Beranda blog Halaman 2317

Pakai Masker Dobel Lebih Terlindung dari Virus Corona?

0

TNews, KESEHATAN – Menggunakan masker dobel hanya menawarkan sedikit manfaat dalam mencegah penyebaran droplet yang mengandung virus Corona. Demikian sebuah studi lewat pemodelan menggunakan komputer super.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS pada Februari lalu merekomendasikan penggunaan masker dobel. Dalam perubahan terbaru rekomendasi penutup wajah yang dirilisnya, CDC menyarankan untuk menggunakan masker kain di atas masker sekali pakai.

Namun tampaknya, menurut hasil penelitian yang dilakukan di Jepang, manfaat serupa sudah bisa diperoleh hanya dengan menggunakan satu masker, dengan catatan penggunaannya benar.

Studi ini dilakukan oleh Riken Research Institute dan Universitas Kobe menggunakan Fugaku, komputer super tercepat di dunia yang dikembangkan bersama dengan Fujitsu Ltd.

Komputer super ini sebelumnya telah digunakan untuk mendemonstrasikan jenis masker apa yang bekerja paling baik, dan memodelkan manfaat ventilasi dalam mencegah penyebaran virus.

“Sementara banyak yang memperbarui rekomendasi penggunaan masker kain dan masker non kain secara dobel, tidak ada perbedaan besar jika dibandingkan dengan menggunakan masker non kain yang dipasang dengan benar,” kata penelitian tersebut, dikutip dari Bloomberg.

Berdasarkan simulasi komputer, mengenakan satu masker sekali pakai yang dipasang dengan rapat, mencegah penyebaran partikel yang dapat membawa virus sebesar 85%. Sedangkan jika memakai dua masker, persentasenya naik menjadi 89%. Satu masker topeng yang dipasang dengan benar dan diganti secara teratur, menangkap 81% droplet, sedangkan satu masker yang dipasang longgar hanya menangkap 69%.

Meski demikian, penelitian tersebut memberi catatan bahwa pemasangan masker yang ketat sehingga tak ada celah pada masker sangat penting untuk mencegah penyebaran droplet. Panduan CDC mencatat, tujuannya digunakannya masker kedua adalah agar merekatkan tepian masker pertama ke wajah agar pas. Studi ini juga menyebutkan, mengenakan dua masker sekali pakai (non kain) tidak disarankan.

Sumber : Detik.com

Plat DB 7 C Parkir di Depan Kejaksaan Bitung, Keegan Kojoh: Itu Bukan Saya

0
Ilustrasi

TNews, SULUT – Mobil dinas dengan nomor Polisi DB 7 C terlihat parkir di depan Kantor Kejaksaan Negeri Kota Bitung, Jumat (05/03/2021).

Mobil jenis Toyota Inova warna hitam itu ditengarai adalah kendaraan dinas salah satu pimpinan DPRD Kota Bitung.

Dari penelusuran, DB 7 C adalah kendaraan dinas Wakil Ketua DPRD Kota Bitung, Keegan Kojoh dan kuat dugaan datang memenuhi panggilan pihak Kejaksaan Negeri Kota Bitung.

Namun informasi itu dibantah Keegan yang menyatakan bukan dirinya yang mengendarai mobil dinas DB 7 C yang terparkir di depan Kantor Kejaksaan.

“Itu bukan saya. Saya sekarang ada di Rumah Dinas, tidak kemana-mana,” kata Keegan saat dihubungi sejumlah Wartawan.

Keegan juga mengatakan, kendaraan dinas Toyota Inova plat DB 7 C sudah dihapuskan dan bukan lagi kendaraan operasionalnya.

“Dari bulan Desember 2020, mobil plat DB 7 C sudah dilelang dan saya sempat ikut proses lelang tapi tidak menang,” katanya.

Kader Partai NasDem inipun tidak habis pikir kenapa kendaraan itu masih menggunakan plat merah DB 7 C padahal sudah dihapus dari aset lewat proses lelang.

“Ini harus ditelusuri kenapa kendaraan dinas yang sudah dihapus masih bebas menggunakan plat merah, padahal sudah dihapus,” katanya.

Sementara itu, kabarnya kendaraan dinas plat DB 7 C sendiri sudah dilelang dengan nilai lelang sebesar Rp50an juta yang dimenangkan seorang pengusaha dari Semarang.

