Beranda blog Halaman 2196

Lewat Sosialisasi, DP3A Beri Pemahaman UU Perlindungan Anak

0
DP3A saat melakukan sosialisasi UU Perlindungan Anak. (Foto/Istimewa)

TNews, BOLMONG — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) hingga saat ini terus menekan angka kekerasan terhadap anak.

Penekanan tersebut dilakukan dengan menggelar sosialiasi Undang-undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, bertempat di Gereja GMIBM Desa Tiberias Kecamatan Poigar, Rabu (28/04/2021). Kegiatan itu, diikuti 100 peserta termasuk jajaran pemerintah desa setempat.

Kepala Dinas PPPA Bolmong Farida Mooduto mengatakan, hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anak-anak, serta orang tua terkait adanya UU perlindungan anak, hak-hak anak, bentuk kekerasan terhadap anak dan upaya pencegahan tindak kekerasan terhadap anak serta sanksinya.

“Selain itu, hukum bagi yang melakukan tindak kekerasan terhadap anak, baik kekerasan fisik, psikis, pelecehan seksual maupun penelantaran anak juga kita berikan pemahaman,” ujarnya.

Pihaknya juga bersyukur atas terlaksananya kegiatan itu. Harapannya ada peningkatan pemahaman masyarakat terhadap dampak negatif kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Sehingga bisa diantisipasi kasus kekerasan terhadap anak di Bolmong, khusunya di Kecamatan Poigar,” ungkap Farida.

Imran Asiaw

DKP Bolmong Pastikan Stok Pangan Aman

0
I Nyoman Sukra.

TNews, BOLMONG — Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) memastikan jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah 2020 Masehi stok pangan aman.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Kepala DKP I Nyoman Sukra, Rabu (28/04/2021).

“Iya, sampai saat ini stok pangan di bolmong lebih dari cukup, terutama ketersediaan beras yang terbilang over stok. Jadi masih tergolong aman hingga lebaran nanti,” kata Sukra.

Kalau ketersediaan pangan terutama beras di bolmong masih melimpah hingga kesulitan untuk dijual.

“Belum lama ini pasar murah yang digelar sebelum puasa di Kecamatan Lolak tidak banyak terserap oleh masyarakat. Bahkan, pasar murah yang kita gelar bekerjasama dengan Gapoktan dan DKP Sulut tidak banyak yang terjual ke masyarakat karena produksi kita melimpah,” tuturnya.

Imran Asiaw

Dalami Dugaan Penyalangunaan DD, Sangadi Bangunan Wuwuk di Periksa Tipikor Selama 7 Jam

0

TNews, Boltim – Aparat Kepolisian Polres Bolaang Mongondow Timur (Boltim), saat ini terus mendalami kasus dugaan korupsi Dana Desa (Dandes) tahun anggaran 2019-2020, di Kabupaten Boltim. Adanya dugaan Korupsi tersebut, Sangadi Desa Bangunan Wuwuk Induk, Kecamatan Modayag Barat diperiksa atau dimintai keterangan oleh penyidik Unit lll Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Boltim. Sebelumnya, Penyidik Tipikor juga telah melakukan pemeriksaan kepada tiga Sangadi yakni Sangadi Desa Bongkudai, Lanut dan Bangunan Wuwuk Timur. Rabu (28/04)

Hal itu, dibenarkan oleh Kapolres Boltim, AKBP Irham Halid. Menurut Irham, sampai saat ini Polres Boltim sudah melakukan pengambilan keterangan kepada tiga Sangadi. “Nanti kita akan pelajari lagi dan kita akan gelarkan. Kalau memang dilihat ada pelanggaran ataupun penyimpangan yang dilakukan dalam pengunaan anggaran, pasti akan ditingkatkan satatusnya dan kita akan naikan ke proses pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Irham. Lanjutnya juga, dalam kasus dugaan Korupsi itu kata dia, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan SPJ dan fisik di lapangan.

