Beranda blog Halaman 4070

Depri Pontoh Pimpin Langsung Upacara Peringatan HUT RI Ke 71

0
Depri Pontoh

TOTABUANEWS, BOLMUT- Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Drs Hi Depri Pontoh memimpin Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-71 Kabupaten Bolmut  2016, yang bertempat di Lapangan Kembar Boroko.

Upacara tersebut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Bolmut Dra Hj Ainun Pontoh-Talibo, Wakil Bupati Bolmut Suriansyah Korompot, SH, Pimpinan Dan Anggota DPRD, Unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah Bolmut Dr. Asripan Nani, M.Si, Para Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, Pimpinan SKPD, Para Camat, Sangadi, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, jajaran Aparatur dan para pelajar.

Dalam upacara tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bolmut Karel Bangko, SH membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan dan bertindak sebagai Komandan Upacara Lettu Arm Nengah Adhi Putra serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bolmut Hi Sulaiman Amba, S Ag sebagai pembaca Doa.

Upacara berlangsung lancar dan penuh hikmad, Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) sukses melaksanakan tugas mengibarkan Bendera Sang Merah Putih.

Kemudian di lanjutkan dengan Penampilan drama kolosal yang menggambarkan perjuangan Panglima besar Soedirman serta peristiwa heroik di Kerajaan Kaidipang Besar Tahun 1942 yang dibawakan oleh gabungan prajurit TNI, POLRI, Satpop-PP, Aparatur Sipil Negara dan para  pelajar.

Usai pelaksanaan upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan, Bupati bersama Tamu Undangan melanjutkan kegiatan dengan melaksanakan Tabur Bunga untuk mengenang arwah dan jasa para pahlawan perjuangan Kemerdekaan Indonesia pada Upacara yang dipimpin oleh Perwira Penghubung Kodim 1303 Bolmong Mayor Dicky R. Wenas yang bertempat di Pelabuhan Boroko.

Peliput : Fadlan Ibunu

Pekik Kemerdekaan vs Pekik Keprihatinan, Sikap Kami IJTI Sulut

0

Oleh : Amanda Komaling

TOTABUANEWS, OPINI – Tetap bangga dan tidak takut menjalankan profesi kami sebagai Jurnalis.

Meskipun, Tanganmu yang kokoh karena terbiasa mengangkat senjata itu, merampas kamera dan id card  sebagai perlengkapan alat tugas kami.

Meskipun,
Kakimu yang terbungkus dengan sepatu lars yang keras untuk menginjak injak tanah, pada akhirnya kau hentakkan pada bagian tubuh kami tanpa perisai, sehingga tulang leher patah.

Meskipun;
Kepalan tanganmu yang kuat menangkap musuh, kau remaskan pada pakaian kami untuk dipaksa jalan kodok ala menangkap penjahat.

Meskipun;
Pengaruhmu melakukan intimidasi, terhadap musuh negara, kau lakukan pada tim dokter dan rumah sakit yang akan melakukan visum pada korban.

Kami tetap bangga dengan profesi kami dan tidak takut. Kami tetap bangga akan Merah Putih karena 71 tahun sudah bangsa ini merdeka.

Namun disaat kami memekikkan kata “MERDEKA!” Kami tersadar bahwa ada 2 rekan kami di Medan Sumatera Utara sana, sedang merintih kesakitan dirumah sakit tak bisa pekikkan kata “MERDEKA” akibat peristiwa yang terjadi Senin (15/8).

Andri Syafrin, jurnalis MNC Tv dan Aray Agus Jurnalis Tribun Medan. Meliput sengketa lahan antara warga dan TNI AU di Jln SMA 2 Medan, Sumut berujung penganiayaan oleh oknum TNI AU.

Wahai Sang Jendral, apakah kami jurnalis tanpa senjata, yang menjadi musuh anak buahmu..??

(Belum) Merdekaaaa!!!!!!

