Beranda blog Halaman 78

CS & Omnichannel: Membuat Pelanggan Lebih Puas

0

Tingkatkan customer service dengan omnichannel. Bikin pelanggan senang dengan layanan terintegrasi!

Pernah nggak sih merasa frustasi karena pelanggan harus mengulang cerita setiap kali pindah kanal? Nah, di sini, aku akan bagikan solusi dengan menggabungkan customer service dan omnichannel. Kombinasi ini akan membuat pelayananmu jadi jauh lebih lancar!

Apa Itu Customer Service dan Omnichannel?

Customer service adalah tim yang membantu pelanggan dengan pertanyaan atau masalah yang mereka hadapi. Tujuannya jelas, yaitu agar pelanggan merasa puas dan kembali lagi. Customer service yang baik harus cepat, ramah, dan mampu memahami kebutuhan pelanggan. 

Omnichannel, di sisi lain, adalah strategi yang mengintegrasikan berbagai kanal komunikasi seperti telepon, email, dan WhatsApp, dalam satu tempat. Dengan demikian, pelanggan bisa berpindah antar kanal tanpa harus kehilangan konteks percakapan. 

Kenapa Harus Menggabungkan Keduanya?

Dengan menggunakan omnichannel, tim customer service kamu dapat melihat semua interaksi pelanggan di satu tempat. Sebagai contoh, jika pelanggan memulai percakapan di WhatsApp dan melanjutkan di telepon, agen sudah tahu masalahnya tanpa harus meminta pelanggan mengulang cerita. Hal ini membuat pelanggan merasa dihargai dan tidak kesal.

Selain itu, omnichannel membantu tim CS bekerja lebih efisien karena tidak perlu membuka berbagai aplikasi. Data dari omnichannel juga memberikan insight berharga, seperti kanal mana yang paling sering digunakan oleh pelanggan. Dengan informasi ini, kamu bisa menyesuaikan strategi customer service, seperti menambah agen di kanal yang paling sibuk. Hasilnya, pelanggan semakin puas dan bisnis kamu pun semakin dipercaya.

Jadi, ayo coba integrasikan omnichannel di tim customer service kamu! Punya pengalaman atau pertanyaan tentang hal ini? Jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar, ya!

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Kashmir: Lembah Indah yang Mengisahkan Luka Warga Sipil

0

Jakarta — Di atas bentangan alam yang memesona, Kashmir menyimpan kisah luka dan kehilangan yang tak terucapkan. Bukan dari medan perang militer, tetapi dari tragedi yang menimpa warga sipil yang datang hanya untuk mencari kedamaian. Ketika kekerasan bersenjata menjadi bagian dari lanskap harian, siapa pun bisa menjadi korban—bahkan mereka yang tak tahu-menahu soal konflik.

Neeraj Udhwani: Liburan yang Berubah Menjadi Tragedi

Potongan video yang menunjukan Ayah dari Neeraj Udhwani saat diwawancara oleh media

Neeraj Udhwani (33), hanya ingin menikmati waktu bersama istrinya. Mereka datang ke Kashmir setelah menghadiri pernikahan, berharap menutup momen bahagia dengan liburan singkat. Namun, dentuman senjata merenggut segalanya. Aarushi, istrinya, menemukan Neeraj sudah tak bernyawa. Dalam sekejap, harapan berubah menjadi duka, dan kini keluarganya hanya menuntut satu hal: keadilan.

Sumber: https://youtube.com/shorts/dsOOtfEFh84?feature=share 

Sanjay Lele dan Dua Sepupu: Satu Liburan, Tiga Korban

Potongan video yang menunjukan Sanjay Lele dan sepupunya

Bersama dua sepupunya dan keluarga mereka, Sanjay Lele hanya ingin melepas penat dalam kebersamaan. Tapi ketenangan itu hancur di hadapan anak dan istrinya sendiri. Ia ditembak di kepala, sepupunya Atul di perut, dan Hemant di dada. Ketiganya tewas seketika. Mereka tidak salah apa-apa—tidak lebih dari menjadi turis yang ingin menikmati keindahan Kashmir. Tetapi dalam konflik ini, bahkan kenormalan pun bisa menjadi hal yang fatal.

Sumber: https://youtube.com/shorts/HMi8XPq7WDs?feature=share 

Shailesh Himmat Kalathiya: Surga yang Berubah Menjadi Duka

Potongan video yang menunjukan Shailesh Himmat Kalathiya

Pahalgam, salah satu destinasi terindah di Kashmir, menjadi saksi bisu tragedi lain. Shailesh Himmat Kalathiya datang bersama istri dan dua anaknya untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-46. Mereka datang sebagai keluarga berempat. Namun, pulang hanya bertiga. Di antara kabut dan pegunungan, dentuman senjata menorehkan duka yang tak akan pernah hilang dari ingatan keluarganya.

