Beranda blog Halaman 3081

Buka Forum Lintas Perangkat Daerah, Ini Kata Bupati Iskandar Kamaru

0

TNews, Bolsel – Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Hi Iskandar Kamaru SPt, membuka secara resmi Forum Perangkat Daerah atau Lintas Perangkat Daerah dalam rangka pembahasan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) tahun 2021, Senin (09/03/2020), di ruang rapat Bapelitbangda.

Dalam sambutannya top eksekutif di tanah bernuansa religgius tersebut mengatakan, RKPD atau disebut juga dengan rencana pembangunan tahunan daerah merupakan penjabaran dari dokumen perencanaan jangka menengah atau rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). “ RKPD tahun 2021 disusun berdasarkan orientasi proses melalui pendekatan partisipatif, tekokratif, politis serta top-down dan bottom-up,”ungkap Ketua DPC PDIP Bolsel tersebut.

Selain pendekatan tersebut, lanjutnya,  penyusunan RKPD tahun 2021 juga dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan holistik, tematik, integratif dan spasial serta kebijakan anggaran belanja berdasarkan money follow program, dengan cara memastikan hanya program yang benar-benar bermanfaat yang dialokasikan dan bukan sekedar karena tugas fungsi perangkat daerah.

“Berdasarkan peremendagri 86 tahun 2017 menjelaskan bahwa forum perangkat daerah merupakan forum sinkronisasi pelaksanaan urusan pemerintahan daerah untuk merumuskan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah sebagai wadah penampungan dan penjaringan aspirasi masyarakat dan dunia usaha untuk peyempurnaan rancangan kebijakan penyusunan RKPD,”tuturnya.

“Dalam pendekatan perencanaan menggunakan sistem perencanaan bawah atas (Bottom-up Planning) berdasarkan asas demokratisasi dan desentralisasi dengan menggunakan prioritas program dan kegiatan yang dihasilkan dari musrenbang RKPD kabupaten di Kecamatan, sebagai bahan untuk menyempurnakan rancangan renja perangkat daerah,”imbuhnya

Bupati menjelaskan, bahwa tujuan forum perangkat daerah adalah menyelaraskan program dan kegiatan perangkata daerah dengan usulan program dan kegiatan hasil musrenbang RKPD kabupaten di kecamatan untuk renja perangkat daerah kabupaten. “ Tujuan lainnya juga mempertajam indikator sera target kinerja program dan kegiatan perangkat daerah sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah,”unkgpanya

“Menyelaraskan program dan kegiatan antar perangkat daerah dalam rangka optimalisasi pencapain sasaran sesuai dengan kewenagan dan sinergitas pelaksanaan prioritas pembangunan daerah dan menyesuaikan pendanaan program dan kegiatan prioritas berdasarkan pangu indikatif untuk masing-masing perangkat daerah,”tuturnya

Bupati menambahkan,  ada 10 Rancangan prioritas pembangunan daerah RKPD Bolsel tahun 2021. “Meliputi Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, Pembagunan infrastruktur, Peningkatan sumber daya manusia, Reformasi birokrasi dan mental spiritual masyarakat, Pembangunan bidang pendidikan, Pembangunan bidang kesehatan, Pemgembangan pariwisata dan ketahanan pangan dan perikanan, Peningkatan investasi, pengembangan pasar dan UMKM, Ketentraman dan ketertiban masyarakat dan  Pelestarian  lingkungan hidup, pencegahan dan penanggulangan bencana,”tuturnya.

“Kami berharap dalam forum  perangkat daerah ini bisa menjaring Aspirasi para pemangku kepentingan untuk penyempurnaan rancangan kebijakan penyusunan renja perangkat daerah dan RKPD kabupaten Bolsel tahun 2021 mendatang,”tandasnya.

