Beranda blog Halaman 4720

RBM Gelar Pelatihan Jurnalis

0
Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Totabuanews.com, Tutuyan – Kelompok Kerja (Pokja) Ruang Belajar Masyarakat (RBM) Boltim, Rabu (12/12) hari ini, akan menggelar pelatihan jurnalis bertempat di Balai Pertemuan Umum (BPU), Desa Motongkad Kecamatan Nuangan Boltim.

Hal ini seperti yang dikatakan Humas RBM Boltim Hendra Dj Damopolii SE, Kepada totabuanews, selasa (11/12/2012). Pihaknya mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari. “Pesertanya terdiri dari kader-kader pemberdayaan masyarakat se kabupaten Boltim sebanayk lima orang per kecamatan,” ungkap Hendra.

Lanjut Hendra mengatakan kegiatan pelatihan jurnalis ini merupakan program kerja dari Divisi pengembangan media RBM Boltim tahun anggaran 2012. “kegiatan ini dilaksanakan tak lain dalam rangka memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang apa dan bagaimana sesungguhnya peran media informasi dalam pembangunan,” terangnya.

Hendra juga menambahkan kegiatan ini juga untuk memberi pemahaman terkait peran media informasi dalam mengadvokasi kepentingan publik dalam semangat tranformasi dan transparansi demi keterbukaan publik sehingga para peserta juga akan dibekali dengan tekhnis dasar-dasar jurnalis.

“Untuk pematerinya akan kami datangkan para pelaku pers dan jurnalis yang cukup berpengalaman didunia media massa,” tutup Hendra.

Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana kegiatan Mudrik Mamonto menambahkan bahwa secara tehnis persiapan kegiatan ini sudah sangat matang. “Dimana pesertanya sebanyak 60 orang dan sebagai akomodasinya peserta akan tempatkan dirumah-rumah penduduk dan pematerinya akan ada juga dari kota manado,” ungkap Mudrik yang turut diaminkan sekertaris panitia Nunug Mokoginta.(edmon/idr)

Warga Paret Tuntut Cabut Ijin MPU

0
PT Meyta Perkasa Utama (MPU)

Totabuanews.com, Tutuyan – Untuk kedua kalinya, Warga Desa Paret Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) kembali menggelar demo di depan Kantor Pemkab,selasa (11/12/2012). Mereka menuntut pemerintah agar dapat segera mencabut ijin operasi PT Meyta Perkasa Utama (MPU).

Jika demo sebelumnya, para warga gagal bertemu dengan Bupati Sehan Landjar, pada demo kali kini para warga yang didominasi sejumlah ibu-ibu rumah tangga akhirnya bisa menemui langsung sang Bupati pertama pilihan rakyat Boltim tersebut.

Dalam penyampaiannya di hadapan Bupati, warga meminta pihak Pemkab Boltim dapat menseriusi masalah aktifitas pengerukan pasir besi yang dilakukan PT MPU dimana perusahaan telah melakukan sejumlah pelanggaran yang selama ini sudah sangat merugikan daerah khusunya warga desa paret ironisnya perbuatan perusahaan tersebut dilakukan berulang-ulang kali.

“Kami minta pak Bupati segera menutup aktifitas pertambangan pasir besi PT MPU,” ungkap para warga.

Mereka pun meminta kepada Bupati Sehan Landjar agar dapat menghentikan proses Hukum yang sedang dijalankan pihak kepolisian terhadap para warga paret yang diduga terlibat dalam aksi penyerangan ke PT MPU beberapa waktu lalu. “Pak Bupati juga harus menghentikan proses hukum yang dilakukan pihak kepolisian dalam hal ini Polda Sulut kepada warga paret,” pinta para warga paret.

Bupati Boltim Sehan Landjar dalam kesempatan itu langsung merespon permintaan para warga paret tersebut “Besok (Hari ini-red) saya akan layangkan surat penghentian sementara semua aktifitas PT MPU.” ungkap Landjar yang disambut warga dengan sangat gembira.

