Totabuanews.com, Kotamobagu – Kehadiran figur Drs Andi Ladu Manoppo MM dalam kanca politik pemilihan Walikota Kotamobagu periode 2013-2018, disambut positif oleh hampir semua elemen masyarakat di wilayah itu.

Mulai dari pedagang, LSM, birokrat, tokoh agama, tokoh masyarakat hingga masyarakat kecil pun mendukung sosok Papa Susan, untuk bertarung merebut kursi nomor Satu yakni Walikota Kotamobagu.

Sebut saja, Herri Damolawan warga Kotamobagu menilai bahwa kehadiran Andi Ladu di Pilwako nanti, cukup diperhitungkan.

“Dia sudah memiliki basis masa yang jelas dan keluarga besar di Kotamobagu, serta didukung oleh sejumlah etnis. Yakni entin Jawa, Bugis, Gorontalo, Sanger, Minahasa dan Mongondow yang ada di Kotamobagu,” ungkap Herri.

Selain itu, Herri mengatakan figur Andi Ladu yang dikenal sebagai pelaku Sosial, juga bisa dikatakan sebagai figur baru dalam dunia Politik, “Sehingga, figur seperti ini yang layak dijadikan pemimpin, sebab apabila dirinya terpilih, dia akan lebih mengutamakan kepentingan rakyat,” tegas Herri.

Diketahui, Andi Ladu bakal diusung oleh sejumlah partai yang memiliki perwakilan di DPRD Kotamobagu. Hal itu sebelumnya dibenarkan oleh ketua DPD PPRN Kotamobagu Arfandi Matara.

“Untuk posisi PPRN akan mengusung Andi Ladu di Pilwako 2013. Bahkan saya juga sudah menghubungi teman-teman dipartai lain yang memiliki keterwakilan di DPR. Dan mereka meresponnya dengan baik,” katanya.

Namun, Matara sendiri belum bisa menyebutkan bahwa partai-partai mana yang kemungkinan akan berkoalisi dengan PPRN mengusung Andi Ladu. Sebab menurutnya hal itu masih bersifat rahasia, “Belum saatnya untuk di publikasikan, tunggu saja,” tutup nya dengan senyum. (Konni)

Totabuanews.com, Kotamobagu – Sifat yang selalu dekat dengan masyarakat tanpa membedahkan suku, etnis, agama bahkan status sosial, tetap melekat dalam diri MSL (Muh Salim Landjar). Terkini, figur merakyat ini berbaur bersama umat Kristiani di Kelurahan Tumubui Kecamatan Kotamobagu Timur, Jumat malam (14/12) pekan lalu.

MSL bahkan didaulat menjadi pembicara pada acara Pohon Terang menyambut Natal 25 Desember 2012 dan Tahun Baru 1 Januari 2013, yang dilaksaakan di kediaman Pnt M Gultom.

Hadir bersama timnya, calon walikota Kotamobagu ini disambut antusias oleh ratusan warga Tumubui yang hadir dalam acara tersebut.

Dalam penyampaiannya, MSL mengatakan sumber kedamaian adalah Agama, dan kita umat manusia memiliki panutan yang sama. “Satu contoh, di mana Yesus Kristus yang diyakini umat Kristiani adalah pembawa kedamaian, sedangkan oleh umat Muslim adalah Nabi Isa AS juga adalah pembawa perdamaian di muka bumi,” jelasnya.

Contoh lain. lanjutnya, bahwa persaudaraan umat Kristiani dan Muslim sudah terjadi di jaman Nabi Muhammad SAW. “Ketika itu umat Muslim di kota Mekah ditindas kaum Kafir Kurais, dan Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat muslim itu untuk berlindung kepada seorang Pendeta. Sehingga saya pun berharap agar kerja sama dan hubungan baik yang dicontohkan dari awal ini, perlu kita pertahankan hingga akhir jaman,” tuturnya.

