Universitas Pakuan Bogor menjadi pemberhentian selanjutnya untuk Pop Mie Campus Gaming Ground.

Jakarta, 17 Oktober 2024 — EVOS, salah satu organisasi gaming-entertainment terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, kembali berkolaborasi dengan Pop Mie, brand FMCG favorit anak muda. Kolaborasi strategis yang telah berjalan selama enam tahun ini kini menghadirkan gebrakan baru, yaitu Pop Mie Campus Gaming Ground, yang pada kunjungan kedua kali ini digelar di Universitas Pakuan, Bogor. Acara seru ini menghadirkan berbagai aktivitas seru dan siap memberikan pengalaman tak terlupakan bagi mahasiswa dan komunitas gaming di Bogor.

Mulai dari turnamen Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), talk show interaktif, giveaway menarik, hingga sesi meet & greet yang dinantikan oleh para EVOS Fams, Pop Mie Campus Gaming Ground siap memenuhi kebutuhan para pecinta esports yang selalu menunggu kehadiran para bintang esports hadir mengunjungi tempat mereka..

Sejak 2019, EVOS dan Pop Mie terus menghadirkan inisiatif seru, seperti kampanye media sosial hingga aktivasi digital, termasuk EVOS Fams Cup dan Super Stage bersama Pop Mie. Dengan adanya Pop Mie Campus Gaming Ground ini, Pop Mie mempertegas komitmennya dalam merangkul anak muda, khususnya mahasiswa, dengan memberikan ruang bagi mereka untuk berkarya dan berkembang di dunia esports yang semakin pesat.

Anggoro Yudhantara, Brand Manager Pop Mie, menambahkan, “Pop Mie Campus Gaming Ground kini berlanjut ke Universitas Pakuan Bogor, yang mana kami melihat potensi besar di komunitas gaming di Bogor khususnya para mahasiswa menjadi salah satu target audiens utama yang berkaitan dengan Pop Mie. Secara konsisten, Pop Mie ingin terus dekat dan menginspirasi generasi muda untuk menggali bakat mereka di esports, yang tentunya terus kita wadahi melalui aktivasi kolaboratif seperti Pop Mie Campus gaming Ground ini.”

Edisi kedua Pop Mie Campus Gaming Ground berkunjung ke Universitas Pakuan, bekerja sama dengan salah satu EVOS Agent di Universitas Pakuan. Keterlibatan mahasiswa dalam acara ini semakin memperkuat sinergi antara Pop Mie, EVOS, dan tentunya para mahasiswa, yang juga bercita-cita berkarir profesional di industri esports.

Aufa Bassam, Deputy Head of Esports Performance EVOS, menyatakan, “EVOS sangat bangga bisa terus berkolaborasi dengan Pop Mie, brand yang selalu mendukung penuh anak muda Indonesia. Pop Mie Campus Gaming Ground ini adalah bukti dari perjalanan panjang yang telah kami lewati bersama Pop Mie selama hampir satu dekade. Kami siap melanjutkan berbagai inisiatif lain untuk mendorong perkembangan talenta muda di industri esports Indonesia.”

Setelah Kampus Universitas Pakuan, Pop Mie Campus Gaming Ground akan siap memberikan keseruan lainnya yang hadir di beberapa universitas lain di Jabodetabek. Jangan sampai ketinggalan keseruannya di kampus berikutnya! Ikuti terus informasi terbarunya di media sosial resmi Pop Mie dan EVOS.

— Selesai —

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

As awareness of the importance of protecting the environment increases, the concept of green living is becoming a top choice for many people. Green homes not only offer comfort but also make a positive contribution to the sustainability of our planet. 

Many homebuyers today are increasingly considering eco-friendly aspects when choosing properties, focusing on designs that are not only aesthetically pleasing but also sustainable, such as the use of natural ventilation and optimal lighting to reduce energy consumption. This shift means that today’s homebuyers prefer environmentally friendly properties, both in terms of design and material use.

Why is Green Living the Top Choice?

Sustainability

Green homes are designed to minimize negative environmental impacts. The use of recycled materials, energy efficiency, and effective water management are essential aspects of modern home design.

Health of Residents

Homes designed with green living principles typically have good air circulation and ample natural light. This contributes positively to the physical and mental health of residents.

Investment Value

Eco-friendly properties often have higher resale values. The market increasingly values homes that are not only attractive but also sustainable.

