Beranda blog Halaman 3014

Penggunaan Dandes Kotamobagu Diprioritaskan untuk Penanganan Covid-19

0

TNews, KOTAMOBAGU – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kotamobagu melalui Kabid PMD, Rum Mokoagow, mengatakan, teknis pengelolaan kegiatan desa melalui APBDes mengacu pada Permendagri nomor 10 tahun 2018 dengan cantolan kegiatan pada bidang pembangunan sub bidang kesehatan yakni penyelenggaraan desa siaga kesehatan.

“Anggaran untuk tiap desa angkanya berbeda-beda, disesuaikan dengan kebutuhan mashing-masing wilayah. Kalau untuk tindakan pencegahan desa se-Kotamobagu Rp900 juta lebih,” katanya, Jumat, (03/04/2020).

Dikatakannya, anggaran yang disiapkan pemerintah desa untuk pengadaan disinfektan, hand sanitizer, masker, alat semprot baik yang umum digunakan, alat pelindung diri (APD), jas hujan, dan sepatu boot.

“Untuk pengadaan perlengkapan pencegahan covid-19, masing-masing desa melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kotamobagu,” pungkasnya.

 

Neno Karlina

 

Meski Mengajar Virtual, Gaji THL Disdik Kotamobagu Segera Dibayar

0

TNews, KOTAMOBAGU – Gaji Tenaga Harian Lepas (THL) guru TK, SD dan SMP di Kotamobagu, triwulan 1 segera dibayakan. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Rukmi Simbala, Jumat, (03/04/2020).

“SK THL guru di Kotamobagu semuanya terhitung 6 Januari 2020. Jadi gaji mereka triwulan I segera diproses untuk dibayarkan,” ujarnya.

Menurutnya, meski saat ini seluruh siswa tidak masuk sekolah, namun guru diwajibkan memberi pembelajaran jarak jauh secara virtual atau online.

“Selain itu, guru SD dan SMP, sedang menyiapkan pelaksanaan ujian sekolah dari rumah untuk persiapan kelulusan dan kenaikan kelas. Hal itu menjadi alasan Pemkot Kotamobagu segera membayar honor THL guru,” jelasnya.

Simbala menampik adanya informasi bahwa gaji THL guru triwulan I tidak dibayarkan.

“Mereka kan sudah bekerja sejak Januari. Jadi tetap dibayar,” pungkasnya.

 

Neno Karlina

 

UKP : DD untuk Tanggap Bencana, Bukan Untuk Sembako

0
Uyun K Pangalima

TNews, BOLTIM – Sebanyak 81 Desa, di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), menyiapkan dana tanggap bencana sekitar 100 Juta per Desa, untuk penanggulangan bencana, termasuk pencegahan Virus Corona, yang saat ini sedang menjamur. Dana tersebut, tak di perbolehkan untuk pengadaan Sembako.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Uyun K Pangalima SP.d, saat dihubungi media ini mengatakan, desa telah menyiapkan dana tanggap bencana. “100 Juta untuk tanggap bencana, didalamnya sudah termasuk termasuk penanggulangan Covid 19,” kata Kepala DPMD Boltim lewat Aplikasi WhatsApp pada Rabu (01/04/2020).

Uyun menambahkan penggunaan Dana Desa yang dialokasikan ke tanggap Bencana, Khusus untuk Virus Corona, hanya untuk pengadaan beberapa item penting. “DD untuk Covid 19, hanya untuk pembelian masker, Disinfektan, dan alat pengukur suhu tubuh,” jelasnya.

Dia mengungkapkan jika DD yang dialokasikan, tidak diperbolehkan untuk pengadaan sembako. “DD tidak untuk pembelian sembako, karena bantuan makanan akan disiapkan oleh pemda, lewat dana tanggap darurat, yang nantinya akan disalurkan lewat gugus tugas bersama pemerintah desa,”Ujarnya.

