Beranda blog Halaman 176

Diskon 10% Tiket KA! Spesial Surabaya Shopping Festival 2025 di Access by KAI

0

Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Surabaya ke-732, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya menghadirkan Promo Online Spesial bertajuk “Surabaya Shopping Festival 2025”, berupa potongan harga sebesar 10% untuk tiket perjalanan kereta api komersial dari dan menuju wilayah Daop 8 Surabaya.

Promo ini berlaku untuk pembelian tiket melalui aplikasi Access by KAI mulai 11 hingga 27 Mei 2025, dengan jadwal keberangkatan pada tanggal 15, 19, 20, 21, 22, 26, dan 27 Mei 2025. Diskon ini hanya berlaku untuk kereta api komersial antar kota tertentu dan tidak berlaku untuk kereta PSO (Public Service Obligation), Luxury, Compartment, Panoramic, Priority, serta kereta wisata lainnya.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan bahwa promo ini merupakan bentuk apresiasi dan partisipasi KAI dalam menyemarakkan peringatan hari jadi Kota Surabaya.

“Kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan promo ini dengan sebaik-baiknya. Hanya dengan melakukan pemesanan melalui aplikasi Access by KAI, pelanggan bisa mendapatkan potongan harga 10% untuk perjalanan dengan kereta api pilihan dari dan menuju Daop 8 Surabaya. Promo ini hadir sebagai wujud komitmen KAI dalam memberikan layanan terbaik sekaligus mendukung geliat pariwisata dan ekonomi daerah,” ujar Luqman.

Promo ini berlaku untuk berbagai kereta api populer seperti Argo Bromo Anggrek, Argo Semeru, Gajayana, Turangga, Mutiara Timur, dan Malabar, yang melayani rute dari dan menuju Stasiun Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, dan Malang.

Adapun pembelian tiket dengan tarif promo ini tetap mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku, diantaranya tidak dapat digabung dengan reduksi lain (kecuali untuk infant), tarif khusus, dan diskon lainnya. Tiket dengan tarif promo juga tetap bisa dibatalkan dan diubah jadwal sesuai kebijakan yang berlaku.

KAI Daop 8 Surabaya mengimbau masyarakat untuk segera mengunduh aplikasi Access by KAI dan melakukan pemesanan lebih awal sebelum kuota habis. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui layanan pelanggan KAI atau kanal resmi KAI lainnya.

Ayo manfaatkan kesempatan spesial ini, nikmati perjalanan hemat bersama KAI dalam semangat Hari Jadi Kota Surabaya ke-732!

Update Penumpang Libur Panjang Waisak

Pada hari ini, Senin (12/5) tercatat sebanyak 37.030 penumpang menggunakan layanan kereta api di wilayah Daop 8 Surabaya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 17.241 penumpang berangkat dan 19.789 penumpang tiba di berbagai stasiun di wilayah Daop 8 Surabaya.

Adapun tiga stasiun dengan volume keberangkatan penumpang tertinggi hari ini adalah:

Stasiun Surabaya Gubeng

Penumpang naik: 4.186

Penumpang turun: 6.966

Stasiun Surabaya Pasarturi

Penumpang naik: 5.514

Penumpang turun: 4.884

Stasiun Malang

Penumpang naik: 3.889

Penumpang turun: 3.306

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan bahwa jika tiket kereta api pada tanggal yang diinginkan telah habis, pelanggan dapat memilih tanggal alternatif atau memanfaatkan fitur connecting train yang tersedia di aplikasi Access by KAI. Fitur ini memungkinkan pelanggan untuk mengombinasikan jadwal perjalanan beberapa kereta api sebagai solusi perjalanan lanjutan.

Selama periode angkutan libur panjang Waisak 2025, KAI Daop 8 Surabaya mengoperasikan 58 kereta api jarak jauh setiap harinya, terdiri dari 52 KA reguler dan 6 KA tambahan.

“Total kapasitas tempat duduk yang disediakan per hari mencapai 29.898 kursi,” tutup Luqman.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Integrasi Omnichannel & WhatsApp API dan Keuntungannya

0

Omnichannel dan WhatsApp API bikin layanan pelanggan top. Yuk, cek cara kerjanya!

Sebagi pebisnis yang pengen layanan pelanggan makin keren! Pernah ngalamin nggak, pelanggan komplain karena harus ulang-ulang cerita tiap ganti kanal komunikasi?

