Beranda blog Halaman 244

Dari Tantangan ke Peluang: Pandangan Pakar tentang Strategi Indonesia Menuju Kepatuhan EUDR

0

Koltiva mengadakan BeyondTraceability Talks, sebuah forum diskusi strategis yang membahas kepatuhan terhadap Regulasi Anti Deforestasi Uni Eropa (EUDR) dan dampaknya terhadap rantai pasok global. Acara ini menghadirkan para pemangku kepentingan industri, termasuk Ainu Rofiq (Co-Founder & Board Member Koltiva), Diah Suradiredja (Sekretariat Pengembangan National Dashboard di Kemenko Perekonomian RI), dan Insan Syafaat (Direktur Eksekutif PISAgro), untuk membahas tantangan serta strategi kepatuhan bagi Indonesia sebagai negara penghasil komoditas. Dalam diskusi ini dibahas berbagai solusi, termasuk optimalisasi teknologi melalui KoltiTrace, verifikasi lapangan, serta peningkatan kapasitas petani kecil agar mereka tetap kompetitif di pasar global.

Diskusi dalam BeyondTraceability Talks yang diselenggarakan Koltiva

Jakarta, 18 Maret 2025 – Regulasi Anti Deforestasi Uni Eropa (EUDR) terus mengubah perdagangan global dengan menempatkan keberlanjutan sebagai syarat utama akses pasar. Aturan ini bertujuan mencegah produk yang terkait dengan deforestasi masuk ke Uni Eropa, tetapi pelaksanaannya menghadapi berbagai tantangan, mulai dari penundaan hingga perdebatan politik yang masih berlangsung. Bagi negara penghasil komoditas seperti Indonesia, perubahan ini membawa tantangan sekaligus peluang strategis.

Untuk menjawab tantangan ini, Koltiva, perusahaan teknologi pertanian yang berfokus pada rantai pasok berkelanjutan, menggelar BeyondTraceability Talks, sebuah forum yang mempertemukan pemangku kepentingan industri untuk membahas dinamika kepatuhan terhadap EUDR. Diskusi ini menghadirkan Ainu Rofiq, Co-Founder dan Board Member Koltiva, Diah Suradiredja dari Sekretariat Pengembangan National Dashboard di Kemenko Perekonomian RI, serta Insan Syafaat, Direktur Eksekutif PISAgro. Forum ini mengupas kompleksitas regulasi, dampaknya terhadap ekspor Indonesia, serta strategi untuk meningkatkan keberlanjutan dalam rantai pasok global.

Penundaan penerapan EUDR selama 12 bulan mencerminkan kompleksitas dalam implementasinya. Meski memberi lebih banyak waktu bagi pelaku industri, langkah ini juga menggarisbawahi kekhawatiran berbagai pihak terhadap dampaknya pada perdagangan global. Bagi Indonesia, regulasi ini menuntut investasi besar dalam sistem ketertelusuran, peningkatan kapasitas, proses sertifikasi, dan teknologi pendukung—tantangan yang berat, terutama bagi petani kecil.

“Kerangka regulasi saat ini menghadirkan tantangan besar bagi petani kecil,” ujar Ainu Rofiq. “Tanpa dukungan yang memadai, mereka berisiko tertinggal, tidak mampu memenuhi persyaratan kepatuhan, dan akhirnya terisolasi dari perdagangan global.”

Meski penuh tantangan, terdapat beberapa solusi seperti optimalisasi teknologi, keterlibatan langsung di lapangan, dan model bisnis inklusif untuk membantu petani kecil memenuhi regulasi. Koltiva mengembangkan pendekatan terintegrasi yang memastikan transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan, memungkinkan bisnis menghadapi kompleksitas EUDR sekaligus mendukung petani kecil. Dengan penerapan penuh EUDR pada tahun 2026, waktu semakin mendesak untuk memastikan kepatuhan. Saat pasar global semakin berfokus pada komoditas berkelanjutan dan bebas deforestasi, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan penyedia teknologi menjadi kunci agar Indonesia tetap kompetitif di perdagangan internasional.

Ketertelusuran Berbasis Teknologi untuk Kepatuhan

Sektor pertanian Indonesia memegang peran penting dalam perekonomian, dengan nilai ekspor mencapai USD 52,9 miliar dan impor sebesar USD 30,3 miliar pada 2023, mencatatkan surplus perdagangan (Antara, 2023). Namun, sektor ini masih menghadapi tantangan seperti deforestasi, emisi gas rumah kaca akibat perubahan penggunaan lahan, serta keterlambatan dalam integrasi rantai nilai global karena keterbatasan teknologi, yang berdampak pada kualitas produk dan efisiensi produksi (World Economic Forum, 2024; World Bank, 2022). Untuk mendukung petani kecil yang terdampak regulasi ketat Eropa, pemerintah Indonesia tengah merancang langkah perlindungan, salah satunya melalui pengembangan National Dashboard—sistem data terintegrasi yang bertujuan memastikan transparansi dan ketertelusuran dalam rantai pasok komoditas.

Menurut Rofiq, bisnis harus beralih dari manajemen rantai pasok yang reaktif ke pendekatan proaktif dengan berinvestasi dalam solusi ketertelusuran berbasis teknologi. Ia menekankan bahwa perusahaan yang gagal memantau praktik sumber daya mereka berisiko kehilangan akses pasar, menghadapi konsekuensi hukum, dan merusak reputasi merek. Untuk tetap kompetitif, perusahaan harus memastikan transparansi penuh dan akuntabilitas di seluruh rantai pasok mereka.

