Beranda blog Halaman 7

Bank Raya Ajak Ribuan Anak Muda Menggerakkan Kemajuan Ekonomi Nasional dengan Cakap Keuangan Digital di Young On Top Conference 2025

0

Bank Raya turut berpartisipasi pada acara YOT Conference 2025 bertema “Muda Sukses” (19/7) kegiatan yang telah banyak menginspirasi ribuan anak muda sejak tahun 2011

Jakarta, 22 Juli 2025 – Sebagai bank digital bagian dari BRI Group, Bank Raya terus mendorong kolaborasi dengan berbagai komunitas untuk meningkatkan inklusi keuangan digital di masyarakat dan memperkuat brand awareness. Bank Raya turut berpartisipasi pada acara YOT Conference 2025 bertema “Muda Sukses” (19/7)  kegiatan yang telah banyak menginspirasi ribuan anak muda sejak tahun 2011, mencerminkan perjalanan YOT yang konsisten dalam membangun generasi muda Indonesia dalam meraih kesuksesan. Pada sesi talkshow Finansial Smart, Social Aware: Anak Muda Penggerak Perubahan, Direktur Bisnis Bank Raya Kicky Andrie Davetra hadir menyoroti peran generasi muda untuk dapat memberi dampak dalam menggerakkan kemajuan ekosistem ekonomi digital di Indonesia.

Kicky Andrie Davetra, Direktur Bisnis Bank Raya menjelaskan “Generasi muda memiliki kemampuan untuk mengadopsi teknologi baru secara cepat sehingga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan ekonomi. Keterampilan digital yang dimiliki anak-anak muda memungkinkan mereka menjadi pelaku utama di sektor-sektor ekonomi yang bergantung pada teknologi informasi dan komunikasi.”

Kicky menambahkan bahwa kreativitas dan semangat berwirausaha yang seringkali melekat pada anak muda menjadi pendorong inovasi baru dalam berbagai sektor ekonomi. Dalam menghadapi tantangan transformasi digital, anak muda dapat menciptakan solusi yang efektif dan efisien di berbagai bidang usaha yang mereka tekuni. Inovasi ini tidak hanya membuka peluang baru, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing ekonomi suatu negara. 

Sejalan dengan hal tersebut, Kicky juga menyoroti bahwa digitalisasi perbankan mampu menjadi penopang percepatan pertumbuhan ekonomi nasional karena dengan adanya kemudahan akses dan layanan yang lebih praktis maka akan meningkatkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. 

“Raya App yang dapat dimanfaatkan untuk membantu mengelola keuangan dan mendorong gaya hidup cashless, dengan memanfaatkan berbagai fitur di Saku Raya seperti Saku Bujet, Saku Pintar, Saku Jaga untuk mengelola keuangan pribadi. Masyarakat juga dapat menabung kolektif dengan ratusan anggota dan komunitas untuk mengelola keuangan secara  transparan dengan Saku Bareng. Disamping itu bagi para generasi muda yang baru memulai bisnis dapat memanfaatkan Saku Bisnis dan QRIS Bisnis untuk pengelolaan keuangan bisnis dan mendorong produktivitas usahanya.” Ujar Kicky.

Sebagai salah satu pendukung  acara YOT National Conference, Bank Raya juga turut menghadirkan beragam aktivitas menarik di booth Bank Raya yang dapat dinikmati oleh pengunjung yaitu hadiah menarik untuk setiap pembukaan rekening di booth Bank Raya, cashback hingga Rp 100 ribu untuk setiap nasabah yang melakukan top-up saldo, fun games dan hadiah langsung yang menarik bagi kawula muda, serta kemudahan akses ke creative hub dengan berbagai tema seperti Networking Session with Influencers, Contribute Beyond Your Career, Legal Workshop -“Kontrak Mantap, Bisnis Aman!”,  Mental Health Session – “Unfiltered Seeing myself clearly” dan Dress Well for Gen Z “Transform your style, transform your career”.  

Bank Raya terus mendorong pertumbuhan kinerja bisnis digital dengan berkomitmen memperkuat kepemimpinan bisnis BRI Group, untuk menjadi bank digital utama yang memberikan akses terluas bagi masyarakat di Indonesia. Hingga Mei 2025 pengguna Raya App tercatat lebih dari 1 juta nasabah. Penggunaan transaksi Raya App yang meningkat 53,9% (yoy) yang mencapai 1,7 juta transaksi, dengan pertumbuhan digital saving yaitu sebesar Rp1,3 triliun atau tumbuh 52,61% (yoy). Pertumbuhan tersebut akan terus meningkat seiring dengan berkembangnya fitur dan inovasi  yang dikembangkan oleh Bank Raya di Raya App

“Kedepannya kami akan terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan untuk lebih banyak lagi masyarakat. Kami juga berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari pertumbuhan dan kemajuan para nasabah kami melalui pengelolaan keuangan yang praktis.” Tutup Kicky.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

KAI Properti Perbarui Dipo Jatinegara untuk Dukung Keandalan Operasional KA

0

Jakarta, 21 Juli 2025 — KAI Properti, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero), menyelesaikan revitalisasi eks Dipo Lokomotif Jatinegara menjadi Dipo Mekanik Berat. Fasilitas ini kini dilengkapi dengan spoor kolong, jalur tambahan, dan fasilitas pengisian bahan bakar, guna menunjang kegiatan perawatan mesin berat seperti MTT dan PBR.