Sumber: https://youtube.com/shorts/ToNAGVUelAY?feature=share

Kemanusiaan yang Hilang dalam Senyap

Cerita-cerita ini bukan tentang statistik atau berita singkat. Mereka adalah manusia—suami, ayah, saudara—yang hidupnya direnggut oleh kekerasan yang tak mereka pahami, apalagi pilih. Kekerasan yang tidak membedakan antara pejuang dan pendatang, antara militan dan pelancong.

Warga sipil di Kashmir, baik penduduk asli maupun tamu sementara, terus menjadi korban dalam pusaran konflik bersenjata dan aksi terorisme. Mereka dibungkam oleh peluru, bukan karena kesalahan, tetapi karena berada di tempat yang salah pada waktu yang salah.

Lebih tragis lagi, banyak dari mereka yang meninggal tidak dikenang sebagai pribadi, melainkan sebagai bagian dari peristiwa. Nama-nama mereka hanya disebut dalam laporan media sesaat, lalu dilupakan. Padahal di balik setiap nama ada keluarga yang menanti, anak-anak yang kehilangan ayah, pasangan hidup yang kehilangan sandaran, dan orang tua yang menanggung duka abadi.

Setiap nyawa yang hilang bukan sekadar kehilangan satu manusia, tapi kehilangan ratusan potensi cerita, harapan, dan cinta yang tak sempat tumbuh. Ketika kekerasan menjadi hal biasa, maka kita perlahan kehilangan kemanusiaan kita sendiri.

Saatnya Menempatkan Kemanusiaan di Atas Segalanya

Konflik Kashmir terlalu lama didominasi oleh narasi politik, agama, dan kekuasaan. Tapi narasi-narasi itu tidak bisa mengembalikan Neeraj kepada istrinya, tidak bisa menghapus trauma dari mata anak Sanjay, dan tidak bisa mengisi kekosongan di keluarga Shailesh.

Kita harus bertanya: sampai kapan kekerasan ini akan terus dianggap sebagai dampak sampingan dari konflik? Sampai kapan warga sipil dijadikan collateral damage dari perang yang tidak mereka pilih?

Dunia harus mendengar, tidak dari para jenderal atau diplomat, tapi dari keluarga yang kehilangan, dari anak-anak yang tak bisa memahami kenapa ayah mereka tidak pulang, dari ibu-ibu yang menggenggam foto usang sambil berharap keajaiban yang tak kunjung datang.

Kashmir tidak hanya membutuhkan solusi politik. Ia butuh keadilan untuk mereka yang telah pergi, dan ruang aman bagi mereka yang masih tinggal. Dan yang paling penting, ia butuh kita semua—untuk tidak membisu saat kemanusiaan dikoyak dalam senyap.

Sumber: 

https://youtube.com/shorts/iblzAW-SuL8?feature=share

https://youtube.com/shorts/T5lbT9pFC-4?feature=share

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Dipha Barus hingga Afgan Ramaikan Grand Opening 25hours The Oddbird Jakarta

0

Jakarta, 26 April 2025 — Suasana Jakarta berubah jadi lebih meriah, lebih artistik, dan lebih “odd” saat 25hours Hotel The Oddbird Jakarta resmi membuka pintunya lewat Grand Opening Party yang penuh kejutan. Bertempat di jantung kawasan Senopati, hotel ini menghadirkan konsep yang belum pernah ada sebelumnya, a vibrant urban playground that blends history, creativity, and freedom of expression.

Malam pembukaan dimeriahkan oleh berbagai penampilan live dari musisi ternama, mulai dari DJ Asa Kusumah, El Fuego Latin Band, DJ Patricia Schuldtz, DJ Tiara Eve, DJ Shawn Muljadi, Dipha Barus yang menghidupkan suasana dengan playful beats nya. Lalu, Afgan yang membius para tamu dengan suaranya yang soulful hingga larut malam. Para undangan, mulai dari selebritas, kreator, seniman, hingga city explorers menikmati malam penuh warna dengan hidden art installations, cocktails, dan live performance di setiap sudut.

Penampilan Dipha Barus di Grand Opening 25hours Hotel Jakarta The OddbirdPenampilan Afgan di Grand Opening 25hours Hotel Jakarta The Oddbird

25hours The Oddbird Jakarta bukan hanya hotel biasa, it’s a storybook you can sleep in. Mengusung nama The Oddbird, properti ini menggabungkan gaya arsitektur klasik dengan elemen desain kontemporer yang out of the box. Setiap ruang punya kepribadian sendiri: quirky, bold, and unapologetically different. Hotel ini memiliki 210 kamar, termasuk suite unik yang menawarkan city views dan interpretasi lokal yang playful.