Benefits of Integrating Technology in Green Living

With technological advancements, green living can now be combined with smart home solutions. One such product that strongly supports this concept is evomab, a smart home system designed to enhance energy efficiency and comfort in your home.

Efficient Energy Management

evomab smart home system allows you to monitor and control energy usage in real-time. With automation features, you can set electronic devices and lighting to operate only when needed. For instance, the evomab smart wall switch can be programmed to turn lights on and off at specific times, ensuring electricity is used efficiently without waste.

Eco-Friendly

By utilizing smart technology, you can reduce your carbon footprint. Moreover, you can plan for more efficient energy use and minimize waste.

Easy Access

With the Tuya app, which can be installed on both Android and iOS devices, you can control all household devices using just your smartphone. This provides ease and flexibility in managing electronic devices at home.

Advanced Security System

In addition to energy efficiency, the evomab smart home system comes equipped with advanced security features. You can monitor your home’s security anytime and anywhere. For example, using the Tuya app with evomab’s IP CCTV allows you to keep an eye on activities inside and outside your home from anywhere.

H2: Green Living is More Than Just a Trend

Green living is not just a trend; it is a crucial step toward a more sustainable future. By combining green living principles with modern technology like evomab, you can create a home that is not only comfortable but also contributes to environmental sustainability.

When considering buying or building a home, think about integrating these elements for a better quality of life and a healthier environment.

By investing in green living and smart home technology, you are making a smart choice for yourself while also contributing to the sustainability of our planet.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Kecerdasan buatan atau yang populer disebut AI menjadi salah satu teknologi yang mendapat antusiasme tinggi saat ini, khususnya dalam dunia bisnis. Setidaknya sebanyak 75 persen atau tiga dari empat karyawan menggunakan AI di tempat kerja. Angka ini berdasarkan survei yang dilakukan Microsoft Corp. dan LinkedIn dalam laporan 2024 Work Trend Index Annual Report “AI at Work Is Here. Now Comes the Hard Part”.

Survei ini melibatkan lebih dari 31.000 orang di 31 negara, termasuk Indonesia, dan menunjukkan bahwa AI telah memengaruhi cara orang di seluruh dunia dalam bekerja. 

Mayoritas karyawan berpendapat bahwa AI mampu membantu mereka menghemat waktu, lebih fokus pada pekerjaan yang lebih penting, merasa menjadi lebih kreatif, dan membuat mereka lebih menikmati pekerjaan.

Menariknya, penggunaan AI yang masif di kalangan karyawan dilakukan atas inisiatif sendiri tanpa arahan maupun fasilitas dari perusahaan. Sebanyak 78% karyawan mengaku menggunakan tool AI mereka sendiri di tempat kerja. Perilaku ini juga dikenal dengan istilah Bring Your Own AI (BYOAI), yang dilakukan secara merata dari berbagai kelompok umur, mulai dari generasi Z hingga Boomers

Inisiatif karyawan dalam menggunakan AI di tempat kerja didorong berbagai faktor, sebanyak 68% orang mengatakan mereka kesulitan dengan kecepatan dan volume dari pekerjaan yang mereka miliki, dan 46% mengaku menggunakan AI sebagai solusi untuk mengurangi kelelahan dalam bekerja.

Pesatnya penggunaan AI saat ini membuat para pemimpin bisnis melihat potensinya yang sama transformasionalnya dengan peralihan dari mesin ketik ke komputer. Dalam lima tahun ke depan, 41% dari para pemimpin ini berharap dapat mendesain ulang proses bisnis dari awal dengan AI. 

Meski demikian, antusiasme penggunaan AI di kalangan karyawan saat ini belum sepenuhnya mendapat dukungan dari perusahaan, hanya 39% orang di seluruh dunia yang menggunakan AI di tempat kerja mendapatkan pelatihan AI dari perusahaan. Di Amerika Serikat, 45% eksekutif perusahaan belum berinvestasi pada tool atau produk AI untuk karyawan.

Microsoft dan LinkedIn merekomendasikan perusahaan untuk menyalurkan antusiasme karyawan terhadap AI ke dalam transformasi bisnis. Salah satu langkahnya adalah dengan mengidentifikasi masalah bisnis lalu menerapkan AI di dalamnya. Misalnya, perusahaan dapat memulai pada fungsi customer service dan fokus menggunakan AI untuk meningkatkan waktu penanganan panggilan (call-handling time). 