Revitalisasi ini merupakan bagian dari upaya optimalisasi aset dan infrastruktur pendukung operasional kereta api, khususnya untuk meningkatkan efisiensi perawatan alat berat di wilayah Daop 1 Jakarta.

“Melalui revitalisasi ini, kami menghadirkan fasilitas spoor kolong dan jalur baru yang memungkinkan proses perbaikan, perawatan, dan pengisian bahan bakar dilakukan secara lebih cepat, aman, dan terintegrasi,” ujar Plt Sekretaris Perusahaan KAI Properti, Ramdhani Subagja.

Fasilitas Terintegrasi

Pengembangan Dipo Mekanik Berat Jatinegara meliputi sejumlah fasilitas kunci, antara lain:

Penambahan jalur 8 yang terhubung langsung dengan emplasemen Jatinegara melalui pemasangan wesel 101 dari jalur 7.

Spoor kolong untuk perawatan dari bawah, yang mempercepat dan mempermudah pekerjaan teknis.

Area stabling untuk mesin MTT, memudahkan mobilisasi saat terjadi gangguan di lintas.

Fasilitas pengisian BBM (HSD) yang mempercepat pengisian bahan bakar langsung di lokasi.

Dengan terpusatnya proses perawatan di satu titik, respons terhadap kebutuhan operasional dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.

Wujud Komitmen KAI Properti

Ramdhani menjelaskan, proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan bagian dari strategi jangka panjang KAI Properti dalam mendukung operasional KAI. Sebagai entitas yang bertanggung jawab atas pengelolaan aset dan penyedia jasa konstruksi, KAI Properti berkomitmen menghadirkan fasilitas yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Pengembangan Dipo Mekanik Berat Jatinegara bukan hanya bentuk optimalisasi aset, tapi juga langkah menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien, aman, dan mendukung keberlanjutan operasional,” kata Ramdhani.

Ke depan, KAI Properti akan terus memperkuat kontribusinya dalam pembangunan infrastruktur penunjang kereta api, sekaligus memperkokoh posisinya sebagai mitra strategis dalam pengelolaan properti dan jasa konstruksi di lingkungan KAI Group.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Kawasan Industri di Indonesia: Panduan Komprehensif untuk Pengelolaan Berkelanjutan Ekonomi di Indonesia

0

Kawasan industri memainkan peran krusial dalam perekonomian Indonesia, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang terintegrasi dengan sektor-sektor strategis. Seiring dengan perkembangan zaman, kawasan industri tidak hanya menjadi tempat produksi, tetapi juga pusat inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi. Dalam konteks ini, literatur yang mendokumentasikan dinamika kawasan industri menjadi kebutuhan mendesak bagi akademisi, profesional, dan pemerintah.

Buku “Kawasan Industri di Indonesia: Sebuah Panduan Kelola” hadir memberikan wawasan mendalam tentang ekosistem kawasan industri di Indonesia dari berbagai sudut pandang. Buku ini mengupas konsep dasar kawasan industri, pengembangannya, serta peran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Pada 3 Juni 2025, BINUS Media & Publishing meluncurkan buku ini di BINUS University @Alam Sutera. Buku ini diterbitkan oleh empat penulis ternama: Dr. Marko S. Hermawan, CA, CPMA, ACPA, CertDA, Drs. Papo Hermawan, M.M., Dr. Pantri Heriyati, M.Comm., CIAR (Assoc. Prof), dan Ahmad Syamil, P.hD. Keempatnya dikenal sebagai pengembang inisiatif untuk mendorong pertumbuhan sosial dan ekonomi sambil mendukung keberlanjutan lingkungan. Dengan pendekatan yang komprehensif dan mendalam, buku ini ditujukan bagi mahasiswa, akademisi, serta profesional yang berkecimpung di bidang kawasan industri maupun masyarakat umum.

Buku ini menawarkan pendekatan unik dan praktis, dengan mengintegrasikan teori, studi kasus, serta pengalaman nyata dari pelaku industri. Pendekatan ini diharapkan dapat membantu pembaca tidak hanya memahami dinamika kawasan industri, tetapi juga merancang solusi inovatif yang aplikatif di lapangan.

