TOTABUAN.NEWS, MANADO – Berdasarkan data final model DB1-DB KPU kabupaten/kota, empat nama Senator perwakilan Sulawesi Utara sudah bisa dipastikan. Empat nama tersebut yaitu Cherish Harriette, Maya Rumantir, Djafar Alkatiri, dan Stefanus BAN Liow (SBNL).

Urutan pertama, Cherish mendapat suara 180.224 (12%), kedua Maya Rumantir 164.176 (11,24%), ketiga Djafar Alkatiri 147.210 (10,08%), urutan keempat ada inkumben Stefanus BAN Liow dengan perolehan suara 125.099 (8,56%).

Akademisi Dr Valentino Lumowa berharap, yang telah terpilih mewakili Sulut, adalah yang memiliki asa dan kepentingan publik. Bahkan bisa memperjuangkan kepentingan daerah sesuai garis yuridis, bangunan nalar, dan rujukan moral yang pantas.

Secara yuridis, UU MD3 mengamanatkan bahwa tugas dan wewenang mereka meliputi wilayah legislasi, pertimbangan, dan pengawasan. “Semua ranah ini berhubungan dengan pembentukan perundang-undangan yang juga melibatkan DPR RI dan pemerintah. Pertimbangan dan pengawasan ini merupakan instrumen jitu untuk memastikan kepentingan publik Sulut dalam rancang bangun nasional,” ungkap dosen Unika De La Salle tersebut. “Harapan akhir, mereka tidak hanya merupakan pajangan dan pelibatan wakil daerah ala kadarnya. Mereka seharusnya menjadi pejuang untuk mengingatkan bahwa kepentingan publik Sulut tidak bisa selalu direduksi dalam pusaran dinamika politik oleh partai2 politik,” tandas Lumowa.

Sementara itu, disebutkan akademisi Toar Palilingan MH, banyak kepentingan terkait dengan posisi di ujung utara atau berbatasan dengan Filipina yang harus mendapatkan kontrol dari senator.

“Terutama di daerah yang berada di kepulauan-kepulauan. Walaupun juga sebagian sudah tercover oleh program pemerintah. Tetapi masih perlu lebih ditingkatkan. Diantaranya, sarana-prasarana atau moda transportasi sekaligus kesehatan,” ungkap wakil Dekan III Fakultas Hukum Unsrat tersebut.

Ditanya terkait senator yang usianya masih muda bahkan belum memiliki pengalaman, Toar menegaskan itu bukan menjadi tolak ukur. Katanya terkadang yang paling muda paling enerjik dan memiliki obsesi tinggi, tanpa mengucilkan senator tertua atau sudah mempunyai banyak pengalaman.

Dia juga mengimbau senator terpilih, jangan sampai terlena saat berada di zona nyaman. “Sebab banyak juga OTT yang dilakukan karena sudah berada dalam zona tersebut,” kuncinya.

Sumber : Manado Post Online

TOTABUAN.NEWS, MANADO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara telah menyelesaikan pleno rekapitulasi suara 15 kabupaten dan kota se-Sulut. Pleno rekapitulasi penghitungan suara hasil Pemilu 17 April 2019 dilaksanakan di Hotel Sintesa Peninsula, Senin hingga Jumat (6-10/5/2019).

Menarik menentukan peraih kursi ke-6 DPR RI yang diperebutkan PDI Perjuangan dan Partai Nasdem.
Untuk DPR RI PDI Perjuangan total meraup 565.063 suara, sementara Partai Nasdem 245.511 suara.
Sesuai hitungan metode Saint Lague PDI Perjuangan meraih 3 kursi, Partai Nasdem 2 kursi dan Partai Golkar 1 kursi.

Pertarungan kursi ke 6 jadi milik Partai Nasdem mengantarkan Hillary Lasut lolos ke Senayan menyisihkan Caleg PDI Perjuangan Jantje Wowiling Sajow (JWS).

Dari hitungan Saint Lague untuk kursi ke 6, PDI Perjuangan yang memperoleh 565.063 suara. Jumlah ini dibagikan ke bilangan pembagi 7, hasilnya PDI Perjuangan mendapat angka 80.723.

Sementara Partai Nasdem meraih total suara 245.511. Jumlah ini dibagikan ke bilangan pembagi 3, hasilnya Partai Nasdem mendapat angka 81.837. Di kursi ke 6, Partai Nasdem unggul 1.114 suara atas PDI Perjuangan.

Dengan demikian 6 jatah kursi Sulawesi Utara akan diwakili oleh Adriana Dondokambey, Vanda Sarundajang dan Herson Mayulu dari PDI Perjuangan, Adrian Jopie Paruntu atau Jerry Sambuaga dari Partai Golkar, Felly Estelita Runtuwene dan Hillary Brigita Lasut dari Partai Nasdem.

Dengan hasil hitungan KPU Sulut itu, menepis opini dan klaim PAN Sulut kalau mereka adalah pemilik kursi ke 6.

Diketahui, sebelumnya ketua DPW PAN Sulut Sehan Landjar sudah membuat opini di sejumlah media, kalau kursi ke 6 adalah milik putrinya Amalia Landjar.

David Rumondor

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Calon Anggota DPD RI dapil Sulut Muhammad Salim Landjar menegaskan, kalau dirinya tidak ikut-ikutan bersama Ivan Basri dan beberapa caleg DPD RI lainnya untuk menggugat Caleg DPD RI terpilih Cherish Harriette Mokoagow.

Menurut Landjar, kemenangan Cherish dan raupan suara yang sangat signifikan di wilayah Bolmong Raya, sangatlah pantas. Sebab, selama tahapan Cherish dan tim begitu giat melakukan konsolidasi. “Kemenangan itu layak buat Cherish, kenapa harus dipersoalkan. Saya juga caleg tapi tidak ikut-ikutan mempersoalkan itu,” kata Landjar.

Landjar pun kembali menegaskan kepada semua pihak agar tidak mengganggu kemenangan yang sudah diraih Cherish. “Jangan ganggu Cherish, karena dia adalah representatif rakyat Bolmong Raya. Cherish adalah satu-satunya wakil Bolmong raya yang terpilih di DPD RI,” tegas Landjar.

Konni Balamba