Beranda blog Halaman 2189

62 Kasus Positif Baru Covid-19 di Kotamobagu

0

TNews, Kotamobagu – Jumlah kasus positif covid-19 Kotamobagu terus bertambah. Berdasarkan siaran pers kondisi epidomoligi, Satuan Gugus Tugas (Satgas) Provinsi Sulawesi Utara, (Sulut),Minggu, (23/01/2020) kemarin.

Dalam siaran pers tersebut dijelaskan, Untuk kedua kalinya dalam seminggu pertambahan kasus harian Covid 19 di Sulut memecahkan record, dan yang paling menonjol yaitu dari Kotamobagu.

Dijelaskan dalam 3 minggu terakhir, positif di Kotamobagu mencapai 62 kasus dan yang telah dinyatakan sembuh yaitu 1 kasus.

Secara keseluruhan di Sulawesi Utara sampai dengan hari ini tercatat ada 12.478 terkonfirmasi positif, 8.584 orang sembuh, 400 orang meninggal dan 3.494 orang kasus aktif.

(*/Neno Karlina)

Suap-suapan Satu Sendok, PKS Sarankan PDIP Bali Minta Maaf

0
Mardani Ali

TNews, NASIONAL – Aksi Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster menjadi sorotan karena karena suap-suapan satu sendok berdua di acara DPD Bali. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai kegiatan itu berbahaya dan meminta Koster untuk meminta maaf.

“Suap-suapan satu sendok berbahaya sekali. Bagusnya minta maaf.” kata Mardani kepada wartawan, Senin (25/1/2021).

Mardani mengatakan seharusnya pejabat publik menjadi contoh untuk masyarakat terkait disiplin protokol kesehatan (prokes). Dia menegaskan penerapan prokes harus diterapkan oleh semua lapisan masyarakat.

“Semua perlu menjaga prokes. Para pejabat publik dan institusi publik wajib memberi contoh pelaksanaan prokes ini.” ujarnya.

“Apresiasi pada publik yang kian sensitif dan terus menjaga kewajiban kita semua disiplin prokes,” tambah Mardani.

Anggota Komisi II ini enggan berspekulasi lebih terkait ada atau tidaknya pelanggaran yang dilakukan dalam acara itu. Mardani menyerahkan penilaian itu kepada masyarakat.

“Kawan-kawan PDIP sudah memberi penjelasan dan publik dapat menilai penjelasan itu, adakah sesuai atau tidak dengan prokes.” katanya.

Diketahui, acara yang disorot itu digelar hari Sabtu (23/1) di aula kantor DPD PDIP Bali di Kota Denpasar. I Wayan Koster mengatakan acara itu dalam rangka HUT Partai dan ulang tahun Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Dalam video yang beredar, ada sekitar belasan orang berdiri di panggung acara dan terlihat memakai masker serta udeng di kepalanya. Ada juga tumpeng yang disiapkan di atas meja.

Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster angkat bicara mengenai sesi suap-suapan dengan alat makan yang sama. Ia juga mengatakan, tidak ada pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 di acara PDIP Bali.

“Karena kecepatan, satu sendok dipakai 2 orang, setelah itu yang lain, 9 orang, pakai sendok berbeda,” ujar Koster, Senin (25/1).

“Acara dilaksanakan di aula kantor DPD PDI Perjuangan dengan jumlah peserta sekitar 25 orang, menjaga jarak, memakai masker,dan telah mengikuti rapid tes antigen dengan hasil negatif. Hanya pada saat tiup lilin saja masker dibuka, sebelum dan sesudahnya masker tetap dipakai,” terangnya.

 

Sumber: detik.com

Soal Pembelajaran Tatap Muka, Komisi III: Jika Sudah Bisa, Lakukan dengan Protokol Kesehatan

0

TNews, KOTAMOBAGU – Ketua Komisi III DPRD Kota Kotamobagu, Royke Kasenda, menilai pembelajaran tatap muka di sekolah bisa dipertimbangkan untuk dilaksaakan.

Menurut Royke, Dinas Pendidikan sudah bisa melaksanakan pembelajaran tatapmuka jika memungkinkan dilaksanakan.

