Beranda blog Halaman 254

Liburan Ke Bali Tapi Bingung Mau Kemana? Baliluxurytravel.com Solusinya!

0

Baliluxurytravel.com hadir sebagai panduan utama buat kamu yang ingin menikmati sisi terbaik dari Pulau Dewata! Dari destinasi tersembunyi sampai pengalaman mewah, situs ini siap membantu kamu merencanakan perjalanan impian.

Bali terkenal dengan pantainya yang eksotis, budaya yang kaya, dan kuliner yang menggoda. Tapi dengan begitu banyak pilihan, menentukan tempat yang tepat bisa jadi tantangan. Nah, Baliluxurytravel.com menyajikan panduan terpercaya yang sudah dikurasi—mulai dari tempat wisata keren, akomodasi eksklusif, sampai pengalaman seru yang wajib dicoba.

Tari Kecak di Pura Uluwatu

“Kami ingin Baliluxurytravel.com jadi lebih dari sekadar blog perjalanan. Kami ingin membantu wisatawan menikmati Bali dengan pengalaman yang otentik dan berkesan,” ujar Pendiri Baliluxurytravel.com. “Mau staycation di vila mewah di Seminyak atau menjelajahi budaya Ubud? Semua ada di sini!”

Apa aja yang bisa kamu temukan di Baliluxurytravel.com?

1. Panduan Perjalanan Lengkap – Tips dan rekomendasi untuk menjelajahi Ubud, Seminyak, Canggu, Uluwatu, dan lainnya.

2. Akomodasi Mewah – Rekomendasi resort eksklusif, vila keren di tepi pantai, dan hotel butik.

3. Pengalaman Lokal – Panduan upacara tradisional, pura ikonik, dan budaya Bali yang menarik.

4. Kuliner & Hiburan – Rekomendasi restoran top, beach club hits, dan hidden gem tempat makan lokal.

5. Petualangan & Wellness – Info tentang yoga retreat, spa terbaik, surfing, dan aktivitas outdoor lainnya.

Baliluxurytravel.com terus memperbarui kontennya dengan tren terbaru, itinerary seru, dan tips wisata ramah lingkungan, jadi kamu nggak akan ketinggalan info untuk liburan yang makin asik.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Kunjungan Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Indonesia ke India

0

JAKARTA, 17 Maret 2025 – Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Indonesia, badan yang memberikan rekomendasi strategis kepada pemerintah Indonesia, saat ini sedang mengunjungi India dari tanggal 17 Maret hingga 23 Maret 2025 untuk mempelajari kebijakan dan infrastruktur Digital Public Infrastructure (DPI) India. Hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa inisiatif yang dibahas dalam kunjungan Presiden Indonesia ke India baru-baru ini, termasuk penandatanganan nota kesepahaman atau MoU tentang kerja sama digital.

Delegasi yang beranggotakan 10 orang tersebut terdiri dari Direktur Eksekutif DEN, pejabat senior dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Bank Indonesia.

Para delegasi direncanakan akan bertemu dengan Direct Benefit Transfer (DBT) Mission, Otoritas Identifikasi Unik India (UIDAI), Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India (MeitY), Kementerian Keuangan India, Institut Teknologi Informasi Internasional (IIIT) Bangalore, Yayasan Sahmati serta mengunjungi Aadhaar Kendra di Wilayah Ibu Kota Nasional (NCR) India.

Kunjungan ini akan memberikan dasar yang kuat untuk kolaborasi dalam berbagi kapasitas digital India dengan Indonesia seperti DPI dan layanan/skema terkait, serta Unified Payments Interface (UPI) untuk pembayaran digital, bidang-bidang yang sebagian besar belum tersentuh hingga saat ini dalam kebijakan dan kerangka kerja kelembagaan Indonesia.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Setelah Koreksi, Harga Emas Bangkit Kembali Menembus $3.000

0

Harga emas (XAU/USD) mengalami koreksi setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di $3.005 pada akhir pekan lalu. Pada hari Senin (17/3), harga emas diperdagangkan di bawah $3.000, tepatnya di sekitar $2.990. Koreksi ini dipicu oleh aksi profit-taking yang dilakukan investor setelah lonjakan signifikan sebelumnya. Namun, tren bullish masih mendominasi berdasarkan analisis teknikal dan faktor fundamental yang mendukung pergerakan harga.

Menurut Andy Nugraha, analis dari Dupoin Indonesia, formasi candlestick dan indikator Moving Average saat ini mengindikasikan bahwa momentum bullish pada XAU/USD tetap kuat. Proyeksi harga emas hari ini berpotensi naik hingga level $3.025 sebagai target utama, seiring meningkatnya permintaan safe haven akibat ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global. Namun, jika terjadi pembalikan arah (reversal), emas diperkirakan akan mengalami koreksi ke level $2.978 sebagai target terdekatnya.

Pada hari Selasa (18/3), harga emas kembali melonjak dan mencetak rekor tertinggi di atas $3.000 untuk kedua kalinya dalam sepekan. Kenaikan ini menunjukkan bahwa tren bullish tetap dominan di tengah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven. Kenaikan ini terjadi karena investor semakin mencari perlindungan dari ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. Sejak awal tahun, emas telah naik 14% dan mencatatkan rekor tertinggi sebanyak 14 kali sejak Trump menjabat, mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven.

Faktor utama yang mendorong kenaikan emas adalah meningkatnya kekhawatiran ekonomi global setelah kebijakan tarif yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Trump sebelumnya telah mengumumkan tarif tetap sebesar 25% untuk baja dan aluminium, serta tarif tambahan yang akan diberlakukan pada tanggal 2 April. Langkah ini telah menimbulkan reaksi di pasar, dengan investor semakin mencari perlindungan dalam bentuk aset safe haven seperti emas. Selain itu, pertemuan antara Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada hari Selasa juga menjadi perhatian utama, mengingat potensi kesepakatan damai terkait konflik Ukraina yang dapat mempengaruhi dinamika pasar.

Selain faktor geopolitik, fokus investor juga tertuju pada keputusan kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed) dan Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan berlangsung pada hari Selasa dan Rabu. Pasar akan mencermati panduan kebijakan terbaru serta proyeksi Dot Plot untuk melihat arah kebijakan suku bunga ke depan. Saat ini, ekspektasi pasar mengarah pada kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Mei atau Juni, yang dapat semakin mendorong harga emas ke level lebih tinggi.