“Jakarta adalah kota yang hidup, penuh warna, dan sangat berkarakter — sama seperti brand kami,” ujar Christoph Hoffmann, salah satu pendiri dan CEO 25hours Hotels. “25hours The Oddbird dirancang sebagai tempat di mana para tamu bisa merasa bebas menjadi diri sendiri, mengeksplorasi cerita baru, dan terhubung dengan energi kota yang terus berkembang.” tutup Hoffmann.

Suasana Grand Opening 25hours Hotel Jakarta The OddbirdChristoph Hoffmann, Alexander H. Kusuma, Jesper Soerensen

Paradise of Paradoxes

Paradise of Paradoxes yang menjadi konsep utama hotel ini menangkap semangat Jakarta, yang penuh dengan keberagaman dan universalitas. Hal ini menekankan 25hours Hotel The Oddbird sangat merangkul berbagai keunikan “oddbird”. Tamu yang menginap bisa menikmati beragam fasilitas urban resort seperti kolam renang rooftop, gym, spa, hingga coworking spaces “Creative Lounges” yang nyaman. 

Tidak hanya itu, 25hours juga menjadi destinasi kuliner yang patut dicoba. Restoran andalannya, COPA, menyajikan menu Latin-American cuisine yang playful dan penuh cita rasa, ada juga CABANA yang menyuguhkan pengalaman rooftop infinity pool bar ikonik dengan pemandangan skyline ibu kota yang spektakuler.

Hotel ini juga menjalin kolaborasi dengan seniman dan kreator lokal untuk memperkuat sentuhan khas Indonesia di setiap sudut bangunan. Dari elemen batik dan rotan, hingga mural dan patung-patung kontemporer, semuanya menghadirkan rasa “rumah yang tidak biasa.”

Garden L BedroomUrban Bedroom XL

Kolaborasi Besar di Balik Layar

25hours The Oddbird Jakarta lahir dari kerja sama strategis antara ASRI, grup properti terdepan di Indonesia, dan Ennismore di bawah bendera Accor. Melalui kolaborasi ini, kehadiran 25hours menjadi simbol baru gaya hidup di Asia yang modern, trendy, dan penuh warna.

Setelah sukses besar di kota-kota seperti Berlin, Paris, Zurich, dan Dubai, kini Jakarta menjadi panggung pertama 25hours di benua Asia, dan 25hours Hotel The Oddbird Jakarta datang dengan misi besar, to turn the ordinary into something extraordinary, to be the “paradise of paradoxes”.

Welcome to the Odd Side of Jakarta. Come as you are. Foto dapat diunduh di sini.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Peran Trafo dalam Industri: B&D Transformer Hadirkan Solusi untuk Kebutuhan Kelistrikan

0

PT Bambang Djaja (B&D Transformer) menghadirkan trafo berkualitas tinggi untuk mendukung distribusi listrik yang andal di berbagai sektor industri. Komitmennya terhadap inovasi menjadikannya sebagai salah satu pabrik trafo terkemuka di Indonesia.

PT Bambang Djaja (B&D Transformer) terus menunjukkan komitmennya dalam industri kelistrikan dengan menghadirkan power transformer berkualitas tinggi. Sebagai pabrik trafo terkemuka di Indonesia, perusahaan ini berfokus pada inovasi dan keandalan untuk mendukung kebutuhan energi nasional. Peran trafo dalam distribusi listrik semakin krusial, dan B&D Transformer siap menjadi solusi utama bagi berbagai industri.

Peran Trafo dalam Kehidupan Sehari-hari

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana listrik bisa sampai ke rumah atau industri dengan stabil? Peran trafo sangat penting dalam mendistribusikan listrik dari pembangkit ke berbagai lokasi dengan efisiensi maksimal. Tanpa transformator yang andal, lonjakan atau penurunan tegangan bisa terjadi, mengganggu pasokan listrik dan bahkan merusak peralatan elektronik.

B&D Transformer: Pemimpin dalam Inovasi Transformator

Sebagai salah satu pabrik trafo terbesar di Indonesia, PT Bambang Djaja (B&D Transformer) berkomitmen untuk menghadirkan solusi terbaik bagi industri dan masyarakat. Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, perusahaan ini telah membuktikan keunggulannya dalam produksi power transformer berkualitas tinggi. Peran trafo dalam industri modern semakin berkembang, dan B&D Transformer selalu berinovasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Mengapa Memilih B&D Transformer?

B&D Transformer terus berinovasi untuk memberikan produk berkualitas tinggi dengan keunggulan berikut:

• Teknologi Canggih: Menggunakan material berkualitas tinggi dan teknologi mutakhir untuk meningkatkan efisiensi energi.

• Keandalan Teruji: Setiap transformator melewati uji coba ketat untuk memastikan daya tahan dan performa maksimal.

• Dukungan Purna Jual: Tim teknis yang siap membantu pelanggan dengan layanan konsultasi dan pemeliharaan.

• Sertifikasi Internasional: Memenuhi standar nasional dan internasional untuk keamanan serta kualitas produk.

