Tahun Ini Bolmut Akan Miliki 5 Puskesmas Berstandar Nasional
Depri: Wajib Pajak Segera Laporkan SPT
Pemkab Bolmut awasi Kawasan Wisata Batu Pinagut
DTD PC Ansor Bolmong, Ramli: Kalian Membanggakan
TOTABUANEWS, BOLMONG – PC Ansor Bolaang Mongondow ( Bolmong) sukses menggelar Diklat Terpadu Dasar (DTD). Kegiatan yang dilaksanakan mulai Jumat (2/2) hingga Minggu (4/2), di gedung Sekolah MTS Negeri I Bolmong Desa Lolak Kecamatan Lolak tersebut, diikuti 258 kader. Namun, yang bertahan sampai pada proses pembeatan tinggal 200 kader.
Menurut Korodinator Wilayah (Korwil) yang juga instruktur sekaligus penanggung jawab proses kaderisasi di Sulawesi Utara (Sulut), Saleh Ramli, PC Ansor Bolmong memang belum terkenal seperti PC Ansor lainnya di Indonesia. Dimana baru pertama kalinya juga, melaksanakan DTD Ansor dalam sejarah Pergerakan Ansor ditanah Bolmong.
Namun, apa yang mereka ditorehkan, dalam masa persiapan dan pelaksanaan DTD Ansor hingga berakhir, dirinya merasa terharu dan bangga. Dalam pelaksanaan semua peserta bergotong royong membantu panitia, menyiapkan logistik selama pelaksanaan acara. Ada yang membawa bumbu dapur cabe, tomat, bawang hingga garam. Ada yg membawa telur dan ikan, ada yang membawa sayur mayur serta ada yang membawa beras dan mereka menyiapkan panitia khusus, diluar peserta untuk mengolah dan memasak seluruh logistik yang tersedia.
“Bagaimana tidak, sebagai Korwil yg juga Instruktur sekaligus Penanggung Jawab sukses tidaknya proses kaderisasi di Sulut, kami menyaksikan semangat mereka dalam mempersiapkan dan melaksanakan suksesnya acara DTD,” ujarnya.
Selain itu, kata Saleh dalam proses perekrutan peserta DTD, setiap PAC diwajibkan menghadirkan peserta sesuai dengan kuota yg sudah ditentukan. Sehingga panitia dalam pembukaan acara DTD bisa menghadirkan 258 peserta. Termasuk Camat dan Belasan Kepala Desa/Sangadi..
“Dalam hal distribusi logistik panitia menyiapkan degan sangat baik sehingga seluruh jadwal acara bisa terlaksana tepat waktu. Begitu juga pelayanan pada instruktur dan peserta secara keseluruhan sangat baik walaupun tetap masih ada hal-hal yang terus kita sempurnakan kedepan,” ucapnya.
Saleh menjelaskan, pelaksanaan DTD seperti ini mungkin hal biasa bagi PC yang berada di Cluster I dipulau jawa. Yaitu pesertanya membayar uang kerohiman Rp300-500 ribu. Atau bagi PC yang sudah sering melaksanakan DTD. Namun, bagi PC Ansor Bolmong yang baru pertama kali melaksanakan DTD ini, ada sebuah model baruu yang wajib ditiru oleh PC/PW Ansor diseluruh Indonesia dari sabang sampai merauke.
“Ketika pembaiatan hampir seluruh peserta dan panitia ikut terharu dan menangis, sayapun ikut larut dalam keharuan itu namun sebagai Instruktur dalam “Doktrin Instruktur” kami diharamkan untuk menangis. Tak ada kata yg pantas aku ucapkan atas apa yg kalian telah torehkan sahabat-sabahatku Ansor PC. Bolmong, untuk membela, mengawal dan menjaga Indonesia tercinta dari Bumi Bolmong, aku bangga pada kalian,” tutupnya.
Sementara itu, PC Ansor Bolmong Supandri Damogalad, mengungkapkan ucapan terimakasih kepada PP GP Ansor.
