Beranda blog Halaman 2188

Dinantikan Senjata Pamungkas Panglima Moeldoko Gempur Mayor AHY

0

TNews, POLITIK – Kubu Moeldoko mengaku memiliki strategi ala panglima pascagugatan soal AD/ART Partai Demokrat (PD) ditolak Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). Namun, Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mayor purnawirawan dinilai menang 3-0 melawan strategi ala panglima kubu Moeldoko. “Sangat menarik menunggu strategi mantan panglima menggempur mayor. Karena publik melihat skor saat ini 3-0 untuk kemenangan mayor,” kata Direktur Parameter Politik, Adi Prayitno, kepada wartawan, Kamis (6/5/2021).

Adi menjelaskan apa saja kemenangan skor 3-0 mayor AHY melawan strategi panglima Moeldoko. Perlawanan lanjutan panglima Moeldoko yang sudah di ‘penghujung permainan’ dinantikan publik. “Pertama, secara politik kubu AHY jauh di atas angin. Kedua, kubu Deli Serdang tak dapat SK Kemenkumham. Ketiga, gugatan soal AD ART ditolak pengadilan. Sementara permainan sudah jelang injury time. Strategi panglima kubu Moeldoko sangat dinanti publik yang bisa membalik keadaan dalam sekejap,” ujar Adi. Menurut Adi, panglima Moeldoko harus menyampaikan langsung senjata pamungkas melawan mayor AHY. Panglima Moeldoko diharapkan tak menurunkan pemain lapis kedua melawan mayor AHY.

“Senjata pamungkas panglima harus dikeluarkan. Secara psikologi politik skor 3-0 itu menegaskan seakan permainan sudah berakhir,” ucap Adi. “Akan sangat menarik jika strategi pamungkas panglima itu disampaikan Moeldoko langsung secara terbuka ke publik. Jangan hanya pemain lapis kedua yang terus dimajukan,” imbuhnya. Gugatan AD/ART terhadap Partai Demokrat oleh kubu Moeldoko sebelumnya ditolak Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kubu Moeldoko menganggap wajar gugatan tersebut ditolak. “Gugatan yang digugurkan PN Jakarta Pusat itu sesungguhnya adalah gugatan yang telah dicabut oleh para penggugat pada 16 April 2021. Karena gugatan tersebut telah dicabut penggugat, maka wajar jika kemudian gugatan itu menjadi gugur,” kata juru bicara kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, dalam keterangannya, Rabu (5/5).

Rahmad kemudian menanggapi ucapan Wasekjen PD Irwan yang menyebut kubu Moeldoko hanya pepesan kosong. Dia mengungkap gugatan yang ditolak oleh PN Jakpus baru latihan pemanasan. “Strategi tempur seorang eks Mayor kubu AHY yang belum pernah bertempur tentu akan kalah jauh dari strategi tempur seorang Panglima, Jenderal Bintang Empat, DPP Partai Demokrat pimpinan Moeldoko. Karena itu, terlalu prematur bagi Kubu AHY untuk menyebut DPP Partai Demokrat pimpinan Jenderal Meoldoko adalah pepesan kosong. Bagi kami, ini baru latihan pemanasan,” ungkapnya.

 

Sumber : detik.com

JG-KWL Gencar Promosikan Pariwisata Minut ‘Explore Likupang’

0
Joune Ganda-Kevin Lotulung

TNews, MINUT – Dalam rangka mempromosikan program unggulan Pariwisata Minut Explore Likupang Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara (Minut) Joune Ganda, SE dan Kevin William Lotulung, SH.MH sambangi PRO 1 RRI Manado, Kamis (6/5/2021)

Bupati Joune Ganda menuturkan dengan ditetapkanta KEK Pariwisata Likupang sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP)oleh Presiden Joko Widodo, maka otomatis semua kebijakan pembangunan fisik dan non fisik di Likupang terus di genjot. “Saat ini perhatian pemerintah pusat dan pemprov Sulut sedang mengarah ke Minut untuk menunjang eksistensi DSP Likupang.”ujarnya.

