Beranda blog Halaman 2997

Ratusan Jemaat Gereja di Bandung Positif Corona

0

TNews, NASIONAL – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan 677 warga menunjukkan positif virus Corona (COVID-19) dalam rapid test. Sebanyak 226 di antaranya merupakan jemaat Gereja Bethel di Bandung.

“Yang mengagetkan kedua, dari 15 ribu (rapid test) itu 677 positif di Kota Bandung, itu kurang-lebih ada 200 yang positif itu datang dari satu jemaat gereja, Gereja Bethel,” kata RK saat melakukan teleconference dengan Ma’ruf Amin yang disiarkan lewat akun YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia, Jumat (3/4/2020).

“Dites hanya 600-an, yang positif 226. Dari 637 jemaat Gereja Bethel, 226-nya positif atau 35 persen,” imbuh dia.

RK mengatakan dua ratusan jemaat Gereja Bethel itu sebelumnya melakukan kontak dengan seorang pendeta yang sudah dinyatakan positif COVID-19 dan meninggal dunia. Pendeta tersebut masuk dalam klaster Seminar Lembang. “Mereka berkumpul, pendeta melakukan sentuhan fisik dan pendetanya sudah meninggal dunia beserta istrinya karena COVID,” ujar RK.

RK pun berharap pemerintah segera melakukan rapid test besar-besaran. Menurutnya, dengan rapid test tersebut, akan lebih banyak ditemukan warga yang terinfeksi COVID-19. “Tanpa rapid test, saya nggak temukan Klaster Sukabumi yang beratus-ratus, saya tidak menemukan klaster Gereja Bethel. Ini belum saya sampaikan ke publik, baru ke Bapak,” kata dia.

Untuk diketahui, hingga saat ini sudah ada lima orang jemaat Gereja Bethel Indonesia yang meninggal dunia akibat COVID-19. Mereka terpapar COVID-19 setelah mengikuti seminar keagamaan yang digelar di Lembang pada awal Maret 2020.

Sumber : Detik.com

Sempat Hadiri Ijtima di Gowa, Satu Warga Positif Corona

0

TNews, MATARAM – Penderita positif COVID-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) bertambah. Salah seorang warga Kota Mataram dikonfirmasi positif Corona setelah dirawat dan diisolasi di RSUD Kota Mataram.

Pasien berusia 56 tahun ini diduga terjangkit Corona setelah mengikuti Ijtima Dunia Zona Asia 2020 di Gowa pada 21-24 Maret lalu.

“Dia dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Mataram sejak tanggal 29 Maret 2020. Dia datang dengan keluhan batuk dan sesak napas. Penderita memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit selama 14 hari terakhir, yakni mengikuti tablig akbar di Makassar,” ujar ketua pelaksana harian gugus tugas COVID-19 NTB Lalu Gita Ariadi dalam keterangannya, Jumat (3/4/2020).

Ariadi mengatakan, pada 29 Maret 2020, penderita memeriksakan diri di puskesmas, kemudian dirujuk ke RSUD Kota Mataram. Sehari kemudian, diambil swab-nya oleh tim RSUD Provinsi NTB.

“Hari ini (3/4) konfirmasi dari Libangkes Pusat. Saat ini pasien masih dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Mataram dalam keadaan umum baik atau stabil,” jelasnya.

“Untuk menghindari penularan lebih lanjut, tim kesehatan akan melakukan contact tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang bersangkutan,” tambahnya.

 

Sumber: Detik.com

 

Pasien Corona Meninggal Bertambah, Ini Data Terbarunya

0

TNews, JAKARTA – Pemerintah mengumumkan ada penambahan pasien meninggal akibat virus Corona (COVID-19). Hingga hari ini, jumlah pasien yang meninggal total menjadi 181 orang.

“Jumlah yang meninggal 11 orang, sehingga total 181 orang,” kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Kamis (4/2/2020).

Sementara itu, pasien yang sembuh bertambah 22 orang, sehingga total pasien yang sembuh saat ini 134 orang.