Salah satu tool yang dapat Anda coba adalah MiiTel, sistem telepon VoIP berbasis AI. Tidak hanya dapat dijadikan alat untuk melakukan komunikasi, MiiTel juga mampu menghasilkan rekaman, transkripsi, notulen, hingga analisis percakapan telepon dan meeting secara otomatis. Tool ini memudahkan perusahaan untuk memiliki report yang komprehensif dari seluruh komunikasi bisnis untuk evaluasi dan membuat keputusan bisnis.

Tertarik untuk mengetahui bagaimana MiiTel dapat membantu bisnis Anda? Dapatkan demo gratis dengan klik di sini atau kunjungi miitel.id.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Tanggal 17 Oktober 2024 jadi momok atau momentum? Bagi para pelaku bisnis, khususnya di sektor operasional dan logistik, ini lebih dari sekadar tenggat waktu.

Wajib Sertifikasi Halal yang diatur oleh UU No. 33 Tahun 2014 resmi diberlakukan, dan semua sektor dari hulu hingga hilir kena getahnya.

Apakah ini cuma tambahan keribetan birokrasi yang bikin pusing tujuh keliling atau benar-benar solusi jangka panjang untuk keberlangsungan bisnis dan agama?

Wajib Halal, Rantai Bisnis Kena Semua!

Bukan cuma soal makanan atau minuman. Sertifikasi halal ini menyentuh segala hal: mulai dari obat, kosmetik, produk biologi, bahkan hingga barang yang digunakan sehari-hari.

Lebih dari itu, seluruh rantai bisnis—dari pabrik sampai kurir pengantar barang—harus tunduk pada aturan ini. Bayangkan, bahkan piring, sendok, pisau, hingga tusuk sate yang dipakai harus dipastikan halal dan bebas dari najis.

Dan itu belum cukup! Tempat penyimpanan, truk pengantar, hingga kurir GoFood atau ShopeeFood juga harus menjalani proses sertifikasi halal. Kalau mereka nggak bisa menjamin kehalalannya?

Operasional Jadi High Cost? Atau Justru High Profit?

Kalau dipikir-pikir, ini bukan soal sepele. Bagi para pengusaha yang main di sektor UKM hingga perusahaan besar, wajib sertifikasi halal ini bisa jadi mimpi buruk.

Bayangkan, harus memastikan setiap alat, tempat penyimpanan, dan proses pengiriman memenuhi syariat Islam. Nggak ada kompromi.

Gagal di satu titik? Bisnis Anda terancam.

Tapi kalau Anda jeli, situasi ini juga kesempatan.

Ketika semua proses operasional dijalankan dengan standar halal yang ketat, kepercayaan konsumen akan naik drastis. Dan di situlah letak potensi profit yang lebih besar.

Kuncinya, Anda harus siap dengan operasional bisnis yang benar-benar solid. Kalau tidak, Anda akan terseret ke dalam lingkaran high cost economy yang menggerogoti keuntungan Anda.

Khawatir dengan Prosesnya? Belajar Operasional yang Benar di Sekolah COO!

Ini bukan sekadar soal sertifikasi halal. Ini soal bagaimana Anda menjalankan operasional bisnis dengan presisi dan efisiensi tinggi.

Mayoritas pengusaha gagal scale-up bukan karena kurang mimpi besar atau nggak tahu cara menggenjot omzet, tapi karena nggak paham tentang dasar-dasar operasional: People, Organization Culture, Quality Management, SOP, dan KPI.

Ingin tahu rahasianya? Di Sekolah COO, Anda akan diajak menyelami operasional bisnis dari hulu ke hilir. Bukan teori semata, tapi langsung praktik!

Sekolah COO ini bahkan telah mendapatkan ILA 2024 Award sebagai The Best Innovation in Operation and Supply Chain Education for SME of The Year. Ini bukan acara biasa—ini adalah workshop operasional bisnis paling komprehensif yang ada saat ini.

Belajar dari Pengalaman Nyata, Raih Profit Maksimal!

Sekolah COO terinspirasi langsung dari pengalaman Hadi Kuncoro, ketika mengisi di Sekolah CEO. Banyak pengusaha yang menceritakan pengalaman jatuh bangun mereka karena operasional yang berantakan.

