Tahun Ini, Anggaran Dandes di Bolmong Alami Penurunan
Dugaan Intimidasi Terjadi Lagi, Kali Ini di Verfak Moyag, 40 Warga Tarik Dukungan
TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Penitia Pemungutan Kecamatan (PPK) Kotamobagu Timur, mulai melakukan Verifikasi Faktual (Verfak) di Desa Moyag, Sabtu (3/3/2018) dan berlangsung sampai Jumat, (9/3/2018) nanti.
Didampingi Kepolisian PPS dan PPK tersebut mulai turun ke rumah-rumah warga, akan tetapi dari pantau Tim LO JADI-JO ikut mendampingi. “LO ini hanya menemani kami untuk menunjuk rumah warga yang memberikan dukungan,” ujar salah satu anggoat PPS Kecamatan Kotamogu Timur dengan enggan namanya dipubliskasikan, Senin (5/3/2018).
Akan tetapi sikap dari para LO ini sudah dibatas aturan PPS dan PPK, dikarenakan tugas mereka untuk turun dan menunjuk rumah warga yang berikan dukungan, tapi mereka masuk langsung kerumah tersebut. “Seharusnya tidak boleh, mereka hanya memberikan informasi rumah mana yang akan dikunjungi akan tetapi sikap mereka sudah diluar aturan karena masuk ke rumah warga dan berbasa-basi,” beber anggota PPS lainnya.
Informasi diperoleh tim TOTABUANEWS dari 238 warga yang mendukung pasangan JADI-JO lewat jalur perseorangan, ada 40 orang telah menarik dukungan dengan berbagai alasan. “Total yang akan kami kunjungi untuk Verfak ada 238 warga di Desa Moyag, dari hari pertama kami turun pada Sabtu, (3/3/2018) dari 100 rumah sudah 40 orang yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS), hari ini belum bisa diberitahukan karena akan ada verifikasi kembali,” ungkap sumber.
Terpisah salah satu warga Moyag yang dimintai tanggapan mengatakan alasannya menarik dukungan karena diduga pihak LO sering mengunjungi mereka dan diduga lakukan intimidasi.
“Kami ini petani dan waktu kami untuk kerja, jika hanya tertunda karena ada kunjungan dari pihak penyelenggara Pilwako katanya akan kerumah, akhirnya waktu untuk kerja tertunda, apalagi saya petani gula aren jika air nira dibiarkan bisa jadi rusak, seakan-akan kami diintimidasi lelah juga jika nantinya ada laporan dan kami harus hadir, buang waktu saja,” tutup salah satu warga Desa Moyag di Lorong Dakoulu.
Tim Totabuanews
Rusunawa Untuk ASN Boltim Akan Dibangun
TOTABUANEWS, BOLTIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menjembatani persoalan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang belum memiliki rumah. Sebagai bentuk kepedulian, Pemkab Boltim merencanakan pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) untuk aparaturnya.
Kepala Seksi Kawasan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Dispupraskim) Boltim, Primasunu Kurniawan mengatakan, kepastian pembangunan Rusunawa untuk ASN tinggal menunggu hasil verifikasi lapangan yang sedang dilakukan tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Saat ini tim dari Kementerian PUPR sedang melakukan verifikasi lahan pembangunan Rusunawa yang telah diusulkan oleh Pemda Boltim pada tahun 2017,” bebernya Senin (05/3/2018).
Dia menuturkan, proyek pembangunan Rusunawa tersebut rencananya akan dibangun di Ibukota Kabupaten. “Lahan untuk pembangunan Rusunawa disiapkan di lokasi kawasan perkantoran terpadu Desa Tutuyan seluas 3000 M2. untuk pelaksanaannya kita menunggu hasil verifikasi dari Kementerian PUPR, jika disetujui oleh Kementerian, rencana Rusunawa akan dibangun 3 lantai dengan tipe 36. Yang diusulkan 2 Tower (Bangunan), namun kemungkinan yang disetujui baru 1 Tower, terdiri atas 38 unit bilik,” jelasnya.
