Beranda blog Halaman 3032

Meninggal Dunia, Ini Penyakit Yang Diderita Glen Fredly

0

TNews, JAKARTA – Glenn Fredly meninggal dunia di usia 44 tahun. Dia sempat sakit sebelum berpulang.

Vokalis Band The KadriJimmo, Kadir Mohammad mengatakan Glenn meninggal sekitar pukul 18.00 WIB di RS Setia Mitra, Fatmawati. Yang dia tahu, Glenn sempat sakit meningitis.

“Glenn meninggal sekitar jam 6 habis maghrib di RS Setia Mitra. Penyakitnya meningitis. Itu yang saya dapat dari manajemen dan yang lain-lain,” kata Kadri saat dihubungi wartawan.

Sementara itu, keponakan Glenn yang bernama Salsabila menyebut keluarga kaget dengan kabar duka ini. Dia menyebut Glenn sempat sakit ginjal.

“Ia sempet sakit, Terakhir sih saya denger ginjal ya mba memang dari dulu mohon doanya,” ungkap Salsabila.

 

Sumber : Detik.com

 

Dipimpin Fuad Landjar, DPRD Boltim Pantau Pos Covid-19 Nuangan

0

TNews, BOLTIM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bolaang Mongondow Timur (DPRD Boltim) melakukan pemantauan pos penjagaan dan penanganan Corona Virus Disased (Covid-19) di sejumlah wilayah perbatasan daerah. Untuk Kecamatan Nuangan, rombongan legislator dipimpin ketua DPRD Boltim, Fuad Landjar, bersama beberapa anggota Dewan antara lain, Wilken Rareho, Afendi Muaya, Sopian Alhabsyi, dan Sunarto Kadengkang.

Para legislator meninjau pos penjagaan di Polsek Nuangan, bersua para petugas dari Kepolisian Sektor Nuangan, petugas medis dari Dinas kesehatan dan Puskesmas, Perhubungan, Satpol-PP, beserta aparat kecamatan dan desa.

Fuad Landjar, ketika berdialog dengan tim Posko, mengaku akan mencoba berkomunikasi dengan pemkab Boltim terkait kendala serta kekurangan yang ditemukan di lapangan. “Untuk APD cukup memadai sesuai standar, tapi disinfektan serta alat medis lain ada yang perlu dilengkapi. Kami juga simpulkan perlu ada penambahan operasional untuk petugas di pos penjagaan Nuangan, termasuk akomodasi mereka,” ungkap Fuad.

Wilken Rareho, ketua Komisi I DPRD Boltim, juga menyoroti masalah penjagaan di perbatasan antara Boltim dan kabupaten Bolmong Selatan di wilayah Matabulu kecamatan Nuangan. Menurut Wilken, perlu ada penjagaan lebih efektif lagi di perbatasan darat dan laut. “Harus lebih ketat untuk wilayah perbatasan. Kalo yang sekarang kan masih di wilayah Nuangan kota, walau jalurnya cukup tepat. Namun kita kuatir akan kebobolan di wilayah perbatasan baik laut dan darat dengan Bolsel,” ujar Wilken.

Kapolsek Nuangan, Iptu Agus Sumandik SE, menanggapi hal tersebut mengakui bahwa wilayah perbatasan Boltim dan Bolsel belum intens penanganannya. Petugas tetap melakukan pemantauan secara bergilir, cuman kami punya kendala besar karena wilayahnya cukup terisolir. Listrik tak ada, begitu juga air bersih,” ungkap Sumandik.

Hari Kamis (9/4), DPRD Boltim kembali akan melakukan pemantauan di Nuangan, khusus perbatasan Boltim dan Bolsel, serta desa terujung Jiko Belanga.

 

Tim Totabuan News

Bupati: Tidak Ada Penutupan Perbatasan Bolmut

0

TNews, BOLMUT – Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Drs Hi Depri Pontoh, bersama Wakil Bupati Amin Lasena Rabu (08/04/2020) turun langsung memantau situasi perbatasan Kabupaten Bolmut dan Kabupaten Gorontalo Utara, tepatnya di Desa Tontulow, Kecamatan Pinogaluman.

Pada kesempatan itu Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut) dipimpin oleh Kombes Pol Iwan Sonjaya SIK, bersama jajaran Ditlantas Polda Sulut, ditemani Kapolres Bolmut AKBP Eko Kurniawan dan Kasat Intel AKP Destam Dumat, ikut meninjau kondisi perbatasan Bolmut-Gorontalo.

