Beranda blog Halaman 2992

Pulang dari Ijtima Gowa, Pria Ini Bawa ‘Oleh-oleh’ Virus Corona untuk Satu Keluarga

0

TNews, SULTENG – Satu keluarga di Palu, Sulawesi Tengah terkonfirmasi positif virus corona COVID-19. Sebelumnya, kepala keluarga tersebut mengikuti Ijtima Dunia yang digelar di Gowa, Sulsel beberapa waktu lalu.

Satu keluarga tersebut yakni Sepasang suami istri (Pasutri) bersama dua orang anaknya. Keempat pasien itu kini dirawat di RSU Anutapura Palu.

Direktur RSU Anutapura Palu dr. Hery Mulyadi pada Sabtu 11 April 2020 malam menyebut bahwa dalam keluarga pasien tersebut, yang terkonfirmasi positif pertama yaitu kepala keluarga dari tiga pasien lainnya. “Ketiganya merupakan istri dan dua orang anak dari pasien yang PDP yang sudah terkonfirmasi positif sejak awal April lalu,” kata Hery Mulyadi dikutip dari detikcom.

Menurutnya, penularan virus tersebut berawal dari tibanya kepada keluarga yang memiliki riwayat perjalanan dari mengikuti kegiatan keagamaan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Maret 2020. Yaitu kegiatan Ijtima Dunia di Gowa. “Kini keempat pasien yang satu keluarga tersebut jalani isolasi di RSU. Anutapura. Dari catatan kami, penularan diawali dengan suaminya, yang memiliki riwayat perjalanan dari Gowa, ikuti kegiatan keagamaan,” tuturnya.

Sebelumnya, ada tambahan 5 kasus baru positif virus corona (COVID-19) di Sulawesi Tengah (Sulteng). Total kasus mencapai 19 orang. “Hari ini PDP yang Swabnya positif ada 5 kasus, semuanya kondisinya sehat dan membaik. Tiga diantaranya berasal dari Palu, satu Morowali dan satunya lagi dari Buol,” ujar Juru Bicara Penanganan COVID-19 Sulteng Haris Karimin, Sabtu 11 April 2020.

Sedangkan, ada 6 pasien dalam pengawasan (PDP) di Sulteng dan sudah dilakukan uji swab. Hasilnya negatif.

Saat ini, dalam kasus baru orang dalam pemantauan (OPD) ada 10 kasus dan PDP 3 kasus. Kini total ODP 285 dan PDP 26 kasus.Makssar Terkini.

 

Sumber : Popnesia.com

 

Pasien Corona yang Sembuh Bisa Positif Kembali?

0

TNews, SEHAT – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang menginvestigasi laporan yang menyebut ada pasien COVID-19 yang kembali positif setelah sebelumnya dinyatakan sembuh dari infeksi virus Corona COVID-19. Sejauh ini ahli menyebut ada beberapa kemungkinan penyebabnya.

“Kami mengetahui ada laporan dari individu yang telah dites negatif untuk COVID-19 menggunakan pengujian PCR (polymerase chain reaction) dan kemudian setelah beberapa hari pengujian positif lagi,” kata WHO seperti dikutip dari Reuters, Senin (13/4/2020).

“Kami berhubungan erat dengan para ahli klinis dan bekerja keras untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kasus-kasus individual tersebut. Penting untuk memastikan bahwa ketika sampel dikumpulkan untuk pengujian pada pasien yang dicurigai, prosedur dipatuhi dengan benar,” lanjutnya.

Direktur Korea Centers for Disease Control and Prevention (KCDC), Jeong Eun-kyeong, mengatakan bahwa kemungkinan yang terjadi adalah virus mengalami ‘reaktivasi’, bukan pasien yang kembali terinfeksi (reinfeksi).

Kemungkinan reinfeksi dinilai kecil karena seseorang yang pernah terinfeksi virus Corona akan membentuk imunitas atau kekebalan. Selama beberapa waktu, tubuhnya diyakini akan bisa menangkal infeksi.

Ada juga spekulasi hasil tes PCR tidak akurat sehingga yang sebetulnya masih ada virus sudah dinyatakan negatif.

“Karena COVID-19 ini penyakit baru, kami membutuhkan lebih banyak data epidemiologi untuk bisa mengambil kesimpulan terkait sifat penyebaran virus,” ungkap WHO.