Uyun yang juga mantan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemda Boltim, mengingatkan bahwa pihaknya tidak bertanggung jawab apabila salah menggunakan Dana tersebut. “Jika ada yang menggunakan DD untuk sembako maka tidak bisa dipertanggung jawabkan,” singkatnya.

Dijelaskannya, Dana yang disiapkan tersebut, akan diperuntukan untuk kebutuhan lain apabila tiba tiba terjadi bencana. “Apabila eskalasi tidak parah, 100 juta yang disiapkan bisa digunakan untuk  bencana lain,” jelas mantan camat Modayag itu.

 

Mks

 

Pemda Boltim Siapkan 15 Milyar Untuk Cegah Pandemi Covid-19

0

TNews, BOLTIM – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dibawah kepemimpinan Bupati Boltim Sehan Landjar SH, dan Drs Rusdi Gumalangit, menyiapkan dana sekitar 15 Milyar untuk mencegah berkembangnya Pandemi Covid 19 atau Corona, diwilayah Boltim.

Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pengadaan makanan ke masyarakat Boltim, yang terkena dampak corona, sehingga dibatasi aktivitas mereka. juga untuk biaya operasional, dan insentif para tenaga medis, maupun panitia yang ditugaskan di empat titik perbatasan, yang bekerja hingga 24 jam perhari.

Demikian pernyataan Bupati Boltim, Sehan Landjar SH, kepada Gubernur Sulawesi utara Olly Dondokambey. lewat telekonferensi yang digelar di lantai dua kantor Bupati Boltim. pada (31/03/2020.“Pemda siapkan 15 Milyar, untuk pengadaan 400 Ton Beras, 20 Ton Gula, 20 Ton Minyak kelapa, Kopi dan ikan kaleng, untuk mengatisipasi masyarakat, yang terkena dampak pembatasan aktivitas akibat Corona,” Kata Bupati didampingi Wakil Bupati Boltim Drs Rusdi Gumalangit, dan Kapolres Boltim AKBP Irham Halid.

Eyang, sapaan akrab Bupati dua periode ini menjelaskan, dana yang disiapkan daerah saat ini direncanakan untuk kebutuhan dua bulan kedepan. “Pemerintah daerah bisa menyiapkan dana sebesar 20 Milyar untuk memerangi corona. Namun yang kita gunakan sementara ini baru sekitar 11.6 Milyar. Termasuk biaya operasional, terutama tenaga medis kita, yang bekerja satu kali 24 jam di perbatasan, untuk mengantisipasi berkembangnya virus. Saya menyiapkan insentif tenaga  medis dan petugas dilapangan,”tambahnya Bupati.

Dia juga menjelaskan, jika pengadaan bahan pokok untuk menunjang kehidupan masyarakat yang terdampak dikaji berdasarkan aturan. “Untuk pengadaan sembako kita menggunakan inpres nomor 4 dan surat  edaran KPK, kita membentuk gugus tugas, sesuai edaran Mendagri. Bantuan di berikan secara door to door, karena tidak boleh ada perkumpulan,” ungkap Bupati Boltim Sehan Landjar.

Terpisah kepala Diskominfo Boltim, Drs Hamdi Egam, menambahkan Pemerintah daerah meyiapkan bantuan tersebut untuk masyarakat Boltim yang tidak memiliki pekerjaan yang dibayar dengan uang Negara. “PNS, TNI dan Polri, tidak termasuk dalam bantuan tersebut. Data masih akan dikumpulkan kemudian disaring, agar bisa tersalur dengan baik bantuan yang disiapkan Pemda,” kata Hamdi.

Pantauan media ini, tiap desa telah diperintahkan untuk mengumpulkan kartu keluarga masyarakat, untuk di data dan diberikan bantuan.

