TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Sejumlah warga Kelurahan Gogagoman KecamatanKotamobagu Barat, mempertanyakan dana swadaya masyarakat yang dikumpul sejak tahun 2005 untuk pembelian mobil ambulance kelurahan. Pasalnya menurut warga, hingga saat ini mobil ambulance tak pernah ada. Padahal dana yang terkumpuldari warga lumayan besar.

“Bayangkan, gogagoman adalah keluarahan yang masyarakatnya terbanyak di Kotamobagu. Kalau tidak salah yang saya tahu pengumpulan dana dibagi tiga kriteria sesuai tingkat kemampuan. Untuk keluarga mampu Rp100 ribu/KK, sedangkan keluarga kurang mampu Rp50 ribu/KK dankeluarga miskin Rp.25 ribu/KK,” ungkap warga yang meminta namanya tidak dipublis.

Ia pun mengungkapkan, pengumpulan dana swadaya tersebut juga diketahui oleh pemerintah kelurahan. “Bahkan adasurat keputusan dari Lurah saat itu, tentang pembentukan panitia pengumpulandana swadaya,” jelasnya.

Diketahui, pengumpukan dana pemebelian mobil ambulance tersebut sudaj sejak tahun 2005. Hal ini terungkap sebab, warga mulai mempertanyakan kemana dana itu dikumpul padahal hingga saat ini, mobil ambulance tak perna ada.

Tim TotabuanNews

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Berkat peringatan “keras” dari Walikota Kotamobagu, Tatong Bara dan Wakil Walikota, Nayodo Kurniawan, terhadap produk lokal unggulan Kotamobagu, harus memiliki etalase khusus penjualan di toko-toko, swalayan, termasuk Indomaret dan Alfamart, 2019 awal, produk lokal unggulan berpotensi merambah pasar nasional.

Kepala Bidang Perindustrian, Fadlun Paputungan, kepada Totabuan.News mengatakan, pemerintah tidak mau, produk lokal menjadi tamu di rumah sendiri.

“Iya, Ibu Walikota dan Bapak Wawali memang ingin dan mewarning keras, kerena apalagi khusus Alfamart dan Indomaret, persyaratan izin awalnya, harus mengakomodir produk lokal, jadi wajar kalau Walikota dan Wawali geram, saat misalnya tidak bersesuaian,” katanya, Jumat (14/12/2018).

Selain itu, dorongan pemerintah ini dibuktikan, dengan banyaknya penyerahan bantuan kemasan dan label manual, termasuk juga upaya mempersiapkan rumah kemasan.

“Dalam hal kemasan, kita sudah bagus kok, lagipula pertengahan tahun depan, kita sudah siap gunakan rumah kemasan, jadi sebenarnya ini sangat potensi,” ujarnya.

Menurutnya, pertemuan antara Pemkot, managemen Alfamart dan Indomaret, juga UMKM, Kamis (13/12/2018), membawa angin segar, juga peluang untuk produk lokal masuk pasar nasional.

“Kan itu nanti dilihat kapasitasnya, kemampuan produksi saat ini sudah jalan di Januari atau Februari 2019, jika sanggup 1000 pcs perbulannya, bukan tidak mungkin produk lokal unggulan kita akan disebar ke pasar Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo), tentu ini awal yang baik,” pungkasnya.

Neno Karlina

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Jelang Natal dan Tahun Baru 2019, masyarakat mulai diresahkan dengan langka dan mahalnya, harga jual gas LPG di pangkalan penjualan, hampir di seluruh Kotamobagu.

Pantauan TOTABUAN.NEWS, Pangkalan penjualan gas LPG di Kelurahan Motoboi Kecil, saat ini tidak memiliki stok, pun kalau ada, langsung habis dibeli konsumen yang memang sudah mengantri.

“Iya, pokoknya hampir tiap saat pembeli datang. Hanya saja tidak bisa kami layani, kan stok habis. Belakangan ini tidak bertahan lama, bahkan gak sampai setengah hari, langsung habis dibeli,” kata, Fera Lahiya (34), salah seorang penjual Gas, Jumat (14/12/2018).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian (Kabag), Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang), Sekertariat Daerah (Setda) Kotamobagu, Alfian Hasan saat dikonfirmasi lewat WhatShapp mengatakan, jauh sebelum ini, pihaknya telah menyurat ke Pertamina untuk penambahan stok, guna mengantisipasi kelangkaan gas LPG. “Sudah, sebenarnya untuk antisipasi lonjakan permintaan, kami menyurati Pertamina Manado, untuk menambah stok, yang tadinya 7000 perhari, ditambah 700. Jadi, 7.700 perharinya,” jelasnya.

Meski demikian, lanjutnya, pemerintah akan tetap melakukan pengecekan harga jual LPG, khususnya 3 kilogram, terkait banyaknya laporan masyarakat. “Kami akan turun langsung, jangan sampai ada pangkalan yang menjual di luar HET,” tegasnya.

Dirinya berharap, masyarakat tidak segan melaporkan jika memang nyatanya, ada yang menjual di luar ketentuan. “Terima kasih juga, karna telah turut memberi informasi, atas hal ini,” pungkasnya.

Neno Karlina