Beranda blog Halaman 2966

Fraksi Golkar DPRD Kotamobagu Berbagi untuk Warga Terdampak Pandemik Corona

0
Herdy Korompot saat menyerahkan bantuan sembako untuk sopir bentor

TNews, KOTAMOBAGU – Masa pandemik virus corona yang terjadi saat ini, memetik perhatian DPD II dan Fraksi Partai Golkar Kota Kotamobagu. Bagi warga yang terdampak masa pandemik ini, mendapat bantuan sembako dari Partai yang dipimpin politisi senior Golkar Hi Djelantik Mokodompit.

Dipimpin langsung oleh ketua Fraksi Golkar DPRD Kotamobagu Herdy Korompot, menyerahkan bantuan sembako dan Masker kepada puluhan sopir bentor yang terdampak pandemi Covid-19 “Bantuan yang di serahkan adalah sembako dan masker untuk sopir – sopir bentor yng terdampak pandemi Virus Corona,” jelas Herdy juga merupakan salah satu pimpinan DPRD Kotamobagu ini.

Selain memberikan sembako bantuan terdampak Covid– 19 di Kotamobagu, Herdy juga mengharapkan kepada masyarakat untuk mentaati anjuran dari pemerintah. Seperti phisical distancing, dan sering mencuci tangan, memakai masker. “Mari kita perangi bersama penyebaran virus Covid – 19 dengan pake masker dan sering cuci tangan. Untuk sementara dirumah saja dulu untuk kebaikan kita bersama,” jelas Herdy.

 

Konni Balamba

 

 

Ini Kisah Relawan Jalani Puasa Sambil Rawat Pasien Corona

0

TNews, JAKARTA – Perjuangan para petugas medis di garda terdepan dalam melawan virus Corona COVID-19 ini kembali diuji. Tak hanya harus berjuang merawat pasien, mereka juga harus berusaha menjalankan ibadah puasa di kondisi sulit.

Yuni, salah satu perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Persahabatan pun merasakan bagaimana berjuang merawat pasien virus Corona memakai alat pelindung diri (APD) lengkap sambil menjalankan ibadah puasa.

“Ya biasa saja sih, dinikmati saja. Pasti lemas lah, biasanya kita kalau habis selesai ini tuh kita minum banyak,” jelasYuni, Sabtu (2/5/2020).

“Tapi, karena puasa ini ya mau nggak mau ya selesai mandi, paling tiduran atau istirahat saja,” lanjutnya.

Disinggung soal waktu istirahat, Yuni mengungkapkan ia dan teman-temannya boleh berada di dalam ruang ICU tempatnya bekerja selama maksimal tiga jam. Setelah itu, akan berganti shift dengan teman lainnya.

Dalam satu shift, terdapat lima orang perawat yang merawat pasien COVID-19. Jika dijumlahkan, dalam sehari 24 jam penuh ada 13-15 perawat yang siaga setiap harinya.

 

Sumber: Detik.com

 

RS di Wuhan Tak Lagi Ada Pasien Corona

0

TNews, INTERNASIONAL – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut berita bahwa tak ada lagi pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di kota Wuhan, China.

Setelah lebih dari tiga bulan pertarungan yang sulit, Wuhan, tempat pertama kalinya kasus infeksi virus Corona terdeteksi, telah memulangkan semua pasien COVID-19 dari rumah sakit pekan lalu setelah dinyatakan sembuh.

“Itu berita yang sangat disambut baik untuk mendengar bahwa tidak ada lagi kasus yang parah, tidak ada lagi pasien di Wuhan,” kata Dr Maria van Kerkhove, pimpinan teknis untuk Program Kedaruratan Kesehatan WHO pada konferensi pers virtual di Jenewa, Swiss.

“Jadi selamat atas pencapaian ini,” imbuhnya seperti dilansir media Xinhua, Sabtu (2/5/2020).

Dr. van Kerkhove memuji “upaya tak kenal lelah” dari masyarakat Wuhan — “bukan hanya para pekerja medis namun juga orang-orang yang tinggal di rumah mereka, yang mematuhi langkah-langkah kesehatan publik.”

 

Sumber: Detik.com

 

Negara Manakah Akan Dilayani Vaksin Virus Corona Terlebih Dahulu?

0

TNews, SEHAT – Ada tingkat konsensus dalam komunitas medis dan ilmiah bahwa perlu setidaknya 18 bulan agar vaksin melawan COVID-19 bisa berhasil dikembangkan dan didistribusikan.