 

Gie

Terminal Bandara Samrat Dikerjakan Oktober 2020

0
Olly Dondokambey
Olly Dondokambey

TNews, SULUT – Gubernur Sulut, Olly Dondokambey berharap pembangunan perluasan terminal Bandara Sam Ratulangi dikerjakan lebih cepat dari target kontrak.

“Semoga bisa lebih cepat. Sesuai kontrak kan Oktober tapi saya harap sebelum itu, September sudah tuntas,” kata Olly dalam Ground Breaking Terminal Bandara Samrat Manado, Senin (09/03/2020).

Olly yakin harapan itu bisa dipenuhi Adhi Karya selaku kontraktor. “Kan gampang, kalau pembayaran termin lancar, pasti kerja lancar. Kalau terkendala dana, bisa pinjam gubernur dan wali kota (Manado),” kata Olly bercanda.

Mengapa Olly sangat berharap proyek bisa selesai sebelum Oktober? Pada Bulan itu, Sulut khususnya Manado akan jadi tuan rumah Konferensi Negara-negara Kepulauan Sedunia.

“Kalau tahun lalu setingkat menteri, kali ini Konferensi Tingkat Tinggi, jadi bisa datang Presiden dan Perdana Menteri,” katanya.

Olly bilang, sejalan dengan program pengembangan pariwisata, pihaknya meminta pemerintah pusat mengalokasikan minimal satu event MICE nasional digelar di Manado setiap bulan.

Di sisi lain, Olly harap desain terminal bandara baru nantinya bercirikan budaya Sulut.

“Sehingga ketika tamu datang, mereka langsung tahu ini Bumi Nyiur Melambai,” katanya.

Gubernur bilang, masyarakat Sulut patut berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang menyetujui proposal perluasan bandara.

“Proyek ini disetujui Presiden saat berkunjung tahun lalu,” katanya.

Dengan adanya terminal baru, maka program pengembangan pariwisata di Sulut bisa terwujud. Katanya, salah satu indikator majunya sebuah daerah ialah punya bandara berkelas internasional.

Olly pun terkenang, katanya, Bandara Samrat adalah bandara pertama di luar Jawa yang memiliki garbarata.

“Itu 20 tahun lalu tapi sekian waktu ke belakang bandara ini sempat stagnan dan kini maju lagi,” katanya.

 

Sumber: Tribun Manado

Draf RUU Cipta Kerja Diminta Direvisi

0

TNews, JAKARTA – Draf Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja yang diserahkan pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menuai reaksi dari berbagai elemen masyarakat.

Hal ini lantaran adanya persoalan substansial pada pasal 170. Pemerintah disarankan untuk menarik dan memperbaiki draf tersebut.

“Sebaiknya pemerintah segera melakukan penarikan RUU Cipta Kerja dari DPR untuk perbaikan materi yang krusial dan yang dinilai menabrak sejumlah prinsip-prinsip dasar dalam bernegara.

Pemerintah tak perlu gengsi untuk menarik draf RUU Cipta Kerja tersebut. Pemerintah juga tidak akan kehilangan muka jika menarik draf RUU Cipta Kerja ini.

Setidaknya, penarikan RUU Cipta Kerja ini sebagai upaya mencegah kerusakan yang akan muncul dari RUU ini.

Mencegah kerusakan harus lebih diutamakan oleh pemerintah ketimbang mendorong kemanfaatan yang diharapkan dari RUU Cipta Kerja ini,” kata Peneliti Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Hukum (Puskapkum) Ferdian Andi kepada wartawan, Senin (9/3).

Menurut Ferdian, polemik yang ditimbulkan dari RUU Cipta Kerja harus direspons secara baik dan bijak oleh pemerintah sebagai pihak yang menginisiasi RUU Cipta Kerja ini. Sejumlah persoalan substansial, yang belakangan pemerintah menyebut typo atau salah ketik, semestinya segera diperbaiki. RUU Cipta Kerja ini merupakan etalase wajah hukum pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Dosen HTN Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya itu menilai, pemerintah harus memastikan secara substansial RUU Cipta Kerja ini tidak keluar dari koridor reformasi dan demokrasi yang telah diperjuangkan bersama-sama pada 21 tahun silam. RUU Cipta Kerja justru harus menguatkan bangunan reformasi dan demokrasi.

