Beranda blog Halaman 165

Data Jadi Aset Strategis, Telkom Akselerasi Adopsi AI untuk UMKM dan Startup di Bandung

0

Melalui “Founder Meets AI”, Indigo Wujudkan Komitmen Transformasi Digital Berkelanjutan di Bandung

Di tengah percepatan transformasi digital nasional, tantangan besar masih membayangi banyak startup dan pelaku UMKM dalam mengadopsi teknologi akal imitasi (AI). Minimnya pemahaman teknis, terbatasnya akses terhadap sumber daya digital, serta rendahnya literasi data menjadi hambatan utama dalam menciptakan inovasi berbasis AI yang berdampak nyata bagi pertumbuhan bisnis.

Menjawab persoalan ini, Telkom Indonesia melalui program Indigo terus memperkuat perannya dalam membangun ekosistem digital yang inklusif. Sebagai program inkubasi dan akselerasi startup digital, Indigo mendorong pengembangan teknologi yang meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan strategi pemasaran, serta membuka peluang investasi baru, terutama bagi startup AI dan pelaku UMKM yang tengah bertransformasi secara digital.

Salah satu langkah konkret diwujudkan dalam forum “Founder Meets AI” yang digelar daring sebagai rangkaian pra-event Build With AI di Bandung. Nanra Sukedy Hasibuan, Software Solution Architect BigBox.ai, menekankan pentingnya monetisasi data lewat AI sebagai kunci pertumbuhan bisnis. Bagi Nanra, data adalah aset strategis untuk efisiensi operasional dan pengembangan produk. BigBox.ai telah bekerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah, BUMN, dan UMKM dalam implementasi AI berbasis kebutuhan nyata.

Sesi berikutnya diisi Hadian Rahmat, Tenaga Ahli BKD Jawa Barat sekaligus penggerak komunitas Google Developer Groups Bandung. Ia memperkenalkan Gemini Canvas sebagai platform AI yang memudahkan inovasi tanpa harus menulis kode kompleks. Dengan platform ini, founder bisa lebih cepat mengubah ide menjadi prototipe digital. Hadian juga menyoroti pentingnya literasi dan etika digital dalam penggunaan teknologi AI.

“Indigo bertujuan menjadi jembatan penghubung antara startup, komunitas teknologi, dan industri,” ungkap Patricia Eugene Gasperz, Senior Manager Indigo. “Melalui forum seperti ini, kami tidak hanya memfasilitasi akses ke teknologi, tetapi juga membangun konektivitas dan kolaborasi yang mendorong pertumbuhan bisnis berkelanjutan.” Patricia menegaskan bahwa kolaborasi dengan komunitas teknologi seperti GDG Bandung pun memperkuat upaya ini dalam menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan berdampak luas.

Acara ini memberikan manfaat nyata bagi peserta dan masyarakat luas, khususnya pelaku UMKM dan startup yang kini memiliki akses ke wawasan praktis dan teknologi AI. Forum ini membuka ruang kolaborasi serta pemahaman yang sangat dibutuhkan dalam menjawab tantangan digitalisasi di sektor ekonomi kreatif. Dengan akses yang semakin mudah terhadap teknologi, potensi pertumbuhan bisnis digital pun semakin terbuka lebar.

Melihat antusiasme peserta dan tingginya urgensi adopsi AI, Indigo berharap forum ini menjadi momentum penting menuju transformasi digital yang lebih merata. Ke depannya, Indigo berkomitmen menyelenggarakan program-program inovatif yang mendukung startup dan UMKM dalam meningkatkan daya saing serta memperluas akses pasar melalui teknologi. Dengan sinergi antara industri, komunitas, dan pemerintah, Indonesia siap melangkah lebih jauh di era digital yang berkelanjutan.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Telkom Indonesia Bangun Ekosistem Festival Lebih Kuat lewat Dukungan Teknologi dan Akses Modal

0

Lewat ekosistem digital, Telkom Indonesia melalui Indigo fasilitasi akses pendanaan dan wawasan bisnis bagi pelaku festival

Festival yang berkembang pesat sebagai penggerak ekonomi kreatif dan pariwisata di daerah makin mendapatkan perhatian. Namun, banyak pemilik IP Festival, mulai dari penyelenggara lokal hingga kreator acara, masih menghadapi kesulitan dalam mengakses pendanaan yang berkelanjutan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pola bisnis yang terukur dan koneksi dengan investor yang terbatas, sehingga potensi besar dari industri ini belum dimanfaatkan secara optimal. Melihat celah tersebut, Telkom Indonesia melalui program Indigo menggagas pendekatan baru dengan mempertemukan pemilik IP Festival, dan lembaga pendanaan melalui koneksi strategis berbasis teknologi dan akal imitasi (AI).