Pasalnya, saat ini meski sedang pandemi Covid-19, tetapi kekhawatiran orang tua akan keberlangsungan pendidikan anak juga harus jadi perhatian. “Karena itu kami sarankan, Dinas Pendidikan membuat kajian matang bersama dengan Satgas Covid-19. Jika bisa dimungkinkan pembelajaran tatap muka, ya laksanakan saja dengan penerapan protokol kesehatan,” ujar Royke, Senin (25/1/2021).

Royke mengatakan, pembelajaran tatap muka dengan sistem terbatas seperti akhir tahun 2020 lalu bisa dipertimbangkan. “Waktu itu pelaksanaannya sudah baik. Protokol kesehatan ketat sekali,” katanya. (*)

Fraksi Hanura Dekot ‘Sidak’ Laboratorium RSUD Kotamobagu

0

TNews, KOTAMOBAGU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotamobagu, Fraksi Hati Nurani Rakyat (Hanura) melakukan kunjungan ke Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu.

Kunjungan pada hari Senin (25/1/2021) ini dipimpin langsung Ketua DPC Hanura, Agus Suprijanta serta dua anggota DPRD KK dari Hanura, yakni Rewi Daun dan Suharsono Marsidi.

Agus mengatakan bahwa kunjungan ini untuk mengecek kesiapan Lab RSUD KK. “Yang kami cek adalah bagaimana proses check darah, urin, swab, antigen covid 19,” kata Agus.

Dirinya mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi kesiapan Lab setelah pihaknya melakukan kunjungan tersebut. “Sudah sangat baik pelayanannya dan setelah dilihat dari aspek yang ada sudah bisa dengan standar protokol covid tetap dijalankan, namun kesejahteraan petugas Lab herus tetap menjadi skala prioritas mengingat mereka adalah garda depan dalam pengecekan,” ujarnya.

Bikin Terharu, Ini Kisah Wanita Bertato yang Jadi Mualaf

0

TNews, VIRAL – Terlahir bukan sebagai muslim, wanita ini menceritakan keputusannya untuk menjadi mualaf. Kisahnya langsung viral di TikTok dan menjadi perbincangan warganet. Seperti apa ceritanya?

Nama lahirnya ialah Christine, kemudian ia berganti nama panggilanmenjadi Ine. Hatinya terketuk menjadi mualaf saat ia melihat sang ibunda sedang beribadah salat. Ya, dia dan ibundanya awalnya memang berbeda keyakinan.

Ine mengunggah kisahnya tersebut di akun TikTok miliknya @yoloineee. Dalam video tersebut Ine tampak sedang menata rambutnya namun melihat ke kamera dengan tatapan kosong.

“Yang kualami sebagai seorang mualaf, hallo.. cerita sedikit boleh? Aku seorang mualaf. Aku dan dua kakakku terlahir sebagai katholik mengikuti kepercayaan papaku. Ya… orangtuaku berbeda keyakinan. Aku mendapatkan hidayah ketika melihat mamaku salat sendirian. Siapa yang akan mendoakannya nanti jika ketiga anaknya tidak ada yang seagama dengan mamaku,” tulisnya di akun TikTok @yoloineee.

Dalam unggahannya, Ine juga curhat kalau dirinya mendapatkan kritik setelah menjadi mualaf. Penyebabnya karena ada tato yang masih melekat di tubuhnya. Ia pun mengaku butuh proses untuk belajar.

“Aku belum bisa mengaji. Mamaku mengajariku salat dan doa-doa dengan metode hafalan huruf latin. Thanks mom. Tapi kini banyak bermunculan orang-orang yang seolah menguji keimananku sebagai mualaf. Bahkan menilaiku haram karena aku belum berhijab dan tato yang kubuat sebelum mualaf. Saya tahu hijab itu kewajiban wanita muslim. Begitu pula mengaji. Tapi kalian tahu kan yang namanya proses saya cuma manusia biasa. Iman saya tidak sesempurna kalian. Tapi makasi ya sudah ingetin saya,” lanjutnya dalam video tersebut.

Hingga kini video itu sudah ditonton lebih dari 666 ribu Views, mendapat 73 ribu Likes dan 6.099 komentar di TikTok. Warganet langsung membanjiri kolom komentar, ada yang ikut menasehati dan juga memberikan dukungan untuk Ine.

“Mereka itu menasehati, kalau hatimu bersih dan jernih bukan baper, malah berterima kasih sdh diingatkan. Semoga mau belajar Islam lagi lebih dalam,” ujar @Elvi.