“Jumlah kasus yang sembuh meningkat 22 orang. Sehingga total menjadi 134 orang,” ujar Yuri.

Hingga hari ini, tercatat ada 1.986 kasus positif Corona di Indonesia. Jumlah tersebut bertambah 196 dari angka sebelumnya.

“Sehingga jumlah total menjadi 1.986 kasus akumulatif,” ujar Yuri.

 

Sumber: Detik.com

Penggunaan Dandes Kotamobagu Diprioritaskan untuk Penanganan Covid-19

0

TNews, KOTAMOBAGU – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kotamobagu melalui Kabid PMD, Rum Mokoagow, mengatakan, teknis pengelolaan kegiatan desa melalui APBDes mengacu pada Permendagri nomor 10 tahun 2018 dengan cantolan kegiatan pada bidang pembangunan sub bidang kesehatan yakni penyelenggaraan desa siaga kesehatan.

“Anggaran untuk tiap desa angkanya berbeda-beda, disesuaikan dengan kebutuhan mashing-masing wilayah. Kalau untuk tindakan pencegahan desa se-Kotamobagu Rp900 juta lebih,” katanya, Jumat, (03/04/2020).

Dikatakannya, anggaran yang disiapkan pemerintah desa untuk pengadaan disinfektan, hand sanitizer, masker, alat semprot baik yang umum digunakan, alat pelindung diri (APD), jas hujan, dan sepatu boot.

“Untuk pengadaan perlengkapan pencegahan covid-19, masing-masing desa melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kotamobagu,” pungkasnya.

 

Neno Karlina

 

Meski Mengajar Virtual, Gaji THL Disdik Kotamobagu Segera Dibayar

0

TNews, KOTAMOBAGU – Gaji Tenaga Harian Lepas (THL) guru TK, SD dan SMP di Kotamobagu, triwulan 1 segera dibayakan. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Rukmi Simbala, Jumat, (03/04/2020).

“SK THL guru di Kotamobagu semuanya terhitung 6 Januari 2020. Jadi gaji mereka triwulan I segera diproses untuk dibayarkan,” ujarnya.

Menurutnya, meski saat ini seluruh siswa tidak masuk sekolah, namun guru diwajibkan memberi pembelajaran jarak jauh secara virtual atau online.

“Selain itu, guru SD dan SMP, sedang menyiapkan pelaksanaan ujian sekolah dari rumah untuk persiapan kelulusan dan kenaikan kelas. Hal itu menjadi alasan Pemkot Kotamobagu segera membayar honor THL guru,” jelasnya.

Simbala menampik adanya informasi bahwa gaji THL guru triwulan I tidak dibayarkan.

“Mereka kan sudah bekerja sejak Januari. Jadi tetap dibayar,” pungkasnya.

 

Neno Karlina

 

UKP : DD untuk Tanggap Bencana, Bukan Untuk Sembako

0
Uyun K Pangalima

TNews, BOLTIM – Sebanyak 81 Desa, di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), menyiapkan dana tanggap bencana sekitar 100 Juta per Desa, untuk penanggulangan bencana, termasuk pencegahan Virus Corona, yang saat ini sedang menjamur. Dana tersebut, tak di perbolehkan untuk pengadaan Sembako.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Uyun K Pangalima SP.d, saat dihubungi media ini mengatakan, desa telah menyiapkan dana tanggap bencana. “100 Juta untuk tanggap bencana, didalamnya sudah termasuk termasuk penanggulangan Covid 19,” kata Kepala DPMD Boltim lewat Aplikasi WhatsApp pada Rabu (01/04/2020).

Uyun menambahkan penggunaan Dana Desa yang dialokasikan ke tanggap Bencana, Khusus untuk Virus Corona, hanya untuk pengadaan beberapa item penting. “DD untuk Covid 19, hanya untuk pembelian masker, Disinfektan, dan alat pengukur suhu tubuh,” jelasnya.