 

Mks

 

Inalillahi Wainailaihi Rojiun… Bupati Morowali Meninggal Dunia, Dimakamkan Sesuai Prosedur Pasien Corona

0
Bupati Morowali Utara, Ir. Atripel Tumimomor

TNews, MOROWALI – Bupati Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Aptripel Tumimomor, dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Wahidin Sudirohusodo Makassar, Kamis (2/4) malam. Aptritel sudah dua hari menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. Kepala Biro Humas dan Protokol Humas Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Haris Kariming  membenarkan Aptritel telah meninggal dunia.

Menurut Haris, pemakaman jenazah Aptripel Tumimomor berlangsung di Kabupaten Gowa pada Jumat (3/4/2020) dini hari. Pemakaman dilakukan dengan mengikuti protokol penanganan jenazah pasien COVID-19.

“Benar, atas permintaan keluarga, jenazah almarhum telah dimakamkan di pekuburan Gowa,” kata Haris, Jumat.

Sedangkan Kepala Bagian Humas Morowali Utara Heri Pinontoan mengatakan, Aptritel sebelumnya mendapat perawatan di RSU Kolonodale, Morowali Utara, karena gangguan kesehatan.
Namun kemudian dirujuk ke Makassar pada Rabu (1/4) untuk mendapat perawatan lanjutan. “Di RSU Kolonodale, beliau telah menjalani pemeriksaan cepat (rapid test) namun hasilnya negatif,” kata Heri, Kamis (2/4).
Heri juga mengatakan, Aptritel sudah menjalani pemeriksaan swab tenggorokan di Makassar tapi belum diketahui hasilnya.

Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Wahidin Sudirohusodo Makassar pada Kamis (2/4/2020) sekitar 22.30 WITA.

Dia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.

Aptripel Tumimomor adalah pengusaha yang terpilih menjadi bupati definitif hasil pilkada pertama di Kabupaten Morut pada Februari 2016, dan sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti pilkada serentak 2020.

Pria yang lahir di Kolonodale pada 3 April 1966 itu sampai akhir hayatnya masih tercatat sebagai dosen UKIP (Universitas Kristen Indonesia Petra) Makassar.

 

Sumber: Kompas.com

China Kembali ‘Lockdown’

0

TNews, INTERNASIONAL – Lebih dari setengah juta orang di Jia, China, harus menjalani lockdown setelah ditemukannya kasus positif corona tanpa gejala. Tiga dokter dilaporkan tanpa gejala positif virus corona COVID-19.

Kabupaten Jia di Provinsi Henan dengan sekitar 570.000 penduduk telah menghentikan transportasi keluar-masuk dari daerah tersebut. Kebijakan ini diketahui sudah terjadi sejak Senin kemarin.

Mengutip Daily Mail, pejabat regional setempat telah memerintahkan semua desa, kota dan kompleks perumahan untuk ‘lockdown’ di tengah kekhawatiran akan adanya wabah baru. Berita itu muncul setelah Beijing menyatakan pada akhir pekan lalu bahwa sebagian besar wabah sudah berhenti. Kehidupan di semua provinsi, termasuk bekas episentrum, Hubei, perlahan-lahan kembali normal.

Gelombang kedua

Tetapi kekhawatiran tentang adanya gelombang kedua tetap ada mengingat masuknya orang-orang dari luar China bisa menjadi ‘silent carrier’ dan menyebarkan virus tanpa disadari.

‘Silent carrier’ adalah pasien yang tidak menderita gejala virus corona COVID-19, seperti demam, sakit tenggorokan, atau batuk. Sampai kemarin Kamis (2/4/2020), sebanyak 22 orang dilaporkan meninggal dunia dan 1.273 kasus positif di Henan, yang berbatasan dengan Hubei.

Dengan lebih dari 109 juta penduduk, Henan adalah provinsi terpadat ketiga di daratan China. Menurut Kantor Kontrol dan Pencegahan Coronavirus Kabupaten Jia, semua lingkungan harus memberlakukan tindakan isolasi yang ketat dan melarang penduduk mereka melakukan perjalanan yang tidak perlu.