Sementara, Wulan, salah satu Satker Kementerian PUPR yang melakukan verifikasi lapangan mengatakan, pembangunan Rusunawa secepatnya akan dilaksanakan bila hasil verifikasi lapangan memenuhi syarat seperti rencana tata ruang daerah. “Anggaran untuk pembangunannya dari Kementerian. Secepatnya akan kita laksanakan bila memenuhi syarat, soal bagaimana ASN dapat menempati Rusunawa tersebut, itu kewenangan pemerintah daerah. Nanti akan dibentuk Badan Pengelola setelah Rusunawa selesai dibangun,” tutupnya.
Peliput: Dicky Mamonto
Warga Moyag Diamankan Tim Opsnal
TOTABUAN.NEWS, HUKRIM – Dipimpin langsung AIPTU Alfred Laheba, AL alias Anggi (23) warga Desa Moyag Induk,Kecamatan Kotamobagu Timur berhasil diamankan oleh tim opsnal Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) Polres Bolmong, Minggu (04/03/2018).
Anggi ditangkap, karena melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap warga sekampungnya, yang terjadi pada Sabtu (03/03/2018) malam kemarin, sekitar pukul 20.00 Wita. korban yaitu, Awal Kawaan (39) sedang duduk bersama istri didalam rumahnya. Tiba-tiba, pelaku yang tidak lain adalah tetangga korban ini, mendatangi korban dan langsung marah-marah. Pelaku yang dikuasai emosi itu, kemudian mengambil kursi pelastik yang ada disampingnya dan dipukulkan ke arah korban yang kemudian mengenai wajah korban, sehingga menimbulkan luka memar. Atas tindakan tersebut, korban meresa keberatan, sehingga langsung melapor ke Sentra Pengaduan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bolmong.
Tidak mau buruan itu lolos, Tim Opsnal melakukan pengembangan, alhasil pelaku berhasil ditangkap, di tempat kerjanya, yaitu di lokasi pertambangan Desa Tobongon, Kecamatan Modayag, Kabupaten Boltim.
Membenarkan hal tersebut, Kasat Reskrim Polres Bolmong, AKP Hanny Lukas SE, kata dia pelaku kini sudah diamankan di Polres Bolmong.
“Benar,pelaku penganiayaan di Desa Moyag semalam telah diamankan oleh anggota, tanpa perlawanan di tempat kerjanya,” kata Lukas.
Menurut Lukas, pelaku sudah ditahan dan akan dilakukan pemeriksaan.
“Pelaku sudah ditahan oleh anggota dan kita masih akan melakukan pemeriksaan. Tentunya ini perbuatan pidana, apalagi melakukan penganiayaan dirumah korban. Hukumannya kita lihat nanti dari hasil pemeriksaan,” jelasnya
Peliput: Gery Liangga
Sekot Imbau Masyarakat Kotamobagu Perhatikan Lokasi Pembangunan
TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Merespon situasi terkini Kota Kotamobagu, yang terdampak genangan air, akibat volume curah hujan yang tak menentu, Sekertaris Kota (Sekot), Adnan Masinae, mengimbau masyarakat untuk tidak panik, sembari terus memperhatikan letak pembangunan.
“Saya tidak menyebut ini banjir, karena ini genangan air, akibat luapan air di got-got, maupun di sungai-sungai yang, volume airnya bertambah, disebabkan karena jalannya, aliran air yang telah tertutup bangunan,” katanya, usai membentuk TRC khusus SKPD, Senin (05/03/2018).
Dirinya menambahkan, selain diakibatkan curah hujan, genangan air ini juga karena sampah.
“Selain curah hujan, ini juga akibat perbuatan kita. Saya sendiri kemarin turun langsung, ada beberapa got yang tersumbat oleh tumpukan-tumpukan sampah, belum lagi, ada bangunan-bangunan di dekat bantaran sungai,” jelasnya.
Dirinya berharap, masyarakat kotamobagu lebih memperhatikan potensi-potensi yang bisa mengakibatkan bias bencana.