Untuk itu tutur Joune Ganda, seluruh kekuatan OPD yang ada di pemkab Minut sepenuhnya bersinergis dengan upaya Kementrian Pariwisata dan Ekonomi kreatif baik fisik maupun non fisik. “Dimanapun saya dan pak Wakil Bupati berkunjung dan melaksanakan tugas, dipastikan selalu mempromosikan keindahan potensi alam di Minut, khususnya Likupang” katanya.

Selain promosi, saat ini banyak pihak swasta baik lokal sulut maupun nasional yang telah dan menawarkan sejumlah program pemberdayaan serta kawasan Likupang, khususnya Sport Tourism. “Awal kami menjabat pak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif datang ke Likupang secara langsung,  satu kegiatan Sport Tourism yakni Duathlon telah dilaksanakan serta dua agenda nasional dan internasional lainnya yakni Golf To Likupang dan kejuaran foto bawah laut akan di gelar di Likupang.Ini bukti Likupang memang layak di kunjungi” tandas Joune Ganda yang diamini oleh Wakil Bupati Kevin William Lotulung.

Pantauan media ini, kegiatan sosialisasi “Explore Likupang” oleh Bupati dan Wakil Bupati Minut ini sangat berhasil, hal itu tercermin banyaknya warga Minut dan diluar Minut yang mensuport bahkan memberikan saran positif kepada dua petinggi yang baru dua bulan memimpin Kabupaten Minut itu.

Tim Redaksi Totabuan News

Bupati Joune Ganda dan Kejari Minut Gelar Dialog Initeraktif di PRO RRI Manado

0

TNews, MINUT – Bupati dan Wakil Bupati Minut Joune Ganda dan Kevin William Lotulung dengan Kepala Kejaksaan Negeri(Kajari) Minut gelar dialog interaktif dengan topik Jaksa Menyapa  di Pro 1 RRI 94,5 Kamis (6/5/2021) di Manado.

Adapun tema dari kegiatan dialog interaktif ini seputar tentang Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Program Jaksa Masuk Sekolah( Gen PPK-JMS).

Bupati Minut Joune Ganda, SE dalam kesempatan itu mengatakan kegiatan ini bentuk sinergitas Pemerintah Kabupaten Minut dengan  Kejari Minut dalam hal memberikan edukasi hukum kepada masyarakat terkait masalah hukum.

“Pemkab Minut dan Kejari Minut berkolaborasi meluruskan apa yang seharusnya di luruskan dan melakukan penegasan-penegasan dan mengaktifkan kembali inovasi yang  sudah ada melalui berkolaborasi dgn stakeholder”katanya.

Menurutnya, kegiatan ini bentuk komitmen Pemda Minut untuk mewujudkan transparansi hukum dan pemerintahan yang transparan. “Dengan banyaknya masalah hukum yang terjadi di daerah ini, maka saya merasa perlu lebih mengintensifkan fungsi aparat penegak hukum khususnya pihak Kejaksaan negeri Minut dalam bentuk pengawasan dan penerapan hukum yang benar.”kata Joune Ganda.

Dia menambahkan, untuk jangka panjang Pemkab Minut dan Kejari Minut akan me-launching program jaksa masuk desa. “Soal hukum perlu diinformasikan secara dini mulai usia sekolah dan masyarakat awam di Desa, untuk itu dalam waktu dekat akan diluncurkan program Jaksa masuk desa “tandasnya sambil menegaskan program kemitraan Pemkab dan Kejari Minut ini bukan untuk mencari kesalahan tapi justru mencegah jangan terjadi kesalahan.