“Pasal 70 ayat (1) UU No 15 Tahun 2019 tentang Perubahan UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan disebutkan “RUU dapat ditarik kembali sebelum dibahas bersama oleh DPR dan Presiden”. Surat Presiden mengenai RUU Cipta Kerja ini hingga masa sidang kemarin belum dibacakan dalam rapat paripurna. Secara normatif, draf RUU Cipta Kerja ini dapat ditarik oleh Presiden dari DPR,” lanjutnya.

Selain itu, prosedur penarikan draf RUU juga dijelaskan pada Pasal 9 ayat (1) Peraturan DPR No 3 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penarikan RUU. Di sana disebutkan ‘RUU yang telah diajukan Presiden kepada DPR sebelum memasuki pembahasan pada pembicaraan tingkat I dapat dilakukan penarikan’.

Mekanisme penarikan RUU, di Pasal 9 ayat (3) Peraturan DPR No 3 Tahun 2012 disebutkan harus disampaikan oleh Presiden secara tertulis kepada Pimpinan DPR dengan disertai penjelasan alasan penarikan dan dibubuhi tandatangan Presiden.

Penarikan RUU dari Presiden tersebut diumumkan oleh Pimpinan DPR dalam rapat paripurna DPR.

Setelah RUU Cipta Kerja ditarik dari DPR, pemerintah diminta harus sungguh-sungguh untuk melakukan perbaikan terhadap sejumlah substansi yang dianggap menabrak prinsip reformasi dan demokrasi.

Konsolidasi di internal pemerintah harus segera dilakukan dalam penyusunan draf RUU Kerja ini.

“Termasuk, pemerintah agar menginisiasi perubahan UU No 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan sebagai dasar hukum dalam penyusunan RUU yang berkarakter Omnibus law.

Setidaknya dengan langkah ini, dari sisi prosedur penyusunan perundang-undangan yang berkarakter Omnibus law secara pasti memiliki landasan hukumnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, RUU Cipta Kerja menuai kontroversi yang membuat resah masyarakat. Keinginan pemerintah untuk menyederhanakan aturan Undang-Undang agar memudahkan investasi dan pembukaan lapangan kerja, malah berimplikasi menyasar hajat hidup masyarakat luas.

Salah satu poin menjadi sangat kontroversial adalah Pasal 170 ayat (1) disebutkan Pemerintah Pusat berwenang mengubah ketentuan dalam undang-undang melalui Peraturan Pemerintah (PP). Padahal menurut Menkopolhukam Mahfud Md Udang-Undang tidak bisa diubah ataupun diganti menggunakan PP.

Karenanya hal itu hingga saat ini menjadi perdebatan. MenkumHAM Yasonna Laoly mengatakan, bisa saja hal itu ada salah ketik atau typo. Karena menurutnya, pengubahan UU dengan PP memang tidak bisa.

Artinya, Yasonna menegaskan nantinya yang bisa diubah menggunakan PP dalam Omnibus Law RUU Cipta Kerja adalah Peraturan Daerah (Perda). Perda tidak boleh bertentangan dengan UU di atasnya seperti Peraturan Presiden (Perpres) dan PP.

“Kalau bertentangan, kita cabutnya tidak melalui eksekutif review seperti dulu. Kalau dulu Kemendagri membuat eksekutif review kemudian melalui keputusan Mendagri dibatalin, tidak bisa. Undang-undang nanti setelah kita lihat peraturan ini pembatalannya melalui peraturan perundang-undangan di atasnya,” kata Menteri Yasonna.