“Jangan memandang rendah orang yang belum berhijab, siapa tau dia punya tahajud disetiap malamnya atau dia punya solat yang tak pernah ditinggalkannya,” ucap @Eka Prasetya.

“Kita gak berhak menilai, barangkali disisi Allah, ada hal yg membuat kaka mulia. Belum tentu kita yang berhijab punya sisi mulia. semangat kak,” tutur @rahma.

“Sedihnya, sesama muslim bukan mensupport tapi selalu mencari2 “dosa” muslim lain,” saut akun @Ekadcahyo.

Konfirmasi Wolipop

Ketika mengetahui video TikToknya viral dan menjadi sorotan warganet, Ine mengaku sebenarnya tidak ingin menjadi atensi netizen.Niatnya hanya ingin melakukan sesi tanya-jawab di akun TikTok miliknya.

“Jadi gini ada dua video nih soal mualafnya saya. Saya tidak ada niatan untuk viral sama sekali. Awalnya cuma jawab-jawab komentar sinis para pemegang kunci surga aja. Video pertama, sebelumnya saya menautkan video soal babi guling. Sebagai orang yang pernah mencicipi (waktu sebelum saya mualaf) ya wajar lah saya duetin yang berkonotasi “saya ngiler”. Nah, ada komentar “liat aja tuh tatonya, Islam nyamar”. Nah, saya jawab lah dengan video yang menjelaskan bahwa saya memiliki tato sebelum saya menjadi seorang mualaf,” ungkap Ine kepada Wolipop baru-baru ini.

Usai membuat video pertama, ia menuai kritik pedas dari warganet yang menasihatinya karena belum berhijab dan tidak bisa mengaji. Karena banyaknya komentar yang masuk, ia lalu membuat video klarifikasi tersebut dan menjadi viral di TikTok.

Wanita yang tinggal di Jakarta itu menyebutkan alasannya memutuskan untuk menjadi mualaf dari diri sendiri dan tidak ada paksaan. Keinginannya menjadi mualaf bermula saat melihat sang ibunda sedang beribadah sendirian di kamar.

“Sekitar akhir tahun 2003, tepatnya kapan saya lupa. Sertifikat mualaf ada di mama saya soalnya, nggak saya bawa. Alasannya karena ibu saya. Saya lihat dia salat sendirian di usianya yang menuju senja. Sedangkan anak-anaknya tidak ada satu pun yang seiman dengannya. Saya teringat bahwa dalam Islam seorang anak tidak akan sampai doanya jika tidak seiman dengan orngtuanya,” kenang Ine.

Diakhir wawancara, Ine mengaku sering mendapatkan komentar negatif. Ia pun memilih menanggapi komentar warganet yang ada di akun TikToknya dengan lapang dada.

“Netizen luar biasa, banyak sekali dukungan yang saya dapat. Baik dari muslim maupun non muslim. Saya merasa betapa Allah SWT, begitu sayang dan baik sama saya ketika membaca dukungan mereka. Tapi tetap ada aja hate comments, haters mah cuma semut di mata saya. Mereka cuma individu-individu yang sebetulnya nggak bahagia. Makanya saya ngga pernah emosi sama haters. Karena kalau kita emosi sama aja kita ngasih makan mereka (mereka menjadi puas),” pungkasnya.

 

Sumber: detik.com

Wujudkan Harmonisasi Beragama, Gubernur Olly Dondokambey Temui Menag

0

TNews, SULUT – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang juga Ketua unsur non pendeta Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH PGI) bersama Ketua Umum PGI Pdt Gomar Gultom melakukan audiensi dengan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Jumat (22/1/2020).

Pertemuan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ini berlangsung penuh kekeluargaan.

Pada kesempatan itu, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengajak PGI untuk sama-sama membangun kehidupan keagamaan yang lebih baik di Indonesia.

“Kita harus bekerjasama membangun kehidupan keagamaan yang lebih baik. Kita semua sama, harus saling komunikasi dan bekerjasama dalam membangun bangsa yang lebih baik,” katanya.

Menag berharap, para tokoh agama terus memberikan masukan.

Kalau ada kebijakan yang kurang pas, agar dapat diluruskan.