Salah satu aspek utama dalam kepatuhan EUDR adalah ketertelusuran rantai pasok. Solusi unggulan Koltiva, KoltiTrace, memberikan wawasan real-time tentang asal-usul produk, kepatuhan pemasok, dan risiko keberlanjutan. Platform ini memungkinkan bisnis melakukan penilaian risiko, menerapkan strategi mitigasi, dan memastikan keselarasan dengan regulasi yang terus berkembang.

Verifikasi Lapangan dan Keterlibatan Langsung

Meski solusi digital berperan penting, Rofiq menekankan bahwa kepatuhan tidak bisa dicapai hanya dengan pengumpulan data. Tim lapangan bekerja langsung dengan produsen, koperasi, dan pemasok untuk memverifikasi praktik keberlanjutan di lokasi. Para ahli ini melakukan audit lapangan, memberikan pelatihan teknik pertanian berkelanjutan, serta membantu petani memenuhi standar regulasi.

“Mengacu pada laporan digital saja tidak cukup,” ujar Rofiq. “Klaim keberlanjutan harus diverifikasi langsung di lapangan untuk memastikan kredibilitas. Karena itu, pendekatan hybrid—menggabungkan teknologi dengan keterlibatan langsung di lapangan—adalah cara paling efektif untuk membangun kepercayaan dan menciptakan dampak nyata.”

Memberdayakan Petani Kecil Melalui Peningkatan Kapasitas

Lebih dari sekadar kepatuhan, memberdayakan petani kecil dengan pengetahuan dan alat yang tepat sangat penting untuk memastikan daya saing mereka di pasar global. Program yang menggabungkan pelatihan digital dan tatap muka berperan krusial dalam membekali petani dengan keterampilan utama, termasuk praktik pertanian yang baik, literasi keuangan, dan pemahaman terhadap regulasi. Inisiatif ini membantu petani kecil menghadapi standar keberlanjutan yang kompleks serta memperkuat akses mereka ke pasar.

“Pendidikan adalah kunci agar petani kecil tidak terpinggirkan dari rantai pasok global,” ujar Rofiq. “Dengan membekali mereka keterampilan yang tepat, kita membantu mereka meningkatkan produktivitas, menaikkan pendapatan, dan memenuhi standar internasional.”

Di tengah perdebatan yang terus berkembang mengenai EUDR, bisnis harus mengambil langkah proaktif untuk memastikan rantai pasok mereka siap menghadapi masa depan. Meski regulasi ini menghadirkan banyak tantangan, ketentuan di dalamnya juga membuka peluang untuk mendorong perubahan nyata dalam praktik keberlanjutan. Perusahaan yang berinvestasi dalam ketertelusuran, verifikasi, dan inklusi petani kecil tidak hanya akan memenuhi persyaratan kepatuhan, tetapi juga memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin dalam perdagangan etis.

“Dengan kombinasi teknologi, keterlibatan langsung di lapangan, dan peningkatan kapasitas, kita bisa menjadikan kepatuhan sebagai keunggulan kompetitif,” pungkas Rofiq.

Seiring dengan perkembangan regulasi, bisnis yang mengedepankan transparansi dan inovasi akan memiliki posisi terbaik untuk bertahan dan berkembang. Mematuhi EUDR bukan hanya tentang kepatuhan, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi petani kecil dan memastikan keberlanjutan jangka panjang dalam perdagangan global. Saksikan diskusi bersama Ainu Rofiq dalam BeyondTraceability Talks terbaru yang diselenggarakan oleh Koltiva di: https://www.koltiva.com/beyond-traceability-talks-vol2.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Kolaborasi Lintas Sektor di Yogyakarta: Telkom Indonesia Yakin AI Mampu Selamatkan Budaya Lokal

0

Telkom melalui IndigoHub Jogja Gelar Forum Kolaborasi Lintas Sektor di Yogyakarta Ajak Pelaku Industri dan Budayawan Kembangkan AI untuk Pelestarian Warisan Budaya.

Dalam menghadapi tantangan pelestarian budaya di era digital, Telkom Indonesia, melalui program Indigo menyelenggarakan Ecosystem Dialogue di Yogyakarta pada 27 Februari lalu. Kegiatan ini berfungsi sebagai ajang kolaborasi bagi para pelaku industri, budayawan, akademisi, dan pemerintah guna mendorong inovasi akal imitasi (AI) yang inklusif dan berkelanjutan dalam rangka melestarikan warisan budaya.

Pelestarian budaya kerap terhambat oleh perkembangan zaman dan minimnya akses generasi muda akan nilai-nilai tradisional. Dalam Ecosystem Dialogue, Marcel Shevchenko (AI Expert dan Founder & CEO Arutala), Agus Noor (Cultural Expert serta Sastrawan dan Budayawan), dan Dr. R. Stevanus Christian Handoko S.Kom., MM (Government & Investment Expert serta anggota DPRD DIY) sepakat bahwa integrasi AI dapat merekam dan merekonstruksi budaya secara digital agar tetap relevan. Mereka menegaskan bahwa teknologi bukanlah pengganti budaya, melainkan sarana untuk menjembatani masa lalu dan masa depan.

Lebih dari 40 peserta dari latar belakang beragam, termasuk pelaku industri teknologi, komunitas budaya, media, dan pemangku kebijakan, berkumpul dalam Ecosystem Dialogue yang diselenggarakan oleh Indigo Telkom di Yogyakarta. Acara ini menjadi ruang kolaborasi untuk merumuskan solusi pemanfaatan teknologi sebagai alat penguat budaya secara berkelanjutan, menghindari pendekatan sekadar mengikuti tren. Melalui diskusi panel, presentasi ahli, dan sesi interaktif, peserta mengeksplorasi cara mengintegrasikan AI dalam merekam, menganalisis, dan merekonstruksi warisan budaya secara digital, sekaligus menjadikannya relevan bagi masyarakat modern tanpa menghilangkan esensi nilai budaya.