Salam Keprihatinan. Mendukung penuh aksi kawan kawan di Medan Sumatera Utara. (*)

 

Pendidikan Kita Dalam Dekapan Globalisasi

0
Pendidikan Kita Dalam Dekapan Globalisasi
Inal Datunsolang
Oleh : Inal Datunsolang
TOTABUANEWS, OPINI – Sudah menjadi fakta bahwa Selama ini, kita didoktrin untuk mengakui asumsi “ekstrim” mengenai pendidikan yaitu “dengan pendidikan kita dapat mudah mengarungi samudera kehidupan”. Ini berangkat dari konsepsi pendidikan adalah hak dasar manusia.  John Dewey misalnya dengan dalih, pendidikan sebagai salah satu kebutuhan manusia menitik beratkan pengadaan pendidikan menjadi tanggung jawab sosial guna untuk membentuk disiplin hidup. Apabila pernyataan tersebut dianalisis lebih jauh, akan mengarahkan pada pemahaman bahwa, memenuhi kebutuhan pendidikan menjadi sesuatu yang tak terhindarkan. Dan ini menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat. Termasuk negara dalam hal ini pemerintah sebagai penanggung jawab utama di lingkungan pendidikan formal. Sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan formal lainnya menjadi sasaran tuntutan utama apabila, pelaksanaan pendidikan menjadi carut marut.
Namun demikian, dunia pendidikan kita sempat dikagetkan oleh pernyataan Ki Hajar Dewantoro bahwa” Orang yang tidak sekolah bisa mencari makan dengan menjual kacang, berjualan sayuran, dan bisa hidup dari hasil kerjanya itu. Tetapi, anak yang sekolah yang dianggap sebagai anak pandai, malah tidak bisa mencari makan sendiri, bahkan semakin tinggi jenjang sekolahnya, jadi tambah tidak bisa cari makan, tidak bisa jual kacang goreng, malu bekerja kasar. Dengan membawa ijasahnya yang bagus, berkeliling memasuki kantor-kantor mencari pekerjaan. Dan jadilah penganggur apabila ia tidak mendapat pekerjaan di kantor. Sehubungan dengan itu, Pendidikan lantas kemudian menjadi kaku dan buntut hanya menjadi tanggung jawab sekolah semata. Fungsi pendidikan dalam keluarga mulai terkikis. Dan bukan hanya itu, pendidikan dalam lingkungan masyarakat seakan jauh dari harapan. dimana membentuk karakter manusia yang baik telah menjadi pekerjaan sekolah sebagai lembaga formal pendidikan semata. Setidaknya, inilah gambaran kondisi pendidikan di Indonesia, Negara kita tercinta. Demikian analisis penulis mengenai benturan yang terjadi dalam dunia pendidikan kita. Tentu saja ini semua tidak terlepas dari berbagai hal yang ikut mempengaruhinya.
Tanggung jawab pendidikan yang mestinya diurusi secara bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah dalam hal ini mewakili unsur Negara, tidak menjadi harmonis. Dalam tataran konsep memang, pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa yang tercurahkan dalam rangkaian makna seperti membentuk karakter manusia yang berbudi luhur, cerdas, bertaqwa kepada Tuhan, sehat dan kuat jasmani-rohani, mencintai nilai-nilai kemanusiaan yang baik seperti gotong-royong, tolong-menolong dan tenggang rasa serta lain sebagainya. Akan tetapi pada prakteknya, kita masih terjebak dalam aplikasinya di lapangan. sistem kelola dipelbagai lembaga pendidikan yang banyak mengalami blunder. Sebut saja dengan sistem birokrasi pendidikan yang mengarah pada pengambilan kebijakan yang keliru. Contoh kongkrit yang dapat penulis sajikan adalah dunia pendidikan kita dari waktu kewaktu di arahkan hanya pada pemaksimalan intelektual semata, tanpa memperhatikan aspek emosional dan spiritual. selain itu kurikulum pendidikan yang sering berganti tanpa melihat siap tidaknya seluruh daerah di Indonesia menerapkannya. Korupsi dana pendidikan juga turut mewarnainya. Tidak mengherankan bila, data yang didapat dari Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011, yang dikeluarkan UNESCO, Indeks pembangunan pendidikan Indonesia berada pada posisi ke 69 dari 127 negara yang dinilai. Mengurai masalah dalam dunia pendidikan kita memang mesti berani dan mau menelanjanginya, sebab dengan begitu kita akan berbenah. Mungkin saat ini, dunia pendidikan kita, sedang berteriak meminta pertolongan akibat tata kelola yang belum sesuai dengan cita-cita luhur kemerdekaan.
