Totabuanews.com, Kotamobagu – Suasana mendung menyelimuti wilayah Bolmong Raya, Rabu (19/12) kemarin, terlebih Kelurahan Mongkonai. Pasalnya, salah satu putra terbaik asal Mongondow, Ipda Mundung Mokodompit, yang bertugas di Polres Pohuwato Polda Gorontalo, meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya. Mirisnya, meninggalnya almarhum justru sesaat menjelang usainya pelatihan yang digelar di SPN Karombasan Manado.

Pantauan totabuanews, kepergian almarhum jelas saja menimbulkan duka yang mendalam, bukan hanya dari pihak keluarga namun juga jajaran Polres Bolmong. Hal ini tercermin dari pernyataan Wakil Kepala Polres Bolmong Kompol Rustanto SIK, yang menyampaikan duka yang mendalam dan rasa bangga atas pengabdian Almarhum selama menjadi anggota Polri.

” Saya atas nama Institusi turut berduka cita dan sekaligus ucapan terima kasih atas pengabdian Almarhum selama menjadi anggota polri ” ujar Rustanto.

Diketahui almarhum meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara Manado Selasa (18/12/2012) sekitar pukul 18.00 Wita karena sakit. Almarhum yang Lahir 13 April 1979 kotamobagu meninggalkan seorang istri dan 2 orang anak. Almarhum saat ini baru saja menyelesaikan pendidikan Sersan Alih Golongan (SAG) di SPN karombasan anggkatan 2012 yang dalam waktu dekat akan dilantik. Suasana pemakaman pun diwarnai dengan upacara kemiliteran yang dipimpin langsung oleh Wakapolres Bolmong Kompol Rustanto SIK. (Dadang/Konni)

Totabuanews.com, Tutuyan – Realisasi proyek swakelola melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) yang di tata di Dinas Pendidikan Boltim, terlihat tak sesuai harapan. Pihak Dinas sendiri, sebelumnya menyatakan realisasi proyek swakelola itu sudah selesai dan sudah rampung, akan tetapi kenyataan di lapangan tak demikian. Bahkan ada yang menyebutnya amburadul.

Sehingga hal itu menepis pernyataan Kepala Bidang Pendidikan Sekola Dasar (Dikdas), Saprudin Mokoagow sebelumnya. Dimana kepada publik lewat media massa, bahwa realisasi proyek swakelola sudah rampung dan sudah selesai tepat waktu.

Pengakuan panitia bentukan sekolah, yang mengawasi proyek tiga ruangan SDN I Nuangan I bernama Muksin Makalalag ketika bersua dengan sejumlah wartawan di kantor Dinas Pendidikan, Rabu (19/12/2012), proyek fisik tiga bangunan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 297 juta lebih, sampai sekarang tidak bisa dipakai.

“Bayangkan tiga ruangan saja belum bisa dipakai, sebab pengerjaannya belum selesai,” tegas Muksin.

Senada diungkapkan salah satu Panitia Mujakir Gonibala. Menurutnya untuk bahan bangunan sendiri hanya menggunakan bahan bangunan yang digunakan sebagian bekas. “Atapnya saja masih menggunakan atap yang lama, dah hal itu sudah pernah disampaikan kepada kepala sekolah agar menegur pihak pekerja, Namun sayangnya tidak diindahkan,” ungkap Gonibala.(Edmon/Konni)