Terkait dengan adanya informasi akan adanya penutupan wilayah di Bolmong Raya, Bupati Bolmut, mengatakan untuk Kabupaten Bolmut sendiri tidak dilakukan penutupan perbatasan. ” tidak ada penutupan, hanya tetap penjagaan dan pengawasan saja kita perketat, sambil terus saling berkoordinasi dengan semua pihak terkait,” jelas Bupati Bolmut.

Hal senada dikatakan Kapolres Bolmut AKBP Eko Kurniawan, untuk penjagaan di wilayah perbatasan sesuai instruksi, Polres Bolmut siap mengerahkan kekuatan maksimal. Kapolres mengatakan, untuk perbatasan Bolmut tidak dilakukan penutupan akses hanya pemeriksaan dan pengecekan.

“Untuk wilayah perbatasan hanya dilakukan pengecekan kondisi kesehatan setiap pengguna jalan, khususnya pengemudi kendaraan, berkoordinasi juga bersama dengan tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) dilapangan,” terang Kapolres.

Uphik Mando 

Update Corona di Indonesia 8 April: 2.956 Positif, 240 Meninggal

0

TNews, JAKARTA – Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Rabu (8/4/2020), tercatat 2.956 kasus positif, 222 sembuh, dan 240 meninggal.

“Ada 218 kasus baru sehingga total menjadi 2.956 kasus,” kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Rabu (8/4/2020).

Jumlah kasus terkonfirmasi positif bertambah 218 sehingga secara akumulatif menjadi 2.956 kasus.

Pasien yang dalam 2 kali pemeriksaan mendapat hasil negatif dan dinyatakan sembuh bertambah 18 kasus menjadi 222.

Kasus meninggal dunia mengalami penambahan 19 kasus menjadi 240 kasus.

 

Sumber: Detik.com

Berlakukan Syarat Khusus Tamu, Perhotelan Kotamobagu Tidak Tutup

0

TNews, KOTAMOBAGU – Berdasarkan hasil rapat koordinasi Tim Gugus Tugas, dengan para pelaku usaha perhotelan di Kotamobagu, hotel-hotel tetap akan buka, meski wabah covid-19 kian menjadi momok.

Untuk mengendalikan perpindahan penduduk ke Kotamobagu, dan menekan potensi penyebaran covid-19, tamu hotel harus mengantongi Surat keterangan (Suket) sehat.

“Kita sudah rapat bersama pihak perhotelan. Sudah ada kesepakatan bahwa setiap tamu harus melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu di Dinas Kesehatan, sebelum didaftar sebagai tamu. Tanpa surat keterangan sehat ini, bersangkutan tidak boleh diterima sebagai tamu,” kata Asissten II Pemkot Kotamobagu, Gunawan Damopolii, Rabu, (08/04/2020).

Dirinya menambahkan, khusus untuk tamu berkewarganegaraan asing atau Warga Negara Asing (WNA), juga memiliki aturan tertentu yang wajib diikuti.

“Setelah mengantongi Surat Keterangan dari Dinas Kesehatan, calon tamu hotel (WNA), harus berkoordinasi lagi dengan pihak Imigrasi,” tegasnya.

Sementara itu, Traveller asal Kotamobagu, Mardia Paputungan, menyambut baik apa yang telah dilakukan pemerintah dan pihak hotel.

“Meski saya yakin, para pelancong akan berkurang drastis, tapi ini perlu dilakukan. Sebab, beberapa juga yang masih terjebak atau terlanjur diperjalanan saat merebaknya wabah ini, dan tidak ada pilihan,” ucapnya.

Menurutnya, ini tidak serta merta mematikan usaha perhotelan, namun juga tetap awas akan kemungkinan penularan wabah dari orang yang berasal dari luar daerah.

“Baguslah, setidaknya ini adalah tindakan yang lumaian bijak. Tidak menutup hotel, apalagi Kotamobagu Kota Jasa, tapi tetap tidak kebablasan,” pungkasnya.

Neno Karlina

Tahun Ini Tidak Ada Pasar Senggol di Kotamobagu

0

TNews, KOTAMOBAGU – Seolah menjadi salah satu ciri khas saat bulan Ramadhan, Pasar Senggol adalah suatu kegiatan transaksi jual beli rutin per-tahun-nya yang tidak bisa dipisahkan dengan Kotamobagu. Dan sekaligus menjadi agenda yang paling ditunggu-tunggu jelang perayaan Idul Fitri.

