Beranda blog Halaman 2704

Dokter dan RS Dituding Ambil Keuntungan dari Pasien Covid-19, Ini Penjelasannya

0

TNews, JAKARTA – Sejumlah organisasi kesehatan menyampaikan pernyataan sikap setelah datangnya tuduhan tenaga kesehatan dan rumah sakit mengambil keuntungan dari pandemi virus Corona.

Pernyataan ini datang setelah beredar isu di media sosial bahwa tenaga kesehatan menganggap bahwa pelayanan kesehatan di era pandemi virus Corona sebagai lahan bisnis.

“Keberatan dengan segala ujaran kebencian, fitnah serta ancaman kepada tenaga kesehatan dalam bentuk apapun,” tulis pernyataan tersebut sesuai rilis yang diterima, Rabu (10/6/2020).

Dalam surat tersebut, organisasi profesi kesehatan juga menyatakan segala protokol pelayanan kesehatan dalam penanganan virus Corona yang di lakukan oleh tenaga medis dilaksanakan berdasarkan aturan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI.

Tenaga kesehatan meminta juga meminta TNI dan Polri untuk menjamin keamanan dan keselamatan mereka dalam menjalankan tugas, baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di luar fasilitas. Mereka juga meminta agar Polri mengusut tuntas pelaku ujaran kebencian yang meresahkan masyarakat di tengah pandemi virus Corona.

Untuk mengakhiri pandemi COVID-19, tenaga kesehatan mengharapkan semua pihak untuk bersama-sama melawan penyebaran virus SARS-CoV-2.

Organisasi profesi kesehatan yang menyatakan sikap yakni:

  1. Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
    2. Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)
    3. Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi)
    4. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
    5. Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI)
    6. Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
    7. Ikatan Apoteker Indonesia (IAI)
    8. Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi)
    9. Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (Patelki)
    10. Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI)
    11. RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
    12. Satgas COVID-19 Universitas Hasanuddin
    13. Perkumpulan Ahli Bedah Orthopedi Indonesia (Paboi)
    14. Perhimpunan Dokter Spesialis Anastesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin)
    15. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)
    16. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi)

 

Sumber: Detik.com

Dituduh Jadi Penyebar Virus Corona, Kakek Ini Ditabrak dengan Bis

0

TNews, JAKARTA – Seorang pria lanjut usia asal Korea menjadi korban kekerasan karena dituding sebagai sosok penyebaran virus corona di luar negeri.

Kisah menyedihkan itu dibagikan akun @Sp00kyMeadow pada Selasa (9/6) lewat cuitan di Twitter. Ia menduga bahwa penyebab kekerasan sang kakek akibat ucapan Donald Trump yang kerap menyebut bahwa corona sebagai virus china.

Karenanya, setiap orang berwajah Asia akan mendapat serangan fisik yang dikaitkan dengan virus corona.

“Kakekku baru saja ditabrak dengan bis karena dia Korea dan mereka nggak mau melihat ‘si virus china’ seperti yang sering dibicarakan oleh Trump dan membuat setiap orang menyoroti setiap orang-orang Asia,” cuitnya.

Kini, sang kakek sudah berada di rumah dan telah diamankan. Pihak keluarga juga telah meminta bantuan pihak kepolisian untuk mencari dalang di balik aksi kekerasan ini.

Sementara itu, warganet langsung meramaikan linimasa Twitter atas cuitan viral tersebut.

“Aku minta maaf kejadian seperti ini harus terjadi. Karena banyak orang-orang bodoh yang berasumsi bahwa semua Asia adalah China, tapi faktanya mereka nggak mengindahkan virus dengan tetap melakukan kontak fisik dengan banyak orang,” komentar akun @devamouli.

“Menyeramkan, aku sangat-sangat miris dengan kejadian ini. Aku harap Trump segera mengambil tindakan dan tanggung jawab tegas untuk hal yang ia utarakan,” tandas akun @shashainfrance.

Kejadian ini rupanya tak hanya dilakukan sekali dua kali, beberapa waktu lalu, dua perempuan asal Asia diserang pria tak dikenal di Kanada.

Trump meyakini bahwa virus corona yang mewabah ini berasal dari laboratorium virologi China, namun menolak untuk menjelaskan buktinya.

Trump juga sempat meminta pertanggungjawaban Presiden China Xi Jinping atas pandemi ini.