Sumber : Beritamanado.com

Soal KLB Partai Demokrat, Mahfud Md: Pemerintah Tidak Bisa Ikut Campur

0

TNews, NASIONAL – Menko Polhukam Mahfud Md menyampaikan pemerintah tidak bisa ikut campur melarang atau mendorong kegiatan yang diklaim Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD) di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Mahfud mengatakan hal itu berdasarkan pada Undang-Undang nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. “Sesuai UU 9/98 Pemerintah tak bisa melarang atau mendorong kegiatan yang mengatasnamakan kader Partai Demokrat di Deliserdang,” kata Mahfud melalui akun Twitter resminya, @mohmahfudmd, Sabtu (6/3/2021).

Mahfud kemudian mencontohkan persoalan internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang pernah terjadi saat era kepemimpinan Megawati Soekarnoputri. Saat itu, kata Mahfud, pemerintah tidak mencampuri perebutan PKB oleh Matori Abdul Jalil dari Abdurrahman Wahid (Gus Dur) karena hal tersebut merupakan permasalahan internal partai. “Sama dengan yang menjadi sikap Pemerintahan Bu Mega pada saat Matori Abdul Jalil (2020) mengambil PKB dari Gus Dur yang kemudian Matori kalah di Pengadilan (2003). Saat itu Bu Mega tak melarang atau pun mendorong karena secara hukum hal itu masalah internal PKB,” tuturnya.

Mahfud juga mencontohkan persoalan internal PKB versi Parung dan Ancol saat era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mahfud menyampaikan pemerintah saat itu juga tidak dapat melarang sebab persoalan itu menyangkut urusan internal PKB. “Sama juga dengan sikap Pemerintahan Pak SBY ketika (2008) tidak melakukan pelarangan saat ada PKB versi Parung (Gus Dur) dan versi Ancol (Cak Imin). Alasannya, itu urusan internal parpol,” ujarnya. Lebih lanjut Mahfud menyampaikan jika acara yang diklaim sebagai KLB Demokrat kemarin merupakan masalah internal PD. Pemerintah kata Mahfud juga belum menerima laporan atau permintaan legalitas hukum baru dari PD. “Bagi Pemerintah sekarang ini peristiwa Deliserdang merupakan masalah internal PD.

Bukan (minimal belum) menjadi masalah hukum. Sebab belum ada laporan atau permintaan legalitas hukum baru kepada Pemerintah dari Partai Demokrat. Pemerintah sekarang hanya menangani sudut keamanan, bukan legalitas Partai,” ujarnyanya. Acara yang diklaim KLB ini sebelumnya digelar di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Sumut, sejak Jumat (5/3) siang. Kongres itu memutuskan Kepala KSP, Moeldoko, sebagai Ketua Umum PD. Usai terpilih menjadi Ketua Umum, Moeldoko menyampaikan apresiasi kepada peserta KLB. Dia mengatakan KLB ini telah melahirkan Partai Demokrat yang demokratis.

“Saudara-saudara sekalian, ini adalah pidato saya pertama, pidato politik di depan umum dalam upaya menjaga dan membangun demokrasi di Indonesia. Selanjutnya, saya sungguh sangat mengapresiasi saudara-saudara sekalian dari berbagai daerah, DPD, DPC dan organisasi sayap, para pendiri, para senior yang telah berani memperjuangkan cita-cita, yaitu sebuah Partai Demokrat yang demokratis, terbuka dan modern!” kata Moeldoko di acara KLB, Jumat (5/3) malam. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) buka suara terkait KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumut. SBY menyindir upaya KLB yang awalnya hanya disebut ngopi-ngopi oleh Kepala KSP Moeldoko.

Awalnya SBY mengungkit kembali upaya Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sempat mengirimkan surat ke Presiden Jokowi terkait keterlibatan Moeldoko dalam upaya kudeta PD. Dia menyebut AHY bahkan menyampaikan persoalan ini ke publik. “Satu bulan yang lalu kita semua masih ingat ketika Ketum Partai Demokrat AHY secara resmi mengirimkan surat kepada Yang Mulia Bapak Presiden Jokowi tentang keterlibatan KSP Moeldoko dalam gerakan penggulingan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah dan setelah itu Ketum AHY menyampaikan ke publik tentang gerakan kudeta ini,” kata SBY saat konferensi pers di kediamannya, Cikeas, Jakarta Timur, Jumat (5/3).

Dia juga menyindir Moeldoko, yang saat itu menyebut hanya ‘ngopi-ngopi’ dengan para kader Demokrat. Namun, kata dia, semua klaim tersebut terbantahkan pada hari ini. Dia menilai Moeldoko beserta sejumlah mantan kader Demokrat melakukan perebutan kepemimpinan secara tidak terpuji. “Tetapi hari ini sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara yang kita cintai ini. Memang banyak yang tercengang, banyak yang tidak percaya bahwa KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam benar benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini. Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap kesatria dan nilai-nilai moral,” jelas SBY.

