TNews, Kotamobagu – Cuaca lagi mendung, gerimis merembet di kaca jendela, dari jauh sekelompok siswi berseragam putih abu-abu berlarian menuju kedai. Di pintu masuk, berdiri seorang laki-laki berpakaian santai, oblong dipadan celana jeans warna putih lengkap dengan sandal jepit, sekilas terlihat lebih mirip pelayan. Tak banyak yang tahu, lelaki sederhana itu adalah Djoko Prasojo (47), pemilik I-Boss, kedai makan yang sekarang hits di Kotamobagu.
Lelaki ini tak sekalipun alpa sejak kedai yang beralamat di Kelurahan Molinow, Kotamobagu Barat berdiri empat bulan lalu, terutama pada hari Jumat. Pribadinya yang baik, membuatnya selalu ramah pada karyawan dan pengunjung yang datang, bahkan dia tak enggan langsung turun tangan membantu, ikut mendistribusikan makanan yang akan dibagikan.
Memang, semacam ritual saban Jumat pagi, kedai ini selalu menyediahkan jatah, mendistribusikan makanan kepada anak yatim dan warga kurang mampu. Mungkin karena terlalu banyak didoakan, wajar jika kedai yang mengandalkan sop tulang sebagai menu andalannya, kini tak pernah sepi.
Meski bagi kebanyakan orang, kedai ini ramai dikarenakan sajian dan cita rasa makanannya tak hanya bersahabat di kantong tapi bikin nagih. Sop Tulang misalnya, berbahan baku daging dan tulang pilihan, diramu dengan rempah khusus turun temurun, dan diolah menggunakan waktu yang terukur, membuat makanan ini memang layak direkomendasikan jadi primadona, apalagi saat hujan lagi tabah-tabahnya mengguyur Kotamobagu.
Tak usah ditanya, bagi ayah dua orang anak ini, tidaklah sulit menyesuaikan keadaan pasar dan konsumen, sejak kecil, dia terbiasa hidup di tengah keluarga besar yang hampir semuanya berbisnis kuliner. Walau kenyataannya, dia juga seorang maneger periklanan di sebuah surat kabar harian. “Sebenarnya, saya tinggal melanjutkan bisnis kawan, kebetulan saya sedikit terbiasa dengan keluarga yang usahanya hampir semua bergerak di bidang kuliner. Selain itu, barangkali dengan menggeluti usaha ini, saya bisa sedikit membantu dan berbagi, itu yang terpenting sih,” katanya.
Nama I-Boss sengaja dipilih, diambil dari inisial tiga orang penting dalam kehidupannya. Ini sebagai motivasi agar terus berjuang dan berusaha mengembangkan bisnis tanpa melupakan niat awalnya, yaitu beribadah.
Baginya, dengan meniatkan bisnis sebagai ibadah, adalah cara menyeimbangkan keadaan sosial. Agak rancu menjajakkan makanan enak dengan harga selangit jika sekitar masih banyak yang merasa lapar. Ini semualah yang mengantar dan mengubah belasan juta modal awalnya, menjadi puluhan juta per-bulannya. “Syukur alhamdulilah. Omset mulai terasa dan itu semua tidak lepas dari kebaikan Allah. Entah kenapa saya percaya, kebaikan akan berbalas kebaikan pula, semacam tabur tuai. Dengan berusaha menggantungkan semuanya kepada Allah, maka segalanya pasti akan baik-baik saja, malah kalau kita bersyukur akan Allah lebihkan,” ujarnya.
Meski demikian, bukan berarti semuanya tanpa usaha dan strategi pemasaran yang baik. Untuk menarik pelanggan, menu yang ditawarkan juga bervariasi, termasuk menyesuaikan dengan kemampuan pelanggan.
Berdiri berdekatan dengan beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA), kedai ini menyediakan harga khusus pelajar. Paket khusus dan menu khusus bagi pelajar akan dibagi jika yang berkunjung anak sekolah. “Kan kasian. Kita menyesuaikan agar anak-anak juga bisa turut menikmati makanan di sini. Sebisa mungkin kita sesuaikan dengan harga di kantin-kantin sekolah, kan kita sudah unggul dalam penyediaan tempat,” jelasnya.
Kedai yang buka dari pukul 06.00 – 00.00 Wita, setiap hari ini memang selalu diburu berbagai kalangan. Saat pagi hari, menu yang laris adalah bubur ayam, nasi kuning dan makanan ringan lainnya. Selain itu, menyesuaikan dengan keinginan konsumen, kedai juga menjajakkan instan noodle, aneka gorengan dan minuman dingin.
“Kita sering ke sini. Istirahat waktunya pendek, jadi selesai sokolah kami mampir, makanannya enak dan murah, dengan sepuluh ribu, kita bisa pesan minum dan makanan, tempatnya bersih dan bagus buat foto-foto.Kadang kalau ada rapat kegiatan intra sekolah, kami sering rapat di sini,” ucap Vici L. Balongka, siswi kelas 3, jurusan Keperawatan, SMK N 1 Kotamobagu.
Seiring perkembangannya, kedai ini akan membuka cabang di beberapa tempat di Kotamobagu. Dengan begitu, peluang untuk berbagi lebih besar lagi. Kedai ini bisa jadi alternative bagi orang-orang yang tidak memiliki banyak waktu untuk berbagi. Berbagai paket disiapkan. Pelanggan tinggal menitipkan paket berbaginya, yang akan dibagikan langsung oleh pihak kedai.
“Ada paket berbuka. Kalau kamis sore kami ada beberapa masjid dan panti asuhan. Bisa kalau ada yang ingin bersama-sama beribadah, kami akan merasiakan namanya. Sebab, yang namanya ibadah baiknya rahasia. Kami hanya membantu saja. Syukurlah ada beberapa teman-teman yang aktif bersama-sama I-Boss turut berbagi,” kata Djoko.
Bagi pelanggan yang malas keluar rumah terutama saat hujan, kedai I-Boss juga mempunyai jasa layanan antar. Untuk memesan menu dan yang ingin ikut bergabung memilih paket berbagi, bisa menghubungi 085343010865
Neno Karlina