Kini, akun tersebut meminta agar pemberitaan mengenai kakeknya tak menjadi konsumsi publik dan telah menghapus cuitannya tersebut.

 

Sumber: Insertliver.com

STUDI: Pria Botak Lebih Mudah Terkena Gejala Virus Corona

0

TNews, SEHAT – Sebuah penelitian mengungkapkan, pria botak mungkin berisiko lebih tinggi terkena gejala Covid-19 yang parah. 79 Persen pria yang diteliti dalam sampelnya yang dirawat di rumah sakit dengan virus corona adalah pria botak.

Versi pra-cetak dari makalah oleh Carlos Wambier, seorang peneliti di Brown University, Amerika Serikat menghubungkan androgen atau hormon pria sebagai gerbang bagi virus corona untuk memasuki sel manusia.

“Wawasan utama adalah bahwa aktivasi androgen berlebih – pada dasarnya, hormon yang mengatur apa yang kita anggap sebagai karakteristik pria – secara intrinsik terkait dengan kerentanan pasien terhadap SARS-CoV-2,” kata Wambier dalam tanya jawab dengan futures, sebuah situs web berfokus pada berita penelitian dari universitas terkemuka, seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (10/6).

“Ini karena langkah pertama masuknya virus ke dalam sel adalah ‘gigitan’ dari enzim protease yang diproduksi hanya oleh aksi hormon androgen. Infeksi oleh SARS-CoV-2 tampaknya dimediasi oleh androgen,” kata Wambier yang merupakan Asisten Profesor Dermatologi di Brown.

Wambier melakukan dua penelitian di Spanyol di mana ia menemukan sebagian besar pria botak dirawat di rumah sakit karena virus corona.

Dalam studi pertama, Wambier mengamati 41 pasien virus corona dan menemukan bahwa 71 persen dari mereka memiliki kebotakan pola pria. Dalam studi kedua, peneliti mengamati 175 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, 122 di antaranya adalah laki-laki, di antaranya 79 persen ditemukan memiliki frekuensi Androgenetic Alopecia (AGA) – bentuk umum dari kerontokan rambut.

Makalah ini akan diterbitkan oleh Journal of American Academy of Dermatology. Wambier mengakui, kelemahan studinya adalah ukuran sampelnya yang kecil dan kurangnya kelompok kontrol membatasi studinya.

Studi sebelumnya yang meneliti virus corona Covid-19 mengkonfirmasi bahwa pria memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada wanita.

Dalam kesimpulan surat studinya, Wambier menyarankan para ilmuwan menamai faktor risiko sebagai “tanda Gabrin” setelah Dr. Frank Gabrin, dokter AS pertama yang mati karena virus corona di Amerika Serikat yang juga botak.

 

Sumber: Detik.com

Wagub Sulut Steven Kandouw dan Iluni UI Bahas Kesiapan New Normal

0
Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw

TNews, SULUT – Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) Wilayah Sulawesi Utara akan menggelar webinar yang membahas tema “Kesiapan Menyambut New Normal di Sulawesi Utara” pada Rabu (10/6/2020) mulai jam 10.00 Wita.

Webinar menghadirkan empat narasumber yaitu Ketua Iluni UI Wilayah Sulut yang juga Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Prof Dr dr Grace D Kandou MKes, dr Janno Bernadus MBiomed dan Dr Een Walewangko SE MSE.

Adapun pembahas dalam webinar yaitu Dr Jultje Rattu SS MMktg, Steven Pailah SH MSi dengan moderator Dr Veronica Kumurur.

Kegiatan ini juga disiarkan langsung lewat youtube channel: https://s.id/ilunisulutlive.

Sektifikat elektronik akan diberikan untuk peserta terdaftar dan mengikuti webinar sampai selesai di aplikasi zoom meeting.

 

Sumber: Berita manado

Gagasan SMSI Luncurkan ‘News Room’ Disambut Wakil Ketua DPR RI

0

TNews, JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia  (DPR RI), Aziz Syamsuddin menyambut baik rencana pembuatan Newsroom (ruang berita) yang digagas Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).

Gagasan tersebut disampaikan langsung Ketua Umum SMSI Firdaus saat melakukan audiensi dengan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia  (DPR RI), Aziz Syamsuddin. Selasa (9/6/2020).

Menurut Firdaus, Newsroom yang dibangun ini diharapkan menjadi sentral produk berita online, baik naskah dan video, dari para anggotanya di berbagai daerah di Indonesia.