Lanjut Landjar, bila pihak perusahaan tidak mengindahkan surat tersebut maka Pemkab Boltim akan memproses masalah ini secara hukum. “Bila sudah turun suratnya lalu perusahaan masi melanjutkan aktifitasnya maka saya akan memproses masalah ini ke jalur hukum,” tegas Landjar.

Namun Eyang sapaan akrab Bupati Boltim tidak bisa memenuhi permintaan waga terkait menghentikan proses hukum terhadap warga paret. “Itu bukan rananya Bupati untuk menghentikan proses hukum terhadap sejumlah warga paret yang telah ditetapkan menjadi tersangka oleh pihak kepolisian namun saya sebagai Bupati akan berusaha memberikan bantuan hukum kepada warga paret,” terang Eyang.(edmon/idr)

Tambang Emas Motongkad Tak Kapok

1
Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Totabuanews.com, Tutuyan – Belum kapok-kapok juga. Demikian ungkapan yang selalu diucap sejumlah warga Desa Motongkad Kecamatan Nuangan, terkait aktivitas salah satu perusahaan tambang emas di kawasan perkebunan desa ini. Mereka juga mengindikasi, ada yang mem-back up perusahaan ini, sehingga meskipun selalu disorot, naun terkesan ‘masih sakti’.

Pasalnya kegiatan tambang yang dikelola oleh perusahaan perorangan milik salah satu warga keturunan yang dikenal dengan sebutan Ko’Afo’, masih terus berjalan. Padahal jelas aktivitas pertambanganya sudah dihentikan oleh Pemkab Boltim melalui Dinas Pertambangan.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, secara diam-diam perusahaan ini masih melakukan aktivitas pertambangan. Padahal kajian Amdal saja tidak ada sama sekali.

“Memang ini perusahaan nyandak kapok kang. Biar Pemkab Boltim so kase brenti mar dorang masih beraktivitas,” celetuk Sahril Mamonto, warga setempat.

Dikatkan, ternyata pihak perusahaan melakukan aktivitas penambangan pada malam menjelang pagi. “Dorang jaga ambe material deng dorang, bakarja kalu so amper siang,” beber Mamonto.

Yang mengejutkan, ia mengatakan sering melihat ada orang yang menggunakan seragam polisi berjaga-jaga saat perusahaan ini melakukan aktivitasnya.

Hal yang sama juga dikatakan Tokoh Masyarakat Motongkad Abdul ade Mokoagow. Bahkan Mokoagow menegaskan dalam waktu dekat ini akan bersama-sama dengan warga untuk turun langsung ke lokasi. “Ini ilegal. Pemerintah juga kami minta jangan tinggal diam. Kami sebagai tokoh masyarakat tidak akan membiarkan hal ini,” pungkas ade.

Sementara itu Kepala Dinas Pertambangan Hi.Jamalludin, mengatakan, pihaknya sejak dua minggu lalu sudah menyurat ke pihak Perusahaan agar segera angkat kaki dari lokasi. Sebab izin yang dikeluarkan adalah izin galian C bukan Izin Usaha Pertambangan (IUP).

“Kalu mereka masih beroperasi, tentu ada sanksi tegas yang akan dikenakan ke pihak perusahaan,” tandas Jamalludin. (edmon)

Batas Waktu Habis, Kantor Bupati Boltim Belum Selesai

0
Kantor Bupati Boltim
Kantor Bupati Boltim

Totabuanews.com, Tutuyan – Proyek Kantor Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) serta jalan masuknya, yang ditender pada tahap III kali ini terancama putus kontrak. Soalnya, batas waktu pekerjaan sudah habis sejak Sabtu tanggal 8 Desember lalu, namun pekerjaannya belum tuntas 100 persen.

Sesuai data yang diperoleh media ini, bangunan kantor dan proyek jalan tersebut dikerjakan oleh dua perusahaan. Masing-masing dua PT Nusantara Sejahtera Bersama (NSB) dan PT Vidi Karya.