Menjadi calaon Ibu Kota Provinsi Bolaang Mongondow Raya (BMR), Kotamobagu menjadi tujuan para pembeli dan pedagang berbagai daerah, tidak hanya dari daerah tetangga, tetapi juga daerah di luar pulau sulawesi. Sehingga wajar jika, Pasar Senggol Kotamobagu, menjadi magnet buat para pecinta belanja.

Tak hanya menyediakan berbagai keperluaan, di Pasar Senggol, pembeli bisa menawar sesuai keinginan, selain itu, karena ramai, orang-orang bisa merasakan sensasi berdesak-desakkan. Situasi inilah yang lantas melatarbelakangi pasar ini diberinama Pasar Senggol.

Sayang, mewabahnya coronavirus, atau Covid-19, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, mengambil langkah untuk meniadakan kegiatan Pasar musiman ini.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperdahkop-UKM), Herman Aray mengatakan, kegiatan Pasar Senggol sangat rentan dengan penularan virus, karena banyak kerumunan orang.

“Ini untuk mencegah penyebaran Covid-19. Dan juga, anggara Pasar Senggol sekira Rp195 Juta, telah digeser untuk penanganan Covid-19,” jelas Aray.

Aray menambahkan, ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menghindari kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan orang banyak di tengah pandemi Covid-19.

“Untuk sementara kita perlu membatasi kegiatan yang melibatkan masyarakat banyak dalam rangka menghindari kontak dan penyebaran virus corona secara massif. Saya harap masyarakat dapat memakluminya,” pungkas Aray.

Neno Karlina

Perketat Aturan, Pemkot Rapat Bersama Pelaku Usaha Perhotelan

0
Suasana Rapat Tim Gugus Tugas dengan para pelaku usaha perhotelan di Kotamobagu, Selasa, (07/03/2020), (Foto:istimewa).

TNews, KOTAMOBAGU – Bersama sejumlah pelaku usaha yang bergerak di bidang perhotelan, Tim Gugus Tugas, Penanganan Pencegahan virus Corona (Covid-19) Kotamobagu, melakukan rapat koordinasi, di Aula Kantor Walikota, Selasa (07/04/2020) kemarin.

Menurut Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kotamobagu, Refly Mokoginta, semua usaha perhotelan di kotamobagu tidak direkomendasikan untuk ditutup.

Meski demikian, management hotel harus menerapkan persyaratan khusus bagi para tamu yang akan menginap, sesuai aturan yang diberlakukan pemerintah setempat.

“Semua hotel tetap di buka, tapi mereka wajib menerapkan prosedur kesehatan yang berlaku sesuai kesepakatan rapat hari ini,” ujar Refly.

Senada, Asisten II Pemkot Kotamobagu, Gunawan Damopolii, menambahkan, akan memperketat pengendalian penduduk yang keluar masuk di wilayah Kota Kotamobagu. Sehingga setiap orang yang akan menginap di Hotel wajib mengantongi surat keterangan sehat atau bebas Covid 19 dari Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu.

“Tadi sudah diadakan rapat bersama pihak perhotelan. Sudah ada kesepakatan bahwa setiap tamu harus melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu di Dinas Kesehatan sebelum didaftar sebagai tamu. Tanpa surat keterangan sehat ini, bersangkutan tidak boleh diterima sebagai tamu. Sedangkan khusus untuk tamu Warga Negara Asing (WNA), setelah mengantongi Surat Keterangan dari Dinas Kesehatan harus berkoordinasi lagi dengan pihak Imigrasi,” tegasnya.

Neno Karlina

Presiden AS Donald Trump Ancam Tahan Dana untuk WHO

0
Donald Trump

TNews, INTERNASIONAL – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan menahan dana untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Trump menuding badan kesehatan PBB itu bias terhadap China selama pandemi virus Corona ini.

Kepada para wartawan, Trump mengatakan bahwa dirinya akan menahan pendanaan untuk WHO, di mana sumber pendanaan terbesarnya berasal dari AS.

“Kita akan menahan uang yang dihabiskan untuk WHO,” ujar Trump seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (8/4/2020). Namun Trump tidak menyebut berapa banyak dana yang akan ditahan dan kapan akan dilakukan.

Trump mengatakan, WHO “terlihat sangat bias terhadap China. Itu tidak benar.”

Sebelumnya, dalam postingan di Twitter, Trump menyalahkan WHO karena telah memberikan rekomendasi yang salah terkait wabah virus Corona.

“WHO benar-benar gagal,” tulis Trump dalam cuitannya.

“Sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat, namun sangat sentris China. Kami akan mengawasinya. Untungnya saya menolak saran mereka supaya perbatasan kami tetap terbuka bagi China sejak awal. Mengapa WHO memberi kami rekomendasi yang salah?” tulis Trump.