“Kita ada lakukan pemeriksaan, kemudian akan mencocokkan data laporan yang disampaikan oleh mereka. Untuk status para Sangadi masih sebatas Saksi dan mereka juga kooperatif,” ujarnya. “Nanti kita akan lihat dan akan kita pelajari lagi keterangan yang sudah mereka sampaikan dengan pemeriksaan di lapangan,” tambanya. Selain melakukan pemeriksaan kepada tiga sangadi lanjutnya, Sangadi Bangunan Wuwuk Induk juga turut diperiksa terkait undangan klarifikasi dugaan korupsi Dana Desa.

“Semuanya kita akan lakukan pemeriksaan. Siapa yang ada informasi dugaan penyimpangan pasti kita akan terbuka untuk melakukan pemeriksaan.  Permintaan keterangan sudah dilakukam terhadap bangunan wuwuk,” ungkapnya. Hal itu kata Irham, juga menjadi warning kepada seluruh sangadi di Kabupaten Boltim, agar menggunakan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa sesuai kewenangan dan program kerja di desa. “Jika Dandes dan ADD disalah gunakan, tentunya ada sanksi hukum yang menanti,” tegasnya. Informasi didapat, Sangadi Bangunan Wuwuk Induk diperiksa oleh penyidik Tipikor selama 7 jam, dari jam 09.00 pagi hingga 04.00 sore.

 

Iki

Sangadi Bangunan Wuwuk Induk Diperiksa Polres Boltim, Terkait Dugaan Korupsi Dandes

0
KAPOLRES BOLTIM, AKBP IRHAM HALID,SIK

TNews, BOLTIM – Kepolisian Resor (Polres) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terus menindaklanjuti laporan terkait penyalahgunaan Dana Desa (Dandes) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).

Kapolres Boltim, AKBP Irham Halid SIK mengungkapkan bahwa sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap para sangadi (Kepala Desa) yang diduga melakukan tindak pidana penyalahgunaan Dandes. “Sampai saat ini sudah ada 3 sangadi yang kami mintai keterangan,” ujar Irham, Rabu (28/4/2021).

“Sangadi Desa Bangunan Wuwuk Induk sudah kami minta keterangaannya, tinggal kita lakukan pemeriksaan SPj dan fisik di lapangan,” ujar Irham.

Dirinya juga mengatakan pihaknya akan melakukan pendalaman dan pencocokan data fisik di lapangan. “Apabila nanti di lapangan kita dapati data yang tidak sesuai, maka akan kita naikkan statusnya dari saksi menjadi tersangka,” tandasnya.

 

Tim Redaksi Totabuan News

 

PILSANG TOROSIK : Herdi Ucapkan Selamat kepada Pemenang, Hayani Belum Ikhlas

0

TNews, KOTAMOBAGU – Calon Kepala Desa Torosik Kecamatan Pinolisian Tengah, kabupaten Bolsel, Herdy Mokodompit memperlihatkan jiwa ksatrianya, dengan memberi ucapan selamat kepada Novitasari Mokoagow sebagai pemenang Pilsang Desa Torosik yang digelar Senin 26 April kemarin.

Pantauan, Herdi pun langsung menemui Novitasari Mokoagow dan memberikan ucapan selamat atas terpilihnya dia memimpin Torosik 6 (enam) tahun ke depan.

Namun berbeda dengan Herdi, salah satu calon lainnya yakni Hayani Podomi terkesan belum ikhlas menerima kekalahan.

Tersiar kabar, Hayani dan beberapa timnya akan melakukan gugatan atas hasil Pilsang tersebut. Hayani menuding, ada dugaang kecurangan pada pelaksanaan Pilsang Torosik.

Sementara itu, Novitasari Mokoagow, Sangadi terpilih desa Torosik saat ditemui tim Redaksi Totabuan News mengungkapkan, Pilsang telah usai, masyarakat jangan lagi terkotak-kotak. Saatnya untuk bersama membawa Torosik sebagaimana harapan bersama.

“Harapannya bagi calon-calon lainnya yang telah menjadi bagian dari pesta demokrasi ini, untuk dapat bersama-sama membantu dan mendukung jalannya roda pemerintahan ke depan,” kata Intan sapaan akrabnya.