Inovasi dan Keberlanjutan dalam Industri Transformator

Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan, PT Bambang Djaja juga menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam proses produksinya. Perusahaan ini menggunakan bahan yang lebih tahan lama dan efisien guna mengurangi limbah serta meningkatkan efisiensi energi. Dengan demikian, peran trafo tidak hanya mendukung industri, tetapi juga menciptakan sistem kelistrikan yang lebih berkelanjutan.

Selain itu, B&D Transformer terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan guna menghadirkan transformator yang lebih hemat energi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

Dukung Stabilitas Listrik dengan Produk B&D Transformer

Jika Anda membutuhkan power transformer berkualitas tinggi, PT Bambang Djaja adalah pilihan tepat. Dengan pengalaman dan inovasi yang terus berkembang, B&D Transformer siap memenuhi kebutuhan kelistrikan di berbagai sektor, mulai dari industri hingga perumahan.

Peran trafo dalam menjamin kelangsungan listrik yang stabil tidak dapat diabaikan, dan B&D Transformer adalah mitra terbaik untuk solusi tersebut. Jangan ragu untuk menghubungi kami dan dapatkan solusi terbaik untuk sistem kelistrikan Anda!

Baca juga artikel lainnya tentang Pentingnya Power Transformer dalam Jaringan Listrik

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Energy Academy Telah Gelar Batch Ke-3 Pelatihan Penanganan Bahaya Gas H2S Secara Daring

0

Energy Academy kembali menegaskan komitmennya terhadap keselamatan kerja dengan sukses menyelenggarakan Pelatihan Penanganan Bahaya Gas H2S batch ke-3 secara daring. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan kompetensi peserta dalam mengenali serta menangani potensi bahaya gas H2S di lingkungan kerja, khususnya di sektor energi dan migas.

Dalam pelatihan ini, peserta dibekali dengan pemahaman menyeluruh tentang sifat gas H2S, prosedur penanggulangan keadaan darurat, serta penggunaan alat pelindung diri yang tepat. Para instruktur berpengalaman menghadirkan pendekatan interaktif agar materi mudah dipahami dan aplikatif dalam skenario lapangan.

Dengan telah selesainya pelatihan ini, diharapkan para peserta mampu meningkatkan budaya keselamatan kerja di lingkungan operasional masing-masing. Informasi lengkap tentang program ini dapat diakses di laman resmi Pelatihan Penanganan Bahaya Gas H2S.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Yayasan KEHATI Buka Pendaftaran ESG AWARD 2025 by KEHATI

0

Logo KEHATI Award 2025 by KEHATI

Jakarta – Yayasan KEHATI kembali selenggarakan ESG Award 2025 by KEHATI.
Pendaftaran ajang bergengsi tahunan
ini dibuka sampai
1 Juni 2025 pukul 24.00 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Penghargaan nantinya akan diberikan kepada para pelaku keuangan di Indonesia
yang berhasil menerapkan praktik-praktik Environmental,
Social, dan Governance
(ESG) terbaik
menurut KEHATI.

Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos berharap
lebih banyak pendaftar pada penyelenggaran tahun ini. “ESG Award 2025 by KEHATI
merupakan bentuk penghargaan sekaligus legitimasi terhadap praktik-praktik
keberlanjutan yang dilakukan oleh para pelaku keuangan di Indonesia,” ujarnya.

Sejak penyelenggaraannya di 2023, ESG Award by KEHATI telah
berhasil diikuti oleh kurang lebih

73 perusahaan, dan menganugerahkan penghargaan ESG Award by KEHATI kepada 14
pemenang yang memiliki nilai ESG terbaik di tiap tahunnya.

Berbeda dengan tahun lalu yang hanya terdapat 3 sektor
penghargaan, tahun ini, Yayasan KEHATI akan memberikan penghargaan untuk 4
sektor utama yakni Sektor Capital Market (Kategori Best Emiten,
Kategori Best Investor), Sektor Impact Investment (Kategori Best Impact
Entrepreneur, Kategori Best Investor on Impact Investment), Sektor Debt and Project Financing (Kategori Best Issuer/Borrower, Kategori Best Investor/Creditor), dan Sektor Facilitator.

Untuk menilai peserta, KEHATI kembali mempercayakan para
juri yang sudah memiliki kompetensi, integritas, dan ketokohan di industri ini
yakni Dewan Pengawas Indonesia Investment Authority (INA) Darwin
Cyril Noerhadi sebagai
ketua dan Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos sebagai wakil dan didukung lima
anggota.

Kelima anggota juri ESG Award yaitu, Komisaris Independen
PT. Verdhana Sekuritas Indonesia Demetrius Ari Pitoyo,
Komisaris Independen PT Danareksa (Persero)
dan Komisaris PT Trimegah
Asset Management Ariani Vidya Sofjan, Komisaris Neutura Edwin Syahruzad, Dosen
Universitas Prasetiya Mulya yang juga praktisi pasar modal Agus Salim, serta
Co-Founder dan CEO Skor Technologies Ongki Kurniawan.