Namun, dalam sesi perdagangan awal di Amerika Serikat, harga emas sempat tertekan akibat data Penjualan Ritel AS yang lebih rendah dari ekspektasi. Data menunjukkan angka bulanan sebesar 0,2%, di bawah proyeksi 0,7%. Selain itu, revisi penurunan data sebelumnya dari -0,9% menjadi -1,2% mengindikasikan melemahnya belanja konsumen di AS, yang dapat memberikan tekanan tambahan bagi dolar AS dan berpotensi mendukung kenaikan harga emas lebih lanjut.

Dengan kombinasi sentimen positif dari faktor teknikal dan fundamental, emas tetap berada dalam tren bullish. Apabila tekanan beli terus berlanjut, maka target kenaikan ke level $3.025 dapat tercapai dalam waktu dekat. Sebaliknya, jika tekanan jual mendominasi, maka koreksi ke level $2.978 menjadi skenario alternatif yang harus diwaspadai oleh para trader dan investor.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Pelatihan & Sertifikasi IMO Level 1 di Tarakan: Upaya Port Academy dan PT Phoenix Resources International Lindungi Laut

0

PT Phoenix Resources International bekerja sama dengan Port Academy menggelar Pelatihan & Sertifikasi IMO Level 1 – Personil Penanggulangan Pencemaran Tingkat 1 di Tarakan, Kalimantan Utara, pada Februari 2025. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja dalam menangani insiden pencemaran laut sesuai standar International Maritime Organization (IMO).

Direktur Port Academy, Wiratama, menekankan pentingnya pelatihan ini dalam memastikan kesiapsiagaan dan efektivitas penanganan pencemaran laut. Perwakilan PT Phoenix Resources International juga menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan.

Dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di sektor maritim dan lingkungan, PT Phoenix Resources International berkolaborasi dengan Port Academy mengadakan Pelatihan & Sertifikasi IMO Level 1. Pelatihan ini diselenggarakan di Tarakan, Kalimantan Utara pada Februari 2025 dan diikuti oleh para tenaga profesional yang terlibat dalam penanggulangan pencemaran laut.

Diklat ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani insiden pencemaran laut sesuai standar International Maritime Organization (IMO). Materi yang diberikan mencakup prosedur darurat, teknik pengendalian tumpahan minyak, hingga praktik penggunaan peralatan penanggulangan pencemaran.

Diklat IMO OPRC Level I - Port Academy

Menurut Wiratama, Direktur Port Academy, pelatihan ini sangat penting bagi industri maritim, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang energi dan sumber daya alam. “Pelatihan & Sertifikasi IMO Level 1 ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap personel memiliki kompetensi yang diperlukan dalam mengelola insiden pencemaran laut secara efektif dan sesuai regulasi internasional,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan PT Phoenix Resources International menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan. “Kami memahami pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan pencemaran laut. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan Port Academy untuk meningkatkan kemampuan tim kami dalam mengatasi situasi darurat,” ungkapnya.

Manfaat dan Harapan dari Diklat

Melalui Pelatihan & Sertifikasi IMO Level 1 ini, para peserta diharapkan dapat:

✅ Memahami regulasi dan kebijakan internasional terkait pencemaran laut.
✅ Menguasai teknik pencegahan dan penanggulangan pencemaran.

✅ Meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi dalam menangani insiden di lapangan.

Pelatihan ini merupakan langkah strategis bagi perusahaan yang bergerak di sektor maritim dan energi agar dapat beroperasi dengan lebih bertanggung jawab serta memenuhi regulasi nasional maupun internasional.

Dengan adanya pelatihan ini, Port Academy terus berkomitmen untuk menyediakan program pendidikan dan pelatihan yang berkualitas bagi industri maritim di Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program pelatihan lainnya, kunjungi Port Academy.

Pelatihan & Sertifikasi IMO Level 1 - Port Academy

Tentang Port Academy
Port Academy adalah lembaga pelatihan bersertifikasi yang berfokus pada pengembangan SDM di sektor pelabuhan, maritim, dan logistik. Dengan berbagai program unggulan, Port Academy berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kerja industri melalui pelatihan berbasis kompetensi.

📍 Informasi & Pendaftaran
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Pelatihan & Sertifikasi IMO Level 1, kunjungi:

🔗 Pelatihan & Sertifikasi IMO Level 1

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

POIPPU Training Baru Energy Academy untuk Kontrol Emisi dan Kualitas Udara Perusahaan

0

Dalam era industri modern, pengendalian pencemaran udara menjadi salah satu aspek krusial bagi keberlangsungan operasi dan reputasi perusahaan. Kualitas udara yang baik tidak hanya berpengaruh pada kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, tetapi juga merupakan indikator kepatuhan terhadap regulasi lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah. Untuk mendukung perusahaan dalam mencapai standar tersebut, Energy Academy menghadirkan program Training Penanggung Jawab Operasional Instalasi Pengendalian Pencemaran Udara (POIPPU). Program ini dirancang khusus untuk membekali tenaga kerja dengan kompetensi teknis dan manajerial guna mengelola dan mengendalikan emisi serta menjaga kualitas udara di lingkungan kerja. Program ini juga telah tersertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), memastikan bahwa setiap lulusan memenuhi standar kompetensi nasional yang diakui.

Pendahuluan

Pengendalian emisi merupakan bagian integral dari upaya pengelolaan lingkungan dalam industri. Seiring dengan meningkatnya aktivitas produksi, emisi gas dan partikel dari proses industri dapat mencemari udara, mengganggu kesehatan masyarakat, dan mengancam keberlangsungan operasional perusahaan. Ketersediaan tenaga kerja yang terlatih dalam mengoperasikan dan mengendalikan instalasi pengendalian pencemaran udara menjadi sangat penting. Melalui Training POIPPU di Energy Academy, para profesional dipersiapkan untuk menghadapi tantangan tersebut dengan pendekatan yang komprehensif dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Latar Belakang Pengendalian Pencemaran Udara

Industri migas, pertambangan, manufaktur, dan sektor pemerintahan merupakan sektor-sektor yang menghasilkan emisi dalam jumlah besar. Proses produksi yang intensif, penggunaan bahan bakar fosil, serta berbagai aktivitas operasional lainnya berpotensi menghasilkan gas dan partikel yang dapat mengganggu kualitas udara. Dampak pencemaran udara tidak hanya terbatas pada kerusakan lingkungan, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan tenaga kerja dan masyarakat di sekitar lokasi operasional.

Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan dituntut untuk menerapkan sistem pengendalian pencemaran udara yang efektif. Salah satu kunci keberhasilan sistem tersebut adalah keberadaan tenaga kerja yang kompeten dan memiliki sertifikasi resmi dalam mengoperasikan instalasi pengendalian. Program Training POIPPU di Energy Academy hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut, sehingga setiap perusahaan dapat mengoptimalkan sistem pengendalian emisi dan menjaga kualitas udara sesuai standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

Dasar Hukum Pelatihan

Program Training POIPPU diselenggarakan berdasarkan dasar hukum yang kuat untuk memastikan setiap tindakan pengendalian emisi memenuhi standar nasional. Beberapa dasar hukum yang mendasari pelatihan ini meliputi:

Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup menetapkan bahwa setiap kegiatan industri harus menjaga kualitas lingkungan dan menerapkan sistem pengelolaan pencemaran yang efektif. Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara memberikan batas maksimum emisi yang diizinkan bagi setiap kegiatan industri. Selain itu, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mengatur baku mutu emisi serta tata cara pengelolaan limbah berbahaya menjadi acuan bagi setiap perusahaan untuk memastikan operasional mereka tidak mencemari lingkungan.

Tak kalah penting, Keputusan Menteri Tenaga Kerja (KEPMENAKER) Nomor 191 Tahun 2019 mewajibkan seluruh pelaku usaha yang menghasilkan air limbah dan memiliki instalasi pengelolaan untuk mempekerjakan tenaga kerja yang bersertifikat kompetensinya. Melalui program Training POIPPU, peserta akan diuji kompetensinya sesuai standar yang ditetapkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sehingga lulusan mendapatkan sertifikat resmi yang diakui secara nasional.

Tujuan Pelatihan

Training POIPPU bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja agar dapat mengelola dan mengoperasikan instalasi pengendalian pencemaran udara dengan efektif. Para peserta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan teknis dan kemampuan praktis mereka dalam mengoperasikan peralatan pengendalian emisi, melakukan perawatan rutin, serta mengidentifikasi dan menanggulangi bahaya yang mungkin timbul selama operasional. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk menanamkan budaya keselamatan dan penerapan prinsip K3 dalam setiap aktivitas, sehingga perusahaan dapat menjaga kualitas udara dan memenuhi persyaratan regulasi lingkungan.

Materi Pelatihan

Materi Training POIPPU disusun secara komprehensif untuk memberikan pemahaman yang mendalam serta keterampilan praktis kepada peserta. Beberapa topik utama yang menjadi fokus materi antara lain:

Pembelajaran dimulai dengan pengoperasian peralatan pengendalian pencemaran udara. Peserta akan diberikan pelatihan tentang cara menggunakan berbagai perangkat seperti scrubber, bag filter, dan sistem monitoring otomatis. Modul ini sangat penting agar peserta dapat memastikan bahwa emisi yang dihasilkan oleh proses industri tetap berada dalam batas aman.

Selanjutnya, materi pelatihan berfokus pada perawatan peralatan pengendalian. Peserta akan diajarkan teknik-teknik pemeliharaan rutin, cara mendeteksi potensi kerusakan, serta langkah-langkah perbaikan yang harus segera diambil jika terjadi kegagalan sistem. Pengetahuan ini menjadi kunci untuk menjaga kontinuitas operasional dan mengurangi risiko pencemaran yang tidak diinginkan.

Materi pelatihan juga mencakup penilaian tingkat pencemaran udara. Peserta akan belajar cara mengambil sampel udara, mengukur konsentrasi polutan, dan menganalisis data yang diperoleh. Dengan pemahaman yang baik mengenai tingkat pencemaran, tenaga kerja dapat menentukan apakah tindakan intervensi diperlukan untuk menjaga kualitas udara.

Identifikasi bahaya merupakan aspek penting lain dalam pelatihan ini. Peserta dilatih untuk mengenali berbagai potensi risiko yang mungkin timbul selama pengoperasian instalasi pengendalian, seperti kebocoran, kegagalan sistem, atau kecelakaan kerja. Modul ini diintegrasikan dengan penerapan tindakan keselamatan dan K3 untuk memastikan bahwa setiap bahaya dapat ditangani dengan cepat dan tepat.

Selain itu, peserta juga akan mendapatkan pelatihan tentang penyusunan prosedur operasional standar dan laporan kegiatan pengendalian pencemaran udara. Penyusunan laporan yang akurat sangat penting sebagai bukti kepatuhan terhadap regulasi dan sebagai dasar evaluasi kinerja sistem pengendalian yang telah diterapkan. Materi mengenai pengurusan perizinan untuk instalasi pengendalian juga disampaikan agar peserta memahami seluruh aspek administratif yang berkaitan dengan pengelolaan pencemaran udara.

Metodologi Pembelajaran

Energy Academy mengaplikasikan metode pembelajaran yang interaktif dan aplikatif dalam Training POIPPU. Pelatihan disampaikan melalui kombinasi ceramah interaktif, diskusi kelompok, dan praktikum langsung di lapangan. Pendekatan blended learning memungkinkan peserta untuk mengikuti sesi tatap muka maupun daring, sehingga fleksibilitas waktu tetap terjaga dan akses materi dapat diperluas.

Simulasi operasional dan studi kasus dari berbagai industri yang telah berhasil menerapkan sistem pengendalian pencemaran udara menjadi bagian penting dari pelatihan ini. Peserta dapat mengamati langsung proses pengoperasian peralatan dan mempelajari cara-cara perawatan yang efektif. Evaluasi dilakukan melalui tes tertulis dan praktik, yang nantinya akan menjadi dasar untuk mengikuti uji kompetensi BNSP.

Proses Sertifikasi BNSP

Setelah menyelesaikan semua modul pelatihan, peserta Training POIPPU akan mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan sesuai dengan standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Proses uji kompetensi ini meliputi penilaian aspek teori dan praktik, memastikan bahwa setiap peserta telah menguasai seluruh materi pelatihan dan dapat mengaplikasikannya dengan baik di lapangan.