Diminta tanggapan soal adanya upaya gugatan dari salah satu calon yang kalah, Intan mengungkapkan itu adalah hak mereka. “Jika ingin menggugat ya silahkan itu hak mereka. Yang pasti Pilsang Torosik telah usai dengan berjalan lancar dan aman. Namun saya berharap kepada calon yang belum beruntung, berjiwa besarlah menerima kekalahan, dan mari kita bergandengan tangan untuk membangun kampung halaman kita ini,” tandas Intan.

 

Konni Balamba

 

 

 

Banyak Diminati Saat Buka Puasa, Es Teler Della Delfita Banjir Pesanan

0

TNews, Kotamobagu – Siapa yang tidak suka dengan hidangan es teler? Menu yang satu ini menjadi favorit banyak kalangan. Rasanya manis bercampur sensasi dingin, ditambah buah kelapa muda, avokad, kolang kaling, dan buah naga membuat menu ini cocok dijadikan untuk berbuka puasa. Setiap kali menyambut bulan Ramadhan, banyak pedagang yang menjajakan menu ini. Salah satunya Della Delfita Limbalo. Perempuan asal Kelurahan Molinow, Kotamobagu Selatan, Kota Kotamobagu ini menceritakan awal ia menjual es teler, dimulai sejak November 2019.“Karena banyak buah naga dan kelapa muda hasil panen dari kebun, saya pun mencoba membuat es teler untuk dikonsumsi sendiri. Kemudian orang tua menyarankan agar dijual, kebetulan saat itu ingin punya usaha sendiri, setelah saya coba, eh, banyak yang suka,” kata Della, Sabtu (24/4). Menurut Della, dengan berjualan es teler, dalam sehari ia mendapat untung cukup lumayan. “Akhirnya saya ketagihan dengan usaha ini, karena selain peminatnya yang banyak, keuntungannya cukup lumayan,” ujarnya.

Selama Ramadhan ini, dalam perhari Della mampu menjual ratusan cup es teler. “Saya jualannya lewat online. Kadang pelanggan langsung datang ke rumah, ada juga yang menggunakan jasa gojek,” katanya. Es teler racikan Della, dibanderol harga ramah dikantong, hanya Rp10 ribu per cup. Selain es teler, ia juga berjualan es kelapa muda dicampur gula merah, untuk es kelapa muda dihargai Rp7 ribu per cup. Bagi yang berminat bisa memesannya melalui Facebook Della Delfita Limbalo, atau langsung ke forum jual beli area Kotamobagu dan Bolmong Raya, dengan melihat postingan dari Della, es teler Molinow, atau bisa langsung ke via WhatsApp, 082296072701.

 

Taufik Paputungan

Rapat Secara Virtual, Jokowi Arahkan Dua Hal Utama Ini ke Anies

0

TNews, NASIONAL – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menghadiri rapat virtual bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Anies mengatakan agenda rapat kali ini mendengarkan arahan Presiden berkaitan dengan penanganan COVID-19. “Barusan baru saja kami selesai menghadiri rapat koordinasi yang dipimpin oleh bapak Presiden, dilakukan secara virtual dan kami di DKI Jakarta jajaran Forkopimda hadir bersama-sama, jadi semua unsur hadir lalu mendengarkan arahan dari Bapak Presiden,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (28/4/2021).

“Bapak Presiden arahkan dua hal utama, satu adalah mengenai COVID, penanganan COVID, kedua mengenai penanganan perekonomian,” sambung Anies. Lebih lanjut Anies menjelaskan, Jokowi menginstruksikan dia agar penanganan COVID-19 dioptimalkan demi mengantisipasi libur panjang Idul Fitri mendatang. Tak hanya itu, Jokowi juga meminta agar roda perekonomian tetap berjalan. “Beliau sampaikan mengapa penanganan COVID ini penting untuk antisipasi libur panjang Idul Fitri. Kedua, perekonomian itu juga sama, bagaimana menjaga agar momentum yang sekarang ada agar tetap bisa terus bergerak positif,” jelasnya.

