TNews, POLITIK – Dalam setiap langkah menuju tahapan pemilihan kepala daerah, sorotan publik mulai terarah pada nama-nama kandidat calon gubernur Sulawesi Utara. Meskipun beberapa di antaranya adalah pemain lama dalam politik regional, namun performa mereka tetap menjadi pusat perbincangan yang hangat di berbagai lapisan masyarakat.

Meski baru saja selesai pemilu 2024, namun gejolak politik di Sulawesi Utara tidak pernah berhenti. Sebaliknya, publik kembali digegerkan oleh persaingan untuk mencari pemimpin daerah yang dianggap mampu membawa perubahan. Provinsi Sulawesi Utara, dengan pilgubnya yang kian dekat, menjadi pusat perhatian bagi warga setempat.

Tidak dapat dipungkiri, kehadiran tokoh-tokoh lama dalam politik regional Sulawesi Utara kembali menjadi sorotan. Nama-nama seperti Elly Engelbert Lasut (E2L), Steven Kandouw, dan Christiany Eugenia Paruntu (CEP), yang telah lama berkiprah dalam dunia politik, kembali menjadi pembicaraan hangat. Meski begitu, pertanyaannya, apakah mereka masih relevan di tengah kebutuhan akan pemimpin yang segar dan berenergi?

ELLY LASUT, telah lama menjadi sosok yang mencuat dalam panggung politik Sulut, dikenal sebagai tokoh yang telah tiga kali dipercaya oleh rakyat untuk memimpin daerah. Namun, meski telah merasakan panggung Pilgub sebanyak tiga kali, namanya belum pernah secara resmi terdaftar sebagai kontestan dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. Namun demikian, karir politiknya tidak bisa dianggap remeh.

E2L dikenal memiliki sikap kepemimpinan yang kuat, dengan penekanan pada pentingnya menjauhkan Sulawesi Utara dari politik identitas yang seringkali membelenggu proses demokrasi. Di mata masyarakat, nilai kepercayaan dan keterpilihan Elly Lasut merupakan yang tertinggi, hasil dari riset yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei nasional yang baru-baru ini dipublikasikan.

Sejarah mencatat bahwa putrinya, HBL, meraih suara terbanyak dalam kontes pileg 2024 pada tanggal 14 Februari lalu, membawa namanya melangkah ke Senayan untuk kedua kalinya. Masa kepemimpinannya sebagai bupati kabupaten Talaud, meskipun membuahkan prestasi, juga tidak luput dari sorotan kontroversi.

Pertanyaannya, apakah dalam Pilgub 2024 ini Elly Lasut akan mampu unggul? Suatu pertanyaan yang tentunya menarik untuk dijawab seiring berjalannya waktu.

STEVEN KANDOUW, Wagub Sulut yang telah dua periode menjabat, dikenal memiliki basis pendukung yang militan dari partainya, PDI Perjuangan. Dikenal dengan nama akrab SK, atmosfer dukungan yang mengelilinginya selalu riuh, bahkan beberapa pihak menggadang-gadangnya sebagai pemenang potensial dalam pertarungan Pilgub Sulut.

Dukungan yang terus mengalir kepadanya tidak lepas dari kekuatan infrastruktur politik yang dimiliki oleh PDI Perjuangan. Optimisme yang membara menjadi alasan utama untuk mendorong SK maju sebagai calon gubernur Sulut, dengan keyakinan bahwa keberhasilannya akan membawa berkah bagi provinsi ini.

CHRISTIANY EUGENIA PARUNTU (CEP), politisi senior dari Golkar, tidak boleh diremehkan keberadaannya. Hampir setiap ajang pilgub, nama CEP selalu mencuat meskipun pada ajang sebelumnya CEP tidak berhasil menggulingkan kekuasaan lawan politiknya, OD SK, ketika berpasangan dengan Sehan Ladjar.

Meskipun demikian, kehadiran CEP selalu menjadi sorotan, mengingat prestasinya sebagai mantan bupati Minahasa Selatan selama dua periode. Modal electoral yang kuat membuktikan kemampuan CEP dalam meraih dukungan masyarakat, yang terbukti dengan lolosnya dia ke Senayan pada ajang pileg terakhir.

Pertanyaan besar pun muncul: apakah masyarakat Sulawesi Utara masih membutuhkan tokoh-tokoh lama seperti mereka, ataukah saatnya bagi wajah-wajah baru untuk muncul dan membawa ide-ide segar untuk kemajuan daerah?

Pilgub Sulut 2024 menjadi panggung pertarungan antara kekuatan lama dan tantangan baru. Publik menantikan siapa yang akan mampu membawa Sulawesi Utara ke arah yang lebih baik, dengan keseimbangan antara pengalaman dan inovasi. Kita tunggu saja bagaimana dinamika politik akan berkembang dalam beberapa waktu ke depan!

Penulis : Alfian Pola Daini (Redaktur Pelaksana Totabuan.news)

TNews, MANADO – PDI Perjuangan Sulawesi Utara (PDIP Sulut) menggebrak arena politik menjelang Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024.

Dengan tekad kuat merebut kemenangan di 15 kabupaten/kota se-Sulawesi Utara, partai berlambang moncong putih ini telah menginisiasi proses penjaringan bakal calon pada awal Mei ini.

Wakil Ketua DPD PDIP Sulut, Berti Kapoyos, mengungkapkan bahwa PDIP telah memulai langkah strategis untuk memperkuat posisi incumbent di beberapa wilayah kunci. Minut, Manado, dan Bolsel menjadi fokus utama PDIP Sulut untuk memastikan konsolidasi kekuatan.