<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/6ca13dfb-6f19-4c9c-a643-032dbe25b000/public" alt="Foto bersama expert dan para peserta.
” />

Dalam sesi diskusi Ecosystem Dialogue, Jadid Purwaka Aji, Business Community Lead Indigo di Yogyakarta, menegaskan pentingnya sinergi antara teknologi dan budaya. “Kami percaya bahwa sinergi antara kebudayaan dan teknologi dapat menciptakan solusi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga berkelanjutan dalam pelestarian budaya,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. R. Stevanus Christian Handoko, Anggota DPRD DIY, menyoroti peran regulasi dalam mendukung inovasi berbasis budaya. “Pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang mendukung perkembangan teknologi berbasis kebudayaan agar inovasi yang dihasilkan dapat berjalan secara berkelanjutan” jelasnya. Kedua pandangan ini menegaskan bahwa teknologi seharusnya dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkuat pelestarian budaya secara berkelanjutan, bukan hanya sekadar mengikuti tren sesaat.

“Teknologi telah membuka peluang baru untuk melestarikan budaya. Melalui kolaborasi lintas sektor, kami melihat bagaimana generasi muda dapat belajar nilai-nilai tradisional secara interaktif, sementara pelaku seni mendapatkan akses pasar global untuk produk budaya mereka. Ke depannya, Indigo akan terus memperluas sinergi ini dan menjadikan Ecosystem Dialogue sebagai agenda tahunan untuk menciptakan dampak jangka panjang bagi masyarakat,” tegas Patricia Eugene Gasperz, Senior Manager Indigo.

Ecosystem Dialogue membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk melestarikan budaya sambil memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Melalui integrasi AI dan kearifan lokal, acara ini tidak hanya membantu masyarakat mengakses warisan budaya secara digital. Seperti tradisi lisan, seni pertunjukan, dan bahasa daerah, tetapi juga menciptakan peluang baru dalam pendidikan dan ekonomi kreatif. Teknologi interaktif dapat digunakan untuk mengajarkan generasi muda tentang nilai-nilai budaya secara menarik, sementara digitalisasi produk budaya seperti kriya dan musik tradisional membuka peluang pasar global bagi pelaku seni. Dengan demikian, acara ini memberdayakan masyarakat untuk tetap terhubung dengan identitas budaya mereka, sekaligus meningkatkan kesejahteraan melalui inovasi teknologi.

Indigo berharap Ecosystem Dialogue menjadi langkah awal menuju komitmen jangka panjang dalam membangun ekosistem digital yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan. Ke depannya, Indigo ingin memperluas kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat inovasi teknologi berbasis budaya, serta mendorong regulasi yang mendukung pengembangan ekosistem kreatif berbasis kearifan lokal. Indigo juga bertekad menjadikan Ecosystem Dialogue sebagai agenda tahunan yang konsisten menghasilkan solusi konkret, baik dalam bentuk prototipe teknologi budaya maupun rekomendasi kebijakan yang berdampak luas. Dengan upaya ini, Indigo bertekad untuk terus mendukung pelestarian budaya, penguatan ekonomi lokal, dan kemajuan bangsa melalui teknologi yang berkelanjutan.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Telkom Indonesia dan Ledgerowl Kolaborasi Tingkatkan Literasi Keuangan para UMKM dan Startup Memanfaatkan Teknologi AI

0

Telkom melalui Program Indigo Bersama Ledgerowl Gelar Masterclass AI untuk Tingkatkan Literasi Keuangan Bisnis UMKM di Yogyakarta.

Di tengah perkembangan ekonomi digital, pelaku usaha menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan keuangan yang akurat dan efisien. Ketidakpastian pasar serta keterbatasan akses terhadap teknologi sering kali menjadi hambatan bagi bisnis, terutama bagi UMKM dan industri kreatif, dalam menjaga stabilitas finansial mereka. Kurangnya pemahaman tentang kecerdasan buatan (Akal Imitasi – AI) juga menjadi faktor yang membuat banyak pelaku usaha belum memanfaatkan teknologi ini secara optimal dalam pengambilan keputusan bisnis mereka.

Dalam menjawab tantangan ini, Telkom Indonesia melalui program Indigo menginisiasi Masterclass AI bertajuk “Leveraging AI for Financial Insights & Forecasting” di IndigoHub Jogja pada 27 Februari lalu. Acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para pelaku bisnis mengenai pemanfaatan kecerdasan buatan dalam analisis keuangan dan pengambilan keputusan berbasis data.

Sebagai bagian dari komitmen untuk mendorong inovasi digital, Indigo berkolaborasi dengan Ledgerowl, sebuah platform keuangan berbasis AI yang dirancang untuk membantu bisnis dalam mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif. Kolaborasi ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana kecerdasan buatan dapat menjadi solusi praktis dalam pengelolaan keuangan bisnis, membantu para pelaku usaha membuat keputusan yang lebih akurat dan berbasis data. 

Rey Kamal, CEO Ledgerowl, menjelaskan bahwa acara ini memberikan peserta kesempatan untuk mendalami potensi AI dalam mendukung operasional bisnis. Mereka memperoleh wawasan tentang bagaimana AI membantu mengelola risiko keuangan, membaca pola transaksi, dan memberikan rekomendasi mitigasi risiko berbasis data. Melalui workshop interaktif, peserta dapat langsung mempraktikkan penggunaan AI dalam analisis keuangan. Sesi networking juga menjadi ruang bagi pelaku bisnis untuk bertukar pengalaman dan menjalin kolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki visi serupa. Semua elemen ini dirancang agar teknologi AI dapat diadopsi secara praktis dan memberikan dampak nyata bagi bisnis peserta.

