Kasus Stunting di Bolmong Turun 3,87
Deprov Sulut Gelar Paripurna Buka Tutup Sidang dan Laporan Kinerja AKD
ADVETORIAL, MANADO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Rapat Paripurna DPRD Dalam Rangka Penutupan Masa Persidangan Pertama Tahun 2020 dan Penyampaian Laporan Kinerja Alat Kelengkapan DPRD Sekaligus Pembukaan Masa Persidangan Kedua Tahun 2021 dan Penyampaian Laporan Pelaksanaan Reses Pertama Tahun 2021, Senin (19/4/2021).
Paripurna dibuka langsung Ketua DPRD Sulut Andi Silangen didampingi Wakil I DPRD Sulut Victor Mailangkay, Wakil Ketua III Billy Lombok. Paripurna ini dihadiri Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Sulut Steven O. E. Kandouw, Sekprov Edwin Silangen, serta jajaran Forkopinda Sulut dan Sekretaris Dewan (Sekwan) Gledy Kawatu.
Dalam sambutannya Gubernur Sulut Ucapkan terima kasih kepada DPRD Provinsi Sulut. “Saya ucapkan terima kasih dan apreasi yang tinggi kepada pimpinan dan Anggota DPRD Sulut atas terlaksana agenda paripurna ini”, ucapnya.
Gubernur Provinsi Sulut Olly Dondokambey menyampaiakan rasa bangga atas nama pemerintah dan rakyat provinsi Sulut. “Pemerintah dan segenap rakyat sulut sampai saat ini berbangga kepada segenap pimpinan dan anggota DPRD Sulut senantiasa konsisten menunjukkan eksisten pemenuhan tanggung jawab keluhan rakyat, mampu membangun sinergitas dengan pemerintah untuk membangun daerah nyiur melambai. Pemerintah sulut dapat mengawal pencapaian visi dan misi pembangunan sulut ditengah tantangan pandemi covid 19”, terangnya.
Dikesempatan yang sama, Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengharapkan agenda reses yang sudah di laksanakan Anggota DPRD Sulut, bisa menjadi bahan menyusun langkah kedepan. “Seiring dengan agenda paripurna ini sangat diharapkan hasil kegiatan reses tahun 2021 menjadi bahan DPRD Sulut untuk bersama pemerintah daerah untuk menyusun langkah strategis rencana kerja kedepan sehingga seluruh kebutuhan dan aspirasi masyarakat dapat terakomodasi dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah”, ketusnya.
Gubernur Sulut menyadari pemerintah daerah Provinsi Sulut masih memiliki kekurangan. “Dari aspirasi masyarakat kita sadari, dan tidak dapat dipungkiri pemerintah Provinsi Sulut masih memiliki berbagai kekurangan dan keterbatasan. Tidak semua kebutuhan dapat terpenuhi, sehingga perlu di susun hal-hal prioritas dengan mempertimbangkan aspek diskualitas pemenuhan kebutuhan dan kemampuan serta kapasitas pemerintahan daerah, tuturnya.
Pada kesempatan ini, Gubernur Sulut mengingatkan kesemua di tahun 2020 banyak anggaran APBD Provinsi Sulut yang di alokasikan. “Ini menjadi persoalan pemerintah daerah sulut. Kita tau persis dalam tahun 2020 APBD Pemerintah Provinsi Sulut kurang lebih tiga ratus lima puluh tiga milyar APBD Provinsi Sulut harus mengalokasikan kegiatan pilkada serentak yang di laksanakan di Provinsi Sulut. Tanpa kita sadari juga dalam kehidupan di tahun 2020 terjadi pandemi covid 19, dan pemerintah Sulut harus mengalokasi dana dalam rangka membendung penyebaran covid 19 di Sulut,” pungkasnya.