Tujuan utama buku ini adalah membina dan memberdayakan pembaca, khususnya untuk mahasiswa BINUS jurusan IBM (International Business Management), agar mereka mengerti konsep dasar, mampu menerapkan teori ke praktik, menambah wawasan regulasi, serta menyiapkan diri untuk dunia kerja. Pada umumnya, buku ini diharapkan dapat membantu para pembuat kebijakan, pengelola kawasan, dan pelaku usaha memahami cara terbaik untuk mengembangkan kawasan industri yang berkelanjutan, inklusif, dan kompetitif di tingkat global.

Peluncuran buku ini dihadiri oleh berbagai pihak dari kalangan akademisi, profesional, serta mahasiswa dari berbagai bidang studi yang tertarik pada topik kawasan industri. Acara ini tidak hanya menjadi ajang perkenalan buku tetapi juga menjadi wadah diskusi tentang peran strategis kawasan industri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan kawasan industri, serta solusi inovatif yang dapat diimplementasikan untuk mengoptimalkan peran kawasan industri di era modern.

Dr. Marko S. Hermawan, CA, CPMA, ACPA, CertDA menyampaikan, “Kami ingin menjembatani concern terhadap kawasan industri di Indonesia, yang mana banyak dari beberapa kawasan industri yang membutuhkan informasi tentang bagaimana mengelola dan membangun kawasan yang baik.”

Buku ini diharapkan tidak hanya memberikan kontribusi pada literatur ilmiah, tetapi juga menjadi inspirasi untuk pengembangan kebijakan yang lebih inklusif dan strategis. Selain itu, buku ini diharapkan mampu mendorong dialog konstruktif antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk menciptakan kawasan industri yang tidak hanya berdaya saing tinggi, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Diskon Tiket hingga 60%! KAI Daop 1 Jakarta Ramaikan KAI EXPO 2025 Awal Agustus

0

PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali menghadirkan KAI Expo 2025 yang akan diselenggarakan pada 2–3 Agustus 2025 di Assembly Hall – Jakarta International Convention Center (JICC). Gelaran tahunan ini menjadi momentum istimewa bagi masyarakat untuk mendapatkan berbagai promo menarik, termasuk diskon tarif tiket kereta api hingga 60%, dengan harga tiket mulai dari Rp69.000.

Dalam ajang KAI Expo 2025, masyarakat juga berkesempatan menikmati promo tiket kereta kelas luxury, dengan harga mulai Rp449.000, yang tentunya memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan eksklusif.

Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan bahwa tiket promo ini hanya dapat dibeli langsung di lokasi acara selama penyelenggaraan KAI Expo 2025. “Kami mengundang seluruh masyarakat, khususnya para pelanggan setia kereta api, untuk hadir dan memanfaatkan promo ini. Ini adalah kesempatan langka untuk mendapatkan harga tiket yang sangat terjangkau dengan layanan yang tetap aman, nyaman, dan menyenangkan,” ujar Ixfan.

Selain promo tiket, KAI Expo 2025 juga akan dimeriahkan dengan berbagai booth informatif, produk UMKM, hiburan menarik, serta kolaborasi dengan mitra-mitra strategis KAI. Acara ini merupakan bagian dari komitmen KAI dalam mendekatkan layanan kepada pelanggan sekaligus mendorong minat masyarakat menggunakan moda transportasi massal berbasis rel yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Jangan lewatkan! Tandai kalender Anda dan segera siapkan diri untuk mendapatkan tiket promo hanya di KAI Expo 2025, 2–3 Agustus di JICC,” tutup Ixfan.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Bersama Petani Lokal Memulihkan Lahan Rusak Jadi Sumber Kehidupan

0

Karawang, 21 Juli 2025 — Tidak semua orang memilih jalan yang mudah. Ada yang tetap percaya pada kekuatan satu bibit kecil, meski berkali-kali dihantam gelombang pasang, kehilangan, dan disebut sia-sia.

Di pesisir Dusun Tangkolak, Kabupaten Karawang, dua sosok sederhana bernama Dayanto dan Slamet Abadi menjadi bagian dari cerita yang membuktikan bahwa menjaga alam bukan hanya tentang masa kini, tetapi tentang warisan yang ingin mereka tinggalkan untuk masa depan.

Tahun 2020 menjadi momen menyedihkan bagi Tangkolak. Gelombang besar menerjang kawasan ini dan merusak destinasi wisata pantai mangrove yang dulunya menjadi kebanggaan warga. Lebih dari 100 ribu pohon mangrove musnah.

Sekitar 1,2 kilometer garis pantai rusak parah, dan lima hektare hutan mangrove tenggelam. Padahal, dulu kawasan ini hijau dan penuh tambak.

“Saya teringat dulu Tangkolak ini hutan mangrove-nya luas, tambaknya juga enggak sedikit. Sekarang tinggal beberapa, dan hutan mangrovenya itu tipis,” kenang Dayanto, warga asli yang kini mendedikasikan hidupnya untuk memulihkan kawasan tersebut.

Dulunya, Dayanto bukanlah penjaga alam. Ia justru sempat menjadi perusak, menyelam dengan kompresor dan mengambil terumbu karang serta ikan hias dari laut. Ia mengakui bahwa awalnya, peringatan tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati tidak ia gubris.