Digelar pada 6–7 Mei 2025 di Hotel 101 Yogyakarta, JFFE merupakan inisiatif dari Jogja Festival sebagai ruang temu jejaring festival, MICE, dan ekonomi kreatif. Tahun ini, lebih dari 20 IP Festival berpartisipasi untuk memperkuat posisi mereka melalui diplomasi festival yang menghubungkan pelaku industri dengan berbagai pemangku kepentingan. Indigo memahami bahwa festival merupakan salah satu kekuatan budaya dan ekonomi Jogja yang perlu didukung dengan solusi teknologi serta akses pendanaan yang tepat.

Yasa, Ketua Yogyakarta Investment Club (YKIC), menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam menghadirkan pola pendanaan yang lebih sesuai untuk kebutuhan IP Festival. Dengan keterlibatan langsung dari investor dan lembaga pembiayaan, Yasa berharap festival-festival lokal tidak hanya berkembang sebagai acara budaya, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah.

Kegiatan ini dimulai dengan talkshow bersama Trihill Capital dan BNI Ventures yang membahas bagaimana pendanaan untuk IP Festival masih relatif baru bagi dunia modal ventura. Namun, dengan meningkatnya traction dan dampak festival dari tahun ke tahun, mereka menilai peluang pendanaan di sektor ini sangat potensial. Usai talkshow, tiap pemilik IP diberikan waktu tiga menit untuk mempresentasikan kebutuhan dan potensi mereka di hadapan lebih dari 50 stakeholders—terdiri dari unsur pemerintah, korporasi, perbankan, dan lembaga pendanaan.

“Walaupun Indigo tidak secara langsung beroperasi di industri festival, kami memiliki portofolio yang kuat dalam mendukung ekosistem pendukungnya, seperti sistem ticketing, platform akomodasi, serta solusi digital untuk pengelolaan acara. Kota Jogja memiliki potensi dan karakter yang sangat khas dalam sektor ini, sehingga kami berkomitmen untuk memfasilitasi koneksi strategis antara para kreator festival dan investor dengan mengimplementasikan praktik terbaik dalam pengembangan ekosistem bisnis yang berkelanjutan,” ujar Patricia Eugene Gasperz, Senior Manager Indigo.

Melalui kegiatan ini, para pelaku festival tidak hanya memperoleh akses pendanaan, tetapi juga wawasan penting dalam membangun IP yang lebih kuat, terukur, dan berkelanjutan. Indigo berkomitmen untuk terus memperluas peranannya dalam mendorong digitalisasi ekonomi kreatif di daerah serta membangun ekosistem yang mendukung inovasi lokal. Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat industri festival sekaligus membuka peluang inklusif bagi masyarakat untuk berkembang bersama dalam ekonomi berbasis kreativitas dan teknologi.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Lebih dari Sekadar Mitra, Ini Tentang Kepercayaan EVOS dan CBN yang Tumbuh Bersama

0

Kepercayaan menjadi fondasi kekuatan hubungan di tengah pesatnya industri esports

Jakarta, 20 Mei 2025 — Hubungan jangka panjang menjadi sesuatu yang langka dalam dunia esports yang bergerak cepat dan penuh perubahan. EVOS dan CBN Fiber mampu membuktikan komitmen dan kepercayaan adalah kunci untuk menciptakan kolaborasi yang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang secara konsisten. Setelah enam tahun menjadi kerjasama erat, keduanya resmi memperpanjang kemitraan di tahun 2025 ini.

