Beranda blog Halaman 4491

Usulan Pemekaran Kecamatan Poigar Diproses

0
Deker Rompas

TOTABUANEWS, BOLMONG – Kecamatan Poigar, yang memiliki sedikitnya 20 desa, tidak menutup kemungkinan, tahun depan bakal dimekarkan. Pasalnya, sejak tiga tahun lalu, usulan pemekaran kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Minahasa Selatan itu, telah dimasukan.
Camat Poigar, Deker Rompas SE MM, ketika dikonfirmasi Selasa kemarin mengatakan, jika usulan pemekaran tersebut, merupakan keinginan masyarakat. “Itu (pemerkaran, red) adalah aspirasi masyarakat sejak lama. Dan infonya tahun depan akan dibahas aturannya atau Perda oleh DPRD dan Pemkab Bolmong, soal pemekaran Kecamatan Poigar,” kata Rompas.

Lanjutnya, sesuai dengan administrasi, Kecamatan yang dipimpinnya tersebut, sudah layak dimekarkan.
“Kecamatan Poigar terdapat 20 desa. Dan setiap kecamatan jika dimekarkan diusulkan 10 desa dengan batas kecamatan berada di Desa Wineru dan Desa Nonapan,” tuturnya.

Selain itu, di Kecamatan Poigar, masih terdapat sejumlah desa yang sudah layak dimekarkan. “Desa saja ada beberapa yang bisa di mekarkan seperti Wineru,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi I DPRD Bolmong, Marten Tangkere, ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya usulan pemekaran kecamatan Poigar. “Iya dalam usulan untuk dibahas menjadi Perda tahun 2016, ada sekitar 16 usulan dan untuk pemekaran ada beberapa usulan diantaranya, Kecamatan poigar dan Kecamatan Lolak,” tutur Tangkere.
Lanjutnya, selain usulan pemekaran Kecamatan, juga ada usulan pemekaran desa. “Semua masih akan dibahas dan semua ada peluang dimekarkan,” kata Tangkere.

Lanjut politisi Golkar asal Kecamatan Poigar ini, untuk usulan pemekaran Kecamatan Poigar, sudah lama. Namun, karena adanya moratorium, jadi usulan pemekaran masih belum dibahas. “Tiga tahun lalu, usulan pemekaran Kecamatan Poigar sudah ada. Tapi, karena waktu itu terdapat moratorium pemekaran, jadi masih ditunda pembahasan semua usulan pemekaran,” tukasnya.

 

 

Konni Balamba

 

 

RS Datoe Binangkang Tolak Pasien BPJS

0
Pemkot Desak RSUD Bolmong Segera Pindah Akhir Tahun

TOTABUANEWS, BOLMONG— Kabar tak sedap kembali menyeruak dari program pemerintah pusat, Jaminan Kesehatan Masyarakat (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Seorang pasien rujukan dari Rumah Sakit (RS) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) ditolak RS Datoe Binangkang. Alasannya, ruangan penuh.

Anita Dadu, Warga Desa Totolotoyon Kecematan Pinolosian, menuturkan, suaminya Aditia Sondakh pasien JKN BPJS yang ditolak, Minggu (27/12), mengeluhkan sakit yang luar biasa di bangian pinggang kanannya. Ia kemudian membawa suaminya ke Puskesmas Pinolisian. Mendapat perawatan selama 5 jam, pasien kemudian dirujuk ke RS Bolsel di Kecamatan Bolaang Uki.

Alat kesehatan yang kurang memadai, ditambah sakit yang tak kunjung berkurang, pasien kembali dirujuk ke RS Kotamobagu.

Bermodal kartu BPJS, Anita terbebas dari biaya Ambulance yang merujuk suaminya ke RS Kotamobagu.

Sayangnya, tiba di RS Kotamobagu, petugas mengatakan, ruangan penuh. Hingga pasien dibawa ke RS Datoe Binangkang.

Sesampainya, petugas kesehatan yang ikut merujuk, meminta pasien dan keluarga untuk tetap di dalam ambulance. Alasanya, perawat tersebut ingin memastikan apa ada ruangan kosong.

Beberapa menit kemudian, perawat tersebut meminta keluarga untuk turun karena petugas kesehatan di UGD Datue Binangkang mengaku ada ruangan kosong. Sayangnya, saat akan melakukan pendaftaran dengan kartu BPJS, tiba-tiba petugas kesehatan mengatakan, ruangan sudah penuh.

