Beranda blog Halaman 2180

Penanganan Abrasi Pantai, Wabup Bolmut Kunjungi BNPP

0

ADVETORIAL, BOLMUT – Wakil Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Drs. Hi. Amin Lasena, MAP melakukan kunjungan kerja ke Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) di Jakarta Selasa, (09/02/2021).

Dalam kunjungan kerja tersebut Wabup Bolmut, diterima langsung oleh Sekretaris BNPP Ir Restuardy Daud, M.Sc.

Dimana juga pertemuan tersebut Wabup Bolmut,  membawa aspirasi terkait kegiatan dan penanganan pesisir pantai di Kabupaten Bolmut. “BNPP menyampaikan rencana aksi tahunan menjadi fokus untuk Kecamatan yang termasuk Lokasi Prioritas (Lokpri) termasuk salah satunya Kecamatan Pinogaluman,”kata Wabup Bolmut.

Disampaikan juga Wabup Bolmut, BNPP sebagai lembaga koordinasi akan memfasilitasi secara administratif namun yang akan melaksanakan pembangunan secara teknis adalah kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. “Nantinya terkait kelengkapan data , pemecah ombak yang sesuai dengan daerah Pinogaluman. Data dan kondisi lapangan secara dokumen menjadi acuan penting pertimbangan Kementerian PUPR”ujar Wabup Bolmut.

Ditambahkan Wabup Bolmut selain itu sesuai jadwal ini merupakan  pertemuan awal sebagai pengantar Bupati dan jajaran perangkat daerah terkait akan membahas lebih teknis pada tanggal 15 Februari 2021 bersama BNPP di Jakarta. “Pekan depan Pemkab Bolmut akan mempresentasikan kepada BNPP”tambah Wabup Bolmut.

Uphik Mando

Proses Vaksinasi Covid-19 di Bolmong Terus dilakukan, Hari Keempat Sudah 400 Nakes Berhasil divaksin

0
Tenaga Kesehatan di Bolmong saat menjalani vaksinasi Covid-19.

TNews, BOLMONG — Proses vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) hingga saat ini terus dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes).

Memasuki hari keempat sejak dicanangkan Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow belum lama ini, sedikitnya 400 dari 985 berhasil divaksin.

Kepala Dinkes Erman Paputungan, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Yusuf Detu, mengatakan 400 nakes telah divaksin, dan sisanya pada hari kelima dan seterusnya akan mendapat vaksin.

“Saat ini, terus melakukan vaksinasi kepada seluruh nakes yang bertugas di Pemkab Bolmong, hingga tuntas pada tahap pertama,” kata Detu, Selasa (09/02/2021).

Untuk tahap kedua kata Detu, pihaknya akan sasar para pewarta yang siap untuk divaksin. Kemudian pada ASN lingkup Pemkab Bolmong.

“Untuk vaksin pada tahap pertama ini hingga bulan April mendatang,” tuturnya.

Sekadar diketahui, sebelumnya program vaksinasi Covid-19 di Bolmong telah dicanangkan Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow, pada Jumat 5 Februari 2021.

Perlu diketahui juga, Pemkab Bolmong sebelumnya telah menerima sebanyak 2.000 dosis vaksin covid-19.

Dimana, tahap pertama vaksin tersebut diperuntukan untuk Forkopimda dan 985 nakes yang tersebar di 18 Puskesmas dan RSUD Datoe Binangkang.

Imran Asiaw

Ini Harapan Bupati Bolmong di Hari Pers Nasional

0
Yasti Soepredjo Mokoagow.

TNews, BOLMONG — Di Hari Pers Nasiaonal (HPN) yang jatuh pada tanggal 09 Februari 2021, Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) berharap agar media massa khususnya media cetak maupun online agar terus mengedukasi masyarakat. Khususnya untuk melawan informasi sesat atau hoaks yang beredar.

“Pers harus terus menjadi jendela informasi bagi masyarakat. Tak hanya itu, pers juga harus terus mengedukasi masyarakat. Apalagi saat ini banyak berita hoaks yang beredar di melalui media sosial,” ungkap Yasti, Selasa (09/02/2020) melalui keterangan tertulisnya.

Dia mengaku, saat ini pers telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Khususnya di Kabupaten Bolmong, pers telah membantu pemkab mengedukasi masyarakat terlebih di masa pandemi Covid-19,” ujarnya.

Menurut Top Eksekutif Pemkab Bolmong itu, pers turut menyampaikan beragam program dan kegiatan Pemkab Bolmong terkait penanganan Covid-19.