Misalnya, awalnya chat di WhatsApp, lalu lanjut via telepon, tapi harus jelasin masalahnya dari awal lagi. Nah, di sinilah pentingnya kombinasi omnichannel dan WhatsApp Business API.

Dua solusi ini bisa bantu kamu menyatukan berbagai saluran komunikasi dan bikin pengalaman pelanggan jadi lebih mulus, cepat, dan profesional. Yuk, kita bahas kenapa gabungan keduanya jadi senjata rahasia layanan pelanggan modern!

Apa Itu Omnichannel dan WhatsApp Business API?

Omnichannel adalah pendekatan layanan pelanggan yang menyatukan semua kanal komunikasi—seperti WhatsApp, telepon, email, media sosial, bahkan live chat—ke dalam satu sistem yang terintegrasi.

Tujuannya? Biar tim kamu bisa melayani pelanggan dengan lebih konsisten, tanpa kehilangan konteks meskipun pelanggan berpindah-pindah kanal.

Sementara itu, WhatsApp Business API adalah alat versi lanjutan dari WhatsApp Business. Dengan API ini, kamu bisa mengirim pesan otomatis, mengatur chatbot, kirim pengingat pesanan, hingga menyesuaikan balasan sesuai kebutuhan. Cocok banget buat bisnis skala menengah hingga besar yang pengen tampil profesional di mata pelanggan.

Keuntungan Menggabungkan Omnichannel dan WhatsApp API

Ketika dua solusi ini digabungkan, hasilnya luar biasa. Semua chat yang masuk lewat WhatsApp langsung tercatat di sistem omnichannel. Misalnya, ada pelanggan yang awalnya kirim pesan lewat WhatsApp, lalu lanjut nelpon ke call center—tim kamu tetap bisa tahu histori interaksinya. Pelayanan jadi lebih cepat dan nggak bikin pelanggan capek mengulang cerita.

Kelebihan lainnya, WhatsApp API bantu mengotomatisasi proses, seperti kirim notifikasi pengiriman atau balasan saat tim sedang offline. Sementara sistem omnichannel menyatukan data dari semua saluran, jadi kamu bisa analisis performa tim, lihat kanal mana yang paling ramai, dan tahu kebutuhan pelanggan dengan lebih akurat.

Kalau kamu pengen layanan pelanggan yang nggak ribet dan bikin pelanggan happy, integrasi omnichannel dan WhatsApp Business API adalah jawabannya. Selain meningkatkan kecepatan respons, kombinasi ini juga memperkuat branding dan memperbaiki pengalaman pelanggan secara keseluruhan.

Yuk, mulai transformasi digital layananmu sekarang! Sudah pernah coba sistem ini? Cerita pengalamanmu di kolom komentar, ya!”

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Jepara dalam Masa Pancaroba Kepemimpinan

0
Gambar: Jepara dalam Masa Pancaroba Kepemimpinan.

TNews, OPINI – Jepara tengah memasuki fase penting dalam lintasan sejarah pembangunannya. Seperti pancaroba yang menandai peralihan musim, saat ini Jepara berada di tengah masa transisi penuh harapan—perubahan kepemimpinan, arah kebijakan, hingga budaya birokrasi. Roda demokrasi telah berputar. Pemilu kepala daerah telah usai. Harapan rakyat kini bertumpu pada pemimpin baru: Bupati Witiarso Utomo dan wakilnya.

Namun harapan ini bukan sekadar bunga pidato atau basa-basi politik. Ini adalah suara nyata dari masyarakat yang mendambakan perubahan mendasar—pelayanan publik yang bersih, infrastruktur yang merata, serta birokrasi yang gesit, adil, dan profesional.

Langkah Awal yang Perlu Disambut

Langkah cepat Bupati dalam menambal jalan rusak patut diapresiasi. Meski belum menyentuh akar permasalahan, tindakan ini menunjukkan bahwa ia tidak memilih duduk diam menunggu waktu. Ia memilih untuk langsung bekerja. Tapi kita berharap ini bukan sekadar langkah simbolik. Perubahan sejati harus menyentuh sistem dan sumber daya manusia—bukan hanya fisik dan permukaan.