Sejak tahun 2017, EVOS dan CBN Fiber telah tumbuh bersama bukan hanya sebagai partner kerja, tetapi sebagai dua entitas yang saling memahami kebutuhan, tantangan dan tujuan satu sama lain. Hubungan ini tidak semata dibangun dari kontrak kerjasama, melainkan dari komunikasi yang transparan, adaptasi terhadap perubahan dan rasa saling percaya yang menguat seiring waktu.

Keberhasilan kerjasama ini terlihat bagaimana CBN Fiber tidak hanya hadir sebagai penyedia layanan internet, tetapi sebagai rekan strategis yang memahami ritme dan kebutuhan industri esports yang menuntut kecepatan, stabilitas dan responsivitas. Di sisi lain, EVOS menghargai dukungan penuh dari CBN Fiber dalam berbagai fase penting pertumbuhan mulai dari tim kompetitif, konten digital hingga komunitas.

“CBN Fiber sudah seperti keluarga bagi EVOS. Kami bukan hanya bekerja sama, tapi benar-benar tumbuh bersama,” ujar Tony Tham, Head of Commercial EVOS. “Dalam setiap tantangan, kami tahu memiliki partner yang bisa diandalkan. Itu kenapa hubungan ini bertahan begitu lama dan terus berkembang. Dengan perpanjangan kerjasama tahun 2025 ini, kami sangat optimis bisa membangun sesuatu yang lebih besar dan berdampak luas.”

Dukungan yang sama disampaikan oleh Dedy Handoko, Commerce Director CBN. Ia menyatakan, “Selama bertahun-tahun, kami melihat EVOS bukan hanya sebagai klien, tapi sebagai mitra perjalanan. Relasi ini dibangun atas dasar rasa saling percaya yang tidak bisa digantikan dengan apa pun. Kami sangat bangga bisa menjadi bagian dari cerita pertumbuhan EVOS dan kami yakin di tahun 2025 ini, masih banyak peluang kolaborasi yang bisa kami wujudkan bersama untuk mendukung perkembangan industri esports.”

Pada tahun-tahun selanjutnya, kedua pihak berharap bisa menjangkau lebih banyak komunitas, menciptakan inisiatif bersama yang tidak hanya mendukung EVOS sebagai organisasi, tetapi juga ekosistem esports Indonesia secara menyeluruh.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kolaborasi dari EVOS dan CBN Fiber, dapatkan secara langsung di kanal media sosial Instagram @evosesports dan @di_cbn. 

— Selesai —

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Port Academy Gelar Pelatihan CSO ISPS Code di Jakarta

0

Sebagai bagian dari upaya peningkatan standar keamanan maritim nasional, Port Academy menggelar Pelatihan CSO ISPS Code di Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari sektor pelayaran, pelabuhan, dan lembaga pengawas keamanan laut.

Pelatihan CSO ISPS Code ini mencakup topik-topik penting seperti manajemen risiko keamanan, penyusunan dokumen keamanan fasilitas pelabuhan, serta peran CSO dalam menghadapi ancaman terhadap sistem transportasi laut.

Materi disampaikan oleh narasumber yang memiliki kualifikasi internasional di bidang keamanan pelayaran. Sesi pelatihan dikemas secara intensif dan praktis, dengan fokus pada kemampuan analisis dan penanganan situasi darurat.

Para peserta menyambut baik pelaksanaan pelatihan ini karena dapat langsung diaplikasikan dalam pekerjaan mereka sehari-hari. Respon positif juga muncul terhadap metode penyampaian yang komunikatif dan berbasis studi kasus aktual.

Melalui penyelenggaraan pelatihan CSO ISPS Code ini, Port Academy kembali menunjukkan dedikasinya dalam menciptakan SDM maritim yang tangguh dan berstandar global.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

SWK Reborn: Menggairahkan UMKM Kuliner Surabaya dengan Digitalisasi dan Kreativitas Ekonomi di Era Industri 5.0

0

Surabaya, 26 Mei 2025 — Dalam upaya memperkuat daya saing UMKM kuliner di tengah dinamika pasar digital, mahasiswa Magister Manajemen Universitas Airlangga meluncurkan program Sentra Wisata Kuliner (SWK) Reborn. Program pelatihan ini merupakan bagian dari inisiatif Creating Shared Value (CSV) Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR yang bertujuan mendorong transformasi digital dan pemberdayaan ekonomi kreatif bagi pelaku usaha kuliner di Surabaya. Program ini dibimbing secara langsung oleh Prof. Dr. Gancar Candra Premananto, SE., M.Si., CDM., CI., CCC., QCRO., AiBIZ, yang berperan sebagai pembina utama. 