Selain itu, MSL pun mengucapkan terima kasih atas penghargaan serta dukungan dari mereka, sehingga juga dia diberikan kesempatan untuk berbicara pada acara tersebut. “Ini sudah menunjukkan bahwa kerja sama serta saling menghargai dan menghormati antara umat beragama, masih tertanam di tengah masyarakat Kotamobagu,” tandasnya seraya berharap agar kerja sama seperti ini juga masih tetap terjadi diluar daerah, bahkan dibelahan dunia. (Konni)

Totabuanews.com, Molibagu – Pekerjaan pembuatan Jembatan oleh PT J Resource Bolmong yang terletak di desa Matandoy Kecamatan Pinolosian Timur (Pintim) dikabarkan tak mengantongi ijin. Hal ini pun langsung menuai sorotan dari sejumlah kalangan.

Bahkan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Bolsel,melalui kabid Amdal Nasrun Paputungan kepada wartawan kemarin megatakan, pekerjaan pembuatan jembatan yang sementara dilakukan oleh PT JRBM tidak melalui kajian amdal. “Sehingga Pembuatan jembatan itu bisa dikatakan ilegal,” tegas Nasrun.

Lanjutnya lagi, hingga saat ini PT JRBM belum melapor secara resmi kepada pemkab Bolsel.

“Mereka datang seenaknya membangun armada pelabuhan milik perusahaan sementara mengabaikan aturan yang diterapkan oleh pemkab Bolsel,”tutur Nasrun.

Untuk itu dalam pelaksanaan tersebut Nasrun menegaskan agar pihak perusahaan harus segera ada Penghentian pelaksanaan pekerjaan sebelum memiliki ijin Amdal .”Sudah ada juga penegasan dari dekab Bolsel untuk tidak membiarkan pekerjaan tersebut berlanjut sebelum memiliki ijin amdal,”tegas Nasrun.

Sementara dari pihak perusahaan sendiri hingga berita ini diturunkan belum ada yang bisa di konfirmasi. (Chandra/Konni)

Totabuanews.com, Boroko – Kasus pengadaan mobil dinas (mobnas) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Kas Daerah (DPPKAD) yang kini telah menyeret tiga orang tersangka yakni MGG, 16 DES 2012 alias Leo, SM alias Suwondo dan DB alias Dedi, kini terus dalam pengembangan.

Hal ini seperti dikatakan olek Kepala Kejaksaan Negeri Cabang Boroko, M Suranta Ginting kepada Media Totabuan, Minggu (16/12) kemarin.

“Hingga saat ini kasusnya masih dalam pengembangan terkait data-data dan barang buktinya,”kata Ginting.

Lebih lanjut, Ginting menambahkan hingga saat ini ketiga tersangka sudah ditahan oleh pihak Kejari bersama dengan barang bukti yang berupa Mobil Dinas yang menjadi pokok permasalahan kasus ini.

“Kita terus memacu percepatan proses kasus ini, agar bisa secepatnya dilimpahkan ke pengadilan untuk menghadapi persidangan,” tandasnya.

Diketahui, kasus pengadaan Mobil Dinas Merek Pic Up DB 86XXF berwarna putih ini, sejauh ini sudah memakan 3 orang tersangka. Dimana kasus pengadaan mobnas ini, kedapatan dalam pembelian mobnas tersebut, tersangka membelinya hanya membeli mobil yang diduga bekas, dengan harga Rp 88 juta. (Meyki/Konni)

Totabuanews.com, Tutuyan – Sungguh mengherankan, betapa tidak ternyata masih ada Pimpinan SKPD di Boltim yang tak tahu membuat Rencana Kerja Anggaran (RKA).

Hal ini dibenarkan langsung Bupati Boltim Sehan Landjar kepada sejumlah wartawan baru-baru ini. Sehan pun mengaku sangat menyesalkannya.

“Sangat disesalkan karena masih ada pimpinan SKPD selaku pengguna anggaran, tapi tak mampu buat program (baca RKA, red). Yang lebih aneh lagi, mereka ada yang menyandang titel S-2 (magister) bahkan doktoral (S-3),” gerutu Landjar.

Landjar menegaskan, pihaknya akan mengevaluasi kinerja para pejabat tersebut. Kalau pun mereka belum juag punya kemampuan, maka harus siap dicopot. “Mulai saat ini, saya akan melakukan evaluasi setiap hari. Jadi mana SKPD yang programnya jalan di tempat, sudah pasti akan diganti. Karena Boltim bukan butuh pimpinan yang memiliki gelar, tapi pejabat yang cerdas yang bisa membuat Boltim mandiri dan berdaya saing,” tandasnya. (Edmon/Konni)