Peserta yang lulus uji kompetensi akan menerima sertifikat resmi BNSP, yang diakui secara nasional sebagai bukti bahwa mereka telah memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan oleh pemerintah. Sertifikasi ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri para profesional, tetapi juga memperkuat reputasi mereka di mata industri, investor, dan regulator.

Manfaat Pelatihan bagi Peserta dan Perusahaan

Training Sertifikasi POIPPU Energy Academy memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua belah pihak. Bagi peserta, pelatihan ini merupakan sarana untuk meningkatkan keterampilan teknis dan pengetahuan operasional dalam mengelola instalasi pengendalian pencemaran udara. Keterampilan tersebut menjadi modal penting untuk mengembangkan karier di bidang K3 dan lingkungan. Sertifikasi resmi dari BNSP meningkatkan nilai jual profesional di pasar tenaga kerja yang kompetitif.

Bagi perusahaan, memiliki tenaga kerja yang bersertifikasi POIPPU berarti sistem pengendalian emisi dapat dijalankan dengan lebih efisien dan aman. Dengan adanya tenaga kerja yang kompeten, risiko pencemaran udara dapat diminimalkan, sehingga operasional perusahaan tidak terganggu dan reputasi perusahaan tetap terjaga. Selain itu, kepatuhan terhadap regulasi lingkungan yang ketat menjadi lebih mudah dipenuhi, sehingga perusahaan terhindar dari sanksi hukum dan denda administratif.

Tantangan dan Prospek di Masa Depan

Seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya aktivitas industri, tantangan dalam pengelolaan pencemaran udara semakin kompleks. Volume emisi yang terus meningkat menuntut penerapan teknologi canggih dalam sistem pengendalian. Penggunaan sensor digital, sistem monitoring otomatis, dan integrasi data melalui Internet of Things (IoT) menjadi tren yang perlu diadopsi oleh para profesional di bidang ini.

Lulusan Training POIPPU yang telah mendapatkan sertifikasi BNSP memiliki keunggulan kompetitif yang tinggi di pasar tenaga kerja. Mereka tidak hanya dipersiapkan untuk mengoperasikan dan merawat peralatan pengendalian emisi, tetapi juga mampu mengadaptasi inovasi teknologi untuk meningkatkan efektivitas sistem. Prospek karier di bidang pengendalian pencemaran udara sangat menjanjikan, karena semakin banyak perusahaan yang menuntut tenaga kerja yang memiliki kompetensi tinggi dalam menjaga kualitas udara.

Kesimpulan

Penanggung Jawab Operasional Instalasi Pengendalian Pencemaran Udara (POIPPU) - Energy Academy

Training Sertifikasi Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POIPPU) Energy Academy merupakan solusi inovatif untuk mendukung pengendalian pencemaran udara yang efektif di lingkungan industri. Dengan berlandaskan pada dasar hukum seperti KEPMENAKER Nomor 191 Tahun 2019, PERMENLHK Nomor P.5/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2018, dan Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001, pelatihan ini memastikan bahwa setiap peserta memperoleh kompetensi yang sesuai dengan standar nasional.

Melalui pendekatan pembelajaran interaktif, praktikum lapangan, dan evaluasi komprehensif, peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis yang mendalam, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan. Sertifikasi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menjamin bahwa lulusan Training POIPPU memiliki nilai jual yang tinggi dan siap menghadapi tantangan operasional dalam mengendalikan emisi dan menjaga kualitas udara.

Bagi perusahaan, investasi dalam Training POIPPU di Energy Academy adalah langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi risiko pencemaran, dan membangun reputasi sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan. Sementara bagi para profesional, sertifikasi ini membuka peluang karier yang lebih luas dan menambah nilai kompetensi di pasar tenaga kerja yang kompetitif.

Jika Anda tertarik untuk meningkatkan kemampuan dan mendapatkan sertifikasi dalam pengelolaan emisi udara, kunjungi Training Penanggung Jawab Operasional Instalasi Pengendalian Pencemaran Udara (POIPPU) di Energy Academy. Bersama-sama, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih bersih, aman, dan berkelanjutan demi masa depan yang lebih baik.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Dari Tantangan ke Peluang: Pandangan Pakar tentang Strategi Indonesia Menuju Kepatuhan EUDR

0

Koltiva mengadakan BeyondTraceability Talks, sebuah forum diskusi strategis yang membahas kepatuhan terhadap Regulasi Anti Deforestasi Uni Eropa (EUDR) dan dampaknya terhadap rantai pasok global. Acara ini menghadirkan para pemangku kepentingan industri, termasuk Ainu Rofiq (Co-Founder & Board Member Koltiva), Diah Suradiredja (Sekretariat Pengembangan National Dashboard di Kemenko Perekonomian RI), dan Insan Syafaat (Direktur Eksekutif PISAgro), untuk membahas tantangan serta strategi kepatuhan bagi Indonesia sebagai negara penghasil komoditas. Dalam diskusi ini dibahas berbagai solusi, termasuk optimalisasi teknologi melalui KoltiTrace, verifikasi lapangan, serta peningkatan kapasitas petani kecil agar mereka tetap kompetitif di pasar global.

Diskusi dalam BeyondTraceability Talks yang diselenggarakan Koltiva

Jakarta, 18 Maret 2025 – Regulasi Anti Deforestasi Uni Eropa (EUDR) terus mengubah perdagangan global dengan menempatkan keberlanjutan sebagai syarat utama akses pasar. Aturan ini bertujuan mencegah produk yang terkait dengan deforestasi masuk ke Uni Eropa, tetapi pelaksanaannya menghadapi berbagai tantangan, mulai dari penundaan hingga perdebatan politik yang masih berlangsung. Bagi negara penghasil komoditas seperti Indonesia, perubahan ini membawa tantangan sekaligus peluang strategis.

Untuk menjawab tantangan ini, Koltiva, perusahaan teknologi pertanian yang berfokus pada rantai pasok berkelanjutan, menggelar BeyondTraceability Talks, sebuah forum yang mempertemukan pemangku kepentingan industri untuk membahas dinamika kepatuhan terhadap EUDR. Diskusi ini menghadirkan Ainu Rofiq, Co-Founder dan Board Member Koltiva, Diah Suradiredja dari Sekretariat Pengembangan National Dashboard di Kemenko Perekonomian RI, serta Insan Syafaat, Direktur Eksekutif PISAgro. Forum ini mengupas kompleksitas regulasi, dampaknya terhadap ekspor Indonesia, serta strategi untuk meningkatkan keberlanjutan dalam rantai pasok global.