<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/0e106ed1-50a1-49f0-362c-74e3f86a3700/public" alt="Para peserta yang antusias saat sesi networking.
” />

“Kami percaya bahwa kecerdasan buatan dapat menjadi solusi inovatif dalam pengelolaan keuangan bisnis, membantu para pelaku usaha untuk membuat keputusan yang lebih akurat dan berbasis data. Melalui acara ini, kami berharap dapat membuka wawasan lebih luas tentang bagaimana AI dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko finansial dalam bisnis,” ujar Rey Kamal, CEO Ledgerowl.

“Kami sangat senang dapat menyelenggarakan acara ini sebagai wadah bagi para pelaku bisnis untuk mengeksplor kegunaan AI dalam pengelolaan finansial bisnis mereka. Harapannya, melalui inisiatif seperti ini, semakin banyak bisnis yang dapat memanfaatkan AI untuk mendorong pertumbuhan yang lebih berkelanjutan,” ujar Patricia Eugene Gasperz, Senior Manager Indigo.

Acara ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung bagi peserta, dan berpotensi menciptakan efek domino yang lebih luas bagi masyarakat. Dengan meningkatkan kemampuan pelaku bisnis dan UMKM dalam mengadopsi AI, acara ini berkontribusi pada penguatan ekosistem digital, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Selain itu, kolaborasi antar-peserta yang terjalin selama sesi networking membuka peluang untuk proyek-proyek bersama yang inovatif, sehingga menciptakan sinergi yang mendukung keberlanjutan usaha di masa depan.

Ke depannya, Indigo berkomitmen untuk memperkuat ekosistem inovasi digital dengan memperluas pemanfaatan AI di berbagai sektor. Melalui pengembangan IndigoHub dan IndigoSpace sebagai AI Center di berbagai daerah, Indigo Telkom mendukung startup dan pelaku bisnis dalam mengakses teknologi yang dapat meningkatkan daya saing serta keberlanjutan usaha mereka.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Makassar NgabuburIT 2025: Acara Kolaborasi Telkom dengan Komunitas Google Develper Universitas Hasanudin Untuk Tingkatkan Literasi AI

0

Program Indigo dari Telkom bersama dengan Komunitas Pengembang Google dari kampus Universitas Hasanudin selenggarkan acara Makassar NgabuburIT 2025 untuk bekali generasi muda untuk kuaai Teknologi AI.

PT Telkom Indonesia melalui program Indigo kembali memperkuat komitmennya dalam mendukung ekosistem digital Indonesia. Google Developer Groups on Campus (GDGoC) Universitas Hasanuddin, menyelenggarakan acara “NgabuburIT: IT Career Talk in AI Era” di Makassar. Didukung penuh oleh PT Telkom Indonesia melalui program Indigo , kegiatan ini mengumpulkan 50 peserta untuk memahami pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam meningkatkan daya saing di industri teknologi, membangun personal branding via LinkedIn, serta memperluas peluang karier.

Dua sesi talkshow utama dirancang untuk menjawab tantangan literasi AI di kalangan talenta muda. Peserta tidak hanya diajak mengeksplorasi cara mengoptimalkan profil LinkedIn dan membangun jaringan profesional menggunakan AI, tetapi juga mengidentifikasi keterampilan kritis yang dibutuhkan untuk bersaing di industri teknologi. Materi yang dibawakan oleh para praktisi tidak hanya membahas keterampilan teknis yang dibutuhkan di era AI, tetapi juga memberikan perspektif konkret tentang bagaimana teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk membuka peluang karier yang lebih luas di industri digital.

<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/58b80977-ceee-41f1-9a14-2bcde34fec00/public" alt="Pembukaan acara Lead GDGoC UNHAS oleh MC.
” />

Lead GDGoC UNHAS, Winati Mutmainnah, menegaskan tujuan kolaborasi ini dalam sambutannya. “Kami ingin memberikan ruang bagi teman-teman dan talenta digital untuk memahami AI tidak hanya sebagai teknologi masa depan, tetapi sebagai keterampilan yang harus dikuasai sejak sekarang,” ungkapnya.

Tidak hanya menghadirkan diskusi inspiratif, NgabuburIT juga diramaikan dengan sesi interaktif seperti tanya jawab dan games edukatif berbasis AI jelang berbuka puasa. Dengan suasana kolaboratif yang difasilitasi oleh Indigo, peserta tidak hanya memperluas wawasan tetapi juga membangun jejaring profesional dengan praktisi industri. Aktivitas ini menjadi bukti nyata komitmen Indigo dalam mengakselerasi pertumbuhan talenta digital Makassar yang siap bersaing di era teknologi.

Salah satu peserta, Fadhil Dhanendra, mengungkapkan antusiasmenya terhadap acara ini. “Event ini sangat membuka wawasan saya tentang bagaimana AI bisa dimanfaatkan tidak hanya dalam pekerjaan teknis, tetapi juga dalam membangun personal branding dan memperluas peluang karier. Ternyata AI seajaib itu,” ungkap Fadhil. Kesan ini merefleksikan tujuan NgabuburIT untuk mengubah persepsi AI sebagai alat yang inklusif dan relevan bagi semua kalangan.

<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/17a5f988-283b-4b8a-3855-1c71f640cd00/public" alt="Peserta yang mendengarkan pemaparan dengan antusias.
” />

Menurut Patricia Eugene Gasperz, Senior Manager Program Indigo, kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam mendukung pengembangan talenta digital nasional, khususnya di bidang AI. “Kami berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang mendorong inovasi dan kesiapan kerja di era AI. Dengan semakin besarnya peran AI dalam industri, penting bagi talenta digital untuk memahami dan menguasai teknologi ini. Melalui acara seperti ini, kami berharap dapat mempercepat adaptasi dan penguatan keterampilan AI bagi generasi muda, sejalan dengan strategi nasional dalam mencetak SDM unggul di bidang teknologi,” ujarnya.