SWK Reborn memulai langkahnya dari sentra kuliner percontohan di Semolowaru dan berencana memperluas dampaknya ke sentra kuliner lain di bawah binaan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan Kota Surabaya. Program ini dijalankan oleh mahasiswa Magister Manajemen angkatan 63 dan 64, yang bekerja sama erat dengan pemerintah kota serta pelaku usaha.

Kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan pelaku usaha ini fokus pada pemanfaatan jaringan internet dan teknologi sebagai pendukung sistem bisnis. Melalui SWK Reborn, UMKM kuliner Surabaya didorong untuk tumbuh berkelanjutan dan berkontribusi pada perekonomian kota. Pendekatan yang diterapkan mengacu pada prinsip 4R 1D: Resik (Bersih), Rajin, Ramah, Rapi, dan Digitalisasi, sebagai fondasi pengelolaan usaha yang modern dan berdaya saing.

Ketua Panitia CSV, Rachmad Ari Fattah, menegaskan bahwa digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan bagi UMKM agar dapat bertahan dan berkembang. “Dengan pendekatan ini, kami harap UMKM kuliner bisa lebih kompetitif dan beradaptasi dengan tren pasar digital,” ujarnya. Ia menambahkan, “SWK Reborn hadir untuk memastikan tidak ada pelaku UMKM yang tertinggal dalam memanfaatkan teknologi.”

Pelatihan intensif yang sudah dimulai pada 26 Mei 2025, dirancang untuk memberikan pembekalan teknis mulai dari pemanfaatan platform digital untuk pemasaran, manajemen operasional berbasis teknologi, hingga pengembangan brand dan pelayanan pelanggan yang adaptif. Kick off resmi program dijadwalkan pada 2 Juni 2025, sebagai momentum awal transformasi menyeluruh UMKM kuliner di Surabaya.

Selain mendorong UMKM agar semakin kompetitif di era digital, SWK Reborn juga membuka peluang kerja sama jangka panjang antara UNAIR dan Pemerintah Kota Surabaya dalam membina sentra kuliner secara berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan ekosistem bisnis yang inovatif serta inklusif.

Dengan pertumbuhan UMKM kuliner yang signifikan, program SWK Reborn diproyeksikan mampu memperkuat kontribusi sektor ini terhadap perekonomian kota Surabaya sekaligus membuka lapangan kerja baru yang berbasis ekonomi kreatif.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Wagub Sulut ‘Angkat Senjata’ Lawan Narkoba

0

TNews, SULUT – Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Dr. Victor Mailangkay, menggelegar dengan pesan tegas: narkoba adalah musuh nyata yang harus diberantas bersama! Pesan keras itu ia sampaikan saat membuka Rapat Forum Komunikasi P4GN Tahap I, Senin pagi (26/5/2025), di Kantor Gubernur Sulut.

Dalam pidatonya yang mewakili Gubernur Yulius Selvanus, Mailangkay menekankan bahwa bahaya narkoba bukan lagi sekadar isu, melainkan ancaman serius bagi masa depan Sulut, terutama generasi muda.

“Perang ini tidak bisa ditangani satu pihak. Semua harus bergerak — pemerintah, aparat, sekolah, tokoh agama, hingga masyarakat desa,” tegasnya.

Ia mendorong penuh program Desa dan Sekolah Bersinar serta pelaksanaan Rencana Aksi Daerah P4GN, sebagai benteng kuat menghadapi serangan narkoba yang kian canggih dan masif.