 

Sumber : detik.com

Sita 1,4 Miliar, KPK: Empat Lokasi yang Digeledah Adalah Rumah Jabatan Gubernur Sulsel

0

TNews, HUKRIM – KPK menyita uang sebesar Rp 1,4 miliar, USD 10 ribu, dan SGD 190 ribu dalam penggeledahan di empat lokasi di Sulawesi Selatan (Sulsel) terkait kasus dugaan suap Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah. Nurdin Abdullah menyebut uang yang disita tersebut merupakan duit untuk pembangunan masjid. “Itu uang masjid. Itu uang bantuan masjid. Nanti kami jelaskan,” kata Nurdin kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (5/3/2021).

Nurdin membantah bahwa hari ini dirinya diperiksa KPK. Nurdin Abdullah mengaku hanya menandatangani seluruh penyitaan untuk dijadikan barang bukti oleh KPK. “Belum (diperiksa). Pemeriksaannya nanti hari Senin. Tadi menandatangani seluruh penyitaan,” ucap Nurdin. Seperti diketahui, KPK mengatakan telah menghitung jumlah uang yang disita dari penggeledahan di empat lokasi di Sulawesi Selatan (Sulsel) terkait kasus dugaan suap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Total uang yang disita KPK ada Rp 1,4 miliar serta mata uang asing sebesar USD 10 ribu dan SGD 190 ribu.

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan dilakukan pada 1-2 Maret 2021. Empat lokasi yang digeledah itu adalah rumah jabatan Gubernur Sulsel, rumah dinas Sekdis PUTR Provinsi Sulsel, Kantor Dinas PUTR, dan rumah pribadi tersangka Nurdin Abdullah. “Setelah dilakukan perhitungan, dari penggeledahan dimaksud ditemukan uang rupiah sekitar Rp 1,4 miliar, mata uang asing sebesar USD 10 ribu dan SGD 190 ribu,” kata Ali kepada wartawan, Kamis (4/2).

Seperti diketahui, Nurdin Abdullah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap proyek di Sulsel. Selain Nurdin, ada dua pihak lain yang ditetapkan menjadi tersangka. Nurdin ditetapkan sebagai penerima suap bersama Sekdis PUTR Sulsel, Edy Rahmat. Sedangkan Agung Sucipto menjadi tersangka sebagai penyuap.

Ketua KPK Firli Bahuri menyebut Nurdin Abdullah diduga menerima suap terkait sejumlah proyek infrastruktur di Sulsel dari Direktur PT Agung Perdana Bulukumba (APB) Agung Sucipto. Agung disebut berkeinginan mendapatkan beberapa proyek pekerjaan infrastruktur di Sulsel, di mana sebelumnya yang bersangkutan telah mengerjakan beberapa proyek di Sulsel beberapa tahun sebelumnya.

Firli mengatakan Agung diketahui berkomunikasi aktif dengan Edy Rahmat, yang disebut pula sebagai orang kepercayaan Nurdin Abdullah. Komunikasi itu dijalin agar Agung kembali mendapatkan proyek di Sulsel untuk tahun ini. Hingga akhirnya Nurdin Abdullah disebut sepakat memberikan pengerjaan sejumlah proyek, termasuk di Wisata Bira, untuk Agung. Firli mengatakan suap dari Agung untuk Nurdin diserahkan melalui Edy Rahmat.

“AS selanjutnya pada tanggal 26 Februari 2021 diduga menyerahkan uang sebesar Rp 2 miliar kepada NA (Nurdin Abdullah) melalui ER (Edy Rahmat),” sebut Firli dalam konferensi pers Minggu, (28/2) dini hari. Firli menyebut Nurdin Abdullah diduga menerima uang dari kontraktor lain pada 2020, yaitu Rp 200 juta, Rp 1 miliar, dan Rp 2,2 miliar, sehingga total uang yang diduga diterima Nurdin Abdullah sekitar Rp 5,4 miliar. Namun Firli tidak merinci nama kontraktor lainnya itu.

 

Sumber : detik.com

Anggota Polsek di Bolmut Dianiaya Saat Bertugas

0

TNews, HUKRIM – Kasus penganiayaan di Bolaang Mongondow Utara (Bolmut). Korbannya adalah seorang anggota Polisi yang bertugas di Kepolisian Sektor (Polsek) Pinogaluman. Korban adalah Aipda BS. Info terbaru, pelaku penganiayaan anggota Polsek Pinogaluman telah ditangkap hari ini Sabtu 6 Maret 2021.