Keberhasilan NgabuburIT menjadi bukti nyata komitmen Telkom Indonesia untuk terus memperluas kolaborasi strategis dalam meningkatkan literasi teknologi dan mempercepat implementasi AI di berbagai lini. Ke depannya, Telkom akan menggandeng lebih banyak mitra dari berbagai bidang untuk menghadirkan inisiatif edukasi, pelatihan, serta proyek inovatif yang memperkuat pemahaman masyarakat tentang AI. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memperkaya ekosistem digital Indonesia, tetapi juga menjadi penggerak transformasi industri melalui pemanfaatan teknologi yang lebih masif dan berkelanjutan.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Arfiana Maulina Terpilih Mengikuti Pelatihan Bergengsi UNITAR Hiroshima

0

Arfiana Maulina, aktivis muda sekaligus founder WateryNation, terpilih sebagai salah satu peserta Leaders for a Free and Open Indo-Pacific: Sea and Human Security Training Programme yang diselenggarakan oleh UNITAR Hiroshima. Program ini berlangsung di Jakarta pada 9-20 September 2024, menghadirkan pemimpin-pemimpin muda dari kawasan Indo-Pasifik untuk membahas isu keamanan manusia, maritim, dan keberlanjutan.

Melalui sesi pelatihan intensif, mentoring, serta kunjungan lapangan ke Ketapang Urban Aquaculture & Mangrove Conservation Area, Arfiana akan memperkuat kapasitas kepemimpinan dan memperdalam wawasan tentang solusi keberlanjutan di kawasan Indo-Pasifik.

Arfiana berharap ilmu dan pengalaman yang didapat bisa diaplikasikan melalui WateryNation serta menginspirasi anak muda Indonesia untuk lebih peduli terhadap isu air bersih dan keberlanjutan.

Arfiana Maulina terpilih mengikuti Training Phase II Leader for Free and Open Indo-Pacific UNITAR Hiroshima berfoto bersama Michael Fors, Ph.D dan H.E KIYA Masahiko, Ambassador of Japan to ASEAN (Sumber: Dok. Pribadi/Arfiana Maulina)

Jakarta, 18 Maret 2025 – Arfiana Maulina, seorang aktivis muda Indonesia yang dikenal atas kiprahnya di bidang sustainability dan edukasi air bersih, resmi terpilih mengikuti program pelatihan bergengsi Leaders for a Free and Open Indo-Pacific: Sea and Human Security Training Programme yang diselenggarakan oleh UNITAR Hiroshima. Pelatihan ini akan berlangsung pada tanggal 9 hingga 20 September 2024 di Novotel Jakarta Cikini, dan diikuti oleh pemimpin-pemimpin muda dari berbagai negara di kawasan Indo-Pasifik.

Program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan pemuda dalam menghadapi tantangan global, khususnya terkait keamanan manusia, keamanan maritim, keberlanjutan lingkungan, serta pembangunan yang inklusif dan tangguh. Dalam pelatihan ini, peserta akan dibekali berbagai materi, mulai dari climate resilience & disaster risk reduction, blue economy & blue finance, hingga gender inclusivity dan youth empowerment.

Selain sesi kelas, Arfiana juga akan mengikuti kegiatan Study Tour ke Ketapang Urban Aquaculture & Mangrove Conservation Area di Tangerang, yang memberi pengalaman langsung terkait upaya konservasi dan pengelolaan sumber daya pesisir yang berkelanjutan.

“Saya merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari program ini. Pelatihan ini bukan hanya kesempatan belajar, tapi juga ruang bagi saya untuk membangun jejaring internasional dan memperdalam pemahaman tentang bagaimana pemuda bisa berkontribusi dalam menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang lebih aman, terbuka, dan berkelanjutan,” ujar Arfiana.

Keterlibatan Arfiana dalam program ini sejalan dengan komitmennya membangun kesadaran generasi muda Indonesia tentang pentingnya air bersih dan praktik berkelanjutan melalui WateryNation, organisasi yang ia dirikan sejak usia 16 tahun. Ia juga berharap ilmu dan jejaring yang ia peroleh selama pelatihan ini dapat mendukung kolaborasi lintas negara untuk menghadapi tantangan global di masa depan.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

YSK Rasa Gubernur P-BMR

0
Gambar: Yulius Selvanus Komaling.

TNews, BMR – Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling (YSK), bersama Wakil Gubernur, Viktor Mailangkay, baru-baru ini melakukan kunjungan kerja yang sangat berarti bagi masyarakat Bolaang Mongondow Raya (BMR).

Kunjungan yang digelar pada bulan Ramadhan ini tidak hanya sekadar agenda rutin pemerintah, tetapi juga menjadi simbol kepedulian nyata seorang gubernur terhadap daerah yang telah lama merasa terabaikan.

Bagi warga BMR, kehadiran YSK bagaikan angin segar.

Pasalnya, meski telah berganti banyak pemimpin daerah, ini adalah pertama kalinya mereka merasakan perhatian mendalam dari seorang gubernur. Dalam kunjungan tersebut, YSK tidak sekadar berjanji, tetapi langsung menunaikan janjinya kepada masyarakat, khususnya di empat wilayah: Bolmut, Bolsel, Kotamobagu, dan Bolmong.

“Saya datang untuk membayar janji kepada masyarakat Bolmong,” tegas Yulius Selvanus dengan penuh komitmen. Ini adalah kunjungan pertama beliau sebagai gubernur, dan ia menegaskan betapa pentingnya mewujudkan janji-janji kampanye yang telah disampaikan.