Setiap keluarga dilaporkan hanya dapat mengirim satu anggota keluarga per hari-nya untuk berbelanja. Semua penghuni harus memakai masker saat berada di luar.

Mereka juga harus menggunakan kode kesehatan atau kupon kesehatan untuk membuktikan bahwa mereka bebas virus corona sebelum diizinkan pergi ke toko atau tempat umum lainnya. Provinsi-provinsi di sekitar China telah meluncurkan langkah-langkah pemeriksaan kesehatan yang ketat untuk mencegah terjadinya gelombang kedua. Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua, para pekerja yang kembali dari provinsi Henan turun dari kereta yang diatur khusus di Stasiun Kereta Api Utara Shenzhen.

Kasus tanpa gejala

Pejabat kesehatan Henan melaporkan tiga kasus tanpa gejala pada hari Minggu. Menurut sebuah pernyataan, mereka adalah Zhang, Liu dan Zhou, semuanya bekerja di Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Jia.

Mereka diidentifikasi positif oleh semua petugas kesehatan pada 25 Maret. Zhang dan Zhou keduanya dinyatakan positif dalam tes asam nukleat.

Hasil tes Liu kembali sebagai ‘positif tunggal’, yang berarti ia dites positif tetapi masih membutuhkan lebih banyak tes untuk mengonfirmasi validitasnya. Liu dilaporkan pernah ke Wuhan, kota yang dulu menjadi pusat pandemi, tetapi telah melewati karantina mandiri selama 14 hari.

Tak satu pun dari mereka menunjukkan gejala. Semua ditempatkan di bawah pengawasan medis.

Seorang petugas kebersihan berusia 59 tahun, Wang, yang tinggal di kota lain di Henan juga didiagnosis mengidap virus corona COVID-19 pada hari Sabtu setelah mengunjungi Zhang di wilayah Jia seminggu sebelumnya. Pejabat setempat telah melacak 15 kontak dekat Wang dan 53 kontak dekat dari tiga dokter. Semuanya dalam pengawasan medis.

 

Sumber: Detik.com

Dampak Corona, Penjual Jamu Raup Keuntungan Rp30 Juta Perbulan

0

TNews, JAKARTA – Akibat wabah Virus Corona (Covid-19) yang semakin meluas berdampak terhadap pendapatan pekerja maupun pelaku usaha. Namun hal itu tidak berlaku bagi salah satu penjual jamu tradisional di Jakarta.

Koko (41) menjelaskan, usaha jamunya baru dijalani sejak dua bulan lalu. Dia mengaku mendapatkan keuntungan yang tinggi di tengah wabah Covid-19.

“Iseng-iseng aja awalnya alhamdulillah laku ternyata. Kalau pemasukan dari awal semakin naik dan langganan makin nambah,” katanya di Jalan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (2/4).

Warga Jakarta ini mengungkapkan, dirinya mampu mendapatkan keuntungan hingga Rp30 juta dari hasil penjualan jamu tradisionalnya, seperti kunyit, kencur, temulawak, jahe, sereh, dan gula aren ini.

“Dari satu gelas besar kan 8 ribu bisa campur gula aren atau susu. Dari itu, sehari kotornya bisa capai 1 juta, ya bersihnya sekitar 700 ribu. Lumayan lah sebulan bisa buat nyicil mobil kali ya,” candanya.

Jamu Traditional Jadi Obat Virus Corona?

Sebagai penjual jamu, Koko tidak meyakini atas klaim khasiat jamu tradisional yang jadi obat penyembuh Corona.

“Jamu buat penyembuh Corona, saya jawabnya, ini buat ningkatin imun aja. Karena sampai sekarang belum ada obatnya juga kan,” terangnya.

Menurutnya khasiat jamu herbal sangat baik meningkatkan daya tahan tubuh dengan efek samping yang lebih kecil.