David Rumondor
Pantai Batu Pinagut, Spot Terbaik Nikmati Libur Lebaran Nanti
TNews, BOLMUT—Libur Lebaran Idul Fitri Tahun 2021, sudah di depan mata. Selain bersilaturahmi, memanfaatkan waktu dengan mengunjungi destinasi wisata adalah pilihan yang bisa Anda lakukan. Namun, sudahkan Anda menetukan mau berwisata ke mana?. Untuk itu seluruh masyarakat yang berencana menghabiskan libur Lebaran nanti, agara menyempatkan waktu untuk berkunjung di Pantai Batu Pinagut Desa Boroko Kecamatan Kaidipang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Dimana Pantai Batu Pinagut ini, adalah destinasi wisata primadona Pariwisata di Sulut. Keindahannya sukar dilukiskan dengan kata-kata dan sangat khas.
Indahnya pantai berpadu dengan deretan batu di pesisir. Batu-batu itu terserak dan ada yang terkumpul menjadi gunungan kecil. Di atasnya pengunjung bisa duduk santai atau berselfie, hamparan pasir putih memberi sensasi tersendiri. Jika dieksplorasi lebih jauh, pesona pantai itu tak sampai di situ saja.
Tidak hanya pemandangannya yang indah pantai batu pinagut ini memiliki cerita berbau mitologi yang menarik dan bisa dijual ke wisatawan asing.
Dimana kata Pinagut, begitu etnis Kaidipang menyebutnya, yang memiliki arti batu cabut. Berdasarkan cerita warga, dinamakan batu pinagut, karena batu yang digunakan untuk pembangunan makam raja-raja yang pernah memerintah kerajaan Kaidipang diambil dari pantai tersebut. Batu-batu itu hanya dicabut kemudian diangkat oleh masyarakat yang berbaris rapih dari pantai hingga jere atau makam raja.
“Berdasarkan cerita, di pantai ini ada makam raja-raja kaidipang. Batu yang digunakan untuk membuat makam raja hanya dicabut. Sehingga itu dinamakan batu pinagut,” ujar H. Van Gobel.
Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pariwisata terus mengembangkan berbagai potensi wisata di Bolmut. “Tahun akan menyiapkan beberapa iven pariwisata tahun ini hingga 2022 mendatang,” Kepala Dinas Pariwisata Bolmut Noval Djarumia SE, M.Si.
Ditambahkannya untuk mengangkat potensi pariwisata di Kabupaten Bolmut, yang mungkin tidak kalah jauh dengan daerah lain, dan ini telah dituangkan dalam Calender Of Event North Bolaang Mongondow Utara 2021.
“Ada enam iven pariwisata yang akan dilaksanakan tahun 2021 di antaranya, Atraksi Seni dan budaya, Pemilihan Boulo dan Vuyu, Expo Budaya, Sport Tourisme Festival, Festival Bunga Indah serta Festival Palelat,”.ungkapnya.
Uphik Mando
Awal Ramadhan, Harga Kebutuhan Pokok di Kotamobagu Mulai Naik
TNews, KOTAMOBAGU – Pada awal Ramadan 2021, sejumlah harga bahan pokok (Bapok) seperti daging ayam, telur ayam, dan cabai mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan tersebut tentu meresahkan masyarakat Kotamobagu.
Berdasarkan hasil pantauan media di Pasar Serasi, Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat, dua pekan terakhir ini lonjakan harga Bapok mulai terlihat.
Misalnya harga daging ayam kampung mengalami kenaikan yang sebelumnya Rp 100-150 ribu kini mencapai Rp 200 ribu per ekor dan ayam potong dari Rp 50 ribu naik menjadi Rp 75 ribu per ekor.
“Kenaikan harga daging ayam sejak memasuki bulan Ramadan sampai dengan dua pekan terakhir ini,” kata Kepala Bidang Perdagangan, (Disdagkop-UKM) Apri Paputungan, Senin (19/4) kemarin.
Tak hanya daging ayam, beberapa komoditas lainnya juga mengalami kenaikan. Seperti cabai rawit, yang sebelumnya Rp 75 ribu menjadi Rp 110 ribu per kilo. Telur ayam dari Rp 40 ribu per bak naik menjadi Rp 65 ribu per bak.
“Kenaikan cabai sudah sekira satu bulan ini, harganya sampai kemarin Rp 110 ribu. Minyak kelapa naik Rp 1000 per kilo, tomat naik Rp 10 -11 ribu per kilo. Sementara ada juga bahan yang masih termasuk stabil seperti bawang merah, bawang putih, bawang batang dan daging sapi,” ujarnya.