Selain Anies, jajaran Forkopimda yang turut hadir dalam rapat kali ini adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, hingga Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta Asri Agung Putra. Sebagaimana diketahui, pemerintah melaporkan penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 4.656 pada Selasa (27/4). Total kasus Corona yang ditemukan di Tanah Air sejak Maret 2020 hingga hari ini berjumlah 1.651.794 kasus. Data penambahan kasus baru Corona ini dipublikasikan Humas BNPB, Selasa (27/4). Data ini diperbarui setiap hari per pukul 12.00 WIB.

Kasus positif COVID-19 terbanyak hari ini ditemukan di Jawa Barat, yakni sebanyak 1.164 kasus. Terbanyak kedua ditemukan di DKI Jakarta, dengan 393 kasus. Disusul secara berurut-turut ada Riau dengan 383 kasus, Jawa Tengah dengan 354 kasus. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan terjadi kenaikan kasus COVID-19 klaster perkantoran di DKI Jakarta. Pemprov DKI menyebut sebagian besar kasus konfirmasi COVID-19 di perkantoran terjadi pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi COVID-19. Jokowi sebelumnya mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. Jokowi berpesan supaya masyarakat tidak lengah meskipun kurva kasus COVID-19 di Indonesia sudah lebih baik. “Jangan sampai situasi sekarang yang kurvanya sudah lebih baik, menurun, ini menjadi naik lagi gara-gara kita lengah dan tidak waspada,” kata Jokowi di Galeri Nasional Indonesia, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (19/4).

 

Sumber : detik.com

Pria di Manado Ditangkap Usai Posting Aksinya di Medsos Soal Ini

0

TNews, HUKRIM – OM (43), warga Kecamatan Tikala, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) ditangkap polisi karena menginjak bendera Merah Putih. Pria tersebut mengunggah aksinya di media sosial. Dilihat, Rabu (28/4/2021), akun Facebook tersebut mengunggah beberapa foto. Tampak salah satu foto dirinya sedang berdiri sambil menginjak bendera Merah Putih. “Sedangkan bapak Presiden Indonesia Joko Widodo saya pecat jika membelah bapak Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. Okey bro,” tulis Okta seperti dilihat. Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham mengatakan pelaku sudah ditangkap. Pelaku ditangkap karena dianggap telah menimbulkan keresahan di masyarakat.

“Pelaku diamankan karena diduga telah meng-upload kata dan foto-foto yang merendahkan tokoh agama, pemerintah dan institusi di media sosial (facebook) dan telah menimbulkan keresahan di masyarakat,” kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham saat dimintai konfirmasi, Rabu (28/4/2021). Polisi masih memeriksa pelaku secara intensif. “Saat ini pelaku masih dalam proses penyelidikan dan pemeriksaan terkait perbuatan pelaku,” tuturnya. Jules menjelaskan pihaknya juga mendapatkan informasi dari keluarga bahwa pelaku pernah menjadi pasien rumah sakit jiwa di Sulawesi Utara.

“Dari keterangan awal yang didapat dari keluarga korban bahwa pelaku pernah dirawat di RSJ Ratumbuisang karena gangguan saraf,” jelasnya. Namun, polisi belum bisa memastikan kebenaran dari informasi tersebut. Polisi akan memeriksakan kejiwaan pelaku ke dokter. “Namun untuk memastikan terkait kondisi kejiwaan dari pelaku maka penyidik Polda Sulut akan melakukan pemeriksaan kejiwaan yang bersangkutan kepada ahli kejiwaan ataupun psikiater,” pungkasnya.

 

Sumber : detik.com

Ini Asal-usul Kartu Dispar DKI di Mafia Karantina Soetta

0

TNews, HUKRUIM – Polisi telah menetapkan empat tersangka kasus mafia karantina di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Satu tersangka berinisial S diketahui merupakan pensiunan di Dinas Pariwisata DKI Jakarta. “Kita dalami semua termasuk adanya kartu pas yang memang saudara S yang mengatur mulai dari menjemput, ini memiliki kartu pas. Dia dulu mantan pegawai, pensiunan dari Pariwisata DKI, sudah pensiun,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Polisi sebelumnya memang menemukan kartu pas Dinas Pariwisata DKI Jakarta pada dua tersangka S dan RW. Berbekal kartu tersebut, kedua tersangka bisa melenggang bebas di Bandara Soekarno-Hatta. “Tahu seluk-beluk bandara bahkan bisa keluar. Kami masih dalami kartu pas-nya termasuk anaknya sendiri si RW sama bisa ada kartu pas keluar masuk bandara kita dalami,” ungkap Yusri. Polisi telah menetapkan empat tersangka dari kasus lolosnya JD, WNI dari India yang kembali ke Indonesia via Bandara Soetta tanpa melewati prosedur karantina kesehatan. Selain JD, polisi telah menetapkan S, RW, dan GC sebagai tersangka.