Sementara beberapa peneliti lebih optimistis vaksin dapat dikembangkan lebih cepat, yang lainnya di bidang ilmu obat-obatan mengatakan perlu waktu lebih lama untuk mengembangkan vaksin melawan virus tersebut.

Pakar kesehatan Jerman, Ilona Kickbusch mengatakan kepada DW bahwa otoritas kesehatan di seluruh dunia sedang bekerja untuk menemukan solusi yang layak untuk masalah distribusi, tetapi ia juga menambahkan: “Untuk saat ini, tidak ada aturan internasional untuk membagikan setiap vaksin yang mungkin dengan cara yang adil.”

Jürgen Wasem, seorang profesor untuk manajemen kesehatan di Universitas Duisburg-Essen di Jerman, mencatat bahwa penelitian dan pengembangan obat biasanya didorong oleh kekuatan pasar. “Ini menimbulkan risiko bahwa pasar di Eropa barat, Jepang dan Amerika Serikat akan dipasok terlebih dahulu karena pasien di sana mampu membayar harga tertinggi,” katanya kepada DW. “Masalah ini berlaku di semua pasar farmasi di seluruh dunia.”

Ketika tiba masanya mengembangkan obat-obatan yang tersedia untuk semua populasi di dunia, citra Big Pharma telah lama ternoda. Seretnya pasokan untuk beberapa obat tertentu sering kali merupakan akibat dari kebijakan penetapan harga yang ditempuh oleh pembuat obat besar, kata Wasem – sebuah klaim, yang meskipun demikian “sulit dibuktikan dalam banyak kasus,” katanya.

Kadang-kadang, perusahaan berusaha untuk menjaga pasokan tetap rendah, untuk mencapai harga pasar yang lebih tinggi, ujarnya. Selain itu, perawatan tertentu seringkali tidak pernah dikembangkan karena tidak ada “insentif komersial” untuk melakukan upaya tersebut, tambahnya.

Perusahaan swasta memimpin pencarian obat virus corona

Meskipun ada masalah soal kepentingan pribadi dalam penelitian dan pengembangan obat-obatan, Wasem masih sangat meyakini pendekatan yang didorong pasar, terutama dalam pencarian pengobatan virus corona saat ini.

“Apa yang kami lihat adalah serangkaian inisiatif yang saling bersaing yang darinya beberapa di antaranya mungkin berhasil. Pengembangan vaksin sangat mahal dan penuh risiko,” kata Wasem lebih lanjut.

Saat ini, harapan dalam perang global melawan pandemi virus terutama ada di pundak empat pengembang vaksin utama dan sejumlah besar perusahaan bioteknologi kecil.

Secara keseluruhan, mereka telah meluncurkan hampir 80 proyek vaksin yang berbeda, dengan banyak perusahaan yang mengadakan usaha patungan untuk berbagi beban. Start-up Jerman Biontech, misalnya, telah bekerja sama dengan raksasa farmasi AS Pfizer.

Lebih dari selusin vaksin COVID-19 yang berbeda-besa dijadwalkan untuk mulai melakukan uji klinis pada tahun ini, dengan yang paling menjanjikan saat ini sedang dikembangkan di Cina, AS dan Jerman.

Berharap jadi agen pemasok global

Di tengah-tengah pandemi, pemerintah dan pejabat kesehatan internasional khawatir akan sejumlah masalah yang membayangi distribusi global vaksin di pasaran. Mereka takut terjadinya kemacetan pasokan dan pematokan harga yang selangit.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres baru-baru ini menyatakan perlakuan COVID-19 di masa depan sebagai “barang publik” yang harus disediakan untuk semua orang. Persepsi tersebut juga dimiliki oleh Kanselir Jerman Angela Merkel, yang berharap adanya negosiasi multilateral untuk mencapai kesepakatan global tentang masalah ini.

Pada tanggal 4 Mei, pertemuan tingkat tinggi para pemimpin pemerintah dengan perwakilan Uni Eropa dan Yayasan Bill dan Melinda Gates akan membahas peningkatan pendanaan delapan miliar euro untuk agen distribusi vaksin global yang akan dikomando agen baru Organisasi Kesehatan (WHO). Tujuannya adalah untuk mengatur persediaan medis di seluruh dunia.

Kickbusch, yang memberi nasihat kepada WHO tentang masalah ini, mengatakan bahwa agensi semacam itu pada umumnya dapat dituduh mendistribusikan vaksin berdasarkan kebijakan yang memastikan “kunci distribusi yang telah ditentukan sebelumnya dan pedoman yang setara.”

Di Jerman, sebagian besar pembuat obat terbesar di negara itu telah mengisyaratkan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam badan WHO yang baru. Dalam pernyataan melalui email kepada DW, Han Steutel, pimpinan kelompok industri farmasi vfa, mengatakan perusahaan-perusahaan anggotanya berkomitmen penuh untuk “membuat perawatan inovatif COVID-19 tersedia di seluruh dunia dan dengan harga yang terjangkau.”

Pakta risiko dengan politik

Rincian spesifik tentang seperti apa perjanjian komersial antara industri dan pemerintah masih belum diungkap.

Tetapi David Loew, wakil presiden eksekutif pembuat obat-obatan Swiss, Sanofi Pasteur, sudah menuntut “pakta risiko” antara bisnis dan politik untuk berbagi beban keuangan.

“Apa yang kita butuhkan adalah jaminan politik bahwa volume tertentu [dari vaksin virus corona] akan dibeli dengan harga tertentu,” katanya kepada surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeinen Zeitung baru-baru ini, dengan mencatat bahwa perusahaan harus bersiap untuk memroduksi sekarang, agar dapat memenuhi permintaan besar akan ada vaksin virus corona.

“Pemegang saham kami dapat berdebat: ‘Mengapa tidak fokus pada sesuatu yang lebih aman sebagai gantinya’,” tambah Loew.

Perjanjian pembagian risiko antara pemerintah dan perusahaan farmasi bukanlah hal yang aneh, kata Kickbusch, dan bahkan disukai oleh industri yang sangat bergantung pada uang publik untuk menawarkan volume tertentu dan model penetapan harga khusus negara untuk beberapa obat-obatan mereka.

Lokasi penting

Masih belum jelas apakah Amerika Serikat akan bergabung dengan upaya global untuk mendirikan agen vaksin WHO, setelah Presiden Donald Trump membatalkan partisipasi delegasi AS dalam pertemuan 4 Mei di tengah kritikannya bahwa organisasi kesehatan itu terlalu ramah terhadap Cina.

Pejabat kesehatan Jerman juga menjelaskan bahwa produksi vaksin harus berbasis di Eropa. “Hanya jika produksi dilakukan di Eropa, kami dapat menjamin pasokan yang aman,” kata Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn baru-baru ini.

Filantropis dan pendiri Microsoft Bill Gates ingin kapasitas produksi dibangun di dunia berkembang, seraya mengingatkan bahwa negara-negara miskin di Afrika, Amerika Latin dan Asia bisa jadi dilayani terakhir jika kekuatan pasar memutuskan siapa yang mendapat akses ke vaksin.

Nasionalisme mengalahkan solidaritas

Pandemi tampaknya membuktikan bahwa ketika orang berjuang untuk hidup atau mati, semangat kolaborasi internasional tidak ada. Kickbusch mengatakan bahwa apa yang dimulai dengan larangan ekspor nasional untuk masker wajah dan ventilator sekarang dapat berevolusi menjadi semacam “nasionalisme medis” yang mempengaruhi kampanye vaksinasi di masa depan di seluruh dunia.

Tetapi pimpinan vfa, Steutel tidak setuju, dan mengatakan perdebatan tentang kecenderungan nasionalisme dalam kebijakan kesehatan saat ini adalah “sesat.” Dia berpendapat bahwa aturan untuk mendistribusikan dan memasok perawatan medis adalah keseragaman secara global.

“Segera setelah vaksin tersedia, staf medis diinokulasi terlebih dahulu. Kemudian diterapkan pada kelompok risiko, dan akhirnya ke masyarakat luas,” katanya. Dia percaya bahwa banyak layanan kesehatan di seluruh dunia akan memulai kampanye vaksinasi “secara bersamaan, atau hanya dengan sedikit penundaan.”

 

Sumber: Detik.com

 

BW : Ayo Kobarkan Semangat Belajar Demi Kemajuan Negeri Ini, Selamat Hari Pendidikan Nasional

0

Tnews.com-Sulut-Sebagaimana kita ketahui bersama, ini adalah hari bersejarah bagi bangsa ini yakni Hari Pendidikan Nasional (HarDikNas). Berbagai ucapan dipublikasikan lewat berbagai media salah satunya oleh Ketua Komisi IV Deprov Sulut Braien Waworuntu.

Ketua Komisi IV DPRD Sulut Braien Waworuntu pula tak lupa menyampaikan selamat Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2020, bagi seluruh bangsa Indonesia terutama rakyat Sulawesi Utara (Sulut).

“Selamat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) kepada seluruh insan pendidikan: para guru dan seluruh siswa. Hari penting ini kita peringati di tengah keprihatinan pandemi Covid-19,” pungkas  Woworuntu, Sabtu (2/5/20) kepada Tnews.com via Whatssapp.

BW (sapaan akrabnya) mengatakan, sejak awal pandemi, pemerintah telah meniadakan kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Dan, mengganti dengan belajar dari rumah. Ini bagian dari upaya mencegah penyebaran virus Corona.

”Ini menunjukkan bahwa pendidikan tetap menjadi hal yang sangat penting di segala situasi, termasuk di masa pandemi, tidak menyurut semangat para insan pendidikan untuk bekerja mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembelajaran dari rumah lewat fasilitas digital,” terangnya

Lanjut Waworuntu, pendidikan memupuk kita menjadi individu dewasa, individu yang mampu merencanakan masa depan dan mengambil keputusan yang tepat dalam hidup.

“Kembali lagi bahwa pendidikan itu sangat penting bagi kita, karena tidak hanya memberi kita pengetahuan akan tetapi mengajarkan kita pada sopan santun dan hal- hal yang benar. Pendidikan itu penting. Ayo kobarkan semangat belajar! Demi kemajuan negeri ini. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2020.” tutup Politisi Muda Partai Nasdem.

(dvd)

Pesan Melky Jakhin Pangemanan Di Hari Pendidikan Nasional

0

Tnews.com_Manado-  Pada tanggal 2 mei tahun 1959 yang lalu di cetuskan sebagai hari Pendidikan Nasional  juga bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hajar Dewantara, pahlawan nasional yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

Namun  tatkala  pandemic Covid 19 melanda  Dunia khususnya di sulawesi utara, kegiatan proses Pendidikan menjadi lambat karena siswa siswi wajib  belajar di rumah masing masing. hal tersebut mendapat perhatian khusus dari Anggota Komisi IV DPRD
Melky Jakhin Pangemanan

Saat di konfirmasi Tnews.com via WhatsApp sabtu (2/5/20), menurut dia (MJP) Pendidikan diharapkan menjadi momentum kebangkitan dunia pendidikan kita, meski kita sedang dalam pergumulan yang melanda dunia,

“Saya harapkan di hari bersejarah ini akan  menjadi momentum kebangkitan dunia Pendidikan kita, meski dalam situasi pandemic covid 19.” ujar Pangemanan

Lanjut MJP, seluruh elemen bangsa di ajak bekerja keras memperbaiki kualitas pendidikan ,serta salah satu peran orang orang tua sangat berpengaruh dalam memperbaiki kualitas pendidikan kita.

”Seluruh elemen bangsa bekerja keras untuk memperbaiki kualitas pendidikan kita di negeri ini. Dengan begitu harapan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat akan semakin terwujud begitu pun Peran serta orang tua dan masyarakat sangat dibutuhkan sebagai sumber kekuatan dalam memperbaiki kualitas pendidikan kita.Semoga anak didik kita para putra dan purti penerus bangsa bisa terus belajar dan berjuang untuk kemajuan bangsa.Selamat Hari Pendidikan Nasional.” Ajak Politisi muda yang di kenal kritis.

 

(dvd)

 

Ungkapan Yusra Alhabsy di Hari Pendidikan Nasional

0

TNews, MANADO.- Manado-Hari ini merupakan salah satu hari bersejarah bagi bangsa kita. tepatnya tanggal 2 mei merupakan Hari Pendidikan nasional, namun sayangnya masih banyak kualitas pendidikan di bawa rata rata khususnya di Sulawesi Utara. hal tersebut di respon Anggota Legislatif Sulut daerah pemilihan (dapil) Bolaang Mongondow  Yusra Alhabsy.

Sabtu (02/05/20) kepada Tnews.com Yusra mengatakan Banyak hal yang bisa kita lakukan di hari pendidikan nasional termasuk diantaranya melakukan evaluasi terhadap terhadap dunia Pendidikan oleh semua komponen di bangsa ini,terutama di Sulawesi Utara.

“Dengan melihat fakta hari ini tentu harus diakui sudah mengalami banyak peningkatan, namun implementasi dari ilmu pengetahuan yang masih banyak dan harus dievaluasi. Selain itu sudah saatnya kita mendorong lebih cepat bagi SMK-SMK di samping sebagai sekolah kejuaran, sudah saatnya juga benar benar dijadikan sebagai pusat pelatihan keterampilan agar setelah lulus sekolah mereka jadi tenaga siap pakai, tentu harus dibarengi dengan kesiapan infrastukturnnya termasuk tenaga pelatih dll.” Jelas Yusra

Lebih lanjut Alhabsy juga mengatakan semua harus di tingkatkan karena peran pendidikan sangat mempengaruhi kualitas dan siap melahirkan generasi baru yang siap bekerja dan membuka lapangan kerja.

“Karena salah satu tujuan pendidikan adalah melahirkan generasi yang siap bekerja atau membuka lapangan kerja”.tutup Anggota Komisi IV yang juga membidangi Pendidikan.

DAVID RUMONDOR

Innalillahi Wainailaihi Rojiun…Ulama Besar Guru Zuhdi Tutup Usia

0

TNews, JAKARTA – Ramadhan 2020 yang menginjak hari kesembilan memberi pengalaman duka pada seluruh umat muslim di Indonesia. Ulama besar dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, KH Ahmad Zuhdiannor atau Guru Zuhdi meninggal dunia.

Rasa duka diungkapkan anggota DPR-RI Syaifullah Tamliha masa bakti 2019-2024 dari daerah pemilihan Kalimantan Selatan. Dia berharap keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan sabar.

“Beliau adalah ulama harapan umat Kalimantan Selatan yang sangat bersahaja dan kharismatik. Wafatnya seorang ulama sangat sulit menggantikannya dan ilmu mulai ditarik oleh Allah SWT. Saya berharap keluarga Beliau tabah dan sabar atas kepergian Almarhum,” kata Syaifullah dalam pesan pendek yang diterima detikcom, pada Sabtu (2/5/2020).

Semasa hidup, Guru Zuhdi atau KH Ahmad Zuhdiannor dikenal sebagai ulama yang sangat memikirkan kepentingan umat. Termasuk saat semua umat harus bertahan hidup di tengah pandemi virus corona.

Menurut Syaifullah, Guru Zuhdi berharap wabah COVID-19 segera berlalu dari kehidupan seluruh umat di dunia. Setiap orang tentunya harus berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah dan melawan COVID-19.

“Beliau berdo’a sebelum wafat agar virus corona cepat berakhir,” tulis Syaifullah.

Menurut Syaifullah, Guru Zuhdi sempat menjalani rapid test terkait virus corona sebelum meninggal. Rapid test yang diadakan di RS Medistra Jakarta tersebut menyatakan hasil negatif.

Guru Zuhdi didiagnosa mengalami kanker paru dengan differential diagnosis (dd) kanker kelenjar getah bening. Differential diagnosis adalah cara identifikasi penyakit lewat perbandingan gejala dengan gangguan lain yang serupa.

 

Sumber: Detik.com

 

Viral! Guru Ini Gunakan Tiktok Sebagai Media Belajar Siswa Saat Corona

0

TNews, INSPIRATIF – Momen belajar dari rumah yang telah berjalan hampir dua bulan imbas pandemi Corona ini disiasati oleh beberapa guru dengan cara unik. Salah satunya dilakukan oleh tenaga pengajar asal Jawa Tengah satu ini.

Titik Nur Istiqomah yang sehari-harinya berprofesi sebagai guru sekolah dasar di daerah Mutilan, Magelang, Jawa Tengah ini mengaku menggunakan aplikasi TikTok sebagai salah satu medium pembelajarannya kepada siswa. Titik mengatakan hal itu dia lakukan sebagai upaya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan kepada siswa.

“Jadi, pembelajaran jarak jauh ini kan banyak mengartikan anak-anak itu libur. Sebenarnya tidak, mereka hanya belajar dari rumah. Kita makanya berikan pemahaman ke orang tua kalau belajar itu akan menjadi sesuatu yang menyenangkan,” kata Titik dalam konferensi pers yang digelar di akun Youtube BNPB, Sabtu (2/5/2020).

“Untuk melakukan itu semua kami menggunakan berbagai media. Kami menggunakan (aplikasi) TikTok. Itu kami gunakan karena anak-anak kami senang menggunakan media itu dan tidak ada salahnya menggunakan TikTok sebagai media pembelajaran,” sambungnya.

Titik mengatakan, di situasi pandemi seperti ini peran teknologi menjadi sangat vital bagi proses pembelajaran dari rumah. Namun, dia menyoroti masih adanya kekeliruan terkait penggunaan smartphone atau gadget kepada anak-anak.

Lebih lanjut, Titik mengungkapkan jika persoalan dunia pendidikan tidak bisa dilepaskan dengan perkembangan teknologi.

“Ini kan memang saat sekarang pendidikan kita dalam kondisi tidak normal ya. Jadi mau tidak mau menggunakan teknologi, dan kita itu tidak bisa memisahkan teknologi dengan pendidikan,” tuturnya.

“Selama ini miskonsepsi yang ada adalah bagaimana kita menjauhkan anak dari gadget. Padahal di situasi seperti ini, para pendidik itu ditantang bagaimana memajukan pendidikan dengan teknologi yang ada,” sambung Yati.

Meski penggunaan teknologi memainkan peran penting, Titik melanjutkan jika proses pembelajaran dari rumah tidak akan berhasil dengan baik tanpa ada dukungan dari tiap orang tua murid. Untuk itu, Titik mengharapkan adanya pendampingan yang juga rutin diberikan orang tua kepada murid selama proses belajar dari rumah berlangsung.

“Karena selama ini proses belajar dari jarak jauh ini kan yang tau kondisi anak selama 24 jam itu orang tua. Jadi bagaimana kita sama-sama bertahan untuk belajar di kondisi seperti ini. Pendidikan itu saya yakin akan berhasil jika ada kolaborasi antara guru, murid, dan orang tua,” pungkas Titik.

 

Sumber: Detik.com

 

Sosok Putra BMR Ini Dampingi CEP

0

TNews, MANADO – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sulut akhirnya mengumumkan nama pengurus dan personalia DPD Golkar Sulut masa bakti 2020-2025 sesuai hasil Musda. Pengumuman dilakukan langsung oleh Christiany Eugenia Paruntu (CEP) pada Jumat (01/05/2020) tadi malam.

Dalam struktur pengurus inti terdapat dua wajah baru yang mendapingi CEP. Salah satunya adalah sosok putra Bolmong Raya Raski Mokodompit yang dipercayakan menjadi Sekretaris DPD Golkar Sulut. Selain itu ada Inggried Sondakh sebagai Bendahara Umum DPD Partai Golkar Sulut.

Sedangkan nama James Arthur Kojongian yang sebelumnya menjabat Bendahara DPD Partai Golkar, kali ini dipercayakan sebagai Ketua Harian. Menurutnya pimpinan inti sudah mewakili kaum milenial, wilayah, dan latar belakang serta keterwakilan gender. “Kami merangkul semua pihak-pihak yang ada,” ucap CEP yang juga Bupati Minsel ini.

Ditambahkannya, dari 109 pengurus yang ada, kaum milenial ada 60 persen dan keterwakilan kaum perempuan ada 37 persen. “Saya optimistis dapat memenangkan Pilgub dan Pilkada se-kabupaten/kota se-Sulut. Semua pengurus adalah kader-kader aktif yang siap memberikan 100 persen kemampuannnya demi kejayaan beringin Sulut,” ungkapnya optimis.

Selanjutnya nama-nama pengurus yang lain dibacakan oleh Raski Mokodompit. Surat keputusan tersebut bernomor SKEP-13/DPP/GOLKAR/IV/2020.

Surat itu sudah ditandatangai oleh Ketua Umum Ir Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal Lodewijk Paulus. “Saya ucapkan selamat bekerja bagi kita semua. Mari kita rapatkan barisan meraih kemenangan di Sulut,” tegas dia.

Sebelumnya CEP terpilih aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-X Partai Golkar Sulut yang berlangsung di Hotel Four Points Kota Manado.

Pada Pelaksanaan Musda ke-X yang digelar 15 Desember 2019 lalu, dibuka oleh Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar Dr Doli Kurnia Tandjung mewakili Ir Airlangga Hartarto.

Hadir juga beberapa utusan DPP Golkar yakni Agus Silaban, Zulfikar Arse Sadikin, Mustafa Radja, Tardjo Ragil dan Ahmad Siregar.

 

Konni Balamba

BERITA TERBARU