Sementari itu Kejari Minut Fanny Widyastuti SH MH dalam dialog interaktif itu menjelaskan  saat ini telah melaksanakan dan akan melaksanakan berbagai program sosialisasi tentang hukum dan pendampingan hukum kepada pemerintah Kabupaten Minut. “Pada dasarnya Kejari Minut ada tupoksi yang diatur oleh Undang-undang terkait dengan fungsi Jaksa pengacara negara yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah Minut”ujarnya.

Dia menjelaskan, terkait dengan pemerintahan Minut di bawah kepemimpinan JGKWL meski masih relatif baru namun sangat “welcome” dan membuka diri dengan program pendampingan dan edukasi yang kami tawarkan, diantaranya Jaksa masuk sekolah dan jaksa masuk desa. “Saya optimis, melalui sinergitas dan keterbukaan oleh Pemda Minut saat ini dengan melibatkan aparat kejaksaan dalam kegiatan tertentu maka komitmen mewujudkan good goverment dan pemerintahan yang berwibawa akan terwujud.” Katanya.

Dalam kegiatan dialog interaktif ini Kejari Minut turut didampingi oleh Kasi Intel Ekaputra Polimpung,SH.,MH, Kasi Datun Bratha Hariputra,SH.,MH dan Ajudan Muhammad Chamim FG.

Pantauan media ini, selama dialog interaktif sejumlah warga lewat line telpon mensupport Bupati dan Kejari Minut dalam mencegah pelanggaran hukum dan pemerintahan serta mengadukan sejumlah kasus  dugaan penyelewengan dana Covid-19 semasa pemerintahan sebelumnya.

Atas pertanyaan para penelpon, baik Bupati didampingi oleh Wakil Bupati dan Kajari Minut didampingi oleh Kasi Intel Kejari Minut, menjawab dengan lugas, jelas dan tuntas.

Usai dialog, petinggi Kabupaten dan Kejari Minut foto bersama dengan pimpinan dan crew PRO 1 RRI Manado.

 

 

Tim Redaksi Totabuan News

Sebanyak 75 Pegawai KPK Gagal Tes Wawasan Kebangsaan

0

TNews, NASIONAL – KPK menutup rapat nama-nama pegawainya yang tidak memenuhi syarat untuk alih status sebagai aparatur sipil negara atau ASN. Hanya disebutkan dari 1.351 pegawai yang mengikuti asesmen tes wawasan kebangsaan atau TWK, 75 orang di antaranya gagal. Setidaknya ada seorang di antaranya yang telah buka suara yaitu penyidik senior KPK Novel Baswedan. Novel sendiri heran karena selain dirinya ada nama-nama lain dari pegawai KPK yang gagal yang sebenarnya sudah terbukti kinerjanya. Tersebut nama Yudi Purnomo selaku penyidik dan Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK serta sejumlah nama lain yang merupakan pegawai KPK yang dijaring dari Indonesia Memanggil.

Selain itu ada nama lain seperti penyidik Ambarita Damanik, Direktur Pembinaan Jaringan Kerja antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) Sujanarko, Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Giri Suprapdiono, penyelidik Riswin, Kepala Bagian Perancangan dan Produk Hukum KPK Rasamala Aritonang, lalu Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi Herry Muryanto. “Cuma itulah aku paham tapi nanti begitu disampaikan itu benar baru bisa dikonfirmasi kan tapi rasanya kayak begitu sih,” kata Novel, Selasa (4/5/2021). “Mau dikaitkan dengan kemampuan akademis, mereka hebat-hebat. Mau dikaitkan dengan nasionalisme, mereka orang-orang yang selama ini bela negaranya kuat, antikorupsinya kuat, integritasnya bagus-bagus, radikalisme nggak nyambung karena heterogen,” papar Novel Baswedan.