“Sulawesi Utara harus bersih dari narkoba! Ini tanggung jawab moral kita bersama,” serunya. (Konni Balamba)

Kejati Sumut Klarifikasi : Motif Pembacokan Jaksa Tak Terkait Perkara

0
Kejati Sumut Klatifikasi : Motif Pembacokan Jaksa Tak Terkait Perkara

TNews, MEDAN – Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara membantah keras tudingan bahwa Jaksa Jhon Wesli Sinaga melakukan pemerasan terhadap APL alias Kepot, tersangka utama kasus pembacokan yang terjadi di Desa Perbahingan, Serdang Bedagai.

Tudingan yang dilontarkan APL di sejumlah media dinyatakan tidak berdasar dan tidak memiliki bukti apa pun. Hal ini disampaikan Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sumut, Adre W. Ginting, SH, MH, saat dikonfirmasi wartawan, Senin (26/5/2025).

“Tuduhan bahwa Jaksa Jhon Wesli meminta uang untuk mengamankan perkara sepenuhnya tidak benar. Itu hanya alasan sepihak tanpa dasar hukum,” tegas Adre.

Lebih lanjut, Adre menjelaskan, berdasarkan penelusuran internal dan data dari Sistem Informasi Penanganan Perkara (SIPP) PN Lubuk Pakam, Jaksa Jhon Wesli tidak pernah menangani kasus apa pun yang melibatkan APL sejak 2013 hingga 2024.

“Nama Jhon Wesli sama sekali tidak tercantum sebagai jaksa penuntut dalam perkara mana pun yang berkaitan dengan APL. Jadi sangat jelas bahwa pembacokan ini tidak terkait dengan penanganan kasus oleh kejaksaan,” tambahnya.

Sebelumnya, APL—yang diketahui sebagai pimpinan salah satu organisasi kepemudaan (OKP) di Deli Serdang—ditangkap bersama rekannya, SD alias Gallo, kurang dari 24 jam setelah kejadian. APL diduga kuat sebagai otak penyerangan, sedangkan Gallo bertindak sebagai pelaku lapangan.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Sabtu (24/5) sekitar pukul 13.15 WIB, di kebun sawit milik pribadi Jaksa Jhon Wesli di Kecamatan Kotarih. Korban diserang tiba-tiba oleh dua pelaku yang datang dengan sepeda motor dan menyembunyikan senjata tajam dalam tas pancing.

Adre juga mengapresiasi gerak cepat Tim Tebas Subdit III/Jatanras Polda Sumut yang berhasil menangkap kedua pelaku dengan sigap.

Terkait kondisi korban, Adre memastikan bahwa baik Jaksa Jhon Wesli maupun staf TU Kejari Deli Serdang, Acensio Hutabarat, kini dalam kondisi membaik dan masih menjalani perawatan intensif.

“Penanganan kasus ini terus kami kawal dan informasi lanjutan akan segera kami sampaikan kepada publik,” tutupnya. (Nanda Putra)

Sambut Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, KAI Daop 6 Yogyakarta Siapkan 83 Ribuan Tempat Duduk KA Jarak Jauh

0

Dalam rangka mengakomodasi antusiasme penumpang pada periode libur panjang Kenaikan Yesus Kristus 2025, KAI Daop 6 Yogyakarta menyiapkan sebanyak 83.108 tempat duduk kereta api (KA) jarak jauh keberangkatan awal dari wilayah Daop 6 untuk periode 28 Mei hingga 1 Juni 2025.

Dalam rangka mengakomodasi antusiasme penumpang pada periode libur panjang Kenaikan Yesus Kristus 2025, KAI Daop 6 Yogyakarta menyiapkan sebanyak 83.108 tempat duduk kereta api (KA) jarak jauh keberangkatan awal dari wilayah Daop 6 untuk periode 28 Mei hingga 1 Juni 2025.

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih mengatakan bahwa selama periode tersebut, KAI Daop 6 akan mengoperasikan total 31 KA jarak jauh keberangkatan awal stasiun KAI Daop 6, yang terdiri atas 25 KA reguler, 2 fakultatif, dan 4 KA tambahan.

“Tiket KA Tambahan tersebut sudah dapat dipesan di aplikasi Access by KAI, website kai.id maupun mitra penjualan tiket yang sudah bekerjasama dengan KAI. Kami mengimbau masyarakat untuk segera memanfaatkan adanya penambahan perjalanan KA ini,” ujar Feni.

