TNews, BOLMONG – Pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) semakin matang, dan siap dilaksanakan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP).
Meskipun semua telah siap, mulai dari komputer, jaringan internet dan lainnya. Namun, Kepala BKPP Umarudin Amba angkat bicara soal pelamar yang belum mengambil kartu ujian.
Senin 17 Februari 2020 (Hari ini-red) menjadi kesempatan terakhir pengambilan kartu ujian bagi sepuluh calon peserta tes CPNS yang mengikuti seleksi di Bolmong. “Kesempatannya hanya sampai hari ini, kalau nanti diambil di hari pelaksanaan ujian Selasa 18 Februari besok, dipastikan sepuluh peserta tersebut tidak bisa mengikuti ujian,” tegas Amba, Senin (17/02/2020).
Sepuluh peserta yang belum mengambil kartu ujian tersebut berdomisili di luar daerah Sulawesi Utara. “Semua ada di luar daerah Sulut. Namun, kami tetap optimis mereka akan hadir mengambil kartu peserta dan mengikuti pelaksanaan ujian hingga sore nanti sesuai waktu yang ditentukan BKPP,” ungkap Umarudin.
Sebelumnya, ada kurang lebih 20 calon peserta yang belum mengambil kartu ujian sesuai jadwal pada bulan januari lalu.
Namun kata Amba, kartu peserta ujian mereka telah diambil oleh keluarga atau kerabat yang mewakili dengan membawa serta bukti foto copi KTP peserta ujian. Jadi, tinggal 10 saja yang tersisa,” tutur mantan Camat Dumiga Tenggara itu.
Sekadar diketahui, pelaksanaan ujian seleksi CPNS Bolmong akan dilaksanakan mulai Selasa 18 Februari 2020 besok. Sementara pelaksanaannya dilaksanakan di gedung Computer Assisted Test (CAT) di area Kantor BKPP Pemkab Bolmong.
TNews, Minut – Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Olivia Mantiri akhir pekan lalu, menegaskan dirinya akan komitmen melakukan pengawalan pengusulan terhadap rehabilitasi jalan akses ke desa Sampiri dan Kaleosan kecamatan Airmadidi serta Kuwil Kecamatan Kalawat, yang saat ini disebutkan rusak parah dan mengisolir aktivitas penduduk.
TNews, MANADO – Siapa yang bakal memimpin Partai Golongan Karya (Golkar) selama 5 tahun kedepan terjawab sudah. Sebagaimana hasil Musyawarah Daerah (Musda) ke-X Partai Golkar Sulut yang digelar, Sabtu (15/02/2020) hari ini, Christiany Eugenia Paruntu (CEP) kembali terpilih sebagai Ketua DPD I Golkar Sulut.
Bahkan, Bupati Minahasa Selatan (Minsel) ini terpilih secara aklamasi setelah 15 DPD kabupaten/kota satu suara memilih CEP.
Pasca terpilih, Christiany Eugenia Paruntu (CEP) menjelaskan, sesuai hasil pemandangan umum yang disampaikan salah satu Ketua DPD II, seluruh kabupaten/kota menerima laporan tersebut. “Dalam laporan tersebut juga mereka menandatangani dan memilih saya untuk dicalonkan sebagai Ketua DPD I Golkar,” ungkap CEP.
Dengan hanya 1 calon, dilanjutkan CEP, dirinya terpilih secara aklamasi. “Saya kembali ditetapkan sebagai Ketua DPD I Golkar Sulut,” tuturnya.
Atas hal itu, lanjut CEP, dirinya berterima kasih kepada seluruh kader Golkar Sulut yang sudah mempercayakan dirinya kembali memimpin ‘Beringin Sulut’.
“Harapan mereka ada di pundak saya, untuk memimpin partai besar seperti Golkar tidak mudah, untuk itu saya meminta dukungan stakeholder serta masyarakat yang cinta Golkar, mari kita sama-sama besarkan partai Golkar,” ujarnya.