Pentingnya Penataan Jabatan Strategis

Salah satu tantangan besar adalah penataan ulang jabatan strategis. Masih banyak kepala OPD yang berstatus pelaksana tugas (PLT). Padahal, tugas strategis tidak bisa ditangani dengan status sementara. Rotasi dan pengangkatan berbasis meritokrasi harus segera dilakukan. Hal ini penting bukan hanya untuk memperkuat manajemen pemerintahan, tetapi juga untuk memastikan semua kebijakan berjalan optimal.

ASN dan pejabat publik harus memandang rotasi sebagai bagian dari profesionalisme, bukan hukuman. Jabatan adalah titipan. Maka selama ia dipercayakan, gunakanlah untuk melayani rakyat, bukan memperkuat gengsi pribadi. Yang belum terpilih tetaplah berkontribusi. Karena roda kehidupan selalu berputar, dan setiap pengabdian punya waktunya sendiri.

Krisis Pendidikan Yang Harus Dijawab

Di balik gemerlap pembangunan fisik dan laporan program kerja yang dipoles indah, Jepara menyimpan luka dalam: sebanyak 4.082 anak tercatat tidak mengenyam pendidikan. Ini bukan angka statistik biasa, ini adalah jeritan sunyi masa depan yang diabaikan. Anak-anak yang semestinya belajar, justru terpaksa bekerja atau menganggur karena sistem gagal menjangkau mereka.

Lebih menyakitkan lagi, di saat anak-anak ini terpinggirkan, sejumlah sekolah justru masih membebani wali murid dengan pungutan berkedok “sumbangan wajib”. Di balik label “komite”, terjadi praktik-praktik yang mencederai makna pendidikan gratis. Ini bukan sekadar pelanggaran moral, ini pelanggaran terhadap amanat konstitusi: wajib belajar 12 tahun adalah hak, bukan privilese.

Dinas Pendidikan dan Disdikpora Jepara harus bertanggung jawab. Bukan hanya mengumpulkan data, tetapi turun tangan memutus mata rantai ketimpangan. Pemerintah harus segera membentuk tim independen untuk mendata ulang ATS, menelusuri penyebab, dan menyusun program intervensi langsung. Tak ada lagi ruang untuk alasan klasik anggaran minim. Jika anggaran publik bisa digunakan untuk perbaikan jalan dan festival seremonial, maka untuk pendidikan anak Jepara harus jadi prioritas nomor satu.

Pendidikan adalah pondasi bangsa. Jika hari ini kita membiarkan anak-anak putus sekolah dan membiarkan pungli merajalela, maka esok Jepara tidak hanya miskin pengetahuan—tetapi juga miskin harapan.

Keadilan Pelayanan Kesehatan

Di sektor kesehatan, keadilan belum sepenuhnya hadir. Masih ada perlakuan berbeda antara pasien BPJS dan non-BPJS. Hal ini harus dikoreksi. Rumah sakit adalah ruang pengabdian, bukan ajang pamer kuasa. Dokter dan tenaga kesehatan wajib menjunjung etika profesi dan empati kemanusiaan. Gagasan “Tenaga Kesehatan Desa” dari bupati harus segera diwujudkan agar layanan kesehatan tidak lagi terkonsentrasi di pusat, tapi menjangkau pelosok desa.

OSS dan DPMPTSP yang Masih Tertutup

Sistem OSS (Online Single Submission) sejatinya diciptakan untuk menyederhanakan izin usaha. Sayangnya, di Jepara sistem ini menjadi sumber masalah baru. DPMPTSP belum membuka akses informasi kepada publik dengan alasan teknis seperti “akun dikunci oleh pemohon”. Akibatnya, masyarakat dan LSM kesulitan mengawasi proses perizinan.

Koordinasi antar dinas pun lemah. Banyak izin cukup diverifikasi lewat nomor OSS tanpa verifikasi lapangan. Wewenang antar dinas seperti DLH, PUPR, dan Tata Ruang saling tumpang tindih dan tak kunjung diselesaikan. Ini berbahaya. Pemerintah tidak boleh kalah oleh sistem yang ia buat sendiri.

OSS seharusnya menjadi wajah keterbukaan birokrasi. Jika sistem dibiarkan tertutup, ia akan melahirkan birokrasi digital yang lamban, eksklusif, dan rawan penyalahgunaan. Investasi yang baik butuh kepastian hukum dan pengawasan. Jika tidak, rakyat Jepara-lah yang akan menanggung risikonya.