Maka dari itu, Sekolah COO hadir untuk mengubah cara berpikir pengusaha. Batch ke-16 dimulai Oktober 2024, dan lebih dari 1000 alumni sudah merasakan manfaatnya.

Jangan sampai Anda ketinggalan! Jika Anda serius ingin mengoptimalkan operasional dan meningkatkan profit, Sekolah COO adalah tempat yang tepat untuk memulainya.

Gabung sekarang, dan buktikan sendiri transformasi bisnis Anda!
Hubungi Reny Violeta
wa.me/6281392077733
renybisnishack@gmail.com

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengadakan program Pre-Immersion Wirausaha Merdeka 2024 untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan mahasiswa, bekerja sama dengan Maxy Academy dan mentor *Coach* Andy F. Bintoro. Program ini menekankan pentingnya *impact investment*, yaitu investasi yang tidak hanya mencari keuntungan, tapi juga berdampak positif bagi masyarakat. Salah satu peserta, Putri dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, mengembangkan produk *vest casual* yang memadukan batik dan kebaya. Meskipun menghadapi tantangan di bidang fashion, Putri dan timnya mendapat banyak manfaat dari bimbingan Coach Andy, terutama dalam merancang bisnis yang lebih terstruktur. Program ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa menciptakan usaha yang inovatif dan berdampak sosial.

Surabaya, 17 Oktober 2024 – Guna memperkuat kemampuan kewirausahaan mahasiswa dalam menghadapi persaingan global, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengadakan Pre-Immersion Wirausaha Merdeka 2024 yang diadakan pada hari Rabu, 16 Oktober 2024. Dalam acara ini, UNTAG menggandeng mentor industri ternama yaitu Coach Andy F. Bintoro, CTO dan Co-Founder Maxy Academy, yang bertujuan untuk memberikan bimbingan kepada peserta terkait model bisnis yang berfokus pada keberlanjutan dan dampak sosial melalui impact investment. Acara ini dihadiri lebih dari 200 peserta hadir dalam kegiatan ini, baik secara daring maupun luring.

Program Pre-Immersion kali ini merupakan pertemuan ke-16 dari rangkaian acara yang dijadwalkan berlangsung hingga puncaknya pada 20-21 November 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk menyiapkan para peserta sebelum masuk ke tahap immersion, di mana mereka akan menguji coba produk yang telah mereka kembangkan secara paralel. Melalui kolaborasi dengan Maxy Academy, para peserta dibekali dengan keterampilan praktis dan wawasan industri yang relevan, memungkinkan mereka untuk mengembangkan usaha yang inovatif, berdampak, dan sesuai dengan kebutuhan pasar

Salah satu tema utama yang diangkat dalam acara ini adalah Impact Investment, sebuah konsep yang ditekankan oleh Coach Andy F. Bintoro. Menurut penjelasan dari Bagus, selaku panitia Pre-Immersion, Coach Andy memberikan penekanan pada pentingnya Impact Investment sebagai model investasi di mana investor tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga berfokus pada bisnis yang memberikan manfaat positif bagi masyarakat. “Peserta Pre-Immersion ini diibaratkan sebagai pelaku usaha yang didukung oleh investor yang peduli dengan dampak sosial. Dengan demikian, usaha yang dijalankan tidak hanya memberikan keuntungan finansial tetapi juga kontribusi positif bagi lingkungan,” jelas Pak Bagus mengutip Coach Andy.

Dalam kesempatan ini, salah satu peserta Pre-Immersion dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), Putri, mahasiswa Program Studi Manajemen dengan peminatan di bidang fashion, berbagi pengalamannya selama mengikuti program Wirausaha Merdeka. Putri bersama timnya mengembangkan konsep produk fashion yang memadukan unsur tradisional batik dengan kebaya, namun diadaptasi ke dalam bentuk vest casual yang lebih nyaman untuk dipakai sehari-hari oleh generasi muda. Ide ini terinspirasi oleh keinginan untuk tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dalam bentuk yang lebih modern dan Gen Z friendly, sehingga batik dan kebaya dapat tetap relevan di kalangan anak muda. Menurut Putri, konsep ini bertujuan tidak hanya menghadirkan keindahan budaya Indonesia, tetapi juga untuk menjadikannya lebih praktis dan nyaman dipakai dalam berbagai aktivitas.