Kepolisian Resor (Polres) Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) membekuk pelaku pemukulan di Desa Duini, Sabtu (6/3/2021). Tersangka berinisial FL (21) tersebut dijemput anggota Polres Bolmut dirumahnya tanpa perlawanan. Sebelumnya, kejadian pemukulan tersebut terjadi di Desa Duini, Kecamatan Pinogaluman. Salah satu anggota Polsek Pinogaluman Aipda BS saat itu sedang melaksanakan tugas. Aipda BS melakukan penjemputan terhadap tersangka FL. Yang sebelumnya telah dilaporkan ke polisi melakukan pencurian handphone milik warga Desa Tuntulow.

Perihal dugaan perampasan HP, dilakukan FL terhadap korban yang merupakan pelapor berinisial IK warga desa Tuntulow. “Jadi saat itu pelaku FL tidak bersedia dan melakukan penganiayaan terhadap korban Aipda BS, dengan cara memukul wajah sebanyak dua kali, kena di bagian mata dan hidung. Setelah itu pelaku melarikan diri,” ujar Kasat Reskrim Polres Bolmut, IPTU Michael S Marwan, SH.

Lanjut kasat reskrim, pada saat penjemputan yang dilakukan Aipda BS, pelaku FL melakukan perlawanan disitulah terjadi penganiayaan terhadap Aipda BS. “Saat ini FL, tersangka penganiayaan telah diamankan di Mapolres Bolmut untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh anggota,” kata kasat Reskrim. Untuk proses hukum selanjutnya sudah ditangani oleh Reskrim Polres Bolmut. Tersangka telah ditahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut dalam penyelidikan. Kasat Reskrim mengatakan pelaku dijerat Pasal 351 ayat 1 tentang penganiayaan. “Penganiayaan diancam dengan pidana penjara.” ujar Kasat Reskrim Polres Bolmut.

 

Sumber : tribunnews.com

Terpilih Ketua Umum Demokrat Versi KLB, AHY : Moeldoko Tidak Mencerminkan Sikap Teladan

0

TNews, POLITIK – Jenderal (Purn) Moeldoko ditetapkan sebagai ketua umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) yang berlangsung di Hotel The Hill Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3) kemarin. Penetapan tersebut dilakukan oleh Allen yang menjadi pimpinan sidang KLB meski Moeldoko tidak hadir di ruang sidang. Moeldoko yang tak hadir secara langsung sempat ditelepon oleh pimpinan sidang.

Melalui telepon tersebut, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) ini sempat menanyakan apakah KLB berjalan sesuai AD/ART dan keseriusan sejumlah kader Demokrat versi KLB yang memilihnya sebagai ketua umum. “Saya ingin tahu keseriusan kalian memilih saya di Demokrat serius apa tidak?” kata Moeldoko lagi. Spontan pertanyaan itu langsung dijawab peserta KLB dengan menyatakan serius.

Ia pun akhirnya terpilih secara aklamasi. Mengalahkan Marzuki Alie yang menghadiri KLB Demokrat secara langsung dan diusulkan oleh para kader dalam sidang sebagai ketua umum. Moeldoko tiba di lokasi KLB Demokrat pada malam hari. Kader menyambut kehadiran ketua umum mereka dengan memberikan jaket Partai Demokrat berwarna biru, ia mengenakan jaket itu kemudian mengepalkan tangan.

“Berbicara leadership, kekuatan panglima ada di tangan kalian semua. Panglima tidak ada artinya kalau tidak memiliki prajurit yang tangguh. Seorang pemimpin tugasnya memberikan kekuatan dan energi kepada komandan di bawahnya, bukan malah melemahkan,” tegas Moeldoko.

Dalam pidato itu ia menilai bahwa KLB Demokrat berjalan sesuai dengan AD/ART dan konstitusional. Bahkan ia juga mengaku mengaku tidak memaksa para peserta untuk memilihnya, sebab semua yang hadir KLB sudah memiliki keyakinan. Merespons hal tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan KLB Demokrat yang menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum Demokrat tidak sesuai dengan AD/ART dan inkonstitusional.

“Terkait dengan keterlibatan KSP Moeldoko, yang selama ini selalu mengelak, kini terang-benderang. Terbukti ketika diminta oleh para pelaku GPKPD, tadi kita saksikan kita dengar bersama melalui sejumlah media,” kata AHY dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, dikutip Sabtu (6/3).

Ia melanjutkan, “Jadi, jelas bukan hanya permasalahan internal Demokrat. Segelintir kader-mantan kader yang tadi semangat sekali KLB di Sumut, tidak mungkin punya semangat dan keyakinan kalau tidak mendapat dukungan dari KSP Moeldoko.” Moeldoko, kata dia, selalu mengelak dirinya terlibat dalam kudeta.