Penundaan penerapan EUDR selama 12 bulan mencerminkan kompleksitas dalam implementasinya. Meski memberi lebih banyak waktu bagi pelaku industri, langkah ini juga menggarisbawahi kekhawatiran berbagai pihak terhadap dampaknya pada perdagangan global. Bagi Indonesia, regulasi ini menuntut investasi besar dalam sistem ketertelusuran, peningkatan kapasitas, proses sertifikasi, dan teknologi pendukung—tantangan yang berat, terutama bagi petani kecil.

“Kerangka regulasi saat ini menghadirkan tantangan besar bagi petani kecil,” ujar Ainu Rofiq. “Tanpa dukungan yang memadai, mereka berisiko tertinggal, tidak mampu memenuhi persyaratan kepatuhan, dan akhirnya terisolasi dari perdagangan global.”

Meski penuh tantangan, terdapat beberapa solusi seperti optimalisasi teknologi, keterlibatan langsung di lapangan, dan model bisnis inklusif untuk membantu petani kecil memenuhi regulasi. Koltiva mengembangkan pendekatan terintegrasi yang memastikan transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan, memungkinkan bisnis menghadapi kompleksitas EUDR sekaligus mendukung petani kecil. Dengan penerapan penuh EUDR pada tahun 2026, waktu semakin mendesak untuk memastikan kepatuhan. Saat pasar global semakin berfokus pada komoditas berkelanjutan dan bebas deforestasi, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan penyedia teknologi menjadi kunci agar Indonesia tetap kompetitif di perdagangan internasional.

Ketertelusuran Berbasis Teknologi untuk Kepatuhan

Sektor pertanian Indonesia memegang peran penting dalam perekonomian, dengan nilai ekspor mencapai USD 52,9 miliar dan impor sebesar USD 30,3 miliar pada 2023, mencatatkan surplus perdagangan (Antara, 2023). Namun, sektor ini masih menghadapi tantangan seperti deforestasi, emisi gas rumah kaca akibat perubahan penggunaan lahan, serta keterlambatan dalam integrasi rantai nilai global karena keterbatasan teknologi, yang berdampak pada kualitas produk dan efisiensi produksi (World Economic Forum, 2024; World Bank, 2022). Untuk mendukung petani kecil yang terdampak regulasi ketat Eropa, pemerintah Indonesia tengah merancang langkah perlindungan, salah satunya melalui pengembangan National Dashboard—sistem data terintegrasi yang bertujuan memastikan transparansi dan ketertelusuran dalam rantai pasok komoditas.

Menurut Rofiq, bisnis harus beralih dari manajemen rantai pasok yang reaktif ke pendekatan proaktif dengan berinvestasi dalam solusi ketertelusuran berbasis teknologi. Ia menekankan bahwa perusahaan yang gagal memantau praktik sumber daya mereka berisiko kehilangan akses pasar, menghadapi konsekuensi hukum, dan merusak reputasi merek. Untuk tetap kompetitif, perusahaan harus memastikan transparansi penuh dan akuntabilitas di seluruh rantai pasok mereka.

Salah satu aspek utama dalam kepatuhan EUDR adalah ketertelusuran rantai pasok. Solusi unggulan Koltiva, KoltiTrace, memberikan wawasan real-time tentang asal-usul produk, kepatuhan pemasok, dan risiko keberlanjutan. Platform ini memungkinkan bisnis melakukan penilaian risiko, menerapkan strategi mitigasi, dan memastikan keselarasan dengan regulasi yang terus berkembang.

Verifikasi Lapangan dan Keterlibatan Langsung

Meski solusi digital berperan penting, Rofiq menekankan bahwa kepatuhan tidak bisa dicapai hanya dengan pengumpulan data. Tim lapangan bekerja langsung dengan produsen, koperasi, dan pemasok untuk memverifikasi praktik keberlanjutan di lokasi. Para ahli ini melakukan audit lapangan, memberikan pelatihan teknik pertanian berkelanjutan, serta membantu petani memenuhi standar regulasi.

“Mengacu pada laporan digital saja tidak cukup,” ujar Rofiq. “Klaim keberlanjutan harus diverifikasi langsung di lapangan untuk memastikan kredibilitas. Karena itu, pendekatan hybrid—menggabungkan teknologi dengan keterlibatan langsung di lapangan—adalah cara paling efektif untuk membangun kepercayaan dan menciptakan dampak nyata.”

Memberdayakan Petani Kecil Melalui Peningkatan Kapasitas

Lebih dari sekadar kepatuhan, memberdayakan petani kecil dengan pengetahuan dan alat yang tepat sangat penting untuk memastikan daya saing mereka di pasar global. Program yang menggabungkan pelatihan digital dan tatap muka berperan krusial dalam membekali petani dengan keterampilan utama, termasuk praktik pertanian yang baik, literasi keuangan, dan pemahaman terhadap regulasi. Inisiatif ini membantu petani kecil menghadapi standar keberlanjutan yang kompleks serta memperkuat akses mereka ke pasar.

“Pendidikan adalah kunci agar petani kecil tidak terpinggirkan dari rantai pasok global,” ujar Rofiq. “Dengan membekali mereka keterampilan yang tepat, kita membantu mereka meningkatkan produktivitas, menaikkan pendapatan, dan memenuhi standar internasional.”

Di tengah perdebatan yang terus berkembang mengenai EUDR, bisnis harus mengambil langkah proaktif untuk memastikan rantai pasok mereka siap menghadapi masa depan. Meski regulasi ini menghadirkan banyak tantangan, ketentuan di dalamnya juga membuka peluang untuk mendorong perubahan nyata dalam praktik keberlanjutan. Perusahaan yang berinvestasi dalam ketertelusuran, verifikasi, dan inklusi petani kecil tidak hanya akan memenuhi persyaratan kepatuhan, tetapi juga memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin dalam perdagangan etis.

