Beranda blog Halaman 3042

Pemkot Sediakan Tempat Cuci Tangan di Area Masuk Pasar 23 Maret

0
Tempat cuci tangan di pasar 23 Maret Kotamobagu, (Foto: TNews/Neno Karlina).

TNews, KOTAMOBAGU – Guna memperkecil kemungkinan, potensi penyebaran coronavirus atau covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu menyediakan tempat cuci tangan di area jalan masuk Pasar 23.

“Iya, agar masyarakat yang usai melakukan transaksi jual beli, barangkali, bisa langsung cuci tangan di sini,” ujar salah seorang petugas Dinas Perhubungan, yang enggan disebutkan namanya, Selasa, (07/03/2020).

Semantara itu, sejumlah warga yang usai mencuci tangan, menyambut baik apa yang dilakukan pemerintah.

“Tentu kami senang dengan ini. Sebab, ini sangat membantu kami yang tidak memiliki banyak pilihan untuk berdiam diri di rumah, setidaknya kami bisa cuci tangan,” kata Isran Mokoginta (40), warga Kelurahan Genggulang.

Senada, Olfi Paputungan, warga Kelurahan Motoboi Kecil mengatakan, ini sangat bermanfaat terutama bagi pembeli.

“Kami pembeli sebenarnya sangat takut, tapi kami juga harus tetap belanja. Bahkan memegang uang pun saya takut. Syukurlah sudah ada tempat cuci tangan,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dispedagkop-UKM) Kotamobagu, Herman Aray mengatakan fasilitas cuci tangan untuk publik ini sengaja disediakan di beberapa pasar.

“Ada 9 tempat cuci tangan yang tersebar di beberapa pasar. Di Pasar 23 Maret ada 5 tangki, Pasar Serasi 2 tangki, Pasar Poyowa Kecil 1 tangki, dan di jalan Kartini 1 tangki,” singkatnya.

Neno Karlina

Mantan Sekkot Kotamobagu ‘Berpulang’

0
Mustafa Limbalo

TNews, KOTAMOBAGU – Di tengah upaya pemerintah memerangi covid-19, masyarakat Kotamobagu dikagetkan dengan meninggalnya salah satu putra daerah terbaik, Mustafa Limbalo, Selasa, (07/03/2020).

Sejumlah ucapan bela sungkawa mewarnai hampir semua media sosial, fesbuk maupun WA grup. Sayangnya, karena physical distencing, banyak warga yang tidak bisa melayat langsung. Meski demikian tetap mengucapkan do’a.

“Turut berduka cita, almarhum orang baik, semoga diterima segala amal ibadahnya dan diampuni segal dosa-dosa, dan ditempatkan di tempat yang layak di sisi-Nya,” tulis Dewi Fatmasari di salah satu grup whatshaap.

Lahir di, Molinow, 19 Januari 1961, almarhum mulai bertugas menjadi abdi negara sebagai  Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), tahun 1988, dan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di tahun 1992.

Dalam riwayat jabatannya, almarhum pernah tercatat sebagai KasuBAG pendapatan dan Kekayaan Desa/Kelurahan, tahun 1991, kemudian menjadi Camat Wilayah Kotamobagu 1992. Selanjutnya menjadi Sekertaris Camat Dumoga, Camat Bintauna, Kabag Organisasi Setda Kabupaten Bolaang Mongondow, Pj Kabad Organisasi Setda Kabupaten Bolaang Mongondow,  Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bolmong, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Bolmong, Assisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Sekda Kota Kotamobagu, dan pada tahun 2012, menjadi Sekertaris Daerah Kota Kotamobagu, dan terakhir menjadi Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik tahun 2016.

Neno Karlina

Penjagaan Area Jalan Masuk Pasar 23 Maret Kotamobagu Diperketat

0
Suasana saat petugas Dishub Kotamobagu sedang menertibkan kendaraan yang masuk, (Foto: TNews/Neno Karlina).

TNews, KOTAMOBAGU – Jalan pintu masuk menuju pasar 23 Meret, tepat di simpang tiga menuju arah jalan Kartini Kotamobagu, dijaga ketat oleh petugas perhubungan.