Di sisi lain untuk menyebutkan nama-nama para pegawai itu, Ketua KPK Firli Bahuri masih menunggu surat keputusan keluar melalui Sekretaris Jenderal KPK Cahya Hardianto Harefa. Firli mengaku ingin menghormati hak asasi manusia dari para pegawai KPK itu. “Kita ingin pastikan bahwa kita menjunjung hormati menegak hormati hak asasi manusia. Karena kalau kami umumkan, tentu akan berdampak kepada anak, istri, keluarga, cucu, besan, mertua, kampungnya di kampung halamannya. Kami bukan memiliki cara kerja kerja seperti itu,” ujar Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi pers pada Rabu (5/5) kemarin.

Dari 1.351 pegawai KPK itu dirinci sebagai berikut:

Pegawai yang memenuhi syarat: 1.274 orang

Pegawai yang tidak memenuhi syarat: 75 orang

Pegawai yang tidak mengikuti tes: 2 orang

“Kalau tadi ada yang mengatakan nama-nama yang beredar, silakan Anda tanya siapa yang menebar nama-nama itu. Yang pasti adalah bukan KPK,” imbuh Firli. Kontroversi yang terjadi di balik tes alih status pegawai KPK sebagai ASN itu, KPK melempar bola panas ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Hal itu disampaikan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat jumpa pers bersama Firli.

“KPK akan melakukan koordinasi dengan KemenPANRB dan BKN terkait tindak lanjut terhadap 75 pegawai yang dinyatakan tidak memenuhi syarat. Selama belum ada penjelasan dari KemenPAN RB dan BKN, KPK tidak akan memberhentikan 75 pegawai yang dinyatakan tidak memenuhi syarat,” ucap Ghufron.

 

Sumber : detik.com

Fenomena ‘Kekaisaran Sunda Nusantara’ yang Bikin Geger

0

Lagi-lagi fantasi terhadap keberadaan kerajaan fiktif tersorot kembali. Terbaru, ada seorang sopir yang mempunyai SIM dan STNK ‘Negara Kekaisaran Sunda Nusantara’. Lantas, fenomena apakah ini? Sebagaimana diketahui kehebohan ‘Negara Kekaisaran Sunda Nusantara’ ini bermula saat sebuah mobil Mitsubishi Pajero Sport disetop polisi saat melintas di Km 3 Tol Cawang, Rabu (5/5) kemarin siang. Polisi menyetop mobil tersebut karena memasang pelat nomor pada kendaraan yang tidak lazim. Mobil tersebut saat itu mengarah ke Bogor. Selain pengemudi, ada satu orang penumpang lainnya di dalam kendaraan warna hitam itu.

Mobil yang dikemudikan oleh Rusdi Karepesina (55) itu berpelat warna biru dengan nomor SN-45-RSD. Polisi yang menaruh kecurigaan atas pelat nomor tersebut kemudian menghentikan kendaraan tersebut dan memeriksa pengemudi. Saat diperiksa polisi, Rusdi Karepesina tidak dapat menunjukkan surat-surat kelengkapan kendaraan yang sah. Rusdi Karepesina justru menunjukkan STNK dan SIM yang bukan produk Polri. “Kendaraan Mitsubishi Pajero tersebut menggunakan pelat nomor yang tidak sesuai dengan standar tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) yang dikeluarkan oleh Polri dan menggunakan pelat nomor SN-45-RSD,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Rabu (5/5/2021). Saat diperiksa, Rusdi Karepesina menunjukkan SIM dan STNK yang dikeluarkan ‘Negara Kekaisaran Sunda Nusantara’.