BACA JUGA : Target Menang Telak, PDIP Kembali Duetkan JG-KWL di Pilkada Minut 2024

“Untuk Minut, Manado, dan Bolsel, PDIP tidak akan membuka penjaringan lagi. Incumbent akan dipatenkan,” tegas Kapoyos kepada Tim Redaksi Totabuan News Rabu 1 Mei 2024.

Sementara untuk beberapa daerah, mungkin hanya akan mengganti pasangan. “Salah satunya tomohon, kan pak wenny sudah menyatakan menjadi calon wali kota,” ujarnya.

Namun kata Kapoyos, di beberapa daerah lagi, seperti Kotamobagu, Bolmong dan beberapa daerah lain tentu akan dikocok lagi atau akan tetap di buka penjaringan. Ia pun mengatakan, selain dari Manado, Bolsel, dan Minut belum ada kader atau figure yang ditunjuk.

“Daerah daerah ini kan tidak ada incumbent, tapi kader kader kita banyak yang layak,” jelasnya.

Menurut Kapoyos, sistem penjaringan yang dilakukan oleh PDIP Sulut adalah terbuka namun terbatas. “Artinya, kita terbuka dengan siapa saja, namun tetap menunggu undangan,” tambahnya.

Dengan langkah-langkah strategis ini, PDIP Sulut yakin dapat mengukuhkan posisinya sebagai kekuatan politik utama di Sulawesi Utara dan memastikan kemenangan pada Pilkada serentak mendatang. (**)

Peliput : Shera Umboh

TNews, MINUT – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) rupanya ingin kembali mengulang sejarah dengan meraih kemenangan telak di Pilakada Minut 2024, seperti pada Pilkada 2020 lalu.

Dengan begitu, PDIP Sulut akan kembali mengusung bupati dan wakil bupati incumbent Joune Ganda dan Kevin William Lotulung (JGKWL) di Pilkada Minut November 2024 mendatang

Ketua DPD PDIP Sulut Olly Dondokambey menegaskan akan mengusung kembali pasangan petahana, Joune Ganda dan Kevin William Lotulung (JGKWL).

Kata Olly saat memimpin rapat  koordinasi dalam menghadapi Pilkada 2024, Senin (29/5/2024) di kantor DPD Perjuangan Sulut.

Hal itu dibenarkan Ketua DPC PDIP Minut Denny Kamlon Lolong. “Dalam arahan dari Ketua DPD PDI Perjuangan Sulut, JGKWL akan kembali diusung oleh partai untuk maju pada Pilbup 2024. Sebagai kader dan pekerja partai, kita akan satu komando dalam mendukung mereka,” kata Denny Lolong.

Sementara itu, Joune Ganda menyatakan bahwa Ketua DPD PDI Perjuangan Sulut telah mengonfirmasi bahwa mereka akan maju kembali sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pilbup Minut 2024. Dia juga menjelaskan bahwa hampir semua kepala daerah petahana dari kader PDIP akan diberi kesempatan kembali, dengan melalui proses evaluasi internal partai.

“Dalam menetapkan calon kepala daerah, DPD PDI Perjuangan akan mengevaluasi kinerja dan prestasi selama masa jabatan, kecuali untuk duet petahana Minut dan Kota Manado,” ungkap Joune Ganda.

Jika secara resmi diumumkan sebagai calon oleh PDIP, Joune Ganda dan Kevin William Lotulung berjanji akan menyatukan dukungan yang telah mereka dapatkan sejak Pilbup 2020 dan selama tiga tahun kepemimpinan mereka. Mereka siap mengulangi kemenangan mereka untuk melanjutkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Minahasa Utara.

Pada Pilbup Minut 2020, pasangan Joune Ganda dan Kevin William Lotulung (JGKWL) berhasil meraih suara terbanyak, sesuai dengan hasil rekapitulasi KPU. Dengan suara mayoritas dari berbagai partai politik, mereka memperoleh mandat untuk memimpin Minahasa Utara.pasangan calon nomor urut tiga Sompie Singal-Joppi Lengkong meraih suara 31.763.

[Meiyer Tanod]

TNews, SULUT – Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI), Isma Yatun, memberikan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Opini ini diberikan setelah pemeriksaan yang dilakukan BPK atas pengelolaan keuangan negara.

Dalam rapat paripurna DPRD Provinsi Sulut pada Selasa (30/4/2024), Isma Yatun menjelaskan bahwa opini WTP diberikan berdasarkan 4 kriteria penting, termasuk kesesuaian standar akuntansi pemerintah dan efektivitas sistem pengendalian internal.

“Maka BPK memberikan opini wajar tanpa pengecualian atau WTP atas laporan keuangan pemerintah provinsi Sulawesi Utara,” ungkap Isma Yatun.

Opini WTP ini merupakan yang ke-10 kalinya diberikan oleh BPK RI kepada Provinsi Sulut. Gubernur Provinsi Sulut, Olly Dondokambey, menyambut baik pencapaian ini dan mengungkapkan rasa syukurnya.

“Provinsi Sulawesi Utara sudah 10 kali mendapat opini WTP, 8 kali pada pemerintahan OD-SK. Sekali lagi kita ucapkan terima kasih karena capaian-capaian yang sudah dilakukan oleh kita, ternyata membawa hasil yang baik,” ucap Olly.

[Shera Umboh]