Sebelumnya pada 31 Januari lalu, WHO menyarankan agar negara-negara tetap membiarkan perbatasan masing-masing terbuka meski ada wabah Corona. WHO mengingatkan bahwa penutupan perbatasan negara tidaklah efektif dalam menghentikan penyebaran wabah virus Corona dari China. Bahkan mungkin justru akan mempercepat penyebarannya.

Sejauh ini lebih dari 12 ribu orang telah meninggal karena virus Corona di AS. Jumlah kematian di AS kini terus mendekati Italia yang mencatat angka kematian tertinggi di dunia dengan lebih dari 15 ribu jiwa.

 

Sumber: Detik.com

Yusra Alhabsyi Minta Tutup Bandara Sam Ratulangi

0
Yusra Alhabsyi.

TNews, SULUT — Bertambahnya jumlah pasien positif Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Provinsi Sulut dan disinyalir kedua pasien tersebut terjangkit setelah tiba dari luar negri menimbulkan desakan masyarakat akan segera menutup penerbangan masuk dari dan ke Sulut.

Mengomentari itu, anggota DPRD Sulut Yusra Alhabsyi menilai, penutupan penerbangan bandara bukanlah opsi terbaik.

“Karena pada dasarnya kita semua membutuhkan penerbangan baik untuk barang dan bantuan lainnya, tetapi yang harus dipikirkan disini adalah pembatasan penerbangan komersil domestik,” ungkapnya.

Ditambahkan Yusra Alhabsyi, dengan dilakukannya pembatasan jumlah penerbangan akan semakin mempersempit penyebaran.

“Misalnya dalam sehari ada 10 penerbangan dikurangi jadi 5, jadi setiap petugas bisa lebih fokus dan teliti untuk memeriksa setiap orang yang masuk ke Sulut,” ujarnya.

Selain itu, lanjut legislator dapil BMR ini, pemerintah harus lebih tegas dalam hal penetapan status pasien.

“Misalnya, setiap orang yang masuk ke Sulut mau tidak mau harus langsung diisolasi selama 14 hari di lokasi tertentu hingga dipastikan tidak membawa virus,” tegasnya.

Terakhir, Ia mengajak masyarakat untuk terus mengikuti imbauan pemerintah.

“Apa yang sudah ditetapkan pemerintah mari masyarakat patuhi dan taati,” pungkasnya.

 

David Rumondor

Manado Jadi Daerah Transmisi Lokal, Ini Penjelasan Satgas Covid-19

0
Manado, Sulawesi Utara

TNews, SULUT – Pemerintah pusat telah menetapkan Kota Manado sebagai daerah transmisi lokal.

Juru Bicara Satgas COVID-19, dr Steaven Dandel, saat jumpa pers, Selasa (7/4/2020), di Dinas Kesehatan Daerah Sulawesi Utara (Sulut) menjelaskan, daerah transmisi lokal yaitu daerah dengan penjakitan tanpa ke luar daerah.

“Sejak hari ini (7/4/2020), Kota Manado di Provinsi Sulut dinyatakan sebagai salah satu daerah yang mempunyai bukti adanya transmisi lokal,” ujar Steaven Dandel.

Steaven Dandel menjelaskan transmisi lokal yaitu penyebaran virus yang terjadi bukan lagi karena ada perjalanan ke luar negeri atau ke daerah wabah, namun menyebar antar masyarakat lokal.

Ini dilihat dari 5 kasus pertama yang telah terjadi di Manado.

“Empat di antaranya dengan kasus yang diketahui datang dari daerah transmisi lokal di luar Manado, ada satu kasus yang betul terkait dengan nomor satu, tetapi kemudian hanya terjadi dalam satu lokasi,” ujar Steven Dandel.

Lanjutnya, tim surveilans terus bekerja dengan sangat detail untuk mencari data akurat.

“Karena bila itu terjadi maka itu bisa menyimpulkan bahwa di daerah Sulut terutama di Kota Manado telah terjadi penjangkitan lokal artinya orang yang poaitif corona tidak datang dari luar daerah tapi dia terjangkit di Kota Manado,” jelasnya.

“Yang paling penting setiap warga kota Manado harus mengantisipasi. Bisa saja di sekitar kita itu ada orang yang bisa berpotensi menularkan. Tetapi bukan berarti semua orang yang lagi berdiri di tempat sini situ sudah pasti membawa COVID, tidak ya. Hanya saja tetap waspada,” tegas Dandel.

 

Sumber: Berita Manado

 

BERITA TERBARU