Curah Hujan Meningkat, Wali Kota Programkan Kotamobagu Tanpa Banjir
Pelajar SD Negeri 1 Imandi Gantung Diri, Diduga Ini Penyebabnya
Camat Lolak Buat Terobosan Tata Administrasi Desa
Wali Kota Kotamobagu Pacu 15 Desa Berlomba Jadi Termaju

Damri Trayek Lolak – Bitung Siap Beroperasi

Cuma Ada Di Sulut, Namun Sayang UPTB Penanggulangan Kemiskinan Pindah Jalur
TOTABUANEWS, MANADO- Untuk kita ketahui bersama Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Penanggulangan Kemiskinan Sulut (Sulut) mengalami perubahan wewenang yang sebelumnya ada dalam lingkup Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kini telah dialihkan ke Dinas Sosial dan Budaya.
Lantas, perubahan domain tersebut dipertanyakan Ketua Komisi I DPRD Sulut Ferdinan Mewengkang.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I bersama Bappeda, Selasa (06/02/18). Mewengkang menilai, seharusnya historisnya waktu dibentuk harus direncanakan dengan baik.
“Apa gunanya dibentuk kemudian dirombak atau dipindahkan sana-sini. Bagaimana nasib para aparatur yang ada didalamnya?” tanya Mewengkang.
Lanjutnya, berhubungan UPTB tersebut hanya satu-satunya yang ada di Indonesia, seharusnya menjadi contoh bagi daerah lain.
“Sangat pentingnya UPTB ini seharusnya Pemprov dan Kemendagri melakukan kajian ulang,” singgungnya.
Menjawab hal tersebut, Kepala Bappeda Sulut Recky Tumanduk, UPTB tersebut dibentuk di kepemimpinan Sony Sumarsono waktu menjabat Pj Gubernur Sulut.
“Keberadaannya memang sangat membantu dalam menanggulangi masalah kemiskinan di Sulut. Dan UPTB semacam ini hanya ada satu-satunya di Indonesia. Dibuktikan dengan data yang ada dimana dalam pengamatan kami 2017 kemiskinan kita mencapai 7,9% dari 8,1%. Itu laporan resmi yang kami terima dari badan statistik,” jelas Tumanduk.
Terkait dengan sinergitas dengan kabupaten/kota, lanjut Tumanduk, semua telah memuat semua dalam menanggulangi kemiskinan.
“Kemudian, UPTB ini juga menjadi basis data terpadu terkait kemiskinan di Sulut. Dan UPTB ini hasil kajian Pemprov dan Kemendagri, itu sudah tidak dimasukkan lagi di nomenklatur Bappeda namun masuk di bidang Sosial dan Budaya. Adapun dana yang dibahas dan disampaikan pembahasan lalu dimasukkan ke Sosbud,” tutupnya.(Dvd)
KPU Bolmong Tuntaskan Tahapan Verfak

Bolmong Siaga Bencana, Pemda Buka Call Center
TOTABUANEWS, BOLMONG – Berdasarkan pantauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Suawesi Utara (Sulut), Selasa (6/2/2017) mulai pukul 18.20 Wita hingga pukul 21.50 Wita berpotensi terjadi hujan berintensitas sedang hingga lebat disertai petir di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Kondisi ini juga dapat meluas ke wilayah Kotamobagu, Bolmong Utara, Bolmong Selatan, Bolmong Timur, Minahasa Selatan, Tomohon, Minahasa, Minahasa Tenggara, dan sekitarnya.
Mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, maka Pemkab Bolmong melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menghimbau kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar bantaran sungai agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk antisipasi dini terkait ancaman bencana banjir yang setiap saat mengintai.
“Selain masyarakat yang ada di bantaran sungai, kami juga menghimbau bagi mereka yang rumahnya berdekatan dengan tebing untuk waspada akan ancaman tanah longsor. Hal ini disebabkan kondisi cuaca ekstrem sepekan terakhir,”kata Kepala BPBD Bolmong, Haris Dilapanga lewat situs resmi BPBD, Selasa (6/1).
Lanjutnya, bahwa wilayah Bolmong masih berpotensi terjadi curah hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi yang dapat disertai angin kencang. Kondisi tersebut akan mengalami puncak cuaca ekstrem pada bulan Maret 2018.
“Bila ada yang hal-hal yang menonjol dan dianggap kurang kondusif terkait dengan kondisi cuaca saat ini, baik Pemerintah Desa, Kecamatan maupun masyarakat dapat langsung menghubungi PUSDALOPS (Pusat Pengendalian Operasi) BPBD Bolmong dengan Layanan Call Center : 0822-3200-3400,” tutupnya.
Peliput : Ebby Makalalag
Warga Poyowa Kecil Tewas Ditabrak Motor
TOTABUAN.NEWS, HUKRIM — Hajir Rugian (67), warga Desa Poyowa Kecil, Kecamatan Kotamobagu Selatan, tewas usai ditabrak sepeda motor yang dikendarai Rudini Omai (22), warga Desa Tanoyan Selatan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, Senin (5/2) sekira pukul 19.40 Wita di jalan desa setempat.
Informasi dirangkum, sebelum kejadian, Rudini Omai yang mengendarai sepeda motor jenis Honda Supra tanpa nomor polisi bersama rekannya Idul Pian Omai (24), warga Desa Tungoi I, dari arah Desa Kopandakan menuju ke Kelurahan Molinow. Saat melintas di Desa Poyowa Kecil, pengendara yang melaju degan kecepatan tinggi itu tanpa sengaja menabrak korban yang saat itu hendak menyebrang dari sebelah kiri ke kanan jalan raya.
Akibatnya, korban mengalami luka serius di sekujur tubuh dan dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah dibawa ke RSUD Kotamobagu. Sedangkan pengendara dan rekannya juga mengalami luka lecet dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Saat ini, kepolisian sedang melakukan penyelidikan.
“Sementara kita kembangkan. Barang bukti sudah diamankan dan mencari saksi yang melihat kejadian itu,” kata Kasat Lantas, AKP Arke Parasan.
Peliput: Gery Liangga