Riki menambahkan bahwa
perkembangan investasi berbasis
ESG semakin hari semakin cepat dan
memiliki kinerja yang lebih baik daripada kinerja pasar. Selain memiliki
manajemen risiko yang lebih baik, perusahaan dan investasi berbasis
energi memberikan banyak peluang dari faktor ESG yang dilakukan. Di Indonesia sendiri
tren ESG telah meningkat drastis. Per akhir 2024, total dana kelolaan
bertemakan ESG mencapai 9 triliun rupiah.

Pada tahapan seleksi
dan penjurian, setelah
menerima seluruh berkas
pendaftaran, para juri akan
melakukan seleksi administrasi dan substansi, proses
penilaian pada masing-masing kategori, dan
dilanjutkan ke tahap sidang pleno.
Pengumuman pemenang akan dilakukan pada akhir Juli 2025.

Pada ajang penghargaan tahun lalu, Yayasan Keanekaragaman
Hayati Indonesia (KEHATI) menobatkan 14 penghargaan untuk 13 perusahaan dari
tiga sektor utama sebagai pemenang penghargaan Environmental,
Social, and Governance (ESG) Award 2023 by KEHATI yang
diselenggarakan di Jakarta, Kamis 30 Juli 2024.

Selain untuk memberikan apresiassi terhadap pelaku keuangan
yang telah mempraktikan nilai- nilai ESG, kegiatan
ini diharapkan dapat mempromosikan dan mendorong perkembangan ESG di semua aspek
pasar modal dan keuangan di Indonesia.

Indeks Saham Berbasis
ESG KEHATI

Sejak 2009, KEHATI bekerjasama dengan BEI telah meluncurkan indeks saham Sustainable and Responsible
Investment (SRI)-KEHATI yang berisikan 25 saham dengan nilai ESG terbaik dan
hingga kini menjadi acuan investasi berbasis ESG di pasar modal Tanah Air.

Setelah SRI-KEHATI, pada 20 Desember
2021, BEI dan KEHATI kembali merilis
dua indeks baru yakni ESG Sector
Leaders IDX KEHATI berisi saham-saham dengan likuiditas baik dan kinerja
ESG-nya di atas rata-rata sektor, dan ESG Quality 45 IDX KEHATI, berisi 45
saham terbaik dari sisi kinerja ESG dan kualitas keuangan perusahaan.

Selain itu, guna mendorong peningkatan adopsi dan implementasi impact investment pada pasar modal Indonesia, Yayasan KEHATI
merintis impact fund yang memiliki fokus utama
terhadap aspek lingkungan (environmental impact). Hal ini mengingat saat ini belum ada impact fund
dominan dengan fokus terhadap isu perubahan iklim dan
keanekaragaman hayati di Indonesia maupun Asia Tenggara.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Dari Gaji Pas-pasan dan Impian Punya Kosan : Ferry Reviandy Bangun Bisnis Working Space Tanpa Modal

0

Pada tahun 2011, Ferry Reviandy adalah karyawan kantoran seperti banyak orang lainnya. Gajinya pas-pasan, dan tak jarang harus mengandalkan kasbon di akhir bulan. Dalam diam, ia menyimpan mimpi sederhana: punya kos-kosan.
Bukan karena ingin terlihat sukses, tapi karena logika sederhananya: “Enak ya, punya kos-kosan… gak harus ditungguin, tapi profit bisa jalan terus,”
Namun mimpi itu segera dibenturkan dengan kenyataan, ia tidak punya modal.
Alih-alih menyerah, Ferry justru memutar arah. Ia mulai bertanya: kalau gak punya uang, apa yang masih bisa saya punya?
Jawabannya waktu itu hanya satu: kemauan belajar.

Mencoba Peruntungan Pertama: Kredit Bank untuk Kos-Kosan

Ferry tidak serta-merta meninggalkan mimpinya. Ia belajar, mencari informasi, dan akhirnya mencoba satu jalan yang realistis, yakni mengajukan kredit ke bank. Tak semua aplikasi disetujui. Akan tetapi, dari proses panjang itu, ia akhirnya berhasil mendapatkan pembiayaan dan membeli properti pertamanya.

Bisnis kos-kosan pun dimulai, tetapi kenyataannya tidak seindah bayangan.

Pendapatan dari penyewa masuk, tetapi harus segera dibagi ke cicilan bulanan, biaya operasional, dan pemeliharaan. Profitnya ada, tapi nyaris tak terasa. Jalan ke depan seakan mentok.

“Kalau tiap mau buka kosan harus pinjam bank lagi, sampai kapan?”

Ia tahu, sebagai karyawan dengan penghasilan terbatas, cara seperti ini hanya akan membuatnya berputar di tempat.

