Beranda blog Halaman 3581

Panwaslu Resmi Laporkan Dua Warga Biga ke Polres Bolmong

0

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Buntut dari aksi unjuk rasa pendukung paslon Jainuddin Damopolii – Suharjo Makalalag (JaDi-Jo) di kantor Panwaslu Kotamobagu Kamis baru-baru ini, akhirnya dua warga kelurahan Biga merupakan pendukung paslon JaDi Jo harus berurusan dengan pihak kepolisian.

Ini terbukti, dari hasil laporan ketua Panwaslu Musly Mokoginta dan dua komisioner Panwaslu lainnya, ke Polres Bolmong pada Sabtu, (14/07/2018) sore tadi. Dua warga Biga masing-masing SD alias Sup dan MK alias Mus, dilaporkan ke SPKT Polres Bolmong dengan dua laporan yang berbeda.

MK dilapor oleh Ketua Panwaslu Kotamobagu Musly Mokoginta dengan nomor laporan STTLP/710/VII/2018/SULUT/RES BM. Sebab, saat aksi unjuk rasa, MK meneriaki ketua panwas dengan kalimat kasar menyebutnya “musly awas ngana e, luji ngana, PKI ngana, PKI pe anak ngana”

Sementara SD sendiri sebagai orator dalam aksi itu dilapor oleh tiga pimpinan panwaslu masing-masing Musly Mokoginta, Amaludin Bahansubu, dan Herdy Dayoh. Dalam laporan SD diduga telah melakukan penghinaan dan pelecehan terhadap lembaga penyelenggara pemilu di Kotamobagu itu.

Dimana saat orasi di kantor Panwaslu Kotamobagu, SD diduga menyebut anggota Panwaslu “Anjing”. Kalimat itu selalu diulang-ulang oleh SD.

Atas dasar kejadian-kejadian tersebut, pihak Musly dan Panwaslu Kotamobagu sebagai pelapor merasa keberatan sehingga melaporkan kejadian itu ke pihak yang berwajib. Musly berharap agar Polres Bolmong dapat memprosesnya sesuai ketentuan yang berlaku.

Kapolres Bolmong, AKBP Gani Gernando Siahaan, melalui Kasubag Humas, AKP Syaiful Tamu membenarkan adanya laporan tersebut. “pihak Panwas Kotamobagu sudah memberikan keterangan atas laporannya. Selanjutnya akan dilakukan penyidikan terkait laporan itu,” pungkasnya.

 

 

Kon

Pasca Tabrakan, Oknum Sopir Mobnas Sekwan Bolmut Sulit Dihubungi

0

TOTABUANEWS, BOLMONG – Peristiwa tabrakan yang melibatkan mobil dinas (mobnas) jenis Nissan Etrail warna hitam dengan plat nomor DB 13 H milik sekretaris dewan (sekwan) kabupaten Bolmut Abdul Haris Bangko dan mobil truk Mitsubisi Colt warna kuning plat nomor DN 8887 F, Rabu 11 Juli 2018 pukul 24.30 wita di Jalan Trans Sulawesi Desa Lolanan Kecamatan Sangtongbolang masih meninggalkan sedikit polemik.

Pasalnya, hingga saat ini pengemudi mobnas milik sekwan bolmut berinisial FB yang beralamat di Kelurahan Titiwungen Selatan Lingkungan IV Kota Manado, terkesan enggan bertanggung jawab karena sulit dihubungi.

Diduga, peristiwa tabrakan ini terjadi di luar tugas kedinasan. Sebab, oknum sekwan bolmut tidak berada didalam kendaraan, dan kendaraan hanya memuat kerabat maupun saudara terdekat.

Kapolsek Sangtombolang, AKP Rusdin Zima saat dihubungi mengatakan pihaknya sudah berupaya mempertemukan kedua pihak tapi belum ada kabar dari pihak pengemudi mobnas sekwan bolmut.

“Sudah beberapa kali dihubungi namun sampai sekarang tidak ada kabar,” ujarnya, Sabtu (14/7/2018).

Dijelaskan Kapolsek, seharusnya pengemudi mobnas sekwan bolmut harus berkoordinasi dengan pihak berwajib.

“Ini sangat sayangkan, setidaknya mereka harus menghubungi kami. Apalagi sampai saat ini pengemudi truk tidak bisa beraktivitas akibat kendaraannya mengalami kerusakan,” jelasnya.