Belum kelar penuntasan masalah pendidikan, disaat yang bersamaan kita dihadapkan dengan proses globalisasi. Suatu konsep tatanan dunia yang menyatu tanpa mengenal batas negara-bangsa lagi. Globalisasi adalah imbas dari perang dingin yang di menangkan oleh kubu blok barat yang di nahkodai amerika serikat mengalahkan uni soviet dari blok timur. Hegemoni yang dilancarkan adalah kebudayaan dan peradaban dunia dapat menyatu dan masuk keseluruh pelosok Negeri. Ini adalah lompatan yang lahir dari rahim majunya ilmu pengetahuan barat dengan kecanggihan tekhnologi. Baik itu tekhnologi informasi, komunikasi maupun transportasi. Kaitannya dengan dunia pendidikan adalah, peradaban barat yang di ekspos secara besar-besaran kemudian masuk dan membaur di Indonesia. Sebut saja pemikiran mengenai Liberalisme-kapitalis dan sosialisme-Komunis serta Ateisme di satu sisi, yang menguat dan turut mewarnai perjalanan kemerdekaan kita. serta ajaran tentang Humanisme, Pluralisme, Multikulturalisme ikut menumpang di sisi lainya. Dalam  Ajaran mengenai konsep-konsep tersebut bukan tanpa alasan, globalisasi kemudian masuk dan merongrong dunia pendidikan indonesia. Tentu ada hal baik yang dapat di ambil, seperti kemajuan tekhnologi komunikasi yang mempermudah akses informasi, dan transportasi yang memperpendek jarak tempuh perjalanan. Akan tetapi, disaat yang bersamaan, pemanfaatan globalisasi yang keliru akan menimbulkan persoalan-persoalan selanjutnya. Misalnya saja, kita menjadi Negara konsumen atas produk-produk dari barat. Kemudian daripada itu, bahan mentah kita di beli dengan harga murah dan dijual kembali di indonesia dengan harga mahal. Disadari atau tidak, dunia pendidikan kita berada dalam dekapan globalisasi, yang dapat Memberi manfaat positif juga bisa mejadi bumerang dengan dampak negatifnya.
Globalisasi dan pendidikan baiknya dibenturkan, disaat yang bersamaan dielaborasi untuk mendapatkan pemahaman yang multi tafsir. Dampak yang di timbulkan akan beragam, inilah solusi alternatif yang dapat penulis rekomendasikan sehingga melahirkan kewaspadaan di satu sisi dan pemanfaatan disisi lainnya. Dalam hemat penulis, membenturkan globalisasi dan mengelaborasikannya pendidikan akan melahirkan gairah tersendiri, di antaranya adalah kewaspadaan yang sifatnya selektif dalam mengambil hal-hal yang baik dalam transfer budaya global. Memanfaatkan kecanggihan tekhnologi untuk kemudahan urusan-urusan pendidikan, seperti kemudahan mendapatkan referensi buku, artikel, akses, dan media pembelajaran yang menjadi keniscayaan akibat industrialisasi. Selain itu sikap memanfaatkan arus globalisasi yang tak terbendung lagi ini dengan cara memperkuat kultur budaya pekerti luhur untuk bersaing dengan seluruh Negera-Negara dan mampu menguatkan ekonomi politik secara internal, dan berbareng dengan Negara-Bangsa dunia lainnya untuk ikut melaksanakan keterbiban dunia secara eksternal.  Tidak bisa selamanya kita hanya menjadi negara semipheyiperi atau negara pinggiran.
Hal ini tercermin juga dalam undang-undang dasar negara republik Indonesia. Sehingganya, tidak mengherankan jika globalisasi dapat mejadi pisau bermata dua. Dampak baik yang ditimbulkan bisa berubah menjadi petaka yang melululantahkan peradaban yang sudah ada dan mengakar. Pendidikan yang disusupi globalisasi akan melahirkan tujuan dan orientasi pendidikan yang bermuara pada materialistik. Dan sikap masyarakat akan berubah menjadi sangat individualistik. Kiranya demikian dampak negatifnya, sedangkan globalisasi dalam dunia pendidikan akan melahirkan persaingan baik konsep maupun prakteknya. Tidak berhenti disitu. Penulis yakin betul bahwa, pendidikan dengan topangan globalisasi dapat menjadi pendongkrak guna mengisi kemerdekaan Indonesia umumnya, dan dapat menjadi senjata ampuh dalam memperbaiki tata sistem pendidikan khususnya. Kuncinya adalah dengan konsepsi pendidikan yang tepat dan ditopang dengan realisasi dari program yang telah direncanakan akan melahirkan manfat yang positif. (*)