Dia mengungkapkan jika DD yang dialokasikan, tidak diperbolehkan untuk pengadaan sembako. “DD tidak untuk pembelian sembako, karena bantuan makanan akan disiapkan oleh pemda, lewat dana tanggap darurat, yang nantinya akan disalurkan lewat gugus tugas bersama pemerintah desa,”Ujarnya.

Uyun yang juga mantan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemda Boltim, mengingatkan bahwa pihaknya tidak bertanggung jawab apabila salah menggunakan Dana tersebut. “Jika ada yang menggunakan DD untuk sembako maka tidak bisa dipertanggung jawabkan,” singkatnya.

Dijelaskannya, Dana yang disiapkan tersebut, akan diperuntukan untuk kebutuhan lain apabila tiba tiba terjadi bencana. “Apabila eskalasi tidak parah, 100 juta yang disiapkan bisa digunakan untuk  bencana lain,” jelas mantan camat Modayag itu.

 

Mks

 

Pemda Boltim Siapkan 15 Milyar Untuk Cegah Pandemi Covid-19

0

TNews, BOLTIM – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dibawah kepemimpinan Bupati Boltim Sehan Landjar SH, dan Drs Rusdi Gumalangit, menyiapkan dana sekitar 15 Milyar untuk mencegah berkembangnya Pandemi Covid 19 atau Corona, diwilayah Boltim.

Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pengadaan makanan ke masyarakat Boltim, yang terkena dampak corona, sehingga dibatasi aktivitas mereka. juga untuk biaya operasional, dan insentif para tenaga medis, maupun panitia yang ditugaskan di empat titik perbatasan, yang bekerja hingga 24 jam perhari.

Demikian pernyataan Bupati Boltim, Sehan Landjar SH, kepada Gubernur Sulawesi utara Olly Dondokambey. lewat telekonferensi yang digelar di lantai dua kantor Bupati Boltim. pada (31/03/2020.“Pemda siapkan 15 Milyar, untuk pengadaan 400 Ton Beras, 20 Ton Gula, 20 Ton Minyak kelapa, Kopi dan ikan kaleng, untuk mengatisipasi masyarakat, yang terkena dampak pembatasan aktivitas akibat Corona,” Kata Bupati didampingi Wakil Bupati Boltim Drs Rusdi Gumalangit, dan Kapolres Boltim AKBP Irham Halid.

Eyang, sapaan akrab Bupati dua periode ini menjelaskan, dana yang disiapkan daerah saat ini direncanakan untuk kebutuhan dua bulan kedepan. “Pemerintah daerah bisa menyiapkan dana sebesar 20 Milyar untuk memerangi corona. Namun yang kita gunakan sementara ini baru sekitar 11.6 Milyar. Termasuk biaya operasional, terutama tenaga medis kita, yang bekerja satu kali 24 jam di perbatasan, untuk mengantisipasi berkembangnya virus. Saya menyiapkan insentif tenaga  medis dan petugas dilapangan,”tambahnya Bupati.

Dia juga menjelaskan, jika pengadaan bahan pokok untuk menunjang kehidupan masyarakat yang terdampak dikaji berdasarkan aturan. “Untuk pengadaan sembako kita menggunakan inpres nomor 4 dan surat  edaran KPK, kita membentuk gugus tugas, sesuai edaran Mendagri. Bantuan di berikan secara door to door, karena tidak boleh ada perkumpulan,” ungkap Bupati Boltim Sehan Landjar.

Terpisah kepala Diskominfo Boltim, Drs Hamdi Egam, menambahkan Pemerintah daerah meyiapkan bantuan tersebut untuk masyarakat Boltim yang tidak memiliki pekerjaan yang dibayar dengan uang Negara. “PNS, TNI dan Polri, tidak termasuk dalam bantuan tersebut. Data masih akan dikumpulkan kemudian disaring, agar bisa tersalur dengan baik bantuan yang disiapkan Pemda,” kata Hamdi.

Pantauan media ini, tiap desa telah diperintahkan untuk mengumpulkan kartu keluarga masyarakat, untuk di data dan diberikan bantuan.