 

Sumber: Detik.com

 

JDM Ajak Masyarakat Support Tim Medis

0
Jusran Deby Mokolanut

TNews, KOTAMOBAGU – Upaya tim medis dalam menangani pasien covid-19 mendapat support dari ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kota Kotamobagu Jusran Debby Mokolanot (JDM).

Kepada sejumlah awak media, Aleg tiga periode ini mengajak juga seluruh lapisan masyarakat agar dapat mensuport medis dalam menjalankan tugas mereka untuk menyelamatkan ancaman covid 19. “Bayangkan kalau tenaga medis terpapar atau karena kontak dengan pasien yang di diagnosa awal positiv, berarti akan di isolasi. Maka akan mengurangi tenaga medis yang bertugas. Mari kita support tenaga medis dan keluarganya,” jelas Jusran yang dikenal penikmat Kopi ini.

Di sisi lain JDM berharap, semua tim medis yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD).

Pasalnya kata Jusran, sebelum diketahui hasil diagnosa pasien baru masuk, petugas medis di IGD yang bersentuhan langsung dengan mereka. “Untuk mengantisipasi awal, Gugus covid19 dan pihak rumah sakit swasta agar memprioritaskan APD tenaga medis IGD  karena semua pasien masuk IGD sebelum masuk ruangan,” ujarnya.

“Tentu yang wajib lengkap APD adalah medis yang bertugas di ruangan isolasi rumah sakit rujukan pasien positiv Corona,” tutur Ketua Komisi II DPRD Kotamobagu ini.

Selain itu, Ia juga mengatakan, obat – obatan serta penunjang lain untuk pencegahan dan penanganan pasien Virus Corona perlu diperhatikan. “Semua wajib disiapkan sedini mungkin,” tutupnya.

 

Konni Balamba

2 Pasien Positif Corona Asal Manado Punya Kontak dengan 68 Warga

0
dr. Steaven Dandel

TNews, SULUT – Perkembangan COVID-19 di Sulawesi Utara dalam seminggu ini naik signifikan.

Dilansir dari halaman resmi, corona.sulutprov.go.id, pasien terkonfirmasi positif naik menjadi 17 orang, dari sebelumnya 15 orang, dengan keterangan 2 sembuh dan 2 meninggal dunia.

“Pasien positif bertambah 2 orang. Pasien ke-16, seorang pria berumur 72 tahun asal Manado dengan riwayat perjalanan dari Jakarta. saat ini kontak eratnya 25 orang dan bisa saja bertambah,” ujar Steaven Dandel, Minggu (12/4/2002), saat konferensi pers melalui media daring.

Sedangkan untuk pasien ke-17 merupakan seorang pria, berumur 45 tahun asal Manado.

“Mempunyai riwayat perjalanan dari Jakarta juga dan memiliki kontak erat 43 orang,” ujar Steaven Dandel sambil menambahkan pasien ke-16 masuk rumah sakit tanggal 2 April dan pasien ke 17 tanggal 8 April.

Diketahui juga, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 296, dan PDP sebanyak 31 orang.

Sementara pelaku perjalanan bertambah sebanyak 233 sehingga total mencapai 24.102 orang.

 

Sumber: Berita Manado

Lawan Corona, Ini yang Dilakukan PKB Sulut

0

TNews, SULUT – Coronavirus Disease (Covid-19) yang merebak di Indonesia menjadi perhatian serius semua pihak, tak terkecuali bagi Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Sulawesi Utara.

Dibawah komando, Greetty Tielman, jajaran PKB Sulut mulai menyalurkan bantuan langsung berupa masker, dan beras, kepada masyarakat, Sabtu (11/4/2020).

Penyaluran bantuan tahap pertama ini dimulai dari Kabupaten Minahasa, dan akan berlanjut ke kabupaten kota yang terdampak Covid-19 di Sulut.

Di Minahasa, pengurus PKB menyisir sejumlah titik ibu Kota Minahasa, Tondano.

Mulai tukang ojek, rumah-rumah warga hingga Panti Sosial Tresna Werdha yang berada di Kelurahan Taler, Kecamatan Tondano Timur.

Sebanyak 20.000 masker kain yang disiapkan juga akan disalurkan bertahap oleh masing-masing Ketua DPC PKB di Kabupaten Kota, diantaranya Ketua DPW PKB Sulut Greetty Tielman 5000 masker, Ketua DPC Minahasa Utara Sarhan Antili 5000 masker, Ketua DPC Bolaang Mongondow Yusra Alhabsy 2500 masker, Ketua DPC PKB Manado Grace Tielman 2000 masker, Ketua DPC Kota Kotamobagu Yusran Mokalanut 1000 masker, Ketua DPC Bolmong Utara, 1000 masker.