“Maaf ruangan sudah penuh, coba di rumah Monompia (Salah satu rumah sakit swasta) di sana juga menerima pasien BPJS,” kata Anita, mengulangi kalimat petugas UGD RS Datoe Binangkang.

Mendegar hal itu, Anita naik pitam. Menurutnya, jika memang sudah penuh kenapa tidak dikatakan dari awal. “Itu sudah jelas penolakan. Awalnya ada ruangan kosong, tapi saat mau mendaftar baru dibilang penuh,” ucap Anita.

Dikatakannya, jika memang ruangan untuk pasien BPJS penuh, tidak bisakah RS menawarkan untuk beralih ke pasien umum? Apalagi, saat itu kondisi suaminya sangat kesakitan. “Sepanjang jalan suami saya menjerit kesakitan. Tidak bisakah mereka (petugas kesehatan) menanganinya dulu? Dengan tawaran beralih ke pasien umum,” kata Anita.

Kesal, Anita memilih membawa suaminya ke salah satu RS swasta di Kotamobagu.

Hal tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak. Di antaranya, lembaga swadaya masyarakat (LSM) Gerakan Cinta Tanah Air (Garputala) Adri Paputungan.

“Saya pribadi sangat kecewa dengan sikap petugas rumas sakit. Ini sudah berulang kali terjadi. Harusnya ada ketegasan dari pemerintah daerah untuk mengevaluasi kinerja direktur rumah sakit,” kata Adri.

Menurutnya, jika memang ada penolakan seperti itu, harusnya dari awal Pemkab tidak menerima program pemerintah pusat, masuk  ke Bolmong. “Upaya Pemkab mendukung program pemerintah pusat tidak tergambar. Padahal ini mengenai keselamatan jawa seseorang,” ujarnya.

Terpisah, Kadis Kesehatan Bolmong Rudiawan menjelaskan, untuk rujukan pasien BPJS harus lewat internet melalui sistem P Care untuk memastikan RS tujuan penuh atau tidak. “Apalagi ada 154 penyakit yang tidak boleh dirujuk untuk pasien BPJS,” terangnya.

Menganai status pasien beralih ke pasien umun, Rudiawan menuturkan, itu bisa saja. “Itu bisa tidak pakai BPJS dan statusnya pasien umum. Informasi lebih lanjut hubungi petugas BPJS,”tuturnya.

 

 

Tim Totabuanews

Mendagri Tjahjo Kumolo Pastikan Sehan Landjar Dilantik Januari

0
Mendagri Tjahjo Kumolo

TOTABUANEWS, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjaoh Kumolo memastikan bahwa pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih Boltim Sehan Landjar – Rusdi Gumalangit, akan dilakukan pada Januari 2016 mendatang.

Hal itu tercermin dalam pernyataan Mendagri terkait agenda pelantikan kepala daerah hasil Pilkada Serentak 9 Desember 2015 lalu. “Saya sedang mempersiapkan diskusi rapat pimpinan (rapim) dan kalau bisa dibagi dua tahap. Bagi daerah yang tidak ada sengketa pilkada kalau bisa akhir Januari (pelantikan) dan kalau daerah yang ada sengketa menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) akhir Maret,” kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (29/12/2015).

Seperti dilansir dari media online Detik.com, Tjahjo optimistis tak akan banyak yang peserta pilkada yang bersengketa dan akhirnya menunda pelantikan karena menunggu putusan MK. “Jangan sampai pilkada serentak mengganggu keputusan di daerah,” sambungnya.

Ia berharap pelaksanaan pilkada di 5 daerah yang ditunda sebelumnya bisa dilakukan sebelum Maret.  “Soal mau dibuat serentak atau tidak itu keputusan KPU. Mudah-mudahan tidak melebihi Maret supaya bisa ikut dilantik bareng,” ujarnya.

Saat ini MK menerima sekitar 88 kasus sengketa pilkada dari pelaksanaan pilkada serentak.  Berikut jadwal penyelesaian sengketa pilkada di MK:

Diketahui sebelumnya KPU Boltim telah menetapkan Sehan Landjar dan Rusdi Gumalangit sebagai calon bupati dan wakil Bupati terpilih. Penetapan kepada Sehan – Rusdi oleh KPU dianggap tidak bermasalah, karena ada gugatan dari pasangan lain.