Pantauan TNews, Selasa, (07/03/2020) diberi tanda larangan, setiap kendaraan khususnya beroda dua, harus parkir di tempat yang ditentukan sebelum bisa masuk ke area pasar untuk melakukan transaksi jual beli.

“Memang, ini kami lakukan agar pengunjung lebih tertib dan bisa lebih dideteksi. Selain itu, kami juga menyediakan tempat cuci di sini,” ujar petugas Dinas Perhubungan Kotamobagu, yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu, salah satu pengunjung pasar 23 Maret, Nuryiah Potabuga, warga Kelurahan Mongkonai Barat, mengatakan, sebenarnya agak sedikit tidak nyaman dengan peraturan ini, dikarenakan jarak tempat parkir dan tempat tujuannya lumaian jauh.

“Terpaksa harus jalan kaki. Sebenarnya, masih jauh tapi anggap saja olahraga di siang bolong,” candanya.

Meski demikian, Nuryiah mengaku tak keberatan dengan peraturan ini, ” Barangkali ini karena Corona, sebab ada tempat cuci tangan juga di sana. Kita mengikuti atura pemerintah saja, apalagi demi akaebaikan bersama,” pungkasnya.

 

Neno Karlina

106 Desa di Bolmut, Wajib Lakukan Pencegahan Penularan Covid-19

0
Fadly Usup

TNews, BOLMUT- Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), terus melakukan penjagaan dan pengawasan Covid-19 di seluruh Desa di Kabupaten Bolmut.

Kepala Dinas PMD Kabupaten Bolmut Fadly Tadjudin Usup, mengatakan seluruh Desa wajib mengalokasi anggaran untuk pencegahan virus Covid-19 ini.

“sebanyak 106 Desa wajib untuk mengalokasikan anggaran untuk penanganan covid-19, nanti dana itu di ambil dari APBDes,” jelas Fadly Selasa (07/04/2020)

Disampaikan juga Fadly, sejumlah kegiatan nanti  dapat dilakukan oleh setiap desa diantaranya melakukan pengawasan di pintu masuk desa, menyediakan sarana cuci tangan, dan membeli kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker.

“Selain itu melakukan pengecekan ke setiap warga desa masing-masing apakah ada yang sedang sakit atau terindikasi mengarah ke virus Corona,” terangnya.

Dikatakan Kadis PMD murah senyum ini, apabila nanti ada yang sedang sakit atau menjurus ke covid-19, setiap desa wajib menyediakan gedung isolasi sementara, yang bisa digunakan untuk penanganan pasien yang terpapar covid-19.

“Seluruh desa dapat menyediakan tempat isolasi khusus, itu bisa di balai desa atau tempat yang ditentukan oleh pemerintah desa, dalam hal ini Sangadi di desa tersebut,” jelasnya.

Ditambahkan Fadly, dirinya mengimbau setiap warga di desa untuk tetap konsisten melakukan protokol pencegahan covid-19.
” Untuk itu agar tetap menjaga kesehatan, jika ada yang sakit langsung melapor ke pemerintah desa dan nanti akan di teruskan ke tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 yang ada dilapangan, untuk dilakukan cek dan penanganan lebih lanjut,” tutup Kadis PMD Bolmut.

 

Uphik Mando

 

Calon Kepala Daerah tetap Sosialisasi Meski Pilkada Ditunda

0
Baliho calon kepala daerah

TNews, SULUT – Pemerintah telah memutuskan menunda pelaksanaan Pilkada serentak pada 2021 mendatang dari jadwal semula 23 September 2020 akibat penyebaran wabah pandemi virus Corona Covid 19.

Meski Pilkada ditunda namun sesuai pantauan wartawan Manadonews.co.id, baliho para bakal calon kepala daerah masih bertebaran di mana-mana.

“Memang sengaja tidak diturunkan, tidak apa-apa anggap saja tetap sosialisasi jauh hari sebelum Pilkada,” ujar Erick Rangkay yang mengaku sebagai tim sukses salah-satu bakal calon kepala daerah kepada wartawan Manadonews.co.id di Manado, Selasa (7/4/2020).