Sementara itu, Adriansyah selaku pengemudi truk menuturkan, pasca kejadian kendaraan miliknya sudah tidak bisa berjalan.

“Saya merasa dirugikan akibat tabrakan ini. Muatan yang harusnya sampai tepat waktu di Bitung, jadi terlambat,” sesal pria yang berasal dari Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah.

Peristiwa tabrakan ini bermula saat mobnas sekwan bolmut dari arah Manado keluar jalur dan menabrak mobil truk dari arah berlawanan. Diduga pengemudi Mobnas tersebut dalam kondisi mengantuk pasca mengantar kerabat sekwan ke Bandara Sam Ratulangi.

Akibat kejadian ini, ada beberapa korban yang mengalami luka-luka, yakni FB selaku oknum sopir Ekstrail, Mariam Bangko, Misna Umahani.

Dari pantauan, barang bukti Mobil Truk sudah diamankan di Mapolsek Sangtombolang, sedangkan mobil Ekstrail DB 13 H masih berada di TKP karena rusak berat dan ditutupi terpal agar tidak diketahui publik.

 

 

Peliput: Ebby Makalalag

 

Menulis Pendongeng di Pilwako Kotamobagu

0

KONTESTASI pemilihan Walikota dan Wawalikota Kotamobagu, menyisahkan banyak hal menarik untuk disimak. Pasca Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotamobagu memplenokan hasil rekapitulasi perolehan suara yang menetapkan pasangan calon nomor urut 1, Tatong Bara-Nayodo Kurniawan (TBNK), sebagai jawara, mengalahkan pasangan calon nomor urut 2, Jainudin Damopolii-Surharjo Makalalag (Jadi-Jo), atmosfir kehidupan dunia maya, khususnya perfesbukan orang Kotamobagu berubah drastis.

Semua menjadi serba mendadak. Orang-orang mulai berdalil, perang opini di media sosial. Banyak yang mendadak menjadi lebih penulis dari seorang penulis. Menuliskan berbagai kepentingan kelompok, dan golongan. Walau agaknya ini ‘hambar’ untuk dibaca.

Kehambaran ini berlanjut menemui klimaksnya, saat pendukung militan pasangan Jadi-Jo unjuk rasa dan kebolehan, Kamis, (12/07/2018) menyampaikan segala bentuk protes terhadap Panitia Pengawasan Pemilihan Umum (Panwaslu) Kotamobagu, dan meminta nahkodanya, Musly Mokoginta turun jabatan.

Adalah salah seorang orator aksi, yang gagah, dan gamblang membakar semangat massa dengan auman gelegar suara khasnya, menyampaikan berbagai tuntutan, yang kemudian menarik perhatian. Betapa tidak, aksi heroik ini mendapat respon beragam, tatkala di sela-sela orasi yang seharusnya ilmiah itu, diduga (saya ulangi lagi–diduga) terdapat kata ‘Anjing’, yang entah oleh siapa, masih simpang siur, tapi jelas ditujukan kepada Panwas. ‘Anjing’ sendiri adalah kata yang kerap diartikan sebagai umpatan, dan dianggap kasar (jika disematkan pada manusia). Terlepas benar tidaknya, begitulah yang viral di dunia maya.

Di sinilah, tanpa malu-malu para orang dekat, mulai unjuk gigih; ajang perang gengsi, mempertontonkan segala kekurangan, dengan keukeh memaksa agar tampak terampil dan cakap, cukup mapan dan mempuni, sebagai garda terdepan pasangan yang diusung, sumber kekuatan untuk saling tuding dan saling bela. Saling olok dan memojokkan. Serupa kawanan monyet meneriaki/menertawakan kawanan sipanse, lucunya, sama-sama menyukai ranumnya pisang.

Tetiba, banyak orang mendongeng–menuliskan dogeng. Mengalahkan kemasyuran nama William, atau Sutardji. Sayangnya, tulisan dongeng itu, tidak diberengi keinginan lagi dan lagi, (belajar) menulis dongeng baik dan benar, sesuai kaidah dan standarisasi perdongengan tanpa hanti. Dongeng-dongeng serupa pesanan, dibeli atau tidak, saya meyakini ini akan selesai seiring berakhirnya riak-riak Pilwako.

Sebenarnya ini bagus, orang Kotamobagu mulai membudayakan literasi, di tengah budaya membaca bangsa yang masih lemah. Tapi, tidakkah mereka menyadari. Kenapa penulis kerap ‘miskin’–materi?