Sementara, Ketua DPC PKB Bolmong Selatan, Ketua DPC PKB Bolmong Timur dan di daerah kepulauan juga akan disalurkan.

“Selain membantu masyarakat, PKB mendukung dan menindaklanjuti himbauan pemerintah, dimana warga yang keluar rumah wajib pakai masker,” kata Ketua DPW PKB Sulut, Greetty Tielman.

Greetty mengatakan, hal ini juga sebagai bentuk empati PKB kepada masyarakat dalam menghadapi serangan Covid-19. Ia berharap, bantuan masker dan bahan pokok ini dapat bermanfaat.

“Kegiatan di bulan April ini, akan berlanjut terus hingga Juni. Semoga bermanfaat, dan dapat memutus rantai penyebaran Covid-19,” ucapnya.

Greety juga menjelaskan, bantuan ini sebagai bentuk penjabaran terhadap instruksi Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, yang meminta seluruh kader PKB menjadikan penanganan virus corona sebagai agenda utama dan prioritas untuk diperhatikan.

“PKB hadir untuk melayani ibu pertiwi. Masyarakat adalah bagian penting bangsa ini yang harus dilindungi dari serangan Virus Corona. Oleh karena itu, PKB akan terus bersama-sama dengan rakyat dalam keadaan apapun. Kami berharap bantuan ini dapat membantu warga dari situasi yang memprihatinkan ini,” ujarnya.

Greetty mengajak masyarakat bergotong royong, bersatu memutuskan rantai penyebaran virus corona dengan mengikuti himbauan yang disampaikan pemerintah.

“Tetap jaga jarak, rajin cuci tangan usai bepergian, jaga stamina kita, tetap di rumah jika tidak ada keperluan penting di luar. Mari kita ikuti anjuran dan himbauan pemerintah. Kita bersama, bersatu memutus rantai penyebaran virus ini,” tandasnya.

 

Sumber: Berita Manado

Gunakan Alat Hasil Curian, Pria Ini Lakukan Rapid Test Corona Secara Ilegal

0
Rapid Test

TNews, JAKARTA – Seorang warga China ditangkap oleh polisi Peru, karena melakukan rapid test virus Corona (COVID-19) secara ilegal. Warga China ini ketahuan melakukan rapid test dengan alat baru yang dicuri dari Kementerian Kesehatan Peru.

Seperti dilansir AFP, Senin (13/4/2020), Zhang Tianxing (36) ditangkap polisi di distrik Brena, Lima, saat dia hendak mengambil sampel dari dua wanita setempat di rumah mereka. Disebutkan kepolisian setempat bahwa Zang bekerja pada otoritas kesehatan Lima Sur. “Dia sedang melakukan rapid test untuk COVID-19 dengan alat yang dia curi,” sebut Kepolisian Lima dalam pernyataannya.

Zhang memakai masker dan pakaian medis warna biru muda saat ditangkap oleh kepolisian pada Minggu (12/4) waktu setempat. Dua wanita setempat diketahui membayar Zhang untuk melakukan rapid test di rumah, tanpa izin Kementerian Kesehatan.

“Ketika ditanyai, dia (Zhang-red) mengakui dia tidak berwenang untuk melakukan rapid test dan bahwa alat Rapid Diagnostic Test itu dicuri dari Direktorat Jaringan Kesehatan Terintegrasi wilayah Lima Sur yang menjadi tempatnya bekerja,” demikian pernyataan kepolisian setempat.

Menurut kepolisian, Zhang telah mengakui dirinya mencuri dua batch alat tes untuk dipakai, demi mendapatkan uang, terhadap orang-orang yang curiga diri mereka terinfeksi virus Corona.

Personel kepolisian yang menangkap Zhang menemukan sebuah tas ransel berisi 25 alat rapid test COVID-19 dan sejumlah suplai medis lainnya di rumahnya.

Dalam pernyataan pada Rabu (8/4) lalu, Presiden Martin Vizcarra menyatakan bahwa 330 ribu alat rapid test baru tiba di Peru dan akan disalurkan ke seluruh wilayah negara itu. Pada Minggu (12/4) waktu setempat, Kementerian Kesehatan Peru mengumumkan pihaknya telah melakukan 45.272 rapid test.

Sejauh ini, otoritas Peru mengonfirmasi 7.519 kasus virus Corona, dengan 193 orang meninggal dunia.