Pilwako 2018, Tatong Bara Bisa Kendarai PAN

0
Tatong bersama Ketua DPW PAN Sulut Sehan Landjar

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Partai Amanat Nasional (PAN) rupanya masih membuka peluang bagi Ir Hj Tatong Bara jika akan mengendarai PAN pada Pemilihan Walikota (Pilwako) 2018 mendatang. Hal itu, tercermin dalam pernyataan ketua DPD PAN Kotamobagu Drs Hi Jainuddin Damopolii saat bersua dengan beberapa wartawan Rabu (17/08) kemarin.

Menurut Papa Et (sapaan akrab Jainuddin), siapa saja bisa mengendarai PAN untuk maju bertarung di pilwako mendatang. “Jika ada yang berminat, silahkan saja mendaftar,” kata Papa Et.

Kata Jainuddin, semua kader partai mempunyai hak mengendarai PAN, termasuk Tatong Bara. “Kalau ada komunikasi, yah bisa saja,” ujar Jainuddin.

Wakil Walikota Kotamobagu ini mengibaratkan, Partai mirip mobil berplat kuning (taksi), siapa saja bisa naik. “Meski begitu, kita tetap akan merekrut calon itu, yang sudah menjadi kader partai,” tuturnya.

Disisi lain, Jainuddin mengakui saat ini PAN szedang menyusun struktur kepengurusan DPD PAN Kotamobagu.

 

Tim Totabuanews

 

 

 

Pemilik Toko Tita dan Maneger PT Boum Resmi Jadi Tersangka

0

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Akhirnya Polres Bolmong menetapkan pemilik toko Tita TT alias Ti dan Manager PT Boum sebagai tersangkat. Penetapan keduanya sebagai tersangka, terkait kasus penemuan 262 karton Komix ilegal siap edar di salah satu gudang di kelurahan Tomuboi, kecamatan Kotamobagu Timur (Kotim) beberapa waktu lalu.

Kapolres Bolmong AKBP William Simanjuntak SIK MH melalui Kasat Narkoba Polres Bolmong AKP Hanny Lukas, saat ditemui Rabu (17/08/2016) sekitar pukul 19.00 wita mengatakan, setelah melakukan gelar perkara beberapa waktu lalu, satuan Narkoba sudah resmi menetapkan dua tersangka. “kami sudah tetapkan tersangka 2 orang, yaitu ON alias Win selaku menager PT Bom dan pemilik toko Tita, TT alias Ti,” ujar Lukas.

Lanjut Lukas,  sekarang ini pihaknya sudah memanggil dan memeriksa dua orang tersebut. “Kedua orang itu sudah resmi jadi tersangka, dan untuk itu kami masih akan melakukan perkembangan selanjutnya,” kata Lukas.

Lukas menambahkan kasus ini akan diusut sampai tuntas. “Karena mereka tidak memiliki izin yang akurat. Untuk undang undang kami kenakan, UU kesehatan nomor 36 tahun 2009,” jelas Lukas.

 

Peliput : Gerry Liangga

 

SULTAN BRUNEI : “SEMOGA INDONESIA SELALU DALAM BIMBINGAN ALLAH SWT”

0

TOTABUANEWS – INTERNASIONAL, Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah, Sultan dan Yang Di-Pertuan Brunei Darussalam , mengirim pesan ucapan selamat Hari Kemerdekaan ke-71 kepada seluruh bangsa Indonesia hari ini.
Seperti dilansir dari Brunei Times, Sultan mengirim pesan kepada Presiden Indonesia juga seluruh rakyat Indonesia. Dalam pesannya Sultan menyatakan puas dengan hubungan yang hangat dan kerjasamanya antara Brunei dan Indonesia selama ini.

Sultan juga mengatakan akan terus memperkuat hubungannya dengan Indonesia di tingkat bilateral, regional dan internasional.

Dalam mengakhiri pesannya, Sultan beserta keluarganya berdoa agar Presiden Jokowi dan beserta Ibu Hajah Iriana, pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia supaya selalu berada di bawah bimbingan Allah SWT.