“Ada istilah barang siapa yang mengetahui jauhnya perjalanan, maka ia bersiap-siap. Nah persiapan itu dengan menjaga daya tahan tubuh,” pungkasnya.

 

Sumber: Merdeka.com

Berhenti Bahas Pilkada dan Lakukan Pencegahan Corona

0
Penyemprotan yang dilakukan relawan masker merah dan laskar merah

TNews, SULUT – Masker berwarna merah yang menutupi sebagain wajah Jemmy Paulus tak dapat menyembunyikan raut kelelahan.

Pria yang menjadi koordinator Relawan Masker Merah ini mengaku sudah dua minggu memimpin upaya pencegahan virus corona atau covid-19 dengan cara menyemprotkan disinfektan ke rumah warga.

“Kami mulai bergerak (penyemprotan, red) semenjak wali kota menerbitkan surat edaran terkait virus corona dan jika tidak salah sudah 13 hari kami bekerja sampai hari ini,” kata Jemmy saat dihubungi, Kamis (02/04/2020).

Ia bersama 22 orang relawan setiap hari menyisir satu per satu rumah warga tanpa ada yang terlewatkan menyemprotkan disinfektan seraya memberikan edukasi soal pencegahan virus corona.

“Semua kami lakukan secara suka rela dan swadaya. Baik alat penyemprotan maupun cairan disinfektan kami adakan secara swadaya,” katanya.

Selama 13 hari, Jemmy bersama relawan yang dipimpinnya mengaku telah menuntaskan penyemprotan di sejumlah kecematan seperti Lembeh Utara, Maesa, empat kelurahan di Aertembaga, empat kelurahan di Matuari dan sejumlah perumahan di Girian.

“Kecamatan yang belum kami jangkau adalah Madidir dan Ranowulu. Dua kecamatan itu dan kelurahan lainnya tetap akan kami semprot setelah menuntaskan Lembeh Selatan,” katanya.

Selain Jemmy dengan Relawan Masker Merahnya, ada juga Yuniati Wawoh yang memimpin Relawan Laskar Merah ikut melakukan penyemprotan disinfektan.

Bedanya, menurut Yuniati, relawan yang dipimpinnya lebih fokus melakukan penyemprotan di rumah-rumah ibadah tanpa terkecuali.

“Kalau Masker Merah fokus ke pemukiman, kalau kami hanya rumah-rumah ibadah tapi kami tetap saling berkoordinasi,” kata Yuniati.

Jika Jemmy mulai bergerak semenjak ada surat edaran wali kota, Laskar Merah sendiri kata Yuniati, baru melakukan penyemprotan mulai tanggal 26 Maret 2020.

“Sejauh ini hampir semua rumah ibadah telah kami jangkau dan kemungkinan akan mulai membantu Masker Merah turun ke pemukiman melakukan penyemprotan,” katanya.

Baik Jemmy dan Yuniati mengaku mulai start melakukan penyemprotan pukul 10.00 Wita dan berakhir pukul 22.00 Wita setiap hari.

“Secara fisik kami lelah, tapi ada kepuasan tersendiri bisa ambil bagian dalam upaya melindungi masyarakat Kota Bitung dari ancaman virus corona,” kata keduanya dengan senyum bangga.

Menurut Jemmy dan Yuniati, relawan yang mereka koordinir awalnya adalah relawan pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Bitung, Maurits Mantiri-Hengky Honandar untuk Pilkada Kota Bitung.

“Pak Maurits dan Hengky memang mengintruksikan berhenti membahas Pilkada dan mengintruksikan semua relawan fokus pencegahan virus corona,” katanya.

Kendati basicnya relawan pasangan bakal calon, namun dalam melakukan penyemprotan kedua relawan ini tidak membeda-bedakan atau tidak memandang warna dan perbedaan politik.