Lanjut Apri, harga-harga komoditas ini masih terus berubah selama Ramadan. Dengan begitu pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga sejumlah komoditi lainnya seperti gula pasir, tepung terigu, telur dan beras.
“Kenaikan balik disebabkan karenakan banyak permintaan, sementara pemasok di Kotamobagu kurang. Saat ini sudah banyak yang berjualan kue, lauk, gorengan dan aneka makanan lainnya, ditambah juga Ramdan maka permintaan tinggi,” ujar Apri.
Taufik Paputungan
Terkait Viral Kotak Amal Ilegal, Dinsos: Kami Akan Telusuri
TNews, KOTAMOBAGU – Terkait video viral kotak amal bodong di lampu merah kompleks taman kota pusat perbelanjaan membuat Dinas Sosial (Dinsos) Kotamobagu turun tangan.
Diduga mereka meminta sumbangan dengan membawa kotak padahal itu hanya sebagai modus untuk mendapatkan uang.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Penyaluran Bantuan Stimulan & Penataan Lingkungan (Dinsos) Irawan Mokodompit, SE menegaskan, tidak pernah mengeluarkan izin pengumpulan dana terhadap aktifitas anak-anak.
“Sesuai prosedur pengumpulan dana, dilarang menggunakan badan jalan yang dapat menganggu pengguna jalan ataupun dapat membahayakan si pengumpul sumbangan. Jadi kami tidak pernah mengeluarkan izin pengumpulan dana tersebut,” tegas Irawan.
Lanjutnya, perlu diadakan tindakan tegas oleh pihak terkait untuk menelusuri siapa oknum/lembaga yang berinisiatif untuk melakukan pengumpulan sumbangan tersebut.
“Oknum bersangkutan nanti akan dipanggil duduk bersama dengan pemerintah kelurahan, dinas sosial, pol pp, dan kalau memang benar adanya harus membuat surat pernyataan tidak akan mengulanginya,” ungkap Irawan.
Irawan juga menambahkan, Meski begitu, kami akan memberikan sanksi terhadap terhadap si pengumpul dana tersebut.
“Kalau sanksinya untuk saat ini hanya sebatas pembinaan dulu. Mengingat mereka juga masih anak-anak,” ujarnya.
Untuk barang kami akan melakukan penyitaan terhadap kotak amal tersebut.
“Akan dijadikan alat bukti untuk sementara dalam pemeriksaan lebih lanjut,” pangkasnya.
Taufik Paputungan
Tahun Ini, Tak Ada Pasar Senggol di Kotamobagu
TNews, KOTAMOBAGU – Dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu memastikan tidak ada Pasar Senggol yang akan dilaksanakan di Kota Kotamobagu.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Perdagangan (Disdagkop-UKM) Kotamobagu Apri Paputungan SE, menyampaikan, pasar senggol ditiadakan karena pandemi covid-19.
“Kegiatan pasar senggol sangat rentan dengan kerumunan banyak orang, sehingga ditiadakan,” kata Apri.
Menurut Apri, pasar senggol sudah di anggarkan namun di hapus karena pandemi covid-19.
“Anggaran pengadaan pasar senggol sudah ada, namun di hapus karena masih pandemi Covid-19,” ungkap Apri.
Pasar senggol merupakan, salah satu tempat favorit berbelanja sejumlah kebutuhan terutama pakaian oleh warga Kotamobagu dan sekitarnya jelang hari raya Idyul Fitri.
“Biasanya, H-7 lebaran pasar senggol ini mulai ramai. Bahkan H-3, pengunjung mulai berdesak-desakan di dalam pasar. Namun karena pandemi covid-19 melanda sejak 2020 sampai tahun ini masih ada di Kotamobagu, sehingga pasar senggol ditiadakan,” ujarnya.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar jangan berkecil hati, karena untuk kebaikan masyarakat Kotamobagu.
“Tetap jaga protokol kesehatan. Insyaallah,,,tahun depan jika sudah tidak ada Covid-19 tetap akan dilaksanakan pasar senggol bahkan setiap tahunnya,” pangkas Apri.
