TNews, KOTAMOBAGU – Ketua Partai Gerindra Sulawesi Utara, Conny Rumondor, melakukan ziarah ke makam almarhumah Feiba Tumondo, usai menghadiri kegiatan pisah sambut Pj Bupati Bolmong di Lolak Rabu 29 Mei 2024.

Dalam pantauan, Conny Rumondor datang di pemakaman Kelurahan Kotobangon, didampingi mantan bupati Bolmong dua periode Marlina Moha Siahaan (MMS) bersama rombongan.

Diketahui almarhuma Feiba Tumondo atau biasa disapa Eba, adalah salah satu kader terbaik Gerindra di Kotamobagu dan juga anggota DPRD yang dikenal penuh semangat dan dedikasi.

“Eba itu salah satu kader terbaik saya di Gerindra Kotamobagu, dan dia sangat dekat dengan saya,” ujar Conny sambil meneteskan air mata.

Ia mengenang bagaimana Eba, meskipun di hari-hari terakhirnya, tetap bersemangat dalam berkampanye. “Dia, di hari-hari terakhir saja dia kampanye masih sangat bersemangat. Pesan WA-nya tidak pernah saya hapus, karena dia selalu menyemangati saya ketika melihat saya kurang semangat,” ujar Conny.

Conny menceritakan momen terakhir yang ia ingat dari Eba. “Saya selalu suka kasih semangat, cepat sembuh begitu. Kita berjuang sama-sama. Tiba-tiba, tengah malam saat saya ada di Jakarta, telefon saya berbunyi. Saya kira dia yang menelefon, ternyata kakaknya yang memberitahu bahwa Eba sudah tiada,” ujarnya dengan nada sedih.

Kesedihan Conny makin terasa karena saat itu ia tidak bisa hadir di pemakaman Eba karena kesibukannya di Jakarta usai pemilu. “Dia meninggal habis pemilu itu. Sedih sekali memang, karena kehilangan sekali,” ungkapnya dengan penuh duka.

Kehilangan Eba merupakan pukulan berat bagi Partai Gerindra Kotamobagu dan bagi Conny Rumondor pribadi. Kader-kader seperti Eba, yang menunjukkan dedikasi tinggi dan semangat juang, adalah inspirasi bagi seluruh anggota partai.

Kunjungan ziarah ini menjadi bentuk penghormatan terakhir Conny kepada salah satu kader terbaiknya, mengingatkan semua akan dedikasi dan semangat yang telah diberikan oleh almarhumah Eba untuk partai dan masyarakat. (**)

TNews, KOTA GORONTALO – DPRD Kota Gorontalo telah mengumumkan bahwa masa jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota periode 2019-2024, Marten Taha dan Ryan Kono, akan berakhir pada 2 Juni 2024.

Pengumuman ini disampaikan dalam Rapat Paripurna yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD, Samsudin Umar, sebuah langkah monumental dalam memastikan transisi kepemimpinan yang stabil dan terarah di Kota Gorontalo.

Tidak hanya satu, tetapi tiga nama besar kini muncul sebagai calon penjabat (Pj) Wali Kota yang akan memimpin kota ini ke depan.

BACA JUGA : 28 Tahun Mengabdi untuk Partai Golkar, Marten Taha Kader ‘Beringin’ Sejati

Mereka adalah Nuryanto, A.K, M. Ec Dev, CA. (Kaban Keuangan Pemkot Gorontalo), Dr. Ir. H. Ismail Madjid, MTP. (Sekda Kota Gorontalo), dan H. Rifli M. Katili, AP, S. Sos, M. Ec. Dev. (Kadis Kominfo Provinsi Gorontalo).

Samsudin Umar dengan penuh keyakinan menyatakan bahwa ketiga kandidat ini memiliki kemampuan dan kredibilitas yang luar biasa untuk mengarahkan Kota Gorontalo dalam masa transisi ini.

“Pemimpin sejati akan muncul dari mereka yang berani dan kompeten. Kami percaya ketiga kandidat ini adalah sosok-sosok yang mampu membawa Kota Gorontalo ke arah yang lebih baik,” tegas Samsudin dengan semangat yang menggelora.

Samsudin juga mengingatkan bahwa pemberhentian Wali Kota dan Wakil Wali Kota ini adalah amanat Undang-Undang yang harus dijalankan.

“Sesuai UU 23 Tahun 2014 pasal 79 ayat (1), pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah diumumkan oleh pimpinan DPRD dan diusulkan ke menteri melalui Gubernur,” jelasnya, menegaskan komitmen DPRD dalam menjalankan aturan dengan tegas dan adil.

Rapat Paripurna ini bukan sekadar formalitas, melainkan penanda awal dari perjalanan baru Kota Gorontalo.

Dengan pengumuman resmi ini, proses transisi kepemimpinan diharapkan dapat berjalan lancar dan kondusif.

Ketiga calon Pj Wali Kota ini diharapkan membawa angin segar dan memimpin dengan bijaksana, memastikan bahwa setiap warga Kota Gorontalo merasakan manfaat dari kepemimpinan yang kuat dan visioner. (Jihan Mokoginta)

TNews, KOTAMOBAGU – Makin dekat pemilihan wali kota (Pikwako) Kotamobagu 2024, suhu politik di Kotamobagu makin panas. Bahkan aksi pengrusakan Alat sosialisasi (baliho) bakal calon Wali Kota Kotamobagu mulai terjadi.