Sampai pada satu titik, ia berpikir jauh ke depan, bahwa jika terus merusak, anak cucunya kelak tidak akan mewarisi laut yang sama. Kesadaran itu mengubah arah hidupnya. Sejak 2014, ia mulai menanam mangrove bersama Kelompok Kreasi Alam Bahari. Dari pembibitan, penyulaman, hingga membersihkan sampah saat musim rob datang, ia lakukan tanpa pamrih. Tujuannya hanya satu: menyelamatkan kampung halamannya dari abrasi.

Dayanto dan kelompoknya kini memusatkan perhatian pada penanaman tiga jenis bibit mangrove: bakau, api-api lanang, dan api-api wadon. Ketiganya ditanam untuk membentuk sabuk hijau alami yang bisa melindungi garis pantai dari kerusakan lebih lanjut. Tapi perjuangan ini tentu tidak bisa dilakukan sendiri.

Ia dibantu oleh Slamet Abadi, seorang dosen dari Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA), yang sejak 2015 aktif turun ke Tangkolak lewat gerakan Unsika Peduli Mangrove. Bagi Slamet, keterlibatan ini adalah bagian dari tri dharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.

Berbagai upaya dilakukan, termasuk merancang metode tanam yang efektif agar mangrove tidak kembali rusak akibat rob. Dari pengalaman selama dua tahun pertama yang selalu gagal, Slamet dan tim akhirnya menemukan metode “rumpun berjarak” sebagai solusi. Cara ini membuat bibit bisa tumbuh lebih kuat meski diterjang air pasang. Baginya, perjuangan ini bukan soal keuntungan materi.

“Kami tidak punya lahan, tapi kami punya akses dan kemauan untuk menanam. Kami ingin Karawang tetap punya oksigen, punya mangrove yang sehat,” tegas Slamet.

Namun, upaya mereka menghadapi tantangan berat. Salah satunya adalah sampah yang terbawa dari hulu Sungai Citarum hingga ke kawasan mangrove Tangkolak. Sampah ini menumpuk di akar-akar muda dan sering kali membuat pohon mangrove mati sebelum sempat tumbuh besar. Slamet pun mengingatkan masyarakat untuk berhenti membuang sampah ke sungai, karena dampaknya sangat nyata dan merusak kerja keras banyak pihak.

Meski begitu, semangat mereka belum padam. Dayanto berharap program ini terus mendapat dukungan, baik dari lembaga seperti LindungiHutan maupun masyarakat luas.

“Tolong jangan tinggalin kami. Kami masih butuh bimbingan, butuh perhatian,” ujarnya.

Di tengah kerusakan dan ketidakpastian, kisah Dayanto dan Slamet adalah pengingat bahwa alam bisa pulih jika dijaga bersama. Bahwa tanah yang dulu rusak, bisa kembali menjadi sumber kehidupan, asal ada keyakinan, ketekunan, dan keberanian untuk memulainya.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Holding Perkebunan Nusantara Intesifkan Produktivitas Melalui Peremajaan Sawit Berkelanjutan

0

Pekanbaru – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui Sub Holding PTPN IV PalmCo, terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan produktivitas kelapa sawit melalui program peremajaan berkelanjutan. Pada tahun 2025, seluas 1.597,82 hektare tanaman sawit muda PTPN IV Regional III dengan wilayah operasional di Bumi Lancang Kuning, Riau, dinyatakan siap panen.

Region Head PTPN IV Regional III, Ahmad Gusmar Harahap, mengatakan sawit muda tersebut merupakan hasil program peremajaan yang berlangsung pada 2023 lalu. “Alhamdulillah, dengan kurun waktu 30 bulan atau 2,5 tahun sudah panen,” ujarnya, dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Senin (21/7/2025). 

Selain panen cepat, ia juga mengatakan tanaman bernama latin Elaeis guineensis Jacq tersebut juga mampu menghasilkan produktivitas tandan buah segar (TBS) di atas standar nasional mencapai 7 ton per hektare per tahun. 

Tanaman sawit muda yang telah memasuki panen itu di antaranya berlokasi di Afdeling 7 dan 8 Kebun Terantam dengan total luas mencapai 615,74 hektare. Panen perdana di areal tersebut dihadiri langsung oleh Dirut PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa, pada awal Juli 2025 kemarin. Kemudian, Kebun Sei Pagar tepatnya di Afdeling 3 dan 4 yang kegiatan panen perdana dilangsungkan oleh Region Head pada awal pekan ini.  

Selanjutnya, Kebun Lubuk Dalam tepatnya di Afdeling 4 dan 6 dengan total luas 579,39 hektare serta Kebun Sei Siasam Afdeling 1 dan 2 dengan luas 301,64 hektare akan segera panen dalam beberapa waktu mendatang. 