“Saat ini pers sudah on the track. Untuk itu saya bersama jajaran pemkab berharap hubungan dengan pers tetap berjalan harmonis. Kita terus berkolaborasi untuk mewujudkan Bolmong Hebat 2017-2022, jangan sampai media mainstream kalah oleh info-info hoaks di media sosial,” ucapnya.

Lanjutnya, media massa wajib menjalani peran pengawasan terhadap kinerja pemerintah. Terlebih di masa pandemi Covid-19 saat ini. Apalagi tujuan pengawasan itu harus bermuara ke perbaikan kinerja dan mendidik masyarakat, bukan menciptakan keresahan sosial atau mencari sensasi.

Tak hanya itu, Bupati juga berharap, pers bekerja sesuai kaidah jurnalistik dengan melihat persoalan secara utuh dan menimbang dampak informasi yang disampaikan.

“Kaidah jurnalistik diajarkan untuk tidak apriori. Wartawan itu harus kritis, tapi tidak boleh pesimistis. Kemudian, menginformasikan yang membuat masyarakat memahami. Sehingga muncul sikap ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah hingga ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan. Selamat Hari Pers Nasional Tahun 2021. Semoga di momen HPN tahun ini, pers terus memberikan edukasi kepada masyarakat,” pungkas Yasti.

Imran Asiaw

Hapus UN, Nadiem: Kelulusan Sekolah Ditentukan Rapor

0

TNews, NASIONAL – Menghapus Ujian Nasional (UN) jadi langkah besar pertama yang dipilih Mendikbud Nadiem Makarim untuk unjuk gigi dalam membenahi pendidikan di Indonesia setelah diangkat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) jadi pembantunya pada periode kedua kepresidenan.

Nadiem sukses membuat lingkungan pendidikan heboh ketika mengumumkan niatnya itu di hadapan seluruh jajaran dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia dalam rapat koordinasi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Desember 2019.

“Penyelenggaraan UN tahun 2021 akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter (kini disebut Asesmen Nasional), yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi) dan penguatan pendidikan karakter,” kata mantan bos Go-jek itu.

Wacana itu bahkan terkabul lebih cepat dari harapan. Berkat pandemi Covid-19, seluruh siswa tingkat akhir di penjuru daerah bisa lulus tanpa UN pada 2020. Kini, keadaan yang sama pun akan terulang pada 2021.

Melalui Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2021, Nadiem menegaskan UN dan ujian kesetaraan tak akan dilaksanakan karena situasi pandemi belum dinilai aman. Kelulusan ditentukan melalui mekanisme yang ditentukan sekolah.

Sekolah bisa menentukan kelulusan siswa melalui portofolio evaluasi nilai rapor, nilai sikap dan prestasi siswa; penugasan; tes secara luring atau daring; dan bentuk kegiatan penilaian lain. Ketentuan kelulusan ini akan berlangsung untuk seterusnya.

“Dulu kita menuntut guru berhak memberikan nilai, bukan pemerintah. Sekarang kita kembalikan ke bapak/ibu guru masing-masing. Lewat nilai rapor dari SD, SMP, SMA, diserahkan penilaian di sekolah,” kata Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Jumeri melalui konferensi video, Kamis (4/2).

Perubahan yang tak tanggung-tanggung ini mengundang komentar, baik yang mendukung maupun yang meragukan. Di internal pemerintahan, Nadiem mendapat dukungan langsung dari Jokowi. Namun di jajaran legislatif, menteri muda itu tak begitu saja lolos dari incaran pelbagai pertanyaan dan tantangan. Anggota Komisi X DPR Fraksi Gerindra Sudewo menjadi salah satu yang kritis mengkritik wacana Nadiem.

Menurutnya, penghapusan UN tak bisa dilakukan terburu-buru dan harus disertai dengan pemetaan seleksi penggantinya yang jelas. Ia juga mempertanyakan mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kedepannya.

“Kenapa? Karena apa yang dirancang bahwa UN akan diubah jadi asesmen ini sesuatu yang belum teruji. Jangan sampai ada satu gagasan yang seolah-olah bagus tapi implementasinya justru lebih buruk dari UN,” tuturnya kepada Nadiem.

Sementara di kalangan guru dan siswa, keputusan Nadiem disambut baik. Guru menilai UN memang tak efektif dijadikan tolak ukur menilai kinerja dan capaian pendidikan siswa, sehingga dibutuhkan pendekatan yang baru.