 

 

Sumber: Detik.com

Senyum Duka di Penghujung Tahun

0
Konni Balamba

Oleh: Konni Balamba

MUNGKIN benar ungkapan dari beberapa orang tua terdahulu, jika ‘kesenangan (senyum) yang berlebihan bisa membawa duka’. Fenomena ini terpampang jelas dalam hajatan lima tahunan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Betapa tidak, pesta demokrasi kerakyatan untuk memilih pemimpin baru di ujung timur wilayah Bolaang Mongondow Raya itu, seolah membetot perhatian dari sebagian besar masyarakat Sulawesi Utara.

Bukan hanya sekedar pesta rakyat biasa. Itu mungkin yang bisa terlihat dari fenomena demokrasi lima tahunan di wilayah tersebut. Yach, gesekan yang mengarah ke konflik horizontal antar warga, kerap terjadi di wilayah itu. Persoalannya pun hanya sepele, yakni dukung mendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati idola mereka. Mirisnya, di tengah-tengah gesekan tersebut, ‘senyum’ sumringah dari salah satu pasangan calon pemimpin di daerah itu terlihat jelas.

Bak, sudah memenangkan kompetisi, pasangan yang diusung oleh kelompok penguasa dengan berbagai ‘backing’ elite politik yang katanya, memiliki kekuatan secara kapitalistik yang cukup kuat terkesan ikut ‘memanaskan’ gesekan antar pendukung itu. Peta konflik antar pendukung berhasil dilakukan, dan senyum dari pasangan calon yang merekayasa hal itu pun kian mengembang. Secara kalkulasi matematika politik, peta konflik itu bisa saja dilakukan, dengan tujuan mengestimasi jumlah dukungan yang berpeluang diraup, guna memenangkan perebutan kursi kekuasaan.

Tidak berhenti sampai disitu, ‘senyum’ itu pun kian mengembang setelah lontaran fitnah keji mulai digulir. Dari rekayasa insiden penganiayaan bocah, hingga tudingan pasangan calon ‘kom kom ci’ ke salah satu kandidat kepala daerah. Hasilnya, cukup memuaskan. Fitnah tersebut lantas berjalan bagai air bah, yang siap menerjang siapa saja yang berusaha membendung isu tersebut. Kemenangan kedua bagi pasangan dengan ‘senyum’ kemunafikan kian menjadi. Sayangnya, pada etape ketiga dalam rekayasa politik pasangan penuh ‘senyum’ itu berubah drastis. Senjata pamungkas, dengan bermodalkan kunci brankas yang cukup banyak untuk memenangkan akhir kompetisi tersebut meleset.

Yach, ‘mandi uang’ yang awalnya akan dilakukan, guna membeli ‘moral’ masyarakat dalak Pilkada di Boltim, mencapai titik balik. Peta konflik yang awalnya dilakukan untuk memetakan pendukung, berhasil penuh. Terciptanya militansi yang kuat di tengah-tengah masyarakat untuk terus menjaga dukungan mereka membuat kunci brankas yang terbuka begitu banyak tidak mampu tersalur maksimal.

Fitnah yang awalnya digelondongkan guna membunuh karakter salah satu pasangan calon, akhirnya berbuah simpati yang luar biasa. Modal berupa kapital murni yang disediakan untuk memenangkan kompetisi di titik akhir perebutan kekuasaan, terbendung oleh kekuatan rakyat. Dan akhirnya Senyum yang mengembang dari awal pertandingan mulai meredup, seiring waktu yang kian dekat dengan penghujung tahun. Kekelahan telak, dengan selisih suara yang cukup besar menyisakan duka yang mendalam.

Namun, lepas dari hal diatas, fenomena politik di ujung timur wilayah Bolaang Mongondow Raya itu, tentu merupakan dinamika yang luar biasa dan dapat diambil pelajaran. Dimana, daerah yang awalnya dipandang ‘sebelah mata’ dari sisi kualitas Sumber Daya Manusianya (SDM) itu mampu menunjukkan, betapa ‘mimpi’ untuk memiliki pemimpin yang merakyat, tak harus terbeli dengan uang dan tekanan kekuasaan. Pilkada telah berakhir, senyum duka di penghujung tahun tentu masih terasa. Pesta kemenangan pun masih menggema, namun kepastian akan masa depan Boltim tentu masih menyisakan tanda tanya, bagi mereka yang saat ini tersenyum maupun merasakan luka. Meski demikian, Harapan akan pemimpin pemegang amanat rakyat untuk bisa membawa perubahan di wilayah perbatasan itu, tentu tak bisa pupus begitu saja. (*)