Rusdi Karepesina juga memiliki identitas semacam KTP produk Kekaisaran Sunda Nusantara. “Selanjutnya ketika dilakukan pemeriksaan kepada pengemudi, maka ditemukan berbagai kartu identitas yang dikeluarkan oleh ‘Negara Kekaisaran Sunda Nusantara,” imbuhnya. Tidak hanya itu, mobil tersebut juga ditempeli stiker logo ‘Kekaisaran Sunda Nusantara’. Ada tiga buah stiker ‘Kekaisaran Sunda Nusantara’ yang ditempelkan pada kendaraan tersebut. Dia ngakunya warga Kekaisaran Sunda Nusantara. Kaya Sunda Empire gitu,” kata Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Akmal saat dihubungi, Rabu (5/5/2021). Dari foto yang diterima, pengemudi bernama Rusdi Karepesina ini merupakan warga kelahiran Ambon. Pada kartu identitas, tercantum keterangan jabatan Rusdi Karepesina sebagai seorang jenderal pertama. “Jenderal Pertama TKSN/ Imperial Army of Sunda Archipelago,” demikian keterangan di foto.

Bukan yang Pertama

Fantasi beberapa orang terhadap kerajaan fiktif ini juga pernah memicu kehebohan pada tahun 2020. Di luar tanah Pasundan, pada awal tahun pernah muncul kerajaan fiktif bernama Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah. Pengikutnya banyak juga saat itu. Toto Santoso (42) dan Fanni Aminadia (41) menjadi Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat. Toto divonis hukuman 4 tahun penjara dan Fanni 1 tahun 6 bulan oleh PN Purworejo. Keduanya mengajukan kasasi hingga akhirnya mereka bebas demi hukum pada 15 Maret 2021. Ada pula kelompok Sunda Empire yang mengaklaim soal tatanan dunia yang bisa kacau tanpa kepemimpinan kelompok ini.

Raden Rangga bersama dedengkot Sunda Empire Nasri Banks sempat dibui juga Sunda Empire ini. Namun, kini mereka bebas dari bui usai mendapatkan program asimilasi. Ada pula Paguyuban Tunggal Rahayu di Garut. Kelompok tersebut mengubah lambang negara Garuda Pancasila dan mencetak duit sendiri. Paguyuban di Cisewu ini dipimpin oleh Mister Sutarman, yang mengaku sebagai Profesor Dr Ir H Cakraningrat SH. Dia mengklaim punya 13 ribu anggota yang tersebar di 34 provinsi. Pengikutnya mengaku sepekan sekali berkumpul untuk pengajian. Tak berhenti di situ, ada pula kelompok King of the King di Bandung atau Kerajaan Ubur-ubur di Banten yang juga pernah bikin heboh. Mengapa orang-orang yang berfantasi dengan keberadaan negara atau kerajaan fiktif ini terus ada?

 Bukan Soal Etnis

Pemerhati budaya Sunda, Hawe Setiawan menilai bahwa fenomena kerajaan fiktif yang mencatut nama etnis Sunda ini bukan terkait etnis. Dia menganggap ini sebagai kegagalan seseorang menyadari realitas saja. “Saya kira ini penamaan Sunda Nusantara ini nggak ada kaitannya dengan etnis ya. STNK dan SIM-nya itu nama dan kelahirannya Ambon ya. Menurut saya ini mungkin semacam kegagalan menyadari realitas aja. Kayak halu aja,” kata Hawe saat dihubungi, Kamis (6/5/2021). Namun, dia mengatakan bahwa halusinasi yang dimanifestasikan dengan surat-surat administrasi ‘negara tersendiri’ ini perlu diwaspadai. Pasalnya, hal ini bisa berdampak kepada masalah publik.

“Halu mereka ini akan menimbulkan keruwetan dengan publik karena bisa mengganggu administrasi,” ujarnya. “Kalau orang berhalusinasi menjadi warga sendiri, menjadi seorang jenderal dan lain-lain ya itu halusinasilah. Tapi kalau sudah dibawa ke ruang publik bisa repot,” tuturnya. Lantas, kenapa fenomena fantasi kerajaan fiktif ini terus terjadi? Dia mengungkap bahwa banyak faktor yang bisa melatarbelakangi masalah ini. “Jadi belum tentu soal etnisitas loh. Ini bisa ada kaitannya dengan faktor ekonomi, faktor politik dan bisa banyak faktornya,” ungkapnya. Sementara itu, sosiolog dari UGM Arie Sujito menganggap fenomena kelompok ‘negara jadi-jadian’ yang aneh-aneh itu tidak perlu dibesar-besarkan. Apalagi saat ini Indonesia perlu berkonsentrasi menghadapi COVID-19.