“Pembangunan di dekat bantaran sungai, tiga atau 4 meter, gunanya sebagai tempat meresapnya air. Ini yang belum terpenuhi. Bahkan, berdasarkan informasi masyarakat juga, di Kampung Baru itu, seharusnya itu sungai, kini tinggal menjadi saluran air, apalagi ada bangunan-bangunan warga yang menghalangi jalannya air. Makanya, saya berharap, agar masyarakat lebih bisa meminimalisir potensi banjir. Perlu, jika memungkinkan masyarakat bisa membuat sumur bifori, agar ada resapannya kiri dan kanan, tidak harus beton,” pungkasnya.
Peliput: Neno Karlina
Melihat Indonesia dari Kotamobagu
PEMANDANGAN indah, dan menarik tersaji jelas di Kotamobagu. Tak hanya kearifan lokalnya yang memukau. Sebuah kota yang berada di provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Indonesia. Menjadi salah satu daerah referensi, kemajemukan Indonesia.
Berjarak 180,4 Km dari kota Manado–ibu kota provinsi Sulut, Kotamobagu memiliki keunikan tersendiri. Berbagai suku, etnis, ras, agama, dan budaya bertumbuh subur di sini. Karenanya, tak berlebihan rasanya, jika Kotamobagu disebut sebagai miniatur Indonesia.
Di kota ini, nyaris setiap gelaran kegiatannya, didorong oleh kesadaran yang terbangun secara alamiah, untuk mendahului (kegiatan) dengan doa lintas agama, tak terkecuali, pada perayaan Cap Go Meh umat Tridharma (Tionghoa) di Kotamobagu, Jumat (02/02/2018) lalu.
Sebuah karnaval seni budaya, menampilkan puluhan bahkan ratusan, atraksi seni dan kebudayaan dari berbagai etnis, mewarnai sepanjang jalan Kartini di Kotamobagu. Tampak pula pemuka-pemuka agama, berbaris rapi tanpa saling mendahului, lengkap dengan kitab suci, dan atribut keagamaannya. Bahkan, seorang pemuka agama Islam, disusul pemuka-pemuka agama lainnya, yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), turut serta mendoakan, umat Tridarma agar senantiasa memperoleh keberuntungan, dan kebahagiaan, utamanya bisa tetap istiqomah dalam menjaga bingkai kedamaian, dan kerukunan hidup di Kotamobagu.
Sebuah gambaran, dan penegasan toleransi tinggi, serta implementasi terhadap Ke-bhineka-tunggal-ika-an yang ada, dalam wujud manusia yang berbudi luhur. Dan, terhadap kesepakatan pandangan masyarakatnya tentang, tak ada Tuhan dari keyakinan manapun, yang menghendaki diskriminasi.
Tak heran, umat Tridharma (Tionghoa) yang hanya berkisar, kurang lebih 77 KK (Kepala Keluarga), bisa hidup rukun berdampingan dengan umat agama lainnya.
Sementara, suku Mongondow, yang tercatat merupakan suku asli, yang mendiami kota ini, seolah memang telah terdidik jauh sebelum agama samawi menyebar di tanah Kotamobagu. Hal ini tampak jelas, saat melihat masyarakatnya, masih berpegang teguh pada ajaran leluhurnya, Motompian, Mototabian, bo Mototanoban (saling berbaikan, saling mengasihi, dan saling merindukan). Sebuah tatanan kehidupan masyarakat, yang menjadi kunci kedamaian di Kotamobagu, serta ditopang, oleh kesadaran dan dukungan penuh pemerintahnya, untuk terus mengupayakan, hal ini sebagai identitas yang tidak boleh dihapus, pun hilang dari Kotamobagu.
