TNews, OLAHRAGA – Jelang laga Liga Inggris Premier League saat bulan Ramadhan, para wasit kini didorong untuk melakukan pembahasan soal waktu buka puasa dengan kapten kedua tim. Hal itu dilakukan agar para pemain Muslim di masing-masing tim yang terlibat dalam pertandingan memiliki kesempatan untuk berbuka puasa ketika saatnya tiba, sekalipun di tengah-tengah laga. Ini antara lain terjadi dalam laga Leicester City Vs Crystal Palace. Disebutkan Sky Sports, sebelum laga itu berlangsung kapten kedua tim dan wasit Graham Scott sudah bersepakat untuk meluangkan waktu jeda buat pemain yang beragama Islam saat waktu berbuka puasa Ramadhan tiba.
Kesepakatan dari hasil pembahasan menjelang pertandingan itu pada prosesnya membuat Weskey Fofana dan Cheikhou Kouyate bisa langsung membatalkan puasa saat tiba waktu berbuka. Pada saat itu, kiper Palace Vicente Guaita terlihat menunda tendangan gawang. “Dalam sejarah Premier League, kejadian itu diyakini sebagai pertama kalinya sebuah laga menghadirkan jeda agar pemain-pemain Muslim bisa makan dan minum di tengah pertandingan,” tulis Sky Sports. “Dalam peraturan Premier League, adanya jeda di tengah permainan memang senantiasa memungkinkan jika kapten kedua tim bersepakat sebelum pertandingan.”
Berangkat dari hal itulah kini ofisial Liga Inggris di Premier League disebut menjajaki kemungkinan diskusi jelang laga menjadi sebuah standar tersendiri, mirip seperti pembahasan apakah masing-masing tim akan berlutut sebelum kick-off. Disebutkan lebih lanjut, Premier League ingin memastikan bahwa pemeluk agama Islam mendapatkan perlakuan setara dalam laga-laga mendatang yang dimainkan malam hari di bulan Ramadhan. Pertandingan Liga Inggris Premier League paling dekat yang memungkinkan hal tersebut adalah duel Southampton lawan Leicester di St Mary’s pada hari Jumat (30/4) waktu setempat.
Sumber : detik.com