Gubernur Berikan Remisi Bagi 1202 Napi di Sulut

0
Gubernur Berikan Remisi Bagi 1202 Napi di Sulut
TOTABUANEWS, MANADO – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang bertindak selaku Inspektur Upacara pemberian remisi umum kepada narapidana (napi) dan anak pidana pada peringatan ke-71 Hari Kemerdekaan RI, di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Manado Rabu (17/08/2016),
Upacara ditandai dengan Penyerahan Keputusan Kemenkumham RI Tentang pemberian remisi umum 17 Agustus 2016 kepada 1202 napi yang tersebar di 12 Lembaga Pemasyarakatan dan Rutan di Provinsi Sulut, serta pemberian uang jalan bantuan dari Gubernur Sulut kepada sejumlah narapidana yang telah selesai menjalani pidana (bebas).
Saat menyampaikan sambutan tertulis Menkumham Yasona H Laoly, Gubernur mengatakan, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) merupakan bagian dari warga negara yang tetap memiliki hak-hak yang mestinya dihormati dan dipenuhi.
“Penghormatan dan pemenuhan hak-hak tersebut harus terus dipertahankan dan diperjuangkan. Salah satu hak yang dimiliki oleh WBP adalah hak mendapatkan pengurangan masa menjalani pidana (Remisi),” kata Gubernur.
Lanjut Olly, remisi merupakan hak yang telah diatur secara tegas dalam Pasal 14 Ayat (1) UU No 12 Tahun 2015 Tentang Pemasyarakatan. Bahwa setiap napi mempunyai hak untuk mendapatkan pengurangan masa menjalani pidana.
Selain itu melalui pemberian remisi juga dapat mempercepat proses kembalinya napi dalam kehidupan masyarakat. Percepatan kembalinya napi dalam kehidupan masyarakat juga akan memperbaiki kualitas hubungan antara napi dan keluarga. “Karena, bagaimanapun seorang napi adalah bagian yang tak terpisahkan dari keluarga. Napi mempunyai kewajiban untuk menjalankan perannya sebagai anggota keluarga, segingga mereka dapat segera melanjutkan kehidupan secara normal dan mampu mengemban tanggung jawab uang ada di pundak masing-masing, baik sebagai anak, orang tua, maupun anggota masyarakat, sehingga akan tercapai tujuan dari sistem pemasyarakatan,” jelas Laoly seperti diuatarakan Olly Dondokambey.
Turut hadir Wagub Drs Steven Kandouw, Unsur Forkopimda Sulut serta para pejabat lingkup Kemenkumham Sulut dan Pemprov Sulut.
Peliput : David Rumondor

Mukercab GP Ansor Bolmut Sukses

0
Mukercab GP Ansor Bolmut Sukses
TOTABUANEWS, BOLMUT  –  Musyawarah kerja cabang gerakan pemuda ansor yang dilaksanakan di rumah makan Lavista Boroko selasa(16-8) sukses digelar. acara tersebut langsung di buka oleh ketua GP Ansor Bolmut Donal Lamunte.
Dalam sambutanya Donal Lamute mengatakan musyawarah kerja cabang ini merupakan bagian dari rutinitas tahunan dalam mengevaluasi apa-apa yang sudah terlaksana. “yang paling terpenting adalah mengembangkan organisasi lewat program dari masing-masing anak cabang  sehinga apa yang menjadi cita-cita organisasi akan bisa terlaksana dengan baik,”ucap Lamute.
Lamunte menghimbau kepada seluruh kader agar dapat membantu kinerja dari masing-masing anak cabang di tiap-tiap kecamatan agar dapat mengembangkan organisasi lewat ide-ide yang kreatif yang bertujuan positive.
Lamunte juga berharap para ketua-ketua pimpinan anak cabang yang berada di kecamatan agar dapat bersinergi dengan pemerintah setempat dalam acara-acara baik kepemerintahan maupun kemasyarakatan. “Karena menurutnya organisasi gp ansor mempunyai cita-cita yang sama  untuk memajukan kabupaten bolaang mongondow utara,” ucapnya
Dia juga menegaskan kepada para kader agar tidak terprofaksi oleh isu-isu negative yang bisa menghancurkan organisasi. “perlu di ingat bahwa organisasi gerakan pemuda ansor bukanlah organ yang tak mempunyai tujuan akan tetapi sebuah organisasi kepemudaan yang mengedepankan sifat toleransi yang bertujuan muliah untuk masyarakat bolaang mongondow utara,” tutup Lamute.
Sementara itu, sekertaris GP Ansor bolmut Ramdan Buhang SP menambahkan, kepada kader-kader agar dapat bekerja serius dalam memajukan roda organisasi. “Sehingga  apa yang menjadi cita-cita para leluhur dapat terwujudkan,”ujarnya
Buhang menegaskan kepada para kader yang tidak serius agar meninggalkan organisasi GP Ansor. karena menurutnya organisasi ansor bukan bahan percobaan untuk main-main. “Sebab organisasi ini bertujuan untuk kemaslahatan masyarakat bolaang mongondow utara,” tegas Buhang.
Fadlan Ibunu

