TOTABUANEWS.COM, Bolmong – Tuntutan warga di wilayah Dumoga Raya, agar bisa dijadikan wilayah sendiri, dalam hal ini Kabupaten Bolmong Tengah, rupanya sudah mulai menuai kekecewaan. Terbukti, Senin (16/09) kemarin, ratusan warga di wiulayah itu, melakukan aksi penutupan (blokir) ruas jalan.
Aksi pemblokiran jalan oleh warga Dumoga raya merupakan bentuk protes yang mereka lakukan karena sampai saat ini rencana pemekaran Kabupaten Bolteng belum juga terealisasi.
Ratusan warga Dumoga menuntut kepada Bupati Bolaang Mongondow H Salihi B Mokodongan untuk mempercepat proses pemekaran. Warga sangat menyayangkan dalam kunjungan Bupati Bolmong ke Jakarta beserta Ketua DPRD Bolmong tidak pernah membahas pemekaran Dumoga Raya.
Kordinator Lapangan, aksi tersebut Zainal Mokoagow mengatakan, pemblokiran jalan tersebut akan dilakukan terus, sebelum Bupati Bolaang Mongondow, Salihi B Mokodongan mengambil keputusan secepatnya, “Kami warga Dumoga Raya membawa kepentingan bersama. Sebelum bupati tiba di tempat ini kami tidak akan membuka jalan masuk bagi kendaraan,” tegas Zainal.
Selain jalan masuk warga juga menutup fasilitas pemerintah daerah berupa kantor Camat Dumoga Barat, “Kami juga memblokir fasilitas pemerintah secara bertahap satu persatu dan dimulai dari Dumoga barat, selanjutnya akan ke kecamatan-kecamatan lainnya,” ucap Zainal.
Dalam pantauan media ini, kendaraan baik roda dua maupun roda empat macet total, tidak ada yang bisa melewati jalur yang dipalang oleh warga. Dari informasi yang diperoleh, aksi pemblokiran jalan tersebut dimulai Senin (16/09) sekitar pukul 10.00 WITA sampai sore hari dan akan berlangsung terus selama sepekan sebelum ada kepastian diperoleh warga. (chan/jun)