PT NSB mengerjakan jalan kantor bupati dengan nilai kontrak Rp 8,2 miliar, dan PT Vidi Karya yang mengerjakan kantor bupati tahap ke 3 dengan nilai kontrak Rp 7,5 milar.

Di mana sampai Selasa kemarin, jalan yang dikerjakan oleh PT NSB baru mencapai 60 persen. Begitu juga dengan pekerjaan kantor bupati, baru mencapai 80 persen.

Dari pantaan wartawan, untuk proyek jalan menuju kantor bupati belum di aspal sama sekali, hanya pengerasan dan pembuatan pasangan jalan yang dikerjakan, untuk pekerjaan kantor bupati, masih ada beberapa pekerjaan kecil belum selesai. Sehingga hampir pasti kedua perusahaan tersebut, akan diputus kontrak.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Boltim, Minderd Mawu ST, saat dikonfirmasi menjelaskan karena pekerjaan kantor bupati dan pembuatan jalan, akan dipacu selesai sebelum tahun 2013, maka Pemkab Boltim akan memberikan tambahan waktu sampai 30 Desember 2012 ini. “PU akan memberikan tambahan waktu sampai akhir tahun, meskipun kontraknya telah habis . Akan tetapi, jika sampai waktu tersebut pekerjaan mereka tak juga selesai, kami akan langsung memutuskan kontraknya, dan dikenakan denda masing-masing Rp 7 juta dan Rp 8 juta perhari, sesuai kontrak anggaran,” tegasnya.(edmon)

6 Bulan Honda RSUDB tak Terima Gaji

0
Tahun Ini, RSU Datoe Binangkang Wajib Pindah !
Rumah Sakit Datoe Binangkang

Totabuanews.com, Kotamobagu – Jasa mereka dalam memberi pelayanan kepada orang sakit, hingga akhirnya sembuh dan dapat menikmati hidup seperti biasa, harusnya tak bisa diukur dengan rupiah. Sehingga cukup miris kala mendengar honda (honorer daerah) di Rumah Sakit Datoe Binangkang (RSDB) Kotamobagu yang masih dikelolah Pemkab Bolmong, belum juga digaji selama enam bulan terakhir.

Di sisi lain, ada kekhawatiran hak mereka itu tak akan dilunasi, soalnya deadline pencairan keuangan daerah sudah mau habis pada akhir pekan ini, tepatnya tanggal 15 Desember.

Salah seorang honda RSDB pun mengeluhkan kondisi tersebut. Apalagi merebak isu bahwa Pemerintah hanya mau membayarkan gaji mereka selama tiga bulan saja. “Torang pe gaji honor belum pernah diterima sejak bulan Juli 2012. Nanti setelah kami tuntut, kabarnya yang akan dibayar baru tiga bulan dulu. Kong tiga bulannya lagi dang bagimana?,” gerutu honda ini sembari meminta namanya tak dikorankan.

Di sisi lain, Kabag Umum RSDB Jery Lendeon saat dihubungi mengatakan gaji honor tersebut tetap akan dibayarkan. Ia beralasan, keterlambatan itu terjadi karena adanya penyesuaian anggaran yang dialokasikan di APBD-P. “Tetap semua akan dibayarkan sesuai dengan gaji yang harus diterima para Honorer, keterlabatan ini karena penyesuaian dalam APBD-P,” tutur Jery.

Saat ini, kata dia, semua berkas pencairan sedang diproses. “Mudah-mudahan minggu ini sudah selesai dibayarkan semua tunggakan gahi honor itu,” pungkasnya.(isnandar)

Akademisi UDK Kaji Seminar Adat AMABOM

0
Pemkot Kotamobagu Selamatkan Nasib UDK
Universitas Dumoga Kotamobagu
Universitas Dumoga Kotamobagu

Totabuanews.com, Kotamobagu – Hasil seminar adat di Bolmong Timur yang digelar Aliansi Masyarakat Adat Bolmong (Amabom) 27-29 November lalu, akan dikaji secara akademiki, oleh para akademisi di Universitas Dumoga Kotambagu (UDK), Rabu hari ini (12/12).