Namun, kini Moeldoko setuju diangkat sebagai ketua umum Partai Demokrat dari hasil KLB yang dinilai ilegal. “Bagi kami, sikap dan perilaku tersebut bukan lah sikap yang ksatria. Bukan juga sikap yang perilaku sebagai contoh yang baik bagi masyarakat Indonesia, juga generasi muda Indonesia,” kata AHY.

Menurutnya, seluruh bantahan Moeldoko atas keterlibatannya dalam kudeta runtuh saat menerima pinangan tersebut. Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menegaskan tindakan Moeldoko tidak mencerminkan sikap teladan. “Katanya ia tidak tahu menahu, tidak ikut-ikutan, tidak terlibat, bahkan mengatakan semua ini adalah permasalahan internal Demokrat. Faktanya KSP Moeldoko bukan kader Demokrat. Jadi jelas bukan hanya permasalahan internal demokrat,” ujarnya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

Beda Komentar Anies dan Ahmad Riza Dapat Tanggapan dari Ketua Fraksi PDIP

0

TNews, NASIONAL – Urusan bermain skateboard di trotoar Jl MH Thamrin memunculkan perbedaan komentar antara Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria. Tanda tanya tersisa, bagaimana bisa pemimpin Jakarta berbeda pendapat? Mana pendapat yang benar?

Awalnya, video beredar viral menampilkan pemain skateboard (skateboarders) ditangkap oleh personel Satpol PP DKI. Satpol PP menyatakan penangkapan itu dilakukan karena skateboarders menggunakan trotoar. “Jadi anggota kita sering kali mendapatkan pengaduan bahwa ada teman-teman yang menggunakan di depan Hotel (Mandarin Oriental) trotoar di Thamrin itu sering digunakan teman-teman main skateboard, mengokupasi trotoar,” kata Arifin saat dihubung, Kamis (4/2).

Trotoar adalah tempat untuk pejalan kaki. Keberadaan skateboarders mengganggu pejalan kaki. Riza melarang trotoar menjadi arena bermain skateboard. “Olahraga skateboard itu di trotoar tidak boleh kan ada tempat yang sudah disiapkan. Pemprov siapkan pemerintah pusat di Senayan juga disiapkan, jadi kalau di situ banyak warga yang keberatan, protes,” kata Riza di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/3).

Pada malam harinya, beredar kabar Anies Baswedan telah bertemu dengan perwakilan Komunitas Jakarta Skateboarding di Balai Kota. Hasil pertemuan ini salah satunya Anies memperbolehkan skateboarders bermain skateboard di atas trotoar. Syaratnya yaitu tidak mengganggu aktivitas pejalan kaki. “Ada keputusan Gubernur boleh main di trotoar Jakarta tapi tetap yang diamankan, kewajiban utamanya adalah mendahulukan pejalan kaki,” kata Pengurus Komunitas Jakarta Skateboarding Satria Vijie saat dihubungi, Kamis (4/3).

Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono mengkritisi beda tanggapan antara Anies dengan Riza soal skateboarders di trotoar. Dia bertanya-tanya bagaimana bisa itu terjadi. “Mosok satu rumah beda suara? Kan (artinya) satu rumah beda suara. Harusnya ya satu suara dalam menyikapi persoalan kemasyarakatan, apalagi ini menyangkut masalah komunitas yang, bagaimanapun, tidak butuh ruang. Kalau di trotoar sangat mengganggu misalkan, mesti ada ruang. Prinsip dasarnya kan itu,” kata Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono saat dihubungi, Jumat (5/3).

Anggota DPRD DKI Jakart dari Fraksi Partai Gerindra, Syarif, membela Anies dan Riza. Menurut Syarif, tanggapan Anies dan Riza tidak bertentangan. “Pak Gubernur benar juga, bisa dipakai asal tidak mengganggu pejalan kaki, fungsi trotoar. Menurut saya, nggak ada yang patut dipertentangkan. Pak Wagub minta supaya dilarang dengan maksud fungsi trotoar sesuai dengan ketentuan, lalu kemudian ada komunitas yang meminta diskresi,” kata anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Syarif, saat dihubungi, Jumat (5/3).

 

Sumber : detik.com

Danau Cantik yang Keramat dan Cerita Mistis Udang Merah di Buton

0

TNews, WISATA – Danau Udang Merah salah satu tujuan wisata unik dan keramat di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Danau yang memiliki panorama yang menakjubkan, air danau yang jernih dan dibagian pinggir dipenuhi akar-akar pohon bakau. Kabupaten Buton di Sulawesi Tenggara terdapat danau yang di keramatkan oleh warga setempat, yakni Danau Udang Merah. Konon yang membawa udang merah di danau ini pulang ataupun membunuhnya, ia akan mendapat celaka.