Seorang penulis, yang memiliki kemampuan lebih dalam pemahaman bahasa, mencipta karya yang sangat baik, pun penulis yang masih alakadarnya, atau yang menjadikan penulis sebagai profesi, tentu saja harus berangkat dari kesenangan dan rasa cinta. Ya, mencintai dunia bahasa, dan karya tulis.

Namun kenyataannya, tak segampang itu, segalanya butuh perjuangan memang, tampak kejamakan terjadi pada hidup para penulis ini. Sejatinya, penulis tidak menulis karna pasanan, baik karna kondisi hatinya, atau karna keinginan. Kalau mendongeng, tanpa menulis pun bisa dilakukan. Apalagi penulis yang mendongengkan Pilwako. Ah, abang siapakah Peri di atas kertas itu? Kecantikannya dalam memenangkan pertarungan yang paripurna, mampu menyihir pendongeng mau menulis.

 

 

Penulis : Neno Karlina

Polres Bolmong Tunggu Laporan Panwaslu Kotamobagu

0
oto A. Syaiful Tammu
Saiful Tammu

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Pihak Panwaslu Kotamobagu akan menseriusi kasus penyebutan kata kasar oleh oknum orator saat aksi unjuk rasa di kantor Panwaslu, Kamis (12/07).

Diketahui sebelumnya, Ketua Panwaslu Kotamobagu Musly Mokoginta mengungkapkan akan melaporkan beberapa oknum orator yang diduga mengeluarkan kata kasar kepada pihak mereka saat aksi unjuk rasa kemarin.

Menurut Musly, ada dua laporan yang akan disampaikan ke pihak Polres Bolmong, yang rencananya pada Sabtu (14/07). “Yang pertama saya pribadi akan melaporkan salah satu oknum yang memaki saya, buktinya sudah ada,” kata Musly

Dan yang ke dua kata Musly, atas nama lembaga Panwas pihak mereka akan melapor oknum orator. “Bukti-bukti ini sedang kita lengkapi. Insha Allah malam ini rampung, dan besok kita siap lapor,” tegasnya.

Menurut Musly, ini perlu dilaporkan karena sudah membuat mereka tidak nyaman. “Terutama kepada saya pribadi, keluarga saya sudah tidak nyaman dengan prilaku oknum yang memaki, apalagi sudah menjadi viral di medsos. Sehingga untuk meredam amarah keluarga, saya harus melaporkan ini ke pihak kepolisian. Selain itu juga kepada nama baik lembaga,” tutup Musly.

Sementara itu Polres Bolmong melalui Kasubag humas AKP Saiful Tammu menegaskan, pihak siap menunggu laporan dari Panwaslu Kotamobagu. “Tentu sebagai warga negara yang baik memiliki hak untuk mengambil langkah itu. Kami pihak polres akan menunggu laporan itu,” ujar Tammu.

 

Konni Balamba

 

 

Memiliki Putaran Ekonomi yang Bagus, Para Pedagang Durian Serbu Kotamobagu

0

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Pedagang buah Dirian di Kota Kotamobagu kian menjamur. Pantauan media ini, ada beberapa tempat di Kotamobagu yang menjadi sentra penjualan buah Durian.

Salah satunya, di Jln. Datoe Binangkan Kelurahan Kotamobagu Kecamatan Kotamobagu Barat. Buah durian yang dijual rata-rata didatangkan dari Kota Palu Sulawesi Tengah, dan dari Minahasa Sulawesi Utara.

Dodi Mamonto (35) salah satu pedagang mengatakan, Buah durian yang datang dari Kota Palu cukup laris. Stoknya banyak apabila musimnya.

“Durian dari Kota Palu ini ada dua, ada durian montong yang ukurannya besar dan durian lokal. Nah, kalau durian Montong ini ukurannya lebih besar,” kata Dodi

Harga dari kedua jenis durian itu kata Dodi, berbeda. “Durian ada beberapa ukuran, harga mulai dari Rp 40 ribu sampai 100 ribu. Kalau Rp 100 ribu itu durian Montong, biasanya dia dihitung per kilonya makanya dia mahal,” ungkapnya.

Dalam sehari Dia mengaku, bisa menghabiskan 15-20 buah dengan berbagai ukuran.

“Per hari itu 15-20 biji per hari. Tapi tidak menentu, adakala sunyi adakala ramai. Kalau sekarang durian lagi kurang. Jadi kalau durian kurang pasti harganya akan naik, kalau dia banyak pasti harganya akan lebih murah kita jual,” jelasnya.