Gusmar menuturkan, sebagai langkah menjaga kebersinambungan operasional, PTPN IV Regional III turut melakukan peremajaan sawit renta dan konversi dengan total luas mencapai 2.396,45 hektare. 

Ia merincikan program peremajaan pada 2025 ini berlangsung di Kebun Lubuk Dalam dengan total luas mencapai 503,85 hektare, Terantam 649 hektare, dan Sei Berlian seluas 300 hektare. Selanjutnya, entitas juga ditarget melakukan konversi seluas 943 hektare di Kebun Air Molek I. 

“Program peremajaan ini harus menjadi momen bagi kita semua untuk juga meremajakan semangat kita. Memperbarui cara kerja kita, pola kita, sebagai bagian dari semangat perbaikan yang kita usung tiga tahun terakhir ini,” tutur Gusmar. 

Untuk diketahui, PTPN IV Regional III saat ini menjadi pilot project mencapai produktivitas crude palm oil (CPO) sebesar 7 ton per hektare. Produktivitas CPO merupakan indikator untuk mengukur kemampuan produksi setiap hektare perkebunan sawit dalam menghasilkan minyak sawit dalam kurun waktu satu tahun.  Secara nasional, produktivitas CPO ton perhektare berkisar di angka 3-4 ton. Sementara, PTPN IV Regional III mencapai 5,06 ton perhektare dan menuju target 7 ton perhektare. 

Dengan komitmen akan penerapan kultur teknis terbaik, manajemen panen yang efisien, minimalisir losses, pengelolaan kebun sesuai standar sertifikasi nasional, dan internasional secara terterintegrasi, lanjut Gusmar, menjadi kunci meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keberlanjutan.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Baru 12 % Perusahaan Hilir Gunakan Sistem Ketertelusuran, KOLTIVA Dorong Segregasi Inklusif Agar Petani Tidak Tersisih

0

Hanya 30% perusahaan hulu dan 12% perusahaan hilir yang memiliki sistem ketertelusuran, membuat sebagian besar rantai pasok belum siap menghadapi implementasi EUDR. Dengan mulai diberlakukannya Regulasi Anti Deforestasi Uni Eropa (EUDR), segregasi produk menjadi tantangan krusial, terutama untuk rantai pasok berbasis petani kecil yang kompleks. Penerapan sistem digital dan protokol pemisahan yang ketat di lapangan sangat penting untuk mencegah pencampuran antara komoditas yang patuh dan tidak patuh terhadap EUDR. Pelatihan, pendampingan, dan penguatan kapasitas yang dilakukan oleh KOLTIVA menjadi kunci agar perusahaan, petani, dan perantara dapat menerapkan segregasi tanpa mengecualikan komunitas petani kecil.

Menjelang berlakunya Regulasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR) di akhir tahun, rantai pasok global dinilai masih jauh dari kesiapan, khususnya dalam memenuhi ketentuan ketertelusuran dan segregasi yang ketat. Analisis Forbes 2025 menunjukkan bahwa meski komitmen tanpa deforestasi makin umum diadopsi, hanya 30% pemasok hulu dan 12% pelaku hilir yang memiliki sistem pelacakan risiko deforestasi. Hal ini turut menimbulkan resiko pada perdagangan menuju pasar Uni Eropa.

Salah satu ancaman paling mendesak, namun kerap diremehkan, dalam kepatuhan terhadap EUDR adalah tercampurnya komoditas yang patuh dan tidak patuh—baik karena kelalaian maupun kelemahan operasional di sepanjang proses transportasi, pengumpulan, hingga perdagangan. Regulasi ini mewajibkan pemisahan yang ketat atas barang yang berasal dari lahan patuh dan tidak patuh (termasuk asal-usul yang tidak diketahui), dari titik panen hingga ekspor. Kegagalan menjaga segregasi fisik ini dapat menyebabkan penolakan atas pengiriman masuk ke Uni Eropa.

KOLTIVA, perusahaan AgriTech asal Swiss-Indonesia yang berfokus pada ketertelusuran dan keberlanjutan rantai pasok, menekankan bahwa segregasi—pemisahan fisik dan prosedural antara komoditas patuh dan tidak patuh EUDR—merupakan tantangan besar yang sering terabaikan. Tanpa tindakan segera, banyak perusahaan agribisnis terancam kehilangan akses ke pasar Uni Eropa.

Komoditas yang dinyatakan patuh terhadap EUDR harus memenuhi kriteria ketat, termasuk bukti kepemilikan lahan, bebas deforestasi, dan titik koordinat lahan yang akurat. Komoditas dari lahan yang mengalami deforestasi setelah 31 Desember 2020, atau yang tidak memiliki ketertelusuran yang dapat diverifikasi, dianggap tidak patuh dan harus dipisahkan secara menyeluruh. Jika terjadi pencampuran—baik dari kebun yang belum terdaftar maupun dari sumber yang tidak jelas—maka seluruh pengiriman akan ditolak oleh pasar Uni Eropa.