Feni menjelaskan bahwa hingga Senin (25/5) pukul 16.00 WIB, KAI Daop 6 Yogyakarta telah mencatat penjualan sebanyak 41.989 tempat duduk untuk KA keberangkatan awal Daop 6 atau mencapai okupansi sebesar 51%.

KA tambahan ini dioperasikan secara khusus untuk mengakomodasi peningkatan mobilitas masyarakat yang hendak bepergian dari dan menuju wilayah Yogyakarta, Solo, Kutoarjo, serta kota-kota besar lainnya. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen KAI untuk memastikan ketersediaan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan tepat waktu selama masa angkutan libur nasional. Peningkatan layanan tersebut dilakukan sebagai bentuk respons terhadap tren peningkatan volume penumpang pada masa libur panjang.

“Relasi favorit seperti Solo/ Yogyakarta – Jakarta dan Yogyakarta – Bandung diperkirakan akan mengalami lonjakan permintaan, sehingga kami menambah kapasitas angkut dan frekuensi perjalanan,” kata Feni.

Berikut ini daftar KA fakultatif dan KA tambahan keberangkatan awal stasiun Daop 6 yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat:

1. KA Fakultatif:

– KA Sancaka Fakultatif (88F) relasi Stasiun Yogyakarta – Surabaya Gubeng keberangkatan pukul 22.25 WIB, beroperasi setiap hari Kamis hingga Minggu.

– KA Batavia (7005) relasi Solobalapan – Gambir keberangkatan pukul 22.00 WIB, beroperasi setiap hari Kamis hingga Minggu.

2. KA Tambahan yang beroperasi pada 28 Mei hingga 2 Juni 2025:

– KA Tambahan SLO-PSE (7025) relasi Solo Balapan – Pasar Senen Keberangkatan Pukul 04:00 WIB

– KA Tambahan LPN-PSE (10229) relasi Lempuyangan – Pasar Senen Keberangkatan Pukul 06:00

– KA Tambahan YK-GMR (7037 A) relasi Yogyakarta – Gambir Keberangkatan Pukul 18:20

– KA Lodaya Tambahan (7013 A) relasi Solo Balapan – Bandung Keberangkatan Pukul 21:40

KAI kembali mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan sejak dini dan memanfaatkan berbagai kanal pembelian tiket resmi, seperti aplikasi Access by KAI, website www.kai.id, serta mitra resmi lainnya. Untuk keamanan dan kenyamanan bersama, penumpang diingatkan untuk tetap mematuhi aturan keselamatan perjalanan dan datang lebih awal ke stasiun sebelum jadwal keberangkatan.

“Kami berharap dengan penambahan kapasitas dan peningkatan pelayanan ini, masyarakat dapat menikmati perjalanan libur panjang Kenaikan Yesus Kristus dengan aman, lancar, dan menyenangkan bersama KAI,” tutup Feni.

Untuk informasi lebih lanjut terkait KA, masyarakat dapat menghubungi Customer Service di stasiun serta Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

ASEAN Economic Forum Gelar Diskusi Roundtable: Menyatukan Visi Kawasan Melalui Cloud dan DEFA

0

Jakarta — Transformasi digital ASEAN semakin mendapatkan momentum dengan terselenggaranya Policy Roundtable bertajuk “Cloud: Fuelling ASEAN’s Digital Revolution” yang diadakan oleh ASEAN Economic Forum (AEF) pada Senin (19/5/2025) di Hotel Mulia, Jakarta. Forum ini menjadi panggung penting untuk menyoroti peran strategis teknologi cloud dalam memperkuat fondasi ekonomi digital kawasan dan memperluas inklusi teknologi lintas sektor.

Dalam sesi diskusi yang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan regional dan global, terungkap bagaimana teknologi cloud tidak hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional dan regional, tetapi juga membuka peluang besar bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pengembang perangkat lunak untuk masuk ke ekosistem digital lintas batas negara.

“Cloud bukan hanya soal teknologi, tetapi fondasi yang akan menopang ASEAN sebagai kawasan digital yang saling terhubung,” tegas Ashish Kapahi, CEO ASEAN Economic Forum, dalam sambutannya.