Untuk mengisi kekosongan UN, Nadiem menciptakan Asesmen Nasional (AN). Pengujian ini diklaim berbeda jauh dari UN karena tak dipakai untuk menilai siswa, menentukan kelulusan, maupun untuk seleksi masuk sekolah.

AN terinspirasi dari asesmen internasional yang digunakan sejumlah negara di dunia untuk mengukur capaian pendidikan, yakni Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA).

Bentuk ujiannya tak lagi dengan menghafal atau melatih materi pelajaran. Tapi dengan mengasah cara bernalar siswa dari unsur literasi maupun numerasi.

“Sangat penting dipahami terutama bagi guru, kepala sekolah, murid dan orang tua, bahwa Asesmen Nasional untuk 2021 tidak memerlukan persiapan khusus, maupun tambahan yang justru jadi beban psikologis tersendiri. Tidak usah cemas, tidak perlu bimbel,” kata Nadiem waktu mengumumkan asesmen nasional untuk tahun ini.

Ada tiga tipe ujian yang dilakukan, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) untuk menguji capaian kognitif, Survei Karakter untuk mengukur karakter siswa, dan Survei Lingkungan Belajar yang juga diikuti oleh guru dan kepala sekolah.

Nantinya, hasil ujian digunakan untuk mengukur capaian pendidikan sekolah. Dari asesmen itu, diharapkan sekolah, pemerintah daerah dan pusat dapat memetakan kebutuhan dan kemampuan sekolah untuk kepentingan kebijakan dan pendampingan ke depannya.

Pelaksanaan Asesmen Nasional ini semula rencananya akan digelar September 2021. Namun, jadwal itu terpaksa mundur dari rencana awal karena pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan sinyal positif di Indonesia.

Nantinya, Asesmen hanya akan diikuti siswa kelas V, VIII, dan XI yang dipilih secara acak, 35 siswa per sekolah di pendidikan dasar dan 45 siswa di pendidikan menengah.

Namun metode pelaksanaan seperti ini, menurut Deputi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Agus Sartono, perlu diterapkan dengan hati-hati.

Pasalnya, kata dia, jika AN bertujuan untuk mengukur capaian pendidikan secara nasional, setiap peserta yang dipilih harus benar-benar merepresentasikan situasi di sekolahnya.

“Penentuan sampling yang mengabaikan jumlah peserta didik secara keseluruhan ini harus dapat mewakili klaster peserta didik yang ada di dalam suatu satuan pendidikan. Pakar pendidikan atau peneliti tentunya akan mempertanyakan keterwakilan klaster ini,” ucap Nadiem.

Sumber : CNNIndonesia.com

Mengandung Malware, Segera Hapus Aplikasi Scan Barcode Ini!

0

TNews, SAINS TEKNO – Aplikasi pemindai barcode populer dihapus dari Google Play Store setelah menerima update yang membuatnya menjadi alat penyebar malware ke jutaan ponsel pengguna.

Aplikasi bernama Barcode Scanner tersebut sebenarnya merupakan aplikasi sederhana yang menawarkan fungsi untuk memindai QR code dan membuat barcode. Aplikasi ini dikembangkan oleh Lavabird Ltd., dan telah diunduh lebih dari 10 juta kali.

Tapi beberapa pengguna aplikasi ini kemudian mengeluhkan beberapa keanehan yang muncul di ponsel mereka, seperti browser default yang dibuka dengan sendirinya dan menampilkan iklan secara tiba-tiba.

Awalnya beberapa pengguna tidak mengetahui apa yang menyebabkan gangguan ini karena mereka tidak pernah mengunduh aplikasi belakangan ini, dan selalu mengunduh aplikasi dari Play Store. Tapi, peneliti dari Malwarebytes menemukan bahwa Barcode Scanner merupakan biang keroknya.

Laporan dari Malwarebytes, seperti dikutip dari Gizmodo, Selasa (9/2/2021) menemukan bahwa malware yang menyebabkan ponsel sering menampilkan iklan itu disebarkan ke ponsel pengguna lewat update yang digulirkan pada Desember lalu.

“Mengerikan bahwa dengan satu update aplikasi bisa berubah menjadi berbahaya saat berada di bawah radar Google Play Store. Saya heran bahwa pengembang aplikasi dengan aplikasi populer mau mengubahnya menjadi malware,” kata peneliti Malwarebytes Nathan Collier dalam laporannya.

“Apakah ini skemanya selama ini, untuk memiliki aplikasi yang biasa saja, menunggu untuk menyerang setelah populer? Saya pikir kita tidak akan tahu,” sambungnya.