 

Sumber : Detik.com

Harga Emas Naik Lagi

0

TNews, JAKARTA – Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari Senin (13/4/2020) naik hanya 0,11% atau sebesar Rp 1.000 alias seceng menjadi Rp 903.000/gram, dari harga hari sebelumnya, Sabtu, Rp 902.000/gram.

Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam hari ini (13/4/2020), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram naik 0,11% berada di Rp 90,3 juta dari harga kemarin Rp 90,2 juta per batang.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Adapun khusus harga 1 gram emas Antam juga menguat Rp 1.000 menjadi Rp 952.000/gram. Sebelumnya, pada hari Sabtu harga emas Antam telah menguat RP 13.000 pada Rp 951.000/gram.

Harga emas Antam mengalami kenaikan senada dengan harga emas global di pasar spot hari Jumat (10/4/2020), ditutup naik 0,3% ke level US$ 1.688,9/troy ons dan menjadi level tertinggi sejak 18 Desember 2012.

Dalam sepekan terakhir harga emas spot mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 4,45% secara week on week (wow). Mengutip data dari Refinitiv.

Sementara harga emas berjangka (futures) untuk bulan Juni naik US$ 68,50/troy ons, atau sekitar 4,1%, menjadi sebesar US$ 1.752,80/troy ons, harga futures tertinggi sejak Oktober 2012, sedangkan selama sepekan emas berjangka naik sekitar 7%, melansir dari RTTNews.

Penguatan harga emas spot terdorong oleh pelemahan dolar AS setelah bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve AS) mengumumkan program stimulus besar-besaran senilai US$ 2,3 triliun untuk mendorong perekonomian.

 

Sumber: Detik.com

Tidak Ada Korban Jiwa, Ini Cara Vietnam Perangi Corona

0

TNews, SEHAT – Vietnam mulai bisa bernapas lega karena pertarungannya melawan Corona sepertinya akan segera berakhir. Hingga kini tak ada laporan kasus kematian akibat Corona di sana dan penerbangan akan segera dibuka.

Penanganan COVID-19 di negara itu memang patut diacungi jempol. Vietnam yang berbatasan dengan China yang sempat menjadi pusat penyebaran COVID-19 mampu dianggap mampu menekan laju penyebaran virus tersebut.

Sejak pandemi COVID-19 mulai menyebar, Pemerintah Vietnam telah menyatakan ‘perang’ melawan COVID-19. Kebijakan-kebijakan untuk mencegah penyebaran pun dilakukan di Vietnam.

“Memerangi epidemi ini, berarti memerangi musuh,” kata PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc dalam pertemuan Partai Komunis sebelum pandemi itu menyerang Vietnam, dilansir DW pada Minggu (12/4/2020).

Lantas, bagaimana Vietnam bisa melakukan itu semua?

Karantina dan Pelacakan yang Ketat

Salah satu kebijakan yang dilakukan untuk melakukan perlawanan terhadap COVID-19 adalah kebijakan karantina yang ketat, dan melakukan penelusuran lengkap semua orang yang kontak dengan pasien COVID-19 tersebut. Langkah-langkah ini dilaksanakan jauh lebih awal dari China, di mana penguncian seluruh kota digunakan sebagai upaya terakhir untuk menjaga agar virus tidak menyebar lebih jauh.

Sebagai contoh, pada tanggal 12 Februari, Vietnam menempatkan seluruh kota di dekat Hanoi di bawah karantina selama tiga minggu. Kala itu, hanya ada 10 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di seluruh Vietnam. Pihak berwenang juga secara luas dan cermat mendokumentasikan siapa saja yang berpotensi melakukan kontak dengan virus.

Vietnam juga melacak kontak tingkat kedua, ketiga dan keempat dengan orang yang terinfeksi. Semua orang ini kemudian ditempatkan di bawah level pergerakan dan pembatasan kontak yang ketat secara berurutan.

Dan sejak awal, siapa pun yang tiba di Vietnam dari daerah berisiko tinggi akan dikarantina selama 14 hari. Semua sekolah dan universitas juga telah ditutup sejak awal Februari.

Pada akhir Maret, PM Phuc juga telah memerintahkan isolasi selama 15 hari untuk seluruh wilayah Vietnam. Warga harus tinggal di rumah dan hanya boleh keluar untuk kebutuhan pokok seperti makanan dan obat-obatan.

Warga juga dilarang berkumpul lebih dari dua orang. Setiap orang wajib menjaga jarak setidaknya 2 meter.