 

Sumber: Merdeka.com

 

BPBD Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Selama 14 Hari Pasca Banjir di Kecamatan Sangtombolang

0
Satu diantara rumah warga di Desa Pangi Timur pasca amukan banjir bandang, Rabu 04 Maret 2020 lalu. (Foto : Imran Asiaw/TNews)

TNews, BOLMONG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) menetapkan status tanggap darurat, pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Desa Domisil, Pangi dan Pangi Timur, Kecamatan Sangtombolang, Rabu (04/03/2020) dini hari lalu.

Menurut Kepala BPBD Bolmong, Haris Dilapanga, alasan dinaikkannya status darurat bencana oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tersebut karena dinilai sudah memenuhi syarat.

“Salah satu syaratnya, ada pengungsi pasca bencana yang terjadi ini. Sehingga, layak naik status ke tanggap darurat bencana,” kata Haris, Senin (09/03/2020).

Lajut Haris, di hari pertama pasca bencana, pengungsi sudah terhitung, kerugian materil, akses jalan terputus, sedangkan puluhan rumah mengalami kerusakan.

“Ada yang rusak berat, sedang hingga ringan. Sehingga setelah diusulkan, pemerintah daerah langsung menetapkan status Tanggap Darurat selama 14 hari ke depan,” ujarnya.

Jika nanti dibutuhkan kata Dilapanga, pemerintah bisa memperpanjang masa status tersebut sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

“Jika masih memungkinkan, status bisa ditambah lagi jangka waktunya, tergantung situasi nanti,” jelas dia.

Di sisi lain, Haris menyebut ada terdapat perbedaan data di antara Pemerintah Desa (Pemdes) setempat dengan BPBD Bolmong.

Perbedaan itu terjadi kata dia, karena adanya beda pemahaman status kerusakan rumah.

“Nah dari penilaian kami, rumah rusak itu adalah rumah yang tidak bisa ditinggali lagi. Namun, untuk bangunan yang bukan rumah tinggal, tidak dihitung. Sehingga itu yang terjadi perbedaan data, karena pemerintah desa menghitung kios atau warung yang rusak termasuk rumah rusak. Terjadi perbedaan pemahaman, itu saja,” pungkasnya.

Untuk itu, dia berharap, pemerintah setempat mengandalkan pihaknya untuk assessment dan mendata seluruh kerugian dan dampak yang ditimbulkan agar tidak terjadi kesalahan persepsi.

Imran Asiaw

 

 

Buka Latsar CPNS Formasi 2018, Ini Kata Tatong

0

TNews, KOTAMOBAGU– Walikota Kotamobagu, Tatong Bara, saat membuka Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar-CPNS) Formasi Tahun 2018, mengatakan, pelatihan ini penting untuk membangun sikap dan nilai sebagai abdi negara.

“Sebagaimana yang kita ketahui bersama, aparatur mempunyai peran yang besar dalam menentukan keberhasilan pemerintahan. Tentu mereka yang memiliki kompetensi yang baiklah, entah mental pun moral yang mendorong pembangunan,” kata Walikota, saat membuka Latsar di gedung Yayasan Abdi Karya, (Yadika), Senin, (09/03/2020).

Menurut Walikota, penting bagi peserta Latsar mengetahui motivasi apa yang melatarbelakangi sehingga memutuskan untuk menjadi pelayan masyarakat.

“Motivasi untuk menjadi PNS apa? sehingga harus tahu hak dan kewajiban jadi PNS. Inilah materi-materi saat pelatihan dimulai. Perlu diterima dan diikuti dengan sebaik-baiknya, karena sangat berat beban jadi PNS, perlu pembinaan,” terang Walikota.

Walikota Menjelaskan, untuk membentuk sikap dan perilaku, termasuk nilai-nilai etika dalam masyarakat.

“232 CPNS yang mengikuti pelatihan dasar, saat ini telah memilih jadi pelayan masyarakat, harus mampu membangun semangat,” ujar Walikota.