Meski ide bisnis mereka menarik, Putri mengakui bahwa ia dan timnya menghadapi banyak tantangan karena kurangnya dasar pengetahuan di bidang fashion. Mereka belum memiliki pengalaman dalam desain, pemilihan bahan, atau proses produksi pakaian. Namun, dengan adanya bimbingan dari Coach Andy Bintoro sebanyak delapan kali, Putri merasa sangat terbantu, khususnya dalam memahami proses pengembangan bisnis. Penggunaan Business Model Canvas (BMC) dan Value Proposition Canvas yang diajarkan oleh Coach Andy membantu mereka membedah ide bisnis secara lebih terstruktur dan memahami langkah-langkah yang harus diambil ke depannya. Putri menyatakan bahwa bimbingan ini sangat membuka wawasan mereka dalam mengelola usaha dan mengidentifikasi nilai yang ditawarkan oleh produk mereka kepada konsumen. “Workshop ini sangat membantu kami memetakan langkah-langkah pengembangan bisnis, sehingga kami lebih percaya diri dalam menjalankan ide yang sudah kami rancang,” ujar Putri.

Dengan berakhirnya program Pre-Immersion ini, para peserta diharapkan telah memiliki fondasi yang kuat dalam pengembangan bisnis yang berorientasi pada keberlanjutan. Bagus menyampaikan harapannya agar para peserta tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pada dampak positif yang dapat diberikan kepada lingkungan sekitar. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa memotivasi peserta untuk menciptakan usaha yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi diri mereka sendiri serta masyarakat luas. Selain itu, program ini diharapkan mampu mendorong mahasiswa untuk menjadi wirausahawan muda yang tidak hanya inovatif, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial, sejalan dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Jakarta, 17 Oktober 2024 – Menjadi entrepreneur adalah perjalanan yang penuh tantangan. Bagi banyak orang, tantangan terbesar adalah menghadapi ketidakpastian, kurangnya pengetahuan bisnis, dan minimnya jaringan yang kuat untuk mendukung pertumbuhan usaha mereka.

Data terbaru dari survei KIC yang dilaporkan oleh CNBC Indonesia menunjukkan bahwa 76,2% pelaku UMKM optimis kondisi bisnis mereka akan lebih baik di tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Optimisme ini menunjukkan bahwa banyak pengusaha kecil dan menengah melihat peluang pertumbuhan yang positif. Namun, untuk memastikan keberhasilan tersebut, diperlukan strategi yang matang, pengetahuan yang memadai, serta jaringan bisnis yang solid agar mereka dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.

Menyadari hal ini, Sevenpreneur kembali menghadirkan batch terbaru dari program unggulan mereka, ‘The 100 Million Blueprint’. Program ini dirancang khusus untuk para entrepreneur yang ingin mencapai targetomzet 100 juta rupiah dengan menggabungkan pembelajaran, mentoring, dan kesempatan networking yang efektif.

Salah satu contoh keberhasilan alumni adalah Fitri, seorang pengusaha di industri Food & Beverage, yang berhasil mengembangkan brand OB Fried Chicken hingga membuka 35 cabang baru. Sebelum mengikuti program Sevenpreneur Business Blueprint Batch 2, Fitri mengalami kesulitan dalam mengatur pencatatan keuangan dan menjaga kualitas produk karena tidak adanya Standard Operating Procedure (SOP). Dengan bantuan program edukasi dan pembelajaran dari Sevenpreneur, ia kini memiliki laporan keuangan yang jelas serta kualitas produk yang terjaga, sehingga memungkinkan untuk ekspansi bisnis hingga 35 cabang.

Selain itu, Reza Rahman, pendiri Gentanala, sebuah brand yang berfokus pada aksesori fashion dan suvenir berbahan dasar kayu dan resin, juga mengalami peningkatan signifikan setelah mengikuti program ini. Sebelum bergabung dengan Sevenpreneur, bisnisnya stagnan dan tidak menunjukkan pertumbuhan yang berarti. Namun, setelah mendapatkan pendampingan dalam menyusun strategi dan roadmap bisnis, pendapatannya meningkat hingga 400-500%. Reza juga berhasil membangun sistem HR dan monitoring yang lebih baik, yang membuat operasional bisnisnya menjadi lebih efisien.