“Kami atas nama PC GP Ansor Bolmong mengucapkan banyak terima kasih kepada PP GP Ansor, yang telah memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan DTD di Bolmong. Ini tidak terlepas dari petunjuk dan bimbingan dari Korwil Sulut Sahabat Saleh Ramli. Terutama Dari Ketua PW GP Ansor Sulut Sahabat Yusra Alhabsy, bersama jajaran pengurus wilayah yang banyak memberikan pendampingan dan suport terhadap penyelenggaraan DTD anggakatan pertama PC Ansor Bolmong,” ucapnya.
Supandri menambahkan, kesuksesan kegiatan DTD juga dapat terlaksana berkat dari konsistensi dan komitmen jajaran PC dan panitia serta seluruh senioritas para Nadiyin di BMR.
Hal yang sama disampaikan Ketua DPW GP Ansor Sulut, Yusra Alhabsyi.
“Saya sangat bangga dan terharu atas perjuangan sahabat-sahabat PC dan Panpel dalam melaksanakan pengkaderan ini. Mudah-mudahan konsistensi dan komitmen Ansor dan Banser Sulut dalam menjaga ideologi dan kepentingan umat demi NKRI terus menular di kader-kader muda di Provinsi Sulut dan lebih khusus di Bolaang Mongondow Raya,” pungkasnya.
TIM TOTABUANEWS
Curah Hujan Meningkat, Wali Kota Programkan Kotamobagu Tanpa Banjir
Pelajar SD Negeri 1 Imandi Gantung Diri, Diduga Ini Penyebabnya
Camat Lolak Buat Terobosan Tata Administrasi Desa
Wali Kota Kotamobagu Pacu 15 Desa Berlomba Jadi Termaju

Damri Trayek Lolak – Bitung Siap Beroperasi

Cuma Ada Di Sulut, Namun Sayang UPTB Penanggulangan Kemiskinan Pindah Jalur
TOTABUANEWS, MANADO- Untuk kita ketahui bersama Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Penanggulangan Kemiskinan Sulut (Sulut) mengalami perubahan wewenang yang sebelumnya ada dalam lingkup Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kini telah dialihkan ke Dinas Sosial dan Budaya.
Lantas, perubahan domain tersebut dipertanyakan Ketua Komisi I DPRD Sulut Ferdinan Mewengkang.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I bersama Bappeda, Selasa (06/02/18). Mewengkang menilai, seharusnya historisnya waktu dibentuk harus direncanakan dengan baik.
“Apa gunanya dibentuk kemudian dirombak atau dipindahkan sana-sini. Bagaimana nasib para aparatur yang ada didalamnya?” tanya Mewengkang.
Lanjutnya, berhubungan UPTB tersebut hanya satu-satunya yang ada di Indonesia, seharusnya menjadi contoh bagi daerah lain.
“Sangat pentingnya UPTB ini seharusnya Pemprov dan Kemendagri melakukan kajian ulang,” singgungnya.
Menjawab hal tersebut, Kepala Bappeda Sulut Recky Tumanduk, UPTB tersebut dibentuk di kepemimpinan Sony Sumarsono waktu menjabat Pj Gubernur Sulut.
“Keberadaannya memang sangat membantu dalam menanggulangi masalah kemiskinan di Sulut. Dan UPTB semacam ini hanya ada satu-satunya di Indonesia. Dibuktikan dengan data yang ada dimana dalam pengamatan kami 2017 kemiskinan kita mencapai 7,9% dari 8,1%. Itu laporan resmi yang kami terima dari badan statistik,” jelas Tumanduk.
Terkait dengan sinergitas dengan kabupaten/kota, lanjut Tumanduk, semua telah memuat semua dalam menanggulangi kemiskinan.
“Kemudian, UPTB ini juga menjadi basis data terpadu terkait kemiskinan di Sulut. Dan UPTB ini hasil kajian Pemprov dan Kemendagri, itu sudah tidak dimasukkan lagi di nomenklatur Bappeda namun masuk di bidang Sosial dan Budaya. Adapun dana yang dibahas dan disampaikan pembahasan lalu dimasukkan ke Sosbud,” tutupnya.(Dvd)