 

DISPARBUD: Arogansi yang Mengaburkan Transparansi

Di tengah sorotan publik yang semakin tajam terhadap pengelolaan sektor pariwisata dan budaya di Jepara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) justru membuat langkah mengejutkan: menyerang media. Bukan klarifikasi, bukan data, bukan transparansi. Tapi caci maki, dengan menyebut kerja jurnalistik investigatif sebagai “sampah”. Ini bukan hanya kesalahan etis, tapi kecelakaan moral yang fatal.

Media adalah pilar keempat demokrasi, bukan musuh birokrasi. Ketika pejabat publik tidak tahan kritik, maka yang dipertaruhkan bukan hanya citra pribadi, tetapi legitimasi seluruh pemerintahan. Kata-kata kasar terhadap media adalah bentuk kekerdilan nalar dan kepanikan struktural—bukan ketegasan.

Justru dalam suasana publik yang kritis, pejabat publik dituntut menjawab dengan data, bukan amarah. Memberikan klarifikasi, bukan melakukan intimidasi. Bukankah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik mewajibkan setiap lembaga pemerintahan menjamin hak masyarakat atas informasi?

Apakah Disparbud lupa bahwa jabatan adalah amanah publik, bukan panggung unjuk kuasa? Jika sebuah dinas tidak bisa menjawab pertanyaan dasar seputar pelanggaran perizinan, pengelolaan kawasan pantai, atau dana kepariwisataan, lantas untuk apa lembaga itu ada?

Kami dari Lembaga Jepara Membangun (LJM) menyatakan: kritik adalah vitamin bagi demokrasi, bukan racun. Jika para pejabat mulai alergi pada suara rakyat, maka rakyat berhak bertanya: siapa yang sesungguhnya mereka wakili?

Kita Butuh Gotong Royong Baru

Bupati tidak bisa bekerja sendirian. Ia butuh dukungan ASN yang loyal, tokoh masyarakat yang jernih pikirannya, pelaku usaha yang bertanggung jawab, serta rakyat yang aktif. Tidak boleh ada kelompok yang mengganggu arah perubahan hanya karena ego atau keuntungan pribadi.

Ingat, jabatan, kuasa, dan pengaruh adalah seperti sepatu pinjaman: nyaman dipakai, tapi pasti akan dikembalikan. Yang tersisa hanyalah jejak dan warisan. Maka tinggalkanlah catatan kepemimpinan yang adil dan berpihak pada rakyat kecil.

Menjaga Nyala Perubahan

Mari jaga semangat perubahan ini. Jangan padamkan dengan apatisme, intrik politik jangka pendek, atau sikap saling menjatuhkan. Masa pancaroba ini adalah peluang. Arahkan menuju Jepara yang lebih tertib, lebih adil, dan lebih manusiawi.

Penutup

Dari desa-desa kecil yang jauh dari hiruk-pikuk kekuasaan, kami menulis bukan untuk menggurui, tetapi karena kami mencintai Jepara. Kami ingin Jepara menjadi tempat yang layak untuk anak cucu kami kelak. Jika ada kata yang kurang berkenan, mohon dimaafkan. Yang membaca tulisan ini tentu adalah mereka yang ingin melihat Jepara lebih baik.*

Salam hormat,
Lembaga Jepara Membangun (LJM)

Oleh: Yuli Suharyono
(Ketua Lembaga Jepara Membangun)

Disunting oleh: Petrus

PT Astra Agro Lestari Gelar Training Port Operator Bersama Port Academy

0

PT Astra Agro Lestari bekerja sama dengan Port Academy dalam menyelenggarakan Training Port Operator yang difokuskan untuk meningkatkan keterampilan operasional tenaga kerja di area pelabuhan. Pelatihan ini merupakan inisiatif strategis perusahaan dalam menciptakan standar kerja yang lebih aman dan efisien.

Dalam program ini, peserta mendapatkan pelatihan teknis terkait proses bongkar muat, pengoperasian peralatan pelabuhan, serta prosedur keselamatan kerja yang sesuai dengan regulasi nasional dan praktik terbaik internasional.

Pelatihan berlangsung secara intensif dengan kombinasi materi teori dan praktik lapangan yang disampaikan oleh instruktur berpengalaman. Selama pelatihan, peserta juga diajak untuk mengidentifikasi potensi risiko dan menerapkan tindakan pencegahan dalam setiap aktivitas operasional.