Tantangan semakin kompleks mengingat panjangnya rantai pasok global, di mana keterlibatan banyak perantara dan minimnya dokumentasi menyulitkan proses pelacakan komoditas hingga ke sumbernya. Di sinilah pentingnya segregasi, bukan hanya untuk kepatuhan, namun juga sebagai strategi mitigasi risiko. KOLTIVA mendukung tim lapangan dengan aplikasi KoltiTrace untuk memastikan transparansi. Pendekatan metodologinya mencakup tiga tingkat analisis ketertelusuran—berbasis spasial, berbasis risiko (spasial dan survei), dan kepatuhan penuh (verifikasi lapangan menyeluruh)—untuk membantu perusahaan menjaga keamanan rantai pasok dan mencegah komoditas tidak patuh masuk ke pasar.

Andre Mawardhi, Senior Manager Agriculture and Environment di KOLTIVA, menyoroti tantangan unik dalam rantai pasok petani kecil. “Mewujudkan segregasi fisik penuh saat memasok dari petani kecil adalah tantangan besar. Rantai pasok ini sangat kompleks, dengan banyak titik risiko pencampuran, dan sering kali masih ada lahan yang belum dipetakan sepenuhnya. Beberapa perusahaan mungkin memilih menghentikan pasokan dari petani kecil demi menyederhanakan kepatuhan, namun pendekatan ini justru berisiko meminggirkan petani yang sangat penting bagi produksi komoditas berkelanjutan. Perusahaan harus cermat menyeimbangkan antara kepatuhan dan inklusi,” jelasnya.

Bagi petani kecil, segregasi menjadi jauh lebih rumit. Banyak dari mereka mengelola beberapa lahan—sebagian telah patuh, sebagian tidak. Tanpa praktik segregasi yang andal, risiko pencampuran hasil panen sangat tinggi dan dapat menyebabkan seluruh hasil tidak diterima pasar Uni Eropa.

“Kami mengelola lebih dari satu kebun, dan sebagian sudah dipetakan oleh KOLTIVA,” ujar Rahman Sarwono, petani karet di Kutai Barat, Kalimantan Timur. “Pemetaan ini membantu kami memahami batas kebun. Jika kami dilatih memisahkan panen dari kebun yang sudah dan belum dipetakan—yang patuh dan tidak patuh—itu sangat membantu kami dan komunitas dalam memenuhi regulasi.” Rahman menambahkan, “Sebagai petani, kami berkomitmen untuk patuh. Tapi kami juga butuh dukungan, pelatihan, dan edukasi agar bisa melaksanakan regulasi ini dengan benar. Kalau sampai salah sedikit saja, kami bisa kehilangan akses pasar sepenuhnya.”

Menurut Andre, mengatasi tantangan ini butuh pendekatan sistematis dan bertahap. Pertama, pastikan Verifikasi Kepatuhan dan Dokumentasi di semua pelaku rantai pasok. Ini mencakup pemetaan lahan legal, verifikasi bebas deforestasi, dan kepatuhan terhadap standar lingkungan, sosial, dan antikorupsi. Pemisahan fisik dan dokumentasi harus dijaga dari asal hingga ekspor. Kedua, Terapkan Sistem Ketertelusuran untuk memverifikasi sumber yang bebas deforestasi. Poligon lahan yang akurat dan penggunaan aplikasi digital seperti KoltiTrace memungkinkan pelacakan dari hulu ke hilir. Pengumpulan data berbasis agen di lapangan memperkuat kredibilitas dan transparansi.

Ketiga, Bangun Infrastruktur Penanganan dan Penyimpanan Tersegregasi. Gunakan gudang terpisah, unit transportasi khusus, dan sistem label yang konsisten untuk menjaga keaslian bahan patuh. Kontrol operasional yang jelas sangat penting untuk memastikan pemisahan fisik. Keempat, Sediakan Pelatihan dan Pemantauan Lapangan bagi petani, pengepul, dan pemasok untuk memastikan praktik segregasi dipahami dan diterapkan. Pemantauan rutin diperlukan untuk menilai kepatuhan dan menutup celah implementasi.

Indryani Bali, Project Leader sektor karet di KOLTIVA, menambahkan, “Segregasi untuk kepatuhan EUDR tidak boleh mengorbankan inklusi petani kecil. Karena itu, KOLTIVA berfokus pada penguatan kapasitas lokal—dari pelatihan petani dan pengepul hingga menyediakan data ketertelusuran secara real-time. Kami membangun sistem yang dapat dilacak dan tetap inklusif.” Menjelang pemberlakuan EUDR, perusahaan harus menjadikan segregasi dan sistem ketertelusuran sebagai prioritas utama. Kegagalan dalam hal ini tak hanya berisiko menyebabkan ketidakpatuhan, tapi juga kehilangan akses pasar dan reputasi.