Dihantar PDI-P ke Kursi Bupati, Paruntu Pilih Nahkodai Golkar Minsel

0
Dihantar PDI-P ke Kursi Bupati, Paruntu Nahkodai Golkar Minsel
TOTABUANEWS, MANADO – Meski dihantar oleh PDIP hingga terpilih kembali sebagai Bupati Minahasa Selaatan (Minsel) untuk periode ke dua 2015-2020, namun Christiany Eugenia Paruntu menentukan sikap politiknya tetap berada di Partai Golkar. Bahkan, Bupati yang berpasangan dengan sekretaris PDIP Sulut Frangki Wongkar ini terpilih sebagai Ketua Golkar Minsel secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah Partai Golkar Minsel ke 3 di Golden Charity Amurang (15/8).
Tetty Paruntu terpilih secara aklamasi dalam pandangan umum yang disampaikan oleh Ketua Ketua Pimpinan Kecamatan Partai Golkar dan organisasi sayap mendirikan dan didirikan Partai Golkar Minsel.
Terpilihnya Tetty Paruntu sebagai Ketua Golkar Minsel dengan sendirinya telah mengakhiri dualisme Partai Golkar Minsel.
Sebelumnya, seperti diketahui di Partai Golkar Minsel terjadi dualisme antara Jenny Johana Tumbuan dan Robby Sangkoy. Suasana Musda Golkar sendiri berlangsung cair.
Jenny Johana Tumbuan dan Robby Sangkoy yang bertikai terlihat akrab. Suasana rekonsiliasi terlihat jelas dalam Musda ini.
Terlihat hadir dalam Musda ini perwakilan dari DPP Golkar Wakil Sekjen Imanuel Blegur, Edison Masengi Sekertaris DPD I Golkar Sulut, Marlina Moha Siahaan, Karel Bangko, James Arthur Kojongian, Herry Kereh dan perwakilan pengurus Golkar Kabupaten/Kota se Sulut.
Peliput : David Rumondor

Merah Putih Berkibar di Dasar Laut Boltim

0
Merah Putih Berkibar di Dasar Laut Boltim
TOTABUANEWS, BOLTIM – Dalam rangka peringati Hari Kemerdekaan Nasional yang ke 71 tahun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) melalui Organisasi Persatuan Olahraga Selam Indonesia (POSI) Boltim, sukses mengibarkan bendera merah putih dari dasar laut. Pengibaran bendera ini dilakukan di pantai tanjung kotabunan. Dipimpin langsung oleh Awaludin Umbola merupakan komisioner KPU, dan Ikhsan Pangalima selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Boltim.
Pengibaran bendera berlangsung khidmat dan penuh haru. Pasalnya, dengan kegiatan tersebut,
rakyat Boltim mampu membuktikan kepada bangsa bahwa mereka pun bisa melakukan pengibaran bendera dari dasar laut seperti halnya di daerah lain.
Dalam penyampaiannya, Bupati Boltim Sehan Landjar yang juga bertindak sebagai Inspektur Upacara, mengaku bangga dengan apa yang dilakukan oleh POSI Boltim ini, “Nantinya lewat anggaran pergeseran, akan saya anggarkan pembelian 15 unit alat selat untuk POSI Boltim,” kata Bupati.
Disisi lain, Ketua Panitia Awaludin Umbola mengatakan, bahwa sebanyak 20 anggota POSI Boltim yang ikut berpartisipasi dalam pengibaran bendera ini, terlebih dahulu dilatih oleh POSI Sulut, “Alhamdulillah kita sukses melakukan pengibaran bendera dari dasar laut. Dan ini merupakan kerja keras dari semua anggota POSI serta dukungan dan bantuan dari semua pihak, terutama POSI Sulut,” katanya.
Terinformasi, Di wilayah Indonesia Timur, pengibaran bendera merah putih dari dasar laut hanya dilakukan di dua daerah, yakni di Raja Ampat dan Di Kabupaten Boltim.
Peliput : Dicky Mamonto

BERITA TERBARU