Semua orang di Vietnam diharuskan memakai masker di tempat umum seperti supermarket, stasiun bus, bandara, dan kendaraan angkutan umum.

Vietnam telah melarang penerbangan domestik sejak 30 Maret 2020 kecuali untuk rute dari Hanoi ke Kota Ho Chi Minh, dan dari Hanoi / Kota Ho Chi Minh ke Da Nang dan Phu Quoc. Rute-rute ini akan dipertahankan dengan frekuensi maksimum satu perjalanan pulang pergi per hari untuk setiap maskapai.

Vietnam juga melarang penerbangan dari luar negeri. Visa untuk para pelancong juga dihentikan. Aturan itu mengikuti larangan penerbangan yang jauh sebelumnya telah diterapkan, seperti larangan penerbangan dari China dan sejumlah negara.

Pengawasan Ketat

Alih-alih bergantung pada obat-obatan dan teknologi untuk mencegah wabah COVID-19, aparat keamanan negara Vietnam yang sudah kuat telah menerapkan sistem pengawasan publik yang luas. Pengawasan itu dibantu oleh militer.

Pejabat keamanan atau mata-mata Partai Komunis dapat ditemukan di setiap jalan dan persimpangan di setiap lingkungan dan di setiap desa. Militer juga mengerahkan tentara dan material dalam perang melawan COVID-19.

Retorika Perang

Vietnam juga menerapkan semacam retorika perang dalam perangnya melawan COVID-19. PM Phuc mengatakan “Setiap bisnis, setiap warga negara, setiap area perumahan harus menjadi benteng untuk mencegah epidemi.”

Media yang dikontrol pemerintah juga telah meluncurkan kampanye informasi besar-besaran. Kementerian Kesehatan bahkan mensponsori sebuah lagu di YouTube tentang mencuci tangan yang benar yang telah menyebar.

Mengikuti Aturan

Meskipun tidak ada penelitian untuk membuktikannya, suasana di media sosial dan percakapan dengan orang Vietnam menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat setuju dengan langkah pemerintah. Warga Vietnam pun mematuhi kebijakan-kebijakan yang diterapkan pemerintahnya.

Ancaman Denda dan Pidana Bagi Pelanggar

Dilansir kantor berita pemerintah Vietnam News Agency (VNA), siapapun yang melanggar aturan pencegahan COVID-19 akan menghadapi denda berat atau bahkan pidana.

Misalnya saja, bagi warga yang tak mengenakan masker. Mereka didenda maksimal 300.000 dong atau Rp 200.000.

Kemudian bagi mereka yang melanggar protokol karantina, akan didenda 10 juta dong atau Rp 7 juta dan akan diadili secara pidana. Tempat makan yang tidak mengikuti perintah penutupan juga didenda maksimal 20 juta dong atau Rp 14 juta.

 

 

Sumber: Detik.com

 

Ribuan Orang Tinggalkan Wuhan Setelah ‘Lockdown’ Dicabut

0

TNews, INTERNASIONAL – Setelah bebas dari lockdown, wisata, penerbangan, dan perjalanan kereta api di China kembali dibuka. Para warga menyambut liburan mereka dengan meninggalkan Wuhan.

Puluhan ribu orang meninggalkan Wuhan, sebagai epicentrum virus Croona, setelah terkunci di kota itu dalam periode lockdown selama 11 minggu. Sekitar 55.000 orang meninggalkan Wuhan dengan kereta, sedangkan 100 penerbangan komersial take off sejak 23 Januari ke beberapa kota seperti Shanghai, Beijing, Shenzhen dan Chengdu.

Rasa takut masyarakat Wuhan terhadap virus Corona seakan hilang. Itu juga dibuktikan dengan cara duduk mereka yang berdekatan walaupun masih memakai masker.

Warga tak khawatir berlebihan dengan kasus COVID-19 impor ataupun orang terinfeksi tanpa gejala yang disebut sebagai gelombang kedua virus Corona.

Selain di stasiun kereta, antrean mobil juga terlihat saat jalan raya dibuka kembali.

Gairah di Wuhan menjadi gambaran adanya turis revans setelah dalam periode lockdown warga cuma bisa merasakan udara di luar rumah melalui balkon atau jendela rumah.

Lagipula, keputusan untuk lockdown oleh pemerintah Wuhan tampaknya efektif. Menurut otoritas China, tidak ada laporan kematian baru atau kasus COVID-19 sejak Senin lalu. Kasus virus Corona di Wuhan diyakini merupakan 61 persen dari semua kasus di China.