Walikota berharap, angkatan yang 2018, bersama-sama tertib masuk dalam ruang pengabdian dan menjadi figur-figur yang baik.

“Harus bisa masuk dengan berbagai tantangan termasuk bisa turut dalam menerapkan teknologi 4.0,” pungkas Walikota.

Turut hadir, Wakil Walikota Kotamobagu, Nayodo Kurniawan, BPSDM Wilayah Sulut, Kepala-kepala OPD di Lingkup Pemkot Kotamobagu.

 

Neno Karlina

 

Walikota Buka Latsar CPNS Formasi Tahun 2018 Kotamobagu

0
Advertorial, KOTAMOBAGU– Walikota Kotamobagu, Tatong Bara membuka Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Formasi Tahun 2018 Pemerintah Kota Kotamobagu Bekerjasama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sululawesi Utara (Sulut), Tahun 2020, di Yayasan Abdi Karya (Yadika), Senin, (09/03/2020).
“penting bagi peserta Latsar mengetahui motivasi apa yang melatarbelakangi sehingga memutuskan untuk menjadi pelayan masyarakat.
“Motivasi untuk menjadi PNS apa? sehingga harus tahu hak dan kewajiban jadi PNS. Inilah materi-materi saat pelatihan dimulai. Perlu diterima dan diikuti dengan sebaik-baiknya, karena sangat berat beban jadi PNS, perlu pembinaan,” terang Walikota.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kotamobagu,  Sarida Mokoginta, mengatakan, peserta akan mengikuti kegiatan ini agar bisa menjalankan tugas sebagai abdi negara.
“Jumlah peserta Latsar CPNS formasi 2018 sebanyak 232, terdiri dari 151 perempuan dan 81 laki-laki. Kegiatan ini berkerjasama dengan badan pengembangan sumber daya manusia wilayah Sulut,” singkatnya.
Neno Karlina

Festival Kuliner Kotamobagu Berpusat di Pasar Genggulang

0
ilustrasi
ilustrasi

TNews, KOTAMOBAGU – Tahun ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) akan menggeler festival kuliner yang akan dipusatkan di pasar tradisional Genggulang, Kecamatan Kotamobagu Utara. Hal ini dikatakan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotamobagu, Anki Taurina Mokoginta, kepada sejumlah awak media, Senin, (08/03/2020).

“Rencananya akan dipusatkan di Pasar Genggulang. Festival Kuliner akan mengambil tema tentang bahan makanan yang terbuat dari umbi-umbian, bisa berupa ubi jalar, singkong maupun talas,” ungkap Anki.

Dirinya menambahkan, kreasi festival kuliner dengan bahan umbi-umbian tersebut, nantinya akan dinilai oleh tim yang difasilitasi oleh Disbudpar. 

“Ini juga untuk lebih mengangkat potensi umbi-umbian di daerah kita, dengan berbagai hasil olahan yang tentu bisa bernilai ekonomis di pasaran,” tambahnya.

Untuk peserta sendiri, Ketua TP PKK Kotamobagu itu menambahkan kalau pihaknya telah membuka pendaftaran untuk setiap kelompok yang terdiri dari 3 orang, dan bisa berasal dari perwakilan organisasi maupun umum.

“Pelaksanaan Festival Kuliner itu rencananya tanggal 18 Maret 2020, dimana batas waktu pendaftaran peserta bersama dengan technical meeting akan kita gelar tanggal 12 Maret 202,” pungkasnya.

 

Neno Karlina

Pemenang MTQ Diberikan Beasiswa

0

TNews, KOTAMOBAGU – Apresiasi prestasi peserta MTQ di berbagai cabang lomba, Walikota Kotamobagu, Tatong Bara akan memberikan beasiswa lewat program Anak Asuh.

