TNews, KOTAMOBAGU – Ketekunan seseorang dalam sebuah pekerjaan atau profesi tentu akan memberikan hasil yang memuaskan. Seperti yang dilakoni oleh Iyal Mokoginta, salah seorang warga Desa Bilalang I yang kesehariannya menjual kayu bakar. Dari profesi tersebut, Iyal mengatakan kalau kayu bakar yang dijualnya tersebut justru sudah mulai dilirik beberapa pbrik yang masih menggunakan kayu bakar, sebagai bahan bakar mereka, untuk mempertahankan kwalitas dari hasil pabrik tersebut.

“Ada beberapa pabrik pembuatan tahu maupun tempe yang sudah mulai memesan kayu bakar ini utuk dikirimkan kepada mereka secara rutin. Selain itu, para pekerja pembuat batu bata juga kerap membeli kayu bakar ini,” ungkap Iyal,

Dirinya mengatakan kalau profesi menjual kayu bakar tersebut telah dilakoninya sejak 3 tahun silam. “Sehari-hari kayu bakar ini dijual di Pasar 23 Maret Kelurahan Gogagoman. Hasil penjualannya lumayan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” tambahnya.

Dalam sepekan masih kata Iyal, dirinya bisa menjual 100 ikat kayu bakar, dengan harga Rp3500 setiap ikat kayu bakar. “Untuk dikirim ke pabti hitungannya adalh per mobil pick up, yakni sebesar Rp200 ribu. Dalam sepekan bisa 4 kali mobil pick up mensuplai kayu bakar ini ke pabrik sesuai pesanan,” tambahnya.

Untuk bisa mendapatkan kayu  bakar, Iyal mengatakan kalau dirinya membeli dari warga untuk kemudian diolah olehnya. “Mulai dari ranting, kulit kayu, dan juga ada warga yang menjual pohonnya yang sudah tidak produksi seperti  pohon rambutan da  kelapa. POhon itu kemudian saya potong dan pilah-pila seukuran kayu bakar untuk kemudian dijual kembali,” tuturnya.

TIM TNEWS

TNews, KOTAMOBAGU – Pengalaman serta ketelitian juga resep dengan campuran adonan yang pas, tentu menjadi kunci dalam menjalankan sebuah usaha, utamanya usaha kuliner seperti pembuatan kue kering.

Hal itu juga yang dilakoni oleh Yentu Pobela, salah seorang warga Desa BIlalang I Kecamatan Kotamobagu Utara, yang telah menjalani usaha pembuatan kue kering selama belasan tahun lamanya. “Usaha ini sudah saya jalani sekira 15 tahun belakangan. Biasanya, orderan itu datang ketika akan memasuki perayaan hari hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri maupun Natal dan Tahun baru,” ungkap Yenti kepada awak media.

Menariknya, dari penuturan Yenti diketahui kalau hasil kue kering olahan tangannya tersebut, ternyata sudah mulai dikenal hingga keluar daerah. “Iya, biasanya yang memesan bukan hanya orang Kotamobagu saja, tetapi ada juga dari luar daerah. Mungkin karena banyak yang merasa pas dan akhirnya dibicarakan, sehingga pesanan dari luar daerah kerap datang,” tambahnya.

Hitungan pembuatan kue dari Yenti pun bisa dikatakan cukup terjangkau. Pasalnya, hanya dengan Rp250 ribu sudah bisa mendapatkan 1 stoples kue kering yang nikmat untuk dikunyah. “Bisa hitungan per stoples, juga bisa dihitung jasa pembuatan per kilo. Untuk jasa pembuatan per kilo kita hiung Rp150 ribu setiap kilo, tentu dengan bahan dari pemesan,” tuturnya. 

TIM TNEWS

TNews, KOTAMOBAGU – Pandemi Covid yang terus melanda Indonesia hingga Kotamobagu, diakui iku memberikan dampak terhadap perekonomian warga, terlebih khusus usaha yang ada di daerah.

Namun demikian, dari beberapa usaha yang ada di Kotamobagu, Barbershop Sultan di Kelurahan Biga rupanya kasih tetap eksis bertahan di tengah pandemic yang terus saja terjadi. “Memang untun pendapatan sedikit berkurang. Tetapi, pada akhir tahun lalu, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, sempat mengalami kenaikan,” ucap Idris, salah satu tukang cukur rambut di barbershop tersbeut.

Dirinya menambahkan, untuk warga yang datang ke tempat itu tidak menentu setiap harinya. Namun begitu, dia mengatakan tetap saja ada warga yang datang, untuk meminta rambut mereka dirapikan. “Kalau dirata-ratakan mungkin bisa sampai 10 orang lebih setiap hari,” tambahnya.

Untuk harga jasa potong rambut di barbershop tersebut pun, dibedakan antara yang anak-anak dan orang dewasa. Dimana, untuk anak-anak hanya dipungut Rp20 ribu, sementara untuk orang dewasa sebesar Rp25 ribu. “Lumayanlah untuk menopang hidup, terutama di tengah pandemi ini,” tuturnya. 

TIM TNEWS

TNews, Kotamobagu – Sebanyak sembilan paket proyek per tanggal 25 Januari 2021, masuk tahap lelang, oleh Bagian

Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Kota Kotamobagu. Hal ini diungkapkan Kepala BPBJ Kotamobagu, Johan Sofian Boulu, Selasa, (26/01/2021).

“Hingga saat ini di BPBJ ada sembilan paket proyek masuk tahap lelang,” kata Johan.

Menurut Johan, dari sembilan paket proyek tersebut, semuanya berasal dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Kotamobagu, dan sebagian besar dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Delapan Paket Pengerjaan Konstruksi dan satu Jasa Konsultan, yang bersumber dari DAK serta Dana Alokasi Umum (DAU),” ungkap Sofian.

Dari sembilan proyek itu, lanjutnya, yang paling besar anggarannya yakni, peningkatan jalan Toyubong Desa Bungko, Kecamatan Kotamobagu Selatan.

“Peningkatan jalan Toyubong Desa Bungko, total anggaran Rp 3 miliar lebih yang bersumber dari DAK,” tandasnya.

(*/Neno Karlina)