 

 

2 Pasang Kumpul Kebo dan 11 Pemuda Terjaring Razia

0

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU — Dalam rangka mewujudkan cipta kondisi jelang akhir tahun, serta menjaga kondusifitas wilayah pasca pelantikan Sangadi, Aparat gabuangan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), TNI, Polri dan Polisi Militer (POM) Kota Kotamobagu Senin (28/12/2015) malam, melakukan razia kos-kosan dan patroli keliling di sejumlah wilayah di Kotamobagu.

Hasil dari razia tersebut, setidaknya ada 11 muda-mudi yang berhasil diamankan aparat gabungan dan dibawah ke kantor Satpol-PP Kotamobagu untuk diberikan pembinaan. Selain 11 pemuda, petugas juga mengamankan pasang kumpul kebo.“Setelah kita rapatkan bersama , baik dari Polres dan satuan lain (TNI/POM), kita sepakat untuk melakukan langkah pembinaan, namun untuk memberikan efek jera. Pihak keluarga juga akan kita hubungi, sehingga proses pembinaan tak hanya sampai di Pol-pp, namun sampai ditingkat keluarga. Biar kleuarganya juga tau apa yang dilakukan anak mereka,” kata Kasat Pol PP Sahaya Mokoginta.

Dirinya menambahkan, razia ini akan terus dilakukan hingga perpisahan tahun, tanggal 1 Januari 2016.  “Giat terus dilakukan hingga hari H (tahun baru), sehingga itu kita akan terus berkoordinasi dengan aparat Kepolisian dan TNI demi mewujudkan kenyamanan seluruh warga Kota Kotamobagu jelang pergantian tahun nanti,” tambahnya.

 

 

Gian Limbanadi

 

Pasar Poyowa Kecil Diresmikan, Walikota Harap Beri Keuntungan Bagi Pedagang

0

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU — Walikota Kotamobagu, Ir. Tatong Bara, Senin (28/12), meresmikan Pasar Poyowa Kecil Kecamatan Kotamobagu Selatan. Dalam sambutannya, Walikota Kotamobagu mengatakan bahwa pembangunan Pasar Poyowa Kecil, merupakan salah satu upaya dari Pemerintah Kota Kotamobagu, dalam rangka memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat di Kota Kotamobagu, terutama untuk menyediakan fasilitas pusat perbelanjaan berupa Pasar Tradisional yang lebih Respresentatif.

“Pemerintah Kota Kotamobagu juga bertekad untuk terus melakukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan peran strategis pasar, sebagai sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat, penyedia kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari – hari, pusat informasi pasar, maupun sarana pengendali, Monitoring harga 9 bahan pokok dan bahan pangan lainnya,” terang Walikota.

Walikota juga menghimbau kepada seluruh pedagang di Pasar Poyowa Kecil, agar benar – benar dapat memanfaatkan lokasi usaha ini dengan sebaik – baiknya, dalam rangka meningkatkan hasil usaha dan memberikan keuntungan yang sesuai keingan dan harapan para pedagang, serta seluruh masyarakat Kota Kotamobagu. Kegiatan peresmian Pasar Poyowa Kecil tersebut, juga dihadiri Wakil Walikota Kotamobagu, Drs. Jainuddin Damopolii, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), dan sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah Kota Kotamobagu.

 

 

GIan Limbanadi 

Walikota Lantik 15 Sangadi Terpilih se – Kotamobagu

0

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU — Walikota Kotamobagu, Ir Tatong Bara, Senin (28/12), melaksanakan pengambilan sumpah dan pelantikan terhadap 15 Sangadi se – Kota Kotamobagu, hasil pelaksanaan Pemilihan Sangadi yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Walikota dalam sambutannya mengatakan bahwa, agenda pelaksanaan pemilihan Sangadi merupakan sebuah Instrument dalam memilih pemimpin, sehingga dengan dilantiknya Sangadi pada hari ini, maka tidak ada lagi perbedaan di tengah – tengah masyarakat. “Pemilihan Sangadi bukan soal siapa yang kalah maupun kalah, sebab pemilihan Sangadi adalah sebuah proses untuk memilih pemimpin di desa. oleh karena itu, Sangadi dan seluruh masyarakat harus bersatu dan bekerja keras untuk membangun desa,” ujar Walikota.