Antusiasme peserta mencerminkan pentingnya peningkatan kompetensi teknis bagi operator pelabuhan. Melalui pelatihan ini, diharapkan standar layanan dan keselamatan kerja di pelabuhan internal PT Astra Agro Lestari dapat terus ditingkatkan.

Kolaborasi antara Port Academy dan perusahaan industri menjadi salah satu kunci dalam pengembangan SDM yang berdaya saing. Program Training Port Operator ini akan terus dilanjutkan dan dikembangkan sesuai kebutuhan industri.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Pelatihan Pengawas K3 Migas Online Batch Ke-4 Telah Digelar Energy Academy

0

Sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan kompetensi pengawasan keselamatan kerja, Energy Academy telah sukses menyelenggarakan Pelatihan Pengawas K3 Migas batch ke-4 secara daring. Program ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan dan pengetahuan dalam mengidentifikasi, menganalisis, serta mengendalikan bahaya di lingkungan kerja migas.

Selama pelatihan, peserta mempelajari regulasi K3 di sektor migas, pendekatan praktis dalam manajemen risiko, dan strategi komunikasi keselamatan. Pelatihan ini juga mencakup studi kasus dan simulasi situasi lapangan guna memperkuat penguasaan materi secara aplikatif.

Dengan selesainya pelatihan ini, peserta diharapkan mampu menjalankan perannya sebagai pPelatihan Pengawas K3 Migas dengan lebih percaya diri dan profesional. 

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Siapkan Talenta Adaptif untuk Era Industri 4.0: BINUS University @Semarang dan Microsoft Dorong Literasi AI Lewat elevAIte Indonesia

0

Semarang, 8 Mei 2025 – Kebutuhan dunia industri terhadap talenta yang melek teknologi kian mendesak, terutama di tengah percepatan transformasi digital dan revolusi industri 4.0. Namun di sisi lain, masih terjadi talent gap yang signifikan, banyak lulusan belum memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja digital saat ini. Hal ini menjadi tantangan serius, khususnya di daerah penyangga ekonomi seperti Jawa Tengah, yang tengah berkembang menuju kawasan industri modern.

Menjawab tantangan tersebut, BINUS University @Semarang menggandeng Microsoft Indonesia dan GreatNusa untuk menghadirkan Studium Generale di BINUS University @Semarang pada 8 Mei 2025 dengan bertema “The Next AI Generation”. Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional elevAIte Indonesia, yang bertujuan memberikan pelatihan AI gratis kepada 100.000 peserta dari berbagai latar belakang. Acara ini diikuti oleh mahasiswa BINUS (Binusian), siswa SMA, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang yang antusias menggali wawasan baru tentang penerapan AI di era industri 4.0.

Sebagai kampus yang berfokus pada pengembangan talenta di bidang Industry 4.0, BINUS University @Semarang memiliki komitmen kuat dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman. Program elevAIte Indonesia menjadi penghubung antara dunia pendidikan dan dunia industri, mendorong kolaborasi teknologi dan kreativitas untuk mencetak generasi adaptif yang siap bersaing secara global.

“Sebagai kampus yang berfokus pada Industry 4.0, BINUS University @Semarang memiliki peran penting dalam membekali generasi muda dengan kemampuan adaptif terhadap perubahan teknologi. Kami tidak hanya menyiapkan mahasiswa untuk memahami AI, tetapi juga mendorong mereka untuk menerapkannya secara kreatif demi menjawab tantangan industri masa kini,” jelas Dr. Fredy Purnomo, S.Kom., M.Kom., Direktur Kampus BINUS University @Semarang.

Melalui sesi yang interaktif, peserta dikenalkan pada pemanfaatan teknologi seperti Microsoft Copilot yang tertanam dalam Word, Excel, PowerPoint, dan Teams, alat bantu kolaboratif yang memperkuat sinergi antara manusia dan mesin dalam konteks pekerjaan maupun pembelajaran.

“Di tengah lanskap kerja yang terus berubah, keterampilan di bidang AI kini menjadi kunci daya saing. Karena itu, membekali generasi muda dengan pemahaman dan kemampuan AI pun menjadi sebuah keharusan demi keberhasilan mereka sebagai individu dan kemajuan bangsa. Semangat inilah yang kami bawa lewat elevAIte Indonesia, dengan membuka akses pelatihan AI seluas mungkin. Kami senang melihat antusiasme dari para pelajar di Semarang yang menunjukkan semangat belajar dan kesiapan untuk menjadi bagian dari masa depan digital Indonesia,” tambah Arief Suseno selaku Director of AI National Skills Microsoft Indonesia.