Ashish menekankan bahwa ekonomi digital telah menjadi mesin penggerak baru bagi negara-negara anggota ASEAN (AMS), mempercepat pertumbuhan sekaligus memperluas akses terhadap peluang ekonomi yang lebih inklusif. Ia juga menyoroti bahwa digitalisasi memungkinkan pelaku usaha besar maupun pemerintah untuk menyederhanakan struktur organisasi dan memperbarui model bisnis mereka secara efisien.

DEFA dan Peluang UMKM ASEAN

Diskusi ini juga menyoroti pentingnya finalisasi kerangka ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang direncanakan rampung pada akhir 2025. Framework ini diharapkan menjadi platform utama dalam mempercepat transformasi digital lintas kawasan, meningkatkan perdagangan digital, dan mendorong integrasi ekonomi yang lebih kuat.

“Digitalisasi bukan hanya untuk perusahaan besar. Justru UMKM yang akan paling diuntungkan. Mereka bisa memperluas pasar lintas negara, mengakses pembiayaan digital, dan bersaing di level regional,” kata Ashish.

Sejalan dengan itu, Boston Consulting Group memperkirakan bahwa ekonomi digital ASEAN berpotensi tumbuh hampir tiga kali lipat, dari US$ 300 miliar menjadi US$ 1 triliun pada tahun 2030—bila adopsi teknologi digital, termasuk cloud, terus di akselerasi.

Cloud Native dan Metodologi Agile: Kunci Ketahanan dan Inovasi

Salah satu pilar penting dari diskusi ini adalah teknologi cloud native yang disebut sebagai katalisator revolusi digital ASEAN. Teknologi ini memungkinkan perusahaan membangun sistem berbasis microservices yang cepat, fleksibel, dan tahan banting dalam menghadapi perubahan pasar yang dinamis.

“Di sinilah peran cloud native. Ia memungkinkan ketangkasan, skalabilitas, dan ketahanan yang dibutuhkan untuk bertumbuh dan berinovasi,” jelas Ashish.

Dengan dukungan platform orkestrasi seperti Kubernetes dan penggunaan kontainerisasi, perusahaan—termasuk UMKM—dapat memperluas layanan mereka ke seluruh ASEAN secara efisien. Ketahanan sistem berbasis cloud juga menjamin kelangsungan bisnis dalam situasi krisis atau lonjakan permintaan.

Forum ini juga menyoroti peran metodologi agile sebagai pendekatan manajemen proyek yang mendukung pengembangan berkelanjutan, iteratif, dan responsif terhadap umpan balik pasar. Kombinasi antara cloud native dan agile diyakini akan memampukan sektor bisnis untuk mengoptimalkan peluang dari DEFA, termasuk perdagangan digital lintas negara.

Tantangan Nyata: Literasi Cloud dan Akses UMKM

Meskipun potensinya besar, adopsi cloud native di ASEAN menghadapi tantangan nyata, terutama dalam hal kesenjangan literasi teknologi dan akses terhadap modal, terutama bagi UMKM. Pengetahuan teknis yang terbatas dan biaya migrasi ke cloud menjadi hambatan utama.

“Kita tidak bisa berbicara tentang revolusi cloud tanpa memberdayakan pelaku UMKM. Literasi teknologi dan pembiayaan harus menjadi prioritas,” ungkap salah satu panelis dari sektor teknologi.

Data terbaru menunjukkan pasar cloud computing di Asia Tenggara telah mencapai US$ 2,18 miliar pada 2022, meningkat 25% dari tahun sebelumnya. Namun, penetrasi cloud native masih terpusat pada perusahaan besar, sementara UMKM membutuhkan dukungan lebih konkret untuk turut serta dalam ekosistem ini.

Kolaborasi Regional dan Multi-Pemangku Kepentingan

Dalam gelaran ini, kolaborasi lintas negara dan sektor kembali ditegaskan sebagai kunci sukses transformasi digital. Baik sektor publik maupun swasta, serta komunitas akademik dan LSM, didorong untuk bersama-sama membangun infrastruktur digital ASEAN yang adil dan berkelanjutan.