Bagi petani kecil seperti Rahman, dukungan dari perusahaan dan pemerintah sangatlah penting. “Kami ingin menjaga hutan dan patuh pada standar EUDR,” ujar Rahman. “Tapi tanpa arahan yang jelas, kesalahan kecil pun bisa membuat kami kehilangan segalanya. Dengan dukungan yang tepat, kami siap berkontribusi—karena masa depan kami, dan lingkungan, bergantung padanya.”

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Volvo Hadirkan “Volvo Running Club” untuk Dorong Gaya Hidup Sehat dan Berkelanjutan

0

Jakarta, 20 Juli 2025 – Volvo Car Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap gaya hidup sehat dan mobilitas berkelanjutan melalui acara bertajuk “Volvo Running Club”, yang digelar di area Car Free Day (CFD) Jakarta, Minggu pagi (20 Juli 2025). Acara ini terbuka untuk publik dan komunitas lari, sebagai bagian dari kampanye Volvo Cars yang menggabungkan gaya hidup sehat dan keberlanjutan lingkungan.

Acara dimulai dari titik kumpul di depan Volvo Cars Jakarta, Jalan H. Agus Salim No.132, Jakarta Pusat, dengan rute sepanjang 7 Kilometer menuju kawasan Semanggi dan kembali lagi ke titik awal. Didesain sebagai aktivitas terbuka dan inklusif, acara ini menjadi ruang kolaboratif antara Volvo Cars dan publik yang ingin bergerak bersama menuju kehidupan yang lebih aktif dan ramah lingkungan.

Menambah semarak acara, Volvo Car Indonesia turut menghadirkan Volvo EX30, sebuah SUV listrik terbaru dari Volvo Cars, yang tampil sebagai ikon utama dan pusat aktivitas interaktif di sepanjang acara. Unit EX30 menjadi simbol nyata dari arah masa depan Volvo Cars yang berfokus pada elektrifikasi dan desain berkelanjutan.

Sebelum kegiatan lari dimulai, para peserta disambut dengan welcoming speech oleh Haryanto Djayaputra, selaku GM Sales & Operations Volvo Car Indonesia, yang menyampaikan semangat Volvo dalam mendukung gaya hidup aktif, sehat, dan berorientasi pada keberlanjutan.

“Volvo Running Club  bukan sekedar acara lari biasa, tapi bagian juga dari lifestyle. Ini adalah perwujudan semangat kami untuk menginspirasi masyarakat menjalani hidup yang lebih sehat, aktif, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ujar Haryanto Djayaputra. 

Volvo Car Indonesia juga membuka kesempatan bagi publik untuk bergabung dalam komunitas Volvo Running Club secara berkala, dengan agenda lari dan kegiatan lainnya yang akan terus diperbarui di masa mendatang. 

Sebagai bentuk apresiasi, peserta terpilih juga menerima goodie bag eksklusif dari Volvo Car Indonesia, yang berisi berbagai merchandise premium. Volvo juga membagikan voucher test drive yang dapat langsung digunakan di showroom, sekaligus menghadirkan tim produk untuk memberikan informasi lengkap seputar mobil listrik Volvo Cars, terutama EX30 dan lini model elektrifikasi lainnya.

Sebagai bagian dari rangkaian aktivitas publik Volvo Cars, brand asal Swedia ini juga akan hadir di ajang GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2025, yang berlangsung pada 24 Juli – 3 Agustus di ICE BSD, Hall 1C. Di sana, pengunjung dapat menemukan line-up lengkap Volvo Cars untuk test drive, termasuk kendaraan listrik seperti EX30 dan model lainnya.

Untuk informasi lebih lanjut dan dokumentasi kegiatan, silakan kunjungi Instagram resmi Volvo Car Indonesia di @volvocarsid.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

PTPP Terlibat dalam Pembangunan Institut Neurosains Nasional: Gedung RSPON Prof. Dr. Mahar Mardjono Rampung 100%

0

Jakarta, 21 Juli 2025 – PT PP (Persero) Tbk (“PTPP”) menorehkan pencapaian strategis melalui keterlibatannya dalam proyek pembangunan Gedung RSPON Prof. Dr. Mahar Mardjono Jakarta, yang akan menjadi pusat layanan dan pendidikan neurosains bertaraf internasional, yaitu Institut Neurosains Nasional (INN). Proyek prestisius ini merupakan kolaborasi antara PTPP dan WIKA, serta telah mencapai progres 100% per 30 Juni 2025 dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,03 triliun (termasuk PPN).

Pembangunan gedung baru ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) dalam menangani penyakit saraf serta menjadi pusat riset dan pendidikan neurosains kelas dunia. Proyek ini mendukung penuh inisiatif pemerintah dalam mewujudkan “Indonesia Menuju Brain Decade” – sebuah langkah strategis untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat keunggulan neurosains di Asia Tenggara.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi G. Sadikin yang turut hadir dalam acara soft launching persiapan beroperasinya rumah sakit, hadir menyambut positif selesainya pembangunan tersebut. “Pentingnya perubahan budaya kerja di rumah sakit seiring dengan pembangunan gedung baru ini, dengan fokus pada pelayanan yang inklusif dan berkualitas,”ujar Menkes.