Lahirnya Ide Baru Bisnis Properti Tanpa Beli

Dari kejenuhan itu lahirlah ide: bagaimana kalau properti tidak harus dimiliki, tapi bisa dikerjasamakan?

Ferry mulai mengamati peluang baru: working space, sebuah ruang kerja yang bisa disewakan per jam atau per hari. Ia sadar, berbeda dari kos-kosan yang harus dibeli lebih dulu, working space punya peluang untuk dijalankan lewat kerja sama dengan pemilik properti.

Ia mulai mendekati kenalan yang punya ruko atau rumah kosong. Tidak mudah. Dari enam hingga tujuh orang yang ia ajak bicara, baru satu yang bersedia.

Namun dari situlah langkah besar dimulai.

Skema Sederhana, Tapi  Berdampak Besar

Salahs satu working space yang Ferry kelola

Skema kerja samanya sederhana: pemilik properti menyediakan tempat dan sebagian pembiayaan renovasi, Ferry yang menjalankan operasional dan mengelola penyewa. Tanpa membeli aset, tanpa modal besar, tetapi tetap menghasilkan.

Yang membuatnya terpukau, pendapatan dari working space ternyata lebih bertumbuh dari kos-kosan. Karena ruangan bisa disewakan ke banyak pihak di jam berbeda, satu tempat bisa menghasilkan berlipat ganda tanpa harus ‘dimiliki’ oleh satu orang selama 24 jam seperti kos.

“Selama dua tahun pertama, bisnis ini tumbuh sangat baik. Bahkan lebih stabil dibanding properti lainnya,” ujarnya.

Tantangan Tak Terduga: Pandemi dan Ketahanan Mental

Tahun 2020 datang sebagai ujian untuk semua bisnis. Pandemi melanda. Banyak sektor jatuh. Working space juga terkena imbas, tapi tidak sedalam yang ia bayangkan.

“Beberapa penyewa bangkrut, ada penurunan, tapi hanya 15-20%. Tidak sampai mati total.”

Kenapa bisa begitu? Karena mayoritas penyewa working space adalah para pengusaha. Dan para pengusaha, kata Ferry, akan selalu mencari cara untuk bertahan.

“Kalau dibanding kos-kosan saat pandemi, banyak penghuninya pulang kampung. Drop-nya bisa sampai 90%. Tapi working space tidak. Justru ini memperlihatkan daya tahan model bisnis ini,” ungkapnya.

Menyederhanakan Sistem, Membuka Peluang untuk Banyak Orang

Setelah lebih dari satu dekade, Ferry menyadari: working space bukan hanya tentang menyewakan ruangan. Tapi tentang membuka peluang untuk banyak orang memulai bisnis properti, tanpa harus memiliki properti.

Melalui sistem kemitraan dan skema kerja sama yang fleksibel, siapa pun—termasuk mereka yang tidak punya modal besar—bisa memulai.

“Jangan patah arang hanya karena kita tidak punya aset. Justru di sanalah letak kreativitas dan keberanian kita diuji,” jelasnya.

Kini, Ferry mengelola tiga brand working space nasional yang tersebar di Jakarta, Tangerang, dan Jawa Tengah. Ia telah menyusun modul lengkap berisi 13 tahun pengalamannya, termasuk kesalahan, kegagalan, dan strategi bertahan.

Lebih dari sekadar modul, ia membangun komunitas dari berbagai kota di Indonesia. Tempat belajar bersama tentang skema bisnis working space yang bisa dilakukan siapa saja.

“Kalau dulu saya mulai dengan keterbatasan, hari ini saya ingin membuka jalan bagi lebih banyak orang,” katanya.

Workshop bersama komunitas

Bukan Soal Modal, Tapi Mindset

Kisah Ferry bukan tentang betapa besar modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis. Tapi tentang betapa jauh langkah bisa ditempuh kalau seseorang berani mencari jalan lain.

Ketika orang lain melihat properti sebagai beban besar, ia melihatnya sebagai ruang kerja. Ketika orang lain menyerah karena tak punya uang, ia menawarkan kemitraan.Ketika dunia terpuruk oleh pandemi, ia tetap bertahan.

Ferry Reviandy membuktikan, kadang yang kita butuhkan bukanlah modal besar, tapi cara pandang baru dan kemauan untuk bergerak dulu, meski belum sempurna.

Dan dari sanalah, pintu-pintu terbuka satu per satu.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

CEO Talks FIA UI: Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo Bagikan Strategi Inovasi Pelayanan Publik yang Berkelanjutan

0

Dalam dunia pelayanan publik yang terus bergerak dinamis, kepemimpinan yang inovatif tidak lagi menjadi nilai tambah, melainkan kebutuhan utama. Hal inilah yang ditegaskan oleh Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam acara “CEO Talks” Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) yang berlangsung di Auditorium EDISI, Kampus UI Depok, Selasa (6/5). Acara ini merupakan bagian dari peringatan Dies Natalis ke-10 FIA UI, sekaligus momen peluncuran buku “Inovasi Organisasi”, sebuah karya yang mencerminkan hasil pemikiran dan praktik terbaik dari institusi yang terus tumbuh bersama zamannya.