Diketahui, pelaksanaan Musda Partai Golkar digelar di Fourpoint Hotel Manado dan dihadiri Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia.
Lexsy Mamonto saat dilantik sebagai wakil ketua Pengadilan Tinggi Sulut beberapa waktu lalu
TNews, PROFIL – Berwibawa dan pendiam adalah kesan pertama tatkala bertemu dengan sosok yang satu ini. DR Hi Lexsy Mamonto, SH, MH, seorang hakim merupakan putra terbaik tanah Totabuan, yang saat ini menjabat wakil ketua pengadilan tinggi (PT) Sulawesi Utara (Sulut).
Namun harus dipahami, karena gambaran seorang hakim, harus berwibawa, jujur, adil dan berkelakuan tidak tercela. Jujur dalam menilai, adil dalam mengambil keputusan serta berkelakuan tidak tercela dapat membangun kepercayaan masyarakat akan putusan yang diambil oleh seorang hakim.
Pria kelahiran Moyag yang akrab disapa ini Papa Rio ini meluangkan waktunya disela-sela kesibukannya untuk berbincang dengan ketua Bakid Pemuda BMR Novel Damopolii. “Menjadi seorang hakim berarti memilih jalan padang yang sepi” ungkap Papa Rio kepada Bakid pemuda BMR.
Lexsy Mamonto saat dilantik sebagai wakil ketua Pengadilan Tinggi Sulut beberapa waktu lalu
Kata Lexsy, dirinya harus menghilangkan perasaan memihak. Karena memihak berarti membuat segala hal menjadi tidak adil, jangan sampai saya menjadi subjektif,” katanya kepada Bakid BMR, Minggu, 16 Februari 2020 di kediamannya di Moyag.
Sepanjang menjalani profesinya sebagai Hakim, banyak hal telah dilalui. Untuk menjadi Hakim Tinggi di tingkat Provinsi, salah satu syaratnya adalah pernah menjadi Ketua atau Wakil ketua di Pengadilan Negeri (PN) kelas atau tipe 1 A khusus. “Saya pernah menjadi Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat , itu PN kelas 1 A khusus,” ujarnya.
Menjadi seorang Hakim Tinggi juga membutuhkan beberapa persyaratan yang bersifat prestasi dan rekam jejak cemerlang lainnya.
Banyak tantangan, godaan selama menjadi seorang Hakim. Tak jarang banyak pihak berusaha memanfaatkan kedekatan atau mengenal keluarganya demi kepentingan pribadi atau golongan.
“Saya berusaha menjaga diri, tentunya ada kekhawatiran bahwa kedudukan saya mungkin dimanfaatkan oleh pihak lain. Insya Allah dengan pertolongan dan penjagaan Allah SWT, saya bisa melewati tantangan dan godaan itu. Saya sadari besarnya tanggung jawab seorang hakim dalam memutuskan keadilan, karena ini berdampak terhadap kehidupan orang lain, bukankah Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa hakim itu ada tiga macam. Satu di surga dan dua di neraka. Hakim yang mengetahui kebenaran dan menetapkan hukum berdasarkan kebenaran itu maka ia masuk surga. Hakim yang mengetahui kebenaran dan menetapkan hukum bertentangan dengan kebenaran maka ia masuk neraka, dan hakim yang menetapkan hukum dengan kebodohannya maka ia masuk neraka”, penegasan papa Rio sebagaimana dalam hadits yang di riwayatkan oleh Abu Dawud.
Ketika ditanyakan bagaimana rasanya menjadi seorang hakim dan menjadi seorang ayah dirumah. Papa Rio mengatakan lebih enak menjadi seorang Ayah. “Menjadi ayah berarti lebih santai, bisa lebih terbuka dengan keluarga. Namun sebagai hakim, terhadap istri dan anaknyapun saya tidak mau memberi tahu putusan apa terhadap suatu perkara. Saya wajib menjaga rahasia. Saya harus berlaku seperti Pejabat Negara, sebagai hakim karena perkara putusan itu rahasia” jelasnya.