Dibangun di kawasan strategis MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, proyek ini menerapkan kontrak design & build dengan pendanaan berasal dari APBN, SMI, dan Badan Layanan Umum (BLU). Kompleks INN terdiri dari tiga gedung utama:

– Gedung Pelayanan: Luas ±32.000 m² (1 basement & 12 lantai)

– Gedung Parkir: Luas ±33.000 m² (1 basement & 12 lantai)

– Gedung Pendidikan: Luas ±30.000 m² (1 semi-basement & 12 lantai)

Dimana terdapat fasilitas ruangan IGD, SCU, HCU, ICU, serta Radioterapi LINAC (Linear Accelerator) dan CT Simulator. Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo menjelaskan ketiga gedung tersebut dirancang terintegrasi, baik satu sama lain maupun dengan gedung rumah sakit lama, untuk mendukung kelancaran operasional layanan medis dan pendidikan.

PTPP lanjut Joko turut menghadirkan inovasi konstruksi dalam proyek ini, antara lain penggunaan sistem bekisting kolom praktis semi panel yang efisien dan mempercepat pekerjaan struktur, serta pemasangan pagar utama proyek berbasis sistem otomatis untuk mendukung aspek keamanan dan modernisasi area proyek.

Material facade pada proyek ini pun kata Joko mencerminkan kemajuan teknologi dan estetika, dengan kombinasi material kaca, aluminium, ACP (Aluminium Composite Panel), hingga GRC cetak, menjadikan tampilan gedung lebih modern dan ikonik. Proyek ini merepresentasikan komitmen PTPP dalam menghadirkan infrastruktur layanan kesehatan berkelas internasional melalui penerapan teknologi konstruksi unggul, sekaligus memperkuat posisi PTPP sebagai mitra terpercaya pemerintah dalam pembangunan infrastruktur kesehatan nasional.

–SELESAI– 

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

KAI Properti Dukung Pengembangan Dipo Mekanik Berat Jatinegara untuk Tingkatkan Efisiensi Operasional KA

0

Jakarta, 21 Juli 2025– KAI Properti, anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), turut berperan aktif dalam penataan dan pengembangan fasilitas operasional kereta api dengan menyelesaikan proyek revitalisasi eks Dipo Lokomotif Jatinegara menjadi Dipo Mekanik Berat yang dilengkapi spoor kolong dan jalur tambahan.

Proyek ini merupakan bagian dari komitmen KAI Properti dalam mendukung optimalisasi aset dan infrastruktur perkeretaapian nasional, khususnya dalam hal perawatan mesin berat seperti MTT dan PBR.

“Melalui revitalisasi ini, kami menghadirkan fasilitas spoor kolong dan jalur baru yang memungkinkan proses perbaikan, perawatan, dan pengisian bahan bakar mesin dilakukan secara lebih cepat, aman, dan terintegrasi,” ujar Plt. Sekretaris Perusahaan KAI Properti, Ramdhani Subagja.

Fasilitas Terintegrasi untuk Mendukung Operasional

Pengembangan Dipo Mekanik Berat ini mencakup:

•⁠ ⁠Penambahan jalur 8 dari emplasemen Jatinegara menuju area dipo melalui pemasangan wesel 101 dari jalur 7.

•⁠ ⁠Spoor kolong baru yang memungkinkan proses perawatan mesin dilakukan dari bawah untuk efisiensi waktu dan tenaga.

•⁠ ⁠Area stabling bagi mesin-mesin MTT yang mendekatkan unit dengan lokasi kerja, sehingga mempercepat respons perbaikan saat kondisi mendesak.

•⁠ ⁠Fasilitas pengisian BBM (HSD) untuk mendukung kebutuhan operasional secara langsung di lokasi.

Dengan hadirnya fasilitas ini, kegiatan perawatan mesin seperti PBR, CSM, dan perbaikan MTT akan lebih terpusat, mendukung mobilisasi alat berat, dan menekan potensi keterlambatan operasional.

Komitmen terhadap Dukungan Operasional KAI

KAI Properti senantiasa mengedepankan fungsi strategisnya sebagai pengelola aset dan penyedia jasa konstruksi berbasis mutu. Proyek ini merupakan wujud nyata peran KAI Properti dalam mendukung core business KAI dan memastikan infrastruktur pendukung dapat berfungsi maksimal.

“Pengembangan Dipo Mekanik Berat Jatinegara bukan hanya bentuk optimalisasi aset, namun juga strategi untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan bagi seluruh insan perkeretaapian,” tambah Ramdhani.

Ke depan, KAI Properti akan terus menghadirkan solusi infrastruktur yang mendukung operasional KAI sekaligus memperkuat peranannya dalam pengelolaan properti dan jasa konstruksi yang andal di lingkungan KAI Group.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

BERITA TERBARU