TOTABUANEWS.COM, Molibagu – Bupati Bolmong Selatan (Bolsel), Hi Herson Mayulu SIP, belum lama ini menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor), implementasi kebijakan dan strategi Nasional, Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) tahun 2011-2015.
Rakor yang digelar di hotel Widakara Jakarta tersebut, bertemakan melalui keterpaduan program dan kegiatan instansi pemerintah dan masyarakat kita wujudkan Indonesia negeri bebas narkoba. Pada acara tersebut, turut dihadiri Mentri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menko Polhukam), yang diwakili Sekretaris Menko Polhukam Letjen TNI Langgeng Sulistiyono, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Anang Iskandar, para Gubernur, Bupati/Walikota se Indonesia.
Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar, dalam sambutannya mengatakan, saat ini bangsa kita diperhadapkan pada tantangan yakni maraknya penggunaan narkoba. Menurut Anang, sebanyak 4 juta atau 2,2 persen masyarakat Indonesia positif pengguna narkoba. Dan setiap tahun ada 18 ribu masyarakat di rehabilitasi. Namun, yang menjadi persoalan yang dihadapi saat ini adalah tempat rehabilitasi yang tidak memadai. Sementara itu, sambutan Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono (SBY) yang dibacakan Sekretaris Menkopolhukam, menyebutkan, bahwa narkoba sudah menjadi ancaman serius bagi dunia. Pada 2010 sebanyak 153 sampai 300 juta orang dari umur 13 hingga 64 tahun penduduk dunia mengkonsumsi narkoba setiap tahun. Sehingga pemerintah telah berkomitmen untuk berperang melawan narkoba. Presiden juga telah mengistrusikan, bahwa indonesia harus bebas narkoba, dimana penanggulangan narkoba harus menjadi prioritas nasional.
“Penanggulangan narkoba harus menjadi prioritas nasional. Bahkan seluruh pemerintah Kabupaten/Kota perlu membangun tempat-tempat rehabilitasi di wilayah masing-masing,” kata Langgeng Sulistiyono.
Bupati Bolsel saat dikonfirmasi soal fasilitas bagunan rehabilitasi, mangatakan bahwa program pusat untuk membangun tempat rehabilitasi disemua daerah merupakan langkah positif. Namun, semuanya harus disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi daerah, serta tingkat kerawanan suatu daerah terhadap ancaman narkoba.
“Kalau Bolsel dibangun tempat rehabilitasi dari mana dananya, siapa yang akan menjadi petugas rehabilitasi dan siapa yang akan direhabilitasi. Lebih tepat rehabilitasi di bangun di Manado sebagai ibu kota Provinsi. Mungkin Kalau untuk pencegahan kita akan berupaya semaksimal mungkin, agar narkoba tidak masuk ke Bolsel. Belum lama ini Pemkab Bolsel, melakukan tes urine dan hasilnya negatif. Tidak ada pejabat atau PNS yang terindikasi narkoba di Bolsel,” tandasnya. (Chandra/win)