“Dengan kombinasi teknologi, keterlibatan langsung di lapangan, dan peningkatan kapasitas, kita bisa menjadikan kepatuhan sebagai keunggulan kompetitif,” pungkas Rofiq.

Seiring dengan perkembangan regulasi, bisnis yang mengedepankan transparansi dan inovasi akan memiliki posisi terbaik untuk bertahan dan berkembang. Mematuhi EUDR bukan hanya tentang kepatuhan, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi petani kecil dan memastikan keberlanjutan jangka panjang dalam perdagangan global. Saksikan diskusi bersama Ainu Rofiq dalam BeyondTraceability Talks terbaru yang diselenggarakan oleh Koltiva di: https://www.koltiva.com/beyond-traceability-talks-vol2.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Kolaborasi Lintas Sektor di Yogyakarta: Telkom Indonesia Yakin AI Mampu Selamatkan Budaya Lokal

0

Telkom melalui IndigoHub Jogja Gelar Forum Kolaborasi Lintas Sektor di Yogyakarta Ajak Pelaku Industri dan Budayawan Kembangkan AI untuk Pelestarian Warisan Budaya.

Dalam menghadapi tantangan pelestarian budaya di era digital, Telkom Indonesia, melalui program Indigo menyelenggarakan Ecosystem Dialogue di Yogyakarta pada 27 Februari lalu. Kegiatan ini berfungsi sebagai ajang kolaborasi bagi para pelaku industri, budayawan, akademisi, dan pemerintah guna mendorong inovasi akal imitasi (AI) yang inklusif dan berkelanjutan dalam rangka melestarikan warisan budaya.

Pelestarian budaya kerap terhambat oleh perkembangan zaman dan minimnya akses generasi muda akan nilai-nilai tradisional. Dalam Ecosystem Dialogue, Marcel Shevchenko (AI Expert dan Founder & CEO Arutala), Agus Noor (Cultural Expert serta Sastrawan dan Budayawan), dan Dr. R. Stevanus Christian Handoko S.Kom., MM (Government & Investment Expert serta anggota DPRD DIY) sepakat bahwa integrasi AI dapat merekam dan merekonstruksi budaya secara digital agar tetap relevan. Mereka menegaskan bahwa teknologi bukanlah pengganti budaya, melainkan sarana untuk menjembatani masa lalu dan masa depan.

Lebih dari 40 peserta dari latar belakang beragam, termasuk pelaku industri teknologi, komunitas budaya, media, dan pemangku kebijakan, berkumpul dalam Ecosystem Dialogue yang diselenggarakan oleh Indigo Telkom di Yogyakarta. Acara ini menjadi ruang kolaborasi untuk merumuskan solusi pemanfaatan teknologi sebagai alat penguat budaya secara berkelanjutan, menghindari pendekatan sekadar mengikuti tren. Melalui diskusi panel, presentasi ahli, dan sesi interaktif, peserta mengeksplorasi cara mengintegrasikan AI dalam merekam, menganalisis, dan merekonstruksi warisan budaya secara digital, sekaligus menjadikannya relevan bagi masyarakat modern tanpa menghilangkan esensi nilai budaya.

<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/6ca13dfb-6f19-4c9c-a643-032dbe25b000/public" alt="Foto bersama expert dan para peserta.
” />

Dalam sesi diskusi Ecosystem Dialogue, Jadid Purwaka Aji, Business Community Lead Indigo di Yogyakarta, menegaskan pentingnya sinergi antara teknologi dan budaya. “Kami percaya bahwa sinergi antara kebudayaan dan teknologi dapat menciptakan solusi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga berkelanjutan dalam pelestarian budaya,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. R. Stevanus Christian Handoko, Anggota DPRD DIY, menyoroti peran regulasi dalam mendukung inovasi berbasis budaya. “Pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang mendukung perkembangan teknologi berbasis kebudayaan agar inovasi yang dihasilkan dapat berjalan secara berkelanjutan” jelasnya. Kedua pandangan ini menegaskan bahwa teknologi seharusnya dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkuat pelestarian budaya secara berkelanjutan, bukan hanya sekadar mengikuti tren sesaat.

“Teknologi telah membuka peluang baru untuk melestarikan budaya. Melalui kolaborasi lintas sektor, kami melihat bagaimana generasi muda dapat belajar nilai-nilai tradisional secara interaktif, sementara pelaku seni mendapatkan akses pasar global untuk produk budaya mereka. Ke depannya, Indigo akan terus memperluas sinergi ini dan menjadikan Ecosystem Dialogue sebagai agenda tahunan untuk menciptakan dampak jangka panjang bagi masyarakat,” tegas Patricia Eugene Gasperz, Senior Manager Indigo.

Ecosystem Dialogue membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk melestarikan budaya sambil memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Melalui integrasi AI dan kearifan lokal, acara ini tidak hanya membantu masyarakat mengakses warisan budaya secara digital. Seperti tradisi lisan, seni pertunjukan, dan bahasa daerah, tetapi juga menciptakan peluang baru dalam pendidikan dan ekonomi kreatif. Teknologi interaktif dapat digunakan untuk mengajarkan generasi muda tentang nilai-nilai budaya secara menarik, sementara digitalisasi produk budaya seperti kriya dan musik tradisional membuka peluang pasar global bagi pelaku seni. Dengan demikian, acara ini memberdayakan masyarakat untuk tetap terhubung dengan identitas budaya mereka, sekaligus meningkatkan kesejahteraan melalui inovasi teknologi.

Indigo berharap Ecosystem Dialogue menjadi langkah awal menuju komitmen jangka panjang dalam membangun ekosistem digital yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan. Ke depannya, Indigo ingin memperluas kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat inovasi teknologi berbasis budaya, serta mendorong regulasi yang mendukung pengembangan ekosistem kreatif berbasis kearifan lokal. Indigo juga bertekad menjadikan Ecosystem Dialogue sebagai agenda tahunan yang konsisten menghasilkan solusi konkret, baik dalam bentuk prototipe teknologi budaya maupun rekomendasi kebijakan yang berdampak luas. Dengan upaya ini, Indigo bertekad untuk terus mendukung pelestarian budaya, penguatan ekonomi lokal, dan kemajuan bangsa melalui teknologi yang berkelanjutan.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Telkom Indonesia dan Ledgerowl Kolaborasi Tingkatkan Literasi Keuangan para UMKM dan Startup Memanfaatkan Teknologi AI

0

Telkom melalui Program Indigo Bersama Ledgerowl Gelar Masterclass AI untuk Tingkatkan Literasi Keuangan Bisnis UMKM di Yogyakarta.

