TNews, KESEHATAN – Baru lagi, varian Corona B1525 kini ditemukan di Indonesia. Corona B1525 memiliki mutasi ‘Eek’ E484K yang kerap dikhawatirkan bisa melawan antibodi yang timbul usai vaksinasi COVID-19. Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi mengungkap Corona B1525 ini merupakan kasus impor. Meski begitu, ia menjelaskan Corona B1525 tak termasuk variant of concern (VOC). “Iya ada satu kasus (Corona B1525) di Batam, hasil spesimen Februari 2021 ya,” jelas dr Nadia saat dihubungi Kamis (15/4/2021).
Menurutnya, kasus Corona B1525 saat ini sudah dalam kondisi negatif COVID-19. Ia pun menegaskan seluruh kontak erat kasus Corona B1525 tak ada yang dinyatakan positif COVID-19. “Sudah dicek tidak ada yang positif,” demikian konfirmasi dr Nadia. Sementara sejauh ini, kasus Corona B117 yang diyakini 70 persen lebih menular sudah ditemukan 10 kasus di Indonesia. Beberapa daerah yang menemukan kasus Corona B117 termasuk Bogor, Karawang, Palembang, Kalimantan Selatan, Balikpapan hingga Medan.
Seberapa bahaya varian Corona B1525?
“Ini varian yang diperhatikan ya bukan varian yang diwaspadai,” beber dr Nadia. Terdeteksi pertama kali di Inggris, Corona B1525 ditemukan peneliti University of Edinburgh. Dikutip dari The Guardian, tim peneliti menyebut varian Corona B1525 ini memiliki kesamaan genom dengan Corona B117. Varian juga memiliki mutasi E484K yang terjadi pada spike protein, membuat virus lebih mudah masuk ke dalam sel tubuh.
Namun, peneliti belum bisa memastikan seberapa cepat varian Corona B1525 ini menyebar. “Kami belum tahu bagaimana varian (baru) ini akan menyebar, tetapi jika berhasil (menyebar) bisa diperkirakan kekebalan dari vaksin atau infeksi sebelumnya akan tumpul,” kata Dr Simon Clarke, pakar di University of Reading.
Sumber : detik.com