Erick menambahkan, awalnya mereka akan memasang ratusan baliho baru namun urung dilakukan setelah keluar keputusan penundaan Pilkada.

“Total ribuan baliho akan dipasang secara bertahap. Ratusan baliho siap dipasang dalam waktu dekat namun ditunda. Kami menunggu waktu pasti pelaksanaan Pilkada,” tandas dia.

Diakui Erick, penundaan Pilkada memengaruhi perencanaan tim pemenangan terutama sosialisasi bakal calon.

“Tugas kami sosialisasi salah-satunya melalui pemasangan baliho yang menurut kami cukup efektif. Soal SK (surat keputusan) dan partai pengusung itu urusan tim lain,” pungkas Erick sambil menambahkan meskipun Pilkada ditunda namun sosialisasi calon terus dilakukan.

 

Sumber: Manadonews.co.id

 

Bupati Bolsel Ajak Masyarakat Lawan Covid-19

0

TNews, BOLSEL –  Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Hi Iskandar Kamaru SPt, mengajak masyarakat bersama-sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melawan Pandemi Covid-19.

“Dengan segala keterbatasan yang ada, saya mengajak masyarakat Bolsel untuk terus berikhtiar dan berjuang bersama melawan Pandemi ini,”ungkap Bupati, Selasa (07/04/2020). Saat meninjau Posko Gugus Tugas Covid-19, di Pintu masuk pelintas batas depan RSUD Bolsel Kecamatan Bolaang Uki.

Dalam kesempatannya, top eksekutif Bolsel tersebut, juga menyempatkan diri mengecek langsung suhu tubuh para pelintas batas, selanjutnya Bupati meninjau kesiapan RSUD Bolsel dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Terut mendampingi Bupati, Kadis Kesehatan, Kadis Dukcapil, Direktur RSUD, dan Kabag Protokol.

 

Gie

CEP Tetap Laksanakan Tugas Sebagai Kepala Daerah di Tengah Wabah Corona

0
Christiany Eugenia Paruntu

TNews, SULUT – Bupati Minahasa Selatan, Christiany Eugenia Paruntu (CEP) tetap intens melakukan tugas pekerjaan sebagai kepala daerah di tengah wabah Covid-19.

Christiany Paruntu bahkan memberikan contoh kepada bawahan, bahwa tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat harus tetap utama meskipun tidak dilakukan dalam bentuk pertemuan.

Senin (6/4/2020), CEP dengan sejumlah pejabat seperti Sekretaris Kabupaten, Kepala Badan Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah dan Kepala Dinas Keuangan mengikuti video conference (Vicon) dari rumah dinas.

Rapat bersama Kepala Perwakilan BPK-RI tersebut juga diikuti seluruh Kepala Daerah se-Sulut yang membahas pelaksanaan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

Sementara terkait wabah Covid-19, perhatian Christiany Paruntu terhadap warga terbilang nyata.

Khusus bagi masyarakat kategori menengah ke bawah, bupati mengalokasikan anggaran sekira Rp3,7 Miliar dalam bentuk bantuan pokok.

Warga yang menerima saat ini dalam proses pendataan.

 

Sumber: Berita Manado

 

Tak Hanya Lansia, Corona Juga Renggut Nyawa Usia Muda

0

TNews, JAKARTA – Pada tahap awal kemunculan wabah virus corona, diperkirakan sebagian besar yang terinfeksi dan mengembangkan gejala parah adalah lansia yang memiliki kondisi kesehatan sebelumnya atau penyakit penyerta. Namun dalam beberapa waktu terakhir, telah terjadi kematian yang cukup banyak pada usia muda yang tidak memiliki penyakit sebelumnya.

Di antaranya termasuk Ismail Mohamed Abdulwahab, 13, dari Brixton, London selatan, dan Luca Di Nicola, 19, yang meninggal di Rumah Sakit Middlesex Utara di London utara, pekan lalu. Tak satu pun dari para korban memiliki komorbiditas. Sementara itu, bayi berusia enam minggu di Connecticut menjadi korban virus corona termuda di dunia pada hari Kamis (2/4/2020).