“Negara tidak perlu terancam dengan hal-hal seperti ini. Kelompok-kelompok seperti itu sekadar romantisme kultural saja,” kata Arie. Di zaman teknologi informasi, masyarakat, terlebih anak muda, sudah semakin rasional. Arie percaya masyarakat tidak mudah tertipu oleh kelompok negara atau kerajaan fiktif ini. “Yang paling penting adalah seberapa besar legitimasi masyarakat atas kelompok itu. Apabila kelompok semacam itu tidak mendapatkan legitimasi masyarakat (tidak diakui secara luas), maka kelompok-kelompok semacam itu akan dilupakan dengan sendirinya,” ujar Arie.

 

Sumber : detik.com

Kembali Ditangkap, Eks Bupati Kepulauan Talaud Gugat KPK

0

TNews, HUKRIM – Mantan Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip bebas pada awal Mei 2021 setelah menjalani masa pemidanaan untuk kasus korupsi pasar. Tapi, belum lama keluar, Sri ditangkap lagi oleh KPK untuk kasus korupsi jalan. Atas hal itu, Sri tidak terima dan menggugat KPK ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Berikut petitum Sri dalam gugatan praperadilan yang dikutip dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Jaksel, Kamis (6/5/2021):

  1. Mengabulkan permohonan Praperadilan PEMOHON (Sri-red) untuk seluruhnya.
  2. Menyatakan tindakan TERMOHON (KPK-red) yang menangkap dan menahan PEMOHON karena adanya dugaan melakukan tindak pidana sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 12 B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah tidak sah dan tidak berdasarkan menurut hukum. Oleh karenanya, perintah penangkapan dan penahanan a quo tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan mengikat.
  3. Memerintahkan TERMOHON untuk melepaskan dan membebaskan PEMOHON dari Rutan KPK/TERMOHON karena TERMOHON telah melakukan perbuatan yang melawan hukum dan melanggar Hak Asasi Manusia in casu hak asasi PEMOHON.
  4. Menyatakan tidak sah segala keputusan ataupun penetapan yang dikeluarkan oleh TERMOHON terhadap diri PEMOHON.
  5. Memerintahkan TERMOHON untuk memulihkan dan merehabilitasi nama baik PEMOHON;
  6. Membebankan biaya perkara yang timbul kepada Termohon.
  7. Atau – Apabila Hakim berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex ae quo et bono).

Gugatan itu terdaftar dengan nomor perkara 51/Pid.Pra/2021/PN JKT.SEL dan didaftarkan pada Rabu (5/5) kemarin.

 

Sumber : detik.com

DPR Gelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang V 2020-2021

0

TNews, NASIONAL – DPR menggelar rapat paripurna hari ini. Rapat paripurna terkait pembukaan masa sidang V tahun 2020-2021. Berdasarkan jadwal di website DPR, rapat akan digelar di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pukul 10.30 WIB. Pembukan masa sidang ini akan dibuka oleh pidato Ketua DPR Puan Maharani. Kemudian dilanjutkan dengan pelantikan anggota DPR pergantian antarwaktu (PAW). Tak hanya itu, hari ini, Komisi I DPR juga akan menggelar rapat bersama dengan Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Yudo Margono. Rapat Komisi I dan KSAL rencananya akan membahas peristiwa tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.