Taufik Paputungan
Bupati Pimpin Rapat Koordinasi GTRA Kabupaten Bolmut
TNews, BOLMUT—Bupati Bolmut Drs. Hi. Depri Pontoh memimpin Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) yang bertempat di ruangan kerjanya Senin (19/04/2021).
Bupati Bolmut Drs. Hi. Depri Pontoh, dalam Rakor tersebut, menyampaikan atas nama pemerintah daerah dan selaku ketua gugus tugas reforma agraria Kabupaten Bolmut, sangat menyambut baik atas diselengarakan kegiatan ini.
“Kegiatan ini sangatlah penting dan strategis dalam rangka menciptakan sumber kemakmuran dan kesejahtraan masyarakat yang berbasis agraria melalui pengaturan pengusahaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah di Kabupaten Bolmut,”kata Bupati Bolmut.
Bupati Bolmut juga mengatakan bahwa sebagimana dalam pasal 19 peraturan presiden nomor 86 tahun 2018 tentang reforma agraria, menyebutkan bahwa dalam rangka membantu pelaksanaan gugus tugas tim reforma agraria nasional maka dibentuklah gugus tugas reforma agraria pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
“Sejalan dengan itu, maka saya menetapkan gugus tugas reforma agraria kabupaten melalui surat keputusan Bupati Bolmut, nomor 80 tahun 2021 tentang pembentukan gugus tugas reforma agraria kabupaten bolmut,”ujar Bupati Bolmut.
Ditambakan Bupati sebagaimana juga apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden RI, di dalam rapat terbatas evaluasi program strategis nasional.
“Presiden menyampaikan kepada seluruh tim GTRA di Indonesia, untuk diprioritaskan program strategis nasional yang berdampak langsung bagi pemerataan dan penguatan ekonomi rakyat, seperti program sertifikat tanah untuk rakyat, legalisasi lahan transmigrasi, reforma agraria, penguatan sosial, serta pemerajaan perkebunan rakyat terus dilakukan walaupun dalam kondisi kita masih harus ketat dengan protokol kesehatan,” pungkas Bupati Bolmut.
Turut hadir kegiatan tersebut, Asisten Bidang Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat Rachmat R Pontoh SH, M,Si , Asisten Sekda Bidang Pembangunan dan Kehumasan Jacomina H.J Mamuaja, S.Pd, Kepala Kantor wilayah BPN Provinsi sulut, atau yang diwakili Kabid Penataan dan Pemberdayaan Kanwil BPN Sulawesi Utara, Latri Sukriningsih, A.PTnh, M.Eng, Kepala Kantor Pertanahan Bolmut Eni Sulastri Darmayanti, S.SIT, M.Si dan jajaran Serta Pimpinan OPD.
Upick Mando
Jelang Laga Liga Inggris, Wasit Akan Bahas Buka Puasa Ramadhan
TNews, OLAHRAGA – Jelang laga Liga Inggris Premier League saat bulan Ramadhan, para wasit kini didorong untuk melakukan pembahasan soal waktu buka puasa dengan kapten kedua tim. Hal itu dilakukan agar para pemain Muslim di masing-masing tim yang terlibat dalam pertandingan memiliki kesempatan untuk berbuka puasa ketika saatnya tiba, sekalipun di tengah-tengah laga. Ini antara lain terjadi dalam laga Leicester City Vs Crystal Palace. Disebutkan Sky Sports, sebelum laga itu berlangsung kapten kedua tim dan wasit Graham Scott sudah bersepakat untuk meluangkan waktu jeda buat pemain yang beragama Islam saat waktu berbuka puasa Ramadhan tiba.
Kesepakatan dari hasil pembahasan menjelang pertandingan itu pada prosesnya membuat Weskey Fofana dan Cheikhou Kouyate bisa langsung membatalkan puasa saat tiba waktu berbuka. Pada saat itu, kiper Palace Vicente Guaita terlihat menunda tendangan gawang. “Dalam sejarah Premier League, kejadian itu diyakini sebagai pertama kalinya sebuah laga menghadirkan jeda agar pemain-pemain Muslim bisa makan dan minum di tengah pertandingan,” tulis Sky Sports. “Dalam peraturan Premier League, adanya jeda di tengah permainan memang senantiasa memungkinkan jika kapten kedua tim bersepakat sebelum pertandingan.”
