Beranda blog Halaman 1839

Panglima TNI Tegaskan Proses Hukum Kasus Prajurit Pukul Polwan di Kalteng

0
Jendral Andika Perkasa (foto google)

TNews, NASIONAL – Sebuah unggahan soal Polwan Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) diduga dipukuli prajurit TNI viral di media sosial. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan bakal memberi sanksi jika prajurit TNI terbukti melanggar aturan.

“Saya akan proses hukum,” ucap Jenderal Andika saat ditanya soal viral prajurit TNI diduga pukul Polwan di Kalteng, Selasa (7/12/2021).

Andika mengatakan baru mendapat informasi tersebut. Dia menegaskan proses hukum segera dilakukan.

“Segera,” ucap Andika.

Dalam video viral berisi narasi soal Polwan Polda Kalteng diduga dipukul prajurit TNI itu awalnya berisi cerita soal personel Raimas Polda Kalteng yang sedang melakukan patroli pencegahan COVID-19 di Palangka Raya. Dalam perjalanan pulang, personel Raimas membubarkan kerumunan di tengah Jalan Tjilik Riwut Km 02 di depan sebuah kafe.

Pengunggah menyebut salah satu personel kepolisian turun dari kendaraan karena adanya perkelahian. Dia mencoba melerai, namun mendapat perlawanan dari orang yang mengaku anggota Batalyon Rider 631 Antang.

Unggahan itu juga berisi cerita soal bentrok yang sempat terjadi antara prajurit TNI dan personel Polda Kalteng. Salah satu personel Polda Kalteng sempat melapor kejadian tersebut ke Provos Batalyon Rider 631 Antang. Tetapi, personel Raimas disebut tak mendapat respons baik.

Salah satu personel Raimas juga disebut sempat mengeluarkan ponselnya untuk merekam respons dari pihak TNI tersebut. Namun personel Raimas itu disebut mendapat ancaman. Anggota Raimas itu kembali ke Polda Kalteng dan melapor ke pimpinan.

Komandan Korem 102 Panju Panjung Brigjen TNI Yudianto Putrajaya memberi penjelasan. Yudianto menerangkan narasi yang viral di media sosial dilebih-lebihkan dari fakta lapangan dan kasus ini sudah diselesaikan dengan perdamaian.

“Cerita sebenarnya itu kan sudah terjadi. Yang beredar itu kan dilebih-lebihkan. Sebenarnya tidak seperti itu,” ujar Yudianto.

“Itu kan kesalahpahaman. Anak-anak itu di kafe. Intinya sudah diselesaikan, saya dan Kapolda sudah menyelesaikan. Sudah damai,” sambungnya.

 

Sumber : detik.com

Pelaku Penganiayaan di Perkamil Serahkan Diri ke Polsek Tikala

0
ilustrasi

TNews, SULUT – Pelaku penganiayaan berinisial GT alias Biel (19), warga Perkamil Lingkungan V, Paal Dua, Kota Manado, menyerahkan diri ke Polsek Tikala beberapa saat usai kejadian Senin malam (6/12/2021).

Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast membenarkan hal itu.

“Informasi diperoleh, penganiayaan terjadi di depan tempat fotokopi Blessing Kelurahan Perkamil,” kata Abraham Abast, Selasa (7/12/2021).

Lanjutnya, pelaku menganiaya korban bernama Hanshin Waworuntu (30), warga Perkamil Lingkungan VII, menggunakan senjata tajam jenis parang.

“Korban mengalami luka berat di bagian kepala hingga tak sadarkan diri, lalu dirujuk ke RSUP Prof. Kandou Manado,” jelas Abast.

Ia menambahkan, Tim Resmob Polda Sulut mendatangi TKP dan mengamankan barang bukti, juga mendatangi rumah sakit untuk mengambil hasil visum.

“Pelaku beserta barang bukti sebilah parang sudah diamankan di Mapolsek Tikala untuk diperiksa lebih lanjut,” tandasnya.

 

 

Sumber : beritamanado

Resmikan Gedung Serbaguna GMIST Yerusalem Enemawira, Olly Dondokambey Bangga

0
(foto google)

TNews, SULUT – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey melakukan Safari Natal Oikumene di Sangihe, Selasa (7/12/2021).

Olly berkesempatan meresmikan Gedung Serbaguna Jemaat Yerusalem Enemawira dirangkaikan pelantikan Tim Kerja Sidang yang diselenggarakan BPMJ.

Olly pun mengaku bangga.

Menurutnya, Sangihe bagian dari daerah yang menjaga kerukunan di bumi nyiur melambai.

“GMIST menjadi catatan menggelar sidang demi menjaga persatuan dan kesatuan jemaat. Integritas keorganisasian harus dijaga,” tegasnya.

Ketua PGI Pdt Gomar Goeltom, M.Th yang turut hadir mengatakan GMIST adalah rumah gereja sebagai harapan, dan hadir untuk terang bagi masyarakat.

Hadir dalam kegiatan diantaranya Forkopimda Sulut, Anggota DPRD Sulut dan sejumlah pejabat Pemprov Sulut.

Dalam kunjungan itu, gubernur juga menghadiri Ibadah Pra Natal di pendopo rumah jabatan bupati, dan pembukaan Sidang Sinode Lengkap MPL PGI Tahun 2022 di GMIST bersama Bupati Sangihe Jabes Gaghana.

 

Sumber : beritamanado

Andrei Angouw Buka Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota Manado

0
Andrei Angouw (foto google)

TNews, SULUT – Wali Kota Andrei Angouw membuka Kejuaraan Tenis Meja yang diikuti para atlet se Sulut.

Kejuaraan ini memperebutkan Piala Wali Kota Manado tahun 2021 di Gedung Youth Center Manado, Selasa (7/12/2021).

Dalam sambutannya, Andrei mendorong dan memotivasi para atlet Tenis Meja untuk mengasah kemampuan.

Dia berharap para atlet dapat berprestasi di daerah sampai ke tingkat nasional.

“Kita juga harus melatih mental dalam kegiatan olahraga supaya juga dapat menjaga sportifitas ketika sedang dalam kejuaraan-kejuaraan,” kata Andrei Angouw.

Diakhir sambutan Andrei menyampaikan selamat bertanding kepada para atlet dan membuka secara resmi kejuaraan Tenis Meja tersebut.

Hadir dalam kegiatan, jajaran pimpinan KONI Manado, Ketua Harian Manado Tonny Rawung, Sekretaris Hanny Kandouw berserta jajaran pengurus lainnya dan para atlet.

 

Sumber : beritamanado

Debat ‘Canda’ PKS vs PDIP soal Habib Rizieq

0
(foto google)

TNews, NASIONAL – PKS versus PDIP sempat panas dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Komisi III DPR dengan forum ulama dan habaib yang tergabung dalam Ahli Sunnah Waljamaah. Topiknya seputar Habib Rizieq Shihab. Rupanya, perwakilan kedua partai itu tak benar-benar saling adu otot leher.

RDPU Komisi III DPR dan Ahli Sunnah Waljamaah berlangsung di ruang rapat komisi hukum tersebut, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/12/2021). Ahli Sunnah Waljamaah memang mengadukan masalah hukum Habib Rizieq Shihab hingga Munarman. Salah satu tuntutan mereka yakni Habib Rizieq bisa bebas.

Di tengah jalannya rapat, Wakil Ketua Komisi II DPR Aboe Bakar Al-Habsyi dari Fraksi PKS, menyinggung PDIP. Aboe Bakar mulanya menyampaikan pernyataan bahwa PKS mengerti persoalan Habib Rizieq.

“Saya Aboe Bakar dari dapil Kalimantan Selatan I merasa berkepentingan aspirasi ini sebaik-baiknya, bersama para anggota yang lain, bersama para pimpinan, Pak Pangeran, waktu kita atur-atur, bukan kita mengubah-ubah, bukan, karena memang nggak gampang, padat. Alhamdulillah para alim ulama yang saya hormati bisa hadir pada waktu yang tepat dan kawan-kawan bisa hadir,” kata Aboe Bakar dalam rapat.

“Dari apa yang disampaikan saya tidak akan ulang, saya tidak akan setback cerita ini, kita ngerti,” ujarnya.

Meski mengerti, PKS kata Aboe Bakar, tidak memiliki suara lebih banyak ketimbang PDIP.

“Kalau saja PKS kursinya bisa seperti PDI, Pak, suaranya berbeda, saya sampaikan saja, tapi suara kami 50, Pak, kita bisa ngomong apa? Ya Pak Johan Budi ya?” ujar Aboe Bakar.

Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP, Johan Budi merespons Aboe Bakar dengan menyebut apa pun bisa disampaikan dalam RDPU. Lagi-lagi Aboe Bakar menyebut pendapatnya bisa lebih baik jika memiliki suara lebih banyak di DPR.

“Saya kira Habib bisa ngomong apa aja, Pak Habib, ngomong aja nggak apa,” ujar Johan Budi.

“Iya jadi kita bisa ambil keputusan lebih gagah dalam tunjukkan suaranya,” kata Aboe Bakar.

Arteria Dahlan yang ikut rapat lantas menimpali. Arteria heran dengan maksud Aboe Bakar menyinggung PDIP.

“Sebentar, sebentar ini Pak Ketua, kalau PKS suaranya lebih besar dari PDIP katanya bisa buat sesuatunya beda seperti yang sekarang, maksudnya apa ini?” kata Arteria.

“Oh iya pasti, jadi kita bisa…,” kata Aboe Bakar menimpali.

Arteria membalas Aboe Bakar. Dia menegaskan PDIP juga memperjuangkan Habib Rizieq dan kiai lainnya. Aboe Bakar kemudian menyetujui pernyataan Arteria.

“Maksudnya apa yang kurang? Yang kita perjuangkan kepada para kiai dan HRS sudah kita perjuangkan,” katanya.

“Alhamdulillah ternyata keluar (pernyataan) yang saya maksud,” ujar Aboe Bakar menyambut Arteria.

Rapat seketika menjadi panas. Pimpinan rapat saat itu, Pangeran Khairul Saleh dari Fraksi PAN, meminta Arteria memberi kesempatan Aboe Bakar berbicara. Aboe Bakar melanjutkan pernyataannya, dia berharap tuntutan Ahli Sunnah Waljamaah ditindaklanjuti.

“Jadi politik ini, Pak, jangan kaget kalau seperti ini, semua berkepentingan. Tapi, Pak, tuntutan yang Bapak-bapak sampaikan insyaallah kita akan follow up baik, seperti bahasa Arteria yang begitu indah kita dengar semoga menjadi langkah-langkah yang kita lakukan seperti yang dikatakan ke depannya,” katanya.

Cuma Canda

Usai rapat, Johan Budi menjelaskan ketegangan di rapat tersebut. Johan Budi menegaskan itu hanya bercanda, tak bisa disebut sebagai cekcok dengan PKS.

“Ya pertama jangan dianggap cekcok lah, itu bercandaan tadi kan dengan Pak Habib (Aboe Bakar Al-Habsyi),” kata Johan Budi.

“Pak Habib bilang tadi kalau PKS menang bukan PDI Perjuangan mungkin situasinya menjadi berbeda. Itu kan dia bebas ngomong saya sampaikan, Pak Habib bebas aja ngomong, orang cuma ngomong kan bebas-bebas aja. Itu kan bercanda aja,” kata Johan.

Johan menekankan sikap PDIP selama ini juga mendukung penegakan hukum yang berlaku sama terhadap semua pihak. Dia mendukung permintaan para habaib dan ulama agar setiap warga negara sama kedudukannya di mata hukum.

“Loh tadi kan disampaikan bahwa saya, misi yang dibawa ulama dan habaib tadi kan perlu kita dukung, penegakan hukum harus berlaku sama semua gitu loh, di muka hukum itu setiap warga negara sama, itu yang kita dukung,” kata Johan Budi.

Meski demikian, Johan Budi menegaskan DPR tidak bisa mencampuri urusan hukum. “Tapi fungsi DPR tidak bisa intervensi hukum jadi tadi satu permintaannya (Ahli Sunnah Waljamaah) kan membebaskan Habib Rizieq, terus tadi Pak Arsul hampir sama fungsi kita pengawasan karena itu DPR tidak bisa intervensikan,” imbuhnya.

 

Sumber : detik.com

Bos Baru PLN Darmawan Prasodjo Bicara di KPK: Habis Gelap Terbitlah Terang

0
Darmawan Prasodjo (foto google)

TNews, NASIONAL – Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo berbicara soal antikorupsi mengingat jelang hari antikorupsi sedunia (Hakordia). Darmawan menyebut kerja sama antarlembaga ini akan menimbulkan ‘habis gelap, terbitlah terang’.

“Untuk itulah kami beruntung karena KPK mempunyai program pencegahan korupsi dan memilih PLN sebagai BUMN percontohan, kami juga melakukan kerjasama dengan BPN, kami juga melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah, maka habis gelap, terbitlah terang,” kata Darmawan dalam Seminar Nasional Sertifikasi dan Penyelamatan Aset BUMN dan Daerah di YouTube KPK, Selasa (7/12/2021).

Dirut PLN yang baru saja menggantikan Zulkifli Zaini ini sempat menceritakan masalah sertifikasi tanah PLN pada tahun 2019. Darmawan menyebut ada sekitar 98 ribu aset yang tak sampai setengahnya tak memiliki sertifikasi.

“Ini mohon izin ini kilas balik di tahun 2019 PLN mempunyai aset tanah sekitar 95 ribu, 98 ribu hanya seperempatnya saja yang sudah tersertifikasi, dan menggunakan cara-cara lama bahkan 100 tahun pun tidak akan selesai memproses sertifikasi itu,” ujarnya.

“Bahkan ada aset yang sudah kita kuasai selama 50 tahun kita tanya ke pegawai kita, mereka menjawab ‘Aset ini sudah ada di situ pak sebelum saya bergabung ke PLN tapi tidak bisa disertifikasi’,” tambahnya.

Darmawan memandang masalah ini tentu akan menjadi lahan kesempatan untuk terjadinya korupsi. Atas kerja samanya dengan KPK, akhirnya permasalahan sertifikasi tersebut mulai membaik dan dia menegaskan bahwa kerja sama antarlembaga merupakan hal yang penting.

“Karena banyak proses yang ternyata berbelit, proses yang sangat kompleks sehingga kondisi ini membuat pengelolaan aset ini rentan terhadap penyalahgunaan wewenang, rentan terhadap korupsi,” katanya.

“Tadinya yang kami sudah putus asa ternyata proses yang berbelit-belit itu yang kompleks itu dibongkar, diringkas, disederhanakan. Sehingga dalam waktu 2 tahun satu tahun, ada tambahan sekitar 20 ribu sertifikasi, luar biasa, dan disini lah kami baru paham bahwa KPK dalam rangka pemberantasan korupsi dengan membangun perlu dengan kolaborasi antar lembaga,” sambungnya.

Lebih lanjut, dia juga kembali menegaskan bahwa sinergi antar lembaga patut dibangun untuk bersama memerangi korupsi. PLN juga disebut sudah melakukan sistem digital demi transparansi.

“Untuk itu kami paham bahwa dalam proses pemberantasan korupsi ini perlu adanya kolaborasi, perlu adanya suatu sinergi, untuk itulah kami menghargai bahwa disini hadir dari pimpinan KPK, dari Kejaksaan, dari Pemda dari seluruh komponen dengan satu niat yaitu bagaimana kita bersama-sama memerangi korupsi, bukan hanya dengan penindakan tetapi juga dengan pencegahan, yaitu dengan membangun suatu tata kelola yang lebih baik lagi,” ujarnya.

“Untuk itu itu PLN menindaklanjuti itu dengan membangun suatu transformasi, suatu proses digital, proses yang tadinya manual diganti dengan proses digital yang lebih transparan, yang lebih baik kredibel, di mana prosesnya menjadi sangat mudah dengan harapan tidak ada ruang lagi untuk penyalahgunaan wewenang, tidak ada ruang lagi untuk melakukan korupsi,” tambahnya

 

Sumber : detik.com

Sandiaga Paparkan Kondisi 12 Desa Wisata di Lereng Semeru

0
(foto google)

TNews, WISATA – Gunung Semeru erupsi dan membuat desa di sekitarnya diguyur abu, lumpur, dan awan panas. Menparekraf Sandiaga Uno memaparkan kondisi desa wisata di sekitar lokasi bencana.

Sandiaga Uno mengungkapkan kondisi 12 desa wisata yang terletak di lereng Gunung Semeru, tepatnya di Kecamatan Candipuro. Salah satunya adalah Ranu Pani, satu dari 50 desa wisata terbaik di Indonesia. Desa ini dalam kondisi aman dengan debu tipis ringan.

“Baru saja kami berkunjung ke desa wisata Ranu Pani itu juga ada di lereng Semeru, tapi Alhamdulillah berdasarkan laporan kepala desa, Ranu Pani tidak termasuk daerah yang terdampak, oleh karena itu mudah-mudahan semua yang terlibat dalam penanganan juga bisa segera memberikan bantuan terutama pemenuhan kebutuhan dasar, pendirian dapur umum dan lain sebagainya,” kata Sandiaga.

Selain itu, ada Desa Wisata Hutan Bambu yang memiliki daya tarik hutan bambu pemandian alam dan taman bunga You and I. Kondisinya tertutup debu vulkanik namun kerusakannya nihil dan masih dalam tahap identifikasi.

Tirtosari View, De Kalipo Caffe. Ada kerusakan akses jalan yang berdebu vulkanik dan tak ditemukan korban jiwa. Selanjutnya ada Desa Gunung Wayang.

“Desa wisata gunung wayang, ini daya tariknya adalah take off paralayang ini kerusakannya masih diidentifikasi tapi akses debu vulkanik dan atraksi yang rusak adalah tempat take off dan landing untuk paralayang,” kata Sandi.

Sementara, akses jembatan penghubung Lumajang-Pronojiwo di Desa Wisata Pronojiwo terputus. Kondisi jalan di desa wisata yang memiliki banyak homestay ini berdebu ringan.

Selain itu, dua desa wisata Senduro dan Siti Sundari dalam kondisi aman dan debu tipis ringan. Tapi, lima desa wisata lainnya memiliki korban bencana.

“Yang terjadi pada korban bencana itu ada di Desa Wisata Sumber Mujur, Desa Wisata Penanggal, Desa Wisata Sumberwuluh, dan Desa Wisata Supiturang serta Desa Wisata Oro-Oro Ombo,” kata Sandiaga

“Ini yang sedang kami identifikasi dan kita harapkan dukungan dari semua pihak agar kita bisa menurunkan bantuan yang tepat sasaran dan segera bisa diimplementasikan,” dia menambahkan.

 

Sumber : detik.com

Mengenal Rimo, Teknik Masak Kuno Khas Masyarakat Jailolo Maluku Utara

0
(foto google)

TNews, KULINER – Di Jailolo, Maluku Utara, ada sebuah desa yang memiliki tradisi memasak yang disebut rimo. Teknik memasak tersebut masih sangat kuno. Ini faktanya.

Daerah Jailolo berada di Kecamatan Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Untuk menuju ke Jailolo bisa dengan menaiki kapal laut yang melalui Tidore.

Dalam acara Moloku Kie Raha bersama Aksara Pangan (28/11/21), Dyah Ayu selaku Konsultan Budaya Halmahera dan Iswan selaku kepala desa Bobanehena menjelaskan tentang kehidupan masyarakat Desa Bobanehena.

Mereka menyebutkan bahwa Desa Bobanehena memiliki teknik memasak kuno yang biasa dilakukan oleh para petani di sana. Teknik memasak tersebut dikenal dengan sebutan rimo.

Di Jailolo, Maluku Utara, ada sebuah desa yang memiliki tradisi memasak yang disebut rimo. Teknik memasak tersebut masih sangat kuno. Ini faktanya.

Daerah Jailolo berada di Kecamatan Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Untuk menuju ke Jailolo bisa dengan menaiki kapal laut yang melalui Tidore.

Dalam acara Moloku Kie Raha bersama Aksara Pangan (28/11/21), Dyah Ayu selaku Konsultan Budaya Halmahera dan Iswan selaku kepala desa Bobanehena menjelaskan tentang kehidupan masyarakat Desa Bobanehena.

Mereka menyebutkan bahwa Desa Bobanehena memiliki teknik memasak kuno yang biasa dilakukan oleh para petani di sana. Teknik memasak tersebut dikenal dengan sebutan rimo.

  1. Apa itu Rimo?

Iswan menjelaskan bahwa masyarakat Jailolo tidak hanya berprofesi sebagai nelayan, tetapi sebagian ada juga yang berprofesi sebagai petani.

Nah, para petani tersebut memiliki tradisi memasak khusus yang disebut rimo. Rimo merupakan teknik memasak tradisional menggunakan bambu.

“Konon, masakan rimo ini adalah makanan kegemaran para sultan Jailolo pada masa lalu. Rimo ini masih turun temurun digunakan oleh leluhur kami hingga sekarang,” kata Iswan.

  1. Ciri Khas Rimo

Jika melihat teknik memasak tradisional menggunakan bambu, sebenarnya di daerah-daerah lain juga ada. Namun, ada satu perbedaan yang menjadi ciri khas rimo.

Iswan menjelaskan bahwa dalam teknik memasak rimo ini tidak menggunakan air sama sekali. Jadi, bambu dipotong kemudian dijadikan wadah untuk memasak.

Selain itu, Dyah Kusuma juga menambahkan bahwa jenis bambu yang digunakan tidak boleh terlalu tua dan tidak terlalu muda. Dua hal itulah yang membedakan rimo dengan teknik memasak menggunakan bambu lainnya.

“Rimo berbeda, tidak diwajibkan menggunakan air untuk setiap masakan, seperti masak nasi misalnya,” tutur Iswan.

  1. Bahan yang Bisa Dimasak pakai Rimo

Rimo adalah teknik memasak tanpa menggunakan air. Lantas apa saja makanan yang bisa dimasak menggunakan teknik Rimo? Hal ini juga dijelaskan oleh Iswan dan Dyah Kusuma.

Beberapa makanan tersebut adalah ikan, daging, pisang, umbi-umbian dan sayur-sayuran. Untuk bumbunya seperti lada, pala, cabai, bawang biasanya diambil langsung dari kebun.

Salah satu masakan yang populer dimasak dengan teknik rimo adalah ikan masak rimo. Proses memasak dilakukan dengan memasukkan bahan dan bumbu ke dalam bambu.

Kemudian ditutup dengan daun serai agar memberikan aroma yang harum. Kemudian bambu-bambu tersebut dibakar di atas api.

  1. Rimo Masuk ke dalam Budaya Jailolo

Dyah Kusumo menjelaskan bahwa teknik memasak rimo ini digemari oleh para sultan di Jailolo. Teknik memasak ini kemudian masih dipertahankan hingga sekarang.

Bahkan rimo pernah diperkenalkan pada Festival Teluk Jailolo ketika sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Menurut Dyah Kusuma, rimo menjadi identitas adat dan budaya Jailolo.

 

Sumber : detik.com

Penjelajah Ulung! Siapa Sosok Tokoh Portugis yang Taklukkan Malaka?

0
Alfonso De Albuquerque (foto google)

TNews, SEJARAH – Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang masuk wilayah perairan Indonesia di Malaka pada tahun 1511. Tokoh Portugis yang berhasil menaklukan Malaka adalah Alfonso de Albuquerque.

Dalam catatan pegawai Portugis, Tome Pires, dalam buku Suma Oriental, tidak ada pusat perdagangan yang lebih besar dari Malaka. Malaka juga menjadi tempat komoditas utama dari seluruh dunia timur dan barat. Tome Pires mengatakan bahwa tidak ada tempat lain yang memperdagangkan komoditas dengan halus dan mahal.

Portugis mengendalikan Malaka dan perdagangan di Asia Tenggara di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Pada tahun 1512, armada mereka memasuki wilayah Maluku untuk membangun monopoli perdagangan cengkeh.

Sosok Alfonso de Albuquerque

Alfonso de Albuquerque yang juga disebut Afonso de Albuquerque the Great, merupakan putra kedua dari Goncalo de Albuquerque dan Dona Leonor de Menezes. Kakek buyut dan kakek dari pihak ayah pernah menjadi sekretaris rahasia Raja John I dan Edward (Duarte), dan kakek dari pihak ibu pernah menjadi laksamana Portugal, dilansir dari Ensiklopedia Britannica.

Albuquerque merupakan seorang tentara yang ditugaskan dalam berbagai ekspedisi. Ia bertugas selama 10 tahun di Afrika Utara, di mana ia memperoleh pengalaman militer awal berperang melawan Muslim. Dia terlibat pada penaklukan Afonso V atas Asilah dan Tangier pada tahun 1471.

Pada masa pemerintahan Raja John II, Albuquerque mendapat jabatan sebagai Master of The Horse. Pada 1489 ia kembali bertugas di Afrika Utara untuk membela Graciosa. Di bawah penerus John, Manuel I, Albuquerque kurang menonjol, tetapi kembali bertugas di Maroko.

Meskipun memiliki banyak pengalaman pada masa John II dan saat di Afrika, reputasinya terletak pada pelayanannya di Timur. Albuquerque memiliki misi untuk menguasai semua jalur perdagangan maritim utama di Timur.

Ekspedisi pertama Albuquerque berlangsung pada April 1503. Ia diberangkatkan ke India melewati Tanjung Harapan bersamanya sepupunya. Sesampainya di India, mereka terlibat dalam peperangan dengan pasukan Zamorin. Albuquerque berhasil memenangkan pertempuran.

Albuquerque juga melakukan ekspedisi ke wilayah perairan Malaka. Prestasi terbesarnya terletak pada keberhasilan menakhlukkan India dan Malaka. Ia berhasil menaklukkan Goa di India pada tahun 1510 dan Malaka di Semenanjung Malaya pada tahun 1511.

 

Sumber : detik.com

Agnes Jennifer, Cantik-cantik Julid

0
Agnes Jennifer (foto google)

TNews, SELEB – Di lini masa media sosial bernama TikTok, ada akun bernama @agnes_jennifer. Akun yang dihuni perempuan berwajah oriental yang kerap kali mengunggah konten-konten bernada sarkastik dicampur gaya konyol dan sesekali juga terlihat ngegas atau mengomel. Julid, begitu orang menyebutnya sekarang.

Akun @agnes_jennifer melakukan stitch atau merespons konten orang lain dengan cara membuat konten sendiri yang kemudian ditempelkan menjadi satu kesatuan, baik berbentuk foto maupun video. Konten stitch Agnes itu yang kemudian viral dan menjadikan dirinya kemudian populer sebagai salah satu Selebriti TikTok, walaupun dia tak setuju disebut demikian.

Biasanya, Agnes merespons konten-konten yang terkait dengan kemewahan dengan kekonyolan, sindiran atau juga kemewahan miliknya yang lebih wow. Beberapa kontennya yang viral seperti ketika warganet pengikutnya, mengomentari Agnes yang makan dengan piring berlogo bumbu penyedap rasa. Agnes kemudian membalasnya dengan menampilkan tumpukan piring bermerek Hermes.

Ada juga saat Agnes mendemonstrasikan cara turun dari mobil Lamborghini. Tidak dengan anggun, melainkan memanjat dari jendela. Sempat ramai juga saat dirinya menyindir koleksi mobil mewah seseorang, dengan memberikan tutorial mengeluarkan payung dari Rolls-Royce Phantom Centenary Edition miliknya.

“slebewww…” ujarnya jika sudah berkomentar dengan mimik wajah konyol. Menariknya, warganet pengikutnya pun malah terus mengompori agar cici-begitu dia dipanggil-terus dan terus julid.

Berawal dari penasaran, berujung pada banyak pertanyaan. Melalui Direct Message di Instagramnya,  siapa sebenarnya perempuan yang cantik-cantik kok julid ini. Gayung bersambung, di kediamannya di Kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan, detikHOT berbincang dengan Agnes Jennifer tentang banyak hal.

Sama seperti yang terlihat di media sosial, Agnes berbincang dengan santai cenderung nyablak dan tentu saja penuh kejulidan. Kontras dengan floral dress dari Dolce and Gabbana yang dikenakannya.

“Masa sih gue viral? Itu mah pura-pura viral aja!” jawabnya sambil tertawa ketika ditanya, siapa sih Agnes Jennifer sebelum viral saat ini.

“Gue itu finance controller di perusahaan milik keluarga. Ibu rumah tangga, istri dari seorang suami. Gue dua bersaudara, kokoh (kakak) gue sekarang di Kanada. Gue juga sempat jadi bintang iklan,” buka Agnes.