Masyarakat BMR pun merasa bahwa YSK bukan hanya gubernur Sulawesi Utara, tetapi sudah seperti gubernur untuk Provinsi Bolaang Mongondow Raya (P-BMR), sebuah harapan yang sudah lama mereka dambakan. Pembentukan P-BMR memang menjadi impian banyak warga yang ingin melihat daerah mereka lebih diperhatikan dalam pembangunan dan pengelolaan sumber daya.

Dalam pertemuan yang hangat dengan warga Desa Inobonto, Kamis, 13 Maret 2025, YSK juga menegaskan komitmennya untuk pembangunan perguruan tinggi dan fasilitas pendidikan di daerah tersebut.

“Pembangunan universitas ini sudah kami persiapkan dengan matang. Lokasi di Desa Inuai, Kecamatan Passi Barat, sudah final dan akan segera dimulai,” ujar Yulius, optimis bahwa meski kewenangan pembangunan perguruan tinggi ada di tangan Kemenristekdikti, proyek ini akan berjalan sesuai rencana dalam tiga tahun ke depan.

Namun, bukan hanya soal pendidikan. Gubernur YSK juga memperlihatkan perhatian besar terhadap pengembangan olahraga di BMR. Salah satu infrastruktur yang menjadi sorotan adalah stadion yang sudah lama diimpikan warga untuk direnovasi.

YSK berjanji akan segera memulai renovasi stadion yang telah lama terbengkalai ini dengan kualitas terbaik, dan bahkan siap mengalokasikan dana sebesar Rp 35 miliar untuk mendukung proyek tersebut. “Stadion ini sudah waktunya direnovasi. Selain untuk sepak bola, kami juga akan siapkan fasilitas untuk cabang olahraga lainnya,” ujar YSK, yang didampingi oleh Wakil Gubernur Viktor Mailangkay.*

Peliput: Konni Balamba

BREAKING NEWS : Tiga Anggota Polri Tewas Tertembak Saat Gerebek Judi Sabung Ayam

0
Tiga Anggota Polri Tewas Tertembak Saat Gerebek Judi Sabung Ayam

TNews, LAMPUNG– Sebuah insiden berdarah terjadi di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, provinsi Lampung , yang mengguncang dunia kepolisian dan masyarakat setempat. Tiga anggota Polri, termasuk Kapolsek Negara Batin IPTU Lusiyanto, SH, tewas dalam penggerebekan judi sabung ayam yang berujung pada baku tembak dengan sekelompok orang tak dikenal.

Penggerebekan yang dilakukan pada Senin sore sekitar pukul 16.50 WIB ini melibatkan tim gabungan dari Polres Way Kanan dan Satreskrim Polres Way Kanan. Namun, upaya penegakan hukum tersebut berubah menjadi tragedi ketika rombongan polisi diserang dengan tembakan dari lokasi sabung ayam yang mereka amankan. Ketiga korban tewas langsung di tempat, termasuk Kapolsek Negara Batin, IPTU Lusiyanto, Bripka Petrus, dan Bripda Ghalib.

Sumber terpercaya mengungkapkan bahwa operasi tersebut berlangsung dengan sangat dramatis. Ketika rombongan polisi mendekati lokasi sabung ayam yang sudah lama beroperasi di kawasan tersebut, mereka sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara.

Namun, tak lama setelahnya, tembakan yang terarah langsung menghujani anggota polisi. “Tembakan langsung diarahkan ke rombongan polisi. Kapolsek dan dua anggota lainnya menjadi korban dalam insiden tersebut,” ujar narasumber yang enggan disebutkan namanya.

Tragedi ini semakin mencurigakan, karena lokasi sabung ayam yang digerebek bukanlah hal baru. Berdasarkan keterangan, arena sabung ayam tersebut sudah beroperasi selama bertahun-tahun tanpa gangguan berarti, bahkan terkesan terlindungi oleh oknum-oknum tertentu.

Anggota DPRD Provinsi Lampung, Sahdana, S.Pd, mengkritik keras peristiwa ini dan mendesak Kapolres Way Kanan untuk bertanggung jawab atas kelalaian dalam pengawasan.

“Saya sangat menyayangkan kejadian ini. Lokasi sabung ayam yang sudah bertahun-tahun beroperasi, masa intelijen kepolisian tidak mengetahuinya? Kapolres Way Kanan harus bertanggung jawab,” ujar Sahdana dengan nada geram.

Keberadaan sabung ayam ilegal yang terus tumbuh subur di wilayah ini menambah sorotan tajam terhadap kinerja aparat penegak hukum. Apakah ada permainan bawah tanah yang membuat aksi kejahatan ini terpelihara begitu lama? Masih banyak pertanyaan yang menggantung mengenai keterlibatan oknum dalam melindungi praktik perjudian ilegal yang meresahkan ini.

Peristiwa ini telah mengundang banyak reaksi dari berbagai pihak, dengan masyarakat setempat dan keluarga korban meminta keadilan dan penyelidikan mendalam. Sementara itu, Kapolres Way Kanan hingga kini belum memberikan komentar resmi terkait tragedi ini. (***)

Merchmaking Market 2025: Surga Merchandise Musisi Hadir di The Brickhall Fatmawati City Center

0

Jakarta, 21 Maret 2025 – Pernah kebayang nggak kalau satu ruangan bisa penuh dengan musisi, desainer, kolektor, dan pecinta musik yang punya satu kesamaan, yaitu merchandise! Nah, di Merchmaking Market 2025, semuanya akan berkumpul jadi satu, di satu venue yang selalu jadi saksi pergerakan industri kreatif, tidak lain adalah The Brickhall Fatmawati City Center! Dari 21-23 Maret 2025, acara ini akan menjadi surga bagi mereka yang percaya bahwa merchandise bukan sekadar kaos atau tote bag, tapi simbol dari sebuah cerita, pergerakan, dan identitas.