Di ruang berita tersebut, para editor akan bekerja bersama mengolah ribuan produk berita yang diterima dari seluruh media online di Indonesia yang menjadi anggota SMSI

Sehingga mutu produk berita yang baik dari berbagai daerah tadi bisa dimanfaatkan juga oleh anggota SMSI untuk dipublikasikan ke masyarakat luas.

Selain menyiapkan Newsroom, SMSI juga telah mempersiapkan beberapa kanal-kanal siber berita dan SeMSItv yang akan diluncurkan. (*)

 

SMSI Audiensi dengan DPR RI, Ini yang Dibahas

0

TNews, JAKARTA – Rencana Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) untuk menyatukan banyak perusahaan media online yang berbeda-beda akan mengadapi kesulitan dalam hal perspektif pemberitaan.

“Masalahnya setiap perusahaan media, setiap wartawan dalam menulis berita punya perspektif masing-masing, punya sudut pandang yang berbeda-beda. Bagaimana ini menyatukannya. Ini sulit, harus ada langkah konsolidasi organisasi,” kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia  (DPR RI), Aziz Syamsuddin ketika menerima kunjungan audiensi pengurus SMSI yang dipimpin oleh Ketua Umum SMSI Firdaus, Selasa sore, 9 Juni 2020 di Gedung DPR RI, Jakarta.

Pada acara audiensi tersebut, Firdaus didampingi H.M.Nasir, Junaidi, Andre Sumanegara, Teguh Idham Akbar. Audiensi diterima Aziz Syamsudin, didampingi Boby Rizaldi, Dipo Nusantara dan M. Yasin.

Sebagai organisasi perusahaan media siber terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota lebih dari 1000 perusahaan pers di seluruh provinsi di Tanah Air.

Aziz mengatakan, kalau tidak bisa menyamakan perspektif, paling tidak tone pemberitaan yang mestinya bisa disamakan. “Itu pun tone pemberitaan, akan mengalami gradasi yang berbeda-beda,” tutur  Aziz.

Dalam penyatuan media-media online yang berbeda-beda, kata Aziz, harus ada kepentingan yang saling memberi manfaat positif. “Saling memberi manfaat ini penting, sebab kalau tidak ada, mereka akan mengembangkan kepentingan perusahaan masing-masing,” kata Aziz.

SMSI Optimis

Firdaus menjelaskan, 1000 perusahaan online yang menjadi anggota SMSI akan disatukan dalam newsroom bersama.  Mereka saling memanfaatkan berita-berita yang ada dalam newsroom. Tetapi mereka juga punya kewajiban untuk mengirim berita ke newsroom bersama.

Ini kepentingan yang menguntungkan buat perusahaan-perusahaan media yang bergabung dengan newsroom bersama. Jadi yang disatukan bukan sudut pandangnya, bukan perspektifnya. Pasti sulit. “Memang diharapkan setiap perusahaan media dan wartawannya mempunyai perspektif dan tone yang baik dalam pemberitaan, kalaupun memberi kritik, tentu kritik yang membangun, kritik yang mengingatkan,”  kata Firdaus. (**)

60 Kelompok UKM di 15 Kecamatan Terima Bantuan Paket Menjahit dari Pemkab Bolmong

0
Bupati Yasti saat menyerahkan bantuan paket mesin jahit kepada kelompok UKM.

TNews, BOLMONG — Guna menekan penurunan ekonomi kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM) akibat pandemi Corona Virus Disease 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) menyalurkan bantuan paket menjahit bagi 60 kelopok di 15 Kecamatan melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM).

Penyerahan bantuan paket mesin jahit tersebut diserahkan langsung Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow disela-sela penyaluran bantuan sosial di tiap kecamatan.

Sebelumnya, Senin (08/06/2020) Bupati menyerahkan bantuan paket menjahit kepada 4 kelompok di Kecamatan Sangtombolang dan 5 kelompok di Kecamatan Lolak.

Kemudian, Selasa (09/06/2020), Bupati kembali menyalurkan bantuan paket menjahit di Empat Kecamatan, yakni Kecamatan Passi Barat, Kecamatan Bilalang, Kecamatan Passi Timur dan Kecamatan Lolayan.

Terdiri dari Passi Barat 4 kelompok, Bilalang 4 Kelompok, Passi Timur 5 kelompok dan Lolayan 4 kelompok. “Bantuan ini diantaranya 2 unit mesin jahit, 2 setrika, 2 pes kain drill, 2 buah gunting, 4 dos benang dan 4 roll kain berbahan karet,” ungkap Bupati, saat menyampaikan sambutan disela-sela penyerahan bantuan sosial Pemkab Bolmong tahap II.

Yasti menjelaskan, 60 kelompok yang menerima bantuan tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Untuk itu, pihaknya meminta kepada para kelompok penerima agar memanfaatkan bantuan dengan sebaik-baiknya.

“Manfaatkan bantuan untuk menambah pemasukan kelompok usaha. Nantinya UKM juga bisa membuat masker dan Alat Pelindung Diri (APD) yang bisa di jual kembali kepada masyarakat untuk peningkatan ekonomi,” harapnya.

 

Imran Asiaw

Garda Terdepan Perangi Covid-19, Yasti Apresiasi Kinerja Tenaga Medis di Bolmong

0
Para tenaga medis di Puskesmas Tungoi. (Foto: Facebook/Marshal Datundugong)

TNews, BOLMONG — Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow, mengapresiasi setinggi-tingginya kepada tenaga medis dan para medis yang telah memberikan sumbangsih yang besar bagi daerah dalam perang melawan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Hal itu sebagaimana diutarakan Bupati Yasti di setiap kesempatan dalam menyerahkan bantuan sosial di 15 Kecamatan se-Bolmong.

Menurutnya, tenaga medis merupakan garda terdepan dalam penanganan Covid-19 saat ini.

Bahkan kata Yasti, waktu dan tenaga mereka sangat terkuras demi menjalankan tugas. Untuk itu pihaknya memberi apresiasi terhadap kinerja para tenaga medis di Bolmong. “Salut atas kiprah mereka,” ungkapnya.

Dirinya juga mengajak warga Bolmong untuk memberikan dukungan kepada tenaga medis yang sudah menjalankan tugas dengan baik. “Ayo kita beri dukungan moral untuk tenaga medis,” ucap Yasti.

Selain itu, ia mengimbau agar masyarakat terus memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. “Selalu pakai masker, rajin cuci tangan, jaga jarak, dan lebih baik diam di rumah. Karena, kalau ada Covid-19 maka tenaga medislah yang paling sibuk,” tuturnya.

Di sisi lain kata dia, bukan berarti diam dirumah lalu tidak ada aktifitas. Namun kalau keluar rumah harus mengikuti anjuran pemerintah tentang protokol kesehatn. “Boleh keluar tapi harus menggunakan masker dan rajin cuci tangan. Selain itu, bagi petani maupun nelayan silahkan beraktifitas. Yang ke kebun tetap ke kebun begitupun nelayan,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolmong terdapat 197 perawat dan 24 dokter yang menjadi garda terdepan dalam penanganan percepatan dan pencegahan Covid-19. Mereka tersebar di pos perbatasan, puskesmas serta Rumah Sakit (RS).

 

Imran Asiaw 

Keliru dan Terlanjur, Ojol Ini Makamkan Rekannya Tanpa Protokol Covid-19

0

TNews, HUKRIM – Seorang driver ojol perempuan di Surabaya, DAW (39) meninggal setelah sebelumnya sempat terjatuh karena dijambret pada Kamis (4/6) di kawasan Darmo Harapan. Driver tersebut kemudian dibawa ke RS Mitra Keluarga Bundaran Satelit. Sehari berselang, pihak keluarga memindahkan DAW ke RSU dr Soetomo.

Pada Minggu (7/6) sekitar pukul 14.30 WIB, DAW mengembuskan napas terakhir. Saat meninggal, DAW diberi status PDP. Dalam perawatan di RSU dr Soetomo, DAW menjalani serangkaian tes dan ditemukan flek pada paru-paru.

Awalnya RSU Soetomo meminta jenazah dimakamkan dengan protokol COVID-19. Namun pihak keluarga ngotot jika DAW hasilnya negatif saat rapid test dan tidak mau dimakamkan sesuai protokol COVID. Padahal pihak RSU dr Soetomo sudah mempersiapkan pemulasaraan jenazah dengan protokol COVID-19.

Kondisi ini sempat memanas. Akhirnya ratusan ojol mendatangi RSU dr Soetomo setelah jenazah tak bisa keluar tanpa protokol COVID-19. Jenazah pun dibawa dan dimakamkan tanpa protokol COVID-19.

Humas Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur, Daniel Lukas Rorong membenarkan peristiwa itu.

“Akhirnya ramai terjadi keributan. Ratusan ojol ada di kamar mayat. Pihak keluarga, adik sama kakaknya di kamar jenazah. Tapi setelah itu diberi surat dan disuruh baca-baca dulu sebelum ditanda tangan. Sudah kondusif juga saat itu,” terang Daniel.

Daniel menjelaskan, awalnya RSU Soetomo meminta jenazah dimakamkan dengan protokol COVID-19. Tapi, akhirnya jenazah boleh dimakamkan secara umum.

“Awalnya ada permintaan seperti itu. Tapi akhirnya nggak tahu kenapa tidak ada pemakaman secara COVID-19. Berarti kan negatif bukan positif (Corona). Bisa dibawa pulang tanpa menggunakan protokol jenazah COVID-19,” tandasnya.

 

Sumber: Detik.com

Penularan Corona dari Orang Tanpa Gejala ‘OTG’ Jarang Terjadi, Ini Penjelasannya

0

TNews, SEHAT – Ahli epidemiologi sekaligus Kepala Teknis COVID-19 WHO, Dr Maria Van Kerkhove, mengklarifikasi pernyataannya soal penularan corona dari orang tanpa gejala (OTG) jarang terjadi. Kerkhove menyatakan ucapannya itu telah disalahpahami.

Pada awalnya, Kerkhove mengatakan berdasarkan penelitian yang dilakukan di beberapa negara, penularan virus oleh OTG jarang terjadi. Hal tersebut disampaikannya dalam konferensi pers virtual pada Senin (8/6) waktu setempat.

“Kami memiliki sejumlah laporan dari negara-negara yang melakukan pelacakan kontak yang sangat terperinci. Mereka mengikuti kasus tanpa gejala, mereka mengikuti kontak dan mereka tidak menemukan transmisi sekunder. Ini sangat jarang,” kata Kerkhove.

Pernyataan Kerkhove lantas memicu reaksi dari berbagai pihak, khususnya para tenaga medis.

“Bertentangan dengan apa yang diumumkan WHO, secara ilmiah tidak mungkin untuk menegaskan bahwa orang tanpa gejala SARS-CoV-2 tidak terlalu menular (kepada orang lain)” ujar Profesor Gilbert Deray dari RS Pitie-Salpetriere di Paris.

Selain itu, Profesor epidemiologi klinis di London School of Hygiene dan Tropical Medicine, Liam Smeeth, mengaku terkejut dengan ucapan Kerkhove.

“Masih ada ketidakpastian ilmiah, tetapi infeksi dari orang tanpa gejala bisa sekitar 30 hingga 50 persen dari total kasus positif. Studi ilmiah terbaik hingga saat ini menunjukkan setengah dari kasus positif terinfeksi dari orang tanpa gejala atau pra-gejala,” kata Smeeth.

Usai menuai reaksi, Kerkhove kemudian mengunggah ringkasan WHO tentang transmisi dalam akun Twitternya

“Studi komprehensif tentang penularan dari orang tanpa gejala sulit dilakukan, tetapi bukti yang tersedia dari pelacakan kontak yang dilaporkan oleh negara anggota menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi tanpa gejala jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan virus dibandingkan orang yang mengalami gejala,” ucap Kerkhove.

Ia pun mengklarifikasi kesalahpahaman bahwa apa yang disampaikannya baru merujuk pada beberapa studi, bukan pernyataan resmi WHO.

“Saya merujuk pada sedikit studi, sekitar dua atau tiga. Saya tidak menyatakan kebijakan WHO,” ujarnya.

“Saya menggunakan frasa ‘sangat jarang’, dan saya pikir itu adalah kesalahpahaman untuk menyatakan bahwa transmisi dari orang tanpa gejala secara global sangat jarang. Yang saya maksudkan adalah bagian dari studi,” tutupnya.

Adapun di Indonesia, penularan corona dari OTG mencapai 80 persen dari total kasus positif.

“Kita harus lindungi diri kita dulu dengan cara gunakan masker kita tidak pernah tahu siapa orang di luar yang bawa virus ini,” kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto.

“Karena dari catatan data kita bisa lihat bahwa hampir 80 persen mungkin kita temukan kasus positif pada orang yang tanpa gejala sama sekali,” lanjutnya.

 

Sumber: Kumparan.com

BERITA TERBARU