“Pemerintah harus hadir dalam pelayanan kehidupan keagamaan bagi semua umat,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga, Menag menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memperhatikan dan melindungi semua agama dalam upaya mewujudkan harmonisasi agama.

“Terimakasih atas kunjungan ini. Semoga kita semua, agama-agama di Indonesia, bisa terus hidup rukun. Saya ingin Kemenag ini memperhatikan semua agama,” tutup Menag.

 

Sumber: detik.com

Tingkatkan Imun Tubuh, Kapolres Touna Gowes Bersama Anggota dan Ajak Masyarakat Hidup Sehat

0

TNews, Ampana – Kapolres Tojo Una Una Sulawesi Tengah Akbp Riski Fara Sandhi S.I.K,M.I.K ,Pada Jumat 22/1 kemarin berasama  Anggotanya mengelar olahraga bersama dan Bersepeda (Gowes) dengan mengelilingi sejumlah Rute yang ada di kota Ampana.

Menurut Kapolres sejak Virus Corona ( covid-19 ) masuk ke Indonesia, membuat banyak orang menjadi panik dan khawatir terserang.

Dimana di Indonesia sendiri sudah ada pasien positif virus corona meninggal dunia.

Untuk itu polres Tojo Una Una mengajak masyarakat budayakan hidup sehat.

Karena  dengan hidup sehat, stamina tubuh akan terjaga dan tidak mudah terserang penyakit.

“Iya kita beraama anggota melakukan pencegahan virus corona dengan hidup sehat dan Gowes atau Bersepeda.

“Sementara gowes ini merupakan olahraga bersepeda sambil menikmati indahnya pemandangan di pagi hari yang sejuk dan menyenangkan,” ujar Kapolres touna, usai bersepeda, sambil kita mengajak masyarakat untuk mejaga hidup sehat dengan berolahraga.

Riski katakan Gowes ( olahraga bersepeda ) sangat penting dalam mencegah atau melindungi diri dari penyebaran virus corona. Pasalnya, suhu tubuh yang meningkat karena berkeringat saat olahraga bisa membunuh virus corona covid-19 dan fisik tetap sehat.

Kapolres Tojo Una Una ini mengatakan, di samping melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan Polres Tojo Una Una, dalam pencegahan juga dilakukan dengan cara mengecek suhu tubuh setiap personil.

Selain itu mengecek suhu tubuh semua pengujung yang memasuki Polres Tojo Una Una secara periodik dengan thermometer gun.

“Intinya setiap pagi mengajak personil berolahraga. Setidaknya mereka mengeluarkan keringat untuk kesehatan dirinya sendiri”.

 

Dales Lantapon

5 Lokasi Peninggalan Perang Dunia II

0

TNews, SEJARAH – Perang Dunia II merupakan kejadian besar dalam perkembangan negara-negara di dunia. Perang ini terjadi pada tahun 1939-1945.

Negara-negara yang terlibat dalam perang yang lebih besar dari Perang Dunia I ini terbagi menjadi dua blok, yaitu sekutu dan poros. Blok Sekutu beranggotakan Uni Soviet, Inggris, Prancis, China, dan Amerika Serikat. Sedangkan blok poros beranggotakan Jerman, Jepang, dan Italia.

Pada masa Perang Dunia II, Indonesia yang masih belum merdeka juga terkena imbasnya. Beberapa peninggalan sejarah Perang Dunia II pun dapat ditemukan di sini. Sampai saat ini, traveler masih dapat menemukan peninggalan tersebut dan melakukan napak tilas di sana.

Berikut ini 5 lokasi peninggalan Perang Dunia II yang bisa traveler kunjungi.

  1. Pulau Tarakan

Pulau Tarakan terletak di Laut Sulawesi namun masuk dalam wilayah Kalimantan Utara. Berdasarkan catatan sejarah, Pulau Tarakan mulanya hanya pulau kosong yang kerap dijadikan tempat singgah bagi para nelayan.

Namun pada masa Perang Dunia II, pulau ini merupakan lokasi strategis bagi tentara sekutu untuk mengawasi musuh. Di samping itu, sekutu juga membangun pangkalan militer di sana.

Sebagai pangkalan militer, di sana pun dibangun gudang senjata yang berisi pasokan persenjataan sekutu untuk Perang Dunia II. Jika traveler datang ke sana, traveler akan menemukan bekas bunker, barak logistik artileri, dan bangunan-bangunan lain yang digunakan untuk mengintai musuh.