Walikota juga meminta kepada seluruh Sangadi yang baru dilantik, agar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai seorang aparatur pemerintah ditingkat Desa. “Laksanakanlah amanah sebagai Sangadi dengan sebaik mungkin dan penuh rasa tanggung jawab, serta tentunya selalu mengedepankan kepentingan masyarakat diatas segala – galanya,” Imbau Walikota.

Pada kesempatan tersebut, Walikota juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada para penjabat Sangadi, yang telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik, sehingga pelaksanaan roda pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat hingga pada proses pemilihan Sangadi definitif, dapat berlangsung dengan baik. “Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh panitia pemilihan Sangadi, aparat keamanan dan seluruh masyarakat, yang telah menyukseskan jalannya agenda pemilihan Sangadi se – Kota Kotamobagu, yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu,” ujar

Walikota. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula kantor Walikota Kotamobagu tersebut, juga dihadiri Pimpinan dan sejumlah anggota DPRD Kotamobagu, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan para aparatur pemerintah dilingkungan Pemerintah Kota Kotamobagu.

 

 

Gian Limbanadi

Rudi: Saya Tak Pernah Perintah Alheid Laporkan Sehan Landjar

0
Ruddy Mokoginta

TOTABUANEWS, BOLTIM – Laporan Ahmad Alheid terhadap Bupati Boltim terpilih Sehan Landjar ke Polres Bolmong terus berpolemik. Sebelumnya Alheid mengaku bahwa laporan tersebut atas perintah Pj Bupati Boltim Muhammad Rudi Mokoginta, kini dibantah.

Rudi Mokoginta kepada sejumlah wartawan membantah jika laporan yang dilayangkan Kabag Humas dan Protokoler Ahmad Alheid tersebut sama sekali tidak sangkut paut dengannya. Bahkan Rudi mengaku tidak pernah memerintahkan Ahmad Alheid untuk melaporkan masalah tersebut ke Polres Bolmong. “Saya tidak pernah mengarahkan Ahmad Alheid untuk melaporkan masalah tersebut ke Polres Bolmong. Kalaupun memang seperti itu, itu menjadi masalah pribadinya tidak ada sangkut pautnya dengan saya,” ungkapnya Rudi kepada sejumlah wartawan Senin (28/12).

Rudi menjelaskan, laporan tersebut pertama dilaporkan ke Panwas Boltim namun karena tidak memenuhi syarat hingga kasus tersebut kadaluarsa atau lewat tujuh hari. “Memang benar saya pernah melaporkan masalah tersebut ke Panwas Boltim namun itu dilaporkan sebelum Pilkada, dan karena tidak memenuhi syarat karena saya bukan warga asli Boltim, hingga kasus tersebut expire, dan saya sekali lagi tidak pernah memerintahkan Ahmad Alheid untuk melaporkan kasus tersebut ke Polres Bolmong,” ujarnya lagi.

Diketahui Ahmad Alheid oknum PNS Boltim melaporkan Sehan Landjar ke Polres Bolmong beberapa waktu lalu dan mengaku bahwa laporan tersebut atas perintah Pj Bupati Boltim Rudi Mokoginta. Ia mengaku hal itu bentuk loyalitasnya terhadap atasan dan atas perintah penjabat Bupati Boltim Muhamad Rudi Mokoginta.

 

 

Konni Balamba

 

Walikota Kotamobagu Gelar Safari Natal

0

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU — Walikota Kotamobagu, Ir. Tatong Bara dan Wakil Walikota Kotamobagu, Drs Jainuddin Damopolii serta sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah Kota Kotamobagu, Jumat (25/12) lalu, menggelar Safari Natal ke sejumlah tokoh dan pejabat dilingkungan Propinsi Sulawesi Utara.

Kegiatan Safari Natal tahun ini, diawali dengan kunjungan ke kediaman calon terpilih Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey SE, dan dilanjutkan ke kediaman Danlantamal Manado Laksamana Pertama. TNI. Manahan Simorangkir, Kapolda Sulut Brigjen. Pol. Drs. Wilmar Marpaung, SH, calon terpilih Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw, Danrem 131 Santiago, Brigjen. TNI. Sulaiman Agusto, dan Bupati Minahasa Tenggara, James Sumendap, SH.