Selain pembelajaran intensif, peserta juga akan mendapatkan akses ke berbagai event networking offline, di mana mereka dapat bertemu dengan sesama pelaku bisnis, investor, dan mentor. Networking adalah kunci penting dalam dunia bisnis. Bertemu dengan orang-orang yang tepat bisa membuka banyak peluang baru, baik itu kerja sama, pendanaan, maupun inspirasi untuk terus berinovasi.Program ‘The 100 Million Blueprint’ bukan hanya tentang teori, tetapi juga penerapan langsung dalam bisnis. Setiap peserta akan dibimbing untuk menerapkan strategi yang mereka pelajari ke dalam bisnis mereka masing-masing, sehingga hasilnya bisa langsung dirasakan.

Dengan optimisme pelaku UMKM yang semakin meningkat, program ini diharapkan dapat menjadi jawaban bagi mereka yang ingin memanfaatkan momentum positif di tahun 2024 untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar. Sevenpreneur percaya bahwa dengan bimbingan yang tepat, para entrepreneur dapat mewujudkan potensi tersebut menjadi realitas.

Pendaftaran atch ke-6  ini akan ditutup pada 20 Oktober 2024, 3 Hari lagi!. Tempat terbatas, jadi segera daftarkan diri Anda sekarang dan mulailah perjalanan entrepreneurship-mu bersama Sevenpreneur!

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

7Tastes, brand kopi specialty yang lahir dari semangat untuk memberikan pengalaman terbaik dalam secangkir kopi, siap memperkenalkan biji kopi terbaik pilihan kepada masyarakat Indonesia. 7Tastes berkomitmen untuk menghadirkan kopi dengan kualitas yang tidak kalah dengan biji kopi terkenal dari negara-negara seperti Kolombia dan Panama.

Keunikan 7Tastes: Kopi Lokal dengan Sentuhan Eksperimental.

Kopi adalah bagian dari budaya Indonesia, dan 7Tastes percaya bahwa kekayaan alam Indonesia memiliki potensi besar untuk menghasilkan kopi specialty yang mampu bersaing di pasar internasional. Hampir semua biji kopi yang ditawarkan 7Tastes berasal dari petani-petani lokal di berbagai daerah di Indonesia, dari Aceh hingga Papua, yang secara cermat dipilih berdasarkan kualitas dan karakteristik uniknya.

Namun, keunikan 7Tastes tidak berhenti di situ. Dalam proses produksinya, 7Tastes mengambil inspirasi dari negara-negara yang lebih maju dalam industri kopi, seperti Kolombia dan Panama, yang telah lama dikenal sebagai pelopor dalam metode pengolahan kopi. Melalui beberapa proses eksperimental yang cermat, 7Tastes berusaha menciptakan cita rasa yang unik dan inovatif. Dengan memadukan teknik-teknik fermentasi dan pengolahan yang belum banyak diterapkan di Indonesia, seperti anaerobic dan co-fermentation, untuk menghasilkan kopi dengan profil rasa yang kompleks dan menarik bagi para pecinta kopi. Dalam proses produksinya, 7 Tastes menggunakan mesin roasting berteknologi Jerman, serta sistem color-sorting untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi, minim cacat, dan tentunya konsisten.

Varian Ready to Brew: Kemudahan Menikmati Specialty Coffee Di mana Saja.

Mengikuti permintaan pasar yang ingin menikmati kopi specialty kapan pun dan di mana pun tanpa repot, 7Tastes kini memperkenalkan varian ready to brew, mulai dari drip bag, tubruk, dan cold brew. Produk ini memungkinkan konsumen menikmati kopi specialty berkualitas tinggi tanpa perlu alat penyeduhan yang rumit. 7Tastes menggunakan teknologi nitro flush dan hermetic sealing untuk menciptakan zero-oxygen enviroment untuk menjaga kesegaran dan kualitas kopi, sehingga konsumen dapat merasakan cita rasa asli dari biji kopi pilihan setiap kali menyeduh.

Melalui inovasi dan kecintaan pada kopi, 7Tastes membawa Indonesia lebih dekat dengan gelombang ketiga kopi – di mana kualitas, proses, dan cerita di balik secangkir kopi menjadi elemen yang tak terpisahkan.

Untuk informasi lebih lanjut dan kolaborasi dengan bisnis dan brand, kunjungi website resmi 7Tastes di wethedaily.com atau ikuti perjalanan kami melalui media sosial di 7tastescoffee.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES