Beranda blog Halaman 2155

Imbas Tutup Lapak 89 Gerai, Matahari Rumahkan Karyawan

0

TNews, EKONOMI – PT Matahari Department Store Tbk merumahkan pekerjanya imbas penutupan 89 gerai dampak PPKM Darurat. Namun, manajemen tetap berkomitmen memberikan gaji penuh. Corporate Secretary and Legal Director Matahari Miranti Hadisusilo mengakui akan menutup 89 gerai selama PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021 nanti. Keputusan ini sesuai dengan kebijakan pemerintah mengerem laju penyebaran covid-19 di Pulau Jawa dan Bali. “Benar kami akan menutup 89 gerai sesuai kebijakan pemerintah yang mengharuskan mal untuk tutup,” jelasnya lewat pesan singkat, Jumat (2/7).

Selama periode penutupan tersebut, Miranti memastikan karyawan perusahaan masih digaji penuh, meski harus dirumahkan. Seluruh gerai yang ditutup sementara berada di Pulau Jawa dan Bali yang menjadi daerah mayoritas gerai dibuka. Sekitar 60 persen atau 89 gerai dari total 148 toko ada di kedua pulau tersebut. Sebelum pemberlakuan PPKM Darurat, sebanyak 100 gerai Matahari juga sudah terdampak dari penerapan PPKM Mikro yang berlaku sejak 22 Juni 2021 hingga hari ini (2/7).

Rincinya, 100 gerai terdampak atas pengurangan jam operasional, meningkat 26 gerai sejak pembatasan dimulai. Dari total, ada beberapa gerai terdampak harus ditutup pada jam 6 sore. Perseroan menyampaikan gerai di wilayah Jawa, termasuk Jabodetabek, paling terdampak. Sebarannya sebanyak 71 gerai berada di Pulau Jawa, 19 gerai di Pulau Sumatera, 4 gerai di Pulau Kalimantan, dan lainnya di luar wilayah tersebut.

 

Sumber : cnnindonesia.com

Kecamatan Passi Barat Sukses Laksanakan Vaksinasi Covid-19, Ma’rief : 11.272 Warga Butuh Vaksin

0
TNews, BOLMONG – Pemerintah Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) sukses melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap 1 dan 2.
Dikatakan Camat Passi Barat Ma’rief Mokodompit, total keseluruhan yang sudah tervaksin yakni 406 dari terget yang ditentukan 300 orang.
“Untuk Kecamatan Passi Barat melebihi target awal,” ungkapnya, Jumat (02/07/2021).
Dia menjelaskan, jumlah keseluruhan Warga Passi Barat wajib di vaksin 18 tahun keatas 11.678 jiwa.
“Sehingga saat ini warga Passi Barat menunggu vaksin lanjutan yakni 11.272 orang,” ujarnya.
Sementara itu Kepala UPTD Puskesmas Passi Barat Yuliana Mince Tarore, menyebut total vaksin yang disiapkan oleh Pemerintah kabupaten bolmong untuk Kecamatan Passi Barat 40 Vial yang secara keseluruhan semua Terpakai.
“Kami nantinya akan terus berkoordinasi untuk kegiatan lanjutan vaksinasi di wilayah Kecamatan Passi Barat,” tuturnya.
Imran Asiaw

BPOM Terbitkan Izin Darurat Vaksin Moderna

0

TNews, KESEHATAN – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin COVID-19 Moderna. Vaksin Moderna disebut memiliki efikasi sampai 86,4 sampai 94,1 persen. Kepala BPOM Penny K Lukito menjelaskan vaksin Moderna merupakan vaksin COVID-19 berplatform mRNA. Vaksin ini akan digunakan untuk usia 18 tahun ke atas. “Secara umum keamanan vaksin dapat ditoleransi, baik reaksi lokal maupun sistemik dengan tingkat keparahan grade satu dan dua.

Kejadian paling sering adalah nyeri, kelahan, sakit kepala, nyeri otot dan sendi,” kata Penny dalam konferensi pers yang disiarkan daring pada Jumat (2/7/2021). Vaksin Moderna jadi jenis vaksin COVID-19 keempat yang telah mendapat izin di Indonesia. Sebelumnya BPOM sudah memberi izin darurat untuk vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm. Pemerintah rencananya akan kembali mendatangkan jenis vaksin COVID-19 yang lain, yaitu vaksin Pfizer pada bulan Agustus mendatang.

 

Sumber : detik.com

ASF Ancam Ekonomi Kerakyatan Sulut, Cindy: Kalau Sampai Masuk Sini Akan Menyusahkan Peternak

0

TNews, SULUT – Berbahayanya penyebaran virus flu babi atau African Swine Fever (ASF) di beberapa lokasi di Indonesia membuat DPRD Sulut mengambil inisiatif dengan meminta sejumlah pihak untuk bersinergi. Lewat Ketua Komisi II DPRD Sulut Cindy Wurangian, meminta perlu kerjasama dari berbagai pihak untuk mengantisipasi penyebaran ASF di Sulut terlebih bagi hewan ternak babi. “Sulut perlu ada sinergitas antara dinas, karantina, pihak kepolisian, asosiasi peternak dan peternak itu sendiri terkait virus ASF,” tutur Cindy Wurangian.

Dirinya bahkan meminta pemerintah memberikan sosialisasi intens terhadap peternak babi di Sulut. “Karena virus ASF ini bisa menular berbagai cara misalnya lewat kontak langsung, serangga, pakaian, kendaraan, alat peternakan bahkan bisa lewat pakan. Makanya harus ada sosialisasi kepada peternak bahwa virus ini bisa ditutup sebagaimana pemerintah menghadapi COVID-19,” katanya. Sebab, lanjut srikandi Partai Golkar ini, peternakan babi di Sulut adalah ekonomi kerakyatan. “Kalau sampai masuk sini akan menyusahkan peternak. Kembali lagi tujuannya untuk melindungi kesejahteraan masyarakat Sulut,” tutupnya.

 

Sumber : beritamanado.com

Gadis Usia 12 Tahun Asal Kotamobagu Ini, Juara Menembak di Turnamen Kapolda Sulut Cup

0

TNews, KOTAMOBAGU – Kota Kotamobagu terus melahirkan atlit atlit berbakat. Setelah Windry Patilima yang sukses menjuarai welterweight One Pride MMA, kini satu lagi atlit yang sukses  mengharumkan nama daerah Kotamobagu. Dia adalah Khansa R Maani, Atlit menembak yang masih bersusia 12 tahun, tercacat sebagai siswi SMP Negeri 2 Kotamobagu.

Khansa berhasil menjadi juara I di turnamen menembak Kapolda Sulut Cup, Kelas 10 Meter Air Riffel Women Sulut dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke – 75. Gadis cilik asal Kelurahan Motoboi Kecil (Mocil) ini, juga berhasil menyabet juara II (dua) pada kelas Multi Range 18 Meter, 27 Meter 33 Meter dan 41 Meter Open.

Khanza  merupakan putri kedua dari pasangan, Ayah Santo Maani dan Ibu Nadzria Alamri ini, pada tahun 2020 lalu, berhasil meraih peringkat 6  dalam kejuaraan Nasional kelas Air Riffel 10 Meter Match Women Youth.

Menariknya, bakat menembak yang dimiliki Khansa, turun dari sang Ayah Santo Maani. Buktinya, Khansa dilatih langsung oleh Santo yang telah mengantongi lisensi pelatih menembak Nasional, dengan disiplin menembak Senjata laras panjang dan pendek.

Tentu, anak daerah yang berprestasi seperti ini, perlu perhatian dan support dari pemerintah Kota Kotamobagu.

Sementara itu, Santo Maani yang juga berhasil meraih juara II (dua) kelas PCP 25 meter Bencrest WARBF HV pada kejuaraan tersebut,  mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah memberikan dukungan atas prestasi yang berhasil diraih. “Terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung, terutama kepada Kapolda Sulut,” ucap Santo.

Diketahui, pelaksanaan kegiatan ini, digelar sejak tanggal 19 hingga 20 Juni 2021 di Manado. Sedangkan, untuk penyerahan hadia digelar Kamis (01/07/2021), usai upacara HUT Bhayangkari ke – 75 di Mapolda Sulut.

 

Konni Balamba

 

Wisata Sembari Kuliner Murah di Desa Taman Ingas

0

TNews, WISATA – Taman Ingas merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Taman Ingas sendiri bermula dari keluhan beberapa orang tua di desa Srimartani karena anak-anak mereka tidak belajar karena kegiatan belajar-mengajar dialihkan menjadi daring akibat Covid-19. Lalu beberapa anak remaja karang taruna berinisiatif untuk membuat lambrok-lambrok kecil yang nantinya akan digunakan sebagai tempat anak-anak desa Srimartani belajar daring. Lurah setempat melihat potensi yang dapat dikembangkan dan menyarankan tempat tersebut dijadikan sebuah taman sebagai destinasi wisata.

Taman Ingas sendiri dikelola langsung oleh pihak desa Srimartani dan dibantu oleh remaja karangtaruna setempat, mulai dari pembangunan, hingga pengembangan Taman Ingas . Akhirnya tepat pada Oktober 2020 lalu, desa wisata tersebut diresmikan dan nama Taman Ingas yang diusulkan oleh Lurah serta tokoh- tokoh yang ada di desa Srimartani. Taman Ingas menawarkan destinasi wisata bernuansa alam dan pedesaan yang dimana pengunjung akan disuguhkan dengan nuansa pedesaan yang cukup terasa keasriannya.

Sehingga tidak jarang banyak pengunjung yang pergi ke Taman Ingas hanya untuk mencari angin segar di desa yang tidak bisa didapatkan di daerah kota. Selain itu, di Taman Ingas juga terdapat beberapa saung atau lambrok yang semula digunakan untuk anak-anak belajar daring menjadi tempat peristirahatan bagi pengunjung. Pengunjung juga dapat memesan makanan maupun minuman yang dijual oleh masyarakat desa itu sendiri. Harganya pun relatif murah dari harga Rp 1.000 sampai yang paling mahal Rp 17.000. Murah bukan?

 

Sumber : detik.com

Sejarah Hari Bhayangkara dan Kapolri dari Masa ke Masa

0

TNews, SEJARAH – Tanggal 1 Juli merupakan hari yang bersejarah bagi Kepolisian Republik Indonesia. Tepat 1 Juli 2021, diperingati sebagai Hari Bhayangkara ke-75. Tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Bhayangkara karena bertepatan dengan turunnya Peraturan Presiden tahun 1946 No.11 yang dikeluarkan Presiden Sukarno. Untuk tahun ini sendiri, Hari Bhayangkara mengambil tema “Transformasi Polri yang Presisi Mendukung Percepatan Penanganan COVID-19 untuk Masyarakat Sehat dan Pemulihan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Maju”. Lantas seperti apa perjalanan sejarah Bhayangkara? berikut ini sejarah kepolisian yang dikutip dari laman resmi Polri mulai dari zaman kerajaan hingga kini.

Zaman Kerajaan dan Kolonial

Pada zaman Kerajaan Majapahit, patih Gajah Mada membentuk pasukan pengamanan yang disebut dengan Bhayangkara yang bertugas melindungi raja dan kerajaan. Kemudian hingga datangnya kolonial Belanda, pembentukan pasukan keamanan diawali oleh pembentukan pasukan-pasukan jaga yang diambil dari orang-orang pribumi untuk menjaga aset dan kekayaan orang-orang Eropa di Hindia Belanda pada waktu itu. Pada tahun 1867 sejumlah warga Eropa di Semarang, merekrut 78 orang pribumi untuk menjaga keamanan mereka.

Pada masa Hindia Belanda terdapat bermacam-macam bentuk kepolisian, seperti veld politie (polisi lapangan), stands politie (polisi kota), cultur politie (polisi pertanian), bestuurs politie (polisi pamong praja), dan lain-lain. Sementara pada masa pendudukan Jepang, kepolisian Indonesia dibagi menjadi beberapa wilayah di antaranya:

– Kepolisian Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta

– Kepolisian Sumatera yang berpusat di Bukittinggi

– Kepolisian wilayah Indonesia Timur berpusat di Makassar

– Kepolisian Kalimantan yang berpusat di Banjarmasin

Awal Masa Kemerdekaan

Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, pemerintah militer Jepang membubarkan Peta dan Gyugun, sedangkan polisi tetap bertugas, termasuk waktu Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada awalnya kepolisian berada dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara yang hanya bertanggung jawab masalah administrasi, sedangkan masalah operasional bertanggung jawab kepada Jaksa Agung.

Pada tanggal 1 Juli 1946 Djawatan Kepolisian Negara bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri setelah turun Penetapan Pemerintah tahun 1946 No. 11/S.D. Tanggal 1 Juli inilah yang setiap tahun diperingati sebagai Hari Bhayangkara hingga saat ini.

Pejabat Kapolri 1945-Sekarang

  1. Komisaris Jenderal Polisi Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo (29 September 1945-14 Desember 1959)
  2. Komisaris Jenderal Polisi Soekarno Djojonegoro (14 Desember 1959-30 Desember 1963)
  3. Jenderal Polisi Soetjipto Danoekoesoemo (30 Desember 1963-8 Mei 1965)
  4. Jenderal Polisi Soetjipto Joedodihardjo (9 Mei 1965-15 Mei 1968
  5. Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso (15 Mei 1968-2 Oktober 1971)
  6. Jenderal Polisi Mohamad Hasan (3 Oktober 1971-24 Juni 1974)
  7. Jenderal Polisi Widodo Budidarmo (26 Juni 1974-1978)
  8. Jenderal Polisi Awaluddin Djamin (26 September 1978-3 Desember 1982)
  9. Jenderal Polisi Anton Soedjarwo (4 Desember 1982-6 Juni 1986)
  10. Jenderal Polisi Mochammad Sanoesi (7 Juni 1986-19 Februari 1991)
  11. Jenderal Polisi Kunarto (20 Februari 1991-5 April 1993)
  12. Jenderal Polisi Banurusman Astrosemitro (6 April 1993-14 Maret 1996)
  13. Jenderal Polisi Dibyo Widodo (15 Maret 1996-28 Juni 1998)
  14. Jenderal Polisi Roesmanhadi (29 Juni 1998-3 Januari 2000)
  15. Jenderal Polisi Roesdihardjo (4 Januari 2000-22 September 2000)
  16. Jenderal Polisi Surojo Bimantoro (23 September 2000-21 Juli 2001)
  17. Jenderal Polisi Chairuddin Ismail (2 Juni 2001-7 Agustus 2001)
  18. Jenderal Polisi Da’i Bachtiar (29 November 2001-7 Juli 2005)
  19. Jenderal Polisi Sutanto (8 Juli 2005-30 September 2008)
  20. Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri (1 Oktober 2008-22 Oktober 2010)
  21. Jenderal Polisi Timur Pradopo (22 Oktober 2010-25 Oktober 2013)
  22. Jenderal Polisi Sutarman (25 Oktober 2013-16 Januari 2015)
  23. Jenderal Polisi Badrodin Haiti (17 April 2015-14 Juli 2016)
  24. Jenderal Polisi Tito Karnavian (14 Juli 2016-23 Oktober 2019)
  25. Jenderal Polisi Idham Aziz (1 November 2019-27 Januari 2021)
  26. Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo (27 Januari 2021-Sekarang)

Nah, setelah mengetahui sejarah Hari Bhayangkara  jadi tahu kan asal usul Kepolisian Republik Indonesia. Selamat HUT ke-75 Bhayangkara. Jaya selalu Kepolisian Republik Indonesia!

 

Sumber : detik.com

Tretan Muslim Sarankan Calo Diangkat Jadi PNS

0

TNews, ARTIS – Tretan Muslim kembali jadi pusat perhatian. Ia mengeluhkan lambat dan rumitnya proses pengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Dalam sebuah kicauan yang ia unggah beberapa waktu lalu, Tretan Muslim mengaku dipersulit untuk membuat KTP. Ketika datang ke lokasi pembuatan ia tidak mendapatkan arahan yang baik. Tretan Muslim mengaku bingung mengapa harus ada fotokopi berkas jika nantinya semua data akan diinput via daring. “Sebenernya saya nggak ada masalah dengan negeri ini. Tapi begitu ngurus KTP baru, suruh fotocopy ini itu, bolak balik, pas dateng suruh daftar online, pas online websitenya SAMPAH,” katanya di Twitter belum lama ini.

Merasa kesulitan dengan yang dialaminya, Tretan Muslim berusaha mencari informasi. Ia kemudian menghubungi call center, tapi tidak ada jawaban. “Call centre ditelepon nggak ada yang angkat, ya ada yang salah dengan negeri ini, lebih baik dukcapil kasih ke Microsoft,” tutur Tretan Muslim. Oleh karena kejadian itu, pria 30 tahun ini tidak heran jika banyak orang menggunakan jasa calo karena akan mempersingkat waktu. Menurutnya, jika calo bisa memberikan kemudahan, maka sebaiknya mereka yang diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil karena lebih sigap. “Kalau ngurus apa-apa lebih cepet calo, mending calo aja diangkat jadi PNS, kalau PNS-nya sendiri cquaaaaaaaaakzzzzzzzzzxxxxxxxxzzz,” katanya.

Kicauan itu kemudian mendapatkan respons dari para netizen. Mereka membenarkan pengalaman pahit yang dirasakan Tretan Muslim saat mengurus pembuatan KTP. “Gua gini juga tapi pas ngambil ktpnya, kata dia belum selesai dicetak padahal udah 3 kali bolak balik. Nggak sengaja ketemu temen yg kerja di sana, nggak ada 5 menit udah jadi,” tulis @xstarsssx. Namun ada juga netizen yang mengaku mengalami kemudahan saat menjalani proses itu. “Ngga semua kaya gitu ko. Saya ganti ktp cuma butuh 15 menit.

Cukup chat ke disdukcapil setempat, dibalas disuruh dtg lgsg ke kecamatan hanya perlu bawa ktp lama. Semua data sudah online dan ga perlu ke kelurahan dulu bahkan. Beruntung meskipun kota kecil, tapi administrasi mudah,” terang @orangsipitbiasa. Beruntung sekarang Tretan Muslim sudah mendapatkan KTP yang diurusnya itu. “Alhamdulillah prosesnya cepat dan tidak ribet, jadi kalo ada yg blg birokrasi di Indonesia ribet itu adalah fitnah. Proses KTP saya cepat ini krn memang disini serba mudah, bukan krn akun saya verified,” tulisnya di Instagram.

 

Sumber : .detik.com

Ini Rahasia di Balik Nikmatnya Kepiting Ala Cut The Crab

0

TNews, KULINER – Pencinta kepiting tentunya sudah tak asing lagi dengan Cut The Crab. Restoran seafood yang telah berdiri hampir 10 tahun ini memang terkenal dengan spesialisasi kepiting besar. Bahkan, kini Cut The Crab telah membuka cabang secara nasional di Indonesia. Kepopuleran Cut The Crab tentunya tak lepas dari kepercayaan para pelanggan terhadap kualitas kepiting miliknya. Tak hanya digemari oleh masyarakat Indonesia, menu kepiting Cut The Crab juga menjadi favorit warga negara asing Jepang dan Korea yang tinggal di Jakarta. Menariknya lagi, Cut The Crab kerap dikunjungi turis Amerika dan Eropa saat mereka bertugas di Indonesia.

Soal kualitas, Cut The Crab tentu sangat memperhatikan kesegaran seluruh bahan baku yang digunakan, khususnya kepiting. Apalagi bisnis kepiting bisa dibilang tak mudah, mengingat kepiting punya exoskeleton atau cangkang yang tebal. Untuk itu, dibutuhkan cara khusus untuk mengetahui jumlah daging di balik cangkang kepiting. Meskipun begitu, Cut The Crab selalu memastikan seluruh kepiting yang dipesan berisi daging penuh dan terasa manis dan segar. Terlebih, Cut The Crab juga punya tambak kepiting dan udang, serta budi daya lobster air tawar sendiri. Jadi, persediaan seafood di Cut The Crab tentunya akan selalu tercukupi.

Seperti namanya, Cut The Crab menghadirkan menu andalan kepiting dengan 25 macam bumbu lezat yang terdiri dari saos Indonesia dan chinese. Ada juga varian bumbu fusion yang merupakan kombinasi antara western food dan Indonesia. Meskipun begitu, pengunjung juga tetap bisa merasakan olahan seafood lainnya yang tak kalah menggiurkan. Uniknya lagi, di Cut The Crab pengunjung bisa merasakan sensasi makan kepiting dengan cara beda. Pasalnya, seluruh hidangan di Cut The Crab akan disajikan langsung di meja tanpa sendok dan garpu.

Namun jangan dulu khawatir, karena pengunjung akan diberikan celemek khas Cut The Crab agar makanan tak mengotori baju. Penasaran gimana asyiknya menyantap kepiting di Cut The Crab? Segera kunjungi Cut The Crab terdekat di kotamu! Selama pandemi, Cut The Crab juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi pengunjung dan petugas. Dengan begitu, kamu bisa tetap menikmati lezatnya kepiting dengan aman dan nyaman.

 

Sumber : detik.com

Bolehkah Vaksin Covid Lagi Beda Merek?

0

TNews, KESEHATAN – Vaksinasi Covid-19 masih terus digencarkan di Indonesia di tengah lonjakan kasus selama beberapa waktu belakangan. Beberapa merek vaksin Covid-19 yang sudah digunakan di dalam negeri seperti Sinovac dan AstraZeneca. Keduanya diberikan dua dosis dengan interval berbeda, Sinovac 28 hari, sedangkan AstraZeneca 12 minggu. Berdasarkan data Satgas Covid-19, per Selasa (29/6), ada total 27,4 juta orang telah menerima dosis vaksin pertama, dan 13,1 juta orang mendapat dosis kedua. Sementara target sasaran vaksinasi Covid-19 untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) yakni 181.554.465 orang.

Vaksin Covid-19 memang dapat membuat antibodi tubuh lebih kebal terhadap virus SARS-CoV-2. Orang yang positif Covid-19 setelah diberikan vaksin cenderung lebih cepat pulih dan tidak bergejala berat. Oleh sebab itu, mulai banyak orang mencari vaksin Covid-19 agar lebih terlindungi. Beberapa orang bahkan sudah memikirkan untuk mendapat vaksin Covid-19 lainnya, setelah menerima dosis lengkap. Namun bolehkah mendapat vaksin Covid-19 dari merek yang berbeda, setelah menerima dosis lengkap? Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi, Iris Rengganis mengatakan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui khasiat dan keamanan dari pemberian dua vaksin Covid-19 dengan merek berbeda.

Misalnya seseorang yang telah mendapat dua dosis vaksin Covid-19 Sinovac belum tentu aman jika diberikan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Begitu juga sebaliknya. “Belum ada penelitian pemberian dua jenis vaksin Covid-19 yang berbeda, kita belum tahu manfaat dan efek sampingnya kalau diberikan demikian,” kata Iris saat dihubungi, Selasa (29/6). Menurut Iris, pemberian vaksin berbeda merek harus diteliti lebih dulu untuk mengukur efektivitasnya melawan virus Covid-19. Selain itu, perlu ada kajian efek samping dari pemberian vaksin Covid-19 dari merek yang berbeda. Setiap vaksin Covid-19 juga dibuat dengan komposisi yang berbeda. Pada kasus Sinovac dan AstraZeneca, keduanya mengandung perbedaan komposisi.

Vaksin Sinovac dengan menggunakan partikel virus SARS-CoV-2 yang tidak aktif atau sudah dimatikan. Sementara AstraZeneca dibuat dengan rekombinan (adenovirus) virus corona. Hal itu membuat cara kerja vaksin dan efektivitasnya berbeda. Sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui khasiat dan keamanannya pada kesehatan. “Untuk saat ini memang sebaiknya setiap orang pakai satu vaksin Covid-19 dulu mengingat kita belum tahu manfaat dan efek sampingnya kalau diberikan dua vaksin berbeda,” pungkas Iris. Di sisi lain, ada baiknya untuk memprioritaskan orang yang belum divaksin Covid-19 sama sekali, sebelum menerima dosis baru.

 

Sumber : cnnindonesia.com

BERITA TERBARU