Dodi yang juga pengusaha meubel tersebut mengatakan, dari penjualan durian tersebut, sehari bisa mengahsilkan kurang lebih Rp 300-400 ribu.

“Lumayanlah, untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau ramai dan banyak buah pasti pendapatannya akan lebih,” pungkasnya.

Peliput: Neno Karlina

Kebijakan Strategis Olah Sampah Turut Tentukan Adipura

0
Boltim Bakal Miliki TPA

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Hasil penilaian pertama dan kedua Adipura di Kotamobagu oleh Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, masih menunggu Dokumen Kebijakan strategis tentang pengolahan sampah rumah tangga di Kotamobagu.

Plt Kadis Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nasrun Gilalom melalui Kepala Bidang Pengelolaan persampahan dan Limbah B3 Masril Lapandengan mengatakan, kebijakan tersebut masih dalam penyusunan.

“Setelah dilakukan Penilaian Pertama dan dan Kedua Adipura tentang pengolahan persampahan
Dan kebersihan di Kotamobagu, masih ada lagi satu dokumen yang harus dilengkapi yaitu, tenteng pengolahan persampaan. Nah itu sedang dalam proses penyusunan,” ungkap Masril, Kamis (12/07/2018).

Menurutnya, itu sudah menjadi aturan daei Kementrian. “Daerah harus semuanya, karena ini kebijakan Pusat. Jadi susun dlu itu. Kemudian itu yang akan jadi acuan tiap daerah untuk pengolaan sampah dalam bentuk Perda atau Perwa,” jelasnya

Lanjut Masril, Hasil P1 dan P2 untuk Kotamobagu sudah ada, tinggal dokumen tersebut.

“Sekitar Oktober ini sudah ada hasilnya. Kita tunggu saja nanti, intinya sudah disusun, namun masih sementara Draf, kemudian kami ajukan. Tinggal menunggu itu makanya mereka tunggu dulu ini, kemudian bisa diberikan hasilnya oleh kementrian,” pungkasnya.

Peliput: Neno Karlina

Pemkot Permudah Izin Bagi Investor

0
Noval Manoppo

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota Kotamobagu terus mendorong peningkatan dan percepatan pertumbuhan ekonomi di Kotamobagu. Salah satu upaya yang dilakukan Pemkot yaitu, dengan mempermudah pengurusan Izin bagi para investor yang datang berivestasi di Kotamobagu.

Dari kebijakan pemerintah tersebut, terbukti dari tahun ke tahun iklim investasi di Kotamobagu terus mengalami perkembangan dan peningkatan yang cukup signifikan.

Kontribusi Investari pada triwulan dua 2018 diperkirakan naik. Sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonimi yang lebih tinggi.

“investasi pemerintah akan lebih banyak teralisasi di Triwulan Dua. Begitupun swasta yang terus memacu oertumbuhan ekonomi di Kotamobagu,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Noval Manoppo, Jumat (13/07/2018).

Kata Noval, memasuki Triwulan Tiga, jumlah Investasi di Kotamobagu dipastikan akan naik. “Jika dihitung jumlah investasi sejak 2014 hingga Mei 2018, nilai investasi berjumlah kurang lebih 3,6 triliun rupiah,” katanya

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di 2018 kebanyakan didorong oleh sektor jasa. Hal tersebut terlihat dari hadirnya usaha-usaha baru. “Memang kecenderungan orang membuka usaha baru di Kotamobagu cukup tinggi. Sehinggi itu yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Kotamobagu,” pungkasnya

Data investasi di Kotamobagu.

  • 2014 jumlah Investasi 353 dengan nilan investasi 94.417.859.786
  • 2015 jumlah investasi 507 dengan nilai investasi 2.178.955.985.023
  • 2016 jumlah investasi 621 dengan nilai investasi 606.855.720.216
  • 2017 jumlah investasi 495 dengan nilai investasi 343.824.903.652
  • Mei 2018 jumlah investasi 243 dengan nilai investasi 427.729.196.097

Peliput: Neno Karlina

Tokoh Masyarakat: Laporan Panwaslu Kotamobagu ke Polres Sebagai Efek Jera

0
Andi Ladu

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Rencana Panwaslu Kotamobagu akan melaporkan beberapa oknum yang mengeluarkan kata kasar dalam unjuk rasa di kantor Panwaslu kemarin, mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Salah satunya adalah tohoh masyarakat Bolmong Raya Andi Ladu Manoppo. Kepada Totabuan News, Ladu mengatakan meski tugas Panwaslu hanya sebagai penyelenggara akan tetapi juga memberikan pembelajaran kepada masyarakat. “Dan melapor ke Polres Bolmong atas kejadian yang dialami juga bentuk pembelajaran sebagai efek jera agar tidak mengulanginya lagi,” tegas Ladu.