Sehingga, adalah sangat wajar, banyak suku pendatang: Gorontalo, Minahasa, Sangihe, Jawa, Bugis, Bali, bisa terterima sangat baik di Kotamobagu. Dan, akan sulit menemui sikap intoleran masyarakat, apalagi persekusi di kota ini. Inilah yang menjadikan Kotamobagu, memiliki nilai tawar tinggi, serta bisa jadi alternatif wisata budaya Kebhineka-tunggal-ika-an Indonesia. Bhineka Tunggal Ika, dari bahasa Sansekerta ini, tak hanya diartikan “berbeda-beda tetapi tetap satu” melainkan, juga diartikan sebagai sebuah kesadaran, dan ketaatan manusianya, yang purna serta bersungguh-sungguh dalam menjalankan ajaran agama, dan keyakinannya.
Oleh: Neno Karlina – jurnalis
Verfak Mogolaing Terkesan Diintimidasi

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Verifikasi faktual ulang dukungan dan syarat calon independen Pilkada Kotamobagu, untuk kelurahan Mogolaing Minggu (04/03/2018) tadi malam terkesan diintimidasi.
Terungkap dari pernyataan ketua Ketua Panwaslu Kota Kotamobagu, DR Musly Mokoginta SH MH, ada segerombolan orang yang diduga merupakan pendukung pasangan calon perseroangan berada di lokasi verfak Mogolaing. “Nah, kalau sudah seperti itu, apakah bukan namanya intimidasi,” tukasnya.
Di sisi lain, Musly angkat bicara soal adanya postingan facebook oleh akun ali Imran, yang menyebutkan kalau dirinya melarang petugas penghubung (LO) untuk ikut dalam verifikasi factual. “Itu kejadiannya di Kelurahan Mogolaing tadi siang. Informasi yang masuk, ada LO yang katanya berteriak dan mengatakan kalau Panwas dan PPS menggiring orang untuk menarik dukungan, sehingganya saya melarang LO untuk ikut masuk dalam rumah, ketika PPS melakukan Verifikasi Faktual bersama dengan Panwaslu Lapangan yang ikut mengawasi,” ungkap Musly saat dihubungi, Minggu (04/03/2018) tadi malam.
Musly mengatakan, sebaiknya LO cukup menunjukkan saja rumah yang akan di verifikasi factual oleh PPS. “Bisa LO masuk yang penting hanya diam di dalam, dan biarkan PPS melakukan tugas Verifikasi serta Panwaslu yang mengawasi,” tambahnya.
Tim Totabuanews
Tiga Komisi DPRD Bolsel Lakukan Kunjungan Kerja Keluar Daerah
ADVERTORIAL, BOLSEL- Tiga Komisi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan lakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Selatan dan Jawa Barat.
Kepala Bagian Risalah DPRD Bolsel Sudjito Laiya, Senin (05/03/2018) mengatakan tentang agenda kunjungan kerja Komisi I,II dan III di dua daerah tersebut.
“Agenda kunjungan kerja ini memang sudah terjadwal, dimana sejak tanggal 27 Februari lalu hingga 3 Maret 2018, untuk anggota DPRD dari Komisi I mengunjungi Kabupaten Bantaeng (Sulsel) untuk sharing terkait regulasi pengelolaan penyertaan modal dana program PNPM, Simpan Pinjam Perempuan (SPP), dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), untuk program-program tersebut daerah Bantaeng dinilai telah sukses menerapkan program ini, nantinya apa yang akan kami peroleh dari hasil kunjungan kerja ini, akan kami usulkan untuk diterapkan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan” tutur Sudjito.
Lanjut dikatakannya tentang agenda Komisi II dan III DPRD Bolsel di dua Sulawesi Selatan dan Jawa Barat.
“Terkait kunjungan Komisi II ke Jawa Barat yakni untuk melakukan Studi Komparatif tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kepala Daerah di Bekasi (Jawa Barat), sedangkan untuk Komisi III terkait dengan Pencanangan Kampung KB dan TP2TP, Perlindungan Anak dan Perempuan di Pemkab dan DPRD Maros, Sulsel. (Adv)
Peliput: Aspriadi Paputungan.
Warga Hati-hati Melintasi Jalan Teuku Umar Matali, Ini Alasannya
TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Warga pengendara baik roda empat, tiga dan dua rupanya perlu berhati-hari melintasi jalan Teuku Umar kelurahan Matali, Kecamatan Kotamobagu Timur.