Adanya kematian tersebut membuat para ahli bertanya-tanya alasan mengapa orang muda yang sehat juga bisa sekarat karena virus corona COVID-19.

Beberapa peneliti menyebut bisa jadi kematian tersebut dipengaruhi oleh DNA seseorang. Secara khusus, ahli menyebut pengkodean gen untuk protein sel angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2), yang digunakan virus corona untuk memasuki sel saluran pernapasan bisa menjadi salah satu jawabannya.

Philip Murphy, seorang ahli imunologi di National Institute of Allergy and Infectious Diseases, mengatakan kepada Science Magazine bahwa variasi dalam gen ACE2 dapat mengubah reseptor dan membuatnya lebih mudah bagi virus untuk masuk ke dalam sel.

Ada juga kemungkinan bahwa bahan penting yang diproduksi oleh tubuh, yang dikenal sebagai surfaktan, yang membuat paru-paru bisa mengembang dan berkontraksi, menjadi habis terkuras pada beberapa pasien terinfeksi virus corona. Jika Anda menganggap paru-paru sebagai spons, surfaktan adalah deterjen yang membuatnya lunak dan lentur. Namun, tanpa surfaktan, paru-paru menjadi kaku dan sulit ditekan. Mungkin itulah sebabnya beberapa pasien terus berjuang bahkan dengan alat bantu pernapasan.

Sementara itu, ahli lain tengah meneliti sistem kekebalan tubuh manusia dan bagaimana sistem itu merespons virus dan bakteri, khususnya pada pasien usia muda. Para peneliti berpendapat bahwa sistem kekebalan yang sangat reaktif dapat memicu badai sitokin besar yang menyebabkan paru-paru bereaksi berlebihan.

“Pada beberapa orang muda yang sehat, sistem kekebalan yang sangat reaktif dapat menyebabkan badai sitokin masif yang dapat membanjiri paru-paru dan organ lain,” kata Dr Sanjay Gupta, seorang ahli bedah saraf dan kepala koresponden medis untuk CNN.

Badai sitokin menghasilkan peradangan yang melemahkan pembuluh darah di paru-paru sehingga menyebabkan cairan meresap ke kantung udara.

“Dalam kasus-kasus itu, bukan masalah sistem kekebalannya yang sudah tua atau melemah , itu sistem yang bekerja dengan baik,” tambahnya.

Ada kemungkinan beberapa orang muda berpikir bahwa karena mereka sehat mereka tidak akan tertular virus atau jika mereka melakukannya mereka hanya akan mendapatkan gejala ringan. Hal ini kemudian membuat mereka abai dan tidak menerapkan jaga jarak sosial sehingga menyebabkan jumlah virus corona di dalam tubuh mereka makin banyak.

 

Sumber: Detik.com

APD Minim, Jas Hujan Jadi Solusi Bagi Petugas Medis

0

TNews, JAKARTA – Petugas medis di puskesmas di Banda Aceh, Aceh, masih ada yang menggunakan jas hujan karena alat pelindung diri (APD) terbatas. Pemerintah diminta memprioritaskan keselamatan tim medis dalam penanganan pasien Corona (COVID-19).

“Masih ada tenaga medis kita yang menggunakan baju hujan, yang belum standar, padahal sudah didistribusikan tetapi terbatas, hanya ada dua, seharusnya minimal lima,” kata Ketua DPR Kota Banda Aceh Farid Nyak Umar kepada wartawan, Selasa (7/4/2020).

Keterbatasan APD ini diketahui setelah Farid bersama sejumlah anggota DPR Kota Banda Aceh melakukan sidak pada Senin (7/4) kemarin. Mereka mendatangi dua puskesmas, yaitu Puskesmas Kuta Alam di Gampong Mulia dan Puskesmas Meuraxa.

Menurut Farid, sidak digelar untuk untuk memastikan kesiapan puskesmas dalam menjalankan tugas mereka. Selain itu, untuk memberikan masukan kepada pengambil kebijakan yaitu Wali kota Aminullah Usman dalam menangani COVID-19 di Kota Banda Aceh.”Kita juga melihat ada beberapa fasilitas di Puskesmas yang perlu dilengkapi seperti tempat cuci tangan portabel,” jelas Farid.

Farid bersama pimpinan DPRK mendorong Pemko Banda Aceh memastikan semua tenaga medis dan paramedis harus diprioritaskan keselamatannya. Hal itu, jelasnya, karena tim medis merupakan orang yang berada di garda terdepan dalam melayani masyarakat dan melakukan upaya pencegahan COVID-19 di Kota Banda Aceh. “Kita harus pastikan mereka terproteksi dalam menjalankan misi yang mulia ini,” sebut Farid.

Farid menjelaskan, dalam sidak itu, diketahui para tenaga medis berharap pemerintah menyediakan tempat khusus yang representatif dan fasilitas khusus lainnya. Salah satunya di Rumah Sakit Meuraxa yang menjadi rumah sakit rujukan COVID-19.”Mereka harus disediakan tempat khusus, transportasi khusus, agar mereka merasa aman dan nyaman saat menjalani tugas menangani para pasien, sekali lagi ini perlu dipastikan oleh pemerintah,” bebernya.

Selain itu, Farid meminta masyarakat meningkatkan rasa empati terhadap tenaga medis dan paramedis. Warga diharapkan tidak menolak keberadaan petugas medis setelah melayani pasien.”Kita harus berkontribusi membantu saudara-saudara kita, apalagi tenaga medis dan paramedis sudah banyak berkorban dalam penanganan pasien COVID-19,” ujarnya.

 

Sumber : Detik.com

Pedagang Asal Upai Kembangkan Usaha di Rumah

0

TNews, KOTAMOBAGU – Pembatasan aktivitas di Pasar karena wabah virus Corona, tidak membuat putus asah bagi sebagian  pedagang di Kotamobagu. Justru kondisi tersebut dijadikan sebuah peluang untuk mengembangkan usaha baru. Salah satunya dilakukan pedagang asal Kelurahan Upai Kecamatan Kotamobagu Utara, Yeti Makalunsenge.

Ditemui di kediamannya, ia mengaku, mulai mengembangkan usaha rumahan sejak pekan lalu. Bisnis rumahan dengan produk makanan beragam jenis. “Sudah hampir dua Minggu ini saya mulai usaha di rumah. Untuk saat ini baru 3 jenis, kentang goreng kacang goreng dan kripik pisang,” ungkapnya, Senin (6/4/2020).

Lanjutnya, kentang dibelinya langsung di Desa Insil Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolaang Mongondow dengan harga per karung Rp150 ribu. Sedangkan kacang dibeli di Pasar Serasi per kilogram Rp30 ribu dan Pisang diambil langsung di kebunnya sendiri. “Awalnya hasil komoditi pertanian ini saya jual lagi di pasar. Tapi karena adanya wabah Corona, dan waktu berdagang hanya sampai jam 1 siang akhirnya saya olah menjadi cemilan dan di jual ke warung di Kotamobagu, Lolak, Dumoga dan Bolsel,” ujarnya.

Menariknya, meski terbilang usaha baru baginya, produksi kentang goreng hasil olahannya itu sudah sampai ke Provinsi Gorontalo. “Anak sulung saya saat ini berada di Kota Gorontalo, ia sudah bekerja disana bersama suaminya. Anak saya yang memasarkannya disana. Alhamdulillah minggu yang lalu, sampai 150 bungkus yang terjual di Gorontalo,” terangnya.

Ia menjelaskan, per bungkus atau ukuran 250 gram untuk kentang goreng dijual dengan harga Rp25 ribu dan ukuran sedang Rp15 ribu. “Kalau di Kotamobagu saya jual 20 ribu rupiah yang bungkusan besar dan yang sedang  10 ribu rupiah. Kacang goreng per layar isi 13 bungkus 10 ribu rupiah dan kripik pisang per bungkus 1000 rupiah,” terangnya.

Ia mengaku omsetnya dari hasil usahanya itu bisa mencapai jutaan rupiah setiap kali produksi. “Alhamdulillah setiap produksi omsetnya sampai 2 juta rupiah. Dalam seminggu saya 3 kali produksi,” pungkasnya.

 

 

Tim TNews

BERITA TERBARU