Disisi lain, Ladu memberi apresiasi kepada penyelenggara baik Panwaslu maupun KPU karena mampu menjalankan amanat undang-undang. “Apa yang sudah menjadi putusan dari hasil Pilkada mau tidak mau suka dan tidak suka harus menerima dengan lapang dada,” tutup Ladu.

 

 

Konni Balamba

Besok Panwaslu Laporkan Oknum Orator ke Polres Bolmong

0
Tampak oknum orator yang diduga mengeluarkan kata kasar kepada panwaslu kotamobagu saat unjuk rasa di kantor panwaslu Kotamobagu Kamis kemarin

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Akhirnya pihak Panwaslu Kotamobagu akan mengambil langkah hukum kepada beberapa oknum orator, yang diduga mengeluarkan kata kasar kepada pihak mereka saat aksi unjuk rasa di kantor panwaslu kamis kemarin. Hal itu dikatakan ketua Panwaslu Musly Mokoginta saat dihubungi Totabuan News via seluler.

Menurut Musly, ada dua laporan yang akan disampaikan ke pihak Polres Bolmong, yang rencananya pada Sabtu besok. “Yang pertama saya pribadi akan melaporkan salah satu oknum yang memaki saya, buktinya sudah ada,” kata Musly

Dan yang ke dua kata Musly, atas nama lembaga Panwas pihak mereka akan melapor oknum orator. “Bukti-bukti ini sedang kita lengkapi. Insha Allah malam ini rampung, dan besok kita siap lapor,” tegasnya.

Menurut Musly, ini perlu dilaporkan karena sudah membuat mereka tidak nyaman. “Terutama kepada saya pribadi, keluarga saya sudah tidak nyaman dengan prilaku oknum yang memaki, apalagi sudah menjadi viral di medsos. Sehingga untuk meredam amarah keluarga, saya harus melaporkan ini ke pihak kepolisian. Selain itu juga kepada nama baik lembaga,” tutup Musly.

 

Konni Balamba

GRAS, LMP Sulut dan Masyarakat Bolmong Gelar Aksi Demo Tolak Kelapa Sawit

0

TOTABUANEWS, BOLMONG – Gerakan Rakyat Anti Sawit (GRAS) Sulut dan Ormas Laskar Merah Putih (LMP) Sulut ikut mendampingi ratusan warga Bolmong yang berasal dari Kecamatan Lolak dan Sangtombolang melakukan aksi demo damai di Kantor Gubernur Sulut, Kamis (12/7/2018).

Dalam orasi Panglima LMP Sulut, Indra Wongkar SE menyampaikan pihaknya bukan menolak investasi, namun menolak investasi yang merugikan rakyat.

“Kami menuntut agar Gubernur Sulut, Olly Dondokambey tidak mengeluarkan ijin kepada perusahaan untuk beroperasi di lahan milik negara yang ada di Bolmong,” ujar Wongkar.

Lanjutnya, hal ini dikarenakan bahwa lahan yang ada di Bolmong merupakan lahan produktif.

“Ini tidak boleh, karena Sembilan titik Lahan HGU Kelapa sawit di Bolmong masuk lahan produktif,” jelasnya.

Sementara itu, pihak Pemprov Sulut melalui Kepala Dinas Perkebunan Refly Ngatung dan Kepala Satpol PP Evans Liow yang mewakili Gubernur menerima para pendemo tersebut.

Dikatakan Refly Ngantung, untuk mengatasi masalah ini harus punya aturan dan semua pihak ikut terlibat.

“Permasalahan ini sudah diketahui Pak Gubernur. Beliau pun telah berkomitmen untuk menyelesaikan sehingga tidak berlarut-larut. Dan hal ini telah dibuktikan sejak tahun 2016, gubernur telah menginstruksikan untuk menginventarisir semua lahan HGU yang ijinnya sudah tidak berlaku lagi,” katanya.

Diketahui, selain melakukan aksi di kantor Gubernur, pendemo juga melakukan unjuk rasa di Kantor DPRD Sulut dan Mapolda Sulut.

Peliput: Ebby Makalalag

BERITA TERBARU