Danau tersebut dikeramatkan sebab ia dipercayai sebagai prajurit sultan buton yang mendapat kutukan yang disebabkan kesalahan mereka. Namun, ada pula yang mengatakan kalau udang merah di danau tersebut adalah titah sultan Buton yang kelaparan ketika melarikan diri dengan para prajuritnya.

Nah, menarik sekali bukan ceritanya, tapi kurang sempurna rasanya jika Anda hanya membaca ceritanya saja. Sebab itu Anda harus berlibur ke tempat ini untuk mencari informasi lebih dalam. Namun, sebelum itu lebih baik Anda mengetahui tentang fasilitas, rute, lokasi, daya tarik serta aktivitas yang ada di Danau Udang Merah ini.

Cerita Mistis yang Beredar Fasilitas di Danau Udang Merah

Danau ini memang terkenal sekali cerita mistisnya, yang mana dengan cerita tersebut ia menjadi sebuah tempat yang keramat. Selain itu, udang yang berada di tempat ini belum diketahui jelas asal usulnya. Misalnya dari segi penelitian, mungkin hal tersebutlah yang memperkuat kepercayaan masyarakat mengenai cerita mistis danau ini.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, udang merah di Danau ini merupakan tentara sultan yang terkena kutukan. Kutukan tersebut akibat suatu kesalahan fatal tak tertoleransi yang dibuat oleh tentara atau prajurit tersebut. Adapun versi yang lainnya, menurut cerita yang beredar, udang tersebut adalah titah seorang raja di Buton yang mana ia sedang merasa kelaparan ketika ia melarikan diri bersama para prajurit atau bala tentaranya tersebut.

Sehingga masyarakat pun tidak mau mengambil udang di tempat ini, apalagi sampai membawanya pulang. Sebab mereka percaya, jika mereka melakukan hal itu mereka akan mendapatkan celaka. Tempat ini juga melarang pengunjung berenang maupun hanya sekedar merendamkan badan Anda di tengah-tengah danau. Sebab ia masih menjadi obyek penelitian para ilmuwan.

Daya tarik lainnya berasal dari udangnya sendiri yaitu udang merah. Di tempat ini ia berkembang biak dengan pesat, sebab ekosistemnya masih terjaga. Ekosistem tersebut terjaga karena kepercayaan akan keramatnya tempat ini. Sehingga udang-udang di tempat ini jumlahnya sangat banyak, bahkan mencapai ratusan. Udang merah ini juga terlihat meskipun kita tidak memasukinya sebab airnya yang jernih. Meskipun terkadang udang-udang tersebut bersembunyi dibawah akar pohon Bakau, tapi tenang saja jumlahnya sangat banyak kok pasti akan terlihat.

Meskipun ia tidak boleh dibawa pulang ataupun diambil, pengunjung masih boleh memegangnya. Sehingga Anda tidak sia-sia datang ke tempat ini. Mungkin Anda juga ingin mengobservasi udang ini dengan ekosistemnya. Sangat menarik sekali bukan? Tapi ingat sehabis Anda memegang udang tersebut Anda harus cepat-cepat mengembalikannya ke dalam Danau. Di sekitar danau udang Merah ini juga terdapat banyak sekali pohon bakau. Pohon tersebut memiliki akar yang kuat yang masuk ke dalam danau. Tentunya membuat panorama di tempat ini semakin rindang dan tampak keasriannya.

Bukan hanya pohon bakau saja tempat ini juga terdapat aneka tanaman atau pepohonan khas hutan lainnya. Diantaranya adalah semak belukar, yang mana akan terasa sekali suasana tengah hutannya. Cocok sekali untuk Anda si pecinta petualang. Danau ini juga masih terhubung dengan pantai Koguna. Hal ini terbukti jika danau ini volumenya akan surut apabila air laut juga sedang surut yang membuat akar pohon bakau terlihat jelas di atas permukaan danau.

Namun, jika air laut sedang pasang maka air di danau tersebut volumenya juga naik. Selain itu, danau ini merupakan danau yang jenis airnya adalah payau. Danau tersebut juga relatif luas untuk ukuran danau, yakni memiliki sekitar 70 x 25 meter. Danau Udang Merah terletak di sebuah desa di kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Desa tersebut memiliki nama Mopano, yang mana ia menjadi bagian dari kecamatan Lasalimu Selatan. Untuk menuju tempat ini Anda harus memiliki kendaraan yang memadai. Sebab jalanannya sulit diakses yaitu berupa tanjakan tajam perbukitan yang berkelok-kelok.