Bagi para musisi, merchandise bukan hanya sebuah pelengkap. Seperti yang ditulis oleh Arsita Pinandita dalam bukunya, Merchandise Musik – Gaya Visual Dalam Skena, merchandise adalah bagian dari musik itu sendiri, memperpanjang hubungan antara musisi dan pendengarnya, menciptakan pengalaman lebih dari sekadar mendengar lagu. Dari dulu sampai sekarang, setiap kaos band yang biasanya digunakan bukan cuma fashion statement, tapi juga bentuk loyalitas, kebanggaan, dan bahkan solidaritas. Dan di Merchmaking Market 2025 yang ada di The Brickhall, kamu bisa ngerasain langsung atmosfer itu.

Jadi, ada apa aja di sini? Bayangin bisa nemuin merchandise eksklusif dari musisi legendaris dan idola kamu seperti Ari Lasso, BAALE, Candra Darusman, D’Masiv, Danilla, Dewa, Fariz RM, Godbless, Isyana, Nike Ardilla, Perunggu, Sore, The Adams, dan masih banyak lagi! Tapi bukan cuma itu, acara ini juga menghadirkan sesi diskusi inspiratif bareng Arsita Pinandita, Sir Dandy, Arian13, Ardneks & Ilham Nugroho, Said Kamengski, dan banyak nama besar lainnya dalam industri kreatif. Mereka akan membahas bagaimana merchandise telah berkembang dari sekadar produk menjadi perpanjangan dari ekspresi budaya dan identitas.

Selama tiga hari, The Brickhall FCC, yang merupakan bagian dari ASRI Spaces akan berubah menjadi ruang yang penuh dengan energi kreatif. Ada set musik dari DJ yang bakal bikin suasana makin hidup, pameran yang menampilkan kolaborasi unik dari berbagai komunitas, hingga area F&B yang jadi tempat sempurna buat ngobrol, bertukar ide, dan memperluas koneksi. Ini bukan sekadar event jualan, ini adalah pertemuan besar bagi ekosistem musik dan kreatif.

Agenda Merchmaking Market di The Brickhall Fatmawati City Center

Tiket dibanderol mulai dari Rp30.000, harga yang nggak cuma kasih kamu akses ke ratusan koleksi merchandise eksklusif, tapi juga membuka pintu untuk pengalaman dan pertemanan baru. Jadi, kalau kamu merasa bagian dari skena ini, atau mau jadi bagian dari skena ini, nggak ada alasan buat skip! 

Catat tanggalnya, ajak teman, keluarga bahkan pasangan, dan rasain sendiri gimana serunya dunia merchandise dan musik dalam satu ruang. This is more than just merch. This is culture! Untuk informasi lebih lengkap, pantau terus Instagram ASRI Spaces @asri.spaces. Foto dapat diunduh di sini.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

EVOS Terpilih sebagai Klub Mitra Resmi Esports World Cup Foundation (EWCF)

0

Jakarta, 17 Maret 2025 – EVOS, salah satu ekosistem gaming-entertainment terbesar di Asia Tenggara dan Indonesia, dengan bangga mengumumkan bahwa kami telah terpilih sebagai klub mitra resmi Esports World Cup Foundation (EWCF). Ini merupakan pencapaian besar dalam perjalanan kami sebagai organisasi esports terkemuka di panggung global.

Proses seleksi ini sangat kompetitif, dengan hanya segelintir organisasi yang berhasil terpilih. Kami merasa terhormat menjadi salah satunya, tidak hanya mewakili Indonesia, tetapi juga berdiri sebagai salah satu dari perwakilan di benua Asia. Pencapaian ini mencerminkan komitmen kami untuk terus berkembang dan berkompetisi di level tertinggi dalam ekosistem esports internasional.

Esports World Cup Foundation (EWCF) adalah organisasi terkemuka yang berfokus pada pengembangan klub esports yang berkelanjutan, menyatukan penggemar game di seluruh dunia, serta mempromosikan Esports World Cup secara global. Program Klub Mitra EWCF 2025 menargetkan klub-klub dengan keterlibatan penggemar yang kuat dan keunggulan kreatif. Klub mitra harus menunjukkan performa kompetitif elite di berbagai gim serta memiliki kehadiran global yang signifikan. Melalui kemitraan ini, klub-klub mendapatkan akses ke pendanaan program dengan cara melibatkan penggemar sepanjang tahun, membangun antusiasme menuju dan selama berlangsungnya Esports World Cup. Sebagai mitra resmi EWCF, EVOS berkomitmen untuk memperkenalkan Esports World Cup ke kawasan Asia Tenggara, memanfaatkan ekosistem dinamis kami untuk menghubungkan dan mengembangkan komunitas esports global.

Setelah berpartisipasi dalam Esports World Cup 2024, EVOS bertanding melawan tim-tim terbaik dari seluruh dunia, kami percaya bahwa kemitraan ini menjadi bukti nyata komitmen kami dalam mengangkat esports di Asia, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Pengalaman kami dalam turnamen ini semakin memperkuat visi kami dalam mengembangkan talenta, meningkatkan daya saing, dan berkontribusi pada pertumbuhan esports secara global.

Hartman Harris, CEO EVOS, menyampaikan pandangannya mengenai pencapaian ini:

“Menjadi klub mitra resmi Esports World Cup Foundation adalah langkah besar bagi EVOS. Pencapaian ini menegaskan dedikasi kami terhadap industri dan tekad kami untuk terus menjadi yang terbaik. Kami sangat antusias dengan peluang yang dibawa oleh kemitraan ini, bukan hanya untuk EVOS, tetapi juga bagi seluruh ekosistem esports Indonesia. Kami berharap dapat bekerja sama dengan EWCF dalam membentuk masa depan esports global. Kemitraan ini juga menjadi bukti bahwa mimpi bisa menjadi kenyataan, dengan semangat, kerja keras, dan dukungan yang tepat, kami membuktikan bahwa esports Indonesia mampu bersaing dan berkembang di panggung dunia.”