Di mana Baliho calon walikota dr. Weny Gaib, SpM pun menjadi sasaran aksi vandalisme oleh oknum tidak bertanggung jawab. Hal itu terungkap pada Selasa, 28 Mei 2024.

Baliho calon yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini ditemukan dalam kondisi rusak di dua lokasi berbeda, yaitu di Motoboi Kecil dan Perbatasan Bilalang-Pontodon.

Ketua Desk Pilkada PKB, Refly Setiawan Mamonto, mengungkapkan bahwa partainya tengah gencar memasang baliho sosialisasi calon di berbagai lokasi. Dari sekitar 200 baliho yang dipasang, beberapa di antaranya mulai dirusak oleh oknum tak dikenal.

Refly menegaskan bahwa kerusakan tersebut tidak mungkin disebabkan oleh faktor alam, seperti angin, melainkan sengaja dilakukan oleh pihak tertentu.

“Kejadian ini akan kami dalami. Jika terbukti ini dilakukan oleh oknum, kami akan melaporkannya kepada pemerintah dan pihak berwajib. Kami sudah memiliki rekomendasi resmi dari KESBANGPOL Kotamobagu untuk pemasangan alat peraga sosialisasi ini,” tegas Refly.

Tidak hanya mendapat izin dari KESBANGPOL, pihak PKB juga telah mengantongi izin dari pemilik lahan tempat baliho dipasang. Stevi Iskandar, pemilik lahan di Motoboi Kecil, mengaku belum mengetahui siapa pelaku perusakan. Meski demikian, ia dan warga setempat tetap menyatakan dukungan penuh terhadap dr. Weny Gaib.

“Dengan kejadian ini, kami tidak akan surut untuk memberikan dukungan kepada dr. Weny,” kata Stevi Iskandar, yang dikenal dengan julukan Papa Cani. Menurutnya, dr. Weny Gaib adalah figur yang tepat untuk memimpin Kotamobagu di masa depan.

Aksi perusakan ini menambah panas suhu politik menjelang pemilihan Wali Kota Kotamobagu. Pendukung dr. Weny Gaib dan PKB kini menuntut penyelidikan menyeluruh dan tindakan tegas terhadap para pelaku vandalisme ini.

Peristiwa ini pun memicu perdebatan di kalangan masyarakat tentang integritas dan keamanan dalam proses pemilihan kepala daerah.

[Konni Balamba]

TNews, KOTAMOBAGU – Nama Panji Merdeka Putra mendadak mencuat dalam bursa calon kandidat Pilwako Kotamobagu 2024. Dikenal sebagai figur milenial yang mampu membawa perubahan signifikan, Panji tiba-tiba menjadi sorotan utama dalam perbincangan politik lokal.

Panji Merdeka Putra pertama kali “turun gunung” dalam Pileg 2024, meraup sekitar 2.551 suara di Dapil Kotamobagu Selatan dan berhasil duduk di DPRD Kotamobagu. Kesuksesan ini membuat banyak pihak berharap agar ia maju dalam Pilwako Kotamobagu 2024.

Namun, dengan tegas Panji menolak permintaan tersebut, menekankan komitmennya untuk tidak mengkhianati kepercayaan masyarakat yang telah memilihnya sebagai wakil rakyat.

BACA JUGA : Raih Suara ke Dua Terbanyak di Dapil Tiga, Satu Kursi di DPRD Kotamobagu Dipastikan Milik Panji Merdeka

“Saya baru saja mendapatkan kepercayaan rakyat Kotamobagu Selatan ke DPRD Kotamobagu. Tidak mungkin tiba-tiba saja maju di Pilwako Kotamobagu,” ujar Panji.

Ia menegaskan, jika meninggalkan kursi DPRD, ia akan dinilai mengkhianati amanah rakyat. “Saya diajarkan oleh orangtua saya untuk jangan menjadi pengkhianat rakyat dan jangan sekali-kali melukai hati masyarakat,” lanjutnya dengan penuh emosi.

Panji juga mengungkapkan kesadaran diri akan keterbatasannya.

“Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya anak Kotamobagu yang dari sisi usia masih muda, belum punya pengalaman banyak di politik dan masih harus banyak belajar. Saya tahu diri akan hal itu. Dan masih banyak para senior dan orang hebat yang layak memimpin Kotamobagu,” tambahnya.

Komitmen Panji untuk fokus bekerja di Parlemen demi rakyat Kotamobagu, khususnya untuk perjuangan anak muda, semakin memperjelas posisinya.

“Saya akan fokus bekerja di Parlemen untuk rakyat Kotamobagu khususnya untuk perjuangan anak muda Kotamobagu.”

Panji juga menyinggung perkembangan internal partainya. “Partai Hanura kemungkinan sudah menetapkan calon yang akan diusung dan juga partai-partai calon koalisi di Pilwako Kotamobagu. Pastinya kita tunggu saja secara resminya,” tandasnya.

Sikap tegas dan komitmen Panji Merdeka Putra dalam menolak pencalonan Pilwako Kotamobagu memperlihatkan integritasnya.

Ia menegaskan bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang ambisi pribadi, tetapi tentang melayani dan memenuhi harapan rakyat. Kontroversi yang muncul justru semakin mengukuhkan posisinya sebagai politisi yang setia pada prinsip dan kepercayaan masyarakat.

[Konni Balamba]