Pasalnya, dalam pantauan TORTABUANEWS, pasca hujan deras sore ini, sebatang pohon di ruas jalan tersebut atau tepatnya di kompleks Indomaret, nyaris roboh ke badan jalan. Hal ini, tentu sangat membahayakan warga yang akan melintasi jalan itu.
Suparmin Lamadi, warga setempat meminta kepada pemerintah atau instansi terkait untuk segera meninjau lokasi. “Lihat saja, pohonnya hampir roboh ke jalan. Ini segera ditangani sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan,” ungkap Lamadi.
Konni Balamba
HEBAT ! Bolmong Satu-Satunya Daerah Dapatkan Bantuan Revitalisasi Pasar
TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Kabupaten Bolmong satu-satunya daerah di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), yang mendapatkan bantuan revitalisasi pasar dari Kementrian Koperasi (Kemenkop) RI, nantinya anggaran itu akan digunakan untuk pembenahan pasar Desa Nanasi Timur di tahun ini.
Menurut Legislator DPRD Bolmong, Swempri Rugian, bantuan revitalisasi tersebut sudah diusulkan tiga tahun lalu. “Ini usulan tahun 2015. Saya ditemani ketua koperasi Megah Karyata yang membawa langsung proposalnya ke Kemenkop RI. Realisasinya di tahun 2018, karena mungkin ada berkas-berkas yang harus dilengkapi” ungkap Rugian, Jumat (2/3/2018).
Dijelaskannya, bahwa bantuan ini prioritaskan pembenahan pasar yang berada di kawasan perbatasan kabupaten. “Itu yang dijelaskan Kemenkop saat kami membawa proposalnya. Dipilihnya pasar Desa Nanasi Timur, Kecamatan Poigar dikarenakan melihat kesiapan maupun kebutuhan warga sekitar,” tambahnya.
Rugian pun bersyukur karena ini salah satu hasil kerja keras Komisi lll DPRD Bolmong sejak tahun 2015. “Akhirnya terjawab sudah hasil kinerja kami selaku Komisi lll. Ini pun tak lepas dari budi baik pak Jokowi melalui Kemenkop RI yang akan segera merealisasikan bantuan di Kabupaten Bolmong serta Kadis Koperasi dan UKM Bolmong saat ini yang proaktif dengan menjemput bola bantuan-bantuan dari pemerintah pusat,” ucapnya.
Dirinya berharap, pasar ini nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat Poigar dan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari. “Saya merasa senang karena bisa mengambil bagian dalam program revitalisasi pasar ini, sehingga kerinduan masyarakat Desa Nanasi Poigar bisa terjawab. Semuanya tak lepas dari visi-misi dari Bupati dan Wakil Bupati yang inovatif serta visioner demi kemajuan Bolmong,” tutup Rugian yang dikenal vokal dalam memperjuangkan hak-hak rakyat.
Saat dimintai keterangan pada beberapa hari lalu, Kadis Koperasi dan UKM Bolmong, Ofir Ratu mengatakan untuk percepatan revitalisasi pasar Nanasi, Dinas Koperasi dan UKM Bolmong pada tanggal 5 Maret nanti akan ke Jakarta untuk menjemput Daftar Isian Pelaksanaan Kegiatan (Dipa) di Kementerian Koperasi. “Tujuan kami berangkat untuk menjemput DIPA sekaligus mengikuti sosialisasi. Nantinya anggaran revitalisasi pasar sebesar 950 juta rupiah,”singkatnya.
Diketahui, bantuan ini tak lepas juga dari wujud nyata seluruh lintas sinkronisasi Conectivity Pemerintah Provinsi Sulut, dalam hal ini Gubernur Olly Dondokambey, SE yang telah mengawal dan memudahkan pengurusan koperasi pasar ini melalui Swempry Rugian, Aleg Bolmong dari Dapil 2 Poigar-Bolaang-Bolaang timur.
Feybi Makalalag