Di hadapan ratusan mahasiswa, akademisi, dan praktisi administrasi publik, Didiek menyampaikan pengalaman strategis KAI dalam mengelola perubahan dan membumikan inovasi sebagai bagian dari budaya kerja perusahaan. Ia menguraikan bagaimana krisis dan tantangan dalam sektor transportasi publik dijadikan momentum untuk bertransformasi, bukan sekadar bertahan.

“Perubahan bukan pilihan, melainkan keniscayaan. KAI tidak menunggu situasi membaik, tetapi mengambil langkah konkret dengan strategi pelayanan berbasis teknologi dan inovasi yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Paparan Didiek tak berhenti pada retorika, Ia menyajikan data dan indikator kinerja yang memperlihatkan arah keberhasilan transformasi KAI. Volume angkutan penumpang selama masa Lebaran misalnya, meningkat dari 4,4 juta pelanggan pada 2024 menjadi 4,7 juta pada 2025. Tak hanya kuantitas, kualitas pelayanan pun menunjukkan lonjakan signifikan, di mana Customer Satisfaction Index KAI mencapai skor 4,50, lebih tinggi dibandingkan moda lain seperti bus (3,90), shuttle (4,03), maupun pesawat (4,28).

Lebih lanjut Didiek menyoroti bagaimana KAI tidak hanya berinovasi pada permukaan layanan, tetapi juga dalam fondasi organisasi. Dengan 35.237 sumber daya manusia, 608 stasiun aktif, dan lebih dari 6.000 km infrastruktur rel, KAI mengelola sarana yang mencakup 466 lokomotif, 1.781 kereta penumpang, 7.604 gerbong barang, serta 898 Commuter Line, 103 KRD, hingga 114 LRT. Di balik angka-angka itu, terdapat upaya sistematis untuk mengelola inovasi sebagai core capability yang terukur dan berkelanjutan.

Dalam hal keberlanjutan KAI juga mencatatkan pengakuan internasional dengan meraih skor ESG sebesar 41 dari S&P Global, menempatkannya dalam 20% teratas sektor transportasi dan infrastruktur secara global. Tak hanya itu, penghargaan Best CSR Award 2025 juga diraih sebagai bukti kontribusi nyata perusahaan terhadap pembangunan sosial dan lingkungan.

Acara CEO Talks ini turut menghadirkan Prof. Dr. Martani Huseini Guru Besar Ilmu Administrasi Niaga FIA UI, sebagai discussant, serta dimoderatori oleh Dr. Eko Sakapurnama, S.Psi, MBA. Ketua Program Pascasarjana FIA UI. Diskusi berlangsung hangat dan penuh refleksi, menggambarkan pertemuan antara dunia praktik dan dunia akademik yang saling menguatkan.

Menutup sesi, Didiek menyampaikan sejumlah pembelajaran penting kepada generasi muda FIA UI bahwa kepemimpinan inovatif menuntut keberanian, ketekunan, dan visi jangka panjang.

“Inovasi harus dibangun di atas pemahaman mendalam terhadap kebutuhan masyarakat dan bahwa kolaborasi lintas disiplin adalah fondasi pelayanan publik yang relevan dan manusiawi di masa kini. KAI, melalui komitmen pelayanan yang adaptif dan penuh tanggung jawab, terus berusaha membangun kepercayaan public bukan hanya lewat apa yang dilakukan, tetapi juga lewat cara melakukannya: transparan, akuntabel, dan berpihak pada masa depan,” tutup Didiek.

Pada sesi penutup, Didiek mengatakan di tengah percepatan transformasi birokrasi dan tuntutan pelayanan yang makin kompleks, kisah KAI menjadi pelajaran bahwa institusi publik dapat tetap relevan, bahkan unggul, ketika dikelola dengan pikiran terbuka dan keberanian untuk berubah.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Dua Tersangka Korupsi CSR PT JRBM Dilimpahkan Kejaksaan Negeri Kotamobagu

0
Gambar: Dua Tersangka Korupsi CSR PT JRBM Dilimpahkan Kejaksaan Negeri Kotamobagu, (5/5/2025).

TNews, KOTAMOBAGU – Penyidik tindak pidana korupsi (Tipidkor) Satuan Reserse Kriminal Polres Kotamobagu telah menuntaskan penanganan kasus Korupsi dana CSR PT. JRBM dengan kerugian negara Rp. 6.657.472.592.