Sebagai klub mitra resmi, EVOS akan berperan aktif dalam berbagai inisiatif yang dipimpin oleh Esports World Cup Foundation, mulai dari kampanye kreatif, aktivasi penggemar, hingga program yang berkontribusi pada pertumbuhan industri dan peningkatan standar esports.

Kemitraan ini semakin menegaskan posisi EVOS sebagai kekuatan besar di industri esports serta sebagai pemain utama dalam membentuk masa depan esports, baik di tingkat regional maupun global.

— SELESAI—

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Panduan Memilih Penyedia OTC USDT untuk Transaksi Aman dan Efisien

0

Dalam dunia aset kripto, Over-the-Counter (OTC) trading menjadi pilihan bagi investor yang ingin melakukan transaksi dalam jumlah besar tanpa memengaruhi harga pasar. Berbeda dengan perdagangan di bursa reguler yang menggunakan order book, layanan OTC memungkinkan transaksi dilakukan secara langsung antara pembeli dan penjual dengan harga yang lebih stabil dan proses yang lebih fleksibel.

Bagi yang mempertimbangkan menggunakan layanan OTC, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar transaksi tetap aman dan sesuai dengan kebutuhan. Artikel ini akan membahas aspek penting dalam memilih penyedia OTC USDT yang tepat.

Memahami OTC Trading

OTC (Over-the-Counter) adalah metode perdagangan aset, termasuk kripto, yang dilakukan secara langsung antara dua pihak tanpa melalui bursa publik. 

Dalam OTC trading, transaksi biasanya dilakukan melalui penyedia layanan khusus yang menghubungkan pembeli dan penjual, memungkinkan eksekusi dalam jumlah besar dengan harga yang lebih stabil dibandingkan perdagangan di bursa reguler.

Keunggulan utama OTC adalah fleksibilitas dalam negosiasi harga, privasi transaksi yang lebih terjaga, dan risiko slippage yang lebih rendah karena tidak melibatkan order book yang terbuka. Layanan ini sering digunakan oleh investor institusional atau individu yang ingin melakukan transaksi besar tanpa mengganggu harga pasar.

Cara Memilih Platform OTC USDT Terbaik

Memilih platform OTC terbaik bukan sekadar mencari tempat jual beli aset kripto dalam jumlah besar, tetapi juga memastikan keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi.

Salah satu hal pertama yang harus diperhatikan adalah keamanan dan regulasi. Pastikan platform yang kamu pilih memiliki sistem keamanan yang kuat, seperti enkripsi data dan perlindungan terhadap serangan siber. Selain itu, regulasi dari otoritas keuangan yang terpercaya juga penting agar dana dan data pribadimu tetap aman.

Selanjutnya, perhatikan likuiditas dan volume perdagangan dari platform tersebut. Semakin tinggi likuiditas, semakin mudah kamu melakukan transaksi dalam jumlah besar tanpa mengalami perbedaan harga yang signifikan (slippage). Volume perdagangan yang tinggi juga menjadi indikator bahwa platform tersebut memiliki banyak pengguna dan dapat dipercaya.

Selain itu, jangan lupa untuk membandingkan harga dan biaya transaksi. Beberapa platform mungkin menawarkan harga kompetitif, tetapi memiliki biaya tersembunyi yang tidak transparan. Pilih platform OTC yang memberikan informasi biaya dengan jelas, mulai dari spread hingga biaya transaksi, agar kamu bisa mendapatkan keuntungan maksimal.

Kecepatan dalam eksekusi transaksi juga sangat penting. Platform OTC yang baik harus mampu menyelesaikan transaksi dengan cepat, sehingga kamu tidak mengalami perubahan harga yang merugikan akibat keterlambatan. Pastikan platform yang kamu gunakan memiliki rekam jejak dalam memberikan layanan cepat dan efisien.

Terakhir, pertimbangkan dukungan pelanggan dan reputasi platform. Layanan pelanggan yang responsif sangat membantu jika terjadi masalah atau kendala saat transaksi. Selain itu, membaca ulasan dan pengalaman pengguna lain juga bisa menjadi cara terbaik untuk memastikan bahwa platform tersebut benar-benar dapat diandalkan.

Layanan OTC Trading di Bittime

Image

Jika kamu mencari platform OTC yang memenuhi semua kriteria di atas, Bittime OTC adalah pilihan yang tepat!

Ikuti langkah mudah berikut untuk memulai layanan OTC di Bittime:

Daftar & Verifikasi Akun – Buat akun di Bittime dan selesaikan verifikasi untuk mulai trading dengan aman.

Diskusi dengan Tim OTC – Hubungi tim profesional Bittime untuk mendapatkan harga terbaik dan layanan sesuai kebutuhanmu.

Gabung ke Grup Eksklusif – Dapatkan akses ke informasi terbaru, peluang trading, dan layanan prioritas.

Mulai Trading OTC – Lakukan transaksi dengan harga final yang transparan dan eksekusi cepat tanpa khawatir volatilitas pasar.

Gabung sekarang dan nikmati kemudahan trading OTC di Bittime!

Disclaimer

Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna. Bittime adalah platform perdagangan aset kripto terdaftar di Bappebti yang menyediakan informasi berdasarkan riset internal, bersifat umum dan edukatif. Informasi ini bukan merupakan nasihat keuangan, investasi, hukum, atau perpajakan. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan. Pengguna wajib melakukan analisis mandiri dan memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang berlaku.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

BERITA TERBARU