Sekretaris Panitia Pelaksana Seminar Boby Podomi SHi MH menjelaskan, kajian akademik di kampus UDK nanti akan mengutaman tiga hal. “Yakni terkait model kelembagaan adat dari desa dan kelurahan serta kecamatan sampai dengan kabupaten dan provinsi. Berikut rencana Perda Adat di Bolmong Raya khususnya di Boltim yang barus aja menggelar seminar,” terang Podomi.

Selaini tu, kajian akademik ini juga diharapkan dapat melahirkan format rekomondasi eksternal ke Pemerintah daerah dan dewan-dewan se-Bolmong Raya.

Senada dijelaskan juga Mulyadi Mokodompit selaku Koordinator Tim Perumus Hasil Seminar Adat di Boltim yang mengusung tema ‘Seminar Adat dan Sinergisitasnya Menuju Provinsi Bolmong Raya.’

“Ya, setelah hasil seminar kami rumuskan bersama, tentu masih harus dilakukan kajian akademik. Sehingga produk ini kemudian dapat bermanfaat untuk daerah dan seluruh masyarakat di BMR,” kata Mokodompit. (isnandar)

SejarahTudu ini Bakid

0
Konon lokasi ini menjadi tempat musyawarah raja-raja terdahulu (Foto: muslim)
Konon lokasi ini menjadi tempat musyawarah raja-raja terdahulu (Foto: muslim)

Totabuanews.com, Kotamobagu – Berpuluh puluh abad tahun, para raja pernah membuat tempat atau lokasi dimana dijadikan tempat untuk bermusyawarah, salah satunya tudu ini bakid atau puncak yang berlokasi di gunung yang saat ini terdapat di Desa Pontodon.

Pembina Aliansi Masyarakat Bolaang Mongondow (Amabom) Zainal Abidin Lantong menuturkan, awal mulanya Tadohe serta raja-raja lainya menjadikan tempat tersebut untuk bermusyawarah, sebabnya lokasi itu terdapat di puncak yang tinggi agar supaya mereka bisa melihat serta memantau warga Bolaang Mongondow.

Selain itu dalam musyawarah tersebut juga, para raja-raja akan membahas persoalan adat-adat, seperti hukum adat hingga persoalan perkawinan dalam hal ini adalah harta atau “tali”. “Raja tadohe memilih lokasi yang tinggi agar dapat memantau pelosok Bolaang Mongondow,” Kata Zainul Abidin Lantong .

Diceritakannya, pada zaman Punu Mokodompit, dimana punu mencintai dan menikahi seorang perempuan yang bukan keturunan bangsawan, namun bisa dikata ia keturunan cina, hal itu menjadi cemohan bagi masyarakat sehingga perempuan tersebut memilih untuk pergi keluar daerah Bolaang Mongondow dan terdampar di Siau (Sanger).

Seiring berjalanya waktu, lahirlah seorang anak yang bernama Tadohe, pada umur 18 tahun, ibunya menceritakan leluhurnya yang berada di Bolaang Mongondow, Tadohe yang saat itu mendengar hal itu, langsung bergegas untuk pergi Berlayar ke Bolaang Mongondow dengan menggunakan perahu serta dikawal oleh anak buahnya, tiba-tiba dalam perjalan berlayar, pecahan ombak yang besar membuat mereka terombang-ambing dan terdampar di wilayah timur Bolaang Mongondow yakni Togid, sayangnya sejumlah anak buahnya tenggelam, yang selamat hanyalah Tadohe.