Robby Susanto, VP Product and Partnership GreatNusa menambahkan, “Melalui elevAIte Indonesia dan platform digital kami, kami ingin menjangkau lebih banyak individu baik anak-anak SMA, mahasiswa, maupun masyarakat umum agar mereka bisa berdaya dan bersaing di era digital.”

Komitmen BINUS University dalam mendorong literasi AI menjadi bagian dari kontribusi nyata untuk mencetak lulusan yang tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap terjun ke industri masa depan. Melalui pendekatan berbasis teknologi, kolaborasi, dan relevansi industri, BINUS University @Semarang siap mengambil peran strategis dalam membentuk SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program elevAIte Indonesia, kunjungi: https://greatnusa.com/elevaite

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Home Deco Expo Bali 2025 Siap Digelar, Lebih Besar dan Penuh Kejutan

0

Home Deco Expo Bali 2025 ‘The Biggest Exhibition in Bali’ akan digelar di Bali Sunset Convention Centre pada tanggal 21-24 Mei 2025. Expo yang memasuki tahun ke-2 ini mendapat sambutan hangat berbagai kalangan dunia usaha.

Ikatan Pengusaha Bahan Bangunan Indonesia (IPBBI) menyelenggarakan Home Deco Expo 2025. Acara ini merupakan sebuah ajang pameran industri bahan bangunan dan desain interior.

Acara ini mempertemukan pelaku usaha, produsen, desainer, arsitek, hingga pengembang properti dari seluruh Indonesia dalam satu platform kolaborasi. Tidak hanya menampilkan produk-produk terbaru di bidang home & living, expo ini juga menghadirkan sesi product knowledge, business matching, dan creative talks yang mendorong lahirnya ide-ide segar untuk menghadapi tantangan ekonomi global.

Ketua Umum IPBBI, Gomas, menyampaikan pentingnya menjaga semangat inovasi di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu: “Kami tahu, kondisi ekonomi saat ini tidak mudah bagi banyak pelaku usaha. Namun, justru di masa seperti inilah, kreativitas menjadi penyelamat sekaligus peluang,” ujarnya,

Lewat Home Deco Expo 2025 di Bali, pihaknya ingin menunjukkan bahwa dunia bahan bangunan tetap bisa bergerak, berinovasi, dan membawa semangat baru. Kata Gomas, pameran ini bukan sekadar ajang jual beli produk, tetapi juga momentum untuk mempertemukan ide, desain, serta kekuatan lokal yang mampu mendorong industri ini terus maju bersama.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan keterlibatan berbagai asosiasi profesi di Bali, mulai dari asosiasi arsitek, desainer interior, asosiasi Chief Engineer Bali, kalangan industri mebel dan furnitur, hingga pelaku UMKM lokal, yang turut mengambil bagian dalam menyukseskan acara ini. Kolaborasi lintas sektor inilah yang membuat expo ini lebih dari sekadar pameran; ini adalah pergerakan bersama,” ujarnya.

Pemilihan Bali sebagai lokasi acara bukan tanpa alasan. Bali dinilai sebagai titik temu antara kekuatan budaya, kreativitas, dan pariwisata, yang dapat membuka jembatan sinergi antara industri lokal dan pasar internasional.

“Dalam budaya Bali, ada nilai menyama braya, semangat kebersamaan dan saling dukung. Nilai ini sejalan dengan tujuan expo ini: menjadi ruang pertemuan gagasan, kerja sama, dan harapan baru bagi industri kita,” tambah Gomas.

Home Deco Expo 2025 menargetkan ribuan pengunjung dari dalam dan luar negeri serta diharapkan dapat menjadi agenda tahunan berskala nasional yang mendorong pertumbuhan sektor riil dan memperkuat jejaring industri bahan bangunan di Indonesia.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

KAI Salurkan Rp8,1 Miliar untuk Pemberdayaan Masyarakat: Dorong Keberlanjutan dan Kesejahteraan Lewat TJSL

0

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan kebermanfaatan nyata bagi masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Sepanjang Januari hingga April 2025, KAI telah menyalurkan dana sebesar Rp8.146.190.013 (delapan miliar seratus empat puluh enam juta seratus sembilan puluh ribu tiga belas rupiah) untuk berbagai inisiatif sosial, lingkungan, dan pemberdayaan usaha mikro yang tersebar di berbagai wilayah operasional perusahaan.

EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji menjelaskan bahwa TJSL KAI tidak hanya menjadi bagian dari tanggung jawab korporasi, tetapi merupakan strategi berkelanjutan untuk mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

“Sebesar Rp5.153.280.784 dari total dana tersebut digunakan untuk program bina lingkungan, termasuk di dalamnya berbagai inisiatif unggulan seperti KAI Quick Respon yang hadir tanggap dalam situasi darurat bencana dan krisis sosial. Melalui program ini, KAI hadir sebagai garda terdepan dalam membantu masyarakat terdampak,” jelas Agus.

Di bidang kesehatan, program KAI Sehat Sejahtera menjadi salah satu ujung tombak KAI dalam meningkatkan akses layanan kesehatan, baik melalui pengobatan gratis dengan Rail Clinic, penyuluhan kesehatan, hingga dukungan fasilitas sanitasi di wilayah pelosok.

Dukungan terhadap pendidikan berkelanjutan juga dijalankan melalui KAI EduFriend, sebuah program pendampingan dan pemberian bantuan pendidikan bagi anak-anak di sekitar jalur rel maupun wilayah binaan KAI. Hal ini turut menjawab SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) secara konkret.

KAI juga aktif dalam meningkatkan kesadaran keselamatan perjalanan kereta api melalui program Sosialisasi Keselamatan PERKA dan kampanye anti pelecehan/kekerasan terhadap perempuan di atas KA, sejalan dengan upaya menciptakan transportasi publik yang aman dan inklusif (SDG 5 dan 11).

“Lingkungan hidup juga menjadi prioritas dengan hadirnya program KAI Go Green dan Bersih-Bersih Lingkungan (BBL). Aktivitas ini tidak hanya fokus pada penghijauan dan pengurangan emisi, namun juga pada pembentukan budaya ramah lingkungan di kalangan masyarakat dan Insan KAI,” tambah Agus.

Pada aspek hubungan sosial, program KAI DungMas dan KAI Pling dirancang sebagai jembatan yang menguatkan koneksi antara KAI dan komunitas di sekitar wilayah operasional. Branding desa binaan pun menjadi bentuk konkrit KAI dalam mendukung pembangunan berbasis potensi lokal.

“Tak kalah penting, dukungan terhadap ekonomi kerakyatan diwujudkan melalui penyaluran Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) sebesar Rp2.278.307.549. Inisiatif ini mencakup pendampingan, pembiayaan, dan pembukaan akses pasar bagi UMK binaan KAI,” tukas Agus.

Di bawah payung program MiKA (Mitra KAI), KAI mengembangkan berbagai subprogram seperti MiKA Hasanah, MiKA Next Class, MiKA Go Global, MiKA Creative Space, hingga MiKA Exhibition yang bertujuan untuk menginkubasi dan mengeskalasi usaha mikro menuju kelas dunia.

“Lewat berbagai inisiatif TJSL, KAI ingin hadir tidak hanya sebagai penyedia jasa transportasi, tetapi juga sebagai mitra pembangunan nasional. Kami percaya bahwa keberlanjutan hanya dapat tercapai jika masyarakat sekitar ikut tumbuh bersama kami,” ujar Raden Agus.

Langkah-langkah ini menunjukkan konsistensi KAI dalam menerjemahkan nilai-nilai SDGs ke dalam praktik nyata yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Mulai dari penguatan ekonomi lokal (SDG 8), pengurangan kesenjangan (SDG 10), hingga kemitraan dalam pembangunan (SDG 17).

“KAI akan terus mendorong berbagai program TJSL yang adaptif, berdampak, dan terukur. Ke depan, KAI berkomitmen menjadikan TJSL sebagai bagian integral dari strategi bisnis, yang tidak hanya mendorong profitabilitas, tetapi juga berkontribusi langsung pada pembangunan Indonesia yang berkelanjutan,” tutup Agus.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Sekolah Rakyat: Pilar Kesadaran Kolektif Menuju Kota Gorontalo yang Berkeadilan Gorontalo, 11 Mei 2025

0
Gambar: Foto Abdul Razak Konori Ketua LMND Eksekutif Kota Gorontalo.

TNews, OPINI – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Eksekutif Kota Gorontalo menyambut dengan antusias hadirnya Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif progresif yang dicanangkan oleh Wali Kota Gorontalo, Bapak Adham Dambea. Inisiatif ini diyakini sebagai solusi konkret terhadap tingginya angka anak putus sekolah, khususnya yang disebabkan oleh keterbatasan ekonomi.