Collier mengatakan malware yang ada di Barcode Scanner kadang disebabkan oleh software development kits (SDK) dari pihak ketiga yang digunakan pengembang untuk memasang iklan di aplikasinya. Tapi ada beberapa SDK yang melampaui batas tanpa sepengetahuan pengembang.

Tidak hanya itu, siapapun yang memasukkan kode berbahaya ke Barcode Scanner juga berupaya menutupinya agar tidak terdeteksi oleh Google.

Google langsung menghapus aplikasi ini setelah mendapatkan laporan dari Collier. Meski Barcode Scanner telah dihapus oleh Google, pengguna yang sudah mengunduh aplikasi ini harus menghapusnya dari ponsel secara manual.

Saat ini ada banyak aplikasi pemindai barcode dengan nama yang sama. Untuk memastikan bahwa aplikasi pemindai barcode di ponsel kalian berbeda dengan Barcode Scanner yang berbahaya, pastikan aplikasi kalian tidak dibuat oleh Lavabird LTD., dan tidak memiliki nama package com.qrcodescanner.barcodescanner.

Sumber : Detik.com

Menli O Menajang Jabat Kasubag Administrasi Dan Kesejahteraan DPRD Sulut

0

TNews.com-Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (SULUT) lewat Sekretariat Daerah (Sekda) secara resmi menunjuk Menli I. O Menajang sebagai Plt Kepala Sub Bagian (Kasubag) Administrasi dan Kesejahteraan Sekretariat DPRD Sulut.

Menli sapaan akrabnya ditunjuk melalui Surat Perintah Pelaksana Tugas yang bernomor 80/21-136/sekr-BKD tertanggal 4 Januari 2021 yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Provinsi, Edwin Silangen.

Posisi Menli sendiri menggantikan Kasubag Nelly Sualang yang telah memasuki masa purna bhakti.

Sekretaris DPRD Sulut lewat Kepala Bagian Umum Sekretariat Dewan John Paerunan berharap dengan dikeluarkannya Surat Plt dari Gubernur Sulut tertanggal 4 Januari tersebut kiranya Plt Kasubag Menli Menajang dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dalam rangka pelaksanaan administrasi kesekretariatan di DPRD Sulut bisa berjalan dengan baik.

“Jadi, pelayanan-pelayanan termasuk kepada media boleh dilaksanakan dengan sebaik baiknya, karena salah satu tugasnya adalah untuk pelayanan keprotokolan dan kehumasan,” Pungkas Paerunan.

Isu Liar Ustadz Maaher Disiksa Polisi Sebelum Meninggal, Ini Kata Keluarga

0
Ustadz Maaher At-Thuwailibi

TNews, HUKRIM – Pihak keluarga membantah isu liar mengenai Ustadz Maaher At-Thuwailibi mengalami penyiksaan saat ditahan di Rutan Mabes Polri. Pihak keluarga menegaskan selama ditahan Ustadz Maaher diperlakukan dengan baik.

“Aman kok, almarhum nggak disiksa. Sejauh ini penyidik perlakuannya baik,” ujar Jamal, kakak ipar almarhum Ustadz Maaher di Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021).

Jamal menuturkan, banyak pihak yang menanyakan ihwal kebenaran almarhum mengalami penyiksaan sebelum meninggal dunia. Dia pun menegaskan kabar tersebut merupakan hoax.

“Jadi minta tolong teman-teman media bantu nge-counter hoax-hoax itu lah,” ucapnya.

“Iya ngebantah, nggak bener itu semua,” kata dia memastikan.

Jamal mengatakan Ustadz Maaher sebelumnya menderita penyakit TB usus, jauh sebelum tersandung kasus ujaran kebencian. Ustadz Maaher, kata dia, tengah menjalani perawatan sebelum ditahan.

“Di tengah rawat jalan beliau tertangkap kan, diamankan pihak kepolisian. Sejak itu rawat jalannya putus dan obatnya yang harusnya rutin jadi putus. Hal itu membuat kondisi menjadi menurun sampai klimaksnya semalem beliau meninggal di rutan Bareskrim,” tutur Jamal.

Jamal juga menyampaikan, Ustadz Maaher meninggalkan dua orang putra. Putra pertama almarhum berumur 3 tahun, sedangkan putra keduanya masih berumur 1 tahun 6 bulan.

 

Sumber: detik.com

Polri Sebut Penyakit Ustadz Maaher Sensitif Bisa Coreng Nama Keluarga

0
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono

TNews, NASIONAL – Polri tidak mengungkap gamblang penyakit yang diderita Soni Eranata atau Ustadz Maaher At-Thuwailibi sebelum meninggal. Penyakitnya disebut sensitif.