Kepada polisi, JD mengaku membayar S sebesar Rp 6,5 juta. S dan RW pun mengaku sebagai pegawai Bandara Soetta dalam melakukan aksinya. Sebelumnya, hasil penelusuran polisi ditemukan kartu pas Dinas Pariwisata DKI Jakarta pada diri S dan RW. “Dari pas bandara yang ada pada mereka disebutkan di pas bandara tersebut: Dinas Pariwisata DKI,” kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Kombes Adi Ferdian Saputra saat dihubungi. Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Gumilar Ekalaya membantah ada pegawainya yang terlibat dalam ‘mafia karantina’ COVID-19 di Bandara Soekarno-Hatta. Dia memastikan dua pelaku itu bukan PNS DKI.

“Kita luruskan bahwa kedua oknum ini bukan pegawai Dinas Parekraf, bukan ASN, bukan honorer, bukan PDLP. Kami tidak mengenal dan tidak pernah merekomendasikan, jadi ini oknum,” ujar Gumilar kepada wartawan, Selasa (27/4/2021). Gumilar mengatakan oknum itu mengatasnamakan Disparekraf. Dia menegaskan lagi pelaku bukan PNS. “Bukan aset kita dan kami tidak mengenal orang tersebut. Bukan PNS, bukan pegawai Disparekraf,” jelasnya.

 

Sumber : detik.com

Ini Kesaksian Warga Tangkap ‘Babi Ngepet’ di Depok

0

Farhan (16) di balik kegelapan mengintip keadaan di luar rumah, Senin (26/4). Waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB dan permukiman malam itu gelap gulita. Dia masih menunggu arahan dari warga lain yang lebih senior untuk bersiap menanggalkan pakaian, menyergap babi ngepet di luar rumahnya. Warga RT 02 RW 04, Kelurahan Bedahan, Sawangan, Kota Depok, malam itu bersepakat untuk mengepung babi -yang mereka anggap hewan jadi-jadian- di sepetak lahan yang telah disiapkan sebagai lokasi penangkapan babi ngepet. Farhan mengintai dari balik jendela bersama temannya, Milan (16). Rumah itu hanya berjarak selemparan kerikil dari sepetak tanah tempat pengepungan babi ngepet.

Semua warga di permukiman melakukan hal yang sama: mengintai di balik jendela, bersiap bugil dalam kondisi gelap gulita. Mereka percaya, satu-satunya cara menangkap babi ngepet hanya bisa dilakukan dengan cara bertelanjang. Dua jam berlalu, Farhan menerima pesan singkat di ponselnya: saatnya keluar rumah. Serempak warga pun bermunculan dari balik pintu rumah. Pada saat bersamaan, babi hutan yang bentuknya lebih menyerupai tikus raksasa itu berlarian dan berputar-putar mengitari tanah sepetak yang sejak tadi terus diintai warga dari masing-masing rumah mereka.

Farhan ingat betul, waktu saat itu menunjukkan pukul 01.00 WIB dini hari, Selasa (27/4). Selama hampir 20 menit babi kebingungan mencari jalan keluar dari kepungan warga yang bertelanjang raga. Dalam kondisi terdesak, babi pun akhirnya berhasil disergap warga menggunakan serban milik salah satu ustaz di permukiman Bedahan. “Dikepung, sergap pakai serban,” ujar Farhan menceritakan kembali kesaksiannya. Hamdani (66), bekas ketua RW 04 mengatakan proses penangkapan pada malam itu telah direncanakan warga setelah dua kali upaya penangkapan sebelumnya gagal. Kata dia, sedikitnya ada sembilan hingga 11 orang yang terlibat dalam proses penangkapan. Hamdani mengaku tak terlibat dalam penangkapan. Namun, ia meyakini uangnya telah dicuri oleh ‘babi ngepet’ tersebut. Total uang Hamdani yang telah dicuri lebih dari Rp2 juta sejak dua bulan terakhir. Itu adalah uang dirinya dan menantu.