Untuk rutenya sendiri berawal dari pusat kabupaten Buton tepatnya di pasar wajo. Kemudian Anda harus pergi ke pantai Koguna. Jarak yang Anda tempuh cukup lama yakni 55 km perjalanan dengan durai waktu sekitar 1 jam, bahkan terkadang sampai dengan waktu satu jam tiga puluh menit. Tidak hanya sampai situ, Anda juga masih harus berjalan kaki untuk sampai ke Danau Udang Merah. Waktu yang Anda tempuh yakni sekitar 10 menit ke arah hutan bakau. Sebab itu jangan lupa siapkan perbekalan Anda. Baik makanan, minuman, maupun obat-obatan.

Untuk masuk ke kawasan danau, pengunjung tidak di tarik Harga Tiket Masuk alias gratis. Namun, dikarenakan tempat ini masih terhubung dengan pantai Koguna, maka pengunjung hanya perlu membayar ke pantai ini saja kok. Harga tiket masuk pantai koguna cukup murah dan terjangkau. Harga tiket masuk Pantai Koguna yaitu Rp 2.000 saja loh. Selain itu Anda juga di kenakan tarif parkir untuk roda dua Rp 3.000 dan roda empat Rp 5.000 per kendaraan. Murah sekali bukan? Dengan begitu Anda sudah bisa menikmati uniknya Danau Udang Merah.

Tapi tunggu dulu, harga tiket di wisata ini bisa saja sewaktu-waktu berubah. Sebab semuanya tergantung pada kebijakan dari pengelola setempat. Apalagi di masa pandemi seperti ini, bisa jadi harganya naik. Tapi tidak rugi kan, dibandingkan dengan pesona alam yang masih sangat asri di sekitar lokasi danau.

Kegiatan yang Menarik Dilakukan di Danau Udang Merah

  1. Bersantai di Atas Hammock

Bagi Anda yang berlibur tujuannya untuk menenangkan pikiran, tempat inilah yang cocok. Sebab air bening disertai udang yang berenang bisa menjadi panorama yang menangkan. Untuk melihatnya Anda hanya perlu membawa hammock dari rumah untuk dipasang di batang pohon kokoh yang ada di tepi danau. Sambil melihat cerahnya hari dan pohon rimbun yang masih jauh dari tangan-tangan nakal dengan kaki lurus dan kedua tangan sebagai bantalnya. Serasa satu wilayah tersebut jadi milik pribadi untuk sesaat.

  1. Merendam Kaki di Tepi Danau

Di tepi danau Anda juga bisa merendamkan kaki Anda di pinggiran danau asal jangan sampai ke tengah saja. Sebab Anda bisa menginjak udang yang ada di tempat tersebut, tentu konsekuensinya menurut cerita pastinya akan celaka. Namun, hal itu kita kembalikan lagi kepada Yang Maha Kuasa. Kembali lagi ke panorama Danau Udang Merah, dengan berendam tentu akan membuat Anda agak sedikit rilex.

Saat di tempat ini taruh dulu semua pekerjaan Anda dan nikmati saja air jernih danau ini.Anda juga bisa memegang udang merah di tempat ini. Namun Anda harus cepat-cepat mengembalikannya. Misalnya untuk foto sekali jepret saja. Tapi tetap saja Anda tidak boleh berenang di tempat ini.

  1. Berfoto

Di tempat ini memang tidak terlalu banyak spot-spot menarik. Akan tetapi, Anda bisa berfoto dengan latar belakang danau yang jernih disertai hutan bakau yang rimbun. Anda juga bisa berfoto diatas hammock yang Anda pasang di antara pohon-ponon yang terdapat pada tepian Danau Udang Merah ini. Bukan itu saja Anda pun bisa mengambil foto diri sambil memegang udang. Sebab udang hanya boleh di pegang meskipun tak boleh dibawa pulang apalagi dibakar dan dimakan.

Tempat ini juga cocok untuk Anda yang hobi fotografi alam ataupun videografer. Sebab airnya yang jernih menampakan udang yang sedang berenang dan bersembunyi di akar pohon Bakau yang lebat. Tentu Anda pasti akan betah dan mendapatkan footage yang indah. Danau Udang Merah ini belum memiliki fasilitas yang bisa menunjang kebutuhan pengunjung. Tempat parkirpun harus menitipkan di parkiran Pantai Koguna. Tetapi Anda masih bisa menggunakan fasilitas yang disediakan pantai koguna.