Data dari Dinas Pendidikan Kota Gorontalo mencatat sebanyak 2.443 anak putus sekolah, terdiri dari 1.115 anak belum pernah bersekolah, 807 anak drop out (DO), dan 521 anak lulus tetapi tidak melanjutkan pendidikan. Sebagian besar kasus tersebut berasal dari keluarga tidak mampu dan miskin ekstrem.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Gorontalo, pada tahun 2024, jumlah penduduk miskin mencapai 12.970 orang, atau 5,74% dari total populasi, mengalami peningkatan sekitar 350 orang dibandingkan tahun sebelumnya.

Sekolah Rakyat hadir sebagai ruang pembelajaran alternatif yang inklusif dan membumi—tempat masyarakat dapat belajar, berpikir kritis, berbagi pengalaman, serta memperkuat solidaritas dan keterampilan hidup. Ini adalah bentuk pendidikan yang tidak hanya mendidik, tetapi juga membebaskan dan memerdekakan rakyat dari belenggu kebodohan struktural.

Ketua LMND Eksekutif Kota Gorontalo, Abdul Razak Konoli, menyatakan:

> “Sekolah Rakyat harus menjadi rumah bagi mereka yang terpinggirkan oleh sistem. Bukan hanya belajar teori, tetapi juga bagaimana mengorganisasi diri, memperjuangkan hak, dan membangun masa depan bersama. Pendidikan bukan hak istimewa, tetapi hak setiap anak bangsa.”

LMND mendorong agar Sekolah Rakyat terus diperluas dan difasilitasi dengan pendekatan partisipatif serta berorientasi pada keadilan sosial. LMND percaya, perubahan tidak lahir dari menara gading, tetapi dari ruang-ruang rakyat seperti Sekolah Rakyat ini—tempat kesadaran tumbuh dan kekuatan kolektif dibangun.*

Dipimpin Kasat Reskrim Kotamobagu Agus Sumandik, Pelaku Pembunuhan Istri Dikosan Mocil Berhasil Ditangkap

0
Gambar: Dipimpin Kasat Reskrim Kotamobagu Agus Sumandik, Pelaku Pembunuhan Istri Dikosan Mocil Berhasil Ditangkap, (11/5/2025).

TNews, KOTAMOBAGU – Terduga Pelaku Pembunuh Istri Berhasil di Ringkus polres Kotamobagu, Minggu (11/5/2025) sekitar pukul 06.30 dikediaman pelaku Desa Bai Kecamatan Nuangan, Kabupaten Bolaang mongondow timur.

Tim Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Kotamobagu yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim AKP Agus Sumandik, bersama personel lainnya, berhasil mengamankan An Alias DM ( 26)tahun seorang pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap istrinya An Alias SP (29) tahun.yang terjadi di kosannya motoboi kecil sekitar jam 3 : 00 wita

Sebagaimana yang disampaikan Kasat Reskrim Kotamobagu AkP, Agus Sumandik Saat dikonfirmasi Media ini, Menyampaikan, terduga pelaku melarikan diri hingga akhirnya diketahui keberadaannya. “Tim Reskrim segera melakukan pengejaran sehingga akhirnya berhasil menangkap pelaku dikediaman nya desa bai.kecamatan Nuangan, kabupaten Bolaang Mongondow Timur jam 06.30 WITA,” katanya

Agus mengungkapkan peristiwa itu berawal rasa cemburu oleh pelaku terhadap istrinya.

“Dilatarbelakangi oleh rasa cemburu terhadap istri, diduga sudah ada orang kedua,” ungkap kasat Reskrim.

Kasat menambahkan, korban di tikam di bagian kiri. “Korban ditusuk dibagian lengan kiri punggung,” singkatnya

Diduga terinformasi ke pihak kepolisian satuan reserse reskim suaminya sering marah- marah dan memukul, sehingga korban turun dari rumah.*

Peliput: Muklas

BERITA TERBARU