“Yang jadi pertanyaan itu, kenapa Saudara Soni Ernata meninggal? Ini karena sakit. Saya tak bisa sampaikan sakitnya apa karena sakit yang sensitif,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono dalam jumpa pers, Selasa (9/2/2021).

Argo menegaskan, pihaknya tidak akan mengungkap penyakit yang diderita oleh Ustadz Maaher. Pertimbangannya adalah terkait keluarga Ustadz Maaher.

“Ini bisa berkaitan dengan nama baik keluarga almarhum. Jadi kita tidak bisa sampaikan secara jelas dan gamblang sakitnya apa karena penyakitnya adalah sensitif, ini masalahnya,” ujarnya.

“Bisa membuat nama baik keluarga juga tercoreng,” tambah Argo.

Sebelumnya diberitakan, Ustadz Maaher berstatus tahanan kejaksaan yang dititipkan di Rutan Bareskrim Polri. Sewaktu menjadi tahanan Dittipidsiber Bareskrim, Ustadz Maaher sempat dibantarkan karena sakit.

Ustadz Maaher meninggal dunia pada Senin (8/1) malam. Kini jenazahnya dimakamkan di Ponpes Daarul Quran.

Pihak pengacara dan keluarga sebelumnya menyebut Ustadz Maaher sempat sakit terkait usus. Beberapa kali Ustadz Maaher mengeluhkan hal itu.

“Awal beliau dioperasi ususnya itu, kira-kira 3 bulan yang lalu, nampaknya penyakit itu masih menjadi keluhan juga,” ujar pengacara Ustadz Maaher, Djudju Purwantoro, kepada wartawan di RS Polri, Senin (8/2/2021).

Keluarga mengatakan hal yang sama. Ustadz Maaher disebut sempat menderita TB usus.

“Beliau kan punya TB usus. Dulu sebelumnya sempat sakit parah kan, drop, terus kemudian sudah membaik,” kata adik Ustadz Maaher, Jamal, saat ditemui di rumah duka, di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (9/2/2021).

 

Sumber: detik.com

Peserta Seleksi JPT Pratama Kotamobagu Masuk Tahap Uji Makalah

0

TNews, Kotamobagu – Tahapan seleksi JPT Pratama Kotamobagu terus berlangsung. Saat ini peserta masuk tahap Uji Makalah. Uji Makalah dilangsungkan kantor Walikota Kotamobagu, Selasa, (09/02/2021). Dan disaksikan langsung tim seleksi.

“Peserta yang mengikuti ujian pertama ini adalah mereka yang lolos pada lima dinas yang memenuhi syarat jumlah peserta,” kata Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kotamobagu, Sarida Mokoginta.

Menurutnya, untuk 3 dinas yang belum memenuhi syarat, akan kembali dibuka pendaftarannya setelah berkonsultasi dengan KASN.

“Tahap seleksi adalah penulisan makalah yang dilaksanakan hari ini, selanjutnya presentasi makalah dan terakhir tes wawancara. Hasil tes akan diumumkan sekaligus pada hasil tes terakhir,” kata Sarida.

 

Neno Karlina

Hari Pers Nasional, Bupati Iskandar Kamaru Sampaikan Ini

0

TNews, BOLSEL –  Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Hi Iskandar Kamaru SPt, di momen Hari Pers Nasional (HPN) mengungkapkan Pers merupakan mitra Pemerintah sebagai kontrol sosial yang sangat membantu  proses pembangunan di Indonesia.

“Khususnya di Bolsel, Pers berperan penting dalam mengawal pilar demokrasi,”ungkap Kamaru. Selasa (09/02/2021).

Diketahui, HPN tahun 2021 mengangkat tema “Bangkit Dari Pandemi, Jakarta Gerbang Dari Pemulihan Ekonomi, Pers Sebagai Akselerator Perubahan”.

Dikatakan Kamaru, sebagai mitra strategis, Pers j berfungsi sebagai jembatan penghunung antara pemerintah dan masyarakat. “Ini yang sangat penting, untuk itu diharapkan pers senantiasa menjunjung tinggi profesionalitas, bersinergi dengan pemerintah dan terus memberikan kontribusi positif bagi daerah, utamanya melalui pemberitaan,”tutur Kamaru.

“Saya Bupati Bolsel bersama seluruh jajaran pemerintah daerah dan masyarakat Bolsel, mengucapkan: selamat Hari Pers Nasional,” tandas Kamaru.

 

Gie

BERITA TERBARU