Di tengah perkembangan ekonomi digital, pelaku usaha menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan keuangan yang akurat dan efisien. Ketidakpastian pasar serta keterbatasan akses terhadap teknologi sering kali menjadi hambatan bagi bisnis, terutama bagi UMKM dan industri kreatif, dalam menjaga stabilitas finansial mereka. Kurangnya pemahaman tentang kecerdasan buatan (Akal Imitasi – AI) juga menjadi faktor yang membuat banyak pelaku usaha belum memanfaatkan teknologi ini secara optimal dalam pengambilan keputusan bisnis mereka.

Dalam menjawab tantangan ini, Telkom Indonesia melalui program Indigo menginisiasi Masterclass AI bertajuk “Leveraging AI for Financial Insights & Forecasting” di IndigoHub Jogja pada 27 Februari lalu. Acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para pelaku bisnis mengenai pemanfaatan kecerdasan buatan dalam analisis keuangan dan pengambilan keputusan berbasis data.

Sebagai bagian dari komitmen untuk mendorong inovasi digital, Indigo berkolaborasi dengan Ledgerowl, sebuah platform keuangan berbasis AI yang dirancang untuk membantu bisnis dalam mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif. Kolaborasi ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana kecerdasan buatan dapat menjadi solusi praktis dalam pengelolaan keuangan bisnis, membantu para pelaku usaha membuat keputusan yang lebih akurat dan berbasis data. 

Rey Kamal, CEO Ledgerowl, menjelaskan bahwa acara ini memberikan peserta kesempatan untuk mendalami potensi AI dalam mendukung operasional bisnis. Mereka memperoleh wawasan tentang bagaimana AI membantu mengelola risiko keuangan, membaca pola transaksi, dan memberikan rekomendasi mitigasi risiko berbasis data. Melalui workshop interaktif, peserta dapat langsung mempraktikkan penggunaan AI dalam analisis keuangan. Sesi networking juga menjadi ruang bagi pelaku bisnis untuk bertukar pengalaman dan menjalin kolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki visi serupa. Semua elemen ini dirancang agar teknologi AI dapat diadopsi secara praktis dan memberikan dampak nyata bagi bisnis peserta.

<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/0e106ed1-50a1-49f0-362c-74e3f86a3700/public" alt="Para peserta yang antusias saat sesi networking.
” />

“Kami percaya bahwa kecerdasan buatan dapat menjadi solusi inovatif dalam pengelolaan keuangan bisnis, membantu para pelaku usaha untuk membuat keputusan yang lebih akurat dan berbasis data. Melalui acara ini, kami berharap dapat membuka wawasan lebih luas tentang bagaimana AI dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko finansial dalam bisnis,” ujar Rey Kamal, CEO Ledgerowl.

“Kami sangat senang dapat menyelenggarakan acara ini sebagai wadah bagi para pelaku bisnis untuk mengeksplor kegunaan AI dalam pengelolaan finansial bisnis mereka. Harapannya, melalui inisiatif seperti ini, semakin banyak bisnis yang dapat memanfaatkan AI untuk mendorong pertumbuhan yang lebih berkelanjutan,” ujar Patricia Eugene Gasperz, Senior Manager Indigo.

Acara ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung bagi peserta, dan berpotensi menciptakan efek domino yang lebih luas bagi masyarakat. Dengan meningkatkan kemampuan pelaku bisnis dan UMKM dalam mengadopsi AI, acara ini berkontribusi pada penguatan ekosistem digital, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Selain itu, kolaborasi antar-peserta yang terjalin selama sesi networking membuka peluang untuk proyek-proyek bersama yang inovatif, sehingga menciptakan sinergi yang mendukung keberlanjutan usaha di masa depan.

Ke depannya, Indigo berkomitmen untuk memperkuat ekosistem inovasi digital dengan memperluas pemanfaatan AI di berbagai sektor. Melalui pengembangan IndigoHub dan IndigoSpace sebagai AI Center di berbagai daerah, Indigo Telkom mendukung startup dan pelaku bisnis dalam mengakses teknologi yang dapat meningkatkan daya saing serta keberlanjutan usaha mereka.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Makassar NgabuburIT 2025: Acara Kolaborasi Telkom dengan Komunitas Google Develper Universitas Hasanudin Untuk Tingkatkan Literasi AI

0

Program Indigo dari Telkom bersama dengan Komunitas Pengembang Google dari kampus Universitas Hasanudin selenggarkan acara Makassar NgabuburIT 2025 untuk bekali generasi muda untuk kuaai Teknologi AI.

PT Telkom Indonesia melalui program Indigo kembali memperkuat komitmennya dalam mendukung ekosistem digital Indonesia. Google Developer Groups on Campus (GDGoC) Universitas Hasanuddin, menyelenggarakan acara “NgabuburIT: IT Career Talk in AI Era” di Makassar. Didukung penuh oleh PT Telkom Indonesia melalui program Indigo , kegiatan ini mengumpulkan 50 peserta untuk memahami pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam meningkatkan daya saing di industri teknologi, membangun personal branding via LinkedIn, serta memperluas peluang karier.

Dua sesi talkshow utama dirancang untuk menjawab tantangan literasi AI di kalangan talenta muda. Peserta tidak hanya diajak mengeksplorasi cara mengoptimalkan profil LinkedIn dan membangun jaringan profesional menggunakan AI, tetapi juga mengidentifikasi keterampilan kritis yang dibutuhkan untuk bersaing di industri teknologi. Materi yang dibawakan oleh para praktisi tidak hanya membahas keterampilan teknis yang dibutuhkan di era AI, tetapi juga memberikan perspektif konkret tentang bagaimana teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk membuka peluang karier yang lebih luas di industri digital.

<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/58b80977-ceee-41f1-9a14-2bcde34fec00/public" alt="Pembukaan acara Lead GDGoC UNHAS oleh MC.
” />

Lead GDGoC UNHAS, Winati Mutmainnah, menegaskan tujuan kolaborasi ini dalam sambutannya. “Kami ingin memberikan ruang bagi teman-teman dan talenta digital untuk memahami AI tidak hanya sebagai teknologi masa depan, tetapi sebagai keterampilan yang harus dikuasai sejak sekarang,” ungkapnya.