Tempat ini juga belum memiliki warung atau penjual makanan, jadi ada baiknya Anda persiapkan bekal Anda dari rumah yang lebih sehat dan higenis dan hemat juga tentunya. Akan tetapi jangan sampai membuang sampah semabarangan ya. Agar tetap terjaga keasriannya dan lingkungannya menjadi tidak tercemar. Mitos memang belum tentu kebenarannya, akan tetapi menghargai budaya atau peraturan suatu tempat yang kita kunjungi adalah etika baik yang harus dijunjung tinggi. Oleh sebab itu, jadilah wisatawan yang bijak dan hargai saja cerita di Danau Udang Merah ini, dengan cara tidak membunuh dan membawa pulang udang maupun merusak lingkungan di sekitarnya.

 

Sumber : celebes.co

Misteri Pohon Beringin Kopandakan Bolaang Mongondow Raya

0

TNews, SEJARAH – Sebuah pohon besar yang berumur ratusan tahun yang sengaja di tanam yang berada di Desa Kopandakan 1, Kecamatan Kotamobagu Selatan Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, tiba tiba roboh pada tanggal 10 November 2017 silam, tepat jam 22.00 wita.

Berbagai macam cerita sejarah, bahkan mitos menghiasi cerita pohon ini, setelah 2 tahun lalu roboh masih terus menjadi misteri untuk diteliti maksud apa dan untuk apa penanaman pohon ini, namun terungkap melalui penelitian sepintas dengan menggunakan citra satelit dengan titik koordinat 0°42’33″N 124°17’14″E, pohon beringin kopandakan seakan berada tepat di tengah tengah pulau Sulawesi Utara.

Titik pengukuran yang diambil adalah bekas pelabuhan tua yang berada disisi utara dengan nama Lombagine di Inobonto Bolaang mongondow dan sisi selatan pelabuhan torosik Bolmong selatan di masa lalu yang merupakan jalur masuk keluar barang dan perdagangan untuk masuk ketengah pulau tepatnya di lopa’ i mogutalong atau lembah mongondow yang berada di tengah semenanjung utara pulau sulawesi Bolaang Mongondow Raya.

Sumber : lensa.news

Tina Dutta Bintang Uttaran yang Seksi

0

TNews, ARTIS – Tina Dutta merupakan aktris terkenal di India. Bukan hanya terkenal di India, di Indonesia Tina Dutta juga terkenal berkat perannya dalam sinetron Uttaran sebagai Ichcha Veer Singh Bundela. Seperti apakah sosok Tina Dutta? Simak profilnya berikut ini.

Tina Dutta memulai kariernya sebagai aktris sejak usia 5 tahun. Debut pertamanya yaitu dengan menjadi bintang dalam serial televisi bertajuk Suster Nivedita. Pada 1992, ia mulai melebarkan sayapnya ke layar lebar. Saat itu ia menjadi pemain di film Pita Matar Santaan dan berperan sebagai putri pahlawan. Tina juga main di beberapa film lainnya, di antaranya Dus Nomor Bari, Sagarkanya dan masih banyak lagi.

Nama Tina Dutta mulai terkenal setelah memerankan Ichcha Veer Singh Bundela di harian Hindi sinetron Uttaran yang ditayangkan di Colors TV selama lebih dari 6 tahun (2008-2015). Berkat perannya sebagai Ichcha pula, pada 2010 Tina Dutta mendapat penghargaan Producers Guild Film Award untuk kategori Aktris Terbaik dalam Drama Series. Sempat Menganggur Usai Uttaran Selesai. Uttaran adalah serial India yang fenomenal di 2016, setelah Mahabharata. Di India sendiri, Uttaran adalah serial terpanjang yang menuai sukses luar biasa.

Ketika serial ini tamat di tahun 2015, rupanya membawa dampak tersendiri bagi pemain-pemainnya. Tak terkecuali tokoh utama di serial ini yang diperankan oleh Tina Datta. Ia menyebut, Uttaran adalah pertunjukkan besar dan Ichcha, karakter yang diperankannya, sangat melekat di dirinya. Lalu setelah serial ini tamat. Ada jeda cukup lama, di mana Tina Dutta serasa harus memulai lagi dari nol. Karena hampir 7 tahun dirinya milik Uttaran.

Tina mengaku terbiasa bekerja selama 7 tahun, setiap hari di lokasi syuting dan bisa lebih dari 13 jam. Lalu tiba-tiba semua kepadatan itu lenyap. Mau tak mau, Tina harus mengikuti audisi demi audisi lagi setelah Uttaran tamat. Lalu menunggu dan berharap ada kabar baik tentang audisi yang dia jalani.

 

Sumber : detik.com

BERITA TERBARU