 

Mks

 

Inalillahi Wainailaihi Rojiun… Bupati Morowali Meninggal Dunia, Dimakamkan Sesuai Prosedur Pasien Corona

0
Bupati Morowali Utara, Ir. Atripel Tumimomor

TNews, MOROWALI – Bupati Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Aptripel Tumimomor, dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Wahidin Sudirohusodo Makassar, Kamis (2/4) malam. Aptritel sudah dua hari menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. Kepala Biro Humas dan Protokol Humas Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Haris Kariming  membenarkan Aptritel telah meninggal dunia.

Menurut Haris, pemakaman jenazah Aptripel Tumimomor berlangsung di Kabupaten Gowa pada Jumat (3/4/2020) dini hari. Pemakaman dilakukan dengan mengikuti protokol penanganan jenazah pasien COVID-19.

“Benar, atas permintaan keluarga, jenazah almarhum telah dimakamkan di pekuburan Gowa,” kata Haris, Jumat.

Sedangkan Kepala Bagian Humas Morowali Utara Heri Pinontoan mengatakan, Aptritel sebelumnya mendapat perawatan di RSU Kolonodale, Morowali Utara, karena gangguan kesehatan.
Namun kemudian dirujuk ke Makassar pada Rabu (1/4) untuk mendapat perawatan lanjutan. “Di RSU Kolonodale, beliau telah menjalani pemeriksaan cepat (rapid test) namun hasilnya negatif,” kata Heri, Kamis (2/4).
Heri juga mengatakan, Aptritel sudah menjalani pemeriksaan swab tenggorokan di Makassar tapi belum diketahui hasilnya.

Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Wahidin Sudirohusodo Makassar pada Kamis (2/4/2020) sekitar 22.30 WITA.

Dia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.

Aptripel Tumimomor adalah pengusaha yang terpilih menjadi bupati definitif hasil pilkada pertama di Kabupaten Morut pada Februari 2016, dan sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti pilkada serentak 2020.

Pria yang lahir di Kolonodale pada 3 April 1966 itu sampai akhir hayatnya masih tercatat sebagai dosen UKIP (Universitas Kristen Indonesia Petra) Makassar.

 

Sumber: Kompas.com

China Kembali ‘Lockdown’

0

TNews, INTERNASIONAL – Lebih dari setengah juta orang di Jia, China, harus menjalani lockdown setelah ditemukannya kasus positif corona tanpa gejala. Tiga dokter dilaporkan tanpa gejala positif virus corona COVID-19.

Kabupaten Jia di Provinsi Henan dengan sekitar 570.000 penduduk telah menghentikan transportasi keluar-masuk dari daerah tersebut. Kebijakan ini diketahui sudah terjadi sejak Senin kemarin.

Mengutip Daily Mail, pejabat regional setempat telah memerintahkan semua desa, kota dan kompleks perumahan untuk ‘lockdown’ di tengah kekhawatiran akan adanya wabah baru. Berita itu muncul setelah Beijing menyatakan pada akhir pekan lalu bahwa sebagian besar wabah sudah berhenti. Kehidupan di semua provinsi, termasuk bekas episentrum, Hubei, perlahan-lahan kembali normal.

Gelombang kedua

Tetapi kekhawatiran tentang adanya gelombang kedua tetap ada mengingat masuknya orang-orang dari luar China bisa menjadi ‘silent carrier’ dan menyebarkan virus tanpa disadari.

‘Silent carrier’ adalah pasien yang tidak menderita gejala virus corona COVID-19, seperti demam, sakit tenggorokan, atau batuk. Sampai kemarin Kamis (2/4/2020), sebanyak 22 orang dilaporkan meninggal dunia dan 1.273 kasus positif di Henan, yang berbatasan dengan Hubei.

Dengan lebih dari 109 juta penduduk, Henan adalah provinsi terpadat ketiga di daratan China. Menurut Kantor Kontrol dan Pencegahan Coronavirus Kabupaten Jia, semua lingkungan harus memberlakukan tindakan isolasi yang ketat dan melarang penduduk mereka melakukan perjalanan yang tidak perlu.

