TOTABUANEWS, Kotamobagu – Sikap Politik yang diambil Partai Golongan Karya (Golkar) dengan tidak mengusung calon presiden dan wakil presiden. Namun memberikan dukungan atau berkoalisi dengan Gerindra, PAN, PPP dan PKS mengusung Capres dan Cawapres Prabowo – Hata Rajasa, rupanya tak serta merta bisa membangun koalisi partai-partai tersebut ditingkat daerah.
Misalnya Partai Golkar dan PAN di Kotamobagu. Dimana kedua Partai tersebut diketahui adalah merupakan lawan politik.
Namun menurut ketua DPD PAN Kotamobagu Beggie CH Gobel kepada Totabuanews sangat menyambut positif bergabungnya Golkar dalam koalisi. “Dalam politik tidak ada kawan sejati dan musuh abadi yang ada hanya kepentingan politik,” ujar Beggie.
Ia berharap dengan masuknya Partai Golkar akan lebih mempekuat dan menyolidkan perjuangan pemenangan Prabowo – Hata Rajasa. “Secepatnya kita akan komunikasi dengan Golkar Kotamobagu untuk langkah-langkah pemenangan nanti,” kata Beggie. Dengan sinyal koalisi di Pilpres, sepertinya Beggie berharap, akan berlanjut pada koalisi di Kota Kotamobagu. Lantas apa tanggapan Ketua DPD Golkar Kotamobagu?
Hi Djelantik Mokodompit, ketika dihubingi justru mengatakan lain. Menurut Papa Raski sapaan akrab Djelantik mengatakan, meski Golkar dan PAN ditingkat pusat telah berkoalisi, akan tetapi hal itu tak membuat Golkar dan PAN Kotamobagu sepanggung.
“Memang dalam politik itu tidak ada musuh abadi dan kawan sejati. Akan tetepi secara garis partai dalam pemenangan tidak harus satu panggung. Dalam soal pemenangan kita bisa bergerak sendiri-sendiri tidak perlu satu panggung,” tegas mantan Walikota Kotamobagu itu. Dengan pernyataan seperti ini, pemerintahan TB-Jadi akan mendapatkan oposisi yang akan mengontrol jalannya pemerintahan di Kotamobagu. Banyak kalangan di Kotamobagu menilai, dengan adanya partai yang memposisikan diri sebagai lawan, akan membuat pemerintahan menjadi terkontrol. (konni/idr)