Perayaan dimulai setelah tengah malam, orang-orang bersorak untuk kebebasan mereka. Langit pun ramai dengan gemerlap animasi lampu yang menyala, memberikan penghormatan kepada pekerja medis.

Berbagai supermarket, toko dan kafe pun kembali beroperasi amis (9/4/2020). Pihak berwenang ingin membuat orang kembali bekerja setelah lockdown telah merusak perekonomian kota.

Tapi, belum semua sendi kehidupan di Wuhan benar-benar kembali normal. Sekolah-sekolah masih ditutup. Pemeriksaan kesehatan tetap dilakukan saat orang-orang ingin memasuki gedung.

Sementara itu, orang-orang dapat meninggalkan Wuhan tanpa otorisasi khusus. Hanya saja, mereka tetap wajib menggunakan aplikasi telepon untuk melacak bahwa mereka sehat dan belum pernah terkena kasus virus Corona.

Di Beijing, bagi penduduk Wuhan yang datang harus melewati dua pemeriksaan kesehatan. Mereka juga harus dikarantina selama 14 hari di tempat yang telah disetujui. Selain Beijing, kota-kota lain juga mengharuskan orang-orang dari Wuhan untuk dites.

“(Berada) di ruangan begitu lama membuatku gila,” kata salah satu warga Wuhan, Tong Zhengkum kepada AP saat dia menyaksikan perayaan dari sebuah jembatan di seberang Sungai Yangtze.
Dalam penerbangan para petugas masih memakai peralatan untuk mencegah penularan virus Corona.

“Para kru akan mengenakan kaca mata, masker, dan sarung tangan di seluruh penerbangan,” kata seorang pramugari ke Kantor Berita Xinhua China.

Namun beberapa warga masih tetap berhati-hati. Penduduk bernama Fu Bianlin mengatakan kepada Bloomberg bahwa dia memilih keluar pada bulan Juni, menurutnya musim panas dapat membunuh virus.

“Akhir dari karantina dapat membawa risiko yang lebih mencurigakan karena lebih banyak orang bergerak,” kata Fu Bianlin.

Saat tempat wisata mulai dibuka, wisatawan yang datang pun membludak, seperti pada pegunungan yang populer di China. Saat akhir pekan wisata ini mendatangkan sekitar 20.000 orang yang akhirnya memaksa pihak berwenang menutupnya kembali.

“Saya pikir China terus mengawasi deteksi COVID-19 dan mungkin perlu menyesuaikan langkah-langkah jarak sosial yang diperlukan untuk menjaga COVID-19 terkandung,” kata seorang Profesor Epidemiologi dan Biostatistik di Universitas Hong Kong, Benjamin Cowling kepada South China Morning Post.

“Untuk saat ini, mungkin tidak apa-apa untuk mengendurkan beberapa tindakan, namun tindakan itu harus diperketat jika jumlah kasus bertambah,” dia menambahkan.

 

Sumber: Detik.com

 

Ussy Sulistiawaty Hamil Saat Pandemi Corona

0
Ussy Sulistiawaty

Jakarta – Ussy Sulistiawaty kini tengah mengandung. Usia kehamilannya kini sudah mencapai 5 bulan.

Ussy mengaku bayi di kandungannya berjenis kelamin laki-laki. Ia pun merasa bersyukur.

“Alhamdulillah cowok. Aku bersyukur aja akhirnya dapat cowok. Nggak gimana-gimana, menurutku sama aja kok mau anaknya cowok dan cewek. Nggak kok, nggak direncanain,” kata Ussy dihubungi Minggu (12/4/2020).

Ussy mengaku khawatir karena tengah mengandung di tengah pandemi virus Corona. Apalagi ia harus cek kandungan setiap 2 bulan sekali.

“Khawatir karena banyak virus di mana-mana. Dan ya kita juga nggak ke mana-mana, di rumah aja. Untungnya juga ke dokter kan dua bulan sekali, jadi nggak banyak keluar,” ungkapnya.

“Jadi khawatirnya beberapa minggu, dan sekarang udah biasa aja sih,” lanjut Ussy.

Hingga kini Ussy mengaku masih belum membeli perlengkapan bayi. Ia akan menunggu hingga usia kehamilannya mencapai 7 bulan.

“Belum, nanti aja 7 bulan belinya sih. Maunya sih normal aja ya,” pungkasnya.

 

Sumber: Detik.com

 

BERITA TERBARU