Pada keesokan harinya, Walikota dan Wakil Walikota dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kotamobagu, juga melaksanakan Safari Natal ke kediaman Dandim 1303 Bolmong, Ketua GMIBM, Kapolres Bolaang Mongondow, Wakil Bupati Bolmong, Ketua DPRD Bolmong, sejumlah anggota DPRD Kota Kotamobagu dan tokoh masyarakat lainnya di Kota Kotamobagu.

Menurut Walikota Kotamobagu, kegiatan Safari Natal tersebut, dalam  rangka untuk lebih mempererat lagi jalinan kebersamaan, persaudaraan dan hubungan antar ummat beragama di Sulawesi Utara dan Bolaang Mongondow Raya pada umumnya. “Saya atas nama pribadi dan jajaran pemerintah Kota Kotamobagu menyampaikan Selamat Hari Natal 2015 dan selamat menyongsong Tahun Baru 2016,” ujar Walikota.

 

 

Humas Pemkot Kotamobagu

Tatong Kembali Terima Penghargaan dari Presiden Jokowi

0

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU  Walikota Kotamobagu, Ir Tatong Bara, Rabu (23/12/2015) lalu, menerima Penghargaan berupa Plakat Wahana Tata Nugraha (WTN) Tahun 2015 dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Penyerahan penghargaan Plakat WTN Tahun 2015 yang dilaksanakan di Istana Negara – Jakarta tersebut, diserahkan secara simbolis oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kepada Gubernur, Walikota dan Bupati penerima penghargaan WTN, atas kemampuan daerah serta peran serta masyarakatnya dalam membangun dan mewujudkan budaya keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, serta komitmen Pemerintah Daerah, baik Eksekutif, Legislatif dan penyedia jasa transportasi, dalam upaya untuk terus meningkatkan penyelenggaraan transportasi yang andal, baik sarana dan prasarana, yang berkelanjutan dan menjamin kesamaan hak pengguna jalan, serta mampu meningkatkan peran serta masyarakat terkait disiplin dalam berlalu lintas sehingga dapat terus menurunkan tingkat kecelakaan Lalu Lintas.

Walikota Kotamobagu usai menerima Plakat Wahana Tata Nugraha 2015 tersebut, juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat di Kota Kotamobagu, jajaran Dinas Perhubungan Kota Kotamobagu dan Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Bolmong, para pemerhati masalah Transportasi, penyedia jasa transportasi serta semua pihak, yang selama ini telah berperan dan berpartisipasi aktif dalam membangun dan menciptakan Keselamatan, Keamanan, Kenyamanan Jasa Transportasi yang efektif dan efisien untuk mewujudkan Zero Accident. “Pemerintah Kota Kotamobagu juga akan terus meningkatkan berbagai sarana dan prasarana transportasi, seperti trotoar untuk pejalan kaki, rambu – rambu lalu lintas, marka jalan, penerangan jalan umum, termasuk penyediaan transportasi dalam kota yang aman dan nyaman bagi masyarakat,” ujar Walikota.

Lebih lanjut dikatakannya, diraihnya penghargaan Plakat WTN 2015 tersebut, kiranya dapat menjadi motivasi serta pemicu dan pemacu bagi jajaran pemerintah dan seluruh masyarakat di Kota Kotamobagu, agar kedepan nanti Kota Kotamobagu dapat meraih penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha. Sementara itu, terkait dengan perbaikan system transportasi khususnya transportasi dalam Kota, yang hingga saat ini masih mengandalkan Becak Motor (Bentor), Kepala Dinas Perhubungan Kotamobagu, Agung Adati mengatakan bahwa, ada beberapa pilihan Moda Transportasi yang dapat digunakan di wilayah Kota Kotamobagu, seperti Metro Mini, Mikrolet, atau bahkan Bentor, yang tentunya telah dimodifikasi, sehingga memenuhi persyaratan teknis keselamatan pengendara dan penumpang, sebagaimana yang diamanatkan undang – undang 22 Tahun 2009. “Khusus untuk kendaraan roda tiga jenis Bentor, saat ini kami masih menunggu Prototype Bentor dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia,” terang Adati.

 

 

Konni Balamba

BERITA TERBARU