Mundur ke masa kuliah, Agnes Jennifer adalah seorang mahasiswi jurusan akuntansi di Universitas Tarumanegara, Jakarta, angkatan 2005. Tiga tahun menyelesaikan kuliah dan sempat bekerja secara profesional sampai akhirnya menikah pada 2012.

“Gue dulu kuliah lewat jalur PMDK (Penelusuran Minat & Kemampuan). Gue itu masuk di Kedokteran, Teknik dan Akuntansi. Tadinya mau jadi dokter, Cuma dari nyokap nggak usah. Gue bukan yang populer atau main-main juga di kampus, buktinya gue akselerasi tiga tahun sudah lulus, kupu-kupu, kuliah-pulang. Tapi emang pinter gue tuh,” jelasnya.

“Dulu gue sempat magang di Singapura sambil nunggu wisuda. Sempat ada usaha jualan online. Sempat ngebantuin usaha keluarga di bidang jam tangan dan berlian. Pernah kerja di perusahaan sekuritas juga di Indonesia. Cukup normal, kok. Cuma emang jiwa julid gue udah dari dulu,” sambungnya sembari tertawa.

Soal kejulidan yang sepertinya sudah sampai pada level ‘dewa’, detikHOT ingin tahu dari mana semua itu berasal.

“Ceritanya, memang di Instagram gue sudah konyol-konyolan, nyinyir. Biasanya ada teman-teman yang cerita ke gue, terus gue bikin ke dalam konten. Ya temen-temen pada senang aja, gue dibilang jadi mood booster, gitu aja awalnya.”

“Gue kan juga suka live streaming di TikTok. Terus ada yang komen minta duit, gue bilang ngapain lo nonton live gue kalau nggak punya duit, buang-buang kuota. Ada yang bilang orang kaya kok main TikTok, justru yang harusnya main TikTok orang kaya, waktu luang gue lebih banyak dari lo. Gue di TikTok menghasilkan duit, lo buang-buang kuota. Bener kan?” Agnes mengeluarkan jurus julidnya tanpa diminta.

Karena mungkin kejulidannya yang terlihat sangat alami dan menarik itu, kini dia bisa dikatakan seorang selebriti dunia maya atau juga Seleb TikTok. Sayangnya, dengan cepat dia membantah omongan tersebut.

“Nggak mau, halu! Gue Jadi ibu normal aja. Cuma laki gue, gue julidin, emak gue, anak gue, gue julidin. Gue juga nggak ngerasa populer gimana-gimana, paling ada perasaan gitu beberapa bulan belakangan. Semenjak temen-temen gue di-DM orang, ditanya kok kenal sama Agnes. Terus, kalau pake masker, orang juga ada yang kenal. Mungkin karena gue tinggi kali ya, jadi gampang kelihatan. Nggak ke-geer-an juga gue, banyak yang followers lebih dari gue.”

“Gue tuh awalnya juga di TikTok Cuma joged-joged doang. Pas julid terus viral, jadi kepancing terus untuk julid,” sambungnya lagi sembari tertawa.

Baiklah jika predikat Seleb TikTok ditolaknya. Masih ada beberapa predikat lain yang turut disematkan orang-orang.

Bagaimana dengan Crazy Rich Agnes Jennifer? “Gue menolak label itu. Gue crazy-nya doang!” jawabnya.

Kalau sosialita? “Gak lah, gue ibu rumah tangga biasa. Gue anti-social. Gue bukan nggak bersosialisasi, gue extrovert, tapi gue lelah dengan drama dunia sosialita. Gue main dengan teman yang itu-itu aja, 3-4 orang.”

Pada akhirnya, perempuan 34 tahun itu menolak semua predikat pada dirinya, kecuali satu, orang yang julid. Maka dari itu, dia pun berpesan kepada para pengikutnya, warganet di luar sana dan tentu saja detikers.

“Hai kalian, tetaplah julidin aku, nggak apa-apa kok. Karena gue beranggapan, mau sebaik dan sebagus apapun kontennya, pasti ada pro-kontra. Jadi, ya tetaplah julidin aku,” tutupnya.

 

Sumber : detik.com

 

 

 

BERITA TERBARU