Papa Rio mengaku bersyukur bahwa keluarganya sangat mendukung profesinya sebagai hakim. “lstri dan anak-anak saya mengatakan bahwa jabatan itu amanah, jadi harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Karena pertanggung jawaban di Akhirat sangat berat apabila kita tidak mampu memikul amanah itu,” tutupnya.
TNews, Kotamobagu – Sepuluh jurnalis berbagai platform se-Bolaang Mongondow Raya (BMR) menjadi peserta Expanding Media Coverage and Advocacy Dialogue With Media on Sustainability Reporting yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, bekerjasama dengan Global Reporting Initiative (GRI) di Café Padepokan, Kota Kotamobagu, Sabtu, (15/02/2020).
Kegiatan yang serentak digelar di sembilan kota se-Indonesia, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas serta pemahaman jurnalis, tentang pentingnya Sustainability Report (SR) sebagai sebuah informasi publik dan Storytelling dalam praktek kerja jurnalistik. “Sebenarnya kegiatan ini adalah tindak lanjut dari pelatihan kepada 9 penerima beasiswa AJI-GRI angkatan pertama. Selain itu, lewat kegiatan ini jurnalis didorong turut serta mendukung tujuan keberlangsungan guna mewujudkan perbaikan dan kesejahteraan bersama,” kata trainer AJI-GRI.
Menurut Neno, peserta kegiatan sengaja dibatasi karena akan mengajukan usulan proposal liputan, yang akan diseleksi lagi untuk menjadi penerima beasiswa selanjutnya. “Ini sebenarnya merupakan kesempatan yang baik bagi teman-teman, khususnya yang ada di BMR untuk belajar lebih banyak. Karena, di samping mendapat pengetahuan baru, nanti peserta yang beruntung akan juga mendapatkan beasiswa dari AJI-GRI,” jelasnya.
Selain pendamping perwakilan AJI-GRI, kegiatan ini juga menghadirkan Rony Buol, trainer untuk menambah pengetahuan peserta dalam menulis, juga Ketua AJI Manado yang diwakili oleh Supriadi Bado.
Meski berlangsung hingga malam, peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan, termasuk saat praktek pengimlementasian SR dalam karya jurnalistik yang ditulis dengan pendekatan Storytelling. “Saya sangat bersyukur bisa menjadi salah satu peserta, kegiatan ini sangat membatu saya dalam memahami apa itu SR dan apa pentingnya storytelling. Apalagi trainernya keren dan sangat baik dalam mentransfer pengetahun ke peserta, sehingga lebih mudah dipahami,” ujar salah seorang peserta, Ainur Roffik.
TNews, KOTAMOBAGU – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu menjadi rumah sakit rujukan di Bolmong Raya (BMR). Sebagai RS terbaik di BMR, pihak managemen RSUD Kotamobagu terus memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara prima.
Hal tersebut, juga merupakan salah satu program Walikota dan Wakil Walikota Kotamobagu, Tatong Bara dan Nayodo Koerniawan (TBNK), demi melayani masyarakatnya.
Pelayanan prima itu pun mendapat pujian dari warga. Salah satunya Kurniawan Mustafa, warga Kelurahan Molinow, Kecamatan Kotamobagu Barat.
Ia mengaku, saat anaknya dirawat di RSUD Kotamobagu, proses pelayanan yang didapat sangat baik.“Saya sebagai warga Kotamobagu sangat mengapresiasi pihak RSUD Kotamobagu dalam melakukan pelayanan. Anak saya mengalami ssak nafas disertai panas. Saat masuk ke ruangan IGD, para petugas medis langsung melakukan tindakan dan penanganan cepat sehingga penyakit akan saya berangsur pulih, panasnya pun turun,” ungkap Kurniawan.