“Salah satunya itu (rapat Komisi I dan KSAL),” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari. Di agenda kegiatan DPR RI yang dibagikan kepada wartawan, dijelaskan bahwa Komisi I DPR rapat untuk mendapatkan penjelasan Panglima TNI terkait peristiwa KRI Nanggala 402, namun tertulis menghadirkan KSAL Laksamana Yudo Margono. Rapat rencananya digelar di ruang rapat Komisi I, kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, sekitar pukul 13.00 WIB. Agenda lain yang recananya dibahas yakni kondisi terkini alutsista TNI AL dan rencana modernisasi alutsista TNI AL khususnya kapal selam.

 

Sumber : detik.com

Olly Dondokambey Tantang Kepsek SMK se-Sulut Soal Ini

0

TNews, SULUT – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey menantang Kepala Sekolah (Kepsek) SMK se-Sulut. Tantangan tersebut terkait menciptakan sekolah yang mempunyai kualitas dan budaya belajar yang lebih baik. Sehingga program sekolah Pusat Keunggulan yang ditetapkan Kemendikbudristek bisa diraih. “Makanya para Kepala Sekolah, bersaing. Seleksi ini dari pusat,” ujar Olly Dondokambey, Rabu (5/5/2021), saat menghadiri perayaan Hardiknas di SMK Kristen 1 Tomohon.

Lanjut Olly Dondokambey, program bantuan ini harus dimanfaatkan dengan benar. “SMK Pusat Keunggulan ini merupakan program pemerintah pusat untuk membantu pembiayaan peningkatan mutu pendidikan. Ini harus dimanfaatkan dengan benar agar mendapat bantuan yang lebih besar,” tandasnya. Diketahui untuk Kota Tomohon, terdapat 3 SMK yang menjadi Pusat Keunggulan, yaitu, SMK Kristen 2 Tomohon, SMK Katolik St Familia, SMK Kristen 1 Tomohon.

 

Sumber : beritamanado.com

Gubernur Olly Dondokambey Sebut Akan Ada SMK Afirmasi

0

TNews, SULUT – SMK model afirmasi akan segera hadir di Sulawesi Utara untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja peofesional diberbagai bidang. Hal ini disampaikan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey, Rabu (5/5/2021), saat menghadiri perayaan Hardiknas, di SMK Kristen 1 Tomohon. “Akan hadir SMK afirmasi. SMK ini, jurusan atau prodinya tergantung kebutuhan daerah tersebut,” ungkapnya.

Olly Dondokambey memberikan contoh, misalnya untuk Tomohon, daerahnya membutuhkan angkatan kerja profesional di bidang pertanian, jadi yang dibuka SMK tersebut fokus disitu. “Misalnya, angkatan kerja yang dibutuhkan ialah keahlian menanam. Jadi materi setahun diberikan tentang menanam,” jelasnya. Sekolah-sekolah ini nantinya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan angkatan kerja.

 

Sumber : beritamanado.com

Tingkatkan Kapasitas Guru, Olly Dondokambey Tegaskan Soal Ini

0

TNews, SULUT – Dalam mempercepat perkembangan di dunia pendidikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) fokus untuk meningkatkan kapasitas para guru. “Ada program Sulut Pintar, ini untuk meningkatkan SDM para guru,” ujar Olly Dondokambey, saat selesai meninjau kegiatan Hardiknas, Rabu (5/5/2021), di SMK Kristen 1 Tomohon. Olly Dondokambey mempertegas, semua guru harus mengikuti program Sulut Pintar ini. “Nanti mereka akan diberikan kursus singkat untuk mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Bahasa Inggris dan Biologi,” tandasnya.

Hadir pula, Wakil Gubernur Steven Kandou, Ketua DPRD Provinsi Sulut, Franciscus Silangen, Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulut, Grace Punuh. Dari Tomohon hadir, Wakil Wali Kota Tomohon, Wenny Lumentut, Ketua TP-PKK Kota Tomohon, Jean d’arc Karundeng, Wakil Ketua, Ellen Sangi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dolvien Karwur.

 

Sumber : beritamanado.com

BERITA TERBARU