TOTABUANEWS, JAKARTA – Pilkada serentak akan berlangsung. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengimbau agar masyarakat tidak memilih calon kepala daerah mantan terpidana kasus korupsi.

Wakil Ketua KPK La Ode Syarif berkata, memilih calon kepala daerah mantan terpidana kasus korupsi sangat ironis dengan galaknya pemberantasan korupsi saat ini.
“Saya minta juga media ini penting sekali. Ada mantan narapidana korupsi dan terpilih lagi. Tolong masyarakat itu diajarkan bahwa mantan-mantan narapidana korupsi ini jangan dipilih lagi,” kata La Ode Syarif.

“Itu imbauan saja. Ini kayaknya agak ironis. Di negara yang sudah kita ingin korupsi bebas seperti itu. Tidak ada korupsi lagi. Tapi mantan orang-orang yang koruptor terpilih lagi. Yang saya tahu itu dua orang. Satu di Aceh, satu lagi lupa. Itu jadi pembicaraan kami di KPK,” lanjutnya.

La Ode juga menyampaikan agar masyarakat bersama-sama dengan KPU untuk mengawasi jalannya Pilkada serentak. Pengawasan itu meliputi dana sumbangan kampanye kepada para calon.

Laporan dana kampanye, tambah La Ode, juga belum terlalu bagus sampai saat ini. Kesulitan pun dirasakan saat diteliti terkait penggunaan sumbangan tersebut karena tidak terlalu jelas.

“(Laporan dana kampanye) sebelum dan sesudahnya. Sebagian yang dilaporkan itu masih belum baguslah. Karena penggunaannya tidak terlalu jelas setelah diteliti dan akuntan publik juga yang mengauditnya menurut yang kami lakukan itu mengalami kesulitan-kesulitan asal-usulnya juga gak terlalu banyak dijelasin sehingga kurang kooperatif,” ucap La Ode.

“Makanya hal-hal seperti itu transparansi dan akuntabilitasnya harus ditingkatkan ke depan. Menurut yang kami dapatkan dari studi itu misalnya ada perusahaan dia menyetor Rp 2 miliar. Dan dipecah-pecah menjadi empat dengan nama-nama yang lain. Sehingga kadang KPU susah untuk mentraf itu. Inilah yang mungkin perlu, KPU dan masyarakat luas untuk mengawasinya,” tuturnya.

Sumber : Detik.com

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Saat melakukan orasi ilmiah, ketika mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum, Bakal Calon Walikota Kotamobagu, Jainudin Damopolii, mengatakan Suharjo Makalalag yang pasanganya, merupakan sosok paripurna. “Beliau mengambil pendidikan S2 di Amerika dan S3 di Australia, serta melakukan penelitian di Jepang,” katanya, Rabu (10/1/2018).

Soal pernah jadi narapidana, itulah dinamika, perjalanan hidup paripurna.”Tidak ada pasangan calon seperti dia, bahkan juga saya belum bisa jadi seperti dia, jika dia telah menjadi napi, maka saya mungkin baru calob napi,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, bahwa bersama sosok paripurna seperti Suharjo, dirinya yakin bisa membangun Kotamobagu.

Neno Karlina

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotamobagu mengesahkan kelengkapan berkas bakal pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Kotamobagu, Jainudin Damopolii dan Suharjo Makalalag (Jadi-Jo), Rabu (10/1/2018).

Ketua KPU KK, Nova S.Tamon melalui Ketua Divisi Teknis, Aditya Tegela menyatakan bahwa berkas pendaftaran Jadi-Jo telah lengkap.

“Setelah diverifikasi semua berkas, saya nyatakan bahwa berkas pasangan Jadi-Jo lengkap,” singkatnya.

Sebelum dinyatakan lengkap, diketahui verifikasi berkas sempat di hentikan selama 1 jam, karena surat pengunduran diri, Suharjo Makalalag sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), tidak dilampirkan.

Neno Karlina

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Verifikasi berkas Pasangan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Jainudin Damopolii dan Suharjo Makalalag, (Jadi-Jo) sempat dihentikan, setelah dalam verifikasi surat pengunduran diri olah Suharjo Makalalag, sebagai  Aparatur Sipil Negara, belum dilampirkan dalam berkas.

Pendaftaran pasangan independen ini harus diskorsing juga hingga pukul 24.00 Wita sebentar malam karena masih ada juga dokumen persyaratan belum lengkap.

Sebelum pukul 24.00 Wita, pasangan ini harus segera melengkapi kekurangan yang ada agar pendaftarannya bisa diterima KPU. “Kita skorsing karena ada beberapa berkas yang belum dilengkapi, jadi pasangan calon harus melengkapi dokumen tersebut,” ujar Ketua KPU Kotamobagu, Nova Tamon.

Dokumen yang belum lengkap di antaranya, surat pengunduran diri Suharjo Makalalag dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bukti pelunasan pajak selama 5 tahun terakhir. “Dokumen- dokumen itu harus dimasukkan karena menjadi syarat utama,” kata Nova.

Hingga pukul 12.00 Wita, pasangan JaDi- Jo dan pendukungnya masih berada di kantor KPU Kotamobagu.

Neno Karlina

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotamobagu membuka pendaftaran bakal pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kotamobagu, sejumlah pedagang asongan dadakan turut meraup keuntungan.

Ella Mokoginta, pedagang asongan dadakan, asal Kelurahan Mongkonai, mengatakan, moment pendaftaran ini membawa berkah tersendiri bagi dirinya.

“Ya mba’, kebetulan karena saya mendapat informasi di sini (KPU) akan ada pendaftaran, sehingga saya berinisiatif untuk datang berjualan di sini,” katanya, Rabu (10/1/2018).

Dirinya mengaku, bisa meraup keuntungan yang lumaian besar. “Nasi kucing, air mineral dan cemilan yang saya jual bisa terbeli dalam jumlah banyak, malah bisa habis. Dari ratusan hingga jutaan, hasil yang bisa saya dapat,” jelasnya.

Terpisah, Marsini Ginoga, juga turut membenarkan hal tersebut.” Iya, disini banyak orang jadi banyak yang laku, sayang waktu pendaftaran pertama saya tidak tahu. Di sini pendapatannya bisa lumaian, Alhamdulilah,” singkatnya.

Mo

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Berangkat dari dukungan tanpa perantara, Jainudin Damopolii (JaDi), Bakal Calon Walikota Kotamobagu optimis mengikuti gelaran pemilihan Walikota (Pilwako).

Kepada sejumlah awak media, JaDi  mengaku, walau tak kantongi rekomendasi partai, tapi dukungan langsung dari masyarakat membuatnya terdorong untuk tetap mengikuti gelaran pesta demokrasi ini.

“Ya, tentunya orang-orang partai melihat mana yang bisa dan layak menurut mereka. Tapi saya menyadari jika partai juga kendaraan, yang di dalamnya ada orang-orang dan digerakkan oleh orang, untuk kepentingan masyarakat, sehingga tidak menjamin, selain itu dukungan langsung kepada saya, mengatakan langsung tanpa perantara membuat saya merasa bahwa dukungan ini adalah lewat hati nurani,” katanya saat mendaftar di KPU, Rabu (10/1/2018).

Disinggung masalah besarnya mahar di partai, JaDi enggan memberi komentar.” Saya tidak menyebut itu ya, saya fokus saja pada kehendak masyarakat,” kilahnya.

Dirinya menambahkan, adapun beberapa kendala, itu merupakan dinamika.” Sejauh ini aman, hanya saja memang kalau ada yang kemarin menarik dukungan, ya bagitulah dinamika,” singkatnya.

Neno Karlina

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Pasangan Bacalon (Bakal Calon) Walikota dan Wakil Walikota Kotamobagu jalur independen, Jainudin Damopolii dan Suharjo Makalalag (Jadi-Jo) tiba di Komisi Pemilihan Umum (KPU), tepat  pukul 10.10 Wita, Rabu (10/1/2018), setelah terinformasi terlebih dahulu melakukan konfoi.

Pasangan Jadi-jo tampak kompak menggunakan baju adat khas Kotamobagu/ Bolmong, dan hantar oleh massa yang menggunakan baju berwarna putih.

Pasangan Jadi-Jo di jemput langsung Ketua KPU, Nova S. Tamon dan ke empat Komisioner.

Neno Karlina