“Anak saya (menantu) dua kali hilang, dua minggu Rp2 juta. Kalau saya kurang lebih Rp250 ribu,” kata dia, Selasa (27/4). Menurut Hamdani, selain dirinya, banyak warga lain yang mengalami hal serupa, salah satunya ketua RW 04, Abdul Rosad yang kehilangan uang senilai Rp900 ribu. Setelah beberapa kali kasus kehilangan itu, warga akhirnya sepakat untuk merencanakan penangkapan. Penggalangan warga untuk menangkap babi pada malam itu dikoordinasikan oleh Adam Ibrahim, tokoh masyarakat yang lebih dikenal dengan panggilan ‘ustaz’. Adam pula yang mengirim pesan kepada Farhan dan sejumlah warga untuk bergerak serempak mengepung babi tersebut. Adam adalah otak dari skenario penangkapan babi ngepet tersebut.

Ditemui di lokasi penangkapan yang tak jauh dari rumahnya, Adam mengatakan bahwa sebenarnya dia pernah menangkap babi tersebut sebulan sebelumnya. Namun, kata Adam, babi itu mendadak hilang dan hanya menanggalkan sejumput bulu di tangannya. Saat diminta menunjukkan barang yang dia maksud, Adam mengatakan bahwa bulu yang sempat ia amankan itu juga mendadak hilang. “Yang lebih aneh hilang dengan sendirinya. Padahal udah dirapetin, pakai api malah plastiknya buat rapet. Ilang juga ternyata,” kata dia, Selasa (27/4). Adam bercerita, penangkapan pertama yang gagal itu bermula saat dirinya usai melaksanakan salat tahajud dan salat isya awal pertengahan April atau Ramadan lalu.

Ia melihat seorang pria melewati rumah warga yang disertai bau anyir. Ia meyakini pria tersebut datang untuk berbuat jahat. Ia pun meminta warga menangkap dan mengepung pria tersebut. “Ini orang kayaknya enggak bener. Ini orang bukan niat baik. Akhirnya coba kita pelan-pelan keluar kita kepung,” kata dia. Menurut Adam, saat ia bersama warga lain telah berkumpul, ia mendapati pria tersebut telah berubah menjadi babi. Namun, kata Adam, babi itu tiba-tiba hilang saat ia tangkap dan hanya menanggalkan bulu di tangannya. Adam meyakini bahwa babi itu hilang karena baik dirinya maupun warga tak ada yang bertelanjang bulat saat proses penangkapan.

“Di situ saya kepung dan tegreb. Tapi hilang karena kita enggak telanjang. Jadi kena bulunya doang banyak di tangan. Itu gagal pertama,” ucapnya. Berangkat dari kegagalan pertama, ia kemudian memobilisasi warga untuk merencanakan skenario penangkapan pada Senin (26/4) malam itu. Selain memberi sejumlah instruksi seperti bertelanjang dan mematikan lampu, ia juga meminta warga untuk bermunajat dengan berzikir. Kebetulan, kata Adam, malam itu bertepatan dengan hari biasanya babi itu datang. Dan momen yang ditunggu pun tiba. Babi itu datang sekitar pukul 23.00 WIB. “Ketika coba dengan ritual, wirid, zikir, alhamdulilah dateng pukul 23.00 WIB lewat. Nah itu pukul 23.00 sudah ada tanda-tanda, sudah terlihat oleh yang pada jaga warga,” kata dia.

