TNews, KOTAMOBAGU – Berbagai terobosan terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu dalam meningkatkan system pengelolaan keuangan daerah. Dimana, saat ini Pemkot telah menerapkan Kas Daerah (Kasda) online terintegrasi dengan aplikasi Financial Management Information System (FMIS/SIMDA) Next Generation.

Menurut Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Pra Sugiarto Yunus, banyak manfaat yang diperoleh dengan adanya integrasi Kasda online dengan FMIS. “Manfaatnya pencairan SP2D dapat dilakukan tepat waktu dan mengurangi resiko kesalahan nama rekening tujuan atau nomor rekening tujuan,” ungkap Sugiarto, Jumat 13 Januari 2023.

Selain itu tambahnya, dengan integrasi ini, pemerintah daerah juga dapat terus memantau kondisi keuangan Kasda secara online. “Jadi kondisi keuangan daerah bisa dipantau setiap saat,” tambahnya.

Diketahui, dalam pengintegrasian ini Pemkot melakukan kerjasama dengan Bank SulutGo (BSG) serta BPKP perwakilan Sulawesi Utara (Sulut).

Kerjasama ditandai penandatanganan Memorandum of Understanding oleh Wali Kota Kotamobagu Ir Tatong Bara dengan pihak BSG dan BPKP yang dilaksanakan di Kantor Pusat BSG di Manado. (**)

TNews, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota Kotamobagu melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM bersama SatPol PP, Dinas Perhubungan dan pemerintah desa/kelurahan beserta perangkat, dalam beberapa hari ini melakukan penertiban di Pasar pasar yang ada di Kotamobagu yang salah satunya adalah Pasar Poyowa Kecil.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Kotamobagu, Ariono Potabuga, penertiban ditujukan kepada para pedagang yg berjualan dibadan jalan, diatas selokan/drainase, di lapangan,  di atas kendaraan terbuka dan di area terlarang lainnya.

Termasuk di pekarangan rumah Penduduk yang telah berubah fungsi menjadi pasar karena telah disewakan kepada para pedagang dan mereka telah membuat lapak-lapak  di depan rumah yang telah mengganggu dari sisi estetika dan memicu pedagang lainnya untuk mengikutinya.

“Mereka yang ditertibkan ini sebagian besar adalah pedagang yang memiliki tempat berjualan di dalam pasar, tetapi keluar dengan maksud ingin lebih dekat dengan jalan akses  masuk pasar, sehingga menimbulkan kecemburuan dari pedagang yang tetap bertahan berjualan di dalam Pasar,” ungkap Kadis

Kadis menambahkan, rata rata pedagang itu tempat di dalam pasar dan ketika ditertibkan mereka tidak keberatan mengemasi barangnya dan kembali berjualan di dalam pasar bersama pedagang lainnya.

“Kami harus menertibkannya karena setiap hari terus bertambah pedagang yang berjualan di badan jalan, bahkan berjualan dikendaraan yg tidak sesuai fungsinya, dan telah mengganggu parkiran pengunjung serta arus lalulintas,” katanya.

“Kami memindahkan mereka dan memfasilitasi untuk mendapatkan tempat berjualan, baik di pelataran maupun kios yang ada. Fasilitas di dalam pasar masih tersedia dan bahkan ada beberapa fasilitas yang sedang ada perbaikan karena mengikuti keinginan pedagang,” tambahnya.

Sedangkan Untuk pedagang unggas kata Kadis, sudah disiapkan tempat dan saat ini mereka yang jualan di luar pasar sudah memiliki tempat di dalam pasar.

“Kami menghimbau kepada pedagang untuk memanfaatkan pasar yang ada, jangan membuat pasar di luar pasar yang akan memicu pedagang lainnya cemburu dan ikut berjualan di luar area pasar,” jelasnya.

Lanjut Kadis, akan berbeda ketika pedagang berjualan di rumah masing masing yang tidak berdekatan dengan pasar yang tidak akan berpengaruh kepada pedagang di dalam pasar untuk keluar dan berjualan bersama di area bukan pasar  yang tidak diperuntukan untuk menjadi pasar.

“Kita sekarang ini memiliki 3 pasar yang beroperasi. Para pedagang bisa memanfaatkan pasar tersebut tanpa mengganggu kepentingan masyarakat lainnya. Secara bertahap kami akan terus melakukan penataan terhadap fasilitas-fasilitas yang ada di dalam pasar, terutama untuk menciptakan kenyamanan bagi para pedagang dan masyarakat pembeli,” tandasnya.

Reporter : Konni Balamba

TNews, KOTAMOBAGU – Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kotamobagu, Adnan Masinae, memaparkan target kinerja yang akan disusun dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024.

“Hari ini kita memaparkan kepada seluruh SKPD target-target kinerja yang akan dicapai di tahun 2024, ada beberapa yang kita paparkan mulai dari angka pertumbuhan ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Sakip dan indeks pelayanan publik dan sebagainya kita sudah paparkan semuanya,” kata, Adnan Jumat (13/01/2023)

Menurutnya, RKPD yang akan disusun tersebut sesuai dengan target-target yang akan disesuaikan mulai dari Pusat, Provinsi, dan Kotamobagu.

“RKPD ini nantinya akan digunakan oleh Pjs Wali Koa di tahun 2024, sehingga kita mengharapkan apa yang kita tuangkan disitu betul-betul merupakan refleksi hasil evaluasi dari pelaksanaan RPJMD yang lama 2018-2023 dan sekarang kita memasuki RPJMD mini 2024-2026,” terangnya.

Ia menambahkan kesimpulannya semua target-target yang disampaikan dalam penyusunan RKPD tahun 2024 tergolong masih rasional, objektif dan akan tercapai.

“Karena kita sudah melihat Tren mulai dari tahun 2018 sampai 2023 kita lihat perkembangannya dan semua masih dalam tahap rasional untuk dicapai sesuai dengan kondisi dan kemampuan kota kotamobagu nanti,” tambahnya

“Harapannya tentu SKPD yang terlibat betul-betul mampu untuk membaca, memahami serta menyusun program-program kegiatan dalam mendukung pencapaian yang sudah dipaparkan tadi, saya yakin kepala SKPD sudah berpengalaman dan tinggal didukung semua personil di tiap SKPD nya dan mudah-mudahan tersusun dengan baik karena kita targetkan antara bulan februari atau maret kita akan tetapkan RKPD kita ini,” harapnya

Terpisah Kepala dinas pemberdayaan masyarakat dan desa (DPMD) kota kotamobagu, Teddy Makalalag mengatakan pihaknya segera menindaklanjuti pemaparan yang disampaikan Kepala Bappelitbangda.

“Kami yakin DPMD serta lebih khusus pemkot akan mencapai kembali apa yang ditargetkan dalam RKPD tahun 2024,” katanya.

Reporter : Konni Balamba