Tadohe yang saat itu berada di Togid masih merasa kebingungan untuk mencari tau leluhurnya, entah dimana dan mulai darimana. Disaat itu pula seseorang yang berada direrumbunan hutan melihat Tadohe dan langsung melaporkan kepada Bogani Inde Dou, dengan gerakan cepat berjalan, serta membawa peda (gayaw) inde dou menghampiri Tadohe dengan nada suara yang lantang inde menanyakan “siapa kamu?”. Kata inde dou.

Setelah percakapan terjadi antara Inde Dou dan Tadohe, inde yang saat itu tidak percaya bahwa Tadohe merupakan keturunan raja maka dibuktikanlah dengan memotong sebuah pohon Togid yang saat ini dinamakan desa togid.

Tadohe langsung mengambil peda atau gayaw yang diserahkan oleh inde dou dan tiba-tiba sekali tebas pohon togid tersebut roboh disaat bersamaan inde memeluk Ia dan mengatakan kepadanya bahwa “tanah Bolaang Mongondow ini milikmu”. Setelah meyakini bahwa tadohe itu merupakan keturunan dari Punu Mokodompit, Bogani Inde Dou mengajak Tadohe untuk pergi ke danau mooat yang merupakan tempat untu melakukan pemujaan kepada raja-raja dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan(lagu bolit) yang menceritakan kisah-kisah Bolaang Mongondow.

Sesampainya disana, di danau moat tedapat sebuah tempat yang bernama bambean tempat tersebut menjadi lokasi untuk melakukan ritual pemujaan terhadap raja-raja.

Di tempat itulah tadohe dilantik dan diakui oleh masyarakat untuk menjadi raja di Bolaang Mongondow.

Ketika Tadohe menduduki sebuah pimpinan di Bolaang Mongondow, Ia mencari tempat yang bisa terjangkau di pelosok sudut Bolaang Mongondow untuk melakukan musyawarah, dan didapatilah puncak gunung yang bernama Tudu In bakid yang kini bertempat di Desa Pontodon.

Mantan jurnalis pertama itu, menceritakannya lagi, dimana dalam musyarah tersebut disepakati dua keputusan yakni pertama keputusan perbedaan kelas / kasta dalam tingkatan masyarakat dan hukum adat yang mecakup persoalan pernikahan dalam hal ini adalah harta atau tali.

Dalam perbedaan kelas disepakati menjadi enam kasta diantaranya kelas Raja, Bangsawan, Koinginan, Tahi, Nonow, dan Yogu’at serta perbedaan harta pernikahan yang sudah ditentukan dalam masing-masing kelas.

Dari pantauan Wartawan totabuanews.com, dilokasi tersebut terdapat pemakaman keturunan raja-raja, serta dihiasi dengan hamparan pertanian lasang sawah-sawah. Kepada Media ini, Pembina Aliansi Masyararakat Bolaang Mongondow (Amabom), mengucupkan terima kasih dan syukur moanto karena masih ada generasi-generasi yang memperhatikan adat istiadat di Bumi Totabuan. “Kita telah mekar menjadi 4 kabupaten dan satu kota namun adat tidak akan pernah terpisah dan dimekarkan” tutup Zainul Abidin Lantong. (muslim/DK)

49 Calon Anggota PPK Kotamobagu Ikuti FPT

0
seleksi PPK
seleksi PPK

Totabuanews.com, Kotamobagu – Seleksi calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk wilayah Kotamobagu, Selasa (11/12/12) digelar oleh KPU Kotamobagu. Pantauan TotabuaNews, kegiatan Fit and Proper Test (FPT) tersebut digelar di aula restorant lembah bening ini, diikuti oleh sekitar 49 calon angggota PPK.

Dari penuturan Sekretaris KPU Kota Kotamobagu Muhammad Agung Adati ST Msi, puluhan peserta ini merupakan hasil saringan dari ratusan bakal calon anggota yang sempat memasukkan berkas.

“Awalnya ada sekitar 100 lebih yang memasukkan berkas, dan yang lulus berkas hanya mereka yang mengikuti ujian kali ini,” ujar Adati.