Menurut Adam, sebelum terlihat dalam wujud babi, tiga pria datang menaiki sepeda motor. Di antara mereka, satu di antaranya terlihat mengenakan jubah hitam. Dari ujung jalan, pria itu kemudian berjalan kaki menuju tanah sepetak. Dan ya, katanya, satu setengah jam kemudian dia berubah menjadi babi. Sebelum menjadi babi, pria itu kata Adam terlebih dahulu melakukan ritual sambil berjongkok. Sedikit demi sedikit anggota tubuhnya, dari mulai kepala berubah menjadi babi, diikuti anggota tubuh lain. Menurut Adam, hanya orang yang bertelanjang bulat yang dapat menyaksikan pria tersebut setelah menjadi babi. Hal itu pula yang menurutnya ia alami.

“Kalau enggak telanjang nggak bisa melihat. Karena ketika sudah menjadi babi pun saya udah pakai baju enggak bisa melihat. Saya aja enggak bisa lihat, ketika buka baju lagi baru bisa liat,” katanya. Namun, saat ditanya apakah ia melihat langsung peristiwa perubahan pria berjubah hitam menjadi babi itu, Adam mengaku melihat samar dari balik jendela rumahnya. “Lihat, maksudnya enggak jelas. Jelas terangnya rembulan. Jadi agak tampak,” katanya. Adam mengatakan bahwa pengetahuan bertelanjang untuk melihat dan menangkap babi itu ia dapat dari teman-temannya di Bondowoso, Jawa Timur. Ia meminta masukan kepada mereka setelah kegagalan penangkapan pertama. “Kita sharing sama temen-temen kita di Bondowoso Jawa Timur,” ucapnya.

Sementara warga ia minta keluar rumah saat babi itu terlihat, Adam mengaku tak terlibat proses penangkapan. Kala itu, ia mengaku berada di rumah untuk membantu dengan doa dan zikir. Dirinya mengaku membentengi area sekitar dengan pagar gaib agar babi tersebut tak kabur. Babi itu kemudian berhasil ditangkap setelah sekitar 20 menit proses penangkapan, dan dimasukkan ke kandang yang terbuat dari bambu kuning tak jauh dari lokasi. “Saya kan yang ritualin yang magerin supaya dia enggak keluar. Enggak nerobos. Jadi saya bantu dengan doa dengan zikir,” katanya. Belakangan, babi itu telah disembelih dan dikubur pada Selasa (27/4) siang di tempat pemakaman warga yang tak jauh dari lokasi. Keputusan itu diambil setelah Adam mengaku mendapat tekanan aparat karena khawatir akan memancing rasa penasaran warga lain untuk melihat dan menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

Adam sebenarnya meyakini babi itu akan kembali berubah ke wujud manusia tiga hari usai penangkapan. Ia juga mengaku telah dihubungi pihak keluarga dan janji bertemu pada Selasa (27/4) malam, secara diam-diam untuk mengambil jasad babi itu dari kuburan. “Tanpa sepengetahuan karena kita nggak mau yang namanya nanti hakim massa, atau hal lain. Kita ingin mengetahui siapa pelakunya, tujuan dia melakukan ini, siapa tim-tim nya ini. Karena dia ada timnya kan, enggak sendiri,” ucap Adam.

Pakar Zoologi Angkat Suara

Peneliti bidang zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Taufiq Purna Nugraha, mengatakan secara ilmiah tidak ada babi ngepet. Meski begitu Taufiq mengaku menghormati kepercayaan terkait hal ini. “Kalau dari sudut pandang ilmiah sih, itu babi ngepet atau bukan, saya nggak bisa jawab, kalau di dalam ilmiah tidak ada itu istilahnya babi ngepet,” ujar Taufiq. Taufiq mengaku tidak mengetahui persis lokasi penemuan hewan diduga babi ngepet itu apakah dekat dengan daerah yang masih daerah kawasan hutan atau belukar. “Depok itu saya cek tempatnya di Bedahan, Sawangan, kalau di belakangnya sih di dekat Parung, karena Parung Panjang masih banyak daerahnya banyak tutupan,” kata Taufiq. Ia yakin jika dilakukan tes DNA pada babi yang sudah mati itu, maka akan didapat DNA babi, bukan DNA manusia sebagaimana yang diyakini warga bahwa babi tersebut sesungguhnya adalah manusia.

 

Sumber : cnnindonesia.com

BERITA TERBARU