Berangkat dari hal itulah kini ofisial Liga Inggris di Premier League disebut menjajaki kemungkinan diskusi jelang laga menjadi sebuah standar tersendiri, mirip seperti pembahasan apakah masing-masing tim akan berlutut sebelum kick-off. Disebutkan lebih lanjut, Premier League ingin memastikan bahwa pemeluk agama Islam mendapatkan perlakuan setara dalam laga-laga mendatang yang dimainkan malam hari di bulan Ramadhan. Pertandingan Liga Inggris Premier League paling dekat yang memungkinkan hal tersebut adalah duel Southampton lawan Leicester di St Mary’s pada hari Jumat (30/4) waktu setempat.
Sumber : detik.com
Stella Runtuwene Kristisi Pembangunan Anjungan TMII
TNews.com-Sulut- Revitalisasi anjungan milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dipertanyakan anggota DPRD Sulut. Pasalnya, proyek yang telah menyedot anggaran hingga Rp 40 miliar ini, justru kondisinya sangat memprihatinkan, karena belum rampung.
Dikatakan Wakil Ketua Komisi III DPRD Sulut Stela Runtuwene, dalam kunjungan yang dilakukan beberapa waktu lalu, diperoleh kenyataan jika kondisi anjungan di TMII yang harusnya menjadi representatif Provinsi Sulut, justru terkesan asal jadi.

“Baru-baru ini saya melakukan kunjungan ke Jakarta dan melihat secara langsung kondisi terkini dari anjungan milik Sulut yang ada di TMII. Apa yang saya dapati? Sudah menelan anggaran yang banyak tapi bangunannya menurut saya tidak sesuai, dan tak selesai,” kata Runtuwene.
Kepada Wartawan Runtuwene, saat memasuki anjungan tersebut, dirinya langsung diperhadapkan dengan kondisi tangga yang bergoyang. Tak hanya itu, ada kesan proyek tersebut sangat mubazir dan tidak estetika, mengingat banyaknya tiang beton di dalam anjungan yang fungsinya tidak jelas.

“Kenapa saya bilang tidak jelas, karena tiang-tiang yang begitu banyak itu menurut saya tidak dibutuhkan, karena buat apa tiang begitu banyak karena yang disanggah hanya rumah adat yang terbuat dari kayu. Untuk itu, saya menyesalkan anggaran hingga berpuluh miliar kalau digunakan di daerah akan sangat bermanfaat,” ungkap Runtuwene.
Senada dikatakan anggota Komisi III lainnya, Ayub Ali. Menurutnya ada ketidaksesuaian dalam proyek anjungan tersebut sehingga banyak catatan dari Komisi III. Menurut Ayub, beberapa catatan di antaranya, terkait dengan design bangunan, serta perawatan gedung yang belum digunakan tapi sudah hancur.
“Jangan sampai uang dari rakyat dibuat untuk hal yang mubazir. Ini ungkapan kerisauan kami,” kata Ayub kembali.
Sementara, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek revitalisasi anjungan, Hengky Manumpil mengatakan jika kegiatan pekerjaan anjungan ini adalah proyek multi year dan sudah dimulai pada tahun 2018 dengan desain yang seperti saat ini.
Manumpil mengaku jika anjungan tersebut memang masih membutuhkan beberapa perbaikan baik kondisi di luar anjungan maupun ruangan-ruangan yang ada di dalam anjungan tersebut.
“Desain memang ada mau dilengkapi dan diperbaiki, ruang-ruang dalam dan di luar. Memang desain awal kemarin masih begitu. Tidak lengkap. Kami melanjutkan pekerjaannya,” kata Manumpil.
“Kami hanya sebagai PPK, di mana kegiatan tertata itu di Badan Penghubung Provinsi Sulawesi Utara,” terang Manumpil.
(dvd)