 

Sumber: Berita Manado

Ketua DPRD Kotamobagu Pimpin Rapat Rutin Bersama Anggota

0
Kantor DPRD Kotamobagu

ADVETORIAL, KOTAMOBAGU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kotamobagu, mengelar rapat rutin bulanan. Rapat tersebut, digelar di ruang Ketua DPRD Kota Kotamobagu, dan dipimpin langsung Meydi Makalalag, Kamis (2/4).

Agenda tersebut, diikuti wakil rakyat diantaranya, Syarif Mokodongan, Jusran Mokolanut, Eka Sartika Masyuri, Rewi Daun, dan sejumlah staf di DPRD Kota Kotamobagu dipimpin Sekertaris dewan, Agung Adati.

Ketua DPRD Kota Kotamobagu, Meydi Makalalag, ketika dikonfirmasi membenarkan agenda rapat tersebut. “Rapat rutin bulanan untuk membahsa sejumlah agenda DPRD, termasuk hal-hal terkini,” kata pilitisi PDIP Kota Kotamobagu ini.

 

Tim Totabuan News

 

 

Tiga Kali Tidak Salat Jumat di Mesjid, Ini Penjelasan MUI

0

TNews, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) meluruskan tanda tanya di tengah umat bila tidak menjalankan ibadah Salat Jumat sebanyak tiga kali berturut-turut. Banyak dari mereka khawatir bahwa Islamnya akan hilang alias kafir jika tak menjalankan ibadah mingguan bagi kaum pria Muslimin ini.

Hal itu setelah imbauan pemerintah untuk tidak melakukan ibadah di tempat ibadah guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Hari ini, sudah minggu ketiga Salat Jumat Ditiadakan dulu di hampir seluruh masjid di Indonesia dan menggantinya dengan Salat Dzuhur di rumah.

“Dalam dasar fatwa MUI melakukan Salat Jumat di tengah pandemi Covid-19 memiliki 3 kategori,” tulis Zainut Tauhid, Waketum MUI, lewat siaran pers diterima, Jumat (3/4).

Pertama, jika di suatu kawasan tingkat penyebaran Covid-19 terkendali, maka umat Islam wajib melaksanakan Salat Jumat. Kedua, jika di suatu kawasan penyebaran Covid 19 tidak terkendali bahkan mengancam jiwa, maka umat Islam tak boleh menyelenggarakan Salat Jumat dan menggantinya dengan Salat Dzuhur.

Ketiga, jika di suatu kawasan yang potensi penyebarannya tinggi atau sangat tinggi berdasarkan ketetapan oleh pihak yang berwenang, umat Islam boleh tidak menyelenggarakan Salat Jumat dan menggantinya dengan Salat Dzuhur.

“Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang masa status tanggap darurat Covid-19, dari semula 23 Maret hingga 5 April menjadi 19 April 2020. Perpanjangan dilakukan melihat penyebaran virus Corona di Jakarta terus meningkat tajam,” lanjut Zainut.

Merujuk pada hal tersebut, artinya untuk kawasan DKI Jakarta termasuk dalam ketentuan fatwa MUI, maka boleh tidak Salat Jumat dan diganti dengan Salat Dzuhur.

Tak Berlaku

Karenanya, menurut Zainut, perkataan Nabi Muhammad SAW tentang siapa yang mendengar Adzan Jumatan 3 kali, kemudian dia tidak menghadirinya maka dicatat sebagai orang munafik (HR. Thabrani), tidak dulu berlaku bagi orang yang meninggalkan tanpa udzur.

“Sedangkan orang yang memiliki udzur tidak melaksanakan Salat Jumat, seperti sakit, safar (perjalanan) atau udzur lainnya misalnya adanya ancaman bahaya terhadap keselamatan jiwa seperti wabah Corona, maka dia tidak masuk dalam kategori yang disebutkan dalam hadits tersebut,” Zainut manandasi.

 

Sumber: Merdeka.com

BERITA TERBARU