TOTABUANEWS, Kotamobagu – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terus saja terjadi diwilayah Bolmong Raya (BMR). Bahkan, dampak sosial sudah mulai terjadi diwilayah Kotamobagu. Akibat dari antrian di SPBU, sejumlah warga nyaris baku hantam. Hal ini pun bisa mengganggu stabilitas keamanan dilwilayah BMR.
Selain itu, juga sangat berdampak pada segi perekonomian masyarakat. Banyak pegawai swasta maupun negeri enggan masuk kerja, karena tariff kendaraan naik tiga kali lipat. Begitupun bagi pegawai yang memiliki kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Mereka tak mampu lagi membeli BBM yang di jual di depot-depot, sebab harganya sangat tinggi.
Menanggapi fenomena ini, Kepala Bagian Ekonomi Kotamobagu Ham Rumoroy menyebutkan, kelangkaan BBM adalah upaya oleh oknum-oknum yang mencoba memboikot Pembentukan Provinsi Bolaang Mongondow Raya (P-BMR).
“Saya menduga ini adalah upaya pemboikotan terhadap PBMR yang tinggal menunggu disahkan oleh DPR RI,” tegas Rumoroy Senin (26/05) pagi tadi.
Dalam pantauan, antrian kendaraan masih saja terjadi di tiga SPBU di Kotamobagu. (kon)
Jalan keluarnya adalah pemkab Bolmong bersatu dan buka pelabuhan laut di Inobonto atau di Molibagu buat depot Pertamina, supaya tidak tergantung pasokan Pertamina Manado, sehingga kita tidak dikerjain seperti sekarang ini.