TOTABUANEWS, Lolak – Menejalang bulan suci Ramadan, Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Drs Tavip Pakaya, berharap agar puasa kali tahun ini, antara organisasi keagamaan Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah tidak ada perbedaan penetapan tanggal awal puasa.
“Saya berharap agar tidak ada perbedaan penetapan awal puasa,” harap Pakaya.
“Jika pun ada, tidak menjadi masalah,” tambah Pakaya.
Dirinya menuturkan cara kedua organisasi keagamaan dalam menentukan awal puasa.
“Jika Muhammadiyah, dalam menentukan awal puasa mengunakan metode Hisab atau perhitungan. Sedangkan NU, mengunakan metode Rukyah atau melihat bulan,” tuturnya.
Lanjut Pakaya, dirinya belum dapat memastikan kepan tanggal dilaksanakannya awal puasa.
“Untuk pemerintah sendiri, masih akan menunggu keputusan menteri agama,” tutup Pakaya.
Sementara itu, anatar organisasi keagamaan NU dan Muhammadiyah, sudah sering terjadi perbedaan dalam menentukan awal puasa. (gito)