“Dalam kegiatan MTQ ke VII tingkat Kotamobagu telah tersaring putra putri terbaik yang tentunya bukan hanya unggul dalam bidang Al Quran saja, tapi insyaallah dengan kelebihan yang dimilikinya juga unggul dalam bidang pendidikannya,” ujar Walikota, saat penutupan acara MTQ, di Desa Tabang, Minggu malam (08/03/2020).

Menurutnya, jika ada yang hafal Al Quran maka akan diperioritaskan untuk masuk dalam perguruan-perguruan tinggi unggulan.

“Oleh sebab itu Pemerintah terus mendorong anak -anak Kotamobagu untuk mendalami Al Quran, dan insyallah jika lulus SMA bisa masuk di Perguruan tinggi unggulan,” ungkapnya.

Dirinya berharap, kegiatan MTQ ini akan melahirkan qori dan qori’ah serta hafiz dan hafizah yang berkualitas dan mampu berprestasi pada MTQ baik tingkat Provinsi Sulawesi Utara maupun tingkat nasional.

“Kepada para juara MTQ ke VII saya berharap agar terus dapat meningkatkan kemampuan serta prestasi,” pungkasnya.

Neno Karlina

Ahok Calon Kuat Pemimpin Ibu Kota Baru

0
Ahok

TNews, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan empat kandidat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN). Kandidat itu salah satunya Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Ahok bersaing dengan tiga nama lain yakni Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, dan Dirut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana.

Dari nama-nama tersebut, Ahok dinilai punya peluang kuat untuk terpilih.

“Dari 4 orang tentu kemudian kita bisa tebak, Ahok paling punya (peluang) sebesar itu,” kata Analis Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah, Minggu kemarin (8/2/2020).

Dia menjelaskan, dalam pemindahan ibu kita negara dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang besar, pembangunan infrastruktur, dana yang besar, serta proses yang panjang.

Selanjutnya, dalam pemindahan dibutuhkan orang yang tidak hanya berwacana. Lalu, punya pengalaman memimpin ibu kota negara.

“Oleh karena itu pembangunan ibu kota baru tidak semata membutuhkan orang yang berwacana, pandai berkata-kata, orang sekadar visi. Jadi orang yang punya pengalaman memimpin ibu kota negara,” paparnya.

“Dan ia teruji orangnya punya kompetensi, punya kapabilitas, punya kapasitas untuk memimpin ibu kota negara,” tambahnya.

Trubus menilai kandidat lain belum cocok untuk Kepala Badan Otorita IKN. Bambang Brodjonegoro misalnya, Trubus menuturkan, Bambang belum punya pengalaman untuk mengelola kota. Sementara Azwar Anas, meski menjadi pimpinan daerah tapi ruang lingkupnya tidak sebesar ibu kota negara.

“Kalau Pak Tumiyana teknis sangat menguasai teknisnya. Kalau Pak Tumiyana posisinya di posisi lapangan. Eksekusi pembangunan, eksekusi program,” paparnya.

Sementara, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai pimpinan ibu kota baru mesti berintegritas, cerdas, cepat belajar, dan ‘kenyang’ alias sudah berkecukupan.

“Saya tidak melihat orang per orang, yang namanya pimpinan harus berintegritas,” katanya.

Kenapa harus Ahok?

Trubus Rahadiansyah melanjutkan, Ahok memiliki peluang besar memimpin ibu kota baru dibandingkan tiga kandidat lainnya. Sebab, ia punya kemampuan mengelola berbagai persoalan.

“Butuh orang kerja nyata, orang punya kemampuan mengelola me-manage berbagai persoalan, pembangunan infrastruktur, pendanaan, dan kerjasama pihak-pihak investor. Karena ini pembangunan tidak menggunakan APBN sepenuhnya, kebanyakan dari investor,” katanya.

Ia juga menilai, Ahok mempunyai citra yang baik di hadapan para investor.

“Kedua Pak Ahok di samping pengalaman dia punya jaringan luas, terpercaya karena moral dan integritas sudah teruji, artinya investor akan percaya Pak Ahok sebagai orang relatif dekat dengan para investor itu,” imbuhnya.

Namun, pemindahan ibu kota bukan berarti tanpa tantangan. Trubus bilang, tantangan yang akan dihadapi ialah konflik kepentingan dengan masyarakat setempat.

“Ketiga nantinya skenario dalam kebijakan publik salah satunya kemungkinan, munculnya konflik pendatang dan penduduk lokal. Belakangan masyarakat lokal minta Kepala-nya jangan dari luar tapi dari dalam, dengan alasan dia nggak mau trauma seperti DKI Jakarta, orang betawi yang termarjinalisasi,” ujarnya.

 

Sumber: Detik.com

 

Besok, Kalender 2020 Akan Direvisi

2

TNews, JAKARTA – Pemerintah akan melakukan revisi untuk kalender tahun 2020. Yang akan direvisi terkait Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2020. Kemenko PMK mengagendakan rapat revisi besok.

Rapat revisi tersebut diagendakan di Kemenko PMK, Senin (9/3/2020) besok, pukul 09.30 WIB. Belum ada penjelasan soal revisi yang akan dilakukan. “Saya sebagai MenPAN-RB besok diundang rapat di kantor Menko PMK,” kata MenPAN-RB Tjahjo Kumolo saat dikonfirmasi, Minggu (8/3/2020).

Sebelumnya, Pemerintah telah menetapkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2020 pada Agustus 2019 lalu. Adapun daftarnya sebagai berikut:

Libur Nasional

  1. 1 Januari, Tahun Baru 2020 Masehi
  2. 25 Januari, Tahun Baru Imlek 2571 Kongzili
  3. 22 Maret, Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
  4. 25 Maret, Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1942
  5. 10 April, Wafat Isa Al Masih
  6. 1 Mei, Hari Buruh Internasional
  7. 7 Mei, Hari Raya Waisak 2564
  8. 21 Mei, Kenaikan Isa Al Masih
  9. 24-25 Mei, Hari Raya Idul Fitri 1441 H
  10. 1 Juni, Hari Lahir Pancasila
  11. 31 Juli, Hari Raya Idul Adha 1441 H
  12. 17 Agustus, Hari Kemerdekaan RI
  13. 20 Agustus, Tahun Baru Islam 1442 H
  14. 29 Oktober, Maulid Nabi Muhammad SAW
  15. 25 Desember, Hari Raya Natal

Cuti Bersama

  1. Tanggal 22, 26 dan 27 Mei (Hari Jumat, Selasa dan Rabu), Cuti bersama untuk Hari Raya Idul Fitri
  2. Tanggal 24 Desember (Hari Kamis), Cuti Bersama untuk Hari Raya Natal

Sementara itu, Muhammadiyah merilis hasil hisab Ramadhan, Syawal, Zulhijah 1441 Hijriah atau tahun 2020 Masehi, hari ini. Awal Ramadhan ditetapkan pada 24 April 2020, sementara Lebaran pada 24 Mei 2020.

Rilis hasil hisab ini disampaikan lewat akun twitter Muhammadiyah yang bercentang biru. Berikut hasilnya:

  1. 1 Ramadhan 1441 H jatuh pada hari Jum’at Kliwon 24 April 2020 M
  2. 1 Syawal 1441 H jatuh pada hari Ahad Kliwon, 24 Mei 2020 M
  3. 1 Zulhijah 1441 jatuh pada hari Rabu Wage, 22 Juli 2020 M
  4. Hari Arafah (9 Zulhijah 1441 H) hari Kamis Pahing, 30 Juli 2020 M
  5. Idul Adha (10 Zulhijah 1441 H) hari Jum’at Pon 31 Juli 2020 M

 

Sumber : Detik.com

BERITA TERBARU