Pulau Tarakan juga menjadi saksi bisu pertumpahan darah antara pasukan sekutu dengan Jepang dalam pertempuran Perang Dunia II.

  1. Pulau Biak

Bergerak ke barat laut Papua, tepatnya Pulau Biak, traveler akan kembali menemukan lokasi peninggalan Perang Dunia II. Pulau ini menjadi saksi perang antara pasukan sekutu dengan Jepang.

Saat itu, Jepang mengalami kekalahan. Ini diduga karena mereka kalah dalam jumlah.

Jika datang ke Pulau Biak, sempatkan masuk ke gua yang dijadikan sebagai tempat berlindung pasukan Jepang. Gua Jepang ini juga berisi sisa-sisa senjata dari Perang Dunia II yang masih terawat dengan baik.

  1. Kepulauan Mapia

Masih di Papua, napak tilas Perang Dunia II juga dapat ditemukan di Kepulauan Mapia yang berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik, Republik Palau, dan Filipina.

Dulunya, pasukan Jepang membangun pangkalan militer di sana. Sampai saat ini pangkalan udara dan beberapa kuburan para tentara masih dapat ditemukan di sana.

Kepulauan Mapia juga menjadi saksi adanya kerja paksa yang dilakukan warga Papua untuk mengolah tanaman kelapa menjadi minyak.

  1. Kepulauan Morotai

Kepulauan Morotai terletak di kawasan Halmahera Utara dan digunakan Jepang untuk membangun lapangan udara saat Perang Dunia II. Sayangnya pada 1944, Morotai berhasil diduduki tentara Amerika Serikat.

Jika datang ke Morotai, traveler akan melihat peninggalan seperti tank, topi baja, sampai peralatan makan yang disimpan di Museum Perang Dunia II.

Selain itu, traveler yang hobi diving juga bisa melihat puing-puing kendaraan perang yang kini menjadi terumbu karang.

  1. Pulau Lombok

Wilayah perairan Lombok memang sejak lama menjadi lokasi strategis untuk lalu lalang kapal asing. Termasuk saat masa Perang Dunia II, kawasan Lombok juga menjadi saksi ganasnya perang dua blok.

Bila traveler melakukan diving di Gili Trawangan, traveler akan menemukan jejak peninggalan Perang Dunia II berupa bangkai kapal Japanese Wreck dan Bounty Wreck. Kapal-kapal ini sudah menjadi terumbu karang dan tempat tinggal berbagai biota laut lainnya.

Tak hanya itu, di Lombok juga ada sejumlah gua Jepang yang menyimpan senjata hingga meriam untuk Perang Dunia II.

Itulah sejumlah lokasi peninggalan Perang Dunia II di Indonesia. Apakah kamu sudah pernah mengunjungi salah satunya? Coba ceritakan di kolom komentar.

 

Sumber: detik.com

Kecelakaan Pesawat Ini Tewaskan Presiden Klub Bola & Empat Pemain

0

TNews, HUKRIM – Peristiwa memilukan terjadi di Brasil. Sebuah pesawat terjatuh dan menewaskan empat pemain sepakbola dan presiden klub.

Dilaporkan Daily Mail dan Globo Esporte, tragedi ini menimpa Palmas FR, klub divisi empat Liga Brasil. Kecelakaan ini terjadi pada Minggu (24/1/2021) pagi waktu setempat.

Palmas FR dijadwalkan akan bertanding menghadapi Vila Nova di Goiania pada babak 16 besar Copa Verde, salah satu kejuaraan regional di Brasil pada Senin (25/1) waktu setempat.

Presiden klub, Lucas Meira, ikut berangkat ke sana. Dalam perjalanannya, ia ditemani empat pemain, yakni Lucas Praxedes, Guilherme Noe, Ranule, dan Marcus Molinari.

Namun malang tak dapat ditolak, pesawat yang mereka tumpangi jatuh tak lama setelah takeoff dan crash di ujung landasan pesawat. Tak ada yang selamat dari kelimanya, begitu juga dengan pilot yang bertugas.

Palmas FR sudah mengkonfirmasi hal ini, dengan mengumumkan berita duka tewasnya lima orang tersebut lewat pernyataan resmi.