Tidak hanya menghadirkan diskusi inspiratif, NgabuburIT juga diramaikan dengan sesi interaktif seperti tanya jawab dan games edukatif berbasis AI jelang berbuka puasa. Dengan suasana kolaboratif yang difasilitasi oleh Indigo, peserta tidak hanya memperluas wawasan tetapi juga membangun jejaring profesional dengan praktisi industri. Aktivitas ini menjadi bukti nyata komitmen Indigo dalam mengakselerasi pertumbuhan talenta digital Makassar yang siap bersaing di era teknologi.

Salah satu peserta, Fadhil Dhanendra, mengungkapkan antusiasmenya terhadap acara ini. “Event ini sangat membuka wawasan saya tentang bagaimana AI bisa dimanfaatkan tidak hanya dalam pekerjaan teknis, tetapi juga dalam membangun personal branding dan memperluas peluang karier. Ternyata AI seajaib itu,” ungkap Fadhil. Kesan ini merefleksikan tujuan NgabuburIT untuk mengubah persepsi AI sebagai alat yang inklusif dan relevan bagi semua kalangan.

<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/17a5f988-283b-4b8a-3855-1c71f640cd00/public" alt="Peserta yang mendengarkan pemaparan dengan antusias.
” />

Menurut Patricia Eugene Gasperz, Senior Manager Program Indigo, kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam mendukung pengembangan talenta digital nasional, khususnya di bidang AI. “Kami berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang mendorong inovasi dan kesiapan kerja di era AI. Dengan semakin besarnya peran AI dalam industri, penting bagi talenta digital untuk memahami dan menguasai teknologi ini. Melalui acara seperti ini, kami berharap dapat mempercepat adaptasi dan penguatan keterampilan AI bagi generasi muda, sejalan dengan strategi nasional dalam mencetak SDM unggul di bidang teknologi,” ujarnya.

Keberhasilan NgabuburIT menjadi bukti nyata komitmen Telkom Indonesia untuk terus memperluas kolaborasi strategis dalam meningkatkan literasi teknologi dan mempercepat implementasi AI di berbagai lini. Ke depannya, Telkom akan menggandeng lebih banyak mitra dari berbagai bidang untuk menghadirkan inisiatif edukasi, pelatihan, serta proyek inovatif yang memperkuat pemahaman masyarakat tentang AI. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memperkaya ekosistem digital Indonesia, tetapi juga menjadi penggerak transformasi industri melalui pemanfaatan teknologi yang lebih masif dan berkelanjutan.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Arfiana Maulina Terpilih Mengikuti Pelatihan Bergengsi UNITAR Hiroshima

0

Arfiana Maulina, aktivis muda sekaligus founder WateryNation, terpilih sebagai salah satu peserta Leaders for a Free and Open Indo-Pacific: Sea and Human Security Training Programme yang diselenggarakan oleh UNITAR Hiroshima. Program ini berlangsung di Jakarta pada 9-20 September 2024, menghadirkan pemimpin-pemimpin muda dari kawasan Indo-Pasifik untuk membahas isu keamanan manusia, maritim, dan keberlanjutan.

Melalui sesi pelatihan intensif, mentoring, serta kunjungan lapangan ke Ketapang Urban Aquaculture & Mangrove Conservation Area, Arfiana akan memperkuat kapasitas kepemimpinan dan memperdalam wawasan tentang solusi keberlanjutan di kawasan Indo-Pasifik.

Arfiana berharap ilmu dan pengalaman yang didapat bisa diaplikasikan melalui WateryNation serta menginspirasi anak muda Indonesia untuk lebih peduli terhadap isu air bersih dan keberlanjutan.

Arfiana Maulina terpilih mengikuti Training Phase II Leader for Free and Open Indo-Pacific UNITAR Hiroshima berfoto bersama Michael Fors, Ph.D dan H.E KIYA Masahiko, Ambassador of Japan to ASEAN (Sumber: Dok. Pribadi/Arfiana Maulina)

Jakarta, 18 Maret 2025 – Arfiana Maulina, seorang aktivis muda Indonesia yang dikenal atas kiprahnya di bidang sustainability dan edukasi air bersih, resmi terpilih mengikuti program pelatihan bergengsi Leaders for a Free and Open Indo-Pacific: Sea and Human Security Training Programme yang diselenggarakan oleh UNITAR Hiroshima. Pelatihan ini akan berlangsung pada tanggal 9 hingga 20 September 2024 di Novotel Jakarta Cikini, dan diikuti oleh pemimpin-pemimpin muda dari berbagai negara di kawasan Indo-Pasifik.

Program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan pemuda dalam menghadapi tantangan global, khususnya terkait keamanan manusia, keamanan maritim, keberlanjutan lingkungan, serta pembangunan yang inklusif dan tangguh. Dalam pelatihan ini, peserta akan dibekali berbagai materi, mulai dari climate resilience & disaster risk reduction, blue economy & blue finance, hingga gender inclusivity dan youth empowerment.

Selain sesi kelas, Arfiana juga akan mengikuti kegiatan Study Tour ke Ketapang Urban Aquaculture & Mangrove Conservation Area di Tangerang, yang memberi pengalaman langsung terkait upaya konservasi dan pengelolaan sumber daya pesisir yang berkelanjutan.

“Saya merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari program ini. Pelatihan ini bukan hanya kesempatan belajar, tapi juga ruang bagi saya untuk membangun jejaring internasional dan memperdalam pemahaman tentang bagaimana pemuda bisa berkontribusi dalam menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang lebih aman, terbuka, dan berkelanjutan,” ujar Arfiana.

Keterlibatan Arfiana dalam program ini sejalan dengan komitmennya membangun kesadaran generasi muda Indonesia tentang pentingnya air bersih dan praktik berkelanjutan melalui WateryNation, organisasi yang ia dirikan sejak usia 16 tahun. Ia juga berharap ilmu dan jejaring yang ia peroleh selama pelatihan ini dapat mendukung kolaborasi lintas negara untuk menghadapi tantangan global di masa depan.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

BERITA TERBARU