Dikatakan pula olehnya, pelaksanaan FPT tersebut meliputi dua bagian yakni secara tertulis dan wawancara.

Masih menurut Agung, usai FPT itu, pihaknya akan langsung melakukan pemeriksaan hasil ujian, yang kemudian akan dirangking, menurut perolehan nilai masing-masing calon anggota PPK.

“Setelah itu komisiopner KPU akan langsung melakukan pleno penetapan 20 orang yang diangkat sebagai PPK dalam pilwako nanti,” tutupnya. (dar/jun)

Warga Diminta Tingkatkan Solidaritas

0

Totabuanews.com, Kotamobagu – Dalam menghadapi hari besar umat Kristiani yakni perayaan Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember 2012, dan Tahun Baru 1 Januari 2013, pemerintah kecamatan Kotamobagu Utara mengharapkan kepada semua elemen masyarakat diwilayah itu, agar kiranya dapat menjaga persatuan dan kesatuan antara sesama masyarakat dan sesama umat beragama. Hal itu dikatakan Camat Kotamobagu Utara Nehru Mokoginta S Pd, saat bersua dengan TotabuaNews Selasa (11/12/12).

“Terutama yang diharapkan adalah saling menghargai dan menghormati antara sesama pemeluk beragama,” ungkap Nehru.

Lanjutnya lagi, sehingga dengan saling menghargai maka akan terciptalah suatu kerukunan yang baik didaerah kita ini, “Sesuai moto leluhur kita yakni, Mototabian, Mototanoban bo Mototompiaan,” ujarnya.

Disisi lain, Nehru pun sangat berharap agar semua warga diwilayahnya itu, tetap terus bersama pemerintah dalam mensukseskan semua program yang nantinya akan berdampak baik bagi kita semua,”Apalagi pada perayaan Natal nanti, pemkot akan melakukan beberapa kegiatan, yang sangat diharpkan agar semua warga dapat mendukung itu,” tandasnya. (konny/jun)

Pemkot Siapkan Warga Tanggulangi Bencana

0

Totabuanews.com, Kotamobagu – Berbagai kegiatan dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat diwilayah Kotamobagu, terus dilakukan oleh pemerintah kota (Pemkot) Kotamobagu dibawah pimpinan walikota Kotamobagu Drs Hi Djelantik Mokodompit ME. Hal ini tercermin dari kegiatan yang digelar Pemkot Selasa (11/12/12), yakni sosialisasi tentang penanggulangan bencana.

Pantauan TotabuaNews, acara yang digelar oleh Badan Penanggualangn Bencana Daerah (BPBD) Kotamobagu, bekerja sama dengan Instansi terkait lainya seperti, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Dinas Tata Kota, bertujuan untuk penyebarluasan informasi terkait dengan potensi bencana di daerah itu.

Disela-sela kegaiatan tersebut, Sekretaris BPBD Ir Wayan Darma kepada harian ini menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjadikan masyarakat Kotamobagu menjadi masyarakat yang tangguh terhadap bencana, “Apalagi pada cuaca saat ini yang tak menentu, yang bisa menimbulkan kekahwatiran bagi masyarakat akan adanya bencana,” ungkap dia.

Lanjutnya lagi, sehingga pihak BPBD selaku koordinator apa bila terjadi bencana, bekerja sama dengan pihak terkait lainnya untuk membrikan pencerahan atau sosialisasi kepada Lurah dan Sangadi untuk menangani bencana,

“Pada dasarnya kegiatan penganggulangan bencana adalah pekerjaaan bersama lintas sektor, masyarakat sebagai pelaku utama penanggulanagn bencana, bisa tanggap apabila terjadi satu bencana. Sehingga tidak akan terlalu berharap kepada pemerintah. Sebab pemerintah hanyalah mengkoordinir atau membantu. Dan masaalah bencana adalah urusan bersama,” tandasnya. (konny/Jun)

BERITA TERBARU