Dua tersangka yakni Sangadi (Kepala Desa) nonaktif Desa Bakan HM (54) dan JK (57) yang merupakan kontraktor diserahkan penyidik di Kejaksaaan Negeri Kotamobagu dalam proses tahap II pada Senin (5/5/2025).

Kasus korupsi pembangunan saluran drainase sungai Tapa Gale bersumber dari dana CSR PT. JRBM Bolaang Mongondow yang dikelola pemerintah desa Bakan semasa kepemimpinan HM sebagai kepala desa ini dengan jumlah kerugian negara lebih dari Rp. 6 Miliar termasuk terbesar se-Bolmong Raya.

Kapolres Kotamobagu AKBP Irwanto, SIK mengapresiasi kinerja penyidik Tipidkor Sat Reskrim Polres Kotamobagu yang telah menuntaskan penanganan Kasus Korupsi ini.

“Kami berkomitmen dalam penanganan kasus korupsi diwilayah hukum Polres Kotamobagu demi menjaga kepercayaan masyarakat, dan kami menghimbau pengelolaan dana desa dilaksanakan secara transparan dan akuntabel,” tegasKapolres.*

Peliput: Muklas

Tingkatkan Keselamatan di Perlintasan, Kendaran Roda 4 Dilarang Melintasi Perlintasan Jl Pahlawan, Lamongan

0

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dan pengguna jalan raya dengan mendukung adanya pembatasan maupun penutupan perlintasan sebidang oleh Pemerintah Daerah.

Dalam rangka meningkatkan keselamatan, serta sebagai bagian dari upaya mewujudkan sistem transportasi yang berkelanjutan, KAI Daop 8 Surabaya mendukung Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan dalam upaya pembatasan kendaraan Roda 4 atau lebih yang melintasi perlintasan JPL 316, Jl. Pahlawan, Lamongan.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengungkapkan bahwa KAI Daop 8 Surabaya mendukung upaya pembatasan kendaraan dengan mengerahkan personil dan memasang patok atau plang untuk penyempitan perlintasan sebidang di Jl. Pahlawan, Lamongan agar tidak dapat dilalui kendaraan Roda 4 atau lebih.

Image

Hal ini dilakukan setelah adanya evaluasi di lapangan ternyata perlintasan sebidang tersebut sering dijadikan terobosan oleh pengguna Roda 4 atau lebih sehingga sangat membahayakan karena akan meningkatkan resiko kecelakaan.

Luqman menegaskan bahwa perlintasan sebidang tersebut seyogyanya tidak dilintasi oleh pengguna Roda 4 atau lebih dikarenakan kontur jalan yang tidak rata dan menanjak. Terdapat juga rambu larangan yang telah tertera, namun seringkali diabaikan pengguna jalan.

Oleh sebab itu pada hari ini Selasa (6/5) KAI Daop 8 Surabaya bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan, didukung Polres dan Polsek Lamongan, Dinas PU Bina Marga Lamongan, serta Kewilayahan melakukan pemasangan patok atau plang untuk pembatasan kendaraan Roda 4 atau lebih. Diharapkan dengan adanya upaya ini dapat mengurangi adanya temperan atau kecelakaan antara kendaraan dan kereta api.

Image

Disamping itu Luqman juga mengingatkan para pengguna Roda 2 atau pejalan kaki yang melintasi perlintasan ini agar tetap tertib, waspada, dan berhati – hati ketika akan melintasi perlintasan ini.

“Kami menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan patuh pada aturan ketika melintasi perlintasan sebidang. Setiap pengguna jalan wajib memastikan kondisi aman sebelum melintas, termasuk berhenti, melihat, dan mendengar sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Disamping itu pada Pasal 114 UU tersebut juga mewajibkan pengguna jalan untuk mendahulukan perjalanan kereta api”, tegas Luqman.

Sebelum dilakukannya pembatasan kendaraan ini, sebelumnya Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan telah menyelenggarakan rapat koordinasi pada Rabu (30/4) yang diikuti oleh KAI Daop 8 Surabaya, UPT P3 LLAJ Lamongan, Polres Lamongan, Dinas PU Bina Marga, Satpol PP, Bekesbangpol, Polsek Lamongan, Koramil Lamongan, Kelurahan Tumenggungan, Desa Balun, dan Tokoh Masyarakat setempat.

Dalam rapat tersebut disepakati bahwa sebagai upaya peningkatan keselamatan pada perlintasan sebidang di JPL 316 Jl. Pahlawan dilakukan pembatasan kendaraan Roda 4 atau lebih, serta pemasangan patok.

“Kami percaya bahwa kolaborasi dan kesadaran kolektif adalah pondasi utama dalam mewujudkan sistem transportasi yang selamat dan berkelanjutan. KAI Daop 8 Surabaya berkomitmen untuk terus melakukan langkah-langkah strategis demi mewujudkan perjalanan kereta api yang lebih andal, aman dan nyaman,” tutup Luqman.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

BERITA TERBARU