Setiap keluarga dilaporkan hanya dapat mengirim satu anggota keluarga per hari-nya untuk berbelanja. Semua penghuni harus memakai masker saat berada di luar.

Mereka juga harus menggunakan kode kesehatan atau kupon kesehatan untuk membuktikan bahwa mereka bebas virus corona sebelum diizinkan pergi ke toko atau tempat umum lainnya. Provinsi-provinsi di sekitar China telah meluncurkan langkah-langkah pemeriksaan kesehatan yang ketat untuk mencegah terjadinya gelombang kedua. Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua, para pekerja yang kembali dari provinsi Henan turun dari kereta yang diatur khusus di Stasiun Kereta Api Utara Shenzhen.

Kasus tanpa gejala

Pejabat kesehatan Henan melaporkan tiga kasus tanpa gejala pada hari Minggu. Menurut sebuah pernyataan, mereka adalah Zhang, Liu dan Zhou, semuanya bekerja di Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Jia.

Mereka diidentifikasi positif oleh semua petugas kesehatan pada 25 Maret. Zhang dan Zhou keduanya dinyatakan positif dalam tes asam nukleat.

Hasil tes Liu kembali sebagai ‘positif tunggal’, yang berarti ia dites positif tetapi masih membutuhkan lebih banyak tes untuk mengonfirmasi validitasnya. Liu dilaporkan pernah ke Wuhan, kota yang dulu menjadi pusat pandemi, tetapi telah melewati karantina mandiri selama 14 hari.

Tak satu pun dari mereka menunjukkan gejala. Semua ditempatkan di bawah pengawasan medis.

Seorang petugas kebersihan berusia 59 tahun, Wang, yang tinggal di kota lain di Henan juga didiagnosis mengidap virus corona COVID-19 pada hari Sabtu setelah mengunjungi Zhang di wilayah Jia seminggu sebelumnya. Pejabat setempat telah melacak 15 kontak dekat Wang dan 53 kontak dekat dari tiga dokter. Semuanya dalam pengawasan medis.

 

Sumber: Detik.com

Dampak Corona, Penjual Jamu Raup Keuntungan Rp30 Juta Perbulan

0

TNews, JAKARTA – Akibat wabah Virus Corona (Covid-19) yang semakin meluas berdampak terhadap pendapatan pekerja maupun pelaku usaha. Namun hal itu tidak berlaku bagi salah satu penjual jamu tradisional di Jakarta.

Koko (41) menjelaskan, usaha jamunya baru dijalani sejak dua bulan lalu. Dia mengaku mendapatkan keuntungan yang tinggi di tengah wabah Covid-19.

“Iseng-iseng aja awalnya alhamdulillah laku ternyata. Kalau pemasukan dari awal semakin naik dan langganan makin nambah,” katanya di Jalan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (2/4).

Warga Jakarta ini mengungkapkan, dirinya mampu mendapatkan keuntungan hingga Rp30 juta dari hasil penjualan jamu tradisionalnya, seperti kunyit, kencur, temulawak, jahe, sereh, dan gula aren ini.

“Dari satu gelas besar kan 8 ribu bisa campur gula aren atau susu. Dari itu, sehari kotornya bisa capai 1 juta, ya bersihnya sekitar 700 ribu. Lumayan lah sebulan bisa buat nyicil mobil kali ya,” candanya.

Jamu Traditional Jadi Obat Virus Corona?

Sebagai penjual jamu, Koko tidak meyakini atas klaim khasiat jamu tradisional yang jadi obat penyembuh Corona.

“Jamu buat penyembuh Corona, saya jawabnya, ini buat ningkatin imun aja. Karena sampai sekarang belum ada obatnya juga kan,” terangnya.

Menurutnya khasiat jamu herbal sangat baik meningkatkan daya tahan tubuh dengan efek samping yang lebih kecil.

“Ada istilah barang siapa yang mengetahui jauhnya perjalanan, maka ia bersiap-siap. Nah persiapan itu dengan menjaga daya tahan tubuh,” pungkasnya.

 

Sumber: Merdeka.com

BERITA TERBARU