Diskusi juga menyentuh tantangan geopolitik dan fragmentasi regulasi yang menghambat sinergi digital lintas batas. Dalam konteks ini, DEFA diharapkan menjadi batu loncatan untuk menciptakan standar bersama terkait keamanan data, interoperabilitas cloud, dan perlindungan pengguna.

Gelaran ini dihadiri oleh para tokoh terkemuka di bidang transformasi digital, antara lain: Sachin V. Gopalan (Chairman AEF), Cyrus Daruwala (Chairman ASEAN FinTech Forum), Daniel Schroeder (Digital Transformation Strategist GIZ), Nalin Singh (CEO Orbit Future Academy), Prantik Mazumdar (President TIE Singapore), Madanjit Singh (Founder Asia Market Partners), Harish Pillay (Wakil Ketua Singapore IT Standards Committee), Citra Nasruddin (Program Director Tech For Good Institute).

Melalui diskusi ini, ASEAN mengukuhkan komitmennya untuk tidak hanya mengikuti arus digital global, tetapi menjadi pelopornya di kawasan Global South. Cloud bukan sekadar alat teknologi—ia adalah sarana transformasi sosial dan ekonomi lintas generasi.

“Cloud adalah infrastruktur. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita mengisinya dengan nilai-nilai, inovasi, dan integrasi,” tutup salah satu peserta diskusi.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Harga Ethereum Melonjak Tinggi, Mampukah Menyaingi Bitcoin?

0

Jakarta, 26 Mei 2025 – Dunia aset kripto kembali diramaikan dengan aksi harga yang menarik dari dua aset digital terbesar. Di mana, setelah Bitcoin mencatat rekor tertinggi baru di atas $111.000, kini perhatian tertuju pada pergerakan Ethereum.

Terpantau data terkini tercatat bahwa Ethereum mulai menunjukkan sinyal pemulihan setelah sempat menyentuh zona $2.460, berdasarkan pantauan harga pasar ethereum di Bittime. Semangat beli tampak meningkat, dengan target utama para bull adalah menembus level resistensi psikologis di $2.600.

Momentum Kebangkitan Ethereum

Bagi para pengguna Bittime, pergerakan harga Ethereum ini menghadirkan peluang trading yang menarik. Kenaikan di atas level $2.500 dan $2.520, yang juga tercermin dalam data real-time di platform Bittime, mengindikasikan potensi kenaikan lebih lanjut.

Penembusan garis tren bearish di $2.540 pada grafik per jam ETH/USD, yang dapat dianalisis menggunakan fitur charting di Bittime, memberikan konfirmasi potensi awal momentum bullish.

Penyebab Kenaikan Koin Ethereum

Permintaan dan Penawaran Pasar: Seperti aset kripto lainnya, harga Ethereum sangat ditentukan oleh prinsip ekonomi dasar yaitu penawaran dan permintaan. Jika lebih banyak orang yang membeli Ethereum daripada menjualnya, maka harganya akan naik, begitu juga sebaliknya.

Perkembangan Teknologi: Ethereum dikenal dengan teknologinya yang inovatif, dan setiap perkembangan atau pembaruan pada jaringan Ethereum dapat berdampak signifikan pada harganya. Misalnya, peningkatan terbaru ke Ethereum 2.0 telah menjadi pendorong utama pergerakan harga.

Sentimen Pasar: Sentimen investor dan psikologi pasar memainkan peran penting dalam pergerakan harga aset Ethereum. Berita atau sentimen positif dapat menaikkan harga, sementara berita negatif dapat menyebabkan aksi jual.

Duel yang Terus Berlanjut

Perjalanan Ethereum untuk mengejar ketinggian Bitcoin masih panjang dan penuh tantangan. Karena itu, sangat penting bagi para investor untuk terus memantau perkembangan aset-aset tersebut, mencari peluang, dan menentukan langkah strategis sesuai dengan toleransi risiko masing-masing.

Dengan kemajuan teknologi dan regulasi yang semakin jelas, masyarakat Indonesia kini memiliki kesempatan untuk menjelajahi dunia keuangan digital dengan lebih percaya diri. 

Namun perlu dipahami bahwa investasi aset kripto mengandung risiko tinggi. Hal itu termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

BERITA TERBARU