Usai mendapat penanganan medis di ruangan IGD lanjut Kurniawan, anaknya pun dipindah ke ruangan rawat inap untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. “Meski kami masyarakat biasa, namun kami tetap mendapatkan pelayanan yang luar biasa. Keramahan dan kehangatan dalam penaganan pasienpun sangat terasa. Perawat dan Mahasiswa KKN bahkan setiap menit sangat antusias mengontrol perkembangan pasien,” tutur salah satu pengajar di SMK Cokroaminoto Kotamobagu ini, menceritakan.
Ia berharap, pelayanan prima terus dipertahankan. Ia pun berterima kasih atas perhatian yang diberikan oleh RSUD Kotamobagu. “Sangat berterimakasih atas perhatian yang diberikan. Terimakasih manajemen RSUD Kotamobagu, dokter dan para perawat. Saya bangga dengan provesionalitas RSUD Kotamobagu sekarang ini,” ucapnya.
Terpisah salah satu warga Bolmong Raya Arfan Damopolii mengaku sangat bangga dengan hadirnya RSUD Kotamobagu. “Ini tentu harus disyukuri oleh masyarakat di Bolmong Raya, sebab RSUD Kotamobagu sudah memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. apalagi Seluruh fasilitas di RSUD sudah menunjang,” ujar Arfan yang mengaku saudaranya pernah menjadi pasien di RSUD Kotamobagu.
TNews, KOTAMOBAGU – Baru-baru ini salah satu pasien di RSUD Kotamobagu bernama Eka Christi Pangalerang meninggal dunia. Pasien yang diketahui asal Desa Kanaan Kecamatan Dumoga Timur, meninggal pada Jumat (14/02/2020) di RSUD Kotamobagu. Anehnya beberapa pihak menyalahkan pelayanan RSUD Kotamobagu. Malah mereka menuding pihak RSUD lalai dalam menangani pasien tersebut.
Namun di satu sisi, Kepala Bagian Umum RSUD Kotamobagu Yusrin Mantali kepada Tim TNews via seluler menegaskan, pihaknya sudah sesuai prosedur dalam menangani pasien. “Sebelum meninggal pasien sempat dirawat sejak siang setelah dioperasi Sectio Caesarea dengan penyebab kematian suspek emboli,” jelas Yusrin.
Yusrin mengaku pihak RSUD sudah berupaya untuk melakukan pelayanan secara maksimal. “Penanganan terhadap pasien sudah maksimal dan sudah sesuai standar prosedur operasional rumah sakit,” katanya.
Yusrin menambahkan, bahkan setelah kejadian itu, manajemen rumah sakit memanggil semua petugas medis yang bertugas saat itu, untuk diminta klarifikasi lewat proses sidang komite medik dan sidang komite keperawatan. “Kesimpulannya memang diagnosanya suspek emboli. Semua keterangan sejak masuk hingga penanganan hingga perubahan-perubahan terhadap pasien sudah kami minta keterangan,” kata Yusrin menjelaskan.
Tambah Yusrin, Ada Sembilan pasien sejak Jumat melahirkan secara operasi yang ditangani di rumah sakit. Sembilan pasien itu salah satunya adalah pasien bernama Eka Christi Pangalerang. “Bayinya sehat. Ibunya yang meninggal,” tuturnya.
Kata Yusrin semua keluhan pihak yang komplen soal meninggalnya pasien, telah ditanyakan kepada petugas saat sidang etik. Termasuk soal pelayanan permintaan obat nyeri kepada pasien. “Dalam sidang itu, sejumlah dokter dan perawat telah dimintai keterangan. Mulai dokter jaga sbagai penanggung jawab, doter anastesi, dokter kandungan, perawat, perawat jaga, komite perawat dan kepala ruangan,” tutup Yusrin.
T.NEWS- Bakal Calon (Balon) Bupati Minahasa Utara, Lucia Margaretha Tambani yang biasa dipanggil Selvi menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golkar Sulut di Hotel Four Point Manado, Sabtu (15/02) siang.
Saat diwawancarai awak media, Selvi mengatakan bahwa dirinya diundang untuk menghadiri Musda X Partai Golkar Sulut karena telah mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati Minahasa Utara lewat Partai Golkar beberapa waktu lalu.
“Ini merupakan momen spesial dan suatu penghargaan karena sudah bisa bergabung dengan seluruh kader partai Golkar,” ujarnya
Saat ditanya soal peluang untuk di usung partai Golkar, Tambani sendiri menyerahkan sepenuhnya kepada Partai.
“Yang pasti jika di percayakan saya akan berjuang untuk memenangkan Minut 1.” kunci Wanita yang berasal Desa Pinilih ini.
TNews, NASIONAL – Sebanyak 238 WNI telah kembali ke Jakarta usai menjalani masa observasi selama 2 pekan di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Menteri Kesehatan (Menkes) menyatakan semua WNI dalam keadaan sehat.
Salah seorang WNI yang ikut observasi selama 14 hari tersebut ialah Eva. Eva mengaku mendapatkan pengalaman yang begitu berkesan selama menjalani observasi di Lanud Raden Sadjad di Natuna.
Eva mengatakan mendapatkan perhatian khusus soal kesehatan selama menjalani observasi. Waktu dua pekan di pangkalan militer Natuna tersebut pun dirasa senang.”Fun ya, kami senang, happy banget. Berat badan kami naik. Karena memang masa observasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan kami dan memang sangat diperhatikan. Tiap hari diperiksa. Bapak-bapak TNI baik banget,” kata Eva Patmawaty di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020).
Eva menjalani observasi bersama kedua temannya yakni Yuliannova Lestari Chaniago dan Gerard Ertandy. Mereka bertiga adalah mahasiswa Central China University yang ada di Kota Wuhan. Selain soal kualitas makanan, Eva mengatakan selama observasi mereka juga rutin olahraga tiap pagi dan sore.
Eva kemudian menceritakan pengalaman selama berada di Wuhan di saat virus corona merebak. Mereka mengaku lebih sering berdiam diri di rumah karena takut terkena virus corona.”Di Wuhan memang selama masa lock down tidak bisa ke mana-mana, tapi itu pilihan kami. Jadi bukan pemerintah Tiongkok yang mengharuskan kami tinggal di rumah, tapi karena kami takut kena virusnya. Kan penyebarannya cepat banget,” sebut Eva.
Baik Eva, Yuli, dan Gerard mengaku sangat berterima kasih kepada masyarakat Natuna yang telah menerima mereka dengan sangat baik. Mereka juga berterima kasih kepada pemerintah Indonesia termasuk KBRI China.
“Kami mengucapkan terima kasih banyak untuk masyarakat Natuna yang sudah berbesar hati menerima kami semua selama observasi,” ujar Eva.
Sementara itu, Yuliannova mengatakan selama menjalani observasi tidak pernah kekurangan makan. Olahraga dan pemeriksaan kesehatan rutin membuat dirinya merasa bugar hingga hari ini.
“Gejalanya pun sampai hari ini kita nggak ada gejala dari virus corona. (Saat di Wuhan) Jadi kami jaga diri aja. Dan tidak ada kata tidak boleh keluar tapi kita dianjurkan mengurangi aktivitas di luar rumah,” kata Yuliannova.
TNews,NASIONAL – Wabah Virus Corona COVID-19 telah menewaskan lebih dari 1.500 jiwa dan menulari 67 ribu orang di berbagai negara. Hingga saat ini, Indonesia belum melaporkan satupun kasus positif.
“Secara medis, doa. Semua karena doa,” kata Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto dalam jumpa pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur Sabtu (15/2/2020).Spekulasi tetang adanya imunitas yang dimiliki orang Indonesia terhadap COVID-19 mencuat ketika 78 WNI yang menjadi ABK (Anak Buah Kapal) Diamond Princess dinyatakan negatif COVID-19. Kapal pesiar mewah berisi 3.711 orang itu tengah dikarantina terkait virus corona.
“Saya yakin doalah yang membuat kita begitu,” tegas Menkes Terawan.