaan, Kalawat

Minahasa Utara

09.10.2020

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.