“Pesawat yang ditumpangi presiden Lucas bersama pilot Wagner, lalu Lucas Praxedes, Guilherme Noé, Ranule, dan Marcus Molinari lepas landas dan jatuh di ujung landasan pacu bandara Associacao Tocantinense de Aviacao,” tulis pernyataan resmi Palmas FR.

“Dengan menyesal kami memberitahukan bahwa tak ada yang selamat dari kecelakaan tersebut.”

Dengan adanya kejadian ini, Federasi Sepakbola Brasil menyatakan bahwa pertandingan Palmas FR yang sudah dijadwalkan untuk sementara ditunda demi menghormati masa berkabung.

 

Sumber: detik.com

FPI Jawab Transfer Lintas Negara di Rekeningnya

0
Aziz Yanuar

TNews, NASIONAL – Fakta baru disampaikan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait adanya transfer lintas negara ke rekening Front Pembela Islam (FPI). Pihak pengacara pun menjawab temuan dari PPATK itu.

Informasi mengenai hasil penelusuran PPATK itu diungkapkan Kepala PPATK Dian Ediana Rae kepada tim Blak-blakan, Rabu (20/1/2021). Namun Dian tak bersedia untuk menjelaskan secara rinci mengenai transfer lintas negara ke rekening FPI.

“Ya, ada. Dari penelusuran PPATK itu memang melihat keluar masuk dana dari negara lain,” kata Dian.

Sejak 4 Januari, PPATK telah memblokir sementara rekening milik FPI dan para pihak yang terafiliasi. Total rekening yang diblokir mencapai 92 dan angkanya kemungkinan bisa terus bertambah.

Pemblokiran tersebut seiring dengan kebijakan pemerintah melarang kegiatan FPI karena telah resmi bubar. Keputusan itu termaktub dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani enam Kementerian dan Lembaga pada 30 Desember 2020.

Salah satu poin dari SKB itu menyatakan bahwa FPI adalah organisasi yang tidak terdaftar sebagai Ormas sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, sehingga secara de jure telah bubar sebagai Ormas.

Kembali ke soal rekening FPI. Dian Ediana Rae mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah FPI terkait dengan pendanaan terorisme atau tidak. PPATK juga belum bisa memastikan mengenai keterkaitan rekening tersebut dengan tindak pidana lainnya.

“Apakah FPI itu akan dikenakan UU mana, Itu belum. Apakah dia terkait dengan pendanaan terorisme? Belum juga disimpulkan begitu,” ujarnya.

Dian Ediana Rae menegaskan pemblokiran sementara rekening FPI dan afiliasinya merupakan bagian dari langkah intelijen keuangan. Dia pun menegaskan langkah tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

“Kami lembaga intelijen keuangan, bukan penegak hukum. Pembekuan ini sebuah keharusan bila kami ingin menganalisis sebuah transaksi keuangan. Ini adalah proses normal yang harus dilakukan PPATK ketika suatu organisasi dinyatakan tidak boleh melakukan kegiatan,” paparnya.

“Jadi framework nya itu. Sejauh ini belum ada kesimpulan apakah FPI terkait dengan pidana terorisme atau lainnya. Itu ranah penegak hukum,” sambung Dian.

Dian Ediana Rae menegaskan pemblokiran sementara rekening FPI dan afiliasinya merupakan bagian dari langkah intelijen keuangan. Dia pun menegaskan langkah tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

“Kami lembaga intelijen keuangan, bukan penegak hukum. Pembekuan ini sebuah keharusan bila kami ingin menganalisis sebuah transaksi keuangan. Ini adalah proses normal yang harus dilakukan PPATK ketika suatu organisasi dinyatakan tidak boleh melakukan kegiatan,” paparnya.

“Jadi framework nya itu. Sejauh ini belum ada kesimpulan apakah FPI terkait dengan pidana terorisme atau lainnya. Itu ranah penegak hukum,” sambung Dian.

Aziz mengatakan FPI memang berfokus pada bantuan kemanusiaan di berbagai negara. Salah satunya bantuan untuk warga Palestina.

“FPI juga concern dengan bantuan kemanusiaan ke banyak negara yang mengalami penjajahan dan musibah seperti misal di Gaza, Palestina. Juga terhadap saudara-saudara kita di Rakhine, Myanmar,” jelasnya.

 

Sumber: detik.com

BERITA TERBARU